Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pariwisata saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat atau dapat bergerak dengan cepat, terutama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi seluruh masyarakat. Perkembangan pariwisata sudah menjadi suatu fenomena yang sangat global melibatkan jutaan manusia, dengan berbagai kalangan. Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami perubahan baik berupa perubahan pola pikiran, bentuk dan sifat kegiatan wisata, motivasi perjalanan, ataupun sifat perkembangan itu sendiri.
Menurut Undang-Undang Pemerintah No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa kontribusi sektor pariwisata semakin besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia.Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalan diseluruh dunia dikutip dari (www.investor.co.id diakses 23 Maret 2014, 13:00 WIB)
Industri pariwisata terbukti kebal dari krisis global. Saat perekonomian global tersuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kreatif, Sapta Nirwandar, menyatakan pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 akan mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (www.tempo.co diakses 24 Maret 2014, 10:00 WIB). WTTC memperkirakan tahun 2014 ini Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan kunjungan wisman 14,2% dan wisnus 6,3%. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian diperkirakan bisa mencapai 8,1% (web.parekraf.go.id diakses pada 4 juni 2014, 17:00 wib). Jadi peluang Indonesia untuk mencapai proyeksi tersebut memang cukup terbuka, karena daya saing pariwisata Indonesia terus membaik. Apalagi persepsi terhadap Indonesia kini makin positif.Indonesia sebagai jamrud khatulistiwa memiliki banyak potensi mulai dari sabang sampai Merauke dengan berbagai keunikan yang dimiliki setiap masing - masing Provinsinya, Indonesia melalui Kemenparenkaf menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke indonesia dari tahun ke tahun meningkat. Berdasarkan tabel 1.1 menunjukan perkembangan wisatawan mancanegara tahun 2010 – 2013 sebagai berikut:
TABEL 1.1
PERKEMBANGAN WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2010 - 2013 Tahun Wisman 2010 7.002.944 2011 7.649.731 2012 8.044.462 2013 8.637.275
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari tahun 2010 hingga tahun 2013 tanpa adanya fluktuasi untuk tahun 2013 wisman meningkat 7,8 dibanding tahun 2012. Hal ini hampir mendekati target yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 9 juta wisman untuk tahun 2013. Kurangnya jumlah wisman dari target 2013 disebabkan kondisi ekonomi global, terutama Eropa dan Amerika Serikat, yang belum stabil bisa jadi mengendurkan kedatangan jumlah wisman dari sana ke Indonesia.
Industri pariwisata Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi. Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthy Reko Astut, mengatakan tahun 2014 Indonesia memasang target meraih 9,5 juta wisatawan asing. Demi mendongkrak pertumbuhan jumlah wisatawan itu pemerintah rajin mengikuti sejumlah pameran pariwisata, termasuk Internationale
Torismus Börse di Berlin, Jerman, yang digelar 5-8 Maret 2014 dikutip dari
(www.tempo.co diakses 24 Maret 2014, 11:00 WIB). Harapan pemerintah setelah mengikuti pameran ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke indonesia.
Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Bandung termasuk kedalam 10 besar kota diindonesia yang menjadi tujuan wisman menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung, Heri M Jauhari didampingi Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung, Nicolaus Lumanauw Kota Bandung sudah bergabung kedalam Federasi Kota Pariwisata Dunia (World Tourism Cities Federation), di Beijing Convention
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maret 2014, 13:00 WIB), warisan alam yang indah, udara yang sejuk, serta kultur masyarakatnya yang bersahabat seakan menjadi pertanda bahwa Kota Bandung memang ditakdirkan memiliki daya tarik parwisata yang luar biasa. Maka jangan heran jika setiap akhir pekan kota ini dipenuhi oleh wisatawan yang sengaja datang untuk berlibur, berbelanja, atau bahkan sekedar berekreasi bersama keluarga.
Banyaknya ragam wisata yang ditawarkan oleh kota bandung, selain itu kini industri MICE atau biasa disebut Meeting, Incentive, Confention, Exhibition menjadi salah satu bagian dari usaha jasa pariwisata dibandung. Industri MICE ini menjadi suatu produk yang unggul karena dapat memberikan dampak yang baik atau berkali lipat (multiplier effect) yang cukup luas kepada stakeholder pariwisata, yaitu pelaku usaha atau industri pariwisata, pemerintah juga masyarakat. Karena MICE merupakan industri yang baru dan sedang berkembang dengan angka pertumbuhan yang sangat cepat.
