• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Audit 450

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standar Audit 450"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Standar audit

Sa 450

pengevaluasian atas Kesalahan penyajian

yang diidentifikasi Selama audit

(2)

Standar audit 450

pEnGEValuaSian ataS KESalahan pEnYaJian

YanG

diidEntiFiKaSi SElama audit

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),

atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten). dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

daFtar iSi

Parag pendahuluan Ruang 1 Tanggal Efektif ... 2 tujuan ... 3 definisi ... ... 4 Ketentuan

Akumulasi Kesalahan Penyajian yang

Diidentifikasi ... 5

Pertimbangan atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Berlangsung... 6–7

Komunikasi dan Koreksi atas Kesalahan 8– Pengevaluasian Dampak Kesalahan

Penyajian yang Tidak 10–

Representasi

Tertulis ... 14 Dokumentasi ... 1

materi penerapan dan penjelasan lain

Definisi Kesalahan A

Akumulasi Kesalahan Penyajian yang

Diidentifikasi ... A2–A3

Pertimbangan atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Berlangsung... A4–A6

Komunikasi dan Koreksi atas Kesalahan A7– Pengevaluasian Dampak Kesalahan

Penyajian yang Tidak A11–

Representasi Tertulis ... A24 Dokumentasi ... ... A2 5 Standar Audit (“SA”) 450 “Pengevaluasian atas Kesalahan Diidentifikasi Selama Audit” harus dibaca dalam konteks SA 200, “Tujua

Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Standar Audit.”

(3)

1 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 27 28 30 31 32 audit; dan 33 34 36 37 38 39 40 41 42 pEndahuluan ruang lingkup

700 berkaitan dengan tanggung jawab auditor, dalam

pelaksanaan suatu audit atas laporan keuangan.

tanggal Efektif

Emiten. tuJuan

ada, terhadap laporan keuangan. 2

1. Standar Audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor

untuk mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang

diidentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang

tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan. SA

9 merumuskan suatu opini atas laporan keuangan, untuk

menyimpulkan apakah keyakinan memadai telah diperoleh

tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas

dari kesalahan penyajian material. Kesimpulan auditor yang

diharuskan oleh SA 700 memperhitungkan pengevaluasian

auditor atas kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika

ada, terhadap laporan keuangan, berdasarkan SA ini.1

SA 3202

berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk menerapkan

konsep materialitas dengan tepat dalam perencanaan dan

19

2. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk

periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari

2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas

selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain

(4)

1 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18

19 wajar, dalam semua hal yang material. 20 21 22 24 25 27 28 29 30 32 33 34 35 36 37 38 39 40 42 dEFiniSi

klasifikasi, penyajian, atau pengungkapan yang

audit dan belum dikoreksi. KEtEntuan

akumulasi Kesalahan penyajian yang diidentifikasi

secara jelas tidak penting. (Ref: Para. A2–A3)

pertimbangan atas Kesalahan penyajian yang diidentifikasi

audit, dapat menjadi material; atau (Ref: Para. 2

4. Untuk tujuan SA, istilah-istilah di bawah ini memiliki makna

sebagai berikut:

(a) Kesalahan penyajian: Suatu perbedaan antara jumlah,

klasifikasi, penyajian, atau pengungkapan suatu unsur

laporan keuangan yang dilaporkan dengan jumlah,

9 disyaratkan agar penyajian unsur tersebut sesuai dengan

kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Kesalahan

penyajian dapat terjadi dari kesalahan atau kecurangan.

