• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Alat Berat 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Alat Berat 1"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemindahan tanah mekanis dan penggunaan alat – alat berat merupakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan dalam bidang ilmu teknik sipil.

Pemindahan tanah mekanis adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan penggaruan, penggalian, pemuatan, pengangkutan, penimbunan, perataan, pemadatan, tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis atau alat-alat berat.

Alat – alat berat yang digunakan banyak jenisnya. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai jenis – jenis alat berat serta pekerjaan pemindahan tanah mekanis yaitu galian dan timbunan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dikemukakan pada makalah ini yaitu : 1.2.1 Apakah pengertian dari pemindahan tanah mekanis?

1.2.2 Apa saja alat – alat berat yang digunakan pada proses pekerjaan pemindahan tanah mekanis?

1.2.3 Bagaimana pengembangan alat berat ditinjau dari segi kedudukan dan fungsinya?

1.2.4 Apa yang dimaksud galian dan timbunan?

1.2.5 Bagaimana perhitungan biaya pada galian dan timbunan? 1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalh ini yaitu untuk mengetahui :

1.3.1 Pengertian dari pemindahan tanah mekanis.

1.3.2 Alat – alat berat apa saja yang digunakan pada proses pekerjaan pemidahan tanah mekanis.

1.3.3 Pengembangan alat berat ditinjau dari segi kedudukan serta fungsinya.

1.3.4 Pengertian galian dan timbunan.

(2)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 2 BAB II

PENGERTIAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN ALAT BERAT 2.1 Pengertian Pemindahan Tanah Mekanis

Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling), perataan (spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis atau alat – alat berat.

Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut.

Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan peralatan PTM. Adapun salah satu cara penggolongan material tersebut adalah :

A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya : 1. tanah atas atau tanah pucuk (top soil)

2. pasir (sand)

3. lempung pasiran (sandy clay) 4. pasir lempungan (clayey sand)

B. Agak keras (medium hard digging), misalnya :

1. tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket 2. batuan yang sudah lapuk (weathered rocks)

C. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya : 1. batu sabak (slate)

2. material yang kompak (compacted material) 3. batuan sedimen (sedimentary rocks)

4. konglomerat (conglomerate) 5. breksi (breccia)

D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya :

1. batuan beku segar (fresh igneous rocks)

(3)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 3 Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor pengisian (fill factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang digali.

2.2 Pengertian Alat – alat Berat

Alat berat merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses pekerjaan pemindahan tanah mekanis.Alat-alat berat dapat dibedakan menjadi berbagai kategori, yaitu berdasarkan kedudukan dan fungsinya.

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.

Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi menjadi alat pengolah lahan, alat penggali, alat pengangkut material, alat pemindahan material, alat pemadat, alat pemroses material, dan alat penempatan akhir material.

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi menjadi alat dengan penggerak dan alat statis.

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Sedangkan yang termasuk dalam kategori alat statis adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

(4)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 4 BAB III

ALAT – ALAT BERAT 3.1 Jenis Alat Berat dan Kegunaannya

A. Arti Traktor

Traktor adalah pengubah alat pengubah tenaga mesin menjadi tenaga traksi atau tenaga maksimum traktor (tenaga maksimum traktor untuk tidak slip).

B. Fungsi Traktor

Traktor berfungsi sebagai tenaga penggerak (prime mover), yaitu menarik, mendorong atau menggerakkan berbagai jenis alat yang dipasang padanya seperti shovel, ripper, bulldozer, blade, trencher, hoe, dan sebagainya.

C. Jenis – jenis Traktor

Secara umum, traktor dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : 1. Crawler (roda rantai)

Crawler trakror secara umum diukur dengan berat dan tenaga, artinya berat traktor penting karena hubungannya dengan tenaga tarik maksimum yang dapat diberikan oleh suatu unit peralatan terbatas pada hasil kali berat dengan koefisien traksi.

2. Wheel (roda ban karet)

Wheel traktor adalah traktor dengan roda ban karet. Kelebihan traktor ini dibanding dengan crawler traktor adalah kemampuannya untuk berjalan dengan kecepatan lebih tinggi. Tetapi, semakin cepat laju wheel traktor, maka kehilangan tenaga tariknya semakin besar. Disamping itu, karena kecilnya koefisien traksi antara ban karet dengan permukaan jalan, maka traktor mengalami gelincir (slip) sebelum mencapai tenaga tarik yang diinginkan.

(5)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 5 Gambar atas adalah gambar Wheel Tractor (Traktor roda ban) Gambar bawah adalah gambar Crawler Tractor (Traktor roda kelabang)

D. Koefisien Traksi

Koefisien traksi dapat didefinisikan sebagai faktor pengganda yang harus diterapkan terhadap berat total alat berikut bebannya untuk memperoleh gaya tarik maksimum antara ban atau track dengan permukaan jalan sesaat sebelum menggelincir.

Keseluruhan energi mesin dari suatu unit peralatan yang direncanakan untuk menarik beban dapat dirubah menjadi tenaga tarik (tractive force), apabila suatu traksi yang memadai dapat terjadi antara roda dengan permukaan jalan.

(6)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 6 Bila tidak terdapat traksi yang cukup, msks keseluruhan tenaga mesin tidak dapat dimanfaatkan. Roda-roda track akan menggelincir (slip) diatas permukaan jalan.

3.2 Alat Berat Ditinjau dari Kedudukannya

A. Alat Berat dengan Kedudukan Tetap (Fixed position)

Alat berat denga kedudukan tetap berfungsi untuk membongkar, memuat, menggali, dan memindahkan material-material (tanah, batu, dll) dalam jarak yang dekat.

Yang termasuk alat berat dengan kedudukan tetap adalah : 1. Back Hoe (Crawler)

Back Hoe adalah alat dari golongan Shovel yang khusus dibuat untuk menggali material yang letaknya di bawah tempat kedudukan alat itu. Jenisnya ada dua yaitu Wheel Back Hoe dan Crawler Back Hoe.

2. Power Shovel

Alat ini baik untuk menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan memasukkannya ke dalam truck atau alat angkut lainnya. 3. Dragline

Dragline merupakan alat penggali tanah dan dapat sekaligus memuatkan pada alat – alat angkut misalnya truck, traktor penarik gerobak, atau meletakkan tanah ke tempat-tempat penimbunan yang dekat dengan lokasi galian.

4. Clamshell

Perbedaan antara Dragline dan Clam Shell hanya terletak pada ―Drag Bucket‖ yang digunakan saja. Clam Shell lebih cocok jika digunakan pada bahan-bahan yang berbutiran lepas seperti pasir, pasir, batu pecah, batu bara dan sebagainya.

5. Crane

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, crane kolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane.

B. Alat Berat Bergerak (Moving Machine)

Alat berat bergerak berfungsi untuk membongkar, memuat dan memindahkan material – material dalam jarak yang relatif agak jauh.

