Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Secara garis besar dapat dipahami bahwa organisasi merupakan tempat dimana semua anggotanya bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Hal tersebut juga berlaku dalam dunia kemahasiswaan. Suatu organisasi kemahasiswaan khususnya di dalam suatu jurusan yang sering disebut himpunan memiliki fungsi sebagai tempat penyalur aspirasi, pengembangan potensi, memberikan pelayanan, membentuk karakter dan berperan dalam kemajuan, jurusan, fakultas, insitutsi maupun masayarakat yang bermanfaat bagi mahasiswa yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kepengurusan organisasi tersebut.
Himpunan merupakan organiasasi yang dinamis karena pada dasarnya setiap tahun pengurusnya selalu beregenerasi oleh karena itu dibutuhkan evaluasi berkala terhadap tiap kepengurusan tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang sama pada setiap kepengurusan. Selain itu evaluasi berguna untuk memberikan pondasi kuat kepada generasi selanjutnya
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
dalam melaksanakan kepengurusan himpunan. Dengan adanya evaluasi baik secara internal dan eksternal Himpunan jurusan khususnya Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) dapat mengakomodir segala bentuk aspirasi dari seluruh stakeholders agar dapat terus berkembang dan dinamis menuju ke arah yang lebih baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan Analisa Kondisi Organisasi (AKO) dan Rencana Pembelajaran Organisasi (RPO). AKO dan RPO merupakan wadah pembelajaran bagi Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) dengan menjaring seluruh aspirasi mahasiswa ITS untuk pengembangan HMM yang lebih baik ke depannya.
Analisa Kondisi Organisasi dan Rencana Pengembangan Organisasi ini dilakukan untuk mengetahui letak kuadran kondisi BEM sehingga akan diketahui langkah-langkah yang lebih baik terkait perbaikan organisasi yang lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan peradaban masa kini. Langkah awal dalam AKO-RPO ini adalah dengan mengevaluasi organisasi yang sesuai dengan keadaan aktual yang kemudian dibagi dalam kelompok permasalahan internal dan eksternal. Setelah itu dilakukan RPO (Rencana Pengembangan Organisasi) dengan mengurangi kekurangan-kekurangan dan melakukan tindak lanjut pengembangan organisasi sehingga tercapai tujuan dari organisasi tersebut.
1.2 Perumusan Masalah Awal
Perumusan masalah awal dilakukan dengan menganalisa kondisi BEM ITS baik dari sisi eksternal maupun internal. Hipotesis
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
dibuat berdasarkan analisa subjektif dari penulis, dengan melakukan wawancara dengan kabinet BEM ITS 2011/2012. Pada kali ini wawancara dilakukan dengan Menteri Kooordinator Pergerakan Mahasiswa BEM ITS sdr. Muhammad Ulil Aidi. Berdasarakan wawancara dengan beliau, didapatkan gambaran umum permasalahan BEM ITS sebagai berikut :
Start awal BEM yang terlambat (sekitar bulan Desember) menyebabkan agenda awal BEM terhambat seperti internalisasi, pembentukan kabinet, recruitment staff, dsb. Hal tersebut menjadi berjalan bersamaan dan mengurangi efektifitas dari kegiatan tersebut.
Peran BEM selaku pemegang ranah sosial-politik di KM ITS kurang terlihat melalui proker-proker yang dilaksanakan.
Komunikassi ke Grass root di KM ITS kurang maksimal, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Beberapa kementerian mengalami permasalahan
internal seperti kabinet yang tidak bisa menghandle
staff, kondisi staff yang hilang, dan lain sebagainya.
Struktur BEM ITS yang terlalu gemuk sehingga
menyebabkan pembagian ranah tanggung-jawab
kurang seimbang.
Permasalahan-permasalah umum diatas berikutnya akan
diklasifikasikan lebih mendetail lagi berdasarkan ranahnya
(internal-eksternal) maupun berdasarkan atributnya. Setelah
itu akan dijadikan landasan pembuatan kuisioner sebagai
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
tools validasi permasalahan-permasalahan yang ada di BEM
ITS.
