• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBIJAKAN TAX AMNESTY TERHADAP PENGUATAN PENDAPATAN NEGARA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN Oleh : Winda Sinia *)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBIJAKAN TAX AMNESTY TERHADAP PENGUATAN PENDAPATAN NEGARA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN Oleh : Winda Sinia *)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KEBIJAKAN TAX AMNESTY TERHADAP PENGUATAN

PENDAPATAN NEGARA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG

NOMOR 11 TAHUN 2016

Oleh : Winda Sinia*)

Pajak merupakan sumber keuangan terbesar karena dipungut dari warga negara yang terdaftar sebagai wajib pajak serta semua warga negara yang merupakan wajib pajak tersebut dapat berkontribusi penuh dalam pembayaran pajak mengingat Indonesia memiliki warga negara yang sangat tinggi jumlahnya. Pendapatan negara dari hasil pembayaran pajak menurut Yustinus Prastowo dalam seminarnya yang diselenggarakan di Kwik Kian Gie School of Business pada tanggal 1 Juni 2016, dari tahun 2009 sampai dengan 2015 perolehan pajak tidak mencapai target. Pendapatan pajak yang tidak sesuai dengan target merupakan salah satu penghambat bagi pertumbuhan serta perkembangan ekonomi membuat Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, S.E.,M.Sc.,Ph.D mengeluarkan kebijakan berupa Pengampuanan Pajak atau sering juga disebut dengan Tax Amnesty.

Metode Penelitian yang digunakan pada judul “Anaslisis Kebijakan Tax

Amnesty terhadap Penguatan Pendapatan Negara Ditinjau dari Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2016” adalah Metode Penelitian Studi Literatur. Metode

*) Winda Sinia, NIM 13144300015 Mahasiswa Program Studi PPKn Fakultas Keguruan

(2)

2

Penelitian Literatur adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dan menggunakan buku-buku sebagai bahan bacaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh kegunaan yang bersifat rasional, empiris, dan sistematis. Metode penelitian studi literatur ini meliputi pengidentifikasian terhadap masalah, penjelasan terhadap sumber-sumber yang digunakan, penguraian secara sistematis dari sumber-sumber terkait yang mengandung informasi-informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti.

Hasil dari penelitian ini antara lain adalah mengenai pertimbangan Menteri Keuangan dalam mengeluarkan kebijakan tax amnesty, pelaksanaan tax amnesty di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016, dan pelaksanaan tax amnesty dalam menguatkan pendapatan negara. Tax amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terhutang, tetapi tidak dikenakan sanksi baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana di bidang perpajakan dengan cara mengungkap seluruh harta dengan membayar Uang Tebusan. Pertimbangan Menteri Keuangan dalam mengeluarkan kebijakan tax amnesty adalah :

1. Pembangunan nasional yang bertujuan untuk memakmurkan seluruh warga negara Indonesia memerlukan pendanaan yang sangat besar.

2. Untuk memenuhi kebutuhan penerimaan pajak yang semakin meningkat, diperlukan adanya kesadaran hukum dan kepatuhan masyarakat.

3. Kesadaran hukum dan kepatuhan masyarakat Indonesia dalam perpajakan masih perlu ditingkatkan.

(3)

3

4. Untuk meningkatkan penerimaan negara dan kesadaran masyarakat, perlu menerbitkan kebijakan tentang Pengampunan Pajak.

Pelaksanaan tax amnesty ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 dibagi menjadi tiga periode. Besaran uang tebusan diatur dalam Undang-Undang pengampunan pajak, yaitu :

1) Uang tebusan sebesar 2% (dua persen) yaitu untuk periode di dalam penyampaian Surat Pernyataan yang terhitung sejak Undang-Undang Pengampunan Pajak diberlakukan yaitu tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan 30 September 2016 atau yang disebut sebagai periode pertama.

2) Uang Tebusan sebesar 3% (tiga persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan yang terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 atau yang disebut periode kedua.

3) Uang Tebusan sebesar 5% (lima persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan yang terhitung sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Maret 2017 atau yang disebut dengan periode ketiga.

Hasil realisasi dari pelaksanaan tax amnesty atau pengampunan pajak dalam menguatkan pendapatan negara adalah :

Sumber : www.pajak.go.id/statistik-amnesti 3%

21% 76%

Komposisi Harta Berdasarkan SPH yang disampaikan Rp. 4.884 T

Repatriasi Rp. 147 T Deklarasi Luar Negeri Rp. 1.037 T

Deklarasi Dalan Negeri Rp. 3.701 T

(4)

4 Sumber : www.pajak.go.id/statistik-amnesti

No. Hal Target Realisasi

1. Deklarasi Rp. 4.000 Triliun Rp. 4.738 Triliun 2. Repatriasi Rp. 1.000 Triliun Rp. 147 Triliun 3. Uang Tebusan Rp. 165 Triliun Rp. 115 Triliun

Berdasarkan realisasi hasil tax amnesty dapat dilihat bahwa pelaksanaan

tax amnesty di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan. Walaupun

hasilnya belum sesuai target namun dari hasil ini tax amnesty mampu menyumbang sebesar Rp. 107,7 Triliun kepada defisit APBN yang sebesar Rp. 307,7 Triliun hal ini dilansir pada pernyataan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan pada kompas.com yang ditulis oleh Yoga Sukmana. Realisasi hasil tax

amnesty yang tidak mencapai target disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain

adalah program sosialisasi untuk implementasi tax amnesty dirasa kurang dan terlalu singkat, sementara belum semua Wajib Pajak memahami secara detail tentang program tersebut, Tingkat pemahaman petugas pajak tidak seragam kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak masih sangat rendah.

