09/02/2014 RGS-Histo
09/02/2014 RGS-Histo
Histologi kelenjar pencernaan
Histologi kelenjar pencernaan
2012
2012
Dr Reni Gustine S MARS Dr Reni Gustine S MARS
TIU : Dapat mengenal dan
TIU : Dapat mengenal dan membedakan
membedakan
susunan mikroskopis dan histofisiologis
susunan mikroskopis dan histofisiologis
dari kelenjar digestivus.
dari kelenjar digestivus.
Kelenjar digestivus merupakan kumpulan kelenjar² yang
Kelenjar digestivus merupakan kumpulan kelenjar² yang
berhubungan dengan sistem pencernaan.
berhubungan dengan sistem pencernaan.
Fungsi : Membantu proses pencernaan.
Fungsi : Membantu proses pencernaan.
3 kelompok :
3 kelompok :
I.
I.
Kelenjar
Kelenjar salivarius
salivarius ::
- Kelenjar parotis.
- Kelenjar parotis.
- Kelenjar sub lingualis.
- Kelenjar sub lingualis.
- Kelenjar sub mandibularis.
- Kelenjar sub mandibularis.
II.
Pankreas.
II.
Pankreas.
III.
09/02/2014 RGS-Histo
09/02/2014 RGS-Histo
TIU : Dapat mengenal dan
TIU : Dapat mengenal dan membedakan
membedakan
susunan mikroskopis dan histofisiologis
susunan mikroskopis dan histofisiologis
dari kelenjar digestivus.
dari kelenjar digestivus.
Kelenjar digestivus merupakan kumpulan kelenjar² yang
Kelenjar digestivus merupakan kumpulan kelenjar² yang
berhubungan dengan sistem pencernaan.
berhubungan dengan sistem pencernaan.
Fungsi : Membantu proses pencernaan.
Fungsi : Membantu proses pencernaan.
3 kelompok :
3 kelompok :
I.
I.
Kelenjar
Kelenjar salivarius
salivarius ::
- Kelenjar parotis.
- Kelenjar parotis.
- Kelenjar sub lingualis.
- Kelenjar sub lingualis.
- Kelenjar sub mandibularis.
- Kelenjar sub mandibularis.
II.
Pankreas.
II.
Pankreas.
III.
I. Kelenjar Salivarius
I. Kelenjar Salivarius
TIK :
TIK :
Mampu menjelaskan, mengenal, mengidentifikasi
Mampu menjelaskan, mengenal, mengidentifikasi
dan membedakan struktur mikroskopis dan
dan membedakan struktur mikroskopis dan
histofisio
histofisiologis dari
logis dari ::
- Asini mukous, asini serous dan asini campuran.
- Asini mukous, asini serous dan asini campuran.
- Kelenjar parotis.
- Kelenjar parotis.
-
- Kelenjar submandibularis
Kelenjar submandibularis..
-
09/02/2014 RGS-Histo
09/02/2014 RGS-Histo
Kelenjar salivarius
Kelenjar salivarius
Bermuara pada rongga mulut. Cairan tak berwarna (lendir), 1-1,5 l/hr.Bermuara pada rongga mulut. Cairan tak berwarna (lendir), 1-1,5 l/hr.
Mengandung protein, glikoprotein, karbohidrat, enzim ptialin dan Mengandung protein, glikoprotein, karbohidrat, enzim ptialin dan maltase, sel epitel lepas, limfosit, IgA (sel
maltase, sel epitel lepas, limfosit, IgA (sel plasma di jaringanplasma di jaringan interstitial).
interstitial).
Kecil : kelenjar labialis, kelenjar Kecil : kelenjar labialis, kelenjar lingualis, kelenjar bukalis, kelenjarlingualis, kelenjar bukalis, kelenjar
palatina
palatina berada dibawah mukosa bibir, lidah, pipi dan palatum. berada dibawah mukosa bibir, lidah, pipi dan palatum.
Besar : Kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis.Besar : Kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis.
Ujung saraf di mukosaUjung saraf di mukosa dpt rangsang mekanik, termis, kimiawi, tak dpt rangsang mekanik, termis, kimiawi, tak
langsung (psikis, olfaktoris, makanan dlm mulut)
langsung (psikis, olfaktoris, makanan dlm mulut) sekresi kelenjar. sekresi kelenjar.