MICE merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama,menurut Pendit dalam Any Noor (2007:4). Sehingga dapat dikatakan bahwa industri MICE ini menghasilkan devisa langsung yang dapat dinikmati oleh Pelaku usaha atau Industri pariwisata, pemerintah juga masyarakat, selain itu dalam industri MICE ini Pemerintah telah menetapkan 3 kota potensial yaitu Palembang, Lombok dan Balikpapan serta 10 kota utama tujuan MICE di Indonesia.
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung merupakan salah satu destinasi yang merupakan tujuan utama pelaksanaan MICE di Indonesia. Bandung dikenal orang-orang sebagai kota yang sangat kreatif selain itu minat wisatawan yang datang kebandung cukup tinggi pada waktu akhir pekan maupun hari libur. Kegiatan pariwisata dibandung didukung dengan sarana dan prasarana yang meliputi dari Accessibility,
Acomodation, Attraction, Amenities dan Ancilary. Salah satu bagian komponen
yang dapat menunjang serta tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pariwisata adalah akomodasi, yang mana hotel ini merupakan salah satu bagian pendukung dalam kegiatan pariwisata.
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan, atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyediaan makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam dihotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki oleh hotel tersebut. Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat merupakan pusat pertumbuhan industri hotel di Jawa Barat. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kota Bandung keberadaan jumlah hotel bintang yang ada dikota Bandung semakin meningkat. Berikut pertumbuhan hotel dikota Bandung pada tabel 1.2 dihalaman selanjutnya:
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 1.2
JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG TAHUN 2009 – 2013
Tahun Hotel Berbintang Total
1 2 3 4 5 2009 10 15 26 15 6 73 2010 7 16 28 19 6 77 2011 9 18 28 22 7 84 2012 10 22 29 23 9 93 2013 10 22 28 24 9 93 Sumber: Jabar.bps.go.id, 2014
Dari data Tabel 1.2 menunjukan ada peningkatan jumlah hotel di Kota Bandung sebanyak 20 hotel dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Total kesuluruhan hotel berbintang pada tahun 2013 masih sama seperti tahun 2012 berjumlah 93 hotel, akan tetapi di tahun 2013 hotel bintang 3 mengalami penurunan satu angka sedangkan hotel bintang 4 naik satu angka. Persaingan hotel berbintang di Kota Bandung pun semakin ketat dengan jumlah hotel yang terus meningkat khususnya untuk hotel bintang 3 dan 4. Berikut tabel mengenai hotel – hotel bintang 4 di Kota Bandung pada tahun 2013::
TABEL 1.3
DAFTAR HOTEL – HOTEL BINTANG 4 DI KOTA BANDUNG TAHUN 2013
Nama Hotel
The Majesty Hotel Gumilang Regency
The Ardjuna Boutique Hotel Grand Setiabudhi
Holiday Inn Bandung Grand PasundanConvention Hotel
Novotel Bandung Grand Seriti Hotel
Arion Swiss-belhotel Golden Flower Hotel
Savoy Homan Galeri Cimbuleuit Hotel
Horison Bandung Carrcadin Business & Entertainment
Sensa Hotel Amaroossa Boutique Hotel
Permata Bidakara Hotel Banana Inn Hotel & Spa
Gino feruci Bandung Aston Braga
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Harris Hotel & Conventions Aston Primera Pasteur Sumber: Jabar.bps.go.id, 2014
Data diatas merupakan nama – nama hotel bintang 4 yang berada di Kota Bandung, yang mana dari tahun 2009 hingga tahun 2013 mengalami peningkatan jumlah hotel bintang 4 di Bandung. Dengan terus tumbuh dan semakin berkembangnya usaha perhotelan, maka akan menimbulkan persaingan usaha perhotelan yang semakin ketat.
