• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN, STRATEGI OPERASIONAL PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM KB NASIONAL Searah dengan Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2005 tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN, STRATEGI OPERASIONAL PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM KB NASIONAL Searah dengan Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2005 tentang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN, STRATEGI OPERASIONAL

PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM KB NASIONAL 2009

Searah dengan Kebijakan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan tegas menyatakan bahwa kebijakan pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan keluarga kecil berkualitas dengan :

1. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB terutama bagi keluarga miskin, rentan serta daerah terpencil.

2. Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih baik, serta pendewasaan usia perkawinan melalui upaya peningkatan pemahaman Kesehatan Reparoduksi Remaja.

3. Meningkatkan Pemberdayaan dan Ketahanan Keluarga dalam kemampuan penyusunan dan penumbuh kembangan anak, peningkat pendapatan keluarga khususnya bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera-I (Keluarga miskin) peningkatan kualitas lingkungan keluarga.

4. Memperkuat kelembagaan dan jejaringan pelayanan KB bekerja sama dengan masyarakat luas.

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2009 yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 38 tahun 2008 ; menggaris bawahi bahwa pemantapan

(2)

Revitalisasi Program Keluarga Berencana merupakan Prioritas Pembangunan Nasional dengan program antara lain sebagai berikut :

1. Jaminan pelayanan KB berkualitas bagi keluarga miskin dengan tersedia alokon dan pelayanan kontap gratis serta ayoman melalui perluasan akses dan peningkatan kualitas pelayanan KB.

2. Peningkatan jejaring pelayanan KB pemerintah dan swasta, di tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseliang, dan terciptanya sistem jaminan keserdiaan alat kontrasepsi (JKK) dan pembinaan program KB terutama bagi keluarga miskin.

3. Pembentukan, pengembangan, pengelolaan dan pelayanan PIK KRR disetiap Kecamatan yang aktif dan berkualitas.

4. Peningkatan akses Informasi dan Pelayanan Program Ketahanan dan Pemberdayaan keluarga-keluarga balita aktif dalam BKB, keluarga remaja aktif dalam BKR dan keluarga lansia aktif dalam kelompok kegiatan BKL serta keluarga pra sejahtera da keluarga KS-I anggota UPPKS aktif berusaha.

5. penguatan jejaring Operasional lini lapangan yang berbasis masyarakat dengan sasaran :

5.1. Terselenggaranya pembinaan operasional lini lapangan bagi penggerak KB di Desa.

5.2. Terselenggaranya Advokasi dan KIE Program KBN melalui forum kerjasama LSM dan Swasta di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

6. Pendataan Keluarga dan Individu dalam keluarga dengan sasaran ;

(3)

6.1. Seluruh Desa/Kelurahan menggunakan hasil pendataan keluarga sebagai dasar pembinaan pengelolaan operasional program KB lini lapangan.

6.2. Terselenggaranya Sistem Informasi dan Monitoring Manajemen Program KB Nasional di Provinsi dan Kab/Kota.

7. Intensifikasi Advokasi dan KIE Program KB Nasional dengan sasaran :

7.1. Toga/Toma tingkat Desa berpartisipasi dalam kegiatan advokasi di Desanya.

7.2. Terselenggaranya KIE Program KB dan KS melalui Media Massa dan Media luar ruang di Provinsi dan Kab/Kota.

8. Peningkatan potensi petugas pengelola program KB dengan sasaran :

8.1. Terlaksananya Pelatihan Dasar Umum (LDU), refreshing dan pelatihan tehnis PLKB/PKB serta pengelola KB agar memenuhi standar kompetensi.

8.2. Terselenggaranya pendidikan jangka panjang/pendek bagi pengelola Program KB Nasional.

9. Pembangunan / pengadaan / peningkatan sarana dan prasarana dengan sasaran pengembangan sistim Informasi Program KB berbasis IT.

