• Tidak ada hasil yang ditemukan

Webinar_Indikator Mutu Ruang OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Webinar_Indikator Mutu Ruang OK"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUM

DOKUM

ENT

ENT

ASI

ASI

PERIO

PERIO

PERA

PERA

TIF

TIF

DAN MANAJEMEN MUTU

DAN MANAJEMEN MUTU

PELA

PELA

Y

Y

ANAN

ANAN

DI

DI

KAMAR

KAMAR

OPER

OPER

ASI

ASI

Webinar

(2)

Manajemen

Manajemen

Mutu &

Mutu &

Keselamatan

Keselamatan

Pasien Operasi

Pasien Operasi

Dokumentasi

Dokumentasi

Pelayanan

Pelayanan

Kamar Operasi

Kamar Operasi

Metode

Metode

SWITCH

SWITCH

Dokumenta

Dokumenta

si Alat

si Alat

Implan &

Implan &

Re-Use

Re-Use

Indikator

Indikator

Mutu

Mutu

(3)

Manajemen

Manajemen

Mutu &

Mutu &

Keselamatan

Keselamatan

Pasien Operasi

Pasien Operasi

Dokumentasi

Dokumentasi

Pelayanan

Pelayanan

Kamar Operasi

Kamar Operasi

Metode

Metode

SWITCH

SWITCH

Dokumenta

Dokumenta

si Alat

si Alat

Implan &

Implan &

Re-Use

Re-Use

Indikator

Indikator

Mutu

Mutu

(4)

Indikator Mutu

Indikator Mutu

Pela

Pela

yanan

yanan

Instalasi Bedah

Instalasi Bedah Sentral

Sentral

RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

Dr.dr.Ferry Safriadi, Sp.U (K)

Dr.dr.Ferry Safriadi, Sp.U (K)

(5)

Pendahuluan

SNARS Ed.1

• Pelayanan

Anestesi & Bedah

Program Mutu Keselamatan Pasien • Indikator Mutu Pelayanan di Kamar Operasi Kualitas Pelayanan di Kamar Operasi • Keselamatan Pasien Operasi

(6)

INDIKATOR

MUTU

KAMAR

OPERASI

1.

KEPATUHAN PENGISIAN

SURGICAL SAFETY CHEKLIST 

2. KEPATUHAN PENGHITUNGAN KASA

3. KEPATUHAN PENGHITUNGAN

INSTRUMEN

4. CAPAIAN EMERGENCY RESPON

TIME 2 (Baru Ditetapkan)

5. PEMBERIAN ANTIBIOTIK

PROFILAKSIS (30-60 MENIT SEBELUM INSISI)

(7)

No

Nama Indikator

Sumber Data

1

Kepatuhan Pengisian

Surgical Safety

Checklist 

Lembar Daftar Tilik

Keselamatan Pasien (di

dalam Rekam Medik)

2

Kepatuhan Penghitungan Kasa

DPKO dan

White Board 

3

Kepatuhan Penghitungan Instrumen

Lembar Checklist

Instrumen

4

Cutting Time

DPKO

5

Emergency Respon Time

2

Form ERT 2

6

Kepatuhan Pemberian Antibiotik

Profilaksis

DPKO

INDIKATOR MUTU

(8)

1. KEPATUHAN

PENGISIAN

SURGICAL

SAFETY CHEKLIST 

1. Daftar tilik keselamatan operasi

  adalah ceklis keselamatan yang dilakukan

kepada setiap pasien yang dilakukan operasi untuk mencegah terjadinya

kesalahan pasien, salah sisi, dan salah tindakan   operasi.

2. Daftar tilik keselamatan operasi

 terdiri dari:

Sign in

Time out

Sign out

Setiap pasien yang dilakukan operasi harus menggunakan daftar tilik keselamatan

operasi.

 Perawat kamar bedah harus mengisi daftar tilik keselamatan operasi

secara lengkap.

