• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB PENDAHULUAN I - 1 DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB PENDAHULUAN I - 1 DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 1

BAB

1

(2)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Undang undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pembagian kewenanganurusan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota sebagaimanadimuat dalam matriks pembagian Urusan Pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerahkabupaten/kota tersebut di atas termasuk kewenangan dalam pengelolaan unsur manajemen (yang meliputi sarana danprasarana, personil, bahan-bahan, metode kerja) dan kewenangan dalam penyelenggaraan

fungsi manajemen (yang meliputiperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengoordinasian, penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan,standardisasi, dan pengelolaan informasi) dalam substansi Urusan Pemerintahan tersebut melekat menjadi kewenanganmasing-masing tingkatan atau susunan pemerintahan tersebut, kecuali apabila dalam matriks pembagian UrusanPemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota tersebut terdapat unsurmanajemen dan/atau fungsi manajemen yang secara khusus sudah dinyatakan menjadi kewenangan suatu tingkatan ataususunan pemerintahan yang lain, sehingga tidak lagi melekat pada substansi Urusan Pemerintahan pada tingkatan ataususunan pemerintahan tersebut

Selanjutnya dalam Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMN) 2015-2019 Kementerian PU PR denganVisi Terwujudnya infrastruktur

pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handaldalam mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadianberlandaskan gotong royong”.

Dalam RPJMN 20165-2019 Isu utama pembangunan wilayah nasional1 saat ini adalah

masih besarnya kesenjangan antar wilayah, khususnya kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).Dalam RPJMN 2015-2019 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana Sehubungan dengan hal tersebut, arah kebijakan utama pembangunan wilayah nasional difokuskan untuk mempercepat pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah. Oleh karena itu, diperlukan arah pengembangan wilayah yang dapat mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah KTI, yaitu Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua, dengan tetap menjaga momentum

(3)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 3

pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali dan Sumatera Kerangka Pengembangan Wilayah” untuk mempercepat dan memperluas pembangunan wilayah.

Pembangunan perumahan, sanitasi (air limbah, persampahan, dandrainase lingkungan) dan air minum di kawasan desatertinggal dan berkembang; Mengembangkan jaringan sanitasi (pengolahan sampahdan air limbah) melalui sistem pengumpulan secarakomunal di kota sedang dan mengarahkan pengolahanterpusat untuk kota besar dan metropolitan; Peningkatan jaringan sanitasi dengan pengembanganinstalasi pengolahan air limbah di kawasan perdesaan;Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dikawasan desa tertinggal dan berkembang khususnyadalam penyediaan air bersih dan sanitasi;Peningkatan jaringan sanitasi dengan pengembanganinstalasi pengolahan air limbah di kawasan perdesaan;

Pembangunan infrastruktur ke depan perlu diarahkan tidak hanya dititikberatkan untukmendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi wilayah (engine of growth), namunperlu lebih bersinergi dengan kelestarian lingkungan dengan memperhatikan carryingcapacity suatu wilayah yang ingin dikembangkan. Hal ini mengingat pembangunaninfrastruktur merupakan pemicu (trigger) terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru(new emerging growth center) yang menjadi cikal bakal lahirnya kota-kota baru/pusatpermukiman baru yang dapat menjadi penyeimbang pertumbuhan ekonomi wilayahdan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Selain itu pembangunan infrastruktur disamping diarahkan untuk

mendukungpengurangan disparitas antar wilayah (perkotaan, pedesaan dan perbatasan),

jugauntuk pengurangan urbanisasi dan urban sprawl, peningkatan pemenuhan

kebutuhandasar, serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang padaakhirnya untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional.

PemerintahKabupatenSidenrengRappangdalam RPJMD tahun 2014-2018

denganVisiTerwujudnya Sidenreng Rappang Yang Maju Dan Terkemuka Bersama

Masyarakat Religius Dengan Pendapatan Meningkat Dua Kali Lipat.Dimana arah kebijakan

pembangunan percepatandukunganjangkauanpembangunaninfrastrukturpermukiman,

sanitasidan air bersih yang layak. Berbagaupayatelahdilakukanuntukpencapaian target Universal access melakukanakselerasimelalui program Prima kesehaatan, penggunaandan ADD denganmemprioritaskaanpenyelesaian target pembaangunansanitasidaniarbersih yang layak.

(4)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 4

Pembangunan daerah merupakan upaya pemerintah daerah bersamamasyarakat melaksanakan berbagai kegiatan di semua bidang dalam rangkameningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat menuju keadaan yanglebih baik, melalui pemanfaatan sumberdaya yang optimal. Walaupun adanya otonomidaerah, pembangunan daerah tetap harus diselenggarakan secara terpadu danterkoordinasi baik antar daerah, regional maupun nasional. Hal ini harus dilakukankarena daerah merupakan bagian dari ranah tujuan pembangunan nasional, di sisilain, kemampuan keuangan daerah masih relatif terbatas seiring

dengantanggungjawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang

semakinmeningkat.

Keterpaduan dan koordinasi pembangunan mengarah pada berbagai sisi baik dari sumber daya, sasaran sampai dengan manfaat pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Perencanaan itu sendiri diformulasi oleh pemerintah daerah dengan mengacu kepada kebutuhan riil masyarakat, dengan mencermati seluruh potensi, kondisi, dan kemampuan anggaran yang tersedia. Untuk selanjutnya pemerintah propinsi maupun pusat memotivasi, menstimulir dan mengungkit hal-hal yang dipandang potensial dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah.

