Sanksi Pelanggaran Pasal -44: . ' Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang' Perubahan alas Undang-Undang Nomor 6 Tabun 1982 Tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan alau memper banyak suatu ciptaan atau mernberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,-(seratus jUIa rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan. memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipla sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).
KAMUS
DUNIA KETIGA
Negara, Organisasi, Teori, Definisi, Tokoh
Dieter Nohlen (ed.)
PERPUSTAI<AUJ PUSAT PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN BAHASA DEPARTEMEI\I PENDIOIt<AN
DAN KEBUDAYAAN
.~!:!!ims!!~!
Judul Asli:
LEXIKON DRIITE WELT
Linder, Organisationen, Theorien, Begriffe, Personen Dieter Nohlen (Hg.), Reinbek bei Hamburg, Rowohlt, 1989
KAMUS DUNIA KETIGA Negara, Organisasi, Teori, Definisi, Tokoh Diindonesiakan oleh TIti Soentoro, Aan Effendi,
Hardi I1ham, dan Godjilli Harun GM 050 94.141
Copyright ©1980 Signal-Verlag, Hans Frevert, Baden-Badell Hak terjemahan Indonesia pada Yayasan Dokumentasi dan
Informasi Buku Sosial-Ekonomi Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
AI I rights reserved
Desain sampul danperwajahan oleh Kunta Rahardjo Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Grasindo
Anggota IKAPI, Jakarta, 1994 Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Perpustakaall Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KD'I) KAMUS dunia ketiga : negara, organisasi, teori, definisi,
tokoh I Dieter Nohlen (ed.) ; diilldollesiakan oleh Titi Soelltoro .,. Let 81.]. Jakarta: Grasindo, 1994. 900 him. ; 21 cm ..
Judul asH: Lexikon dritte welt: Lander, organisation theoriell, begriffe, personen
ISBN 979-553-373-8
1. Negara berkembang - Kamus L Nohlen, Dieter II. Suntoro, Titi
320.17
Dicetak oleh I'ercetakanPT Gramedi~, Jakarta lsi di luar tanggung jawab Percetakan
DAFTAR lSI
1.
Peta Afrika . . .
i
Peta Asia
. . .
ii
Peta Pasifik . . .
iv
Kata Pengantar . . .
. . . . . .
xi
Daftar Penulis . . . . . xiv
Petunjuk Penggunaan . . . . . xvii
Skerna: Bidang Terna Pernbangunan
. . . xix
Daftar Singkatan . . . xxi
2. Entri A-Z . . .
1
3. Larnpiran . . . .
833
Indeks . . . .
860
4. Peta Amerika Tengah dan Karibia
877
5. Peta Amerika Selatan
878
Perpustakaan Pus"t Pembinilan dan Pengembangan Bahasa
No,
KaS~Si
-5
C)..o • /0:3KI/-M
k
No Inriuk I ( )lIcr
D
<kj
Tgl. Ic2
f/- II -
9:;
.--rIA- ;r Ttd. :,r
/ 1 ' 1 / _KATA PENGANTAR
Kamus Dunia Ketiga ini penting bagi. mereka yang membahas
masalah strategi pembangunan, problematika Utara-Se1atan, dan
masalah Dunia Ketiga.
Kamus yang memberikan infonnasi luas ini mempunyai kom
binasi analisis negara dengan entri yang tertata secara infonnatif
dan sistematis berdasarkan definisi-definisinya. Pembahasan tema
berorientasi pada permasalahannya, diberikan pengantar dalam
masalah pokok ilmu pengetahuan mengenai pembangunan dan
pelaksanaan strategi pembangunan. Kamus ini digunakan di
sekolah dan perguruan tinggi, dalam ekonomi dan politik,
terutama untuk pembentukan kesadaran, daplit memperoleh dasar
dasar informasi dalam pembahasan setiap masalah.
.
Banyaknya penulis menjamin sifat pluralistis karya ini yang
mencerminkan kontroversi dalam diskusi· mengenai strategi pem
bangunan. Para penulis tersebut memperjuangkan suatu pe
ngefuhuan dan· kesadaran tanggung jawab ·politik dalam masalah
yang berkaitan
d~ngannegara berkembang dan masyarakat inter
nasional. Dengan demikian;
Kamus Dunia Ketiga merupakan suni
bangan. pemikiran untuk ,pembentukan kesadaran politik.
Editor, Dr. phil. Dieter Nohlen, adalah Guru Besar Ilmu Po
litik di Universitas Heidelberg, Jerman.
Catatan Penerbit: Informasi yang ada dalam kamus ini dikum
Dieter Nohlen (ed.) .
KAMUS DUNIA KETIGA
Negara, Organisasi, Teori, Definisi, Tokoh
Penulis: .
Renate Arndt, Harald Barrios, Fritz Beimdiek, Petra Bendel,
Dieter Benecke,. Klaus Bodemer, Andreas Boeckh, Otto Boye
Soto, Hans-Jochen Diesfeld, Dietmar Dinnoser, Mario Fernandez
Baeza, Mir.
A.Ferdowsi, Michael Frernerey, Gi&ela Fronllnet,
Felix Galle, Wolfgang Geiger, Dirk Gerdes,. Christiano German,
KambizGhawami, Bernd Girrbach, Axel Halbach, Rolf Hanisch,
Andreas Hildenbrand, Bernd Hillebrands, Waldemar Hummer,.
Martin Kaiser, . Volker. Kasch, Hanna Keitel-Kivouvou, .Rainer
Knoblauch, Hans-Peter :«otthaus, Joachim Krause, Michael Kreile,
Michael Krennerich, Volker G. Lehr, Volker Lenhart, Hans U.
Luther, Gero Maass, H.C.F. Mansilla, Hanspeter Mattes, Ulrich
Menzel, Martina MulIer,Gerd Nickoleit, Roman Niedworok,
Hans-Peter Nissen, .Dieter Nohlen, Franz NuscheIer,Gunther
Phil~lipp, Hennalm Rohrs, Rainer Sakic, Hartmut Sallgmeister, Annette
Schmid, Alexander Seger, Karsten SOffilS, Karin Stahl, Michael
Strubel, Roland Sturm, Rainer Tetzlaff, Rudolf Tippelt, Bernhard
Thibaut, George Turner, Achim Wachelldorfer, Ute Wachendorfer
Scffinidt, Norbert Wagner, Nikolaus Werz,Wichard Woyke,Klaus
Ziemer, Wolfgang-Peter Zillgel
Pembantu . Redaksional:
Michael Krennerich
dan
DAFTAR PENULIS
ab
Prof. Dr. Andreas Boeckh, Gesamthochschule Essen
ah
Andreas Hildenbrand, MA, promovendus, Universitas
Heidelberg
ajh
Axel
J.
Halbach, Ifo-Institut
Munch~nals
Alexander Seger, MA, UNFDAC, Willa
as
Annette Schmid, MA, UNDP, Havana
aw
Dr. Achim Wachendorfer, Friedrich Ebert Stiftung, Buenos
Aires
bg
Bernd Girrbach, .MA,
jurnalis, koresponden khusus untuk
masalah politik bantuan pembangunan, promovendus,
Universitas Heidelberg
bh
Bernd Hillebrands, BD, Universitas Heidelberg
bt
Bernhard Thibaut, Universitas Heidelberg
cg
Dr. Christiano German, Universitas Katolik Eichstatt
db
Dr. Dieter W. Benecke, ketua Inter Nationes, Bonn
dd
Dietmar Dirmoser, Universitas Giessen
dg
Dr. Dirk Gerdes, dosen, Ostfriesische Landschaft, Aurich
dis
kelompok penerjemah dari Yayasan Dokumentasi dan Info.r
masi buku Sosial Ekonomi untuk Kamus DuniaKetiga
dn
Prof. Dr. Dieter Nohlen, Universitas Heidelberg
fb
Dr. Fritz Beimdiek, Dipl.-Volkswirt, Lusaka
fg
Felix Galle, Universitas Heidelberg
fn
Prof. Dr. Franz Nuscheler, Ulliversitiit-Gesamthochschule
Duisburg
gf
Dr. Gisela Frommer, GTZ, Rwanda .
gm
Dr. Gero Maass, FES, Paris
go
Gerd Nickoleit, proyek GEP
A,
Schwelm
gt
Prof. Dr. George Turner, mantan Senator limu Pengetahuan
dan Penelitian Berlin, Universitas Hohenheim
hb
Harald Barrios, Universitas Heidelberg
hjd Prof. Dr. Hans-Jochen Diesfeld, Universitas Heidelberg
hk
Hanna Keitel-Kivouvou, MA, promovendus, Universitas
Heidelberg
hm
Dr. H.C.F. Mansilla, Instituto Boliviano de Cultura,
LaPaz
hpk
Hans-Peter Kotthaus, Dipl. peneljemah, Sekretaris Jendral
untuk Association Parlementaire pour la Cooperation Euro
Arabe, BrUssel
hpm Dr. Hanspeter
M~ttes,Dipl.-Volkswirt, Deutsches Orient-In
stitut, Hamburg
hpn
Prof. Dr. Hans-Peter Nissen,- Universitat-Gesamthochschule
Paderborn
hr
Prof. Dr. Hermann Rohrs, Universitas Heidelberg
hs
Dr. Hartmut Sangmeister, Universitas Heidelberg
hul
Dr. Hans U. Luther, Free University Berlin
jk
Joachim Krause, Sekretaris Jenderal dari Deutschen
Gesellschaft flir die Vereinten Nationen, Bonn
kas
Karsten Sohns, mahasiswa, Universitas Heidelberg
kb
Dr. Klaus Bodemer, Universitas Mainz
kg
Dr. Kambiz Ghawami, ketua World University
Service-Deutsches Komitee e.V., Fachhochschule Wiesbaden
ks
Dr. Karin Stahl, FEST, Heidelberg
kz
Dr. Klaus Ziemer, dosen, Universitas Heidelberg
maf Dr. Mir.