Selain hotel berbintang, perkembangan yang terjadi pada sebuah industri perhotelan dibandung yaitu berkembangnya hotel-hotel yang merupakan
International Chain Hotel. Hotel yang bergerak dibawah naungan suatu
manajemen perusahaan tersebut di dominasi oleh hotel-hotel bintang 5 dan bintang 4. Dengan berkembangnya jumlah usaha hotel yang mempunyai taraf internasional di Bandung tentunya akan menambah persaingan hotel yang lebih ketat lagi karena, setiap hotel akan memperebutkan tamu untuk menginap di hotel mereka.Berikut adalah market share hotel-hotel chain international yang menjadi kompetitor hotel Holiday Inn Bandung:
TABEL 1.4
MARKET SHARE HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG
TAHUN 2013
Hotel Name Fair Market Share Room Inventory
Sheraton Hotel 16.9% 154
Hyatt Regency 14.9% 252
Holiday Inn Bandung 15.6 % 186
Novotel 12.3% 157
Lainnya 40.3% -
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa kompetitor hotel Holiday Inn bandung adalah hotel chain international sama seperti dengan hotel Holiday Inn Bandung,salah satu hotel chain yang memperoleh market share cukup besar adalah Holiday Inn Bandung, keberhasilan yang terjadi akan berpengaruh besar terhadap tamu, masing-masing hotel memiliki ciri maupun target pasar sendiri yang dapat menarik perhatian tamu atau konsumen untuk menggunakan fasilitas yang ada dihotel tersebut maupun datang lagi untuk menginap kembali. Seperti Holiday Inn Bandung yang lebih dikenal sebagai hotel bisnis. Target pasar Holiday Inn Bandung lebih mengacu kepada wisatawan yang melakukan bisnis diantaranya ialah tamu corporate, goverment dan travel agent. Berikut merupakan Gambar 1.1 segmentasi pasar untuk pengguna fullboard meeting package.
Sumber : Sales & Marketing Holiday Inn Bandung, 2013
GAMBAR 1.1
SEGMENTASI PASAR YANG MENGGUNAKAN FULLBOARD
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1 menunjukan bahwa tamu bisnis yang menggunakan fullboard
meeting package didominasi oleh tamu yang berasal dari corporate, karena dalam
gambar tersebut corporate menduduki angka tertinggi, selanjutnya diikuti oleh
goverment dan travelagent.
Holiday Inn Bandung adalah salah satu hotel chain international yang dikelola oleh manajemen Intercontinental Hotels Group yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan PT. Sanbe Karya Persada. Hotel Holiday Inn Bandung berdiri pada tahun 1997 dan memiliki sebuah tag line yaitu Great Hotels Guest
Love yang artinya hotel yang baik yang selalu dicintai oleh tamu. Berikut Tabel
1.5 mengenai tingkat Occupancy kamar Holiday Inn Bandung dari tahun 2010 – 2013 dihalaman selanjutnya :
TABEL 1.5
DATA TINGKAT ROOM OCCUPANCY HOLIDAY INN BANDUNG
TAHUN 2010 - 2013
Tahun Room Occupancy Average Room Rate
2010 76.85% Rp. 678.238
2011 80.04 % Rp. 759.146
2012 78.76 % Rp. 801.231
2013 72.92 % Rp. 871.020
Sumber : Departement Sales & Marketing Holiday Inn Bandung, 2013
Tabel 1.5 menunjukan bahwa tingkat room occupancy (tingkat hunian kamar) Holiday Inn bandung pada tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 3,19 %. akan tetapi ditahun selanjutnya 2011 hingga 2013 mengalami penurunan occupancy sebesar 7,12 % sehingga tingkat hunian pun tidak tercapai menurut target yang ditentukan Holiday Inn bandung yaitu 85 %
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk tahun 2013. Menurut data yang diperoleh dari sales marketing Holiday Inn Bandung, Hal ini disebabkan karena pengaruh berkurangnya tamu corporate atau tamu bisnis yang menggunakan fullboard meetingdi Holiday Inn bandungmembuat occupancy Holiday Inn menurun. Sedangkan target pasar Holiday Inn Bandung itu sendiri lebih besar kepada tamu bisnis yang menggunakan fullboard meeting. Sehingga naik atau turunnya occupancy Holiday Inn Bandung dipengaruhi oleh tamu bisnis yang melaksanakan fullboard meeting
package.
Holiday Inn Bandung memiliki 3 jenis target konsumen yaitu tamu bisnis, travel dan tamu individu, akan tetapi yang lebih diunggulkan di Holiday Inn bandung adalah tamu bisnis, karena pada umumnya tamu bisnis yang menggunakan fullboard meeting package terdiri dari tamu corporate,goverment,
travel agent dan BUMN selain menggunakan fasilitas meeting yaitu ruang
meeting, atribut produk meeting mereka juga biasanya menyewa kamar dengan jumlah yang cukup banyak. Berikut Tabel 1.6 merupakan data penjualan fullboard
meeting package menurut segmentasi tamu bisnis.