(7)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 7 1. Bulldozer

Buldoser dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang

menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). 2. Scraper

Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu

menggali/mengupas permukaan tanah sampai setebal  2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum

2,5 mm pula.

3. Grader

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis.

4. Loader

Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader dan sejenisnya. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.

5. Dump Truck / Wagon

Truck digunkanan sebagai alat pengangkut karena mempunyai kemampuan yang besar, dapat bergerak dengan cepat, punya kapasitas angkut yang besar, dan beaya operasional yang murah.

3.3 Alat Berat Ditinjau dari Fungsinya A. Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Fungsi alat pengolah lahan adalah antara lain untuk: 1. Mengupas lapis permukaan

2. Membuka jalan Baru 3. Menyabarkan Material

(8)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 8 1) Dozer (Bulldozer)

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Disebut bulldozer karena traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini adalah blade. Bulldozer sebenarnya adalah nama jenis dari dozer yang mempunyai kemampuan untuk mendorong ke muka.

Dozer merupakan traktor yang dipasang pisau atau blade dibagian depanya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepanya.

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunkan dozer atau bulldozer adalah:

 Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan  Pembukaan jalan baru, baik di pegunungan maupun di daerah

berbatu

 Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m  Membantu mengisi material pada scraper

 Menarik scraper  Menyebarkan material

 Menghampar tanah isian/urugan (fills)  Menimbun kembali trencher

 Pembersihan sites/medan  Pemeliharaan jalan kerja

 Menyiapkan material – material dari soil borrow pit dan quarry pit/tempat pengambilan material

 Mengisi kembali saluran  Membersihkan quarry

Dozer terdiri dari tiga bagian, yaitu penggerak utama (prime mover), traktor dan pisau (blade) dibagian depan. Konfigurasi pisau Buldozer.

Menurut track shoe-nya bulldozer dibedakan sebagai berikut : 1. Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang)

2. Wheel tractor dozer (dengan roda ban) 3. Swamp bulldozer (untuk daerah rawa-rawa) Berdasarkan penggerak bladenya, dibedakan atas :

1. Cable controlled (kendali kabel), pada saat ini sudah tidak diproduksi lagi.

(9)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 9 Seperti dijelaskan di atas bahwa bulldozer mempunyai blade yang tegak lurus pada arah gerak maju, sedang untuk angle dozer. Blade selain tegak lurus juga dapat menyerong. Bulldozer mendorong tanah ke depan, sedangkan angle dozer ke depan dan ke samping. Beberapa konstruksi bulldozer mempunyai blade yang memungkinkan berfungsi sebagai bulldozer, juga sebagai angle dozer, dengan cara menyetel blade sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan.

Pada umumnya blade yang dipakai pada bulldozer dan/atau angle dozer ada beberapa jenis, yaitu :

a. Universal Blade (U - Blade)

Sayap yang terdapat di sisi blade adalah untuk menahan material agar tidak keluar dari jalur dorongan. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak, karena kehilangan muatan yang relatif kecil dalam jarak yang cukup jauh. Kebanyakan bulldozer dengan blade jenisini digunakan pada pekerjaan-pekerjaan :

 Land reclamation/reklamasi tanah

 Stock pile work/pekerjaan-pekerjaan penyediaan material.

 Dan lain – lain

b. Straight Blade (S - Blade)

Blade jenis ini adalah yang paling cocok untuk segala jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan dengan blade ini pula bulldozer dapat menghandel material dengan mudah.

c. Angle Blade (A – Blade)

Angle blade ini dibuat untuk posisi lurus dan menyerong. Blade ini juga dibuat untuk :

 Pembuangan ke samping (side casting)

 Pembukaan jalan (pioneering roads)

 Menggali saluran (cutting ditches)

 Dan lain-lain pekerjaan yang sesuai

d. Cushion Blade (C – Blade)

Blade jenis ini dilengkapi oleh rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam tumbukan. Selain untuk push-loading, blade ini juga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan

(10)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 10 dozing yang lain mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan maneuver.

e. Bowldozer

Blade demikian dibuat untuk medorong/membawa material, agar jumlah kehilangan tanah selama penggusuran sesedikit mungkin, hal ini terjadi akibat adanya dinding-dinding besi yang ada disamping blade.

f. Power Angle and Tilt Blade (PAT – Blade)

Dirancang untuk pekerjaan penyebaran dan perataan tanah, pengisian kembali material landscaping, dan pembersihan tanah. Blade jenis ini dapat diatur pemakaiannya dengan melakukan pengangkatan maupun memiringkan ke arah kanan atau kiri.

g. AEMU Blade

Merupakan pengembangan dari U-Blade, sehingga dapat digunakan untuk memindahkan material dengan volume yang lebih besar.

h. K/G Blade

Khusus digunakan untuk beberapa pekerjaan pembersihan tanah, seperti membabat semak - semak, menebas pepohonan, menimbun pohon-pohon sisa penebasan, membuat saluran penirisan, dan juga mampu untuk memadamkan timbunan kayu – kayu kering.

i. Landfill Blade

Dirancang untuk menangani material bangunan dan material lapisan penutup bagian atas; bilah dilengkapi dengan saringan untuk melindungi radiator mesin. Bentuk blade yang melengkung menyebabkan material yang didorong menyebar lebih merata.

j. V – Tree Cutter Blade

Dirancang khusus untuk memotong semak belukar,

pepohonan, dan sisa tungul agar rata dengan tanah. Bilah ini membentuk huruf V dengan ujung pemotong yang bererigi menyerupai gergaji.

(11)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 11 k. Rake Blade

Bentuknya mirip garu yang bergerigi rapat; sudu bentuk ini digunakan untuk mencabut semak-semak, membuat akar pohon, memindahkan tunggul-tunggul kecil, memisahkan bongkahan batuan dan lain-lain.

l. Universal Blade (U – Blade) For Light Material

Blade ini didesain untuk pekerjaan yang non-kohesif material (material terlepas) yang ringan seperti :

 Stock pile dari tanah gembur

 Reklamasi/pegunungan dengan tanah gembur

Ukuran Mesin (hp) 60 – 70 100 – 150 200 300 400 Berat Mesin (ton) 5 – 8 10 – 12 16 25 35

Panjang Pisau (m) 3 3,5 4 4,5 5

Tinggi Pisau (m) 0,8 1 1,2 1,5 1,8

Teknik pengoperasiannya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi ada dua teknik yang sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing.

Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja secara bersama secara berdampingan, pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat mungkin. Untuk teknik slot dozing dibuat semacam penghalang disisi pisau, yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer .

 Perbandingan Crawler Mounted dan Wheel Mounted :

Tiap tipe dari bulldozer mempunyai kelebihan tersendiri, tergantug dari kondisi lapangan. Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu kedua-duanya dapat digunakan dengan baik.