A.Ferdowsi, Geschwister-Scholl-Institut, Univer
sitas Miinchen
mf
Prof. Dr. Michael Fremerey, Gesamthochschule Kassel
mfb Dr. Mario Fernandez Baeza, Universitas Heidelberg
mik Michael Krennerich, Universitas Heidelberg
mk Prof. Dr. Michael Kreile, Universitas Konstanz
mka Martin Kaiser, Dipl.-Volkswirt, Siidasien Illstitut, Univer
sitas Heidelberg
mm Martina Miiller, MA, Universitas Heidelberg
ms
Dr. Michael Strubel, Universitas Heidelberg
niw Dr. Nikolaus Wen, Universitas Freiburg
nw
Dr. Norbert Wagner, Siidasien Institut, Universitas Heidel
berg
I
obs Otto Boye Soto, kodirektur dan Instituto para el Nuevo
Chile, Santiago
.
pb. Petra Bendel, Universitas Heidelberg
ra
Renate Arndt,
MA,
Universitas Heidelberg
red
redaksi
rh
Dr. Rolf Hanisch, Institut untuk masalah intemasional,
Hamburg
rk
Rainer Knoblauch, Universitas Frankfurt
m
Roman Niedworok, promovendus, Universitas Heidelberg
rs
Dr. Roland Stunn, dosen, Universitas Heidelberg
rsa
Rainer Sakic, GEPA, Jiigesheim
rt
Prof. Dr. Rainer Tetzlaff, Universitas Hamburg
rti
Dr. Rudolf Tippelt, Landesinstitut fUr Allgemeine Weiter
bildung, Mannheim
urn
Dr. Ulrich Menzel, dosen,Universitas Frankfurt
uw
Dr. Ute Wachendorfer-Sch:rriidt,Heidelberg
vgl Dr. Volker G. Lehr, Friedrich-Naumann-Stiftung, Bogota
vk
Dr. Volker Kasch, Arbeitsgemeinschaft kirchlicher Entwick
lungsdienst, Stuttgart
vI
Prof. Dr. Volker Lenhart, Universitas Heidelberg
wg
Prof. Dr. Wolfgang Oeiger, Free University Berlin
wh
Prof. DDDr. Waldemar Hummer, Universitas Innsbruck
wpz· Dr. Wolfgang-Peter Zinger, Siidasien Institut, Universitas
Heidelberg
- . _ . .
PETUNJUK
PENGGUNAAN
Kamus ini menggunakan dua sistem petunjuk: asteris () dan
panah
(-l».
Asteris () menunjukkan singkatan, definisi, dan se
bagainya yang mungkin menjadi pertanyaan pada saat membaca,
dan dapat
ter.jaw~bdengan sendirinya jika mencari dalam kamus.
Petunjuk dengan tam:L'} asteris juga membantu menempatkan entri
yang dicari dalam kaitan definisi secara sistema tis. Misalnya, entri
big push dengan tanda asteris menunjuk ke entri pertumbuhan dan
entri teori pertumbuhan. Dengan tanda panah
(-l»
pembaca bisa
mencari . entri yang ditunjuk untuk menambah infonnasi terhadap
entri yang sedang dibaca.
Sistem petunjuk ini memberi kemungkinan penggunaan kamus
seperti dalam skema di halaman xix, yang dibantu dengan peng
aturan entri secara sistematis. Tema kamus terbagi atas masalah
.
*
pokok pembangunan, teori keterbelakallgan dan strategi pemba
ngunan, serta
*politik bantuan pembangunan (entri yang diperlihat
kan dengan asteris dibahas dalam kamus). Dengau demikiau,
bidang-bidang pokok diatur dalam sederet konsep utama yang
berhubungan dengan sejumlah entri yang dapat menjelaskan sam
pai detil pennasalahan secara konsepsional dan terorganisir.
Perbandingall antamegara terbatas di bagian tabel yang berada
dalam lampiran. Ada beberapa singkatan yang sudah umum
digunakan. Daftar singkatan diberikan di halaman xxi. Kepus
takaan merupakan petunjuk Ian jut litetatur untuk pembahasan
masalah Dunia Ketiga, banyak disusun oleh redaksi.
Nama penulis diberikan di akhir suatu entri dengan cetak tebal.
Daftar singkatan nama penulis ada di halaman xiv.
Ala mat redaksi: Institut fUr Politische Wissenschaft an der
Universitat Heidelberg, Marstallstr. 6, 6900 Heidelberg, Jennan.
SKEMA: BIDANG TEMA
PEMBANGUNAN
Konsep Pokok Entrl
Masalah Penduduk inti peM bangunan Kesempatan kerja Pertumbuhan Panganl kesehatan Partisipasi Ekolo~i Ketergantungan
pelarian dari pedesaan, urbanisasi, Konferensi Penduduk Dunia, UNFPA
penganggurari, miskin, ma~inaJitas,
ILO
akumulasi, kuota tabungan,
investasi. prod uktivitas , pendapatan per kapita
kurang makan. pelayanan/indikator
~esehatan, etnomedicine, Primary Health Care, AIDS, Konferensi
Pang an Dunia. FAO, IFAD, WFCIWFP. WHO
distribusi pendapatan, Kurva Lorenz, koefisien GINI, serikat buruh. koperasi, community
development, demokratisasi.
partai-partai politik, minoritas Laporan Brundtland, Global 2000, pengungsi karena masaJah Iingkungan, teknologi gen, desertifikasi
pembagian ke~a intemasional, neokoloniaJisme, terms of trade, hambatan perdagangan, utang, alih teknologi, persenjataan
--
-'-
---Strategi Pertumbuhan pemba ngunan Perubahan sosial Pembangunan yang oto sentris Kebutuhan dasar Tata ekonotni dunia baru collectiv(J self-reliance Polilik Instrumen bantuan pemba ngunan . Organisasi . pendapatan nasional, . industrialisasi,substitusi impor;take off, big push, .investasi, teon perdagangan luar negen
perubahan kultur, akulturasi, dualisme
ketergantungan, heterogenitas struktural, disosiasi, self-reliance, ikut secara selektif
pembangunan pedesaan, . WCARRD, teknologi tepat guna, . padat karya, pangan/kesehatan
Piagam, nasionalisasi, program· bahan mentah yang terintegrasi, Dana Bersama, indeksasi, STASEX, SYSMIN, hubungan Selatan-Selatan, ECOC, ICOC Kelompok 77
bantuan keuangan/kerja sama keuangan, aDA, baQtuan/kerja sama teknik, bantuan personal (relawan pembangunan, pakar . pembangunan), bantuan proyek,
bantuan program. bantuan barang, bantu an humaniter, bantuan struktur, bank-bank pembangunan regional, counterpart, subsidi bunga, grant element, penjadwalan utang
UN, ECOSOC. UNCTAO, UNOP, UNIOO, GATT, IMF, Bank Ounia, IDA, IFC, MIGA, FAa. WHO, I La, OAC, BID, ADB. IGH
DAFTAR SINGKATAN
AD
a.l.
AS
cet.
dkk
d.k.l.
dU.dim.
dsb.
DSR
dst.
ed.
ha
HDWI
HDWII
Wm.
KTP
KUHP
LU
ME
MEE
no.
PDB
pend.
PHK
PNB
tho
Anggaran Dasar
antara lain
Amerika Serikat
eetakan
dan kawan-kawan
dengan kata lain
dan lain-lain
dalam
dan sebagaillya
Debt Service Ratio
dan seterusnya
editor
hektar
Handbueh der Dritten Welt, ed. D. NoWen
&F. Nus
eheler,
4 jilid, Hamburg 1974-1978
eet.
2, 8 jilid, Hamburg 1982-1983
halaman
Kartu Tanda Penduduk
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Lintang Utara
Masyarakat Eropa
Masyarakat Ekonomi Eropa
nomor
Produk Domestik Bruto
pendapatan
,Pemutusan Hubungan Kerja
Produk Nasional Bruto
tahun
UU
Undang-Undang
UUD
Undang-Undang Dasar
VOC
Vereiniging Ost-indische Compagnie
vol.
volume
A
AASM -+ politik bantuan pemba ngunan ME.