Pembangunan Infrastruktur pada hakekatnya perlu direncanakan dengan baik, terpadu dan berkesinambungan. RPIJM adalah upaya untuk mengkuatkan kapasitas daerah dalam manajemen pembangunan. Dengan demikian RPIJM dapat merupakan jaminan bagi terjaganya kelanjutan dan kelangsungan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada khususnya di semua Kabupaten di Indonesia

RPIJM merupakan dokumen perencanaan, pembiayaan, dan investasi pembangunan di Kabupaten/Kota yang mengacu pada Penataan Ruang dengan menggunakan pendekatan keterpaduan dan keberlanjutan. Sesuai dengan penjelasan Direktur Jenderal Cipta Karya pada sebuah rapat teknis, hanya usulan-usulan yang berasal dari dokumen RPIJM bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota saja yang akan dibiayai oleh Pemerintah. Direktorat Jenderal Cipta Karya mengharapkan adanya kerja sama dalam Pembangunan bidang Cipta Karya antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan daerah sehingga terjadi sinkronisasi pembangunan yang lebih baik agar pembangunan bidang PU/Cipta Karya lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

(5)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 5

Upaya untuk mendorong setiap Kota Kabupaten mempunyai RPIJM perlu dilihat tidak semata sebagai kebutuhan dalam penyusunan APBN Cipta Karya, tetapi suatu kebutuhan daerah Kota dan Kabupaten sendiri. Masing-masing Daerah diharapkan memiliki suatu konsep program pembangunan infrastruktur dalam menghadapi kebutuhan dan tantangan Pembangunan Kota/Kabupaten.

Demikian pula di Kabupaten Sidenreng Rappang, keterpaduan dan koordinasi dalam pembangunan sangat dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan untuk sinkronisasi pembangunan khususnya keciptakaryaan yang memberi peran yang sangat penting, karena memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksuddisusunya dokumen RPIJM di Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Sedangkan tujuan disusunya dokumen RPIJM adalahsebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun.

1.3. Kedudukan RPIJM

RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD,namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang berisikan rencana investasi sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah. RPIJM disusun dengan mengacu pada kebijakan spasial dan sektoral, baik di tingkat nasional maupun daerah. Kebijakan spasial meliputi RTRWN, RTRW Provinsi, dan RTRW Kabupaten/Kota. Sedangkan kebijakan sektoral terdiri dari RPJMN, RPJMD Provinsi, dan RPJMD Kabupaten/Kota. Disamping itu, RPIJM juga mengacu pada Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional serta Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah. Adapun, skema kedudukan RPIJM dalam sistem perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya dapat dilihat pada gambar 1.1.

(6)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 6

NASIONAL NASIONAL PROVINSI PROVINSI KAB/KOTA KAB/KOTA RENSTRA KEMENPUPR 2015-2019 RENSTRA KEMENPUPR 2015-2019 RENSTRA SKPD PROVINSI RENSTRA SKPD PROVINSI RENSTRA SKPD KABUPATEN/ KOTA RENSTRA SKPD KABUPATEN/ KOTA NAWACITA NAWACITA RPJMN 2015-2019 RPJMN 2015-2019 RPJMD PROVINSI RPJMD PROVINSI RPJMD KABUPATEN/ KOTA RPJMD KABUPATEN/ KOTA RENSTRA DJCK 2015-2019 RENSTRA DJCK 2015-2019 RENSTRA CIPTA KARYA/RAD GERAKAN NASIONAL 100-0-100 PROVINSI RENSTRA CIPTA KARYA/RAD GERAKAN NASIONAL 100-0-100 PROVINSI RPIJM BIDANG CIPTA KARYA RPIJM BIDANG CIPTA KARYA MEMORANDUM PROGRAM MEMORANDUM PROGRAM

Gambar 1.1kedudukan RPIJM dalamdokumenperencanaan

1.4. Muatan RPIJM

Secara substansi muatan RPIJM Kabupaten/Kota terdiri 8 (delapan) bab yaitu Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Profil Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten/Kota.

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya

(7)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

I - 7

Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan.

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten/Kota

Gambar

Gambar 1.1kedudukan RPIJM dalamdokumenperencanaan  1.4.  Muatan RPIJM

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fitriany (2015: 296) dalam pembentukan istilah, perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia sebagai berikut, (a) Istilah yang

Hasil dari uji regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel PAD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan III-2016 yang terkoreksi sebesar -0,12 persen dibandingkan triwulan III- 2015 lebih dipengaruhi oleh

Bila secara perhitungan astronomis, rencana penyatuan zona waktu Indonesia tidak mempunyai implikasi yang serius terhadap perhitungan awal waktu salat, maka akan ada

Bagi para Calon Pengacara Praktek yang berasal dari Hakim Peradilan Agama atau te'ah berhenti atas permohonan sendiri serta mempunyai masa kerja selaku Hakim secara terus

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 tentang Pendaftaran Pangan Olahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

Bahan- bahan hukum yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif yuridis agar dapat diperoleh gambaran umum dari mengenai mekanisme penyelesaian sengketa dalam

Menimbang, bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, Majelis Hakim Tingkat Banding selain mendasarkan pada hal-hal yang memberatkan maupun