Persarafan : simpatis dan parasimpatis.Persarafan : simpatis dan parasimpatis.
09/02/2014 RGS-Histo
Fungsi saliva :
Menjaga kelembaban dan membasahi rongga mulut.
Melumasi, melunakan makanan
memudahkan proses
menelan, mengecap rasa.
Pencernaan karbohidrat (enzim ptialin, amilase)
dr
mulut s/d lambung, terhenti dalam suasana asam.
Membersihkan mulut dari sisa makanan, sel, bakteri
bersih.
Sel-sel dan saluran kelenjar salivarius
Sel : serous, sel mukous, sel campuran
serous-mukous.
Asini serous :
- Sel bentuk piramid, membrana basalis.
- Sitoplasma basal basofilik, apek asidofilik
(butir zimogen-proenzim).
- Inti bulat ditengah.
- HE : lebih merah.
09/02/2014 RGS-Histo
Asini mukous :
- Sel kuboid s/d kolumner, membrana basalis.
- Sitoplasma :
- Basofilik sedikit di basal.
- Antara inti dan apex : musin-pucat
- Inti oval/pipih di basal
- Sekresi musin/lendir, kental.
Asini campur :
- Struktur asini serous dan mukous.
- Demiluner Gianuzzi : asini serous di sebelah
distal menempel pada asini mukous, bentuk
bulan sabit
Sel basket/mioepitel gepeng, inti gepeng antara sel
asinus dan membrana basalis
memeras sekret.
Saluran :
duktus interkalatus (
sel kuboid rendah)
duktus
intralobularis/striata (
sel kuboid tinggi/kolumner, striae di basal – mitokondria– transport ion
)
duktus interlobularis/duktus exkretorius (
epitel09/02/2014 RGS-Histo
Kelenjar Parotis
Kelenjar terbesar, disamping telinga. Tubulo asiner kompleks, Serous murni. Basal sel asini : ribosomal RNA banyak.
Granula sekresi : PAS positif polisaharida. Kaya protein dan aktifitas amilase.
Kapsula jaringan ikat retikuler tebal septa – lobulus terdapat : sel lemak, serat saraf (N VII), duktus interlobularis, sel plasma.
Sel plasma : IgA – protein IgA-sekretory (s-IgA) resisten thd enzim pencernaan.
Sistem saluran lengkap, saluran utama duktus parotidikus Stenson bermuara di depan gigi molar 2 atas.
09/02/2014 RGS-Histo
Kelenjar submandibularis,
kelenjar submaxilaris.
Tubuloasiner kompleks.
Kelenjar mukoserous (serous 80%, mukous 5%).
Sel serous :
- Granula sekretoris PAS positip (karbohidrat).
- Inti bulat ditengah, sitoplasma basofilik
- Demiluner Gianuzzi : lisozim (hidrolisa ddg bakteri).
Duktus interkalatus pendek (sulit ditemukan).
Duktus striata berkembang baik dan panjang.
Saluran keluar utama : duktus Wharton
muara pada
09/02/2014 RGS-Histo
SUBMANDIBULAR GLAND
Striated ducts
Kelenjar sublingualis
Paling kecil.
Kelenjar tubuloasiner kompleks.
Kelenjar campur
Seromukous, demilune Gianuzzi,
Duktus interkalatus dan duktus striata jarang terlihat.
Kapsula tidak berkembang baik, tetapi septa jelas.
Saluran keluar (10-12), bermuara sepanjang lipatan
mukosa (plika sublingualis)
duktus sublingualis
mayor Bartholi
bersama duktus Wharton
09/02/2014 RGS-Histo
Histofisiologi kelenjar salivarius
1. Air dan glikoprotein (sel mukous) dari saliva, fs : membasahi, melumasi dan melarutkan.
2. Amilase : pencernaan karbohidrat sampai ke lambung sebelum getah lambung mengasamkan makanan (menurunkan aktivitas amilase).
3. Transport s-IgA dr jaringan ikat sel asini,duktus saliva.
(komponen sekretoris dihasilkan oleh sel asini, duktus interkalatus, duktus striata).