ABEDA -> bantuan pembangunan Arab ke Mrika.
absentisme Pemilikan tanahatau per waBan tanah oleh orang-orang yang tidak bidup di tanah tersebut (absentee
landlords). Mereka hidup di kota dan
tidak mengolah sendiri mnah itu, tetapi mengambil hasil melalui peng urusnya atau penggarapnya
<*
sharecropping). wpz
Abu Dhabi -> Uni Emirat Arab. ACAST (United Nations Advisory
Committee on the Application of
Science and Technology for Develop ment) Komite Penasihat 'PBB dalam
hal penerapan pengetahuan dan tek nologi untuk pembangunan, didirikan sehubungan dengan Konferensi lImu • Pengetahuan .dan Teknologi lnter
nasional PBB (Jenewa 1963). Tahun 1971 merencanakan aksisedunia un tuk penggunaan i1mu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi masalah di negara berkembang. -+ UNCST.
Kepustakaan: UN, World P//lII of Action for the Application of Scienee and Technology 10
DcveIopmenl, New York 1981. dn ACC (Arabian Cooperation Council) Kerja sama Ekonomi Arab, berdiri Februari 1989, anggota: lrak, Mesir,
Yordania, dan Yaman Utara. Tujuan: secara bertabap mengkoordinasi pe rencanaan ekonomi, mendorong in vestasi dan 'joint venture, membuka pasar bersama. Pakta empat negara ini tetap membuka kesempatan bagi negara-negara Arab lainnya untuk menjadi anggota dan bertujuan men jadi pasar bersama seluruh negara
Arab. dn
ACDA -> CADA.
ACSAD (Arab Center for the Stu
dies of Arid Zones and Dry Lands)
Lembaga yang didirikan 'Liga Arab, meneliti potensi sumber daya alam (misalnya sumber dayaair dan bu mi) di daerah gurun pasir leak, Sau di Arabia, Suriah, dan Yordania. a:h ADn (African Development B~"mc)
Bank Pembangunan Mrika, didirikan di Kbartum (1963). Mulai beroperasi tahun 1966, kedudukan di Abijan, Pantai Gading. Tahun 1986 berang gota 50 negara. Pada awa!nya masih merupakan bank regional tanpa ke anggotaan negara industri karena ke terbatasan sumber daya; sejak tahun 1979 dimungkinkan masuknya ne gara-negara non-Mrika menjadi ang gota; tahun 1986 ada 25 anggota non-Mrika. Tujuan: pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara
ADD -AEF
negara anggota, prioritail proyek de ngan impuls-impuls pernbangunan supra-regional; harmonisasi strategi pembangunan nasional, untuk keseim bangan pembangunan seluruh Afrika; kerja sama dengan 'OAU dan 'ECA; tahun 1973 membuat Konferensi Per dagangan dan Pengembangan Sistem Moneter Afrika.
Tahun 1986 mandat modal se besar 5.250.000 'RE, dua, pertiga modal dan hak suaratetap dipegang negara-negara Afrika. Pendirian anak perusahaan dan organisasipenunjang: a. African Development Fund (Dana
Pembangunan Afrika), didirikan ta hun 1972 aleh 16 negara industri; b. atas inisiatif Africa Development Bank dan international Finance Cor poration, didirikan lembaga untuk
mendorong ipvestasi swasta di Afrika, berkedudukan di Jenewa dan berang gotakan sekitar .100 perusahaan dari AS, Eropa, dan Jepang.
Titik berat pemberian kredit:'
sektor pertanian, transportasi, dan energi; ADF bergerak terutama di 'Zone Sahel.
~epustak:aan: K.D. Ford""or" The AFDB
Problems oflniernational Cooperation, New York: 1981. ' d n
ADD (Asian Development Bank)
Bank, Pembangunan Asia, didirikan tahun 1966; kedudukan di Manila: Anggota (1987): 32 bank regional dan 15 bank nonregional; modal (Desem ber 1987): 3,84 miHar US$; saham nasa bah '19.476 juta US$, anggota regfonal: 12.504 juta US$, anggota nonregional: 6.972 juta US$. Dalam rangka ADB didirikanAsianDevelop ment Fund/ADF (Dana Pembangunan
Asia) dengan negara industri' Barat sebagai kfeditor serta pensubsidi
kredit dan bantuan teknik keuangan; 1980 didirikan dana khusus untuk 'bantuan/kerjasama teknik (Technical Aid Special Fund) yang menyediakan
dana untuk persiapan dan pembia yaan proyek, pembangunan, dan per luasan lembaga strategi pembangun , an, serta untuk 'rencana pembangun
an.
Tugas: membantu investasi modal
swasta dan pemerintah dengan tujuan pembangunan negara-negara anggota . terlemah (Developing' Member Countries), terutama sekali melalui
ADF, bantuan teknik, kerja sama de ngan 'PBB, organisasi internasional pemerintah, lembaga pemerintah, dan swasta nasional. Sektor pembiayaan:
transportasi dan komunikasi (tahun 1987: sekitar 32,5%), industri dan pertambangan nonbahan bakar (26,5%), pertanian dan agro-industri ,21,7%), sektor energi (13,6%), dan infrastruktur (5,6%). Tahun 1987 dibagikan kredit 2.483,5 juta US$ untuk 48 proyek;di antaranya 576 juta US$, ke Indonesia, 541,6 juta US$ ke Pakistan, 393 US$ ke India, dan 265,7 juta US$ ke Bangladesh.
Kritik: ADB membantu pemba
ngunan perekonomian nasional .yang terIalu berorientasi ekonomi swasta dan terlalu terkait etat ke negara industri Barar. Dalam rangka pe ningkatan 'industriaiisasi berorientasi
,
.
ekspor menurut model pembaglan kerja intemasional sehiilgga 'kebu tuhan dasar rakyat menjadi terabai kan.Alamat: P.O. Box 789, Manila, Yllipina 2800 ' Kantor Jakarta: JI. Merden Selatan, Jak:-Pus Materi
dan:
HIZm
C 710 01120 ' dnAEF (Afrique Equatoriale Fran
AFDB - Mghanistan an Perancis di Afrika-Khatulistiwa
tahun 1910-1958/1959: Kongo Te ngah (Republik. Rakyat Kongo), Gabon, Oubangui-Chari (Republik Afrika Tengah), dan Cad dengan ibu
kota· N'Djamena. fn
AJ:t'DB (African ,Development Bank)
-+ ADB.
AFESD (Arab Fund for Economic
and Social Development) Dana
Arab untuk PembangunanEkonomi dan SosiaL
Afghanistan Masuknya tentara Uni Soviet Desember 1979 menjadikan Afghanistan sorotan dunia. Diangkat nya ideologi marxisme-Ieninisme se bagai pedoman politik pembangunan, terbentur pada struktur masyarakat tradisional dan kesadaran nasional rakyat Afghanistan, yang menentang kekuatan kolonial sejak abad ke-19 dan telah mendapatkan kepercayaan diri dengan adanya pembaruan Islam . di Iran , ... islamisasi).
L Negara pedalaman Afghanis tan secara topografi terbagi menjadi tiga daerah: daerah utara antara per batasan Uni Soviet dan Karakorum; dataran tinggi di tengah yang me liputi lebih dari separo wilayah ne gara; dan dataran tinggi di barat da ya. Negara ini berpegunungan dan hanya sedikit terdapat tumbupan.
Penduduknya (tahun 1979:. 15,5 juta jiwa)dengan pertumbuhan 2,6%/tahun; ibu kota Kabul awal tahun 1989 berpenduduk lebih dari dua juta jiwa, termasuk para • peng ungsi, secara • etnis dan bahasa sa ngat heterogen. JUl)llah. warga dari tiap-tiap suku hanya dapat diper-· kirakan; tahun 1979 diadakan sensus penduduk pertama yang
memper-Iihatkan bahwa jumlah penduduk ter nyata lebih sedikit dacipada yang di duga semula. Sejak masuknya tentara Uni Soviet, 5 juta penduduk me ninggalkan negerinya; 2,5-3 juta mengungsi ke Pakistan, 1,5-2 juta ke Iran. Jumlah korban dalam perang saudara ini diperkirakan mencapai satu juta jiwa, Pathanen merupakan kelompok suku terbesar (50%), seba gian besar penduduk termasuk suku suku . besar seperti Durrani dan Ghilzai yang berada dan mendomi nasi wilayah selatan dan timur, Tad shiken (sekitar 25%) hidup di daerah lembah Kabul Utara, di Hindukush, Badakshan, dan sekitar Herat; kelom pok Usbesken dan. Turkmenen (se kitar 10%) hidup di daerah baratIaut, suku Hazara yang campuran Mon golia (10%) berdiam terutama di da taran tinggi bagian tengah (Haza rajat). Sisanya adalah suku Chahar, Aymak, Belutshen, Nuristani, Persia, dan Kirgisep (5%). Kedua bahasa nasi anal, Pashtu dan Dan (Parsi) digunakan oleh 50% dan 30% pen duduk, agama yang umum dipeluk adalah Islam, sekitar90% adalah kaum Suni dan lebih dari 5% adalah kaum Syiah.