TABEL 1.6
DATA PENJUALAN FULLBOARD MEETING PACKAGE MENURUT
SEGMENTASI WISATAWAN BISNIS DI HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG TAHUN 2011 - 2013
Tahun Segmentasi
Corporate Goverment Travel Agent
2011 623 520 300
2012 528 881 78
2013 303 200 7
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dapat kita lihat dari Tabel 1.6 berapa banyak setiap tahunnya dan penurunan tamu bisnis yang menggunakan fullboard meeting package berasal dari
corporate, goverment dan travel agent. Untuk BUMN itu sendiri pada hotel
Holiday Inn Bandung merupakan bagian dalam tamu bisnis corporate. Selain itu dapat dilihat pada tabel selanjutnya. Berikut tabel 1.7 merupakan tamu bisnis yang menggunakan fullboard meeting package:
TABEL 1.7
WISATAWAN BISNIS YANG MENGGUNAKAN FULLBOARD MEETING
PACKAGETAHUN 2011 – 2013
Tahun Room Sold Bisnis Group Room Available
2011 1520 2232
2012 1487 2226
2013 600 2232
Sumber : Departement Sales & Marketing Holiday Inn Bandung, 2014
Dari tabel 1.7 dinyatakan bahwa penurunan tingkat tamu bisnis yang datang untuk menggunakan fullboard meeting package, dilihat dari room sold(kamar terjual) pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan setiap tahunnya sebesar 68,10% untuk tahun 2011 setelah itu menurun kembali sebesar 66,80% ditahun 2012 dan pada tahun 2013 kembali menurun sebesar 22,71%. Selain itu perbanding dengan room available (kamar tersedia) juga masih terlalu jauh hal ini menunjukan adanya penurunan pada keinginan suatu perusahaan atau tamu bisnis untuk menggunakan kembali fullboard meeting package yang ada di Holiday Inn Bandung. Karena saat ini banyak hotel-hotel yang menawari paket
meeting beserta kamar dengan fasilitas-fasiltas yang menarik serta harga yang
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bisnis yang sudah dimiliki Holiday Inn Bandung yang kemungkinan akan berpindah dan memilih untuk menggunakan fullboard meeting package yang ada dihotel lain maupun hotel baru. Dengan demikian hal tersebut dapat menurunkan tingkat repurchase intention tamu bisnis Holiday Inn Bandung.Berikut Tabel 1.8 adalah data repurchase intention sebagian perusahaan dapat dilihat dihalaman berikutnya.
TABEL 1.8
DATA REVISIT INTENTIONPERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN
FULLBOARD MEETING PACKAGEDI HOLIDAY INN BANDUNGTAHUN
2011-2013
Nama Perusahaan
Tahun (banyaknya revisit intention dalam /1 tahun)
2011 2012 2013
PT. Asaba 1 1 -
PT. Astra Agro Lestari 3 - -
PT. Amca Indonesia - - -
PT. Andrawina Raya - 1 -
PT. Astra Otoparts 8 2 -
Inti Karya Persada Tehnik 3 - -
Bank BTPN 3 - -
Badan promosi pariwisata
bandung 2 - -
Bakrie brother 2 - -
Bank Bukopin - 1 -
Bank BCA Jakarta - - -
Bank Danamon Indonesia 2 1 -
Bank Jabar 1 - - PT. Chemindo 1 - - Cameron Corporation 5 - - Caterpillar Incorporated 6 - - HCM Medika - 1 - Disperindag - 2 -
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ephindo Energy Private 2 - -
Geominergi Sungai Lilin - - -
Departement Dalam Negri - 2 -
Global Outsourcing Service 4 - -
BCD Travel - - -
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
Dari data diatas dapat dilihat minat tamu bisnis untuk melakukan pembelian ulang paket fullboard meeting package dari tahun ke tahun semakin berkurang, terutama di tahun 2013 pembelian ulang perusahaan yang datang di tahun 2011 ke tahun 2013 banyak sekali yang tidak melakukan pembelian ulang
Fullboard meeting package. Seperti yang sudah dikatakan sedangkan tingkat
occupancy Holiday Inn Bandung sangat dipengaruhi oleh tamu bisnis yang
melakukan fullboard meeting package. Penjelasan tersebut dikemukakan dalam teori Menurut Hellier, et al. (2003) di dalam Yaqian Zhou (2011) Repurchase
Intention adalah penilaian individu tentang membeli lagi suatu layanan yang
diperoleh dari perusahaan yang sama dengan mempertimbangkan situasi saat ini dan keadaan yang memungkinkan. Dalam kasus perhotelan repurchase intention merupakan revisit intention.
