• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam peningkatan aliran bahan maupun informasi sehingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam peningkatan aliran bahan maupun informasi sehingga"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan mempunyai supply chain yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam peningkatan aliran bahan maupun informasi sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan baik dan lancar. Salah satu bagian supply

chain yang memiliki kontribusi yang cukup berarti bagi peningkatan efektifitas

perusahaan adalah efisiensi dalam pengadaan material (bahan baku) dari supplier. Selain efisiensi pengadaan material, kualitas material merupakan faktor lain yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Material yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Faktor lain yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan adalah waktu. Kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman material dari supplier bukan hanya memungkinkan perusahaan untuk memproduksi dan mengirim produk ke pelanggan secara tepat waktu, namun juga bisa mengurangi tingkat persediaan material yang harus disimpan sehingga juga akan berakibat pada penghematan biaya.

Pemilihan supplier merupakan kegiatan strategis, terutama apabila

supplier tersebut akan memasok item yang kritis atau akan digunakan dalam

jangka panjang. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

(2)

untuk proses seleksi pemasok yang diurutkan dari mean rating tertinggi ke yang paling rendah. Peneliti menggunakan 5 kriteria yang memiliki mean rating tertinggi dan informasinya dapat diberikan oleh perusahaan yaitu kualitas, harga, ketepatan pengiriman, kuantitas dan respon terhadap klaim. Proses pemilihan bisa menjadi sangat kompleks karena suatu perusahaan mungkin memiliki sejumlah kemampuan dalam semua bidang atau kemampuan yang begitu baik hanya pada beberapa bidang.

PT. Indo CafCo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengeringan biji kopi jenis Arabica. Biji kopi tersebut diperoleh dari beberapa

supplier ataupun pengumpul. Untuk memilih supplier, PT. Indo CafCo melakukan

seleksi awal terhadap supplier kemudian memutuskan supplier mana yang akan memasok bahan baku kopi ke perusahaan. Seleksi awal dilakukan perusahaan dengan memberikan formulir yang harus diisi oleh supplier yang bersangkutan serta contoh bahan kopi yang akan diuji oleh perusahaan. Setelah selesai diuji dan dikatakan layak untuk diterima, perusahaan melakukan negoisasi harga dan membuat kontrak. Sekarang ini terdapat empat pemasok yang bekerjasama dengan pihak perusahaan.

Perusahaan memiliki standar yang mengharuskan setiap kopi memiliki

grade 1 (dalam 300 gr biji kopi yang berwarna coklat keemasan tidak terdapat

lebih dari 11 biji kopi yang berwarna hitam, berukuran tidak normal, pecah, dan berlubang), dengan kadar air diukur dengan alat Wile Coffee & Cocoa Moisture

(3)

yang berbeda kepada para pemasok dengan rentang Rp 57.000/kg sampai Rp 59.000/kg. Hal ini tergantung pada kualitas kopi yang ditawarkan oleh pihak

supplier kepada perusahaan..

Pada kenyataannya, pemasok biji kopi belum sesuai dengan keinginan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kualitas biji kopi yang diterima perusahaan banyak yang tidak sesuai dengan standar perusahaan seperti kadar air yang masih diatas 12,5 %, biji kopi yang sudah sedikit berjamur sehingga sering sekali terjadi penolakan terhadap beberapa karung biji kopi dari masing-masing supplier. Perusahaan akan melakukan pemutusan kontrak di tengah jalan apabila supplier yang tidak dapat menyerahkan biji kopi sesuai dengan waktu yang disepakati sebelumnya dengan perusahaan. Selama enam bulan terakhir terdapat total pengiriman sebesar 65 karung biji kopi dari pemasok pertama yang tidak sesuai dengan standar perusahaan, pemasok kedua sebesar 55 karung biji kopi, pemasok ketiga 62 karung biji kopi dan pemasok keempat sebesar 82 karung biji kopi. Sebagai solusi untuk permasalahan tersebut maka proses analisis perlu dilakukan untuk menentukan supplier mana yang sesuai dengan kriteria perusahaan.Total biji kopi dari masing-masing supplier yang tidak sesuai dengan standar perusahaan dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah biji kopi yang tidak sesuai dengan standar dari setiap Supplier

No Nama Supplier Jumlah karung biji kopi Berat per karung Total

(4)

2 CV. Lorin 55 Karung 80 kg 4,4 Ton 3 CV. Sateria 62 karung 80 kg 4,96 Ton 4 CV. Perwira 82 karung 80 kg 6,56 Ton

Terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan pemilihan

supplier seperti Lidya Merry, dkk (2013) melakukan riset tentang pemilihan supplier buah dengan pendekatan metode Analytical Hieararchy Process (AHP)

dan Technique for Order Preferences by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penelitian tersebut melakukan analisis terhadap supplier berdasarkan beberapa kriteria seperti pengiriman, kualitas, pelayanan, profil perusahaan, harga, kelengkapan dokumen dan resiko. Emrah Onder dan Sundus Dag (2013) melakukan penelitian mengenai seleksi supplier untuk pabrik kabel dengan menggunakan metode kombinasi dari Analytical Hierarchy Process (AHP) dan TOPSIS. Penelitian tersebut menggunakan delapan kriteria dalam penelitiannya yaitu asal supplier, kualitas, ketersediaan, harga, persyaratan pengiriman, harga pengangkutan, kepercayaan terhadap supplier, dan sertifikasi kualitas.

