• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sinar–X

Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik, dimana dalam proses terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan pada energi kinetik elektron. Sinar-X yang terbentuk ada yang memiliki energi rendah sekali sesuai dengan energi elektron pada saat timbulnya sinar-X. Juga ada yang berenergi tinggi, yakni berenergi sama dengan energi kinetik elektron pada saat menumbuk target anode.

Terbentuknya sinar-X dapat terjadi apabila partikel bermuatan elektron misalnya, mengalami perlambatan yang diakibatkan adanya interaksi dengan suatu material. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian disebut sebagai sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X bremsstrahlung memiliki energi yang tinggi, yang besarnya sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada awal terjadinya perlambatan.

Selain itu sinar-X juga dapat terbentuk melalui proses perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti itu mempunyai energi yang sama dengan perbedaan energi antara kedua tingkatan elektron. Energi tersebut merupakan besaran energi yang khas untuk setiap jenis atom. Sehingga sinar-X yang terbentuk disebut sinar-X karakteristik.

Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang menyatu tegangan listrik pada kedua elektroda dalam tabung sinar-X dan unit pengatur bagian pesawat sinar-X. Tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas yang terdapat filamen. Filamen tersebut berfungsi sebagai katoda dan target yang berfungsi sebagai anoda. Gambar 2.1 menunjukkan skema dari tabung pesawat sinar-X, tabung tersebut dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara sewaktu menuju ke anoda. Filamen yang di panasi oleh arus listrik berfungsi sebagai sumber elektron. Makin besar arus filamen, akan makin tinggi suhu filamen dan

(2)

Gambar 2.1 Skema Tabung Pesawat Sinar-X

Elektron-elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik menuju anoda karena adanya beda potensial yang besar antara katoda dan anoda (potensial katoda beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau mV lebih rendah dibandingkan potensial anoda). Selanjutnya elektron-elektron tersebut akan menumbuk bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung.

Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang dipercepat dapat sedikit menyimpang dan menabrak dinding sehingga menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektroda menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk. Sedangkan fluks sinar-X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anoda. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere.

Sumber radiasi yang sebenarnya adalah bidang target dalam tabung sinar-X, bidang ini disebut bidang fokus. Pada proses bremsstrahlung sinar-X mempunyai kemungkinan dipancarkan kesegala arah. Namun demikian bagian dalam tabung atau di sekitar tabung, misalnya logam penghantar anoda gelas tabung dan juga rumah

(3)

dipancarkan sehingga sinar-X yang keluar dari rumah tabung, kecuali yang mengarah ke jendela tabung sudah sangat sedikit. Sinar-X yang dimanfaatkan adalah berkas yang mengarah ke jendela bagian yang tipis dari tabung.

Pesawat sinar-X energi tinggi (orde MV) biasanya lebih dikenal dengan nama pemercepat partikel. Dalam pesawat ini percepatan elektron dilakukan bertingkat-tingkat sehingga pada waktu mencapai target mempunyai energi sangat tinggi, misalnya ada yang sampai setinggi 20 MV atau lebih. Energi sinar-X yang dipancarkan sudah tentu juga sangat tinggi.Sinar-X yang dipancarkan dari pesawat pemercepat partikel memiliki energi yang lebih seragam dibandingkan dengan yang dipancarkan melalui pesawat sinar-X energi rendah. Sasaran pada pesawat pemercepat partikel biasanya sangat tipis, sehingga energi sinar-X yang dipancarkan juga hampir sama. (Kane S.A, 2005).

2.2 Digital Radiografi (DR)

Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.

2.2.1 Komponen Digital Radiografi

Sebuah sistem digital radiografi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu X-ray source, Detektor, Analog-Digital Converter, Computer, dan Output Device.

2.2.1.1 X-ray Source

Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray pada Coventional Radiografi. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray.

(4)

2.2.1.2 Image Receptor

Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line Scan Solid State Detectors.

2.2.1.2.1 Flat Panel Detectors (FPDs)

FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis. Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua:

a) Amorphous Silicon

Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si, sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya kemudian diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi menjadi sebuah sinyal keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca oleh film transistor tipis (TFT’s) atau oleh Charged Couple Device (CCD’s). Data gambar dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si adalah tipe FPD yang paling banyak dijual di industri digital imaging saat ini.

b) Amorphous Selenium (a-Se)

Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang ditangkap dari penyinaran sinar-X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir

(5)

melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron. Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi citra.