Faktor yang membentuk revisit intention dihotel menurut choi, et al (1992) didalam Yaqian Zhou (2011) yaitu customer experience, experiential marketing,
experiential value, service quality, customer relationship, hotel attributes,
motivation dan satisfaction. Berdasarkan faktor tersebut atribut merupakan salah
satu faktor yang dominan dalam membentuk revisit intention seperti yang dikemukakan oleh Alpert (1971) di dalam Interdisciplinary Journal Of
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contemporary Research In Business (2013:1285-1286) “These hotel attributes
which directly influence the selection process are determinant attributes that stimulate consumer repurchase intention and differentiate from which kompetitor
offering”.
Pentingnya atribut pada hotel, menjadi salah satu strategi Holiday Inn Bandung di tahun 2014 yang dapat dilihat berdasarkan laporan tahunan Annual
Report dari Intercontinental Hotels Groups, beberapa strategi yang dijalankan
oleh Holiday Inn Bandung untuk mempertahankan konsumen diantaranya dengan menjalankan startegi internal yaitu, dengan menentukan model bisnis yang tepat, menentukan pengembangan pasar, menentukan segmen pasar yang tepat, program
corporate social responsibility, meningkatkan strategi promosi, strategi harga,
meningkatkan atribut hotel sebagai diferensiasi dengan hotel lain, serta melakukan perubahan agar konsumen yang sudah menggunakan fasilitas hotel dapat datang kembali untuk menggunakan hotel Holiday Inn lagi dengan cara meningkatkan serta memperbaiki fasilitas dan pelayanan hotel.
Menurut manajemen Holiday Inn Bandung, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan tamu agar membeli ulang kembali atau revisit intention selain menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan yaitu memperbaiki atribut hotel yang ada di hotel Holiday Inn Bandung. Mengingat lokasi Holiday Inn Bandung yang berada di pusat kota membuat semakin dekat dengan para pesaing-pesaing hotel lainnya yang semakin lama semakin bagus, baik dari pelayanan ataupun
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fasilitas-fasilitas yang dijual. Sehingga manajemen Holiday Inn Bandung harus semakin memperhatikan atribut hotelnya.
Sara dan T. Otter (2003:3) berpendapat bahwa Attributes hotel that determine accommodation choice, the features that are perceived as being
important in a hotel. Yang artinya,atribut hotel merupakan yang menentukan
pilihan akomodasi, sebagai fitur yang dianggap penting oleh sebuah hotel.. Menurut Callan (1995, 1998) didalam Sara dan T. Otter (2003) Atribut hotel itu sendiri terdiri dari location, image, price, intangibles room, tangibles other,
additional services dan security.
Location, Holiday Inn Bandung memiliki lokasi yang strategis karena
letaknya yang berada ditengah kota selain berada ditengah kota, Holiday Inn Bandung juga berada dikawasan pusat perbelanjaan karena didaerah Ir. H. Juanda ini banyak sekali factory outlet, mall bahkan dekat juga dengan kawasan kuliner. Sehingga bagi siapapun tamu yang menginap di Holiday Inn Bandung terutama tamu bisnis yang menggunakan fasilitas fullboard meeting tidak perlu berjalan jauh untuk sampi ketempat tujuan tersebut.
Selain lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan Holiday Inn Bandung pun memiliki imageyang baik dimata konsumen, walaupun Holiday Inn bandung sempat mengganti logo serta seragam karyawannya diharapkan para tamu tetap memilih Holiday Inn Bandung sebagai tempat melakukan kegiatan bisnis mereka sekaligus tempat bersantai dengan selalu mengutamakan kenyamanan para tamunya.
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Price, harga yang diberikan Holiday Inn Bandung sudah pasti harus sesuai
dengan apa yang diberikan Holiday Inn Bandung, Holiday Inn Bandung sering kali memberikan diskon-diskon harga bagi para tamu bisnis yang ingin menggunakan fullboard meeting package. Diharapkan diskon-diskon tersebut dapat menarik perhatian tamu bisnis untuk menggunakan fullboard meeting
package di Holiday Inn Bandung secara terus menerus, dan menjadikan Holiday
Inn Bandung sebagai tempat melaksanakan kegiatan bisnisnya,
Tangibles-bedroom atau fasilitas fisik yang berada dikamar merupakan hal
yang sangat diperhatikan oleh pihak Holiday Inn Bandung. Karena, kamar merupakan tempat istirahat para tamu setelah melakukan kegiatan pekerjaan mereka sehingga fasilitas–fasilitas yang telah disediakan dikamar harus selalu dalam keadaan baik dan menjadikan tempat melepas lelah yang nayaman.