4. Laktoferin (mengikat besi utk pertumbuhan bakteri), lisozim (menghodrolisa dinding sel bakteri) pertahanan dlm rongga mulut melawan patogen.
5. Saraf : - parasimpatis memacu sekresi saliva.
Jelaskan perbedaan ketiga kelenjar saliva ini !
09/02/2014 RGS-Histo
II. Pankreas
TIK
:
Mampu menjelaskan, mengenal,
mengidentifikasi dan membedakan struktur
mikroskopis dan histofisiologis dari bagian
eksokrine dan endokrine kelenjar pankreas.
Pankreas
Letak retroperitoneal dalam rongga abdomen. T.d caput, corpus, cauda.
Makro : putih keunguan, labuli² jelas. Ukuran panjang 20 cm, berat 100 gr. Dilapisi kapsul septa lobulus.
Asini dilapisi jaringan ikat retikuler halus dan kaya kapiler. Merupakan kelenjar campur eksokrin dan endokrin.
- Kelenjar eksokrin : Sel asiner, struktur mirip kelenjar parotis
menghasilkan getah pankreas ±1,5 liter/hari.
- Kelenjar endokrin : Sel² dalam pulau Langerhans sekresi insulin dan glukagon.
09/02/2014 RGS-Histo 22
Bagian eksokrin pankreas
Asini pankreas merupakan kelenjar tubuloasiner kompleks yang bersifat serous.
Sel serous bentuk piramid mengelilingi lumen. Inti bulat, letak di basal.
Apikal sel asidofilik, mengandung granula zimogen tergantung aktifitas sel : puasa paling banyak.
Basal sel :
- Basofilik, karena banyak retikulum endoplasma granuler (rough surfaced endoplasmic reticulum)
- Garis² radier tersusun dr mitokondria. - Pada saat pencernaan aktif, lapisan
basal lebih tebal, inti terdesak ke tengah.
09/02/2014 RGS-Histo
Bagian eksokrin pankreas
Saluran keluar :
Duktus interkalatus
Ditengah asini : sel sentroasiner. Diluar asini : Sel kuboid
Duktus Striata
(intralobularis) Tidak ada
Duktus interlobularis
Epitel kolumner
Duktus Pankreatikus mayor
Epitel selapis kolumner tdpt sel goblet Dilapisi jaringan ikat tebal
Duktus Pankreatikus minor
Epitel selapis silindris tdpt sel goblet Dilapisi jaringan ikat tebal
Papila doudenalis minor Papila duodenalis mayor
PANCREAS
Acinar and centroacinar cells
09/02/2014 RGS-Histo
Histofisiologi bagian eksokrin pankreas
Cairan jernih, bersifat alkalis.
1. Enzim proteolitik : tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase :
mengkatalisa hidrolisa protein yg tidak/sebagian dicerna jadi asam amino/peptida kecil.
Disentesa dlm bentuk proenzim yg diaktifkan oleh enteropeptidase/ enterokinase di dalam usus.
2. Ribonuklease dan dioksiribonuklease : memecah nukleoprotein. 3. Amilase : menghidrolisa tepung (glikogen) menjadi glukosa dan
sakarida.
4. Lipase penkreas : menghidrolisa trigliserida menjadi asam lemak. 5. Kolesterol esterase : memecah kolesterol ester menjadi kolesterol
Pengaturan sekresi
diatur hormonal dan saraf .
Pengaturan hormonal dipengaruhi hormon sekretin
dan kolesistokinin (disekresi sel endokrin di epitel
usus halus).
Pengaturan saraf :
- saraf parasimpatis : sekresi enzim.
09/02/2014 RGS-Histo
Bagian endokrin pankreas
Pulau-pulau Langerhans : 50-250 µm, ratusan sel,
jumlah
±1 juta, terbanyak di kauda.
Sel² saling beranastomosis (desmosom), banyak
kapiler, dilapisi jaringan ikat retikuler tipis.
HE : bulatan² tercat pucat, semua jenis sel se-olah²
sama.
Trikrom Liisberg/Mason, krom-hematoxilin-floxin :
- Sel alfa = sel A : granula agak besar, merah tua.
- Sel beta = sel B : granula sangat halus, orange.