2.2.1.2.2 High Density Line Scan Solid State device

Tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR adalah High Density Line Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide yang dipadukan dengan Europium (BaFlBr:Eu) tatu Fosfor Cesium Bromida (CsBr). Detektor fosofor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai (scan) oleh sebuah dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan yang kemudian dibaca oleh sebuah penangkap gambar digital Charge Coupled Devices (CCD’s). Image data kemudian ditransfer oleh Radiografer untuk ditampilkan dan dikirim menuju work stasion milik radiolog.

2.2.1.3 Analog to Digital Converter

Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.

2.2.1.4 Komputer

Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.

(6)

2.2.1.5 Output Device

Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk diteruskan kepada work station radiolog.

Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh data dalam bentuk fisik (radiografi). Media yang digunakan untuk mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk mengasilkan gambar. Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan cara ini, dimungkinkan pembacaan foto melalui teleradiology.

Gambar 2.2 Pesawat Digital Radiografi

2.2.2 Prinsip Kerja Digital Radiografi (DR)

Prinsip kerja Digital Radiografi (DR) atau (DX) pada intinya menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar-X, digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar-X dan mengubahnya menjadi

(7)

file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.

Gambar 2.3 Prinsip kerja digital Radiografi

2.4Digital Imaging

Digital imaging merupakan sebuah gambar yang dibentuk dari penggunaan sensor elektronik yang dihubungkan dalam beberapa cara ke sebuah komputer . Pada awal perkembangan dari gambar digital, sering dihubungkan kepada “filmless Radiografi” tetapi berdasarkan namanya gambar digital tersebut tidak terlalu akurat. Secara tampilan terdapat tiga tipe dasar sistem gambar digital yaitu :

1. Direct digital Radiografi (Digital radiografi langsung). Sistem ini menggunakan sebuah sensor berkabel yang dihubungkan secara langsung ke komputer dengan sensor lain melalui sebuah alat yaitu charged coupling device (CCD) atau sebuah complementary metal oxide semikonduktor (CMOS).

2. Indirect digital Radiografi / Digital radiografi tidak langsung ( storage phosphor). Sistem jaringan tanpa kabel ini yang bekerja adalah sebuah photostimulable phosphor plate (PSP) dan laser beam scanning untuk menghasilkan gambar. 3. Optically scanned digital Radiografi. Pada sistem ini, sebuah hasil akhir proses

radiografi di scan dan dibuatkan dalam bentuk digital dengan cara yang sama yaitu sebuah dokumen yang di scan. Gambar digital yang baru dapat

(8)

dimanipulasi dengan cara yang sama yaitu gambar yang secara langsung dan tidak langsung.

2.3.1 Komponen digital imaging

Dalam digital imaging banyak terdapat komponen-komponen yang dapat membantu menghasilkan foto rontgen yang baik yaitu :

a. Komputer

Semua gambaran digital memerlukan komputer untuk tampilan agar dapat dilihat hasilnya. Ada banyak variasi dalam konfigurasi komputer yang tersedia. Dalam digital imaging dapat digunakan komputer biasa.

Secara prinsipal komputer mempunyai beberapa fungsi dasar seperti : 1. Menyediakan keluaran dan masukkan data

2. Menyediakan suatu mekanisme dan menyelenggarakan instruksi yang menyusun suatu program.

3. Menyediakan tempat untuk menyimpan data dan melihat data kembali. 4. Melakukan fungsi di atas dengan cepat

b. Detektor

Gambaran skema dari rantai radiografi. Alat deteksi gambar ada dua yaitu kamera video dan alat sensor intra oral. Keduanya tergantung pada perangkat elektronik. Detektor ini dapat berupa susunan linier atau area. Susunan area meminta kepada objek yang diambil harus di scan (metode tidak langsung). Meskipun keuntungannya seperti pencegahan sinar yang menyebar (sinar hambur) cukup memuaskan, banyak kerugian yang muncul seperti gambaran artefak dan sinar-X yang tidak efisien.

Area atau susunan dua dimensi tidak meminta scan (metode langsung) dan menyediakan resolusi yang tinggi dan juga sinar-X yang efisien. Tipe dua dimensi yang sering adalah CCD (Charged Coupling Device). Detektor yang digunakan oleh kamera video sama dengan yang digunakan pada peralatan digital intra oral.