(Ref: Para. A1)

Ketika auditor menyatakan suatu opini atas apakah

laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua

hal yang material, kesalahan penyajian juga mencakup

penyesuaian atas jumlah, klasifikasi, penyajian, atau

pengungkapan, yang menurut pertimbangan auditor,

diperlukan untuk menyajikan laporan keuangan secara

(b) Kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi: Kesalahan

penyajian yang telah diakumulasi oleh auditor selama

23 26

(5)

1 (b) Agregasi kesalahan penyajian yang diakumulasi selama 2 audit mendekati materialitas yang ditentukan berdasarkan 3 SA 320. (Ref: Para. A5)

4

5 7. Jika, berdasarkan permintaan auditor, manajemen telah 6 memeriksa suatu golongan transaksi, saldo akun, atau 7 pengungkapan dan mengoreksi kesalahan penyajian yang 8 telah dideteksi, auditor harus melaksanakan prosedur audit 9 tambahan untuk menentukan apakah kesalahan penyajian 10 tersebut masih ada. (Ref: Para. A6)

11 12

13 8. Auditor harus mengomunikasikan secara tepat waktu semua 14 kesalahan penyajian yang diakumulasi selama audit dengan 15 tingkat manajemen yang tepat, kecuali jika dilarang oleh 16 peraturan perundang-undangan.3 Auditor harus meminta

17 manajemen untuk mengoreksi kesalahan penyajian tersebut. 18 (Ref: Para. A7–A9)

19

20 9. Jika manajemen menolak untuk mengoreksi beberapa atau 21 semua kesalahan penyajian yang dikomunikasikan oleh 22 auditor, auditor harus memperoleh pemahaman tentang 23 alasan manajemen untuk tidak membuat koreksi dan harus 24 memperhitungkan pemahamannya tersebut pada waktu 25 mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan 26 bebas dari kesalahan penyajian material. (Ref: Para. A10) 27

28 29

30 10. Sebelum mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang 31 tidak dikoreksi, auditor harus menentukan kembali materialitas 32 yang ditentukan berdasarkan SA 320 untuk mengonfirmasi 33 apakah materialitas tersebut masih tepat dalam konteks hasil 34 aktual keuangan entitas. (Ref: Para. A11–A12)

35

36 11. Auditor harus menentukan apakah kesalahan penyajian yang 37 tidak dikoreksi adalah material, secara individual atau

38 39 40 41 42

Komunikasi dan Koreksi atas Kesalahan penyajian

pengevaluasian dampak Kesalahan penyajian yang tidak

dikoreksi

(6)

1 secara agregasi. Dalam membuat penentuan ini, auditor harus 2 mempertimbangkan:

3 (a) Ukuran dan sifat kesalahan penyajian tersebut baik dalam 4 hubungannya dengan golongan transaksi, saldo akun, 5 atau pengungkapan tertentu dan laporan keuangan 6 secara keseluruhan, dan kondisi tertentu tentang 7 terjadinya kesalahan penyajian tersebut; dan (Ref: Para.

8 A13–A17, A19–A20)

9 (b) Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi yang 10 berkaitan dengan periode lalu atas golongan transaksi, 11 saldo akun, atau pengungkapan yang relevan, serta 12 laporan keuangan secara keseluruhan. (Ref: Para. A18) 13

14 15

16 12. Auditor harus mengomunikasikan dengan pihak yang 17 bertanggung jawab atas tata kelola kesalahan penyajian 18 yang tidak dikoreksi dan dampaknya, secara individual atau 19 agregasi, terhadap opini dalam laporan audit, kecuali jika 20 dilarang oleh peraturan perundang-undangan.4 Komunikasi

21 auditor harus mengidentifikasi kesalahan penyajian material 22 yang tidak dikoreksi secara individual. Auditor harus meminta 23 untuk dikoreksi kesalahan penyajian tersebut. (Ref: Para. A21–

24 A23)

25

26 13. Auditor harus juga mengomunikasikan dengan pihak yang 27 bertanggung jawab atas tata kelola dampak kesalahan 28 penyajian yang tidak dikoreksi yang berkaitan dengan 29 periode lalu terhadap golongan transaksi, saldo akun, atau 30 pengungkapan yang relevan, serta laporan keuangan secara 31 keseluruhan.