 Kelebihan Crawler Mounted Bulldozer :

1. Daya dorong lebih besar, terutama pada lapangan-lapangan yang lunak, seperti pada tanah lumpur dan tanah gembur. 2. Dapat beroperasi pada tanah yang berlumpur.

3. Dapat beroperasi pada tanah yang berbatu, dimana mungkin ban akan rusak berat.

(12)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 12 4. Dapat beroperasi pada tanah yang kasar, hal ini bisa

mengurangi biaya pemeliharaan jalan.

5. Daya apung lebih besar, karena ground contact lebih besar sehingga tekanan roda persatuan luas kecil.

6. Penggunaannya lebih flexibel dan lebih luas (untuk berbagai jenis lapangan).

 Kekurangannya :

1. Untuk membawa ke lokasi harus diangkut, karena jika berjalan di aspal dapat merusak aspal.

2. Memiliki jarak angkut yang pendek (maksimum 30 feet). 3. Operator cepat lelah.

 Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer :

1. Kecepatan gerak yang lebih besar untuk bergerak dari lokasi pekerjaan satu ke lokasi pekerjaan yang lain.

2. Tidak memerlukan alat angkut untuk membawa alat ke lokasi pekerjaaan.

3. Output lebih besar, terutama jika dalam pelaksanaan diperlukan jalan yang cepat.

4. Kelelahan operator kecil.

5. Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di atas jalan raya.

6. Jarak angkut bisa jauh.  Kekurangannya :

1. Daya dorong lebih kecil.

2. Tidak dapat digunakan pada tanah berlumpur, jika digunakan pada tanah berbatu, usia ban menjadi lebih pendek.

(13)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 13 Gambar Bulldozer

Gambar Crawler Mounted Bulldozer

2) Scaper

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis.

Adalah salah satu alat berat beroda ban (tire) yang bisa dipakai memuat/mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (buldozer).

Scraper dapat digunakan sebagai alat pengankutan untuk jarak yang relative jauh (±2000 m) pada tanah datar dengan alat penggerak roda ban. Selain itu scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang.

Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.

(14)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 14 1. Towed Scraper (Down Scrapper Tractor)

Down Scrapper Tractor adalah jenis scrapper kuno karena dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer.

Karena ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m.

Jarak angkut Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter.

2. Motor Scraper

Ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer.

Jarak angkut motor scraper antara (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada:

 Karasteristik material yang dioperasikan

 Panjang jarak tempuh

 Kondisi jalan

 Alat bantu yang diperlukan

Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed sraper), scraper bermotor (motorized scraper) dan scraper yang mengisi sendiri (self loading scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material sebanyak 8-30m3.

Towed scraper dalam pelaksananya dibantu alat lain seperti dozer. Alat ini bekerja dengan kecepatan gerak lamban, namun kelebihan dari alat ini adalah :

 Mengangkut Heavy load

 Berputar pada radius kecil

 Menyebrkan material secara merata tanpa memerlukan alat lain

(15)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 15 Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 15-30 m3 . Motorized scraper mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60 km/jam karena menggunkan alat pengg erak ban.

Tabel Nilai FT (menit)

Kegiatan

Kecepatan Pengangkutan Rata – Rata

8 – 12 km/jam 12,5 – 24 km/jam 24 – 48 km/jam

1* 2* 3* 1* 2* 3* 1* 2* 3* Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 Pembongkaran & memutar 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 Percepatan & perlambatan 0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0 Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0

Dengan : 1* = kondisi baik 2* = kondisi sedang 3* = kondisi buruk

Gambar Scraper 3) Motor Grader

Grader dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Tower Grader, dan Motor Grader.

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai banyak macam kegunaan. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek

(16)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 16 dan perawatan jalan dan dengan kemampuanya dalam bergerak, motor grader sering digunakan dalam proyek lapangan terbang.

Jenis Motor Grader dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Straight Motor Grader, Articulated Motor Grader, dan Crab Type Motor Grader.

 Straight Motor Grader adalah tipe yang paling sederhana, kerangka bagian depan menjadi satu dengan bagian belakang, sehingga dalam operasinya tidak luwes.

 Articulated Motor Grader mempunyai kerangka bagian depan dan roda-roda depanya dapat digerak-gerakkan, atau terpisah dengan kerangka bagian belakang, dalam operasionalnya tipe ini lebih luwes dan punya jari-jari perputaran yang lebih kecil dari tipe Straight Motor Grader.

 Crab Type Motor Grader hampir sama dengan tipe Articulated, tetapi roda-roda bagian belakan yang sebelah kanan dan kiri berotasi sendiri – sendiri, sehingga memungkinkan melakukan gerakan yang lebih bervariasi, jenis ini sangat cocok untuk daerah yang masih belum rata.

Motor grader mempunyai fungsi bermacam – macam, antara lain:

 Meratakan dan membentuk permukaan

 Merawat jalan

 Mengupas tanah

 Menyebarkan material ringan

Motor grader terdiri dari enam bagian utama, yaitu penggerak (prime mover), kerangka (frame), pisau (moldboard), sacrifier, circle, dan drawbar. Alat penggeraknya adalah roda ban yang terletak dibelakang.

Rata – rata kecepatan Motor Grader seperti tertera di bawah ini, yaitu :

Pekerjaan Kecepatan (km/jam)

Membuat slope 4 Menggali saluran 4 – 6,4 Perataan akhir 6,5 – 14,5 Perawatan jalan 6,4 – 9,7 Penvampuran 14,5 – 32,2 Penebaran material 9,7 – 14,5

(17)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 17 Gambar Motor Grader

Gambar Motor Grader

B. Alat Penggali

Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

1) Backhoe

Pengoperasian backhoe umumnya untuk menggali saluran, terowongan, atau basement. Bagian – bagian utama backhoe yaitu :

1. Bagian atas, revolving unit (bisa berputar), yaitu boom, lengan (arm), bucket, slewing ring.

2. Bagian bawah, travel unit (untuk berjalan), yaitu boom, lengan dan bucket. Semua digerakan oleh sistem hidrolis. Struktur bawah

(18)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 18 adalah penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau roda crawler.

3. Bagian attachment, yaitu bagian yang dapat diganti.

Backhoe dikhususkan untuk penggalian yang letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri. Keuntungan backhoe jika dibandingkan terhadap dragline dan clamshell yang fungsinya hamper sama, adalah dapat menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti, juga backhoe bisa digunakan sebagai alat pemuat bagi truck-truck.

Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut:  Boom dan bucket bergerak maju

 Bucket digerakan menuju alat

 Bucket melakukan penetrasi kedalam tanah  Bucket yang telah penuh diangkat

 Struktur atas berputar

 Bucket diayun sampai material didalamnya keluar

Tetapi, ada 4 (empat) gerakan dasar backhoe dalam beroperasi, yaitu :

1. Mengisi bucket (land bucket) 2. Mengayun (swing loaded)

3. Membongkar beban (dump loaded) 4. Mengayun balik (swing empty)

Empat gerakan dasar tadi akan menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu siklus ini juga tergantung dari ukuran backhoe, backhoe yang kecil waktu siklusnya akan lebih cepat daripada backhoe yang besar, dan tentu saja kondisi kerja yang berpengaruh.