(9)

c. Monitor

Tampilan yang baik penting untuk digital imaging. Beberapa pilihan yang tersedia seperti :

a. Tabung sinar katoda konvensional (CRT = Cathode Ray Tube) seperti terdapat pada televise

b. Layar proyektor

c. Layar komputer atau laptop

Masing-masing alat mempunyai keuntungan dan kerugian. Tampilan CRT (Cathode Ray Tube) yang konvensional yang biasanya pada komputer menghasilkan kualitas gambar yang bagus dan biaya yang murah. Akan tetapi, peralatannya besar sehingga sangat sulit ditempatkan dalam suatu operasi. Alat ini tidak mudah dipindahkan dan sulit untuk didesinfeksi untuk kontrol infeksi. Komputer laptop menawarkan kemudahan untuk dipindahkan, ukuran yang kecil dan mudah didesinfeksi untuk kontrol infeksi. Akan tetapi, karena keterbatasan sumber tenaga sehingga tampilan tidak sebaik tampilan CRT. Pilihan yang terbaik adalah layar proyektor yang sama dengan tampilan komputer laptop tetapi bekerja dari sumber tenaga normal. Layar ini tipis dan efisien dalam tempat, menawarkan tampilan yang lebih bagus dari CRT dan mudah terhadap kontrol infeksi. Akan tetapi mengeluarkan biaya yang besar dan diharapkan pada masa depan mungkin ada tampilan yang akan terpilih untuk kedokteran gigi. Banyak dental radiografi menggunakan laptop. Sistem ini menawarkan fleksibilitas sehingga mudah dipindahi karena kecil dan sedikit memakan tempat.

d. Prossesor

Sistem digital dental radiografi dapat bekerja dengan baik dengan kecepatan prossesor yang ada sekarang ini. Sistem Pentium dengan kecepatan 266 MHZ atau lebih seharusnya cukup untuk sistem ini. Contohnya system Windows 2000 memerlukan prossesor yang lebih cepat dari Windows 95. Prossesor yang cepat akan mempercepat pengolahan film.

Sistem digital bekerja dengan data yang besar. Data ini harus disimpan dalam Random Access Memory (RAM) komputer selama pengambilan dan pengolahan

(10)

gambar. Jika RAM tidak cukup sebagian dari gambar baru disimpan dalam hard disk yang akan memperlambat tampilan. Makin banyak RAM yang tersedia dalam computer tampilan akan lebih baik.

RAM minimum yang dianjurkan untuk digital imaging adalah 64 sampai 128 Megabite, makin banyak memori makin baik apalagi dihubungkan dengan video. Memori yang tidak cukup dapat menyebabkan sistem yang lambat dan kegagalan sistem.

e. X-Ray unit

Mesin dental X-Ray intra oral yang standar dapat digunakan untuk dental radiografi jadi tidak perlu untuk menyediakan unit yang spesifik. Unit panoramik digital sudah tersedia sekarang dan unit-unit yang ada dapat dirangkai untuk digital radiografi.

f. Hard disk

Hard disk adalah merupakan tempat dimana gambaran disimpan di antara pemakaian sebagai gambaran digital kapasitas menjadi lebih besar. Makin besar kapasitas hard disk yang tersedia makin banyak rekam medis pasien di komputer dalam suatu waktu. Rata-rata penyimpanan gambaran periapikal memerlukan 0,5-1 Megabite dan gambaran panoramic 1,5-8 Megabite. Kapasitas 15-30 GB (gigabites) bagus untuk digital imaging. Satu hard disk yang baik dapat menyimpan ratusan gambar dan apabila sudah penuh dapat kita pindahkan ke tempat penyimpanan yang lain misalnya kita dapat memindahkan ke disket.

2.3.2 Sensor

Bagian terpenting dari sistem digital radiografi adalah sensor yang diletakkan pada mulut pasien. Pada saat ini tersedia sensor dalam berbagai ukuran yaitu # 0, # 1, # 2 dan film panoramic. Sensor yang pertama kali memiliki ukuran yang lebih kecil dari film standar intra oral dan oleh karena itu terbatas pada kemampuan diagnosa. Masalah ini tidak lagi terjadi ketika film dan sensor digital memiliki ukuran yang sama. Sensor langsung memiliki kabel ke prosessor gambar dan peralatan elektronik. Sensor yang paling sering digunakan adalah CCD, berupa sebuah chip dari silikon