2. Sejarah Afghanistan modern dimulai abad ke-18. Tahun 1793 Nadir Shah yang berasal dari suku Turkmenen di Iran menghancurkan Kerajllan Mogul dan menaklukkan seluruh daerah baratSungai Indus. Setelah ia terbunuh, Ahmad Shah Abdali (Durrani)sebagai penggan
tinya . memisahkan Afghanistan dari Kerajaan Iran; sejak itu Afghanistan menjadi negara merdeka, walaupun wilayahnya selalu bergantL Selama
Afghanistan abad ke-19 Afghanistan berada di bawah pengaruh pertikaian antara Rusia dan Inggris yang memper juangkan hegemoni mereka di Asia
(great game). Jika para tsar Rusia
mencari jalan ke "perairan hangat", Inggris tetap ingin mempertahankan hegemoninya di Samudra Hindia (-> India). Afghanistan tidak dapat ditak lukkanlnggris selama tiga kali pe perangan sehingga merupakan salah satu dari sedikit negara berkembang yang tidak pemah menjadi jajahan Eropa. Tahun 1838-1842 Inggris dikalahkan, tetapi tahun 1878-1879 Afghanistan hams mengakui kekua saan Inggris (Perjanjian Rawalpindi). Tahun 1919·· barudicapai kemer dekaan penuh. Sudah tentu tidak ter jadi penguasaan Rusia atas Afgha nistan, dan keinginan Rusia men dapatkan jalan ke Samudra Hindia tidak telWujud.
Usaha reforroasi Raja Amanullah (1919-1929) yang berpendidikan Barat (larangan poligami dan larang an memakai cadar, wajib sekolah un tuk anak laki-laki dan perempuan, pemisahan antara agama dan negara, pembentukan parlemen, aturan ber pakaian Eropa) mendapat perlawan an sengit dan berakhir dengan ke jatuhannya. Penggantinya, Nadir Shah (1929-1933) dan putranya, Zahir Shah, (1933-1973) menjalan kan politik restornSi; terutama de ngan memperkuat suku-suku, ke-mu dian politik modemisasi yang ber hati-hati; tidak dilakukan reformasi ekonomi ·dan sosial secara mendasar. Zahir Shah berhasil melaksanakan politik luar negeri dengan menarik keuntungan dari situasi Afghanistan
yang strategis; AS dan negara-negara Barat lain maupun Uni Soviet men dukung besar-besaran pembangunan ekonomi negara ini tanpa mendapat kanimbalan konsesi politik.
Tahun 1973 Zahir· Shah digu lingkan saudara sepupunya, MP Mohammad Daud yang mengubah negeri itu menjadi republik dan men jalankan sederet nasionalisasi. Peme rintahannya yang diktator diguling kan pemimpin komunis tahun 1978. Daud dan kel uarganya ditembak mati. Pertikaian antarfraksi dalam pe merintahan (pemimpin pertama Mohammad Taraki ditembak mati penggantinya, Nurul Amin, yang juga harus menyingkir dan digantikan Babrak Kamal) dan perlawanan pen duduk, menimbulkan perang saudara; Desember 1979 mengundang invasi Uni Soviet. Sejak itu perlawanan dari suku-suku semakin kuat, antara lain di daerah Pasthunen sepanjang per batasan Pakistan. Di bawah pimpinan Urn Soviet, politik luar negeri Af ghanistan yang netral sejak merdeka ditinggalkan dan tidak ada lagi ke daulatan negara. Bantuan militer se cara deras dari AS, Pakistan, Iran, Arab, dan Cina. Bertambahnya pa sokan senjata termodern memungkin kan Mujahiddin melakukan perla wanan keras. Pakistan dan Iran juga menawarkan tempat untuk pangkalan beroperasinya Mujahiddin. Mengalir keluarnya sepertiga penduduk me liunjukkan bahwa politik dalam dan luar negeri sangat bertentangan de ngan harapan sebagian besar pen duduk, selain itu akibat situasi kehi dupan yangsemakin tak tertahankan se18ma· perang saudara. Aksi-aksi
Afgbanistan yang dilakukan pemerintah komunis kurang ditujukan untuk pembangunan tatanan sosial ekonomi yang sosialis tis, melainkan lebih ditujukan untuk memapankan kekuasaan lapisan kecil fungsioner. Namun, kebanyakan pe mimpin gerakan 'gerilya bukan me rupakan kelompok reformasi sosial, melainkan lebih merupakan perseku tuan berbagai macam kelompok ke pentingari, seperti ulama Islam (Suni dan Syiah), kepala suku, tuan tanah, intelektual, dan mantan birokrat.
Kegagalan petualangan di Af ghanistan bisa jadi merupakan salah satu· faktor penentu terjadinya per ubahan di Uni Soviet. Perubahan ini mengakhiri intervensi Uni Soviet di sana. Tahun 1987 masih tei'lihat se olah-olah Mujahiddin dalam jangka panjang akan kalah karena Uni Soviet makin tleksibel dalam me merangi gerilyawan, antara lain ka rena keunggulan mutJaknya di udara. Pemasokan Mujahiddin dengan rudal darat ke udara telah mengubah kua litas perang ini; ancaman terjadinya intemasionalisasi konflik mulai nyata dalam kasus Pakistan. Konferensi Jenewa April 1988 antara Afghanis tan, Pakistan, Uni Soviet, dan AS, menyepakati penarikan tentara Uni Soviet dari Afghanistan; 15 Februari 1989 pasukan terakhir Uni Soviet ditarik. Polilik dalam negeri juga dikendalikan Soviet; Tahun 1987 Najibullah menjadi ketua dewan re volusi .dan kepala negara, bulan No vember Loya Jirga ("Rapat besar" kepala suku) mensahkan undang-un dang baru; Afghanistan kembali men jadi Republik Afghanistan dan non blok, seluruh pasukan asing harus
keluar dari Afghanistan. Pengunduran diri Uni Soviet dari Afghanistan akhimya menjatuhkan Najibullah bu lan April 1992 yang telah berkuasa selama 13 tahun. Pemerintahan se mentara di bawah Sibghatullah Moja didi mengambiI alih kekuasaan pe merintah komunis dan memimpin Af ghanistan masuk ke masa peralihan menuju ke pemerintahan Islam. Juni 1992 Burhanuddin Rabanni menjadi presiden RepubIik Islam Afghanistan. 3. Berdasarkan struktur produksi, pekerjaan penduduk, perdagangan luar negeri, dan struktur pemukim annya, Afghanistan merufakan ne gara agraris. Di.ukur dari pendapat an nasionalnya (tahun 1979: 170 US$ per kapita) Afghanistan termasuk negara berkembang termiskin. Ke padatan penduduk yang relatif kecil (24 jiwa/knl) memungkinkan pen duduknya yang sebagian besar petani dan nomad, menghidupi diri sendiri. Namun, tingkat penyediaan pangan rendah sekaIi dan distribusinya tidak sama-paling tidak sebelum revolusi; jika panen tahunan buruk diperlukan impor pangan (Uni Soviet, sebelum~
nya juga AS) ..Menurut perkirilan 'FAD (1978-1980) setiap hari rata rata tersedia 1.833 kilokalori per kepala; lebih dari sepertiga penduduk hidup di bawah batas eksistensi min imum. Harapan hidup sekitar 41 tahun. Setelah satu dasawarsa perang saudara, tidak ada keterangan terper caya· mengenai tingkal pembangunan yang aktual. Sebagian besar infra struktur dan suprastruktur telah hail~
cur, walaupun selama berlangsung nya perang saudara telah dibanglln infrastruktur baru dengan bantuan
Afghanistan -Afrika Selatan Uni Soviet,misalnya kilometer per
tama rei kereta api yang menghu bungkan jaringan kereta api Soviet. Sebagian besar wilayah negara ini tiQak dapat digunakan untuk perta nian karena keadaan tanah dan ik1im nya. Petani yangmenetap, mengolah ladang pertanian .sekitar 12% luas wilayah; sekitar 2-3 juta orang nomad beternak.domba, kambing, unta, dan kuda, serta berkelana me lewati batas negara tetangga. Sekitar 3% tanahnya ditutupi .hutan yang ma kin terancam penebangan liar (pe nyelundupan kayu ke Pakistan) men jadi padang rumput.