1.3 Tujuan
Tujuan Penyusunan Analisa Kondisi Organisasi dan
Rencana Pengembangan Organisasi ini adalah sebagai
wujud pelaksanaan Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM
IX FTI ITS. Tidak hanya itu, penyusunan AKO-RPO ini
juga untuk menganalisa kondisi organisasi HMM FTI ITS
dan rencana pengembangannya, sehingga dapat
dijadikan pedoman ataupun rujukan dalam penentuan
strategi untuk pencapaian tujuan dari HMM FTI ITS,
yang nantinya dapat digunakan sebagai rekomendasi
dan referensi untuk kepengurusan HMM FTI ITS
selanjutnya.
1.4 Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan AKO-RPO dapat dijelaskan berikut ini :
Manfaat AKO ( Analisis Kondisi Organisasi ) :
1. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja daari BEM ITS baik dari faktor internal maupun faktor Eksternal.
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
2. Untuk mengetahui dan menilai kondisi organisasi BEM ITS 3. Dapat dijadikan dasar dan acuan untuk melakukan rencana
pengembangan BEM ITS untuk kepengurusan selanjutnya.
Manfaat RPO ( Rencana Pengembangan Organisasi ) :
1. Membantu dalam mencanangkan strategi ke depan yang harus dilakukan BEM ITS dalam mencapai tujuannya.
2. Merumuskan tujuan BPH BEM ITS yang lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami.
3. Membantu terwujudnya BEM ITS yang dinamis.
4. Membantu pengelolaan BEM ITS untuk kepengurusan selanjutnya yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan internal maupun eksternal.
5. Meminimalisir kinerja BEM ITS yang tidak efisien.
6. Membantu BEM ITS dalam perencanaan kegiatan yang pantas untuk BPH BEM ITS.
7. Membantu merumuskan visi misi BEM yang dapat memberikan pencitraan positif keluar baik untuk BEM ITS maupun Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
B
AB II
Deskripsi Organisasi
2.1 Sejarah Organisasi
Mahasiswa merupakan ujung tombak perubahan
bangsa Indonesia. Baik buruknya suatu bangsa dapat
dilihat dari keadaan mahasiswanya. Maka dari itu
mahasiswa perlu untuk terus mengembangkan diri
sebagai proses persiapan untuk menjadi tonggak
pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Begitu
pula dengan mahasiswa ITS. Pada tahun 1960 para
mahasiswa ITS berinisiatif untuk membentuk suatu
wadah
aktifitas
kemahasiswaan,
dalam
upaya
memperjuangkan idealisme mereka. Hal ini diwujudakan
dengan membentuk organisasi bernama Dewan
Mahasiswa. Zaman terus berlalu, dan kondisi Dewan
Mahasiswa pun menjadi organisasi setingkat institut
yang sangat kuat dalam mengkritik keadaan pemerintah
saat itu.
Pada era tahun 90-an pemerintah merassa terancam
dengan keberadaan mahasiswa yang begitu kokoh dalam hal
memperjuangkan idealismenya. Sehingga pada saat itu
pemerintah mengeluarkan surat keputusan tentang NKK
(Normalisasi Kehidupan Kampus) yang pada intinya ingin
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
membekukan kegiatan kemahasiswaan. ITS pada saat itu telah
mempunyai alumnus LKMM TM yang akhirnya mengkaji SK
Mendikbud tahu 1990 yang mengatuk NKK. Setelah itu mereka
membentuk Panitia Persiapan Senat Mahasiswa yang disingkat
PPSM. Mereka menyiapkan apa saja yng dibutuhkan untuk
segera membentuk Senat Mahasiswa tingkat Institut yang
menjalankan fungsi eksekutif serta fungsi legislatif.
Mubes I diadakan oleh Senat Mahasiswa yang telah
terbentuk untuk segera membuat suatu pedoman bagi
organisasi kemahasiswaan di ITS agar mempunyai acuan
untuk membentuk AD/ART nya masing-masing. Pada tahun
1998 diadakan mubes II untuk mengkaji kembali relevansi
kondisi kemahasiswaan saat itu. Banyak pihak yang
mempertanyaakn kondisi Senat Mahasiswa ITS yang memiliki
fungsi Legislatif dan fungsi eksekutif. Maka dari itu pada
forum mubes II disepakati harus adanya lembaga eksekutif
untuk menaungi aktifitas kemahasiswaan di ITS. Lembaga
tersebut kemudian diberi nama Badan Eksekutif Mahasiswa
ITS (BEM ITS). Sampai saat ini telah berjalan mubes IV, BEM
ITS tetap menjalankan fungsinya di ranah eksekutif meskipun
terdapat beberapa perubahan ranah kordinasi dengan
elemen-elemen yang lain.