32 33

34 14. Auditor harus meminta suatu representasi tertulis dari 35 manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung 36 jawab atas tata kelola apakah mereka yakin bahwa dampak 37 kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi adalah tidak 38 material, secara individual dan agregasi, terhadap laporan 39 keuangan secara keseluruhan. Suatu ringkasan atas unsur-40

41 42

Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata

Kelola

(7)

1 unsur tersebut harus dicantumkan dalam atau dilampirkan 2 pada representasi tertulis. (Ref: Para. A24)

3 4

5 15. Auditor harus mencantumkan dalam dokumentasi audit:5 (Ref:

6 Para. A25)

7 (a) Jumlah yang kesalahan penyajian di bawah jumlah 8 tersebut dipandang tidak penting (paragraf 5);

9 (b) Semua kesalahan penyajian yang diakumulasi selama 10 audit dan apakah kesalahan penyajian tersebut telah 11 dikoreksi (Paragraf 5, 8, dan 12); dan

12 (c) Kesimpulan auditor tentang apakah kesalahan penyajian 13 yang tidak dikoreksi tersebut adalah material, secara 14 individual atau agregasi, dan basis kesimpulannya

15 (paragraf 11). 16 17 *** 18 19 20 21

22 A1. Kesalahan penyajian dapat merupakan hasil dari:

23 (a) Suatu ketidakakuratan dalam akumulasi atau pengolahan 24 data yang digunakan untuk menyusun laporan

25 keuangan;

26 (b) Suatu penghilangan jumlah atau pengungkapan; 27 (c) Suatu estimasi akuntansi yang tidak tepat yang timbul 28 dari kealpaan, atau penafsiran suatu fakta yang secara 29 jelas salah; dan

30 (d) Pertimbangan manajemen tentang estimasi akuntansi 31 yang oleh auditor dipertimbangkan tidak masuk akal atau 32 pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi yang oleh 33 auditor dipertimbangkan tidak tepat.

34 Contoh kesalahan penyajian yang timbul dari kecurangan 35 dapat dilihat di SA 240.6 36 37 38 39 40 41 42 dokumentasi

matEri pEnErapan dan pEnJElaSan lain

definisi Kesalahan penyajian (Ref: Para. 4(a))

5 SA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8-11, dan A6.

6 SA 240, “Tanggung Jawab Auditor Terkait Dengan Kecurangan dalam

(8)

1

2 A2. Auditor dapat menentukan suatu jumlah yang kesalahan 3 penyajian di bawah jumlah tersebut secara jelas tidak 4 penting dan tidak perlu untuk diakumulasi karena auditor 5 mengharapkan bahwa akumulasi jumlah tersebut secara jelas 6 tidak akan berdampak material terhadap laporan keuangan. 7 “Secara jelas tidak penting” bukan merupakan pernyataan 8 lain untuk “tidak material.” Hal yang secara jelas tidak penting 9 akan secara keseluruhan berbeda (lebih kecil) ukurannya 10 daripada materialitas yang ditentukan berdasarkan SA 320, 11 dan akan menjadi hal yang secara jelas tidak penting, apakah 12 secara individual atau agregasi serta apakah dipertimbangkan 13 dengan kriteria ukuran, sifat, atau keadaan. Jika terdapat 14 ketidakpastian tentang apakah satu atau lebih unsur secara 15 jelas tidak penting, hal tersebut dipertimbangkan sebagai 16 unsur yang bukan secara jelas tidak penting.

17

18 A3. Untuk membantu auditor dalam mengevaluasi dampak 19 kesalahan penyajian yang diakumulasi selama audit dan 20 dalam mengomunikasikan kesalahan penyajian tersebut 21 kepada manajemen dan pihak yang bertanggung jawab 22 atas tata kelola, akan berguna untuk membedakan antara 23 kesalahan penyajian faktual, kesalahan penyajian yang bersifat 24 pertimbangan, dan kesalahan penyajian proyeksian.