Sektor pertanian terbatas karena kekurangan air dan tanah; serta ling kat perkembangan yang secara umum rendah. Potensi pengairan secara ke seluruhan belum terpakai sehingga walaupun terjadi pertambahan pen duduk, penggllnaan teknik-teknik produksi yang lebih baikakan me mungkinkan perbaikan penyediaan pangan dan ta.naman berserat. Af ghanistan hanya kekurangan minyak bumi, tetapi melalui impor gas.alam dari Uni Soviet kekurangan ini dapat dipenuhi, terutallla jika cadangan batu bara dalam negeri. digunakan dalam jumlah besar untuk kebutuhan rumah tangga. Hal Ini dapat. mengu rangi penebangan. hutan yang tak terkendalikan, yang mengancam daerah pertanian (erosi). Sebagai ne-. gara yangrelatif. miskin akan bahan mentah, bagi Afghanistan di masa. depan timbul persoalan bagaimana cara mer~alisasi pembiayaan impor nya melalui ekspor. Namun, jika ber hasil menarik dana daripara pekerja Afghanistan di luar negeri untuk
membiayai pembangunan, negeri ini tidak bergantung lagi pada bantuan luar negeri. seperti sekarang. Untuk membangun dan meluaskan industri (sekarang hanya industri tekstil dan bahan makanan) dan sektor tersier diperlukan perluasan sektor pendidik an terlebih dahulu karena Afghanis tan tidak mampu bersaing dengan negara berupah rendah lainnya akibat keadaan letak geografis, tidak adanya *infrastruktur (selain jalan raya an tarkota) dan rendahnya tingkat pen didikan (sedikitnya 80% masih .buta aksara). Namun, peluang yang pada dasarnya menguntungkan ini, tidak dapat digunakan selama di Afghanis tan berlangsung perang saudara.
Kepustakaan: W. Kraus (00.), Afghanistan, No
fur, Geschichte., Kulrw-, Staat, Gesellschaft wul
WirtschaJt, Tilhingen 1972; G. Pro!lllller, Das modanc BiJdungswesen als lnstrume711 nalwn~
ala E711wicklung. Bine Studie .zur Thearie do Schule it! Afghanistan, Heidelberg 1981; A Hyman, Afghanistan. WIder Soviet DOmlnalwn
1964-1981, Lo~don and Basingstoke. 1982; P.J. Vollmer, "Afghanistan", dlm. HDW fl, Hamburg 1983, WID. 51 dst.; J.-H. Grevemeyer, Afghanistan. Soziala Wanticl wul
Staal Un 20. Jahrhwule:rt, Berlin 1987; D. Braun, Afghanistan: Sowjetische Machtpolitik wul lslamische Sclbstbestimmuilg, Baden
Baden 1988. Kompas, 29 Juni 1992, 'Rabbani, Presiden Barn Afghanistan". wpz African Medical and Research Foundation .... AMREF.
Afrika Selatan Republik Afrika Selatan merupakan satu-satunya ne gara industri di benua Afrika.Secara efektifdan berdasarkan perkiraan sendiri, Afrika Selatan makinber kembang menjadi suatu tipe khas negara Dunia Ketiga dengan struktur ekonomi dan· sosial yang dualistis. Sebagai negara apartheid dengan pe misahan ras berdasarkan undang-un
AfrikaSelaian dang. (... apartheid), bertahun-tahun
Afrika Selatan menjadi bahan berita yang, negatif di seJuruh dunia. Ke mampuan atau ketidakmampuan penduduk mengatasi apartheid akan menjadi penentunasib negara itu.
1. Republik Afrika Selatan me liputi 1.221.000 km2, termasuk ne gara-negara Transkei, Bophuthat swana, Venda, dan Ciskeiyang bebas dan terletak didalam· wilayahnya. Wilayah seJatanbenua Afrika me Iiputi seluruh daerah pantai Atlantik di Propinsi Kap, wilayah barat sam pai dataran rendah Natal dan di sebelah timur sampai tepi Samudra Hindia. Daerah pedalamannya meru pakan dataran tinggi (Iebih dari 1.000 m di atas permukaim laut) dengan sedikit Jembah, pegunungan yang ter~
pisah-pisah, dan bukit. Dataran tinggi itu menurun ke arahutara sampai ke lembah Kalahari yang tak bersungai dan ke Limpopo. Dataran tinggi itu di sebelah timur, barat, dan selatan memuncak sampai menjadi greates
carpment, yaitu tebing terjal dengan
ketinggian melebihi 3.600 m dari permukaan laut. Dari sanasecara ber tingkat turun sampai ke dataran ren dah dr daerah pantai. lk:1im subtropis nya ditandai temperatur yang nyaman karena letaknya yang tinggi dan musim kering yang panjang (6-8 bu lan). Curah hujan berbeda-beda se cara regionaJ dari tahun ke tahun. Sesuai dengan pembagian itu, di da taran tinggi yang kering terJihat se mak belukar dan padang rumput, se dangkan tumbuh-tumbuban di daerah pantai yang lembab seinakin lebat ke arah hutan tiopis yang selalu hijati. Secara geoJogi, datarantinggi itu
merupakan bagian daerah penumpu benua Afrika yang sudah tua dan kaya akan kekayaan alamnya.
2. Ciri khas Afrika Selatan ada lah struktur penduduk yang sangat heterogen. Perkiraan tahun 1987 ter dapat 34,6 juta jiwa dengan pertum buhan 2,1 %/tahun. Kelompok etms terbesar adalah kulit hitam sejumlah 25,7 juta~ lalu kOHt putih sejumlah 4,9 juta, campuran sebanyak 3,1 juta, dan orang Asia (terutama orang India) sebanyak 0,9 juta. Kelompok orang kulit putih dengan pertumbuh an l,2%/tahun merupakanpertum buhan paling lambat; tingkat per tumbuhan orang campuran dan India juga rendah, yaitu di bil.wah 2%/ tahun, sedangkan pada orang, kuHt hitam adalah 2,4%/tahun. Trend-nya adalah perluasan dominasi· jumlah kulit hitam, sedangkan jumlah kuHt putih pada keseluruhan penduduk te rus menurun. '
Penduduk kulit putih sesuai de ngan.asalnya, hampir 60%.berbahasa Afrikaan (orang Burdari Belanda) dan sekitar 40% berbahasa Inggris. Sisanya adalah beberapa kelompok keeil kaum pendatang Eropa serta kaum pendatang Portugis aari Angola dan Mozambik (sejak tahun 1975). Orang eampuran-berasal dari hu~
bungan terdahuJu antara pendatang Eropa . dengan pen dud uk setempat (orang Hottentotten dan MeJayu di daerah Kapstadtr-secara kuJtural k~
banyakan berorientasi ke orang Bur, sedangkan orang India (terutama ber mukirn di daerahDurban/Natal) rela tif masih· tetap: dapat mempettahaiJ kan identitas kultural mereka.
Afrika Selatan Penduduk kulit hitam terbagida
lam 10 etnis terbesar yang ditempat kan di masing-masing homeland: Zulu (Kwazulu), Xhosa (Transkei, Ciskei), Tswana (Bophuthatswana), Sotho Utara (Lebowa), Sotho Selatan (Qwaqwa), Vhavenda (Venda), Shan gaan (Gazankulu), Swazi (Kangwa ne), dan Ndebele (Kwandabele). *Etnis . yang ban yak . anggotanya adalah Zulu (20%), diikuti Xhosa (18%). Gereja-gereja Kristen men dominasi (gereja kulit hitam bebas,
Nederduitse Gereformeerde Kerk,
Katolik, Metodis, Anglikan). Sebagai •minoritas . adalah Hindu, Islam, dan Yahudi. Bahasa resmi adalah Afrika ali dan Inggris. Selain itu ada empat kelompok bahasa utama Afrika: ba hasa Nguni (Zulu, Xhosa, Swazi, Ndebele), bahasa Sotho (Sotho Utara dan Sotho Selatan, Tswana), Tson ga/Shangaan, dan Venda.
Secara regional, penduduk ter bagi sangat tidak merata. 14 juta orang kulit hitam bermukim di da erah periferi (-'+ homeland) hanya meliputi 14% wilayah negara; itu. Se men tara di daerah inti metropol (Pretoria/WitwatersrandN ereeni ging, di daerah Kapstadt, Port Elizabeth/ Uitenhage, dan Durban/Pinetown) yang hanya meliputi 4% wilayah Afrika Selatan, bermukim 34% pen duduk (1980). Tahun 1980 jumlah penduduk kota adalah 48% jumlah penduduk keseluruhan, tetapi sangat terpisah-pisah berdasarkan. ke1ompok ras (kulit putih 89%, Asia 91%, cam puran 77%, kulit hitam 33%). Ibu kota dan kedudukan pemerintahan di Pretoria, sedangkan . keduduk:im par Jemen di Kapstadt. Kota terbesar
adalah JohannesburglSoweto dengan beberapa juta penduduk.