3.   Cara perhitungannya adalah

  jumlah pengisian kelengkapan daftar tilik

keselamatan pasien yang lengkap

 dibagi

 jumlah pasien yang dilakukan operasi

dalam satu bulan

(9)

2.

KEPATUHAN

PENGHITUNGAN KASA

1. Kepatuhan Pelaksanaan Penghitungan Kasa menghitung kasa, instrumen dan alat

tajam selama dan sesudah operasi adalah   disiplin menjumlahkan dan

mencocokkan kembali kasa, yang digunakan

  sebelum, selama

dan

  sesudah

tindakan pembedahan

  (Kamus Bahasa Indonesia, 2006 dan

  Qual Saf Health

Care. 2006 Oct; 15(5): 369

 –

374.

2. Penghitungan kasa

 dikatakan patuh

 jika tim kamar bedah yang terdiri dari operator,

asisten, scrub ners, circulating ners melakukan

 penghitungan kasa pada saat pra

dan pasca operasi dan mencatatnya pada

 white board 

 dan DPKO

. SN dan CN

melakukan penghitungan kasa sesuai SPO.

3. Cara perhitungannnya

 adalah jumlah kepatuhan pelaksanaan penghitungan kasa.

Yaitu menghitung   kasa selama dan sesudah operasi di DPKO dan

  white board 

dibagi Jumlah operasi terlaksana pasien elektif di kamar operasi Instalasi Bedah

Sentral dikali 100%.

(10)

3. KEPATUHAN

PENGHITUNGAN

INSTRUMEN

1. Kepatuhan pengisian cek list instrumen bedah adalah tindakan disiplin untuk mengisi

daftar dan mencocokan kembali alat-alat yang digunakan sebelum, selama dan

sesudah tindakan pembedahan (Kamus Bahasa Indonesia, 2006 dan

  Qual safe

health care

. 2006 oct ; 15 (5): 369-374

2. Penghitungan instrumen bedah menghitung jumlah setiap instrumen bedah pra dan

pasca operasi kemudian mengisi lembar ceklis instrumen bedah di ruangan operasi

Instalasi Bedah Sentral.

3. Kriteria patuh adalah  perawat

 menghitung set instrumen bedah pra dan pasca

operasi dan mengisi lengkap daftar ceklis instrumen bedah.

4. Cara Perhitungannya adalah   jumlah kepatuhan pelaksanaan penghitungan

instrumen bedah dalam periode 1 bulan dibagi jumlah operasi terlaksana pasien

elektif di ruangan operasi Instalasi Bedah Sentral dikali 100%.

(11)

4. CAPAIAN

EMERGENCY

RESPON TIME 

2

1. Jumlah Waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan

operasi CITO

 dimulai sejak masuk ke kamar operasi sampai dimulai

insisi di kamar operasi.

2. Cara Perhitungannya adalah   jumlah pasien yang dilakukan operasi

cito yang kurang dari 120 menit dibagi Jumlah keseluruhan operasi

cito yang terlaksana di OK 24 Jam dikali 100%.

(12)

5. PEMBERIAN ANTIBIOTIK

PROFILAKSIS

(

30-60 MENIT SEBELUM INSISI

)

1. Pemberian Antibiotik profilaksis adalah pemberian antibiotik yang digunakan bagi

pasien yang belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar untuk

mendapatkannya, atau bila terkena infeksi dapat menimbulkan dampak buruk bagi

pasien.

2. Profilaksis bedah merupakan pemberian antibiotik sebelum adanya tanda-tanda

dan gejala suatu infeksi dengan tujuan mencegah terjadinya manifestasi klinik

infeksi. (dr. Hermawan Nagarasyid, 2008).

3. Pemberian Antibiotik profilaksis yang dimaksud adalah  pemberian antibiotik pada

pasien yang akan dilakukan operasi

 30-60 menit sebelum insisi.

4. Cara Perhitungannya adalah jumlah pasien yang diberikan antibiotik profilaksis

pada 30-60 menit sebelum insisi pembedahan pada pasien yang dilakukan operasi

dibagi jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi.

(13)

6.

