• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU

IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN

KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

ELIN HERLINA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Kesesuaian Produk Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) terhadap Standar Nasional Indonesia dan

Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi Bayi/Anak adalah karya saya sendiri dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Jakarta, Agustus 2008

Elin Herlina

NRP F 252050165

(3)

©

Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk

kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan

laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan

tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(4)

ABSTRACT

ELIN HERLINA. Study on Conformance of Formulated Complementary Foods to

the National Standard and Its Contribution on Nutrition Need of Infant/Young

Children. Under the direction of FERI KUSNANDAR and NURHENI SRI PALUPI.

Formulated complementary foods have an important role on the nutritional

status of infant/young children. Indonesia has enacted four standard (SNI) related

to the formulated complementary foods which are instant powder, biscuit, ready

to be consumed and ready to be prepared form. According to the Government

Regulation, SNI is voluntarily implemented but it could be mandatory with respect

to the consumer safety, security, health, environment and/or economic

consideration. The objectives of this study were : (a) to review nutrient content

declared on the label of registered complementary foods compared with the

SNI, (b) to review the percentage of Recommended Daily Allowance declared on

the label compared to the nutrition need of infant/young children, (c) to

understand the consumer concern on the label and consumption pattern of

infant/young children and (d) to review the contribution of formulated

complementary foods on nutrition need of infant and young children. Data

collected include references, regulations and standards related to complementary

feeding, survey result, label of registered complementary foods.

The study showed that the percentage of complementary foods which did

not meet the level of certain nutrient required by the standard for the local instant

powder, imported instant powder, biscuit and ready to be prepared form were 32

%, 87 %, 67 %, and 100 % respectively. Whereas, the percentage of

complementary foods which did not meet overall nutrient requirements stated on

the standard, either nutrient that should be contained therein or voluntarily added,

for the local instant powder, imported instant powder, biscuit and ready to be

prepared form were 68 %, 100 %, 73 %, and 100 %, respectively. Serving size of

complementary foods compared to the reference amounts for the local instant

powder, imported instant powder, biscuit and ready to prepared form were 100 –

333 %, 213 – 313 %, 257 – 743 % and 100 – 163 %, respectively. Survey result

showed that 28 % infant and young children consumed the complementary food

instant powder and the frequency of consumption was 2,7 times per day. Biscuit

was consumed by 44 % infant and young children and the frequency of

consumption was 1,6 times per day. Infant and young children need some

nutrients such as energy, protein, fat, linoleic acid, carbohydrate, beta carotene

total carotene folic acid, potassium, sodium, phosphor, magnesium, zinc,

selenium and iodine from other sources to fulfill the recommended daily intake.

(5)

RINGKASAN

ELIN HERLINA. Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MP-ASI) dengan Standar Nasional Indonesia dan Kontribusi terhadap

Kecukupan Gizi Bayi/Anak. Dibimbing oleh FERI KUSNANDAR dan NURHENI

SRI PALUPI.

Pemberian makanan kepada bayi dan anak memerlukan perhatian karena

dapat menimbulkan masalah terhadap kesehatan dan status gizi bayi dan anak.

Selain makanan yang dibuat di rumah, saat ini tersedia berbagai jenis dan rasa

(varian) produk MP-ASI yang beredar di pasar. Dalam hal ini telah ditetapkan 4

Standar Nasional Indonesia (SNI) meliputi (a) SNI 01-7111.1-2005 Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 1 : Bubuk Instan, (b) SNI

01-7111.2-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 2 : Biskuit,

(c) SNI 01-7111.3-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 3

: Siap Masak, dan (d) SNI 01-7111.4-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MP-ASI) – Bagian 4 : Siap Santap. SNI bersifat sukarela dan dapat diberlakukan

wajib apabila berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan

masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan hidup dan atau pertimbangan

ekonomis. Mengingat Indonesia masih mempunyai berbagai masalah gizi pada

bayi dan anak maka pemberlakuan SNI MP-ASI perlu mendapat perhatian dan

prioritas utama.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan meliputi : (a) mengkaji kesesuaian

kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dengan SNI MP-ASI,

(b) mengkaji persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI

dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/anak, (c) mengukur tingkat

pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola konsumsi bayi/anak,

dan (d) mengevaluasi kontribusi produk MP-ASI dalam memenuhi kecukupan

asupan gizi harian bayi/anak.

Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk

MP-ASI terhadap SNI MP-MP-ASI dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan data

produsen/importir dan label produk MP-ASI yang terdaftar tahun 2002 s/d 2007,

pengelompokan label sesuai jenis MP-ASI, kompilasi informasi pada label terkait

dengan kandungan gizi dan pengolahan data. Kegiatan dalam rangka pengkajian

persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dibandingkan

dengan kecukupan gizi bayi/anak meliputi pengumpulan data sesuai dengan

kegiatan yang dilakukan untuk tahap penelitian kajian kesesuaian kandungan gizi

untuk mendapatkan data persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI. Kajian

terhadap pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola konsumsi

bayi dan anak mencakup kegiatan penyusunan kuesioner, penetapan responden,

penetapan lokasi pengamatan, pelaksanaan survei dan pengolahan data. Kajian

kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan harian bayi dan anak dilakukan

dengan menggabungkan data tentang pola konsumsi per hari sebagai hasil

survei dengan persentase AKG per saji produk MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI

biskuit per saji dan mengidentifikasi zat gizi yang memerlukan asupan dari

pangan lain dan zat gizi yang sudah memenuhi bahkan melebihi kecukupan gizi

harian bayi/anak.

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa takaran saji yang digunakan oleh

produk MP-ASI bubuk instan lokal mencapai 110 – 333 % dari takaran saji baku

(15 g), produk MP-ASI bubuk instan impor 213 – 333 %, produk MP-ASI biskuit

(6)

mencapai 257 – 743 % dari takaran saji baku (7 g), dan MP-ASI siap masak siap

konsumsi mencapai 100 – 163 % dari takaran saji baku (110 g).

Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait

kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi MP-ASI

bubuk instan lokal 29 %, MP-ASI bubuk instan impor 87 %, MP-ASI biskuit 61 %,

dan MP-ASI siap masak 100 %. Apabila analisa dilakukan terhadap semua zat

gizi baik yang wajib terkandung dalam produk MP-ASI maupun yang dapat

ditambahkan secara sukarela, persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai

standar meliputi MP-ASI bubuk instan lokal 68 %, MP-ASI bubuk instan impor

100 %, MP-ASI biskuit 73 % dan MP-ASI siap masak 100 %. Produk dinyatakan

tidak sesuai standar apabila terdapat satu atau lebih parameter kandungan gizi

yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SNI. Persentase

produk MP-ASI bubuk instan impor yang tidak sesuai standar disebabkan karena

jenis zat gizi yang diatur dalam SNI lebih banyak daripada standar yang

ditetapkan oleh Codex sebagai standar global. Hal tersebut dimungkinkan karena

penetapan SNI disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan status gizi

masing-masing negara.

Rata-rata persentase AKG semua komponen gizi untuk jenis MP-ASI

meliputi MP-ASI bubuk instan lokal 27 % AKG, MP-ASI bubuk instan impor 31 %

AKG, MP-ASI biskuit 14 % AKG dan MP-ASI siap masak 19 % AKG. Dengan

demikian, untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi/anak, diperlukan jumlah

sajian per hari untuk MP-ASI bubuk instan lokal sebanyak 3.7 kali, MP-ASI bubuk

instan impor 3.2 kali, MP-ASI biskuit 7.1 kali dan MP-ASI siap masak 5.3 kali.

Pemahaman responden terhadap label produk MP-ASI meliputi 54 % selalu

membaca label, 42 % kadang-kadang dan 4 % tidak pernah membaca label.

Sebanyak 7 % responden memilih informasi nilai gizi sebagai perhatian pertama

saat membaca label dan 43 % responden memilih ING sebagai pilihan kedua

yang menjadi perhatian saat membaca label. Pertimbangan utama responden

dalam memilih produk MP-ASI meliputi faktor harga 54 %, kandungan gizi 22 %,

merek terkenal 20 % dan 4 % tergantung kemauan anak anak. Untuk penyiapan

dan penggunaan MP-ASI, sebanyak 76 % selalu mengikuti petunjuk penyiapan

dan penggunaan yang tercantum pada label dan 24 % tidak mengikuti petunjuk

tersebut.

Produk MP-ASI bubuk instan dikonsumsi oleh 28 % bayi/anak, dengan

rata-rata pemberian MP-ASI bubuk instan 2.7 saji per hari. Produk MP-ASI biskuit

dikonsumsi oleh 44 % bayi/anak dengan rata-rata pemberian MP-ASI biskuit 1.6

saji per hari.

Terdapat produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan standar kandungan gizi

yang tercantum dalam SNI MP-ASI. Takaran saji yang tercantum pada label

produk MP-ASI lebih tinggi dibandingkan dengan takaran saji baku.