3. Afrika Selatan lahir tahun 1652 dengan pendaratan Jan van Ribeeck di Kapstadt yang mendirikan tempat perbekalan untuk kapal-kapal VOC
(Vereenigde Oost-Indische Compag
nie).Pemukiman orang Eropa mula" mula terbatas di Kapstadt dan hinter
land-nya (daerah belakang). Baru di
abad ke-18 beberapa keJompok orang Bur terus merambah ke pedalaman. Tahun 1795 kekuasaan VOC berak hir .. Tahun 1806 Inggris mengambil alih pengawasan di koloni Kap. Sebagai protes terhadap administrasi Inggris, mulai tahun 1835 beberapa ratus ribu orang B.ur yang terbagi dalam beberapa kelompok melakukan
grossen trek (perjalanan besar) ke
daerah timur laut sehingga akhimya berdiri Republik Transvaal dan Ora nj e-Frei staat merdeka. Tahun 1843 Natal dianeksi Inggris dan tahun 1856 dinyatakan sebagai koloni ke rajaan. Penemuan intan (1871) dan emas (1884) menyebabkan tumbuh nya kepentingan ekonomi di Afrika Selatan dan berlangsung imigrasi besar dari Eropa. Konflik Inggris-Bur yang makin menajam menyebabkan pecahnya Perang Bur. Setelah terjadi perdamaian (1902), republik orang Bur menjadi koloni Inggris. Tanggal 31 Mei 1910 berdiri Uni Afrika Se latan dengan 4 daerah:· Propinsi Kap, Transvaal, Oranje-Freistaat, dan Na taL Dengan demikian secara de facto . muncul negara Afrika Selatan yang bebas-mula-mula di bawah pimpinan politik dengan pengaruh pemikiran Inggris-berlandaskan rujukan antara orang Inggris dan orang Bur, semen
Afrika Selatan tara mayoritas.orang nonkulit putih
praktis terkucil dari kehidupan politik. Tahun 1912 diorganisir perlawanan orang kulit hitam dalam South African
Native National Congress, kemudian
muncul African National Congress, ·ANC.
Tahun 1914 berdiriNasionale
Party (NP) yang memperjuangkan
kemandirian dalam pembangunan ekonomi dan kultural orang Bur. Par tai-partai liberal kelompok pendl,lduk Inggris sampai tahun 1948 tetap ber kuasa, ketika secara mengejutkan NP dengan lima mandat. lebih banyak bisa memperoleh kemenangan. Sejak itu, NP tidak pernah melepas ke kuasaannya. Tahun-tahun berikutnya merupakan masa perluasan apartheid. Oposisi kulit putih tetap tidak ber daya menghadapi kekuasaan NP. Mandat mereka terus turun dalam setiap pemilu.
Tahun 1959 'PAC yang lebih radikal memisahkan diri dari ANC. Protes terhadap UU-KTP tahun 1960 menyebabkan terjadinya pembantai an di Sharpeville (67 korban jiwa) serta pelarangan ANC dan PAC. Adanya protes yang keras dari duma internasional menyebabkan Afrika Selatan tahun 1961 tidak masuk da lam ·commonwealth. Tanggal 31 Maret 1961 berubah nama menjadi Republik Afrika Selatan.
4. Ori dasar struktur 80sial Af rika Selatan adalah jalinan kompleks
elemen~elemen etnis, kultural, keper
cayaan, ekonomi, dan sosial .dalam sebuah masyarakat kelas dan ras yang sangat dualistis. Ori struktur yang jelas· adalah 'buruh pengem bara. Pekerjaan ini mula-mula me
rupakan pili han bag! penduduk di periferi, kemudian milU tidak mau harus dilakukannya demi hidup. Ta hun 1982 hampir 60% tenaga kerja yang bekerja di daerah Afrika Selatan "putih" tidak hidup di sana, melain kan hadir di sana pada waktu terten- . tu. 'Distribusi pendapatan mencer minkan hasil struktur. sosia!. Pen dapatan per kapita (1980) di daerah inti metropolitan yang· berkembang maju (1/3 penduduk, 2(3 PDB) ada lah 3.637 Rand, sedangkan orang kulit putih lainnya (sekitar 30% pen duduk dan PDB) adalah 2.223 Rand, sedangkan di homeland (38% pen duduk, 4% PDB) hanya 201 Rand. 'Pengangguran orang kulit hitam yang hidup di pedesaan maupun di perkotaan, diperkirakan mencapai 20%-30%. Kekurangan di bidang pendidikan dan sangat kurangnya ja minan kesehatan di homeland, sudah bukan rahasia umum lagi.
5. Landasan ekonomi Afrika Se latan sampai sekarang adalah keka yaan buminya, terutama emas, lalu intan, platina, batu bara, tembaga, bijih besi, mangan, krom, dan uran. Struktur pertanian yang didominasi pertanian dan peternakan(domba, sapi) sampai paro kedua abad ke-19. Berubah drastis ketika ditemukan intan pertama di Kimberley dan ta hun 1884 ditemukan emas di Wit watersrand. Pertambangan terus di kembangkan ketika berlangsung dua perang dunia. Setelah tahun 1945 dilakukan politik industrialisasi yang terutama berlandaskan • substitusi im
por sehingga menyebabkan transfor masi lanjut struktur ekonomi. Kon tribusi sektor pertanian untuk PDB
Afrika Selatan yang semula mendominasi, turun
sampai banya sekitar 6% PDB C1i tabun '80·an, sedangkan kontribusi pertambangan 14%. Sementara itu, usaba produksi untuk PDB naik Ie· bib dari 30%. PDB tabun 1987 men· capai 164 miliar Rand dan PNB mencapai 157 miliar Rand. lumlab impor adalab 28 miliar dan ekspor barang (tanpa emas) adaJah 25 miliar Rand. Eksporemas tahun 1987 ber· jumlah 17,8 miliar Rand.
Meskipun berlangsung proses •diversifikasi yang secara regional terpusat di beberapa pusat ekonomi (daerah inti metropolitan-cdaerah PWV, Kapstadt, Durban/pineown, dan Port Elizabeth/Uitenbage-hanya dengan 4% daerah negara tersebut' bisa mengeruk 2/3 keseluruban pe nenmaan), tetap saja ekspor diten tukan oleh bahan mentab, termasuk emas dengan nilai mencapai 80%. Di
pibak impor selain baban mentah ter tentu (minyak bumi) dan barang se tengah jadi, makin mendominasi mesin-mesin khu8US dan perJengkap an transportasi. Mitra dagang yang tidak· bisa diabaikan adalah negara industri Barat. Sementarajumlah per dagangan Afrika turun karena alasan politik, daerah Asia semakin menjadi penting artinya di tahun-tahun ter· akhir.
Karena jalinan dengan luar negen sangat besar, pemhangunan ekonomi negara tersebut sanga!' l:lergantung pada konjungrur dunia secara umum. Masa depan politik yang tidak pasti dan politik. sanksi. dari negara-negara Barat menyebabkan kegilltan inves tasr asing yang besar praktis macet sebab pertumbuhan ekonomi ·yang
kira-kira sepadan ·dengan pertumbuh. an penduduk mengalami penurunan danperdagangan luar negeri meng alami stagnasi.
6. Cin yang berlaku dalam sistem politik Republik Afrika Selatan ada lah politik apartheid. Dasar dan legi timasi formal adalah UU tahun 1948 yang untuk per(ama kaHnya memo berikan hak ikut bicara politik secara terbatas dalam Kamar yang terpisah kepada penduduk campuran dan Asia. Sebenarnya Parlemen·Tiga Kamar (178 orang kulit putih di
House of Assembly, 85 orang cam·
puran di House of Representatives,
dan 45 orang Asia di Hous.e of Delegation) tidak memperhatikan
mayontas penduduk kulit hitam (di sini tetap berlaku fiksi bahwa aspirasi politik mereka terbatas di homeland).
Tahun 1983 hal ini meninibulkan ke rusuhan-kerusuhan. Sejak diberJaku kilOnya.situasi darurat tahun 1986, situasi tersebutbisa dikendalikan.
Gerakan pembebasan orang kulit hitam, ANC dan PAC, dilatang sejak tahun 1960. Kesatuan gerakan opo· sisi terpenting adalah United Demo cratic Front (UDF) yang didirikan
sejak tahun 1983. Sebagai corong adalah serikatburuh dengan orga nisasi wadahnya COSATU (Congress of South African Trade Unions) dan
gerakan kulit hitam. Namun, UU da· rurat sangat inembatasi kemungkinan gerak organisasi-organisasi tersebut. Gerakan I rikatha di bawah *Buthelezi
(pemimpin menteriKwazulu) men· jalankan strategi jalan tengah' tanpa kekerasan, meskipun ANCdan partai politik lainnya menolak apartheid. Buthulezi sendiri karena "kegiatan-PERPUSTAKAA~J
10 PUSAT PEMBIMAAN DAN
PENGEMBAMBAN BAHASA
D E P
j.\FIrE MEN PEN 0 I
0I { A
~IlDAN KEBUOAY,4A'J
---
...
Afrika Selatan - Agenda 21 nya" dengan pimpinan lrulit pulih,
oleh banyak orang lebih dianggap bagian dari kelompok mapan dan bukan sebagai pemimpin oposisi ber pengaruh lruat.