Dengan kondisi kerja yang baik siklus waktu akan lebih kecil (cepat), sebaliknya dengan kerja yang berat (seperti : penggalian tanah liat atau keras, penggalian parit pada tanah yang keras) gerakan excavator akan lebih lambat.

(19)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 19 Gambar – gambar Backhoe atau Exavator

(20)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 20 2) Excavator

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: (1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan (2) Excavator yang

menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator). Bagian-bagian utama dari Excavator antara lain:

 Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)  Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)  Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti

sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah :

a. Pada umumnya menggunakan tenaga, diesel engine dan full hydraulic system.

b. Operasi excavating paling efisien adalah menggunakan metode heel dan toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Bagian atas bisa berputar (swing) 360 derajat.

Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena putaran swingnya bisa lebih kecil berarti cycle timenya lebih pendek / cepat.

Pada konfigurasi yang lain adalah loading shovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian muat lebih tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari pada back hoe.

Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh bagian vessel dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan sehingga dump truck bisa seimbang. Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil, seperti PC 300 kebawah, sedangkan loading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400 keatas.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan excavator adalah :

- Kapasitas bucketnya,

- Kondisi kerja, bisa menggali pada daerah yang lunak sampai keras, tetapi. bukan tanah asli berupa batuan keras.

(21)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 21 Bila batuan keras perlu dilakukan blasting atau ripping lebih dulu. Untuk tanah yang keras, bila operator mempunyai skill yang kurang bisa. mengakibatkan tekanan hydraulic yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan kerusakan atau usia alat yang pendek.

Tinggi permukaan galian untuk back hoe bisa mencapai 6 meter, untuk loading shovel bisa mencapai 10 meter. Mobilitas cukup baik, karena menggunakan track shoe yang digerakkan secara hydraulic, tetapi bukan berarti mampu berjalan jauh, hal ini bisa mengakibatkan panas pada travel motornya. Oleh karenanya parjalanan yang jauh, tiap - tiap 1 km diperlukan berhenti kira-kira 10 menit. Medan kerja mampu didaerah yang agak sempit sekalipun (kurang dari 25 meter) tergantung jenis dumptruck yang digunakan.

Landasan kerja yang kurang baikpun (lembek) masih bisa beroperasi, bila perlu bisa menggunakan bantuan landasan kerja dari kayu bulat yang ditata walaupun tanah yang dibawahnya sangat lembek. Efisiensi dari alat ini sangat dipengaruhi oleh skill operator dan kualitas mekanik.

3) Power Shovel

Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry).

Power shovel digunakan untuk menggali material yang diletakan diatas permukaan dimana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras, pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat. Jika material yang akan digali lunak dan basah, maka power shovel mengalami kesulitan. Namun mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak.

Langkah – langkah pekerjaan power shovel adalah sebagai berikut:  Gerakan bucket kedepan sampai bagian ujung bucket menyentuh

material

 Gerakan bucket keatas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga bucket terisi

 Tarik bucket kearah alat saat sudah terisi penuh material

 Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk timbunan pada truk

(22)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 22  Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakan

mendekati tebing untuk pekerjaan penggalian selanjutnya.

Gambar Power Shovel

Power Shovel di lapangan digunakan terutama untuk penggalian tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Umumnya Power Shovel ini crawler mounted (beroda kelabang) mengingat bahwa untuk alat ini diperlukan floating (daya apung) dan stabilitas yang besar.

Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile). Selain bucket, attachment lainnya adalah log clamp (penjepit kayu bulat/kepiting).

4) Wheel Dozer

Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.

Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam, yaitu :

1. I shape/cross loading 2. V shape loading

(23)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 23 3. Pass loading

4. Load and carry

Metode load and carry jarang digunakan.

Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.

Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump truck kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.

Gambar Wheel Dozer

Gambar Large Wheel Dozer

5) Dragline

Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat – alat gali lainya. Alat ini

(24)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 24 didapat dengan menambahkan attachment boom crane dan drag bucket pada excavator. Ketinggian timbunan hasil pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar disbanding dengan power shovel, untuk kapasitas yang sama maka penggunaan dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi produktivitasnya , dengan kapasitas yang sama maka produktivitas power shovel lebih lebih besar dari pada produktivitas dragline.

Dragline dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu : a. Dragline dengan roda kelabang

b. Dragline dengan roda ban

c. Dragline yang dipasang di atas truck Prinsip kerja dari Dragline :

 Mengisi bucket dengan cara menarik drag cable (kabel tarik) sepanjang lapisan material ke arah mesin.

 Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dan kabel tarik dikendorkan tetapi senantiasa tegang.

 Karena tegangnya kabel tarik ini berakibat bahwa tumpahnya material sedikit.

 Membongkar muatan, posisinya bisa beberapa feet di muka atau di belakang titik puncak boom.

 Bucket yang telah kosong diayun dengan mengendorkan kabel angkat (hoist line) dan bucket diajukan pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan muatan baru.

(25)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 25 Gambar – gambar Dragline

6) Clamshell

Clamshell didapat dengan menggantikan drag bucket pada dragline dengan suatu clamshell. Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batu pecah, dan lain – lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell berfarasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan biasanya digunakan untuk memindahkan material sedangkan yang berat untuk menggali. Pad bucket yang berukuran berat umumnya dipasang gigi yang membantu alat dalam menggali material.

Clamshell bekerja dengan cara menjatuhkan bucket secara vertikal dan mengangkatnya secara vertikal pula, dengan swing sebagaimana pada excavator membongkar material ke tempat yang dikehendaki. Gerakan-gerakan vertikal ini tergantung dari boom dan sudut yang digunakan.

Dalam pemilihan pemilihan bucket perlu di perhatikan bahwa bucketyang berat akan mempersulit pengangkutan namun membantu penggalian secara detail cara kerja clamshell pada saat pengisian bucket adalah:

 Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable

 Kemudian tag kabel dilepas

 Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka

(26)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 26 Bucket clamshell yang digunakan terdiri atas dua macam, yaitu :  Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat

dilepas, digunakan untuk penggalian.

 Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi gigi-gigi.

Gambar Clam Shell

Gambar Clamshell C. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relative

(27)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 27 kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

1) Crane

Alat pengangkutan vertical atau alat pengangkut yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane sebagai alat angkat adalah dengan mengangkat secara vertikal material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan.

Macam – macam crane digolongkan menjadi:  Crane dengan penggerak

Crane dengan penggerak artinya crane tersebut dapat melakukan mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lain. Crane yang mempunyai kemampuan bergerak ini terdiri atas tiga jenis yaitu clawler mounting (crane beroda clawler), Truck crane, dan whell mounted crane.