CUTTING TIME

(OPERASI PERTAMA JAM 08:15 WIB)

1. Jam mulai operasi pertama pasien elektif di ruangan operasi Instalasi

Bedah Sentral.

2. SPO

  cutting time

  adalah pemberlakuan

  waktu insisi operasi

pertama

  yang telah disepakati oleh setiap Bagian/KSM yang

melaksanakan operasi di kamar operasi Instalasi Bedah Sentral.

Untuk waktu yang telah disepakati untuk

 cutting time

 adalah

 pukul

08.15 WIB

.

3. Cara perhitungannya adalah   perekapan jumlah jam insisi operasi

elektif pertama yang terlaksana di ruangan operasi Instalasi Bedah

Sentral dibagi jumlah operasi yang terlaksana di ruangan operasi.

(14)

..\DOCUMENTS\KAMUS INDIKATOR

MUTU IBS.DOCX

Kamus Indikator Mutu di Instalasi Bedah Sentral

RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

(15)

KEPATUHAN PENGISIAN

SURGICAL SAFETY CHEKLIST 

PERIODE JANUARI

 –

 JULI 2018

INSTALASI BEDAH SENTRAL

100 100 100 97.81   98.25   97.73   98.86 0 20 40 60 80 100

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18

Standar  Capaian

(16)

KEPATUHAN PERHITUNGAN KASA

PERIODE JANUARI

 –

 JULI 2018

INSTALASI BEDAH SENTRAL

100 100 100 99.88 100 97.9 99.89 0 20 40 60 80 100

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18

Standar  Capaian

(17)

KEPATUHAN PERHITUNGAN INSTRUMEN

PERIODE JANUARI

 –

 JULI 2018

INSTALASI BEDAH SENTRAL

100 100 100 99.88 100 97.9 99.77 0 20 40 60 80 100

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18

Standar  Capaian

(18)

CAPAIAN

EMERGENCY RESPON TIME

2

PERIODE JANUARI

 –

 JULI 2018

INSTALASI BEDAH SENTRAL

51.32 67.05 51.28 66 53.31 40.51   36.26 0 20 40 60 80 100 120 140

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18

Standar < 120 Capaian

(19)

KEP

KEPA

ATUHAN

TUHAN PEMBERIAN AN

PEMBERIAN ANTIBIOTIK

TIBIOTIK

PROFILAKSIS DI KAMAR OPERASI

PROFILAKSIS DI KAMAR OPERASI

PERIODE JANUARI

PERIODE JANUARI

 – –

 JULI 2018

 JULI 2018

INSTALASI BEDAH SENTRAL

INSTALASI BEDAH SENTRAL

72.27% 72.27%    72.60%72.60% 73%73%    76.06%76.06%    75.30%75.30% 66.84% 66.84% 77.85% 77.85% 0% 0% 10% 10% 20% 20% 30% 30% 40% 40% 50% 50% 60% 60% 70% 70% 80% 80% 90% 90% 100% 100% J Jaan n FFeeb b MMaar r AAppr r MMeei i JJuun n JJuull Target Target Capaian Capaian

(20)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

(21)

Dokumentasi Pelayanan Kamar

Dokumentasi Pelayanan Kamar

Operasi (DPKO)

Operasi (DPKO)

Instalasi Bedah Sentral

Instalasi Bedah Sentral

RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

 Agus Sunan

(22)

Pendahuluan

Merupakan dokumen yang digunakan

selama proses pelayanan operasi, mulai

dari pra, intra, dan pasca operasi.

Memuat informasi mulai dari pasien

datang sampai pasien masuk ke

Recovery 

Room

/Ruang Intensif.

 Diisi oleh perawat kamar operasi

DPKO

Pra Operatif 

(23)

Lanjutan...

DPKO ini tidak masuk ke dalam rekam

medik pasien, tetapi datanya diinput ke

dalam komputer yang sudah diprogram

khusus, sehingga terhubung dengan SIRS

dan keuangan RS.