- Sel delta = sel D : granula kecil, biru
Metode imuno-histokimia, imunofluoresensi, m.e :
-
Sel alfa/sel A (20%) : sekresi glukagon.
-
Sel beta/sel B (60-90%) : sekresi insulin.
-
Sel delta/sel D (5%) : sekresi somatostatin.
-
Sel F : sekresi polipeptida pankreas.
09/02/2014 RGS-Histo
Histofisiologi bagian endokrin
pankreas
1. Insulin (polipeptida)
- dihasilkan oleh sel B
merangsang transport
glukosa melalui hampir seluruh membran sel.
- bila produksi/ jml sel B kurang : Diabetes melitus
(glukosa darah meningkat, glukosuria).
- Hiperinsulinisme (tumor sel beta pankreas /
insulinoma)
peningkatan jumlah sel B.
2. Glukagon.
- dihasilkan oleh sel A
menghancurkan glikogen
di hati
kadar gula darah meningkat.
3. Somatostatin dihasilkan oleh sel D.
- Pengaturan sekresi hormon pulau Langerhans
menghambat sekresi insulin.
4. Polipeptida pankreas dihasilkan oleh sel PP (F)
tidak mempunyai efek fisiologis yang jelas.
-
Peningkatan kadar gula darah
peningkatan
sekresi insulin.
-
Kadar gula darah normal/rendah
menurunkan
pelepasan insulin.
-
Pengaturan hormonal oleh epinefrin dan
norepinefrin
mmenghambat sekresi insulun.
-
Saraf otonom : mempengaruhi pengaturan sekresi
hormon.
- Parasimpatis : Peningkatan sekresi insulin.
- Simpatis : penurunan sekresi insulin.
III. Hepar dan vesika felea
TIK :
Mampu menjelaskan dan mengenal susunan
mikroskopis dan histofisiologis dari lobulus
hepar.
Mampu menjelaskan dan mengenal susunan
mikroskopis dan histofisiologis dari vesika
felea.
09/02/2014 RGS-Histo
Hepar
Hepar merupakan organ terbesar :
Berat 1.5 kg, lunak. Segar : merah tua (sangat
banyak darah ).
Letak dibawah diafragma dalam rongga abdomen.
Terdiri dari 4 lobus, dilapisi
kapsula Glisson
(jaringan ikat fibrosa tipis t.d kolagen dan elastis),
ditutupi serosa (peritoneum).
“bare area” daerah yang tidak ditutupi peritoneum,
langsung melekat pada diafragma dan visera pada
dinding posterior abdomen.
09/02/2014 RGS-Histo
Pada hillus (porta hepatis) :
-
Masuk v.porta (darah venosa 75%) dan a.hepatika
propria (darah arterial 25%).
-
Keluar : duktus hepatikus kanan dan kiri.
-
Jaringan ikat dari kapsul mengikuti pembuluh
darah masuk membentuk lobuli² kecil. Pemisahan
lobuli tidak sempurna.
-
Dalam lobulus terdapat jaringan penyokong
berupa jala² retikuler yang menyambung dengan
jaringan interlobularis.
Hepar mempunyai banyak fungsi :
- Melalui v.porta semua zat yang diabsorbsi usus akan
mencapai hepar, kecuali lipid.
- Lipid (kilomikron) di transport melalui pembuluh limfe.
- Posisi hepar pada sirkulasi sangat optimal untuk
mengumpulkan, mengubah dan menimbun metabolit²
serta menghilangkan/menetralkan zat² toksik.
- Pembuangan terjadi dalam empedu
sekresi eksokrin
(empedu, yang berperan untuk pencernaan lipid)
duktus biliaris
lumen duodenum.
- Sintesa sejumlah zat yang dilepaskan ke dalam aliran
darah.
09/02/2014 RGS-Histo
Lobulus hepar
- Kapsul jaringan ikat portal/ interlobular mengelilingi unit struktural
utama hepar (lobulus hepar).
- Pembuluh darah terdapat pada pertemuan sudut² poligonal/heksagonal yg
berbentuk segitiga disebut : segitiga/trigonum/area portal atau trigonum Kiernan.
- Portal triad/kanal portal pada area portal t d : cabang a.hepatika
(arteriol), cabang v.porta (venule), duktus biliaris dan limfe. Berada pada jaringan ikat interlobularis.