(11)

yang dibagi menjadi dua tampilan dimensi disebut piksel. Ketika sinar-X atau cahaya foton berinteraksi dengan CCD, tergantung pada sisitem yang digunakan, aliran listrik dibuat dan disimpan. Setelah ekpose selesai, aliran pada CCD dipindahkan secara elektrik dengan cara membuat sebuah sinyal output analog yang menerus. Sebauh sinyal analog menampilkan data dalam mode yang berkelanjutan. Informasi ini harus diubah ke unit digital. Sebuah konversi dari analog ke digital digunakan untuk mengkonversi sinyal analog output ke sebuah sinyal digital yang kemudian dikirim ke computer. CMOS sensor adalah sensor yang dihubungkan dengan kabel secara langsung ke computer dan menghasilkan sebuah gambaran instant. CMOS sensor mempunyai kekuatan yang lemah dan lebih murah. CMOS sensor lebih bising (ketajaman gambar yang kurang) daripada CCD dan informasi sebagai diagnosa yang kurang. Bagaimanapun, sensor-sensor tersebut kurang rapuh dan mengganti sensor yang harganya $ 400 jarang dilakukan. Sensor CMOS yang langsung juga dhubungkan ke computer untuk menghasilkan gambaran instant. Saat ini ada perdebatan tipe kabel sensor mana yang memiliki hasil terbaik.

Sebuah sensor penyimpan fosfor (PSP) menghasilkan gambar-gambar dalam dua proses langkah kerja menggunakn sebuah plat gambar plastic yang dapat digunakan berulang kali, yang tidak berkabel dan lebih tipis, lebih murah, kurang keras, dan rapuh daripada sensor CCD dan CMOS. Unsur fosfor pada sensor menyimpan energi sinar-X sehingga dapat di scan dengan sebuah laser. Pengambilan gambar dari laser bisa memakan waktu 1,5 sampai 5 menit tergantung jumlah gambar yang di scan. Pelepasan sinar oleh laser ditangkap sebagai sinyal elektronik dan diubah ke gambar digital yang dapat dilihat di monitor. Sensor ini dapat digunakan kembali setelah sterilisasi, dan pemprosessan gambar dan pengembalian sensor PSP dimana tidak memerlukan kamar gelap seperti pada penggunaan film standar.

2.3.3 Keaslian gambar digital imaging

Sebuah gambaran digital merupakan gabungan area yang disusun secara struktural yang disebut piksel. Perkataan "piksel" pertama kali diterbitkan pada 1965 oleh Frederic C. Billingsley dari JPL (Jet Propulsion Laboratory), untuk menjelaskan gambar elemen gambar video dari ruang probes ke bulan dan Mars. Piksel biasanya

(12)

diatur dalam 2-dimensi grid, dan seringkali mewakili dengan menggunakan titik, kotak, atau rectangles. Setiap piksel adalah contoh dari gambar asli, di mana lebih sampel biasanya memberikan hasil yang lebih akurat menunjukkan asli. Intensitas setiap piksel adalah variabel; dalam sistem warna, setiap piksel mempunyai biasanya tiga atau empat komponen seperti merah, hijau, dan biru, atau Cyan, Magenta, kuning, dan hitam. Sebuah piksel akan menjadi digital dari kristal silver halide pada film konvensional, dengan perbedaan bahwa kristal silver halide diposisikan secara acak di dalam emulsi yang mana piksel itu mempunyai sebuah lokasi tertentu yang disusun dalam angka. Piksel adalah sebuah titik tunggal di dalam sebuah gambar digital, yang akan terlihat dari gabungan titik-titik dengan bermacam-macam derajat dari kehitaman dan keputihan. Ketika kami melihat sebuah gambar, kami tidak melihat titik-titik tersebut tetapi keseluruhan gambar. Di samping setiap piksel mempunyai sebuah lokasi, piksel juga mempunyai level abu-abu yang menampilkan penetrasi foton dari objek (gigi) di dalam area. Piksel itu ditampilkan di dalam komputer melalui sebuah angka yang mengindikasikan lokasinya dan penetrasi foton. Piksel itu bisa terdiri dari angka-angka dan angka-angka tersebut bervariasi mulai dari 0- 256 (hitam ke putih). Bahkan biasanya terdapat 256 lebel abu-abu di dalam sebuah gambar. Bagaimanapun, mata manusia hanya bisa mengenal sampai 32 level abu-abu. Dalam diagnosa kami lebih sering menggunakan kontras daripada hubungan spesial dan definisinya. Faktanya, gambar digital hanya mempunyai 9-10 jumlah piksel/mm sebagai perbandingan dengan 15 jumlah piksel/mm untuk film yang tidak begitu penting sebagai kerugian dari gambar digital.