0% 13%

80% 7%

Komposisi Uang Tebusan Berdasarkan SPH yang Disampaikan Rp. 115 T

Badan UMKM Rp. 0,692 T Badan Non UMKM Rp. 14.7 T OP Non UMKM Rp. 91,4 T OP UMKM Rp. 7,81 T

(5)

5

Berikut perbedaan kontribusi pajak dalam APBN sebelum dan setelah tax

amnesty adalah :

Sumber : www.dpr.go.id/doksetjen

Sumber : Direktorat Penyusunan APBN

Kontribusi sektor pajak dalam APBN 2016 adalah sebesar 75% dan setelah dilaksanakan program tax amnesty, kontribusi pajak mengalami kenaikan sebesar 86% artinya ada peningkatan sebesar 11% dalam APBN Indonesia. program tax

amnesty di Indonesia merupakan salah satu prestasi besar Indonesia yang patut

untuk diberikan apresiasi yang sangat besar karena hasil realisasi tax amnesty ini jika dibandingkan dengan realisasi hasil tax amnesty yang juga dilakukan oleh beberapa negara di dunia, Indonesia mendapatkan hasil tertinggi sepanjang pelaksanaan tax amnesty di dunia. Hal ini dapat dilihat di bawah ini :

10%

75% 0% 15%

Pendapatan Negara dalam APBN 2016

Bea dan Cukai Rp. 186,5 T Pajak Rp. 1.360,1 T Hibah Rp. 2 T PNPB Rp. 273,8 T Penerimaan Perpajakan Rp. 1.498,9 Triliun 86% Hibah Rp. 1,4 Triliun 0% PNBP Rp. 250 Triliun 14% APBN 2017 Rp. 1.750,3 T

(6)

6 Sumber : m.liputan6.com

Sumber : m.liputan6.com

Saran untuk program tax amnesty yang telah dijalankan selama 3 (tiga) periode ini adalah Pelaksanaan pengampunan pajak atau tax amnesy sangat tepat diterapkan untuk waktu tertentu tetapi bukan untuk waktu yang panjang karena hal ini akan merugikan negara apabila dilaksanakan setiap tahunnya. Berpedoman dari pelaksanaan tax amnesty yang sudah dijalankan terdapat beberapa faktor yang menghambat keberhasilan dalam pencapaian target alangkah lebih baiknya jika kebijakan ini disosialisasikan kepada semua warga negara baik yang Wajib Pajak atau bukan karena hal ini merupakan langkah besar negara sehingga perlu adanya

26 115 1.179 202 66 263 4.884 Irlandia 1993 Afrika Selatan 2003 Italia 2009 Spanyol 2012 Australia 2014 Chili 2015 Indonesia 2016

Perbandingan Deklarasi Harta Tax Amnesty di Dunia (Jumlah dinyatakan dalam Triliun)

Perbandingan Deklarasi Harta Tax Amnesty di Dunia

4.1 19.7 21.8 2.3 13.3 7.2 59

17.7 7.9 19.7 115

Uang Tebusan Tax Amnesty di Dunia (Jumlah dalam bentuk Triliun)

(7)

7

dukungan penuh dari semua kalangan negara Indonesia. Dan diharapkan kepada seluruh Warga Negara Indonesia untuk mengapresiasi dan mendukung kebijakan pemerintah yang diambil karena untuk mencapai cita-cita negara Indonesia bukan hanya tergantung pada tugas dan kewajiban Pemerintah saja tetapi juga tergangtung pada tugas serta kewajiban warga negaranya sehingga akan berjalan selaras dalam mencapai tujuan bersama.

(8)

8

DAFTAR PUSTAKA

Abi Asmana. 2017. Undang-Undang Sebagai Sumber Hukum Formal. (Online), (http://legalstudies71.blogspot.co.id/2015/06/undang-undang-sebagai-sumber-hukum.html?m=1, diunduh 22 April 2017).

Adrian Sutedi. 2011. Hukum Pajak. Jakarta : Sinar Grafika.

Agus Dermawan Wintarto Martowardojo. 2016. Kajian Pengampunan Pajak (Tax

Amnesty) Indonesia. Penataran disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi

XI DPR-RI tentang Pengampunan Pajak, 25 April 2016.

Agus Iwan Kesuma. 2016. Upaya Optimalisasi Fungsi Pajak. Skripsi tidak diterbitkan. Kalimantan Timur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Andreas Rudiwantoro. 2017. “Tax Amnesty” Upaya Pemerintah Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Moneter, (Online), Vol. IV No. 1, (http://ejurnal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter/article/downlod/1439/ 1251, diunduh tanggal 24 Juli 2017).