Untuk dapat mencapai sasaran tersebut disamping kegiatan-kegiatan di tingkat Provinsi juga perlu dijabarkan ke Kab/Kota sesuai sasaran yang ditentukan dengan pembinaan fungsional oleh komponen terkait (Mission Center) dan pembinaan, pendekatan penajaman sasaran oleh pembina wilayah Kabupaten/Kota.

(4)

PROGRAM KB – KR

Indikator Kinerja /Sasaran Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (PKB-KR) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2009 :

1. Pencapaian peserta KB Baru selain pria sebanyak 10.547 peserta dengan rincian :

• IUD 1.993 Peserta. • MOW 255 Peserta • IMPLAN 2.957 Peserta • SUNTIKAN 43.438 Peserta dan • PIL 56.814 Peserta.

2. Jumlah Peserta KB Baru Pria Sebanyak : 39.681 Peserta dengan rincian MOP : 13 dan Kondom sebanyak 39.668 Peserta KB Baru

3. Jumlah PIK-KRR sebanyak 342 buah dengan tingkatan PIK, Tumbuh : 291, Tegak : 34, dan Tegar : 17.

PROGRAM TAHUN 2009 Bidang PKB-KR

I. SEKSI Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana 1) Operasional Pelayanan di Klinik KB.

2) Memanfaatkan forum koordinasi Provinsi.

3) Mengadakan Pertemuan Tim Penjaga Mutu Pelkon Provinsi. 4

(5)

4) Meningkatkan Pertemuan Peningkatan Pelayanan Medis Teknis. 5) Peningkatan Komitmen Pelayanan KB Jalur Swasta.

6) Mengembangkan koordinasi pelayanan KB jalur swasta dengan instansi terkait.

7) Melakukan Operasional Promosi KIP/K Tentang Pelayanan ayoman dan Rujukan Rumah Sakit Provinsi.

8) Mengadakan visiting spesialis ke Kab. Selektif.

9) Meningkatkan pembinaan secara langsung di lapangan.

10) Mengadakan Orientasi Dokter dan Bidan Tentang Alkon Rasional Efektif dan Efisien. (REE).

11) Operasional Tim TKBK dan Pelayanan Tim Mobil ke daerah Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan.

12) Pelaksanaan Pelyanan Kb di Wilayah Khusus bersama mitra kerja (TNi, POLRI, PKK, Swasta, Organisasi Keagamaan).

13) Penyediaan Ayoman dalam Pelayanan KB

14) Pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran selain di Rumah Sakit dan juga lebih insentif penggarapan di luar Rumah Sakit (Puskesmas, Polindes, Praktek Bidan, Bidan di desa).

II. SEKSI Remaja dan Perlindungan Hak-hak Repruduksi. 1) Evaluasi PIK KRR Provinsi.

2) Sosialisasi dan KIE Program KRR bagi TOGA TOMA dan TODAT.. 3) Forum Pertemuan POKJA Pelayanan KRR.

4) Orientasi Peningkatan Kualitas Pembinaan PIK KRR. 5) Lomba Karya Tulis Remaja Tingkat Provinsi.

6) Pengembangan PIK KRR Tingkat Provinsi. 5

(6)

7) Pembinaan dan Pengembangan Program KRR ke Kab/Kota.

8) Lokakarya PIK KRR bagi Kabid dan Pengelola PIK KRR di Jakarta. 9) Ajang Ngumpul PIK KRR bagi Pengelola PIK KRR.

10) Lomba PIK KRR.

11) Operasional PIK – KRR.

12) Operasional Pembinaan PIK-KRR.

13) Pembinaan Evaluasi dan Pelaporan Program KRR Tkt Kab/Kota 14) KIE KRR melalui Radio (23 Kab ).

III. SEKSI Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi – Kelangsungan Hidup Ibu Balita dan Anak.

1) Orientasi Penanggulangan HIV-AIDS bagi LSOM.

2) Sosialisasi Penaggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja. 3) Sosialisasi KB dan Penanggulangan HIV-AIDS bagi Generasi Muda. 4) Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Tingkat Provinsi.