2.3.4 Keuntungan dan kerugian digital imaging Keuntungannya :

1. Mendapatkan gambar dengan lebih cepat

Dalam praktek klinik lebih jauhnya keuntungan ini merupakan yang paling menarik untuk dokter gigi karena waktu pemprosesan adalah secara praktis tereliminasi atau ditiadakan. Tergantung kepada mesin yang digunakan, seperti yang nanti dapat kita lihat, selang waktu diperlukan sebelum seseorang dapat menampilkan gambaran diagnostik sebuah tampilan selama 5 menit untuk suatu tampilan penuh.

(13)

2. Mengurangi waktu prosessing

Karena penggunaan daripada ruang gelap ditiadakan maka kesalahan tindakan di ruang gelap tereliminasi. Kemudian kita juga dapat menghemat waktu karena tidak diperlukan lagi waktu untuk membuka bungkus film maupun menggantung hasil film. Waktu pemprosesan dan pengeringan film juga tereliminasi.

3. Mengurangi dosis radiasi

Suatu perhatian yang ditujukan kepada para wartawan, televisi serta literatur – literatur para ahli bahwa kenyataannya, digital imaging membutuhkan dosis radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan cara rontgen lainnya.

4. Pengaturan dan pemanipulasian gambar

Begitu diperlukan, gambar dari komputer dapat diubah sesuai yang diinginkan. Gambar dapat diperbesar, digelapkan ataupun diterangkan serta dapat diatur densitasnya maupun nilai kontrasnya. Tidak seperti komputer tomography, tampilannya tidak dapat diubah, dan jika tampilan gambarnya elongasi kurang jelas, komputernya tidak dapat memperbaiki kesalahan teknik tersebut.

5. Penyimpanan gambar

Karena gambarnya tersimpan secara digital dalam disk, tempat yang diperlukan lebih minimal dibandingkan dengan survey mulut yang dibingkaikan dan di simpan dalam satu map. Begitupula ketika saat kita perlu melihat kembali hasil rontgen foto tersebut, maka waktu yang diperlukan untuk mencari lebih efisien daripada kita mencari secara manual lagi.

6. Menjangkau daerah yang terpencil

Karena menggunakan sistem digital maka gambar digital tersebut dapat langsung ditransmisikan ke dental office lain atau perusahaan asuransi di tempat lain asal mereka juga punya perangkat untuk membuka gambar ini. Ini jauh lebih efisien daripada kita perlu menggandakan hasil sebelum mengirimnya lewat pos lagi.

(14)

7. Hardcopies

Apabila teletransimisi tidak mungkin dilakukan, maka print out atau kopian keras berupa CD bisa langsung dihasilkan, hal ini dapat mempersingkat waktu daripada menggandakan film sebagai arsip kita lagi.

8. Pengetahuan pasien

Pasien merasa lebih nyaman dengan tampilan digital image pada layar monitor dibandingkan dengan hasil gambar pada cara lainnya pada saat dokter gigi menggunakan hasil rontgennya sebagai tampilan visual untuk sebuah presentasi kasus. Alasannya mungkin disebabkan karena kita hidup pada era pertelivisian, sehingga pasien memungkinkan untuk melihat dari layar dan tampilan dekat hasil rontgennya. Kemampuan untuk melihat hasil gambaran klinis atau radiografi pada satu layar yang sama pada waktu yang sama juga membantu dalam mempresentasikan kasus.

9. Ramah lingkungan

Karena garam - garaman perak ditemukan pada emulsi film dan pemprosesan kimia tidak digunakan pada digital imaging, maka tidak ada sampah yang merusak lingkungan. Keramahan lingkungan ini sangat penting dan berpengaruh terhadap sang pasien maupun dokter giginya.

10. Penggunaan kertas berkurang

Kebanyakan sekarang kantor – kantor kedokteran gigi maupun klinik lebih menggunakan komputer untuk menyimpan suatu data. Tampilan yang diinginkan untuk dapat dilihat oleh pasien sekarang hanya ada pada ujung jari telunjuk yang ditekan pada keyboard dari komputer dan dapat segera ditampilkan. Data – data yang hendak disimpan dapat juga segera disimpan pada disk maupun yang hendak memperbanyak.