- Lobulus hepar : silinder/prisma tak teratur, 1 x 2 mm, 6 sudut
heksagonal. Jumlah ± 1 juta T.d :sel parenkim hati, v.sentralis, sinusoid hepar, spasium Disse, sel Kupffer, liposit, sel stellata
Lobulus hepar, lobulus klasik hati
(prisma heksagonal, vena sentralis, unit struktural anatomis terkecil)
Makroskopis : Silinder/prisma heksagonal, 1 x 2 mm, ± 1
juta, vena sentralis ditengah dan kanal portal ditepian pada
sudut²nya.
Potongan melintang : heksagonal.
-
1 – 2 deretan sel-sel parenkim hati (
hepatosit
)
tersusun radier membentuk anyaman 3 dimensi,
pusat vena sentralis, dipisahkan oleh sinusoid
hepar.
Dinding sinusoid : selapis sel retikulum endotel, terletak dlm
anyaman serat retikuler halus. Dinding tidak kontinyu
(ber- pori²).
09/02/2014 RGS-Histo
Sinusoid
Darah dari cabang² (interlobuler) vena porta dan arteri hepatika
sinusoid (jala² luas diantara lempengan hepatosit) pd tepian lobulus
mengalir secara radial vena sentralis.
Ruang sinusoid :
- Diameter ± 9 – 12 µm - Dibatasi endotel,
- Lamina basal ter-putus² tak ada barrier morfologis antara
sinusoid dan ruang perisinusoid. Plasma dapat langsung mencapai permukaan sel hati fs: Penting untuk pertukaran metabolik
aktif antara hati dan darah.
2 tipe sel :
- Tipe “endotelial” : inti kecil, memanjang, gelap, sitoplasma sangat tipis, saking bertautan/tumpang tindih, banyak gelembung
mikropinositotik.
- Sel fagosit (stelata) Kupffer : inti lebih besar, pucat, sitoplasma banyak cabang²nya/melintang ruang sinusoid. Mengandung eritrosit yg berdegenerasi, granula pigmen, granula besi.
Spasium Disse (ruang perisinusoid) :
-
Celah yang memisahkan sel endotel dengan
hepatosit, berisi mikrovili hepatosit.
Sel Kupffer :
-
Pada sinusoid: merupakan sel fagosit (erytrosit
tua, hemoglobin), sekresi protein yg berkaitan
dengan imunologik /sitokin.
Makrofag
Sel Stelata :
-
Pada celah Disse (perisinusoid) : sel penimbun
lemak (liposit). Mampu menyimpan vit A
dalam tetesan lemak. Mampu berdefferensiasi
menjadi fibroblast dalam lobulus.
SKEMA “ TRIGONUM KIERNANN”,
Hepatosit, sel hepar
- Sel besar, bentuk polihidral, 6 permukaan, batas
jelas
tersusun dlm rangkaian lempeng²,
bercabang dan saling beranastomsis
membentuk
kanalikuli biliaris
- Inti besar, bulat ditengah 1-2, mitosis.
- Sitoplasma eosinofilik
banyak mitokhondria dan
retikulum endoplasma halus.
- Dalam sitoplasma : lisozom, peroksisom
(microbodies), butir glikogen, tetes lemak (setelah
puasa, makan banyak lemak)
09/02/2014 RGS-Histo
Lobulus portal :
Unit fungsional utama, bentuk segitiga dgn venasentralis
diperifer pada masing² sudutnya.
Dibatasi : 3 vena sentralis berbeda dengan sumbu/pusat
duktus biliaris interlobuler/kanal portal.
T.d 3 lobulus klasik yang berdekatan, melepas sekresi ke
ductus biliaris interlobularis/daerah potal tsb.
Asinus hati :
Konsep terbaru dari unit fungsional hati terkecil.
T.d : parenkim hati yang terletak diantara 2 vena sentralis,
cabang terminal a.hepatika, v.porta dan sistem duktuli biliaris sebagai sumbunya.