Tangibles-Other atau fasilitas fisik lainya juga menunjang segala kegiatan
lainnya di hotel. Maka dari itu Holiday Inn Bandung menyediakan bermacam-macam fasilitas dimulai dari treatment spa, fitness center, kolam renang, bar dan sebagainya diharapkan tamu bisnis yang melakukan kegiatannya bisnisnya lebih dari dua hari dapat melakukan kegiatan laiinnya didalam hotel Holiday Inn Bandung itu sendiri yang membuat para tamu tidak merasa bosan berdiam lama di hotel Holiday Inn Bandung.
Additional Service, layanan tambahan yang sudah disediakan oleh Holiday
Inn Bandung dapat dikatakan cukup komplit dengan adanya free wifi akses serta amenitis amenitis lainnya yang berada di kamar tidur, kamar mandi dan
tempat-Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tempat umumnya serta alat-alat yang dapat menunjang berlangsungnya kegiatan meeting atau bisnis di Ballroom ataupun business center sehingga para tamu bisnis tidak perlu memikirkan infocus, whiteboard maupun barang-barang lainnya.
Implementasi terakhir yaitu Security, keamanan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh pihak Holiday Inn Bandung. Sehingga tamu yang sedang menginap di Holiday Inn Bandung tidak perlu takut dengan ancaman bom, gempa bumi ataupun kejadian-kejadian yang tidak diharapkan oleh tamu. Karena, petugas keamanan serta karyawan yang bekerja setiap bulan sekali selalu diberikan pelatihan dalam menangani kejadian-kejadian yang tidak diharapkan oleh tamu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, atribut hotel dapat mempengaruhi tamu bisnis yang menggunakan fullboard meeting untuk meningkatkan
repurchase intention hotel Holiday Inn Bandung. Sesuai dengan pendapat para
ahli dan fenomena yang terjadi di hotel Holiday Inn Bandung, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN REVISIT
INTENTION DALAM MENGGUNAKAN FULLBOARD MEETING
PACKAGE MELALUI ATRIBUT HOTEL HOLIDAY INNBANDUNG”
(Survei pada wisatawanyang menggunakan fullboard meeting di Hotel Holiday Inn Bandung).
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan wisatawan bisnis tentang atribut hotel Holiday Inn Bandung.
2. Bagaimana gambaran revisit intention wisatawan bisnis yang menggunakan
fullboard meeting package Holiday Inn Bandung.
3. Bagaimana pengaruh atribut hotel terhadap revisit intention tamu bisnis yang menggunakan fullboard meeting package Holiday Inn Bandung.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan memperoleh hasil temuan mengenai :
1. Atribut hotel di Holiday Inn Bandung
2. Gambaran revisit intentionwisatawan yang menggunakan fullboard meeting
package Holiday Inn Bandung
3. Pengaruh atribut hotel terhadap revisit intentionwisatawan yang menggunakan fullboard meeting package Holiday Inn Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitin ini terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Dalam hal ini kegunaan teoritis dipengaruhi oleh teori lama maupun
Krismaya Dian Pratiwi,2014
U P A Y A M E N I NG K A T K A N R E V I S I T I N T E N T I O N D A L A M M E N G G U N A K A N F U L L BO A R D M E E T I N G P A C K AG E M E L A L U I A T R I BU T H O T E L H O L ID A Y I N N B A N D U N G
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
modifikasi, sedangkan kegunaan praktis berkaitan dengan kegunaan untuk perusahaan. Kegunaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1.5 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dalam kajian ilmu mengenai kepariwisataan dalam konsentrasi perhotelan untuk Prodi Manajemen Pemasaran Pariwisata. Sebagai wujud peranan pentingnya atribut produk dalam meningkatkan revisit intention.
1.6 Kegunaan Praktis
Kegunaan penelitian secara praktis adalah memberikan suatu masukan bagi manajemen Holiday Inn Bandung dalam meningkatkan revisit
intentionmelalui atribut hotel. Selain itu hasil penelitian ini dapat berguna untuk
manajemen Holiday Inn Bandung sendiri, lembaga pendidikan, instansi pemerintah, swasta maupun mahasiswa.