11. Kontaminasi

Pada penggunaan digital imaging, masalah kontaminasi pada hasil film tidak ada lagi. Ini disebabkan karena tidak ada lagi sentuhan tangan sang dokter ke film

(15)

yang hendak dicuci karena tidak ada lagi pemprosesan di kamar gelap dan sebagainya. Hasil rontgen akan segera muncul di layar komputer tanpa sentuhan tangan sang dokter.

Kerugian : 1. Letak sensor

Kerugian paling besar dalam radiografi digital terletak pada cara menempatkan sensor di dalam mulut pasien. Ukuran sensor yang digunakan sama ukurannya dengan dental film tetapi lebih keras dan tebal. Meskipun para produser telah berusaha untuk membuat yang lebih tipis tetapi masih tidak mungkin untuk dimasukkan di antara gigi pada mulut yang kecil dan gigi yang crowded untuk mendapatkan sudut yang tepat ( pada teknik Paralelling ). Terlebih pada teknik bisekting, sistem fosfor yang digunakan lebih banyak pada film yang lebih tipis dan sensor ini dapat lebih beradaptasi pada penyinaran langsung sehingga terserap tubuh lebih banyak.

2. Ketajaman gambar

Film memberikan detil gambar (12 sampai 15 garis per millimeter) yang lebih baik daripada gambar digital (6 sampai 10 milimeter). Meskipun pada praktisnya, mata manusia tidak bias membedakan adanya perbedaan ini.

3. Kontrol terhadap infeksi

Kekhawatiran terhadap infeksi yang terjadi adalah karena sensor tidak bisa disterilisasi dengan autoclave. Dengan beberapa alat yang berlapis plastik maka infeksi pun dapat terjadi.

4. Harga

Harga untuk sebuah sistem digital dapat berkisar antara $10000 hingga $ 15000. Bahkan untuk suatu unit panoramik digital harganya sekitar $ 25000.

(16)

5. Pecahnya Sensor

Karena sensor intraoral merupakan chip silicon yang sangat besar, maka bila terjatuh dan rusak, maka perlu biaya yang besar unruk menggantikannya. Harga sebuah sensor berkisar antara $2000 sampai $3000 dibandingkan bila kita menjatuhkan film yang harganya 10 sen sampai 15 sen saja. Akan tetapi kekhawatiran akan hal menjaga sensor ini jangan menjadi alasan kita untuk menolak menggunakan sisterm digital, namun detil gambar yang dihasilkan perlu kita pertimbangkan.

2.4 Faktor Ekspose

Faktor ekspose adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekspose meliputi tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan waktu ekspose (s). Besarnya tegangan tabung dapat dipilih secara otomatis pada tiap-tiap pemeriksaan. Pengaturan faktor ekspose yang tepat dapat menghasilkan kontras radiografi yang optimal yaitu mampu menunjukkan perbedaan derajat kehitaman yang jelas antara organ yang mempunyai kerapatan berbeda. Tegangan tabung menentukan kualitas radiasi atau daya tembus sinar-X yang dihasilkan. Arus tabung menentukan jumlah elektron yang akan melewati target sehingga dihasilkan sinar-X yang intensitas dan energinya cukup untuk menembus organ tertentu. Waktu menentukan lamanya penyinaran sehingga menentukan kuantitas sinar-X yang dihasilkan. Bila sinar-X diinteraksikan dengan bahan dapat diteruskan, dihamburkan dan diserap. Banyaknya foton sinar-X yang diteruskan dan dihamburkan akan berpengaruh pada kualitas radiografi yang dihasilkan, sedangkan foton sinar-X yang diserap hanya akan berpengaruh pada dosis radiasi yang diterima pasien

2.4.1 Tegangan tabung

Tegangan tabung adalah beda potensial antara kutub anoda dan katoda. Tegangan tabung berhubungan dengan kecepatan dan energi kinetik elektron menumbuk bidang target. Tegangan tabung berhubungan dengan energi sinar-X yang dihasilkan makin besar serta daya tembusnya juga besar. Hal-hal yang mempengaruhi tegangan tabung adalah :

(17)

b. Ketebalan obyek c. Jarak pemotretan

d. Perlengkapan yang digunakan

Efek yang terjadi sehubungan dengan kenaikan tegangan tabung (kV) adalah :

a. Energi radiasi sinar-X akan meningkat, sehingga densitas pada film akan meningkat

b. Mengurangi kontras obyek

c. Mengurangi dosis radiasi pada kulit sedangkan pada gonald meningkat

Tegangan yang lebih rendah menghasilkan kontras yang tinggi dan tegangan yang lebih tinggi menghasilkan kontras yang rendah. Semakin besar beda tegangan antara anoda dan katoda, elektron akan semakin di percepat dan sinar-X yang di hasilkan memiliki energi rata-rata yang lebih tinggi.