Partai pemerintah (lrulit putih) adalah National Party (NP) yang se
jak 1948 berlruasa tanpa terputus. Politik reformasi yang dijalankan se jak tahun '70-an terutama di bidang sosial dan ekonomi, tahun 1982 me nyebabkan pemisahan diri Conserva tive Party (CP) yang menganggap
bahwa haluan reformasi NP merupa kan .jalan langsung ke pengambil alihan kekuasaan oleh orang lrulit hitam. Di samping CP, Herstigte Nasionale Party (HNP), Afrikaaner Weerstands-Beweging (AWB), dan Afrikaaner Vo/kswag, terbentuk ke
lompok ekstrem kanan lainnya yang menentang· setiap usaha petunakan UU apartheid. Pada pemilihan par lemen Mei 1987, Progressive Fe deral Party (PFP) yang kiri-liberal
kehilangan statusnya sebagai oposisi resmi dalam CP (pembagian . kursi sejak Mei 1987: NP 133, CP 23, PFP 20, NRP 1, dan satu anggota pariemen tanpa partai).
Partisipasi penuh dalam kehidup an polilik menurut prinsip-prinsip de mokrasi, tetap hanya untuk penduduk kulit putih. Meskipun dilakukan koreksidanreformasi sistem apart heid, sesungguhnya tidak terlihat adanya keinginan untuk membagi ke kuasaan. Bobot spektrilm orang lrulit putih kanan yang makin meningkat, menyebabkan NP harus berhati-hati dalam melalrukan reformasi jika tidak ingin pemilihnya lari ke CPyang konservatif. Partai-partai orang lrulit
putih yang liberal, PFP, National Democratic Movemen~ dan New Re" publican Party (NRP)-akhir 1988
bergabung dalam satu partai oposisi kiri. Namun, sistem pemilihan mayo ritas yang berlaku menurut • model Westminster, tidakmemberi peluang kepada sebulih konsolidasi oposisi liberal untuk bisa mengambil alih ataupun ilrut dalam pemerintahan.
Kepustakaan: SAIRR, Survey ·o{ Race Relations
in South Africa, JohanJlesburg (tahUIl:atl); G. Vierdag, Siida{rika: Friedlicher WOIIdeI? M iiglichkeilen demokratischer Konfliktregelung • eine empirische Untersuchung. Miinchen/
Mainz 1978; 80yerische LandeszenlraJe fUr po
liJische 8iJdungsarbeit, SUdafrika: Krise und EntsCheidung, Miinchen 1987; R. Hofmeier,
"Sildafrlka", dim.: Politisches Lexikon AfriJa1,
cet. ke-4, Miinchen 1988, hlm. 345 dst.
aJh
AFl'AAAC (Arab Fund for Techni cal Assista1ice to African and Arab Countries) Dana Arab untuk Ban
tuan Teknik ke Negara-Negara Afri ka dan Arab.
Agenda 21 Hasil Konferensi Ling kunganDunia Juni 1992 di· Rio de Janeiro yang berisi 115 program un tuk pembangunan di Dunia Ketiga yang ramah terhadap Iingkungan. Se bagian besar program memperlihat kan bahwa perlindungan Iingkungan mempunyai dampak di semua bidang kehidupan. Perlindungan Iingkungan tidak lagi dilihat sebagai usaha per baikan, melainkan melihat penyebab penyebabnya. Oleh karena itu, terli hat bobor yang besar terhadap masa lah memerangi kemiskinan, pengada an kesehatan, dan bantuan pendidik an. Agendaini merupakan sebuah pemyataan keinginan dan tidak me miliki kewajiban yang mengikat.
Selain itu, setelah melalui perun . dingan panjang dan rumit, konferen
AID - AIDS di Dunia Ketiga si menyetujui pendirian sebuah ko
misi ·PBB tersendiri yang bertugas mengawasi pelaksanaan Agenda 21. Komisi ini akan menjadi anggota ·ECOSOC.
Kepustakaan: Die Beschliisse des Umweltsgip fels: Konventioncn zum Klima- und Arten schutz, SUddeutsche Zeitung, 15 Juni 1992, dlm.: BMZ-Spiegel der Presse 12/92. hlm.
396. dis
AID (US-AID/Agency for Interna
tional Development) Aparat bantuan
pembangunan AS, didirikan tahun 1961, merupakan badan yang bersifat setengah otonom dari kementerian luar negeri AS, berkedudukan di Washington D.C.; membiayai kantor kantor regional di Mrika, Anierika Latin, Timur Tengah, dan Asia Teng gara. Tugas: membantu dan men
jalankan program bantuan AS untuk Dunia Ketiga (a.l. ·bantuan teknik dan ·bantuan personal, program bahan makanan, pemasokan barang-barang . perlengkapan pertanian dan industri). ... politik bantuan pembangunan AS.
Kepustakaan: B. May, Reagan und die EntwicklWtgsiamier. Die Ausl~hilfcpoliJik im amerikanisr:hen RegierWtgssystcm, Milo
chen/Oldenbourg 1987. dn AIDS di Dunia Ketiga Menurut perkiraan ·WHO jumlah penderita AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) tahun-tahun terakhir ini
terus meningkat. Sementara jumlah penderita (diperkirakan Amerika Uta ra: 1.000.000, Eropa:500.000, Asia: 500.000, Amerika Selatan: 1.000.000, Afrika: 7.500.000, lainnya: 100.000) di negara industri dapat dikatakan sesuai dengan kenyataan, di negara berkembang harus dianggap bahwa penderita yang tidak diketahui dan tidak melapor lebih banyak lagi jum lahnya. Dari data statistik, Afrika
bagian tengah, timur, dan selatan begitu juga Brasilia, beberapa pulau di Karibia, dan Meksiko, merupakan daerah utama penyebanm penyakit AIDS. Di Asia, terutama Thailand, Birma, dan India, virus AIDS ber kecamuk dengan cepat. 80% negara berkembang melaporkan adanya ka sus AIDS. Mengenai pembawa HIV
(Human Immunodeficiency Virus)
dan orang-orang yang mengandung zeropositif di setiap negara, hanya ada penelitian yang sangatberbeda beda dan tidak dapat dibandingkan sehingga luas dan jalannya penye baran penyakit hanya dapatdiperkira kan secara kasar. OJ tiap-tiap daerah penyebaran utama, diperkirakan ra tusan ribu bahkan jutaan orang ter jangkit penyakit AIDS. Wabah AIDS terutama untuk benua Mrika di se latan Sahara berarti masalah sosial, ekonomi, dan demografi sekarang ini mencapai dimensi yang sangat tinggi. HIV terutamadapat ditularkan secara heteroseksual dan ibu-ibu yang ter jangkit ke anak-anaknya. Tingkat penderita dan kematian akibat AIDS semakin bertambah besar dalam ke lompok umur pria dan perempuan yang secara ekonomi penting di tiap tiap negara yang disebutkan dan me ninggalkan suatu generasi yatim piatu. Penyediaan obat-obatan secara ekonomis dan personal masih me rupakan ilusi. Transfusi darah dan operasi mengandung risiko infeksi. Penularan melalui serangga, seperti malaria, belum terbukti. Pengurangan kecepatan penyebaran penyakit hanya dapat terjadi dalam jangka panjang melalui pencerahan. ·Pelayanan kese hatan harus berkonsentrasi untuk
akulturasi - ALAB mengurangi . penularan di kalangan
mereka sendiri serta tindakan pe rawatan. WHO telah memulai prog ram global untuk memerangi AIDS, terutama membantu negara berkem bang. -> kesehatan. .
Kepustakaan: The Panos Institute and the Nor wegian Red Cross, Aids in the Third World, 1987; BJ. Johnson, Aitls in Africa. A Review of Medica~ Public Health, Social Science and Popular Literature. Summary Report, MISEREOR, Aachen 1988: WHO, W&!kly Epid, Roo. 63, 309-310, Oktober 1988; Zubairi Djoeroon, "Gotong Royong untuk Mengbadapi Tantangan AIDS", dim. Kompas ·1 Desember 1991, him. 3; Manfred Kiener, "Experten hal ten Kampf gegen die Armut fUr ein Mittel gegen Aids", Kainer Stadt-Anzeiger, 21 Juli 1992, dim. 8MZ-Spiegel tier hesse, 15192,
him. 461-462 QJd
akulturasl Di dalam sosiologi pem bangunan diselidiki • perubahan kul tur di masyarakat yang sedang ber· kembang. Proses akulturasi yang tim· bul akibat pengaruh 'eksogen melalui kontak kultural dengan "kuItur lain, yang sedikit banyak merupakan kul tur asing ... (perubahan antarkultur), terjadi dalam proses meniru dan mengambil alih elemen-elemen'kultur asing ke dalam kultur sendiri melalui difusi, dan kuItur sendiri kemung· kinan mengalami perubahan men· dalam dan luas" (R.F. Berendt 1965, hIm. 116). Akulturasi dapat berlang sung melalui kekerasan (kolonial. isme), tetapi dapat juga melalui usaha membuka did secara sukarela suatu masyarakat yang belum atau kurang berkembang terhadap peralatan, tek· nologi, nilai-nilai, dan bentuk orga· nisasi yang berasal dari masyarakat yang lebih berkembang. R.F. Berendt membedakan dua tipe akulturasi: a. penyesuaian pasif·imitatif terhadap kultur yang lebih unggul; b. peng
olahan dan pengembangan secara aktif dengan titik tolak penggunaan untuk ke butuhan dan peluang suatu negara berkembang.