 DPKO ini juga menjadi sumber data untuk

(24)

DPKO

IKI Perawat Data  Antibiotik Profilaksis Data Implan yang dipakai Remunerasi Dokter  Data Penghitungan Kasa Cutting Time

(25)

Isi DPKO

 Pra Operasi, memuat data tentang:

1.

Tanggal

2. Identitas pasien

3. Diagnosa medis, rencana tindakan, dan tindakan

terlaksana

4. Kelengkapan administrasi pasien (SIO, SIA, dll)

5. Kelengkapan pemeriksaan penunjang pasien

6. Status alergi, gigi palsu, kateter/alat bantu yang

terpasang, cairan infus yang terpasang

(26)
(27)

 Intra Operasi, berisi tentang:

1. Identitas petugas (tim) operasi

2. Waktu tindakan: masuk kamar operasi, induksi, insisi,

selesai, dan keluar kamar operasi

3. Klasifikasi luka

4. Set instrumen yang digunakan

5. Pemberian antibiotik profilaksis

6. Posisi pasien

(28)

Lanjutan..

8. Antiseptik yang digunakan

9. Kasa, benda tajam, cairan yang disiapkan, digunakan,

dan yang dikeluarkan

10. Alat penunjang yang digunakan

11. Pemeriksaan PA/VC/kultur dan dari area mana yang

diperiksakan

(29)
(30)

 Pasca operasi, berisi tentang:

-Apakah NGT terpasang/tidak

-Apakah terpasang kateter urin

-Apakah terpasang drain (Vacum, selang, penrose)

-Apakah terpasang infus/tranfusi labu 1/2/3, di area mana

-Apakah terpasang tampon( kasa, instrumen/alat lain yang

ada dalam tubuh pasien ( nama /jenis, area mana, jumlah)

-Tanda tangan dan nama jelas yang menyerahkan

(perawat OK)

-Tanda tangan dan nama jelas yang menerima ( perawat

RR/ perawat intensif)

(31)
(32)
(33)

“SWITCH”

HAND OVER INTRA OPERATIF

(34)

RSHS

sebagai RS

Rujukan

Nasional

Pelayanan

Kamar

Operasi

Keamaan

Pelaksanaan

Operasi

Bebas

Perkara

Hukum

(35)

Di RSHS

4,8 % kejadian insiden keselamatan operasi

disebabkan karena

tidak dilakukan serah terima

,

data hasil audit pada kurun waktu selama tahun

2017.

Serah terima dilakukan

tidak efektif

antar shift

karena terdesak dengan waktu pergantian shift

Komunikasi tidak terjalin

selama proses serah terima

antar shift

RSHS mempunyai DPKO yang menjadi dokumentasi

yang dapat dipertanggungjawabkan

(36)

Penyebab Miskomunikasi

Penyebab utama dari kejadian Sentinel di kamar operasi

adalah

miskomunikasi

(Nagpal K dkk, 2010), (Taneva S

dkk, 2010).

Faktor-faktor yang berpengaruh pada terjadinya

miskomunikasi

adalah : suara (distraksi lingkungan),

informasi yang banyak, kurang perhatian, stress, tugas

yang banyak dan waktu pergantian antar operasi yang

cepat (Hospital & Health Service Performance Division

Australia, 2010).

Lebih dari 3000 kejadian sentinel dari kurun waktu 1995 s/d

2004 sebanyak 65% di antaranya disebabkan oleh

miskomunikasi

. Dan pada tahun 2005 jumlahnya

meningkat menjadi 70% (The Joint Comission, 2006)

(37)

 SENTINEL EVENT 

(yang seharusnya dapat

(38)

Evidence Base

Terjadi Inkonsistensi dalam timbang terima intra op

sehingga dibutuhkan teknik yang lebih spesifik dari teknik 

SBAR terkait situasi di kamar operasi, misal: jumlah

instrumen di area steril, penghitungan kasa, benda tajam

dan spesimen pemeriksaan tidak dilakukan akibat faktor 

distraksi lingkungan dan

turn over

antar tindakan operasi

yang cepat. (Surgical Service Partnership Council, 2010).