Dengan penambahan nilai tegangan tabung radiasi hambur yang sampai ke film akan bertambah. Penambahan nilai tegangan tabung akan menurunkan kontras, dan ketika kontras rendah maka latitude menjadi tinggi dan terdapat faktor kesalahan yang besar (Bushong, 2001). Dengan bertambahnya tegangan, maka energi elektron akan bertambah sehingga kemampuan menembus bahan juga bertambah.

Gambar 2.4. Tabung Insersi pesawat sinar-X

Di dalam komponen tabung insersi dan wadah tabung terdapat perangkat-perangkat yaitu :

(18)

1. Katoda

Katoda terbuat dari nikel murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi kawat pijar (filamen) yang menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X (sinar Rontgen). filamen terbuat dari kawat wolfram (tungsten) digulung dalam bentuk spiral.

2. Anoda

Anoda atau elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron.

3. Focusing cup

Focusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak terpancar ke mana-mana.

4. Rotor atau stator

Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar-X (sinar Rontgen) yang menggunakan anoda putar.

5. Glass metal envalope (vacum tube)

Glass metal envelope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya membungkus komponen-komponen penghasil sinar-X (sinar Rontgen) agar menjadi vacum atau kata lainnya menjadikannya ruangan hampa udara.

6. Oil

Oil berfungsi sebagai pendingin tabung sinar-X (sinar Rontgen). 7. Window

Window atau jendela adalah tempat keluarnya sinar-X (sinar Rontgen). Window terletak di bagian bawah tabung

2.4.2 Arus Tabung

Arus tabung dinyatakan dalam satuan Milli ampere (mA) merupakan besarnya arus listrik antara anoda dan katoda. Nilai arus tabung dipilih mengontrol

(19)

citra yang di hasilkan agar selalu dalam rentang densitas (0,25%-0,5%). Dalam praktek dipilih dengan waktu ekspose atau durasi sinar-X terjadi (mAS). Arus tabung menentukan kuantitas sinar-X yang di hasilkan. Nilai arus tabung berada pada rentang 20-580. Sehingga intensitas sinar-X akan bertambah sesuai dengan peningkatan intensitas radiasi sinar-X. Oleh sebab itu, kontras dapat diatur dengan mengubah arus tabung. Pengaruh arus tabung terhadap gambaran sama dengan tegangan tabung yaitu menaikkan nilai arus tabung akan menurunkan nilai noise. . Jika tegangan tabung sinar-X dan lamanya penyinaran tetap maka

penambahan kuat arus akan berpengaruh pada banyaknya elektron yang mengalir pada tabung sinar-X, sehingga semakin banyak sinar-X yang diproduksi jika waktu ekspose tetap. Hubungan ini berbanding lurus dengan penambahan arus tabung. Ini berarti dengan penambahan arus tabung dengan waktu ekspose tetap akan berpengaruh terhadap penambahan kuantitas dan dosis radiasi yang diterima pasien (Bushong, 2001).

Dengan meningkatkan arus tabung akan meningkatkan jumlah elektron yang bertumbukkan ke anoda, sehingga sinar-X yang dihasilkan semakin banyak (Meredith, 1977). Ketika arus tabung ditingkatkan, kuantitas radiasi juga meningkat atau sebanding (Bushong, 2001).

Menurut Bushong (2001), arus tabung berpengaruh terhadap densitas. Kenaikkan arus tabung sebanding dengan kenaikan densitas gambar. Pengaruh arus tabung terhadap gambaran sama dengan tegangan tabung yaitu menaikkan nilai arus tabung akan menurunkan nilai noise. Batas dosis aman di atur pada perka BAPETEN No.1 tahun 2003 tentang pedoman dosis pasien radiodiagnostik.

2.4.3 Waktu

Dapat diartikan sebagai waktu yang di butuhkan selama sinar-X keluar dalam durasi waktu tertentu. CT Scan mampu melakukan scaning continue tanpa putus sampai dengan 100 detik. Sedangkan scan time per rotation merupakan waktu yang di perlukan untuk satu putaran tabung sinar-X. Scan time per rotasi untuk masing-masing pesawat berbeda.