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
2.2 Visi Misi
Adapun visi misi BEM ITS pada periode kepengurusan 2012-2013 adalah sebagai berikut:
Visi:
“Mengukir Mahakarya KM ITS dengan Semangat VIVAT demi
Terwujudnya Kemandirian Bangsa
”
Misi:
1. Mendayagunakan potensi KM ITS dalam berkarya
yang berlandaskan ilmu pengetahuan, seni, dan
teknologi
2. Bersinergi mewujudkan KM ITS yang bersahabat dan
bermanfaat
3. Menggagas inspirator bangsa melalui mahasiswa ITS
yang kontributif
4. Mendesain pergerakan mahasiswa yang tanggap
terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan dan
kebangsaan
2.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi BPH BEM ITS periode 2011/2012 dipimpin oleh Presiden BEM ITS. Terdapat 9 Kementerian (PSDM, Dagri, Hublu, Sosmas, Kesma, Ristek, Medfo, Sospol, Perekonomian) dan 1 BSO IECC. Dalam melaksanakan fungsinya presiden dibantu 2 Sekjen (Internal dan Eksternal) dan 3 Menteri Koordinator (Lingpus, Germawa, dan Pengembangan Inovasi dan Karya). Untuk struktur BEM ITS pada KM ITS dapat dilihat di gambar dibawah ini
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
BAB III
Analisa Kondisi Organisasi
3.1 Faktor Internal Organisasi
3.1.1 Unsur Kekuatan Organisasi Pengurus BEM ITS memahami visi dan misi BEM ITS
Pengurus memiliki komitmen yang tinggi
Pemgurus BEM ITS memiliki SOB yang -baik terhadap BEM ITS
Pengurus BEM ITS memiliki loyalitas yang tinggi terhadap BEM ITS
BPH BEM ITS melakukan controlling staff dengan baik
Program Kerja BEM ITS relatif terlaksana dengan baik dan sesuai kebutuhan walaupun dalam kondisi kepengurusan yang singkat
Program kerja BEM ITS saling terkoordinasi antar kementrian dan relatif berjalan sesuai timeline
3.1.2 Unsur Kelemahan Organisasi
Pengurus BEM ITS tidak hafal visi BEM ITS
Pengurus BEM ITS relatif kurang saling mengenal pengurus yang berbada kementrian
Staff BEM ITS relatif kurang konsisten dalam mengerjakan program kerja
Pengurus BEM ITS masih kurang dalam hal internalisasi
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
3.2
Faktor
Eksternal
Organisasi
3.2.1 Unsur Kekuatan Organisasi Hubungan dan koordinasi BEM ITS dengan birokrasi cukup baik
BEM ITS memiliki hubungan yang baik dengan IKA ITS adn sponsorship
BEM ITS memiliki hubungan dan koordinasi yang baik dengan HMJ, BEM Fakultas,LDK yang ada di ITS
Website BEM ITS sering terupdate dan sering dikunjungi
Sosial Media BEM ITS sering dikunjungi dan informatif
Konten Web ITS menarik dan informatif 3.2.2 Unsur Kelemahan Organisasi
Hubungan dan koordinasi BEM ITS dengan DPM dan LMB berjalan kurang baik
3.3 Rumusan Masalah
Setelah dilakukan analisa SWOT terhadap kondisi organisasi BEM ITS pada perode kepengurusan 2012/2013, maka terdapat beberapa permasalahan organisasi yang muncul pada BEM ITS yaitu:
Kurangnya internalisasi dalam BEM ITS yang menyebabkan kurang saling mengenalnya pengurus BEM ITS
Sekretariatan BEM ITS yang kurang nyaman dan kondusif
Kurangnya hubungan dan koordinasi dengan DPM dan LMB dalam ITS
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
Setelah menganalisa permasalahan yang ada dan SWOT dari BEM ITS dengan menggunakan metode Pearce & Robinson, maka didapatkan bahwa organsisasi BEM ITS berada di kuadran I matriks Pearce and Robinson. Berikut merupakan perhitungan yang digunakan untuk mendapatkan posisi pada matriks pearce and robinson:
Internal (x) = Strength – Weakness = 3,18 – 2,58 = 0,59 Eksternal (y) = Opportunity – Threat
= 3,09 – 2,71 =0,39 (X,Y) = (0,59;0,39)
Hal ini mengindikasikan bahwa BEM ITS berada dalam kondisi progressive, dimana organisasi memiliki kekuatan yang cukup untuk mengembangkan organisasi, dan didukung oleh lingkungan yang memiliki opportunity yang banyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di matriks SWOT dibawah ini:
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
Gambar 3.1 Matriks SWOT BEM ITS
Bab IV
Perumusan Rencana Pengembangan Organisasi
4.1 Perumusan Arah Pengembangan Organisasi
Dari berbagai analisa yang ada dapat disimpulkan bahwasanya BEM ITS yang telah berdiri sekitar 14 tahun ini perlu melakukan perubahan arah pengembangan organisasi, namun tidak melakukannya secara radikal. Sebab ada beberapa hal yang perlu dirubah, dan ada pula hal yang perlu dipertahankan. Kesimpulan ini didapatkan dari hasil perhitungan dan data-data seperti tersaji pada lampiran. Adapun arah pengembangan tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu Arah Pengembangan Jangka Panjang dan Arah Pengembangan Jangka Pendek :
4.1.1 Arah Pengembangan Jangka Panjang
“Mewujudkan BEM ITS yang Kuat dan Dinamis sebagai Wadah Integrasi Mahasiswa ITS dengan Berlandaskan Budaya Bersahabat dan Prestatif”
Kata yang dicetak tebal merupakan poin yang menjadi fokusan pengembangan pengembangan organisasi dalam jangka panjang. Untuk penjabaran mengenai poin-poin tersebut akan dijelaskan di arah pengembangan jangka pendek organisasi.
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
4.1.2 Arah Pengembangan Jangka Pendek
• Penguatan peran dan fungsi BEM sebagai organisasi di ranah sosial-politik sebagaimana telah tercantum pada KDKM ITS
• Penguatan fondasi organisasi, selaku akar dari berdirinya BEM ITS melalui internalisasi berkala serta partisipasi aktif seluruh stake holder internal BEM ITS
• Restrukturisasi pola pengembangan mahasiswa ITS dalam membentuk generasi yang loyal, kontributif, serta memiliki integritas untuk almamater dan bangsa.
• Motor penggerak integralistik mahasiswa ITS, serta untuk mengaktualisasikan potensinya melalui program kerja yang tepat guna .
• Pencitraan BEM ITS secara tepat, demi membangun citra BEM yang inklusif .
• Membangun budaya bersahabat dan prestatif pada atmosfer organisasi.
4.2 Bentuk Perumusan Pengembangan Strategis Organisasi
Setelah dirumuskan arah pengembangan jangka pendek serta jangka panjang organisasi BEM ITS, maka dilanjutkan bentuk
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
perumusan pengembangan organisasi sebagaimana hasil analisa kondisi organisasi serta kebutuhan organisasi kedepan.
• Pencerdasan secara kontinu mengenai pemahaman dasar tentang BEM, sebagai langkah awal untuk menguatkan kembali peran dan fungsi BEM ITS sebagai organisasi sosial-politik di KM ITS, dikhususkan untuk pengurus internal BEM ITS.
• Perampingan Struktur organisasi, Baik dari segi struktural, staffing, maupun program kerja yang dapat dilakukan melalui merger beberapa fungsi struktural ataupun program kerja, sehingga organisasi dapat berjalan lebih efektif dengan ditunjang effisiensi sumber daya yang dimiliki
• Meningkatkan nuansa bersahabat yang dibalut professionalitas dalam internal organisasi, melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan diluar program kerja, sebagai tools dalam menjaga motivasi dan membangun kedekatan antar pengurus.