Pada penelitian ini, proses analisis pada supplier dilakukan dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS. AHP akan digunakan untuk menentukan kepentingan relatif dari setiap kriteria. Setelah itu, TOPSIS digunakan untuk mengurutkan alternatif supplier berdasarkan jarak terdekat nilai alternatif dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Dari proses analisis ini akan didapatkan urutan ataupun ranking supplier dan dapat menjadi bahan

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Supplier biji kopi pada PT Indo CafCo belum dapat memenuhi kriteria

yang ditetapkan perusahaan. Dalam kurun waktu enam bulan terakhir terdapat 264 karung biji kopi yang ditolak perusahaan karena ketidaksesuaian kualitas dari biji kopi yang diperoleh dari supplier dengan standar perusahaan seperti adanya beberapa karung biji kopi yang memiliki kadar air melebihi 12,5%, masih terdapat serangga dan kotoran melebihi 0,5%. Biji Kopi yang tidak sesuai dengan standar perusahaan akan menurunkan kualitas biji kopi yang diekspor oleh PT Indo CafCo sehingga diperlukan pemilihan supplier yang dapat memenuhi kriteria perusahaan tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan analisis dan ranking

supplier sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam memilih supplier. Tujuan

lain adalah untuk mengetahui kriteria-kriteria yang menjadi keunggulan dan kelemahan dari setiap supplier yang menjalin kerjasama dengan perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dalam penerapan dan pengembangan ilmu yang didapat pada saat perkuliahan untuk

(6)

penyelesaian masalah yang ada di perusahaan tempat dilakukannya penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dari supplier bahan baku yang bekerja sama dengan perusahaan. 3. Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penerapan AHP dan TOPSIS untuk proses evaluasi supplier.

1.5 Batasan dan Asumsi yang Digunakan

Adapun batasan-batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Data yang digunakan adalah data pengiriman biji kopi oleh supplier mulai bulan Juni 2013 - Desember 2013.

2. Material yang diteliti adalah biji kopi.

3. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori Dickson, yaitu: kualitas, harga, ketepatan pengiriman, kuantitas dan respon terhadap klaim.

Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Tidak terjadi pergantian supplier biji kopi ke PT. Indo CafCo selama penelitian berlangsung.

2. Aktivitas perusahaan berjalan normal.

(7)

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika dalam penulisan tugas akhir adalah:

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, berisi sejarah dan gambaran umum perusahaan, proses produksi perusahaan dan manajemen.

BAB III LANDASAN TEORI, berisi teori-teori yang mendukung permasalahan dan analisis terhadap pemecahan masalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN, berisi tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian dan penjelasannya secara ringkas dan disertai dengan diagram alir.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, berisi data yang telah dikumpulkan dan akan digunakan pada pengolohan data sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH, berisi analisis dan pembahasan terhadap hasil pengolahan data yang dilakukan dengan membandingkannya dengan teori-teori yang ada.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan yang dapat diambil penulis dari hasil penelitian dan disertai dengan saran-saran yang perlu bagi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

V230 RECORDTYPE Tipe record discrete numeric V231 URRU Status desa/kota discrete numeric V232 KODEBS Kode Blok Sensus contin numeric V233 KODEPROP Kode Propinsi discrete

Menurut survey dengan cara wawancara pada Pasangan Usia Subur, pada Pasangan Usia Subur yang berkunjung sebanyak 10 Pasangan Usia Subur, 8 diantaranya tidak mempunyai

dipengaruhi oleh besarnya suku bunga.Peningkatan keuntungan dalam kaitannya dengan perubahan suku bunga sering disebut Non Perfoming Loan (NPL), Biaya Operasional pada

enam jenis pohon inang mempunyai dua tipe asosiasi yaitu positif dan negatif sedangkan 16 jenis yang lain hanya berasosiasi positif dengan Paku epifit.. Tingkat Asosiasi Paku

Tujuan penelitan mengetahui gambaran financial distress dan faktor apa yang menyebabkan perbedaan financial distress pada PT Lippo Cikarang, Tbk dan PT Bukit Darmo Property,

Tahapan penelitian ini meliputi tahap pembuatan media jamur tiram putih dan proses sterilisasi media, pengukuran lama pendidihan air, penghitungan efisiensi bahan

Bisnis MLM dalam kajian fiqh kontemporer dapat ditinjau dari dua aspek produk barang atau jasa yang dijual dan cara ataupun sistem

Kondisi lingkungan di ketiga kelurahan masih terdapat warga yang berperilaku BAB sembarangan, masih terdapat wilayah kumuh di Kelurahan Keputih dan Kejawan Putih