• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sanggau, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Sanggau MUHAMMAD YANI, SE NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sanggau, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Sanggau MUHAMMAD YANI, SE NIP"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik bertanggung jawab menyediakan data statistik dasar dengan menyelenggarakan kegiatan Sensus Penduduk. Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan kegiatan besar dengan mengerahkan 1234 petugas terlatih, dengan rangkaian tahapan kegiatan yang diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, serta analisis data hingga diseminasi hasil.

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Angka Sementara ini menyajikan agregat data dasar penduduk yang diperoleh dari pelaksanaan SP2010 pada periode Mei 2010. Cakupan data dasar dari angka sementara hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin, wilayah administrasi, berikut parameter-parameter turunannya seperti kepadatan penduduk, seks rasio dan laju pertumbuhan penduduk, baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang bertempat tinggal tidak tetap.

Kami mengucapkan terima kasih atas saran, kritik, dan informasi yang telah kami terima selama pelaksanaan SP2010 sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap kegiatan SP2010. Kami sadar bahwa tanpa adanya peran serta dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, BPS dan jajarannya tidak akan mampu melaksanakan kegiatan ini.

Untuk itu, kami sampaikan rasa penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat yang telah membantu pelaksanaan SP2010 dan kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini kami sampaikan terima kasih

(3)

Dilihat dari letak geografisnya, Kabupaten Sanggau terletak di antara 1 derajat 10 menit Lintang Utara dan 0 derajat 35 menit Lintang Selatan dan antara 109045 ” dan 111 0 11” Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Sanggau berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia timur di sebelah utara, Kabupaten Ketapang di sebelah selatan, Kabupaten Landak di sebelah Barat dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sekadau.

Dengan luas wilayah 12.857,7 kilometer persegi, Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 kecamatan dan terbagi menjadi 160 desa dan 6 kelurahan.

(4)
(5)

” Kita semua tentunya menginginkan agar hasil dari pelaksanaan sensus ini akan memperoleh data yang valid dan akurat serta lengkap sehingga dapat bermanfaat

bagi kepentingan perencanaan pembangunan terutama dalah penajaman terhadap program yang terkait dengan peningkatan kualitas hidup penduduk baik

di tingkat daerah, di tingkat nasional bahkan pada tingkat internasional. Oleh karena itu sudah merupakan suatu kewajiban bagi kita semua untuk mendukung

kegiatan sensus ini agar pelaksanaannya dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan.”

PENGARAHAN BUPATI SANGGAU PADA KEGIATAN WORKSHOP SP2010 RABU, 10 MARET 2010

(6)
(7)

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Sanggau sementara adalaha 407.989 orang yang terdiri atas 211.304 laki-laki dan 196.685 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Sanggau masih bertumpu di Kecamatan Kapuas yakni sebesar 19,29 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Meliau sebesar 11,27 persen, sedangkan kecamatan-kecamatan yang lain di bawah 8 persen.

Tiga kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Kapuas, Kecamatan Meliau dan Kecamatan Parindu masing-masing sebesar 78.702 orang, 45.998 orang, dan 32.337 orang. Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Noyan sebesar 9.872 orang, Kecamatan Beduwai sebesar 10.744 orang dan Kecamatan Toba sebesar 11.936 orang.

Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Sanggau adalah 107. Semua kecamatan di Kabupaten Sanggau memiliki sex ratio di atas 100. Dan Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sanggau adalah 1,63 persen per tahun.

Dengan luas wilayah 12.857,7 km2 yang didiami oleh 407.989 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Sanggau adalah 32 jiwa per kilometer persegi. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kapuas yakni sebanyak 57 jiwa per kilometer persegi, sedangkan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Toba yakni 11 jiwa per kilometer persegi.

(8)

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Laki-laki +

Perempuan Sex Ratio

(1) (2) (3) (4) (5) [010] T o b a 6 327 5 609 11 936 113 [020] M e l i a u 24 195 21 803 45 998 111 [060] Kapuas 39 581 39 121 78 702 101 [070] M u k o k 9 371 8 894 18 265 105 [120] Jangkang 14 025 12 598 26 623 111 [130] B o n t i 10 535 9 755 20 290 108 [140] Parindu 16 655 15 682 32 337 106 [150] Tayan Hilir 15 700 14 335 30 035 110 [160] B a l a i 11 600 10 620 22 220 109 [170] Tayan Hulu 16 035 14 829 30 864 108 [180] Kembayan 13 367 12 655 26 022 106 [190] Beduwai 5 553 5 191 10 744 107 [200] N o y a n 5 227 4 645 9 872 113 [210] Sekayam 15 396 14 068 29 464 109 [220] Entikong 7 737 6 880 14 617 112 Kab. Sanggau 211 304 196 685 407 989 107

(9)

Secara keseluruhan, sex ratio penduduk Sanggau sebesar 107, yang artinya jumlah penduduk laki-laki 7 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Toba dan Noyan yaitu sebesar 113 dan sex ratio terkecil di Kecamatan Kapuas yakni sebesar 101.