 Struktur atas crane dengan penggerak

Struktur atas crane dengan penggerak, boom pada crane dengan penggerak dapat berupa lattice boom dan telescopic boom. Latice boom adalah boom crane yang terdiri dari rangkaian baja sedangkan telescopic boom adalah boom hidrolis yang panjang pendeknya diatur dengan menggunakan silinder hidrolis.  Tower crane

Tower crane digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak tewrbtas. Beberpa pertimbangan perlu diprhatikan dalam pemilihan alat ini adalah:

 Kondisi lapangan tidak luas

 Ketinggian tidak terjangkau oleh alat lain

 Penggerak alat tidak perlu

Jenis alat ini antara lain free standing crane, rail monted crane, tied in crane, climbing crane.

(28)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 28 Gambar – gambar crane

2) Dump Truck

Dump truck adalah kendaraan yang berfungsi membawa material dari atau lokasi, biasanya bekerja dengan alat berat lain sebagai pemuat seperti loader, backhoe dan lain-lain.

(29)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 29 Alat ini dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.

Dump truck terbagi menjadi dua golongan ditinjau dari besar muatannya, yaitu :

a. On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3. b. Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.

Truk sangat efisien untuk pengangkutan jarak jauh. Kelebihan truk disbanding alat lain:

 Kecepatan lebih tinggi

 Kapasitas besar

 Biaya operasional kecil

 Kebutuhanya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali

Jenis dump truck yaitu :

 Side dump truck (penumpahan ke samping)  Rear dump truck (penumpahan ke belakang)

 Rear and side dump (penumpahan ke belakang dan ke samping) Klasifikasi truk berdasarkanfaktor:

 Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar  Jumlah roda, as dan cara penyetiran  Metode pembongkaran muatan  Kapasitas

 Sistem pembongkaran (rear dump, bottom dump, dan side dum)

Kapasitas dan berat truk : Tipe truck Heaped

capacity m3 (yd3) Struck capacity m3 (yd3) Berat kosong kg (lb) Berat maksimum kg (lb) 769 C 23.6 17.5 31178 67586 30.9 22.9 68750 149000 773 B 34.1 26 39396 92534 44.6 34 86869 204000 777 C 51.3 36.4 60055 146966 67.1 47.6 132442 324000

(30)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 30 Syarat yang penting agar dump truck dapat bekerja efektif adalah jalan kerja yang keras dan rata, tetapi ada kalanya dump truck didesain agar mempunyai cross country ability yaitu suatu kemampuan berjalan di luar jalan biasa.

Gambar – gambar Truck

D. Alat Pemindahan Material

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

1) Loader

Loader adalah alat umum yang dipakai dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat tiumbunan material. Jarak tempuh loader biasanya

(31)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 31 tidak terlalau jauh . pada baian depan loader terdapat bucket sehinggal alat ini umumnya disebut front-end loader. alat penggerak dapat diklasifikasikan sebagai roda crawlwr atau ban.

Kapasitas angkat loader dipengaruhi aleh beberapa factor . factor itu antara lain,berat mesin, lokasi titik berat alat, panjang radius, tenaga alat. Sementara produktivitas alat dipengaruhi oleh factor, kondisi material, tipe bucket dan kapasitasnya, area untuk penggerak loader, waktu siklus, loader, waktu efisien loader.

Faktor pembuatan bucket :

Material Factor

Material seragam atau campuran 0.95-1.00

Batu kerikil 0.85-0.90

Batu hasil peledakan (baik) 0.80-0.95 Batu hasil peledakan (rata -rata) 0.75-0.90 Batu hasil peledakan (buruk) 0.60-0.75

Batuan berlumpur 1.00-1.20

Lanau basah 1.00-1.10

Material beton 0.85-0.95

Waktu muat (menit) :

Material LT

Berbutir seragam 0.03-0.05

Berbutir campuran dan basah 0.03-0.06

Lanau basah 0.03-0.07

Tanah atau kerikil 0.04-0.20

Material Berbeton 0.05-0.20

Kapasiras bucket :

Tipe loder Heaped capacity m3 (yd3) Struck capacity m3 (yd3) 910 F 1.20 (1.60) 1.02 (1.33) 918 F 1.70 (2.25) 1.40 (1.80) 928 F 2.00 (2.60) 1.70 (2.25) 930 T 1.72 (2.25) 1.29 (1.69)

(32)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 32 Gambar – gambar loader

E. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa

(33)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 33 menggunakan tangan dengan mengendalikannya kearah yang akan dipadatkan.

Untuk pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum roller.

1) Tamping Roller

Yang disebut tamping roller adalah alat pemadat yang berupa sheep’s foot roller. Dalam pengoperasianya, tamping roller ada yang dapat bergerak sendiri maupun di tarik oleh alat lain. Jenis alat ini mempunyai roda baja yang pada permukaanya terdapat gigi-gigi.

Gambar Tamping Roller 2) Smooth – Wheel Roller

Jenis alat ini memakai metode statis dan dibagi berdasar tipe beratnya. Berat smooth-wheel roller ditentukan dalam ton. Kadang – kadang berat alat ini ditingkatkan dengan cara diberi pemberat dari air atau pasir. Jika spesifikasi sebuah alat 8-14 ton maka berat tanpa pemberat adalah 8 ton dan berat maksimum pemberat adalah 6 ton. Roda alat pemadat ini adalah baja dengan permukaan rata. Jumlah rodanya 1 (single-axel roller), 2 (tandem roller), 3 (three-wheeled roller).

(34)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 34 Gambar Single Axel Roller (penggilas roda satu)

Gambar Tandem Roller (penggilas roda dua)

(35)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 35 3) Pneumatic – tired Roller

Tekanan alat pada permukaan tanah diatur dengan cara mengatur lebar ban, dan mengatur tekanan ban. Tekanan pada ban diatur sesuai dengan kondisi tanah. Untuk pekerjaan pemadatan tanah alat ini memerlukan 4 sampai 8 pass. Sedangkan untuk pemadatan jalan dilakukan dengan 4 sampai 6 pass. Kecepatan pemadatan yang paling baik adalah 20 kpj (maju dan mundur). Proses pemadatan alat ini menggunkan gabungan antara metode kneading action dan static weight.

Gambar Pneumatic – tired Roller (penggilas roda ban angin) 4) Vibrating Compactor

Dengan alat ini jenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah dapat dipadatkan dengan lebih baik karena alat ini memberikan tekanan dan getaran terhadap material dibawahnya. Zalat yang mempunyai roda depan besi dan roda belakang karet digunakan untuk pemadatan tanah. Paada roda karet terdapat kembang yang berfungsi untuk menjaga agar alat mengalami slip.

(36)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 36 Gambar Vibrating Roller

F. Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant. 1) Crusher

Crusher terdiri dari beberapa bagian, yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher tersier. Crusher yang memecahkan batuan dengan memeberikan tekanan pada batuan adalah jaw, gyratory, dan roll crusher.