Diperdarahi : cabang akhir a.hepatika dan v.porta,
Schematic diagram of a classic liver lobule. Branches of the hepatic artery (HA) and hepatic portal vein (PV) empty blood into hepatic sinusoids (S), through which it flow toward the central vein. The endothelial lining of the sinusoids is discontinuous and is separated from the radial plates of hepatocytes by the space of Disse. Bile canaliculi receive bile from the hepatocytes that border them and convey it toward the bile ducts in the portal triads. The arrows show that blood and ile flow in opposite directions.
09/02/2014 RGS-Histo
Schematic drawing illustrating the territories of the classic liver lobules, hepatic acini, and portal lobules. The classic lobule has a central vein (CV) and is outlined by the solid lines that connect the portal spaces (PS). The portal lobules (lighter color) have their centers in the portal spaces; they are outlined by lines that connect the central veins (upper triangle). The portal lobules constitute the portion of the liver from which bile flows to a portal space. The hepatic acinus (darker color) is the region irrigated by a single distributing vein (diamond shaped figure). Zones of the hepatic acinus are indicated by I, II and III.
Perdarahan
Darah dari limpa dan usus (aliran darah fungsional)
vena porta.
V.porta
venula di area portal
bercabang jadi
distributing veins, berjalan di tepi lobulus
inlet
venules menembus dinding hepatosit
sinusoid
berjalan radier, tengah lobulus
vena sentralis,
sentrolobularis
di basis lobulus bersatu jadi
v.sublobularis
bersatu jadi v.hepatika
vena cava
inferior.
A.hepatika
bercabang a. interlobularis, sebagian
mendarahi struktur saluran portal
sinusoid.
09/02/2014 RGS-Histo
Pembuluh limfe
Pembuluh limfe hepar membuat anyaman di
kapsula Glisson, septum interlobularis, sekitar
pembuluh darah besar dan saluran empedu
hepar dikelilingi anyaman pembuluh limfe yg
saling beranastomosis.
Didalam lobulus tidak terdapat pembuluh limfe.
Hepar banyak memproduksi cairan limfe
(protein plasma)
terkumpul di celah Disse
Sistem saluran empedu
Kanalikuli biliaris
duktus Hering dan duktus
biliaris terminal (duktuli biliaris)
duktus biliaris
interlobularis di area portal (intrahepatik)
bersatu jadi duktus biliaris ekstrahepatik
duktus hepatikus kanan dan kiri
duktus
hepatikus komunis
bersatu dgn duktus sistikus
duktus biliaris komunis
bermuara di
duodenum pada papila duodenalis mayor (duktus
koledokhus).
Aliran dari tengah ke pinggir (berlawanan arah
09/02/2014 RGS-Histo
Kanalikuli biliaris (kanal interselluler):
- Bagian pertama dari sistem duktus biliaris, intralobuler, diantara sel-sel hati celah tunggal antara dua sel hati yg berdekatan.
Duktulus/kanal Hering :
- Saluran kecil pendek, sel kuboid, sitoplasma jernih, sedikit organel.
- Membawa empedu dari kanalikuli biliaris
cabang duktus biliaris terminal.
Duktus biliaris terminal/ kolangiol/duktuli
biliaris -- merupakan ujung percabangan interlobuler dari sistem duktus biliaris, berjalan di sepanjang sisi
lobulus hati, bersama percabangan akhir interlobuler dari a.hepatika dan v.porta.
- Dinding : sel kuboid rendah diatas lamina basalis yang kontinyu.
Duktus biliaris intrahepatik :
-
Dinding epitel kuboid
epitel kolumner.
-
Diameter duktus ke arah porta hepatis
makin lebar.
-
Epitel duktus sangat pucat, dikelilingi
jaringan ikat padat, dekat dengan porta
09/02/2014 RGS-Histo
Duktus biliaris ekstrahepatikus
Duktus ekstrahepatikus :
- Epitel silindris tinggi mukus.
- Jaringan ikat dibawah epitil banyak serat elastis mirip jaringan limfoid.
- Sub epitel kumpulan kelenjar tubuloasiner (jenis mukosa), pembuluh darah dan saraf.
- Pada ujung duktus koledokus, dekat duodenum terdapat penebalan serat sirkuler disebut sphincter Boyden.
- Sphincter oddi penebalan sekitar ampula Vateri pada pertemuan saluran empedu, saluran pankreas, proksimal muara ampula kedalam duodenum.