5) Orientasi Pengelolaan Pasca Persalinan bagi Tenaga Medis. 6) Workshop KHIBA.

IV. SEKSI Peningkatan Partisipasi Pria

1) Sosialisasi KB Pria bagi TOGA, TOMA, TODAT dan Kader IMP Tingkat Provinsi.

2) Sosialisasi KB Pria bagi Pengemudi Becak Tingkat Provinsi. 3) Pemantapan Komitmen KB Pria bagi Jajaran Depag Kab/Kota. 4) Pelaksanaan Ayoman Medis Pelaksanaan KB.

5) Sosialisasi dan Advokasi melalui Bimbingan dan pembinaan Bidang PKB-KR.

(7)

PROGRAM KS-PK

INDIKATOR KINERJA/SASARAN

1. Jumlah keluarga Balita yang aktif melakukan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok BKB menjadi 35.708 keluarga.

2. Jumlah keluarga Remaja yang aktif dalam kegiatan kelompok BKR menjadi 15.248 keluarga.

3. Jumlah keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Sejahtera I anggota UPPKS yang berusaha menjadi sekitar 13.506 keluarga.

4. Jumlah kelompok UPPKS yang terdaftar dalam direktori data basis menjadi 1.063 kelompok.

PROGRAM TAHUN 2009

A. KEGIATAN SEKSI PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

1. Pemenuhan sasaran 13.506 keluarga Pra Sejahtera dan KS I aktif berusaha dalam kelompok UPPKS.

2. Pemutahiran dan pemanfaatan data basis sebanyak 1.063 kelompok UPPKS terdaftar dalam data basis.

3. Peningkatan akses terhadap permodalan (penyaluran dana bantuan modal).

4. Peningkatan kompetensi petugas, pengelola dan pendamping UPPKS. 5. Advokasi/KIE/Promosi kelompok UPPKS.

6. Pemanfaatan forum-forum kemitraan. 7. Ikut serta dalam kegiatan Harganas XVI.

(8)

B. KEGIATAN SEKSI PENGEMBANGAN KETAHANAN KELUARGA

1. Meningkatakan jumlah dan kualitas keluarga serta kelompok yang aktif dalam kegiatan BKB dan BKR.

2. Memanfaatkan forum-forum/wahana social untuk pengembangan BKB dan BKR dan dipandang perlu adanya pengembangan program dalam upaya ekstensifikasi program.

3. Pengembangan data basis kelompok BKB dan BKR.

4. Pengembangan materi dan media pembelanjaan/penyuluhan sehingga pencapaian program optimal.

5. Meningkatkan advokasi/KIE dan sosialisasi program ketahanan keluarga melalui forum-forum atau wahana social.

6. Meningkatkan pembinaan secara langsung dilapangan.

7. Melakukan operasional pembinaan kegiatan BKB percontohan di tingkat Kab/Kota.

8. Melakukan operasional pembinaan kegiatan kelompok BKR/BKL tingkat Kecamatan.

9. Meningkatkan Advokasi KIE dan sosialisasi program BLK ke berbagai instansi/lintas sektor/LSM terkait.

C. KEGIATAN SEKSI INSTITUSI DAN PERAN SERTA

1. Memfasilitasi dan menggerakkan program KB melalui tenaga Lini Lapangan dan Institusi masyarakat.

(9)

2. Meningkatkan kompetensi PLKB/PKB dan PPKBD/Sub PPKBD melalui pelatihan/orientasi, bimbingan tehnis, pendataan dan mengikuti temu kader PLKB/PKB tingkat Nasional dan Regional.

3. Mengembangkan koordinasi momentum melalui bhakti social pelayanan KB TNI Manunggal Masuk Desa.

4. Mengembangkan dan memperkuat kegiatan Saka Kencana tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

5. Bhakti Social pelayanan PKK KB Kes.

6. Menguatkan serta mengembangkan jamboree kerja PLKB/PKB. 7. Meningkatkan kesatuan gerak PKK KB Kes tingkat Provinsi. 8. Menindak lanjuti MoU yang telah ada dengan mitra kerja.