Dibutuhkan teknik timbang terima yang spesifik 

untuk 

area kamar operasi.

Teknik 

“SWITCH”

dapat dijadikan

rujukan yang tepat dalam melakukan timbang terima

intra op (AORN, 2013), (The Joint Comission, 2013)

(39)

FORMAT TIMBANG TERIMA INTRA

OPERASI

“ SWITCH “

S

: SURGICAL PROCEDURE (Tindakan Operasi)

W

: WET (cth: Cairan, Jumlah Perdarahan)

I

: INSTRUMENTS (Instrumen)

T

: TISSUE (Jaringan)

C

: COUNTS (Penghitungan Kasa, Instrumen & Benda Tajam)

H

: HAVE YOU ANY QUESTION? (Konfirmasi 2 Arah)

(40)
(41)

S : SURGICAL PROCEDURE

◦ Diagnosa

◦ Tahapan Prosedur (contoh: awal, pertengahan, akhir)

◦ Perhatian Khusus (riwayat alergi, implant, status kesehatan)

◦ Imaging (X-ray, CT Scan, MRI) ◦ Jenis Incisi/Teknik Penutupan

Luka

◦ Rencana Post Operasi

◦ Prosedur Yang Akan Dilakukan Selanjutnya.

(42)

W : WET (Cairan)

Campuran Cairan/Obat

Yang Ada Di Area Steril

Pencucian (Jenis

Cairan/Jumlah)

Jumlah Perdarahan &

Persediaan Darah

Jumlah Urine Output

Drain

(43)

I

: INSTRUMENTS

◦ Membutuhkan pemrosesan

alat untuk tahapan berikutnya

◦ Alat Yang Masih Dibutuhkan

(dalam proses menunggu dari CSSD)

(44)

T

: TISSUE (Jaringan)

Spesimen (Asal Jaringan)

Graft (jenis, sumber graft &

tempat penyimpanannya)

Jenis Pemeriksaan (Potong

(45)

C : COUNTS (Penghitungan)

Kasa, Jarum, Pisau dan

Instrumen

Jumlah Kasa Yang Ada di

(46)

H

: HAVE YOU ANY QUESTIONS?

Kelengkapan Pengisian

Dokumen?

(47)

Contoh Kasus

Proses timbang terima pada pergantian shift

antara perawat circulating yang sedang

bertugas dengan perawat circulating pada

 jadwal dinas berikutnya.

Kasus operasi yang sedang berjalan adalah

Ileocecetomy, dengan Frozen Section.

(48)

Timbang Terima Dengan Teknik 

SWITCH

S : Surgery

Mastectomy kanan, frozen section, riwayat alergi

penicillin, pasca op pasien akan ditransfer ke ruang pemulihan

W : Wet

Cairan Aquadest murni = 500 cc untuk pencucian,

vacuum drain ukuran 15 Fr sudah siap di area steril.

I : Instrumen

Satu set tray instrumen Radical Mastectomy.

T : Tissue

Satu spesimen untuk frozen section telah dikirim dan

satu spesimen Mamae kanan untuk dikirim ke bagian P.A.

C : Counts

Verifikasi ke papan hitung kasa; 20 kasa x-ray

detectable, 3 jarum jahit, 2 pisau & satu tip hand piece cauter.

H : Have You Any Questions?

Kelengkapan dokumen

(49)

DPKO SERAH TERIMA

FINAL

(50)

DPKO SERAH TERIMA

FINAL

(51)

Uji coba format

serah terima

(52)

Uji coba format

serah terima

(53)
(54)

DOKUMENTASI

ALAT REUSE DAN

IMPLANT

(55)

Pendahuluan

(56)

Pendahuluan

PAB.7.4 Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur asuhan pasien operasi yang menggunakan implan dan harus memperhatikan pertimbangan khusus tentang tindakan yang dimodifikasi.