Duktus ekstrahepatikus
VF
Duktus biliaris
Duktus hepatika kiri Duktus hepatika kanan
Duktus hepatika komunis Duktus sistikus
Duktus koledokus
Duktus pankreatik utama Duktus biliaris
Papila duodenalis
Ampula Vateri Sphincter oddi
Sphincter Boyden
Katup spiral Heister
Duktus biliaris Duktus hepatika kiri-kanan Duktus hepatika Komunis + duktus sistikus Duktus koledokus
Three dimensional aspect of the normal liver. In the upper center vein; in the lower center, the portal vein. Observe the bile canaliculus (darker color), liver plates (lighter color), Hering’s canal, Kupffer cells sinusoid, fat-storing cell, and sinusoidal endothelial cell.
Histofisiologi hepar
Fungsi :
1. Endokrine 2. Eksokrine. 3. Mensintesis.
4. Menyimpan zat tertentu. 5. Mendetoksikasi.
1.
Sekresi protein,2. Penyimpanan metabolit-metabolit.
3. Sekresi empedu.
4. Fungsi metabolit,
5. Detoksifikasi dan inaktifasi, 6. Fungsi lain : - fagositosis,
- pembuatan heparin,
09/02/2014 RGS-Histo
1.
Sekresi protein.
Albumin, protrombin, fibrinogen (faktor anti anemia), albumin plasma darah.
Disintesa di retikulum endoplasma granuler disekresi secara lambat ke darah (fs endokrin).
5% dihasilkan oleh sel Kupffer, sisanya hepatosit. Mensintesa kolesterol.
2. Penyimpanan metabolit-metabolit.
- Lipid dan karbohidrat disimpan di hati lemak dan glikogen
penting karena hati mensuplai energi untuk tubuh antara selang waktu makan
- Fs mempertahankan kadar gula darah.
- Fs metabolisme lipid darah sbg lipoprotein - Penyimpanan vitamin vit A, vit B, heparin (sel Mast).
3. Sekresi empedu
- Empedu terdiri dari asam empedu, fosfolipid, lesitin, kolesterol, bilirubin.
- 90% asam empedu berasal dari reabsorbsi lumen usus
hepatosit hanya mengangkut dari darah ke saluran empedu.
- 10% disintesa oleh hepatosit dalam retikulum endoplasma halus dari konjugasi asam kolat (disintesa dr kolesterol) dgn asam
amino glisin dan taurin menghasilkan asam glikokolik dan taurokolik.
- Fs asam empedu : emulsifikasi lipid dalam saluran cerna dan mempermudah pencernaan oleh lipase diabsorbsi.
- Bilirubin dibentuk dari penghancuran hemoglobin oleh sistem fagosit/makrofag/sel Kupffer hepatosit, dalam retikulum endoplasmik halus : bilirubin hidrofobik dikonjugasi dengan
glukuronat bilirubin glukuronida yg larut dlm air kanalikuli biliaris lumen usus.
- Bilirubin dalam anus direduksi oleh bakteri usus urobilinogen
dibuang, feses.
09/02/2014 RGS-Histo
4. Fungsi metabolik :
- Mengubah lipid dan asam² amino jadi glikogen dgn proses enzimatik kompleks (glikoneogenesis). - Tempat deaminasi asam² amino urea darah
dikeluarkan ginjal.
5. Detoksifikasi dan inaktivasi
- Inaktivasi obat/senyawa dgn cara : oksidasi, metilasi, konjugasi.
enzim glukuroniltransferase (mengkonjugasi asam glukuronat dgn bilirubin)
- Mengkonjugasi steroid, barbiturat, antihistamin, antikonvulsan.
6. Fungsi lain : fagositosis (sel Kupffer), pembuatan heparin, pembasmi substansi anti anemik, hemopoiesis pada fetus dan bayi baru lahir,dll.
Sel hati mampu mengadakan regenerasi
dengan cara mitosis.
Pada kerusakan organ yang terus
menerus/berulang
pembentukan
jaringan pengikat yg berlebihan
mengganggu regenerasi
sirrhosis
09/02/2014 RGS-Histo
09/02/2014 RGS-Histo
Vesika felea
Vesika felea
TIK
TIK : : Dapat Dapat menjelaskan menjelaskan dan dan mengenal mengenal susunan susunan mikroskopismikroskopis serta histofisiologis dari vesika felea.
serta histofisiologis dari vesika felea.