9. Memantapkan mekanisme operasional lini lapangan melalui konsolidasi IPKB.

10. Menfasilitasi penambahan formasi tenaga pengelola KB Kecamatan dan Desa.

11. Penyempurnaan sosialisasi Juklak mekanisme operasional lini lapangan. D. KEGIATAN SEKSI ADVOKASI DAN KIE

1. Traveling seminar Ulama ke Jawa Timur. 2. Orientasi program KB/KS bagi Ulama. 3. Penyuluhan program melalui Radio. 4. KIE program melalui TV/Dialog.

5. Pengadaan bahan materi KIE Provinsi di Kabupaten/Kota. 6. Runingteks publikasi program.

(10)

7. Publik service advertising (PSA) program KB melalui surat kabar. 8. Operasional Mupen.

9. Ekspose KB/KS melalui media luar ruang.

10. Penerangan KB Media melalui Radio, Televisi da Surat Kabar. 11. Pembuatan rangka Baliho.

12. Pengadaan bahan penerangan/informasi. 13. Pengadaan bahan Mupen (spanduk, dll). 14. KIE KB melalui media Tradisional.

(11)

PROGRAM KEGIATAN BIDANG IKAP TAHUN 2009

I. Kebijakan Program Kegiatan Bidang IKAP Tahun 2009

1. Menyediakan perangkat tata laksana sistem Informasi Manajemen Program

2. Penyiapan dan peningkatan pengetahuan sumber daya manusia pengelola sistem Informasi Manajemen Program KBN

3. Operasional sistem Informasi Manajemen Program KBN

4. Sosialisasi pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Program KBN

5. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Program KB Nasional.

II. Tujuan : Memberikan kontribusi pada manajemen dalam penyediaan data dan Informasi Program KB Naional yang up to date, cepat, tepat dan terkini, yang berbasis Tehnologi Informasi sebagai bahan pengendalian, Evaluasi, pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan perencanaan Program KB Nasional.

III. Kegiatan-kegiatan Tahun 2009

Dalam rangka mendukung untuk capaian sasaran KKP 2009. Bidang IKAP akan melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain :

1. Penggalangan dan penguatan komitmen melalui :

(12)

1) Rakerda Program KB Nasional yang melibat unsur pengelola dan pelaksana KB Tingkat Provinsi dan Kab/Kota.

2) Review Program KB Nasional sebagai kegiatan Evaluasi pelaksanaan Program 6 bulanan serta menyusun langkah-langkah 6 bulan ke depan.

2. Pendataan Keluarga seluruh Kab/Kota s/d ke tingkat Desa dalam Provisi NAD, serta melakukan analisa hasil pendataan serta seminarnya dalam upaya penajaman segmentasi wilayah sasaran.

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelaporan melalui :

Peningkatan cakupan pelaporan dari tempat-tempat pelayanan KB Pemerintah, Klinik KB Swasta, Dokter Praktek Swasta dan Bidan Praktek Swasta.

4. Meningkatkan kualitas pelaporan melalui pembinaan / Sosialisasi R/R (baru) bagi petugas R/R KKB dan Petugas Lapangan KB.

5. Menyediakan sarana pelaporan yang memadai di tempat-tempat pelayanan KB dan petugas lini lapangan.

6. Melakukan dan pemeliharaan jaringan sistem Informasi 1) Melalui jaringan band wich ;

2) Pengelola website

3) Pembinaan ke Kab/Kota (R/R dan T.I)

4) Operasional layanan Informasi berbasis T.I bagi P/PLK/PKB (uji coba)

5) Peningkatan jaringan Informasi melalui ; - Warta gerakan KB/KS

(13)

- Warta Pembangunan - Warta Dwi Program - Rekaman peristiwa

- Kaleidoskop GKBN dan Foto Dokumen - Bibliografi

- Warta Pustaka dan Inde Pers.