Pada saat batuan masuk kedalam crusher maka terjadi reduksi ukuran batuan tersebut. Reduksi tersebut ditetapkan dalam rasio reduksi yang dapat dilihat pada table berikut:

Tipe Crusher Rasio Reduksi

Jaw 4 : 1 – 9 : 1

Gyratory

True 3:1 – 10:1

Cone (standard) 4:1 – 6:1

Roll

Singel roll Maksimum 7:1

Double roll Maksimum 3:1

(37)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 37 G. Alat Penempatan Akhir Material

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Gambar Asphalt Concrete Paver

(38)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 38 Gambar Concrete Spreader

H. Peralatan Khusus 1) Water Sprayer

Digunakan untuk menjaga permukaan jalan tetap lembab (tidak basah), sehingga mengurangi adanya debu, mengurangi gangguan jarak pandang dan memelihara permukaan jalan agar tetap padat.

Jumlah keperluan air tergantung pada :  Type material permukaan jalan  Kelembaban alami

 Curah Hujan  Penguapan

 Kepadatan lalu lintas

Jumlah Water Sprayer Truck dihitung berdasarkan cycle time truck, pengisian tank dan pompa penyemprotan.

(39)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 39 3.4 Produktivitas Alat Berat

Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat :

Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Tahanan Gali (Digging Resistance)

Tahanan gali (Digginr Resistance, sering disingkat DR) marupakan tahanan yang dialami oleh alat gali pada waktu melakukan penggalian material, penyebab timbulnya tahanan ini adalah:

a. Gesekan antara alat gali dan tanah, umumnya semakin besar kelembaban dan kekerasan butiran tanah, maka semakin besar pula gesekan alat dan tanah yang terjadi.

b. Kekerasan dari material yang digali.

c. Kekasaran dan ukuran butiran tanah atau material yang digali. d. Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali, dan kohesi antara

butiran tanah itu sendiri.

e. Berat Jenis tanah (terutama berpengaruh pada alat gali yang berfungsi sebagai alat muat, misalnya Power Shovel, Clamshell, Dragline dan sejenisnya).

Besarnya tahanan gali (DR) tak dapat dicari angka reratanya, oleh karena itu biasanya langsung ditentukan di tempat.

2. Tahanan Guling/Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

Tahanan guling/tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR) merupakan segala gaya-gaya lyar yang berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan yang sedang berjalan di atas suatu jalur.

Bagian yang mengalami Rolling Resistance (RR) secara langsung adalah ban bagian luar kendaraan, tahanan guling (RR) tergantung pada banyak faktor, diantaranya yang terpenting adalah:

a. Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan jalan); semakin keras dan mulus atau rata jalan tersebut, maka tahanan gulingnya (RR) semakin kecil.

b. Keadaan ban yang bersangkutan dan permukaan jalur jalan. Jika memakai ban karet, maka yang berpengaruh adalah ukuran, tekanan, dan permukaan dari ban alat berat yang digunakan, apakah ban luar masih baru atau sudah gundul, dan bagaimana model kembangan ban itu. Jika menggunakan Crawler yang berpenaruh adalah kondisi jalan.

(40)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 40 Besarnya RR dinyatakan dalam pounds (lbs) dan Rimpull yang diperlukan untuk menggerakkan tiap gross ton berat kendaraan beserta isinya pada jalur mendatar, dan dengan kondisi jalan tertentu.

3. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)

Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur jalan itu naik disebut kemiringan positif, Tahanan Kemiringan atau Grade Resistance (GR) akan menalwan gerak kendaraan; tetapi sebaliknya, jika jalan itu turun disebut kemiringan negatif, tahanan kemiringan akan membantu gerak kendaraan.

Tahanan kemiringan tergantung pada dua faktor yaitu: a. Besarnya kemiringan (dinyatakan dalam %)

b. Berat kendaraan itu sendiri (dinyatakan dalam Gross-ton)

Biasanya tahanan kemiringan dihitung sebagai berikut : “Tiap kemiringan 1% besarnya tahanan kemiringan rata-rata = 20 lbs dari besarnya kekuatan tarik mesin yang digunakan untuk menggerakkan ban yang menyentuh permukaan jalur jalan. Besarnya dihitung untuk tiap gross-ton berat kendaraan beserta isinya”.

4. Koefisien Traksi (CT)

Koefisien Traksi (CT) adalah faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh kendaraan itu pada ban atau truck yang dapat dipakai untuk menarik atau mendorong. Jadi CT adalah suatu faktor dimana jumlah berat kendaraan pada ban penggerak itu harus dikalikan untuk menunjukkan Rimpull maksimum antara ban dengan jaur jalan , tepat sebelum roda itu selip.

Jika terdapat geseran yang cukup antara permukaan roda dengan permukaan jalan, maka tenaga mesin tersebut data dijadikan tenaga traksi yang maksimal.

Rumus: Traksi Kritis = CT x Berat total kendaraan Besarnya CT tergantung pada:

a. Kondisi ban yang meliputi: macam dan bentuk kembangannya; untuk crawlwer truck tergantung pada keadaan dan bentuk trucknya.

(41)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 41 bergelombang, dan sebagainya).

c. Berat kendaran yang diterima oleh roda.

Berat CT untuk Macam – macam Keadaan Jalur Jalan *)

Macam Jalan Ban Karet Crawler Jalan beton yang asar dan kering 0,80 – 1,00 0,45

Lempung kering 0,50 – 0,70 0,90

Lempung basah 0,40 – 0,50 0,70

Pasir basah yang bercampur kerikil

0,30 – 0,40 0,35 Pasir lepas dan kering 0,20 – 0,30 0,30 *) Sumber : Prodjosumarto

5. Rimpull

Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban penggerak yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan. Rimpull biasanya dinyatakan dalam satuan kg atau lbs.

Jika Koefisien Traksi (CT) cukup tinggi sehingga roda tidak selip, atau CT mampu menghindari selip, maka besarnya Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh mesin/ ban kendaraan adalah fungsi dari tekaga mesin (dsalam Horse Power) dan verseneling antara mesin dan rodanya.

Jadi :

RP = (HP x 375 x Efisiensi mesin)/(Kecepatan mesin dalam mph) Dimana :

RP = Rimpull (Kekuatan t arik kendaraan) lbs HP = Horse Power (Tenaga mesin) HP 375 = Angka konversi

Efisiensi mesin = 80 – 85%

Tetapi jika ban kendaraan telah selip, maka besarnya Rimpull dihitung sama dengan tenaga pada roda penggeraknya dikalikan CT.

Jadi saat selip RP = Tenaga Roda Penggerak x CT 6. Perepatan (Acceleration)

Percepatan (Acceleration) adalah waktu yang di[perlukan untuk mempercepat kendaraan dengan memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk menggerakkan kendaran pada jalur tertentu.