• Menerapkan sistem penjaringan aspirasi yang menyeluruh ke segenap kalangan mahasiswa ITS sebagai upaya BEM ITS untuk mendengar kebutuhan mahasiswa.
• Perlibatan aktif peran stakeholder BEM ITS dalam pelaksanaan program kerja, sebagai wujud aspiratif organisasi dalam pengembangan budaya prestatif mahasiswa TI ITS
• Melakukan kajian-kajian sosial-politik secara rutin dan berkala dalam rangka pencerdasan mahasiswa demi
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
membentuk generasi yang dinamis dan terbuka terhadap perkembangan zaman.
• Membangun, membina, serta memanfaatkan jejaring organisasi pada pihak eksternal organisasi (Pemerintah, Institusi dan lembaga luar ITS, Sponsorship, dll)
• Pengembangan dan penguatan fungsi UMTI selaku ujung tombak dalam memfasilitasi pengembangan potensi mahasiswa (baik bidang minat bakat, keilmiahan, dll) sebagai wadah aktualisasi mahasiswa TI ITS yang prestatif.
4.3 Perumusan Pengembangan Bidang Organisasi
Setelah merumuskan pengembangan strategis organisasi kemudian di-breakdown menjadi bidang-bidang pengembangan. Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:
• Bidang Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa, mengembangkan kemampuan softskill pada pengurus BEM ITS khususnya dan mahasiswa ITS pada umumnya secara tersruktur, terpola, memiliki alur yang jelas dan berkelanjutan untuk mempersiapkan kader-kader yang mampu berkontribusi pada organisasi-organisasi di KM ITS khususnya di BEM ITS.
• Bidang Internal KM ITS (Dalam Negeri), meningkatkan hubungan baik, kerjasama serta koordinasi baik dengan elemen-elemen di ITS (HMJ, LSM, DPM, UKM, dsb) dalam menjalankan rumah tangga KM ITS serta memfasilitasi
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
peningkatan pemahaman, kemampuan dan implementasi peran dan fungsi BEM secara menyeluruh.
• Bidang Akademik dan Penalaran, menumbuhkembangkan jiwa prestatif serta meningkatkan minat dan budaya ilmiah mahasiswa ITS melalui penjaringan pembinaan di bidang akademik dan/atau penalaran dan aplikasi teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk sekitar.
• Bidang Kesejahteraan Mahasiswa, meningkatkan pengelolaan informasi beasiswa yang didukung dengan fungsi kontrol penerimaan beasiswa, meningkatkan pengupayaan advokasi finansial dan akademik serta meningkatkan kepedulian antarmahasiswa TI ITS terhadap masalah finansial dan akademik yang dialami oleh mahasiswa TI ITS
• Bidang kebijakan publik, mengembangkan jejaring eksternal BEM ITS dengan elemen-elemen pergerakan kampus diluar ITS serta berpartisipasi aktif dalam menyikapi isu-isu publik yang tengah terjadi.
• Bidang Sosial Masyarakat, meningkatkan kepedulian sosial mahasiswa ITS terhadap keadaan sekeliling ITS pada khususnya dan keadaan masyarakat luas pada umumnya dengan memfasilitasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan meningkatkan sikap proaktif mahasiswa ITS terhadap kondisi masyarakat.
• Bidang Kesekretariatan, membangun serta merawat sistem administrasi yang teratur, terkontrol dan transparan serta
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
membentuk suatu standar operasional prosedur yang dipahami seluruh pengurus BEM ITS
• Bidang Komunikasi, Informasi, dan jejaring, mengembangkan dan menjalin komunikasi dengan alumni, instansi dan ormawa lain, melakukan penjaringan aspirasi mahasiswa ITS serta melakukan pengoptimalan segala bentuk media informasi kepada seluruh elemen ITS secara cepat dan tepat • Bidang Kewirausahaan, mengembangkan potensi mahasiswa
dalam upaya penerapan kemampuan di bidang entrepreneurship dan kewirausahaan, serta membangun budaya entrepreneurship di KM ITS.
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
4.4 Perumusan Pengembangan Teknis
No.