6) Pertemuan Oriaentasi Pengembangan Tehnologi Informasi dengan para pengelola / Tehnologi

7) Penyusun PPM dalam Program KB dan KS 8) Pengujian tehnis R/R dallap dan pelkon 9) Analisis hasil pendataan keluarga

10) Analisis dan Evaluasi operasional program 11) Penyusun data basis dallap dan pelkon

12) Uji coba dan monitoring MDK (di Kota Langsa).

13) Operasional pemantapan tehnis R/R (Tingkat Provinsi)

14) Operasional pemantapan jaringan informasi (Tingkat Provinsi)

15) Pengadaan buku perpustakaan sebagai bahan bacaan untuk mendukung bagi pengelola Program KB, KS dan Kependudukan serta bagi masyarakat luas.

16) Pembudayaan petugas pengelola data (wali data) dan laporan di Kab/Kota.

17) Workshop Bidang IKAP sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola kegiatan IKAP di Kab/Kota.

18) Penyusunan buku profil hasil pendataan keluarga (Tingkat Provinsi dan Kab/Kota).

19) Operasional PLKB penghubung DBS. 20) Forum pertemuan pemberdayaan PPKBD.

21) Sara sehan hasil Pendataan Keluarga (Tingkat Kecamatan). 22) Operasional petugas data Desa (Kab/Kota).

(14)

KEGIATAN BALAI LATIHAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2009

1. Peningkatan kapasitas kompetensi Petugas Lapangan KB. Program ini bertujuan untuk meningkatkan jejaring kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai dan tenaga program melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan sebagai berikut :

a. Pelatihan bagi PLKB/PKB

Pelatihan Dasar Umum (LDU) sebanyak 80 orang PLKB/PKB baru yang direncanakan pada Juni 2009 selama 14 hari/angkatan, bagi yang belum pernah mengikuti pelatihan program KB.

b. Pelatihan Pengelolaan Bina Keluarga bagi petugas lapangan sebanyak 80 orang selama 6 hari/angkatan, ini sudah dilaksanakan pada bulan Pebruari 2009.

c. Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) bagi Konselor Sebaya sebanyak 90 orang selama 6 hari/angkatan, kegiatan ini direncanakan pada bulan April 2009.

d. Pelatihan Pengelolaan PIK-KRR bagi Pengelola PIK-KRR sebanyak 80 orang selama 6 hari/angkatan, kegiatan ini direncanakan pada bulan Mai 2009.

e. Pelatihan Bina Keluarga Remaja (BKR) bagi Petugas Lapangan dan Konselor sebanyak 30 orang selama 6 hari, kegiatan ini direncanakan pada bulan Oktober 2009.

(15)

f. Pelatihan Manajemen Pengelolaan UPPKS bagi Kelompok/PLKB sebanyak 30 orang selama 6 hari, kegiatan ini direncanakan pada bulan Oktober 2009.

g. Pelatihan Pengenalan Program KB bagi Pejabat baru SKPD-KB Kabupaten/Kota sebanyak 40 orang selama 6 hari, kegiatan ini sudah dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 14 Maret 2009.

h. Pelatihan Pengelolaan Bina Lingkungan bagi Petugas Lapangan sebanyak 30 orang selama 6 hari, kegiatan ini direncanakan pada bulan September 2009.

i. Pelatihan Advokasi dan KIE bagi TOGA,TOMA sebanyak 60 orang selama 6 hari/angkatan, kegiatan ini direncanakan pada bulan Agustus 2009.

j. Pelatihan KRR bagi Pendidik Sebaya sebanyak 90 orang selama 6 hari/angkatan, kegiatan ini direncanakan pada April 2009.