Dendy Sugono. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Direktorat Penyusunan APBN. 2017. Informasi APBN 2017 APBN yang Lebih

Kredibel dan Berkualitas di Tengah Ketidakpastian Global. Jakarta :

Direktorat Jenderal Anggaran.

Dudung Abdurahman. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

Early Suandy. 2011. Hukum Pajak Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat

Jaya Kurnia. 2016. Cara Menyusun APBN dan APBD. (Online), (http://pengayaan .com/cara-penyusunan-apbn-dan-apbd/, diunduh 21 April 2017).

Jennifer Sidharta. 2016. Tax Amnesty. (Online), (http://googleweblight.com/?lite url=http://wwwrappler.com/indonesia/144671-tax-amnesty-yang-tidak-perlu-pengampunan-pajak&ei=, diunduh 21 April 2017).

Kristian Widya Wicaksana. 2014. Telaah Kritis Administrasi & Manajemen

Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Gava Media.

Muhammad Agus Muljianto. 2015. Mengenal Kebijakan Publik. (Online), (http:// www.bppk.kemenku.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/ 21198-mengenal-kebijakan-publik, diunduh 21 April 2017).

(9)

9

Nila Yulianawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar

Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan. (Online), Vol. 3, No.1,

(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www. unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe1/, diunduh 24 April 2017).

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-11/PJ/2016 tentang Pengaturan Lebih Lanjut Mengenai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Negara Republik Indonesia Nomor 118/PMK.03/2016 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 101/PMK.010/2016 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 234/PMK.01/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Rahayu Kusuma Dewi. 2016. Studi Analisis Kebijakan. Bandung : CV Pustaka Setia.

Riawan Tjandra. 2009. Hukum Keuangan Negara. Jakarta : PT Grasindo.

Sri Astuti. 2013. Kewenangan Pengelolaan Keuangan Negara. (Online), (http://ke uanganlsm.com/kewenangan-pengelolaan-keuangan-negara/, diunduh 21 April 2017).

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulasman. 2014. Metodologi Penelitian Sejarah Teori, Metode, dan Contoh

Aplikasi. Bandung : Pustaka Setia.

Suryo Utomo. 2016. Tax Amnest. Penelitian disajikan dalam Seminar Publik dengan yang bertemakan “Keadilan atau Kepentingan” di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Jakarta, 29 April 2016.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

(10)

10

Waes Alqorny. 2016. Tugas dan Fungsi Kementerian Keuangan Indonesia.

(Online), (http://waesalqorny.blogspot.co.id/2016/12/tugas-dan-fungsi-k

ementerian-keuangan-html?m=1, diunduh 21 April 2017).

Yenny, Dani, dkk. 2015. APBN Konstitusional Prinsip dan Pilihan Kebijakan. Yogyakarta : Galang Pustaka.

Yulianna Fauzi. 2017. Sri Mulyani tidak Puas dengan Realisasi Amnesti Pajak,

(Online), (

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170228164633-78-196811/ sri-mulyani-tak-puas-dengan-realisasi-amnesti-pajak/, diunduh 24 Juli 2017).

Yulinda Mawarni. 2014. Analisis Kebijakan Publik. (Online), (http://yulindamawa rni.blogspot.co.id/2014/10/analisis-kebijakan-publik.html?m=1, diunduh 21 April 2017).

Yustinus Prastowo. 2016. Menimbang Manfaat Kebijakan Tax Amnesty. Penelitian disajikan dalam Seminar Nasional Tax Amnesty : untuk siapa? Di Kwik Kian Gie School of Business, Jakarta, 1 Juni 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan hukum ini adalah untuk mengetahui tanggung jawab ganti kerugian oleh Pemerintah Kepala Daerah Kota dan Dinas Bina Marga atas kelalaian yang

Lilliefors Significance Correction Kelompok perlakuan.. Tests

Pasal-pasal dari Konstitusi RIS yang memungkinkan dilaksanakannya penggabungan daerah dan negara bagian ke dalam daerah dan negara bagian yang lain adalah pasal ….. Syarat

(3) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Perturan Bupati Cilacap Nomor 48 Tahun 2017 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam Anggaran Pendapatan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di sekitar Merapi (Kaliadem dan Kaliworo), dan di Bantul (Kretek dan Poncosari) maka dapat disimpulkan

Berdasarkan hasil dari analisis kedua model tersebut, akan dilakukan evaluasi Root Mean Square Error (RMSE) dan Mean Square Error (MSE) terkecil dari setiap

Alur dan tahapan proses ujian di program doktor (S3) Pendidikan Agama Islam SPs- UMS ini meliputi: ujian kompetensi, ujian seminar proposal, ujian hasil penelitian awal disertasi,

Sebanyak 1 g hati mencit betina dihomogenasi dalam 10 ml dapar tris-kalium klorida 150 mM:50 mM pH 7,2 yang dijaga pada suhu dingin kemudian disentrifuga dengan kecepatan 3000