Berdasarkan hasil kajian, terdapat beberapa zat gizi yang memerlukan

asupan dari sumber makanan lain. Disamping itu juga terdapat zat gizi yang

melebihi AKG harian Pemerintah perlu menetapkan takaran saji baku untuk

semua jenis produk MP-ASI sehingga dapat digunakan sebagai acuan penilaian

produk pangan dalam rangka pemberian persetujuan pendaftaran produk

sebelum diedarkan. Industri pangan hendaknya lebih memperhatikan

pemenuhan persyaratan yang tercantum dalam SNI MP-ASI dalam rangka

meningkatkan status gizi bayi/anak Indonesia. Konsumen perlu memperhatikan

kandungan gizi produk yang tercantum pada label dan meningkatkan kepedulian

terhadap asupan gizi dari produk MP-ASI dalam rangka pemenuhan kecukupan

gizi harian bayi dan anak.

(7)

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU

IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN

KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

ELIN HERLINA

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Profesi pada

Program Studi Teknologi Pangan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(8)

Judul Tugas Akhir : Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping

Air Susu Ibu (MP-ASI) terhadap Standar Nasional

Indonesia dan Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi

Bayi/Anak

Nama

: Elin Herlina

NRP

: F 252050165

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Feri Kusnandar, MSc. Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi

(Ketua) (Anggota)

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Magister Profesi Teknologi Pangan

Dr. Ir. Lilis Nuraida, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(9)

PRAKATA

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas

akhir ini. Tesis berjudul Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping Air

Susu Ibu (MP-ASI) terhadap Standar Nasional Indonesia dan Kontribusi terhadap

Kecukupan Gizi Bayi/Anak disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Profesi pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Program Studi Teknologi Pangan.

Penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Feri Kusnandar, MSc. dan Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MS, selaku Ketua

dan Anggota Komisi Pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama

proses penyusunan tesis ini hingga selesai.

2. Dr. Ir. Endang Prangdimurti, MSi., selaku dosen penguji yang telah memberi

banyak masukan untuk perbaikan tesis ini.

3. Badan Pengawas Obat dan Makanan yang telah memberikan beasiswa

kepada penulis untuk melanjutkan sekolah pascasarjana.

4. dr. M. Hayatie Amal, MPH., selaku Direktur Penilaian Keamanan Pangan

yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini.

5. Ir. Sri Irawati Susalit, selaku Direktur Standardisasi Produk Pangan yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan sekolah

pascasarjana dan memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini.

6. Rekan-rekan di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan dan Direktorat

Standardisasi Produk Pangan yang selalu memberikan dukungan semangat

untuk menyelesaikan tesis ini.

7. Mbak Tika, sebagai asisten koordinator program studi pascasarjana teknologi

pangan yang selalu membantu pelaksanaan sidang komisi dan memberikan

dukungan semangat untuk penyelesaian tesis ini.

8. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun

materiil dalam penyelesaian studi.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Jakarta, Agustus 2008

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ciamis pada tanggal 18 April 1967 sebagai anak

bungsu dari almarhum Bapak Moh. Ishak dan Ibu K. Permayanti. Tahun 1985,

penulis lulus dari SMA Negeri 5 Bandung dan pada tahun yang sama diterima

melanjutkan studi di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung. Penulis menyelesaikan

program Sarjana Farmasi pada tahun 1990 dan melanjutkan pendidikan Profesi

Apoteker pada institusi yang sama dan lulus pada tahun 1991.

Sejak tahun 1992, penulis bekerja di Direktorat Pengawasan Makanan

dan Minuman Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen

Kesehatan yang pada tahun 2000 menjadi Lembaga Pemerintah Non

Departemen (LPND) Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan Pascasarjana Program

Studi Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor melalui beasiswa yang diperoleh

dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap selanjutnya adalah development, yaitu mengembangkan LKS berbasis etnomatematika pada proses pembuatan tahu takwa pada submateri Sistem Persamaan Linier Dua

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan komitmen organisasi, budaya

Persentase kelayakan yang didapatkan menunjukan bahwa pendayagunaan software atau perangkat lunak keuangan terkomputerisasai layak digunakan se- bagai sistem baru di

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara profitabilitas dan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham.. Dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 5%

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan sebelum penelitian dengan salah satu pegawai menyatakan bahwa banyak mitra kerja yang kurang disiplin terhadap

Tabel 4.. Untuk mengetahui kategori hasil jawaban sub variabel secara keseluruhan, perlu di tentukan terlebih dahulu intervalnya. Besarnya interval diperoleh dari

Dari beberapa surat kabar lokal yang dihubungi Kutilang dalam proses ini, semua masih mempertimbangkan KABAR ALAM sebagai suatu bentuk iklan layanan masyarakat, dan belum bisa

Kegiatan pemeliharaan pada equipment untuk mencegah kerusakan yang dapat lebih parah agar kelangsungan operasional dan kehandalan ambungan, efektif, efisien, aman dan