25 Kesalahan penyajian faktual adalah kesalahan penyajian 26

Kesalahan penyajian yang bersifat pertimbangan adalah 28 perbedaan yang timbul dari pertimbangan manajemen 29 tentang estimasi akuntansi yang menurut pertimbangan 30 auditor tidak masuk akal, atau pemilihan atau penerapan 31 kebijakan akuntansi yang menurut pertimbangan auditor 32

Kesalahan penyajian proyeksian adalah estimasi terbaik 34 auditor tentang kesalahan penyajian dalam populasi, 35 yang melibatkan proyeksi kesalahan penyajian yang 36 diidentifikasi dalam sampel audit ke seluruh populasi 37 yang terkait dengan sampel. Panduan tentang penentuan 38 kesalahan penyajian proyeksian dan pengevaluasian 39 hasilnya ditetapkan dalam SA 530.7

40 41 42

yang tidak diragukan lagi.

tidak tepat.

akumulasi Kesalahan penyajian yang diidentifikasi (Ref: Para. 5)

27

(9)

1 2

3 A4. Suatu kesalahan penyajian mungkin bukan merupakan suatu 4 kejadian yang terisolasi. Bukti bahwa kesalahan penyajian 5 yang lain mungkin ada mencakup, sebagai contoh, jika 6 auditor mengindentifikasi bahwa suatu kesalahan penyajian 7 timbul dari tidak berfungsinya pengendalian internal atau 8 dari asumsi yang tidak tepat atau metode penilaian yang 9 diterapkan secara luas oleh entitas.

10

11 A5. Jika agregasi kesalahan penyajian yang diakumulasi selama 12 audit mendekati materialitas yang ditentukan berdasarkan SA 13 320, ada kemungkinan terdapat risiko yang lebih besar dari 14 tingkat risiko rendah yang dapat diterima bahwa kesalahan 15 penyajian yang mungkin tidak terdeteksi, bila diperhitungkan 16 dengan kesalahan penyajian agregasi selama audit, dapat 17 melebihi materialitas. Kesalahan penyajian yang tidak 18 terdeteksi dapat terjadi karena adanya risiko sampling dan 19 risiko non-sampling.8

20

21 A6. Auditor dapat meminta manajemen untuk memeriksa 22 golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan agar 23 manajemen memahami penyebab suatu kesalahan penyajian 24 yang diidentifikasi oleh auditor, melaksanakan prosedur 25 untuk menentukan jumlah kesalahan penyajian aktual 26 dalam golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan, 27 serta membuat penyesuaian yang tepat terhadap laporan 28 keuangan. Permintaan seperti itu dapat dibuat, sebagai 29 contoh, berdasarkan proyeksi auditor tentang kesalahan 30 penyajian yang diidentifikasi dalam suatu sampel audit ke 31 seluruh populasi yang terkait dengan sampel.

32 33

34 A7. Komunikasi kesalahan penyajian secara tepat waktu kepada 35 tingkat manajemen yang tepat adalah penting karena 36 memungkinkan manajemen mengevaluasi apakah unsur 37 tersebut adalah kesalahan penyajian, menginformasikan 38 kepada auditor jika manajemen tidak setuju, dan mengambil 39 tindakan yang diperlukan. Pada umumnya, tingkat manajemen 40

41 42

pertimbangan atas Kesalahan penyajian yang diidentifikasi

Selama audit Berlangsung (Ref: Para. 6–7)

Komunikasi dan Koreksi atas Kesalahan penyajian

(10)

1 yang tepat adalah manajer yang memiliki tanggung jawab 2 dan wewenang untuk mengevaluasi kesalahan penyajian dan 3 melakukan tindakan yang diperlukan.