2. Pelatihan Tehnis Medis bagi Petugas Pelayanan (Bidan). Pelatihan ini akan diikuti oleh 320 orang Bidan KKB, yaitu :

a. Pelatihan Pemasangan dan Pencabutan IUD sebanyak 160 orang Bidan KKB selama 6 hari setiap angkatan, kegiatan ini direncanakan pada bulan Mai – Juni 2009.

b. Pelatihan Pemasangan dan Pencabutan Implant sebanyak 160 orang Bidan KKB selama 6 hari setiap angkatan, kegiatan ini direncanakan pada bulan Agustus – September 2009.

c. Pelatihan Tobektomi dengan Laparoskopi bagi tim medis Rumah Sakit Salahudin Kutacane sudah memiliki Laparoskopi tapi petugasnya

(16)

belum pernah dilatih, kegiatan ini akan dilaksanakan di Jakarta oleh BKKBN Pusat.

3. Pelatihan Tehnis/subtansi bagi tenaga program lainnya.

a. Pentaloka Nasional Pengelola Program KB bagi SKPD-KB akan dilaksanakan di Jokyakarta pada tanggal 22 s/d 25 Maret 2009 (angkatan I) dan di Jakarta angkatan II oleh (PULAP BKKBN Pusat). b. Diklatpim IV bagi pejabat Struktural BKKBN akan dilaksanakan di

Jakarta sebanyak 1 angkatan untuk semua Provinsi dan Pusat.

c. Pelatihan Peningkatan Jejaring Kompetensi bagi Pegawai BKKBN yang sudah mengikuti Assesment (kegiatan di Jakarta).

d. Pendidikan Jangka Panjang Dalam Negeri (S2) dengan Program Studi Kebijakan Kependudukan dan Demografi.

(17)

PROGRAM KEGIATAN BIDANG SUPERVISI TAHUN 2009

Upaya meningkatkan, menyempurnakan dan mengefektifkan system pengawasan dan pemeriksaan sehingga mampu memberikan eksistensi konsultasi dan evaluasi, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan program KB dalam mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

• Koordinasi Intern dan Extern Pelaksanaan Kegiatan Program KB • Peningkatan hubungan kerja dengan pihak intern maupun ektern • Gelar Hasil Pengawasan intern dan ekstern

• Pembuatan Upaya lanjut hasil pengawasan

• Penelaahan persemester Pelaksanaan Kegiatan Program KB • Upaya Penyelesaian masalah

• Pemutakhiran data penyelesaian masalah • Evaluasi Hasil Pengawasan intern

• Workshop Pengawasan Ekstern Kabupaten/Kota • Monitoring dan Evaluasi DAK Kabupaten/Kota • Pemeriksaan dan Pengawasan

• Pembinaan dan evaluasi hasil pemeriksaan.

(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan peserta didik yang masih belum benar saat melakukan pukulan forehand lob bulutangkis pada siklus I diperoleh data sebagai berikut: (1) pada aspek sikap

Nii ei saagi eesti rahvalikku muusikat kirjeldada lihtsalt kui omaaegse rahvamuusika edasiarendust tänapäeva massimeedia-maailmas, nagu see on näiteks saksa rahvaliku muusika

anggota dalam bekerjasama melalui peran ASEAN Maritime Forum (AMF) sebagai komunitas keamanan ASEAN dengan maksudkan untuk menciptakan perdamaian, Stabilitas kawasan

Kelompok ini akan membantu kita membuat rencana untuk mendapatkan sejumlah pelatihan atau pendidikan, tetapi tujuannya ada untuk memperoleh keteram- pilan, mendapatkan pekerjaan

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu responden dengan asupan karbohidrat dan lemak lebih dari kebutuhan/ tinggi sebanyak 46.7%, kadar trigliserida tinggi sebanyak 20% responden

Sukan juga dapat memupuk perpaduan dalam kalangan masyarakat pelbagai kaum.Sebelum sesuatu pertandingan,para atlet atau pemain akan berkumpul di kem latihan.Di situlah

Seseorang yang tidak bekerja tetapi sedang aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur, contohnya para ibu rumah tangga, mereka tidak mau

Dipetik Mei 20, 2016, dari Liputanislam: Islamophobia dan Pesan dari Iran.. untuk Pemuda Eropa, 24 Januari