(42)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 42 Lama waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan tergantung pada beberapa faktor yaitu:

a. Berat kendaraan; semakin berat kendaraan beserta isinya, semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan tersebut untuk menambah kecepatannya.

b. Kelebihan Rimpull yang ada; semakin besar kelebihan Rimpull pada suatu kendaraan, maka semakin cepat kendaraan itu dapat dipercepat.

Percepatan tak mungkin dihitung secara tepat, tetapi dapat diperkirakan memakai rumus Hukum Mewton.

Keterangan Rumus :

F = kelebihan Rimpull (lbs)

G = percepatan karena gaya gravitasi = 32,2 ft/det2 W = berat kendaraan beserta isinya (lbs)

a = percepatan (ft/det2)

Biasanya untuk perhitungan percepatan digunakan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan menghitung kecepatan rata-ratanya.

Kecepatan rata-rata = Kecepatan maksimum x Faktor Kecepatan 7. Elevasi Letak Proyek

Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh tekanan dan t emperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300 m) pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat tak; tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut) HP rata-rata berkurang sebesar  3%; sedangkan pada mesin-mesin 2 tak, kemerosotannya berkisar 1%.

8. Efisiensi Operator

(43)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 43 dengan tepat, sebab selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada keadaan cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan perangsang dalam bentuk bonus dapat mempertinggi efisiensi operator alat.

Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat bekerja selama 60 menit secara penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat dihindari seperti pengantian komponen yang rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya.

Nilai Evisiensi Operator Jenis Alat

Kriteria Evisiensi per Jam

Baik sekali Sedang Kurang (malam hari) Crawler 55 menit (92%) 50 menit

(83%)

45 menit (75%) Ban karet 50 menit (83%) 45 menit

(75%)

40 menit (67%)

9. Faktor Pengembangan dan Pemuaian (Swell Factor)

Faktor pengembangan dan pemuaian volume material perlu diketahui, sebab pada waktu penggalian material volume yang diperhitungkan adalah volume dalam kondisi Bank Yard, yaitu volume aslinya seperti di alam. Akan tetapi pada waktu perhitungan penangkutan material, volume yang dipakai adalah volume material setelah digali, jadi material telah mengembang sehingga volumenya bertambah besar.

Kemampuan alat angkut maksimal biasanya dihitung dari kemampuan alat itu mengangkut material pada kapasitas munjung, jadi bila kapasitas munjung dikalikan dengan faktor pengembangan material yang diangkut, akan diperoleh Bank Yard Capacity-nya. Tetapi sebaliknya, bila Bank Yard itu dipindahkan lalu dipadatkan di tempat lain dengan alat pemadat mekanis, maka volume material tersebut menjadi berkurang. Hal ini disebabkan karena material menjadi benar-benar padat, jika 1 m3 tanah dalam kondisi Bank Yard dipadatkan, maka volumenya menjadi sekitar 0,9 m3, tanah mengalami penyusutan sekitar 10%.

(44)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 44 10. Berat Material

Berat material yang diangkut oleh alat-alat angkut dapat berpengaruh pada :

a. Kecepatan kendaraan dengan HP yang dimiliinya,

b. Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilalui,

(45)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 45 BAB IV

GALIAN DAN TIMBUNAN 4.1 Galian dan Timbunan

Galian dan timbunan atau yang lebih di kenal oleh orang – orang lapangan adalah Cut and Fill dimana pekerjaan ini sangat penting baik pada pekerjaan pembuatan jalan, bendungan, bangunan, dan reklamasi.

Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolisdasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume (swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis tanah, tergantung pada berat jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keadaan lapangan (survey), untuk menghindari adanya swelling.

Sebagai contoh misalnya untuk tanah liat. Bila tanah tersebut di alam mempunyai volume 1 m3, maka setelah digali menjadi 1,25 m3. Artinya terjadi penambahan volume sebesar 25%. Dengan demikian, tanah liat tersebut mempunyai ―Swell Factor‖ o,8 atau 80%.

Galian dan timbunan berdimensi volume (meter kubik). Volume dapat diperoleh secara teoritis melalui perkalian luas dengan panjang. Galian dan timbunan untuk keperluan teknik sipil dan perencanaan diperoleh melalui perolehan luas rata – rata galian atau timbunan di dua buah profil melintang yang dikalikan dengan jarak mendatar antara kedua profil melintang tersebut.

Dari hasil survey akan dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya, diantaranya :

a. Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih

b. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan

c. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.

Setelah mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif dapat dipilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metoda pelaksaan pekerjaan harus sudah meliputi hal-hal berikut :

a. Pembersihan Medan (Land Clearing) b. Penguapan Medan (Stripping)

(46)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 46 d. Timbunan Tanah dan Penebaran

e. Pemadatan Tanah f. Perataan Tanah

4.2 Tujuan Perhitungan Galian dan Timbunan

Mengingat pentingnya pekerjaan galian dan timbunan, apalagi untuk proyek berskala besar dapat berdampak langsung terhadap biaya total pekerjaan. Maka, perlu dilakukan perhitungan galian dan timbunan.

Adapun Tujuan lain dari perhitungan galian dan timbunan sebagai berikut :

1. Meminimalkan penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah, sehingga pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat dikurangi, waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat, dan biaya pembangunan dapat se-efisien mungkin.

2. Untuk menentukan peralatan (alat – alat berat) yang digunakan pada pekerjaan galian maupun timbunan, dengan mempertimbangkan kemampuan daya operasional alat tersebut. Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn alat berat.

Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dengan menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja dan faktor ekonomi sangat perlu diperhatikan.

Pemilihan beberapa alternatif tersebut dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :

1. Keadaan medan 2. Keadaan tanah

3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan 4. Penagaruh Lingkungan

5. Volume pekerjaan yang disyaratkan

6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang relatif rendah

7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan sederhana

(47)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 47 9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para

pelaksana.

Setelah secara garis beras ditentukan alternatif-alternatif yang mendekati dengan asumsi yang wajar untuk pelaksanaan pekerjaan, secara kasar dapat diperkirakan jumlah biaya keseluruhan untuk tiap-tiap alternatif, sehingga alternati-alternatif dapat dibandingkan dari segi besarnya biaya. Dengan demikian, pemilihan alat bukan didasarkan pada besarnya produksi atau kapasitas alat, tetapi didasarkan pada biaya termurah untuk tiap cu / yard atau cu/meter produksinya.

4.3 Perhitungan Galian dan Timbunan

A. Perubahan volume tanah akibat galian

Perubahan volume tanah akibat galian menunjukkan adanya swelling factor pada tanah.

Untuk menentukan besarnya swell factor ini, digunkana persamaan :

Dimana :

Sw = Swelling factor

B = Berat jenis tanah dalam keadaan asli L = Berat jenis tanah dalam keadaan lepas

Cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan load factor, yaitu persentase pengurangan dalam berat jenis (density) dari suatu material pada keadaan asli menjadi keadaan gembur.