Banyak tindakan bedah menggunakan implan prostetik antara lain panggul, lutut, pacu jantung, dan pompa insulin. Tindakan operasi seperti ini mengharuskan tindakan operasi rutin yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan faktor khusus seperti a) pemilihan implan berdasar atas peraturan perundangan; b) modifikasi surgical safety checklist untuk memastikan ketersediaan implan di kamar operasi dan pertimbangan khusus untuk penandaan lokasi operasi; c) kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar yang dibutuhkan untuk pemasangan

implan (staf dari pabrik atau perusahaan implan untuk mengkalibrasi); d) proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait implan; e) proses pelaporan malfungsi implan sesuai dengan standar atau aturan pabrik; f) pertimbangan pengendalian infeksi yang khusus; g) instruksi khusus kepada pasien setelah operasi; h) kemampuan

penelusuran (traceability) alat jika terjadi penarikan kembali (recall) alat dengan melakukan antara lain menempelkan barcode alat di rekam medis.

SNARS 1 2018

(57)
(58)

Tracking

Dokumentasi

Dokumentasi Perioperatif produk implant dan Reuse

SUD menjadi sangat penting sebagai acuan awal

untuk tracking

Regulasi

Ada panduan yang jelas bagaimana tracking ini

dilakukan

(59)

Pra Syarat

Regulasi

Panduan pengelolaan

Media

Lokasi untuk penempatan objek tracking

OBJEK

 Ada Label yang

akan

dilakukan

tracking

(60)

Pra Syarat

OBJEK

 Ada Label yang

akan

dilakukan

tracking

Ex. Label Barcode

PAB.7.4 Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur asuhan pasien operasi yang menggunakan implan dan harus memperhatikan

pertimbangan khusus tentang tindakan yang dimodifikasi.

h) kemampuan penelusuran

(traceability) alat jika terjadi penarikan kembali (recall) alat dengan melakukan antara lain

menempelkan barcode alat di rekam medis.

(61)

Label

LOT NUMBER

BAHAN DAN BENTUK/UKURAN

TANGGAL PRODUKSI DAN KADALUARSA BARCODE

04

03

02

01

Berarti sejumlah quantity barang yang diproduksi

pada suatu periode tertentu.

(62)

Label

LOT NUMBER

9/5/2018 61

BAHAN

BENTUK DAN UKURAN

BAR CODE

TANGGAL PRODUKSI DAN TANGGAL KADALUARSA

(63)

Label

(64)

Label Implan

INDIKATOR STERIL TANGGAL STERILISASI TANGGAL KADALUARSA PETUGAS NO MESIN LOADING

Label Re Use

(65)
(66)
(67)

Pra Syarat

Media

Lokasi untuk

penempatan objek tracking

(68)

Media

(69)

Pra Syarat

Regulasi

(70)

Regulasi

69

Pengguna harus

memasang label

• Pengelolaan Re-Use oleh

CSSD

•Monitoring di ruangan oleh

PCN dan IPCLN

SPO Implant

SPO Re-Use SUD

Buku Panduan Re-Use

Buku

Panduan

SPO

Pengguna

Monitoring

Referensi

Dokumen terkait

Ada pengaruh yang signifikan antara sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio terhadap kinerja guru bersertifikat SMA Negeri se-Kabupaten Magelang

Sedangkan lari rutin selama 30 menit yang dikombinasikan dengan latihan otot inti dapat menurunkan persentase lemak secara signifikan tetapi tidak dapat meningkatkan massa

Laboratorium, pada empat jenis tanaman sayuran yang terserang pengorok daun (Liriomyza sp.), yaitu tanaman sawi, tomat, kacang panjang dan ketimun, ditemukan ada empat

Keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Sehingga konsepsi pendidikan Islam fundamental lebih di elaborasi lagi dalam persepektif Islam sehingga menemukan titik temu antara pendidikan Islam yang selama

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari survei perkotaan rumah tangga ini berfokus pada angka umum, karakteristik pendatang baru (mereka yang pindah ke kota

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “ANALISIS KONSEP EGO

Yang peneliti hormati, seluruh staf Tata Usaha Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, yang telah sabar memberikan