95 100 105 110 115 T o b a N o y a n Entikong Jangkang M e l i a u Tayan Hilir Sekayam B a l a i Tayan Hulu B o n t i Kab. Sanggau Beduwai Parindu Kembayan M u k o k Kapuas

(10)

Secara keseluruhan, laju pertumbuhan penduduk Sanggau per tahun selama sepuluh tahun terakhir yaitu dari tahun 2000-2010 sebesar 1,63 persen. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Entikong adalah yang tertinggi bila dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan yang lain di Sanggau yakni sebesar 3,27 persen, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Beduwai yakni sebesar 0,84 persen. Kecamatan Balai walaupun merupakan kecamatan yang cukup padat penduduknya namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk menempati urutan kedua yang terendah setelah Kecamatan Beduwai yakni sebesar 0,86 persen. Kecamatan Kapuas yang merupakan ibukota Kabupaten Sanggau laju pertumbuhan penduduknya di bawah laju pertumbuhan penduduk Sanggau, meskipun dari segi jumlah penduduknya paling banyak.

(11)

Laju Pertumbuhan Penduduk 2000-2010

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

Entikong

Parindu

Tayan Hulu

Sekayam

Tayan Hilir

Kab. Sanggau

B o n t i

Kapuas

Kembayan

Jangkang

M u k o k

M e l i a u

T o b a

N o y a n

B a l a i

Beduwai

1.63

(12)

Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2

(13)

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Sanggau berdasarkan hasil SP2010 adalah 99.301. Ini berarti bahwa banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga dari hasil SP 2010 rata-rata sebanyak 4,11 orang. Rata-rata anggota rumah tangga di setiap kecamatan berkisar antara 3,89 orang sampai dengan 4,37 orang.

Kecamatan Meliau memiliki rata-rata anggota rumah tangga yang terkecil yaitu 3,89 orang, sedangkan Kecamatan Jangkang memiliki rata-rata anggota rumah tangga terbanyak yaitu 4,37 orang. Untuk Kecamatan Kapuas rata-rata anggota rumah tangga sama dengan rata-rata anggota rumah tangga di Kabupaten Sanggau yakni sebanyak 4,11 orang.

(14)

Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan Hasil

SP2010

Kecamatan Jumlah Rumah

Tangga Jumlah penduduk Rata-rata ART (1) (2) (3) (4) [010] T o b a 2 774 11 936 4.30 [020] M e l i a u 11 815 45 998 3.89 [060] Kapuas 19 144 78 702 4.11 [070] M u k o k 4 679 18 265 3.90 [120] Jangkang 6 095 26 623 4.37 [130] B o n t i 4 926 20 290 4.12 [140] Parindu 8 003 32 337 4.04 [150] Tayan Hilir 7 188 30 035 4.18 [160] B a l a i 5 286 22 220 4.20 [170] Tayan Hulu 7 281 30 864 4.24 [180] Kembayan 6 432 26 022 4.05 [190] Beduwai 2 620 10 744 4.10 [200] N o y a n 2 397 9 872 4.12 [210] Sekayam 7 261 29 464 4.06 [220] Entikong 3 400 14 617 4.30 Kab. Sanggau 99 301 407 989 4.11

(15)

Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang matang diperlukan agar hasil-hasil pembangunan dapat ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Diharapkan melalui publikasi Hasil Sensus Penduduk 2010 ini dapat tercermin gambaran secara umum kondisi demografis Kabupaten Sanggau, sehingga dapat memberikan wacana awal bagi para pengambil kebijakan dalam merencanakan pembangunan di Kabupaten Sanggau khususnya.

(16)

Seluruh jajaran BPS Kabupaten Sanggau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam rangka menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Sensus Penduduk 2010. dalam kesempatan ini secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada:

 Bupati Sanggau

 Wakil Bupati Sanggau

 Kepala Bappeda Sanggau

 Kapolres Sanggau

 Ketua DPRD Kabupaten Sanggau

 Seluruh Kepala Dinas dan Bagian Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Instansi terkait

 Para Camat dan Kepala Desa/Kelurahan se-Kabupaten Sanggau

 Para Petugas Lapangan Sensus Penduduk 2010

 Dan seluruh masyarakat Sanggau yang telah membantu menyukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2010

(17)

Gambar

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga secara konkret, apabila menghadapi orang yang sedang mengalami krisis, kita harus melihatnya secara lengkap, utuh dalam keseluruhan sebagai manusia yang perlu

Penelitian dilakukan di rumah sakit kota Semarang dengan alasan pentingnya penganggaran bagi rumah sakit di Semarang, terutama pada proses partisipasi anggaran

Daerah perbatasan diharapkan sebagai beranda depan negara, sekaligus pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Kenyataan menunjukkan bahwa

Hasil survey IKM pada tahun 2016 ini, unsur yang paling banyak dikeluhkan masyarakat adalah pada pembuatan akta jual beli terutama mengenai prosedur yang

Penyimpangan ini terjadi misalnya dalam kebijakan privatisasi PT. Semen Gresik dan PT Indosat. Privatisasi juga banyak dikecam karena dipandang merugikan negara

Patran diperoleh nilai tegangan dan deformasi terbesar terjadi pada kondisi pembebanan gaya arus sebesar 0.0030 N dengan angka displasment tegangan 6,66 E-5 Pa

• Pemanfaatan ruang pada daerah genangan waduk dan daerah sempadan waduk hanya dapat dilakukan berdasarkan izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

Nilai kondisi batas diperlukan pada batas hulu, yaitu sungai dan batas terbuka. Pada batas terbuka digunakan parameter elevasi muka air, temperatur dan salinitas, sedangkan