Kepustakaan: R.F. Berendt, &ziale Strategie fiir Entwicldungsliiniler, Franl<furt 1965. dn akumulasi Pengertian akumulasi di· gunakan dalam teori ekonomi klasik danteori ·marxis untuk menandakan pemupukan atau pengumpulan keka yaan, terutama alat-alat produksi yang berproduksi. Akumulasi dalam ekonomi' kapitalis meliputi pemben. tukan kekayaan suatu perekonomian nasional yang merupakan komposisi dari kegiatan menabung dan investasi tiap·tiap subjek ekonomi. Bagi Karl Marx asal mula akumulasi merupakan proses historis yang menimbulkan persyaratan eksistensi kapitalisme. lni terjadi melalui penghapusan hak mi· lik pribadi yang berasal dad kerja sendin, artinya buruh (petani atau pengrajin) bukan lagi "pemilik pri· badi yang bebas dari situasikerja yang digunakan sendiri", melainkan telah berubah menjadi buruh bebas yang menerima upah. Akumulasi mo dal yang kemudian menjadi modal, meliputi perubahan balik dan nilai lebih ke dalam modal. Berbasis pada hubungan modal-alat produksi ter· penting adalah hak milik kaum ka· pitalis, dan buruh hanya merupakan pemilik tenaga kerjanyasendiri akumulasi merupakan dasar untuk ke lanjutan reproduksi kapitalistis. . hk
ALAB (Arab Latin American Bank)
Bank Arab Amerika Latin, didirikan tahun 1978 (kedudukan di Lima), membiayai proyek-proyek di Arne· rika Latin. Anggota (1983): .28 lem baga keuangan dan 18 negara Arab dan Amerika Latin. ah
ALAnI ALAnl (AssociaciOn Latinoamerica de Integraci6n) Organisasi Integrasi
Amerika Latin. Didirikan12 Agustus 1980 oleh bekas negara-negara· yang tergabung dalam *ALALC, ALADI yang berkedudukan di. MontevideO secara hukum merupakan penerus
ALALC,
yanghak dan kewajibannya sejak 13 Maret 1981 beralih ke or ganisasi baru ini. ALAnI· ticlak lagi dikonsepkan sebagai zone preferensi regional dalam pengertian Pasal XXIV *GATT, melainkan dimengerti sebagai integrasi Selatan-Selatan (-> hubungan Selatan-Selatan), tipe baru dalam pengertian *enabling clauseGATT. Berbeda dengan multilaterali sasi preferensi dalam ALALC, ke giatan ALAnI lebih ditujuka)l pada mekarusme Iiberalisasi bilateral yang f1eksibel dalam kera!lgka preferensi multilateral regional ctan membatasi Plekanisme Iiberalisa~i *multilateral.· Dengan demikian masing-masing anggota ALAnI dapat mengadakan perjanjian preferensi satu dengan lainnya. Hal ini tentu saja harus se suai. satu sama lain dan juga sesooi denganpreferensi multilateral regio nal. Kesulitan utama peralihan dari ALALC ke ALAnl terletak dalam pemindahan tingkat liberalisasi yang telah dicapai (patrimonio histiJrico)
yang harus dirundingkan kembali. Pe rundingan baru mengenai 12.300 "konsesi lama" yang telah disetujui dalam ALALC, berakhir tahun 1984. Perundingan kerangka yang diren canakan· untuk preferensi multi lateral regional dimulai Maret .1985, ketika dilaksanakan kembali "perundingan regional" melalui resolusi 42 dan ko mite wakil tetap. Setelahberlangsung
perdebatan lama mengenai pengem banganhal yang sama, 9 April 1986 ditandatangani Piagam Buenos Aires, dengan tujuan memperbaiki sistem preferensi perdagangan dan bea, ber laku untuk semua negara Amerika Latin. Juli 1986 di Acapulco dikon kretkan isi peraturan selanjutnya. Da lam deklarasi konferensi dewan men teri ALAnI yang ketiga Maret 1987 (Montevideo), mereka memperluas hasil-hasil yang telah diformulasikan. Preferensi bea umum yang berlaku sainpai sekarang dan 5% menjadi lebih dua killi Iipat pada 27 April 1987, tentu saja dengan gradasi yang harus memperhatikan perbedaan be
sar dari kesebelas negara anggotanya: negara-negara yang tingkat pemba ngunannya rendah (Bolivia, Ekoodor, Paraguay) menyepakati preferensi di antara mereka sebesar 10%, tetapi bagi negara dengan tingkat pemba ngunan "menengah" hanya 6% dan tingkat pembangunan "tinggi II hanya
4%. Negara-negara "menengah" me nyepakati potongan bea sebesar 10%, negara yang kurang berkembang se
. ~esar 14%, sedangkan tiga negara
besar hanya 6%. Sebaliknya, negara besar memberlakukan bea sebesar 1.0% terhadap negara "menengah" 14% dan terhadap negara lemah bah kan sampai 20%. Sejak 1 Januari 1986 telah berlaku nomenklatura bea
AlADI yang baru.
Organ-organ: dewan menteri loor
negeri (organ tertinggi); konferensi untuk pertimbangan dan penyesuaian (perjanjian preferensi yang telah di capai); komite wakil tetap (organ tetap); dan sekretaris jenderaI. Tahun 1981 dibentuk· dewan masalah ke
ALALC - ALIDE uangan dan mata uang serta komisi
penasihat. Tahun 1985 dibentuk gre mium koordinasi dan perundingan untuk perundingan regional yang di bagi menjadi lima subkomisi. ALA
DI mempunyai hak penuh pribadi, fungsioner internasionalnya mempu nyai status diplomat (imunitas dan privilese).
Kepustakaan: lIItegracioo Latiooamericana 47/ 1980, 4 (perjanjian pendiriao); W. Hummer, "Lateinamerikanische 1IIIegrationsorganisatioo", dim.: P. Waldmaim (ed.), Polwelles Lexikon
Lmeinamerikd, cet. ke-2, Miinchen 1982, Wm.
283 <lsI.; I.M. V.cehioo, "Momentos cI.ves en I. histori. de ALALC-ALADI", dim.: fme
graeiQn LaMotlJ1rericana 126, 1987, Wm. 26 dst.; W. Hummer, "Asociaci6n Larlnoamerica
na de 1IIlegr.cioo (ALADl)", dim.: M.
SchweizerlW. Hummer (ed.), Dereelw Euro
pea, Buenos Aires 1987, him. 264
asl.
wh ALALC (Asociaci6n Latinoamericana de Libre Comercio) atau LAFfA (Latin American Free Trade Associa tion) adalah zone perdagangan bebas
Amerika Latin, didirikan Februari 1960 melalui perjanjian Montevideo, dan berlaku sejak Juni 1961; ke dudukan diMontevideo. Anggota 11
negara (Argentina, Brasilia, Cile, Meksiko, Paraguay, Peru, Uruguay, sebagai negara pendiri; EkUador dan Kolombia sejak tahun 1961, Vene zuela sejak tahun 1966, Bolivia sejak tahun 1968).
Tujuan: liberalisasi hubungan
ekonomi, menghapuskan hambatan bea dan perdagangan antarnegara anggota. melalui perundingan pe riodik mengenai daftar nasional dan daftar bersama produk-produk yang dibebani bea dalam perdagangan dan secara inter-regional sedikit demi se dikit akan dikurangi. Tujuan komer sial ALALC dalam waktu 12 tahun
(sampai tahun 1973) harus dipenuhi. Dalamprotokol Caracas tahun 1969 disepakati penundaan penyelesaian zone perdagangan hingga tahun 1980. Namun, sejak tahun 1969 tidak ada kemajuan dalam ·integrasi. AlA LCgagal terutama karena negara anggota tidak benar-benar bertujuan melakukan integrasi regional, melaih kan di ALALC hanya melibatperjan jian perdagangan multilateral·· untuk
meningkatkan pertukaran barang, dan dengan demikian merupakaIi instru men yang mewakili kepentingan na sional. ALALC menguntungkanne gara-negara lebih besar di kawasan itu sehingga mendorong negara-ne gara keeil membentuk kelompok sub regional yang bertujuan integrasi ekonomi (pembangunan industri ber sama). Sebagai organisasi subregio nal daiam kerangka ALALC tahun 1969 muncul ·Pakta Andes dan ·Ke~ lompok La Plata. Agustus 1980 ALALC dibubarkan dan didirikan
·AlADI. dn
ALC -+ OAU.
ALECSO (Arab League Education
al Cultural and Scientific Organiza
tion) Organisasi untuk Pendidikan,
Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Liga Arab.
ALIDE (Asociacion LatinoameT"ica
na de Instituciones Financieras de Desarrollo) Asosiasi Bank Pemba
ngunan Amerika Latin, didirikan ta bun 1968 di Washington, berkedu dukan di Lima. Wadah organisasi 138 bank yang aktif dan 21 gabung an lembaga keuangan (1987) dari 24 negara Amerika Latin dan Karibia.
Tugas: membantu dan meng