4

5 A8. Peraturan perundang-undangan mungkin membatasi 6 komunikasi auditor tentang kesalahan penyajian tertentu ke 7 manajemen, atau yang lain, dalam entitas. Sebagai contoh, 8 peraturan perundang-undangan dapat secara spesifik 9 melarang suatu komunikasi, atau tindakan lain, yang secara 10 prejudis mendorong dilakukannya suatu investigasi oleh 11 otoritas yang berwenang atas tindakan melawan hukum 12 yang aktual atau dicurigai. Dalam beberapa keadaan, konflik 13 yang potensial antara kewajiban auditor terhadap kerahasiaan 14 dan kewajiban untuk mengomunikasikan mungkin kompleks. 15 Dalam kasus seperti itu, auditor dapat mempertimbangkan 16 untuk mencari advis hukum.

17

18 A9. Koreksi oleh manajemen atas semua kesalahan penyajian, 19 termasuk yang dikomunikasikan oleh auditor, memungkinkan 20 manajemen untuk mempertahankan buku dan catatan 21 akuntansi yang akurat dan menurunkan risiko kesalahan 22 penyajian material atas laporan keuangan di masa depan 23 karena dampak kumulatif kesalahan penyajian yang tidak 24 material dan tidak dikoreksi berkaitan dengan periode lalu. 25

26 A10. SA 700 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah 27 laporan keuangan disusun dan disajikan, dalam semua hal 28 yang material, sesuai dengan kerangka dasar pelaporan 29 keuangan yang berlaku. Pengevaluasian ini mencakup 30 pertimbangan atas aspek kualitatif praktik akuntansi 31 entitas, termasuk indikator tentang adanya kemungkinan 32 pertimbangan manajemen yang bias,9 yang mungkin

33 dipengaruhi oleh auditor 34

35 36

37 A11. Penentuan oleh auditor tentang materialitas berdasarkan SA 38 320 sering kali didasarkan pada estimasi hasil keuangan entitas, 39 karena hasil keuangan aktual mungkin belum diketahui. Oleh 40

41 42

pengevaluasian dampak Kesalahan penyajian yang tidak

(11)

1 karena itu, sebelum auditor mengevaluasi tentang dampak 2 kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, auditor mungkin 3 perlu untuk merevisi materialitas yang ditentukan berdasarkan 4 SA 320 sesuai hasil keuangan aktual.

5

6 A12. SA 320 menjelaskan bahwa, selama berlangsungnya audit, 7 materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan 8 (dan, jika berlaku, tingkat materialitas untuk golongan 9 transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu) direvisi 10 pada saat auditor menyadari informasi selama audit yang 11 akan menyebabkan auditor menentukan suatu jumlah yang 12 berbeda dari jumlah yang ditentukan pada saat awal.10 Jadi,

13 revisi signifikan kemungkinan sudah dilakukan sebelum

14 auditor mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang tidak 15 dikoreksi. Namun, jika auditor menilai kembali materialitas 16 yang ditentukan berdasarkan SA 320 (lihat paragraf 10 SA 17 ini) dan menghasilkan suatu jumlah yang lebih rendah, maka 18 materialitas pelaksanaan (performance materiality) serta 19 sifat, saat dan luas dari prosedur-prosedur audit lanjutan 20 dipertimbangkan kembali untuk mendapatkan bukti audit 21 yang cukup dan tepat, yang menjadi basis dari opini audit. 22

23 A13. Setiap kesalahan penyajian secara individual dipertimbangkan 24 untuk mengevaluasi dampaknya atas golongan transaksi, 25 saldo akun, atau pengungkapan yang relevan, termasuk 26 apakah tingkat materialitas untuk golongan transaksi, 27 saldo akun, atau pengungkapan tertentu, jika ada, telah 28 dilampaui.