Pengembangan Bidang
Pengembangan Teknis
1
Pengembangan Sumber Daya Mahasiswaa. Mengadakan
pelatihan-pelatihan
pengembangan
softskill untuk mahasiswa ITS.
b. Mengkordinasi pelaksanaan LKMM segala tingkatan di
ITS
c. Melakukan pembinaan secara berkala kepada
pemandu ITS melalui kegiatan Up grading pemandu
d. Melaksanakan kegiatan kaderisasi masal untuk
mahasiswa baru ITS di awal masuk mahasiswa baru,
serta melakukan kontroling terhadap KPP
e. Melakukan kordinasi dan
kontroling
aktifitas
kaderisasi di setiap HMJ, dengan mengadakan forum
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
sinkronisasi secara berkala
f. Melakukan evaluasi pada bidang kaderisasi dan
pelatihan untuk setiap HMJ, secara kuantitatif dan
kualitatif di akhir kepengurusan.
2
Internal KM ITSa. Melaksanakan kunjungan silaturahmi secara berkala
ke seluruh ormawa ITS, untuk mendengar aspirasi dan
kebutuhan ormawa
b. Membuat penjadwalan untuk event-event besar di
ITS, agar mempermudah sinkronisasi pelaksanaan
proker-proker besar ITS.
c. Mengadakan event keakraban untuk seluruh
mahasiswa
ITS,
dalam
upaya
meningkatkan
kekeluargaan antar mahasiswa.
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
3
Akademik dan Penalarana. Mengadakan pelatihan / seminar nasional yang
bertujuan mengembangkan budaya ilmiah mahasiswa
ITS
b. Mengkordinasi keprofesian seluruh HMJ ITS untuk
penerapan teknologi tepat guna bagi masyarakat
sekitar
c. Sosialisasi PKM secara intensif dan menyeluruh, untuk
mendapatkan proposal PKM yang maksimal untuk
diteruskan ke Pimnas
4
Kesejahteraan Mahasiswaa. Membina hubungan baik dengan birokrasi, dengan
mngadakan forum diskui terbuka untuk masalah
kesejahteraan mahasiswa
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
membutuhkan advokasi finansial dan akademik,
untuk mempermudah penyaluran bantuan
c. Membuat website sistem informasi beasiswa yang
terintegrasi, untuk mempermudah penyampaian info
beasiswa
5
Kebijakan Publika. Mengadakan forum diskusi kajian politik secara
berkala,
untuk
upaya
pencerdasan
wawasan
kebangsaan bagi mahasiswa
b. Melakukan aksi yang tepat sasaran dan efektif dalam
menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah
c. Mengadakan seminar nasional dengan mengundang
tokoh bangsa, agar menarik animo mahasiswa dalam
pencerdasan sosial-kebangsaan
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
d. Melakukan pewacanaan publik secara berkala ke
setiap HMJ, mengangkat isu-isu kebijakan publik yang
beredar di masyarakat.
6
Sosial Masyarakata. Membuat pola dan mengembangkan suatu komunitas
masyarakat
(kampung
binaan)
dengan
mengaplikasikan teknologi tepat guna yang dimiliki
ITS
b. Melakukan kerjasama dengan organisasi sosmas (PMI,
dsb) untuk mempermudah penyaluran bantuan dari
ITS baik dari sisi dana, tenaga, maupun jasa
c. Membuka rekening donasi ITS yang menjadi rekening
terpusat bantuan sosmas ITS
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
lingkup yang lebih besar, ditunjang dengan sosialisasi
yang lebih gencar ke mahasiswa ITS untuk
meningkatkan daya partisipasi
7
Kesekretariatana. Membuat sistem administrasi yang jelas, terstruktur,
transparan, dan akuntabel serta dapat dipahami oleh
pengurus BEM ITS
b. Melakukan kontroling secara berkala terhadap
pelaksanaan SOP internal.
c. Membuat sistem reward and punishment untuk
memotivasi pengurus BEM dalam menjalankan SOP
Internal
d. Melakukan pencerdasan secara berkala ke setiap
kementerian terkait mekanisme SOP internal
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
8
Komunikasi, Informasi, dan jejaringa. Membuat event bersama antara almuni dengan KM
ITS,
untuk
membina
hubungan
baik
dan
meningkatkan kerjasama antara keduanya.