(20)

2.5 Thoraks

Thoraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Thoraks adalah bagian t Dalam t

Otot dada dibentuk oleh otot di sela-sela iga (musculus intercostalis) yang mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan sela-sela antar iga yang dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya. Selain itu musculus intercostalis juga berguna untuk menyempurna dinding thoraks. Otot-otot leher terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah, ada pula yang melekat pada pangkal tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk gerakan kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk menelan. Otot-otot leher yang lain terletak di depan ada di sisi tulang belakang dan sebagian melekat pada tulang rusuk atas.

Thoraks adalah daerah pada tubuh manusia (atau hewan) yang berada di antara leher dan perut (abdomen). Thoraks dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi, di superior oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet, dengan batas luar adalah dinding thoraks yang disusun oleh vertebra torachalis, iga-iga, sternum, otot, dan jaringan ikat. Sedangkan rongga thoraks dibatasi oleh diafragma dengan rongga abdomen. Rongga thoraks dapat dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu: paru-paru (kiri dan kanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian: superior, anterior, dan posterior. Mediastinum terletak diantara paru kiri dan kanan dan merupakan daerah tempat organ-organ penting thoraks selain paru-paru (jantung, aorta, arteri pulmonalis, vena cavae, esofagus, trakhea, dan lain-lain).

(21)

Gambar 2.5 Foto Thoraks

Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga thoraks yang disusun oleh permukaan ventral vertebra torakal I (posterior), bagian medial dari iga I kiri dan kanan (lateral), serta manubrium sterni (anterior). Thoracic inlet memiliki sudut deklinasi sehingga bagian anterior terletak lebih inferior dibanding bagian posterior. Manubrium sterni terletak kira-kira setinggi vertebra thorakal II. Batas bawah rongga thoraks atau thoracic outlet (pintu keluar thoraks) adalah area yang dibatasi oleh sisi ventral vertebrae thorakal XII, lateral oleh batas bawah iga dan anterior oleh processus xiphoideus. Diafragma sebagai pembatas rongga thoraks dan rongga abdomen, memiliki bentuk seperti kubah dengan puncak menjorok ke superior, sehingga sebagian rongga abdomen sebenarnya terletak di dalam "area" thoraks. 2.5.1 Dasar thoraks

Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus frenikus dan merupakan struktur yang menyerupai kubah (dome-like structure). Diafragma membatasi abdomen dari rongga thoraks serta terfiksasi pada batas inferior dari sangkar thoraks. Diafragma termasuk salah satu otot utama pernapasan dan mempunyai lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esophagu( Moore, 2007)

Gambar

Gambar 2.1 Skema Tabung Pesawat Sinar-X
Gambar 2.2 Pesawat Digital Radiografi
Gambar 2.3 Prinsip kerja digital Radiografi
Gambar 2.4. Tabung Insersi pesawat sinar-X
+2

Referensi

Dokumen terkait

S temi dodatnimi analizami lahko z večjo verjetnostjo izberemo najustreznejšo varianto, poleg tega nam metoda DEX Gordana Božič: Izgradnja odločitvenega modela za izbiro

Kegiatan bimbingan belajar siswa SMP kelas 9 mata pelajaran Bahasa Inggris tentang imperative sentences yang berupa dialog. Respon siswa yaitu dengan

Untuk menghasilkan telur dengan berat yang optimal diperlukan pakan dengan kandungan protein pakan yang tinggi, Menurut IP2TP Jakarta (2000) untuk itik periode bertelur,

 Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer  Tujuan: mengetahui kepekatan urine.  Alat

saat Suciwati menanyakan apakah di Garuda ada yang bernama Polly, dijawab dengan sigap oleh Indra Setiawan selaku DIRUT yang mengaku tahu ada pilot bernama Polly, saat

Untuk mencegah angin dingin berhembus dalam mode Panas, kipas indoor tidak akan beroperasi jika penukar panas indoor belum mencapai suhu yang tepat dalam waktu 2 menit..

 Pada contoh ini, kata adverb beautifully menggambarkan adjective dressed – dia adalah seorang perempuan yang berpakaian dengan cantik atau indah.. Contoh: She is a truly

Berdasarkan uraian diatas, Balai Irigasi Pusat Litbang Sumber Daya Air merasa perlu melakukan percobaan penerapan model jaringan irigasi perpipan pada skala lapangan,