Load factor menjadi penting bila pemindahan tanah didasarkan pada pengukuran material dalam keadaan asli.

Persamaan yang digunakan yaitu :

(48)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 48 Atau

Volume tanah keadaan asli = load factor * volume tanah gembur

( )

{

( ) }

(

)

Berikut adlah daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan :

MATERIAL Lb/BCY % Selt Lb/BCY Load factor (%)

Bauksit 3200 33 2400 75

Caliche 3800 82 2100 55

Cinders 1450 52 950 66

Karnotit, Bijih Uranium 3700 35 2750 74

Lempung, Tanah liat asli 3400 22 2800 82

Kering untuk digali 3100 23 2500 81

Basah untuk digali 350 25 2800 80

Lempung & kerikil : kering

2800 41 2000 71

Basah 3100 11 2800 80

Batu bara : antrasit muda 2700 35 2000 74

tercuci 2500 35 1850 74

Bitumen muda 2150 35 1600 74

tercuci 1900 35 1400 74

Batuan lapukan

75% batu 25% tanah biasa 4700 43 3300 70

50% batu 50% tanah biasa 3850 33 2900 75

25% batu 75% tanah biasa 3300 25 2650 80

(49)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 49 B. Perubahan volume tanah akibat timbunan

Dalam pekerjaan tanah, yang dimaksud dengan timbunan adalah tanah yang dipadatkan (sesuai dengan yang diinginkan) untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk membuat jalan, tanggul, bendungan, dan lain – lain. Dengan demikian akan terjadi perubahan volume.

Basah 3400 27 2700 79

Lanau (loam) 2600 23 2100 81

Batu granit – peach 4600 64 2800 61

Kerikil, siap pakai 3650 12 3250 89

Kering 2850 12 2550 89 Kering ¼‖ – 2‖ (6 – 51 mm) 3200 12 2850 89 Basah ¼‖ – 2‖ (6 – 51 mm) 3800 12 3400 89

Pasir dan tanah liat – lepas 3400 27 2700 79

Padat - - 4050 -

Gips dengan pecah agak besar

5350 75 3050 57

Gips dengan pecahan lebih kecil

4700 75 2700 57

Hematit, bijih besi 4900 18 4150 85

Batu kapur – pecah 4400 69 2600 59

Megnetit, bijih besi 5500 18 4700 85

Pyrit, bijih besi 5100 18 4350 85

Pasir batu 4250 67 2550 60

Pasir – kering lepas 2700 12 2400 89

Sedikit basah 3200 12 2850 89

Basah 3500 12 2900 89

Pasir & kerikil – kring 3250 12 2900 89

Basah 3750 10 3400 91 Slag – pecah 4950 67 2950 60 Batu – pecah 4950 67 2700 60 Takonit 7100 - 9450 75 – 72 4100 – 5400 57 – 58 Tanah permukaan (Top

soil)

2300 43 1600 70

(50)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 50 Perubahan volume ini disebut dengan penyusutan (shrinkage)

Besarnya persentase shrinkage adalah :

( ) Dimana :

Sh = % penyusutan (shrinkage)

B = Berat jenis tanah keadaan asli (lb/cuft) C = Berat jenis tanah padat (lb/cuft)

C. Perhtiungan galian dan timbuanan

Untuk menghitung galian atau timbunan dari suatu badan jalan atau saluran misalnya, maka harus diketahui luas penampangnya terlebih dulu. Dalam menghitung luas penampang dapat dilakukan beberapa cara seperti cara sederhana, car akoordinat, dan lain – lain.

a. Perhitungan luas penampang - Cara sederhana

Pada cara sederhana penampang dibagi menjadi bentuk segitiga, persegi panjang atau traapesium.

Luas galian :

L = ½ [d (X1+X2) + aha1+ (b-a) h2] Kalau a = ½ b maka :

(51)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 51 Luas timbunan : Luas = ½ h2(2b+2mh2) + ½ (h1- h2) x (b + 2mh2) Luas = ½ bh2 + ½ hi (b+2mh2) - Cara koordinat Luas 1234 adalah:

L = ½ ( [(x1 + x2) (y2 + y1) + (x2 + x3) (y3 + y2) (x1 + x4) (y4 – y1) + (x2 + x4) ( y3 +y4)

L = ½ ( [y1 (x4 - x2) + y2 ( x1 - x3) + y3 ( x2 + x4) + y4 ( x3 + x1)]

atau : ½ (yn ( xn- 1 – xn+1))

Cara lain untuk 2 kali luas adalah :

2A = (x1y2 + x2y3 + x3y4 + x4y1) - (y1x2 + y2x3 + y3x4 + y4x1) 2A = xn Xn+1 – yn xn+1

atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:

(52)

Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat – Alat Berat | 52 b. Perhitungan volume

Cara yang paling mudah untuk menghitung volume adalah dengan mengambil luas rata-rata bidang awal dan bidang akhir kemudian dikali dengan jarak L.

Jadi volume adalah : VA = ½ (A1 + A2) L m 3 Dimana : A1 = luas bidang awal A2 = luas bidang akhir

L = jarak antara A1 dan A2

Cara yang lebih teliti adalah dengan rumud prismoida:

Dimana :

Vp = Volume dengan rumus prismoida.

L = Jarak antar bidang awal A1 dan bidang akhir A2. Am = Bidang tengah antara A1 dan A2 dan sejajar dengan kedua bidang ini.

Catatan :

Am bukan rata – rata dari A1 dan A2 Am ≠ ½ (A1 + A2)

 Metode melintang rata – rata

V= ½ (A1 + A2) L Keterangan : V = Volume

Gambar

Gambar Crawler Mounted Bulldozer
Tabel Nilai FT (menit)
Gambar Motor Grader
Gambar Power Shovel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem control otomatik yang diterapkan untuk membatasi daya listrik telah dirancang dan dikembangkan berbasis mikrokontroler ATMEGA16.Dengan system control lampu

untuk menganalisis kapasitas perikanan skala kecil pantai dengan studi kasus unit perikanan pancing ulur di perairan Pelabuhanratu. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

Sedangkan pada kelas eksperimen, sebanyak 30 peserta didik mendapatkan minat belajar “sangat baik” ini menunjukkan bahwa minat belajar kelas eksperimen setelah

John Wiley & Sons, Ltd: International Journal of Tourism Research. Widjajanta, Bambang dan Ginna Indah

Bahwa untuk tertibnya pelaksanaan tugas guru sesuai point a dan b di atas, perlu ditetapkan pembagian tugas mengajar guru di kedua sekolah dengan suatu keputusan

PENGARUH PERSEPSI WISATAWAN TENTANG HARGA PAKET WISATA PADA KAWASAN ATRAKSI WISATA ALAM GREEN CANYON TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN.. Universitas Pendidikan Indonesia|

Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp 40.000,00 tiap unit, maka keuntungan maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah…... Jika barang tersebut terjual

Curug Cimahi” (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat). 1.2 Rumusan