b. Memfasilitasi pembinaan jaringan BEM ITS dengan
instansi luar (Oramawa lain, pemerintah sponsorship)
dengan melakukan kunjungan yang tepat guna
c. Membuat dan mengembangkan sistem informasi
yang merepresentatifkan BEM ITS di dunia maya,
untuk mempermudah penyampaian informasi
d. Melakukan kerjasama dengan media masa terkait
untuk publikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan BEM
ITS
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
kewirausahaan yang ditujukan untuk mahasiswa ITS
b. Membuat kompetisi buseiness plan tingkat nasional
untuk memacu semangat berwirausaha mahasiswa
ITS
c. Membuat pelatihan-pelatihan pengembangan usaha
kecil mandiri
d. Membuat “Kantin Mahasiswa” yang dikelola oleh
mahasiswa ITS secara terintegrasi di seluruh kawasan
ITS.
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
4.5 Strategi Evaluasi
Strategi evaluasi digunakan untuk mengukur target jangka panjang BEM ITS yang diukur dalam 3 tahapan, yaitu :
1) Mengukur kekuatan internal pengurus BEM ITS, rentang waktu 3 bulan pertama. Parameter sebagai berikut :
a) Rapat kabinet dihadiri oleh 90% kabinet b) Rapat departemen dihadiri 80% pengurus
2) Tingkat partsisipasi stakeholder KM ITS dilihat dari pelaksanaan program kerja di paruh 6 bulan pertama. Parameter sebagai berikut :
a) 75% TUK terlaksana
b) Pada proker-proker rutin mengalami peningkaan TUK 3) Megukut tingkat kepuasan pelaksanaan proker, dilihat dari
visibilitas apakah proker tersebut layak dijalakan kembali. Parameter sebagai berikut :
a) Feedback pada pelaksanaan proker memiliki hasil positif untuk pelaksanaan kembali kegiatan tersebut
b) Rekomendasi dari laporan pertanggungjawaban BEM ITS di akhir kepengurusan.
Kegiatan Pasca Pelatihan LKMM TM VIII FTI ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
Bab V
Kesimpulan dan Saran
1.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan AKO-RPO pada bab-bab sebelumnya, BEM ITS berada di kondisi progressive (0,59;0,39) dimana BEM ditunjang dengan kondisi internal yang baik dan didikung oleh kondisi eksternal dalam hal pengembangan organisasi.
2. Meskipun demikian, kondisi organisasi tidak lepas dari permasalahan-permasalahn yang ada. Setelah kami identifikasi, ditemukan masalah utama yang dialami oleh BEM ITS kepengurusan periode 2011/2012 adalah Loyalitas Staff minim, struktur kepengurusan tidak seimbang, proker kurang representatitf dan aspiratif, budaya disiplin yang kurang, aturan akademik yang memeberatkan pengurus, minimnya kordinasi dengan ormawan, serta fungsi kontroling DPM yang kurang
3. Strategi pengembangan organisasi yang paling tepat adalah dengan membuat inovasi yang lebih baik lagi dengan mempertimbangkan sisi kemanfaatan, serta melakukan kordinasi yang lebih intens dengan stakeholder terkait.
1.2
Saran
Saran untuk kali ini, lebih diarahkan pada prosedur pengerjaan AKO-RPO sendiri. Untuk saran secara umum pada BEM sudah
Kegiatan Pasca Pelatihan
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
A
K
O
R
P
O
B
E
M
I
I
T
S
2
0
1
1
-2
0
1
2
terangkum pada Rencana Pengembangan Organisasi. Saran yang dapat kami berikan untuk pengerjaan AKO-RPO antara lain :
Pembuatan Standar Operational Procedure yang diperuntukkan bagi pengerjaan AKO-RPO kedepan. Sehingga ada standarisasi khusus untuk pembuatan AKO-RPO.
Perlu adanya pendampingan secara berkala dari Pemandu TM selama pengerjaan berlangsung.
Waktu pengerjaan yang terlalu mepet, sehingga lebih baik pembuatan AKO-RPO dilaksanakan jauh hari sebelumnya.