-
- Tempat
Tempat penyimpanan
penyimpanan ((±
± 50 ml) dan
50 ml) dan pemekatan empedu
pemekatan empedu
(reabsorbsi air dan mineral).
(reabsorbsi air dan mineral).
-
- Empedu
Empedu disekresi
disekresi secara
secara kontinyu
kontinyu oleh
oleh sel
sel hepar
hepar
kosong :
kosong :
mukosa membentuk lipatan².
mukosa membentuk lipatan².
-
- Ada
Ada makanan
makanan (lemak)
(lemak) di
di duodenum
duodenum
refleks kontraksi
refleks kontraksi
kandung empedu (dipengaruhi hormon kolesistokinin
kandung empedu (dipengaruhi hormon kolesistokinin
-disintesa sel di epitel usus halus).
disintesa sel di epitel usus halus).
-
- Bentuk
Bentuk seperti
seperti buah
buah peer.
peer.
-
- Letak
Letak :
: dilekukan
dilekukan permukaan
permukaan bawah
bawah lobus
lobus kanan
kanan hati.
hati.
-
- T.d
T.d :
: fundus,
fundus, korpus
korpus dan
dan leher.
leher.
-
Vesika felea / kandung empedu Vesika felea / kandung empedu
09/02/2014 RGS-Histo
09/02/2014 RGS-Histo
Vesika felea
Vesika felea
-
- Tunika
Tunika mukosa.
mukosa.
- Epitel kolumner selapis yg tinggi dgn mikrovilli.
- Epitel kolumner selapis yg tinggi dgn mikrovilli.
- Sitoplasma merah pucat, inti oval di basal.
- Sitoplasma merah pucat, inti oval di basal.
- Lamina basal yg halus.
- Lamina basal yg halus.
- Lamina propria : t.d jaringan ikat, banyak pembuluh darah.
- Lamina propria : t.d jaringan ikat, banyak pembuluh darah.
- Invaginasi epitel ke lamina propria membentuk kelenjar
- Invaginasi epitel ke lamina propria membentuk kelenjar
tubuloasiner
tubuloasiner
mukus
mukus
terinfeksi
terinfeksi
peradangan kronis.
peradangan kronis.
-
- Sub
Sub mukosa
mukosa tidak
tidak ada.
ada.
-
- Tunika
Tunika muskularis.
muskularis.
- Serabut otot polos tebal
-
- Lapisan
Lapisan jaringan
jaringan ikat
ikat perimuskuler
perimuskuler yang
yang ditutupi
ditutupi serosa
serosa
(peritonium).
(peritonium).
- Berkembang baik, jaringan ikat padat
- Berkembang baik, jaringan ikat padat kolagen
kolagen
menyambung dgn kapsul hati Kapsula Gibsson.
menyambung dgn kapsul hati Kapsula Gibsson.
- Berisi pembuluh darah dan limfe.
- Berisi pembuluh darah dan limfe.
-
- Leher
Leher membran
membran mukosa
mukosa membentuk
membentuk lipatan
lipatan spiral
spiral dgn
dgn
serat otot polos sbg pusatnya disebut
serat otot polos sbg pusatnya disebut katub spiral
katub spiral
Heister
Heister
fs :
fs : mencegak perubahan menda
mencegak perubahan mendadak pada
dak pada
kapasitas VF oleh perubahan tekanan.
Vesika felea
- Sinus Rockitansky Aschoff :
- Invaginasi epitel menembus lapisan otot dan mencapai jaringan ikat perimuskuler.
- Bukan kelenjar. Awal pengaruh patologik pada dinding VF. - Duktus Luschka :
- Lapisan jaringan ikat yg berbatasan dgn permukaan hati. - Bermuara ke duktus biliaris (epitel = epitel ductus biliaris
intrahepatik).
- Tidak pernah bermuara ke VF duktus biliaris aberans embrional.
- VF Duktus sistikus bergabung dgn duktus hepatikus komunis duktus koledokus (lapisan = VF).
09/02/2014 RGS-Histo 80
KANTUNG EMPEDU / GALL BLADDER / VESICA FELEA