29

30 A14. Jika suatu kesalahan penyajian secara individual dipandang 31 material, maka kecil kemungkinan kesalahan penyajian 32 tersebut dapat di saling hapus (offset) dengan kesalahan 33 penyajian yang lain. Sebagai contoh, jika pendapatan 34 disajikan lebih tinggi dari jumlah yang seharusnya secara 35 material, maka laporan keuangan secara keseluruhan dapat 36 menjadi kesalahan penyajian secara material, bahkan jika 37 dampak kesalahan penyajian terhadap laba sepenuhnya 38 disaling hapus (offset) dengan penyajian biaya yang lebih 39 tinggi dari jumlah yang seharusnya. Saling hapus (offset) 40

41

42 10 SA 320, paragraf

(12)

1 dari kesalahan penyajian yang terjadi dalam saldo akun dan 2 golongan transaksi yang sama mungkin tepat; namun, risiko 3 bahwa kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi lebih lanjut 4 perlu dipertimbangkan sebelum menyimpulkan bahwa saling 5 hapus (offset) bahkan untuk kesalahan penyajian yang tidak 6 material adalah tepat.11

7

8 A15. Penentuan apakah suatu kesalahan penyajian klasifikasi 9 adalah material mencakup pengevaluasian pertimbangan 10 kualitatif, seperti dampak kesalahan penyajian klasifikasi 11 tersebut terhadap utang atau persyaratan kontraktual, 12 dampaknya pada unsur-unsur individual atau sub-total, 13 atau dampaknya pada rasio kunci. Terdapat kondisi yang di 14 dalamnya auditor menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian 15 klasifikasi tidak material dalam konteks laporan keuangan 16 secara keseluruhan, meskipun kesalahan penyajian tersebut 17 melebihi tingkat materialitas atau tingkat yang diterapkan dalam 18 mengevaluasi kesalahan penyajian lainnya. Sebagai contoh, 19 kesalahan penyajian klasifikasi antara unsur di neraca tidak 20 dapat dipandang material dalam konteks laporan keuangan 21 secara keseluruhan bila jumlah kesalahan penyajian klasifikasi 22 adalah kecil jika dibandingkan dengan jumlah dari unsur 23 neraca yang berkaitan dan kesalahan penyajian klasifikasi 24 tersebut tidak berdampak terhadap laporan laba-rugi atau 25 rasio-rasio kunci.

26

27 A16. Keadaan yang berkaitan dengan beberapa kesalahan penyajian 28 dapat menyebabkan auditor untuk mengevaluasi kesalahan 29 penyajian tersebut sebagai material, baik secara individual 30 maupun jika dipertimbangkan secara bersama-sama dengan 31 kesalahan penyajian yang lain yang diakumulasi selama 32 audit, meskipun kesalahan penyajian tersebut lebih rendah 33 dari materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan. 34 Kondisi yang dapat memengaruhi pengevaluasian mencakup 35 luasnya kesalahan penyajian tersebut:

36 Memengaruhi kepatuhan terhadap persyaratan pada

37 peraturan; 38 39 40 41 42

11 Identifikasi suatu jumlah kesalahan penyajian material dalam saldo akun

atau

golongan transaksi yang sama dapat mengharuskan auditor untuk menilai

(13)

1 Memengaruhi kepatuhan terhadap persyaratan utang 2 atau persyaratan kontraktual lainnya;

3

4 atas suatu kebijakan akuntansi yang berdampak tidak 5 material terhadap laporan keuangan periode kini namun 6 akan berdampak material terhadap laporan keuangan 7

8

9 terutama dalam konteks ekonomi umum atau kondisi 10

11

12 posisi keuangan hasil operasi atau arus kas suatu 13

14

15 laporan keuangan (sebagai contoh, signifikansi suatu 16 hal bagi segmen atau porsi lain dari bisnis entitas yang 17 telah diidentifikasi sebagai bagian yang memiliki peran 18

19

20 manajemen, sebagai contoh, dengan menjamin bahwa 21 persyaratan untuk bonus atau insentif lainnya akan 22

23

24 tentang komunikasi sebelumnya kepada pengguna, 25

26

27 (sebagai contoh, apakah pihak eksternal yang melakukan 28 transaksi mempunyai hubungan dengan anggota

29 30

31 secara spesifik diharuskan oleh kerangka dasar 32 pelaporan keuangan namun, menurut pertimbangan 33 auditor, informasi tersebut penting bagi pengguna untuk 34 memahami tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, 35

36

37 dikomunikasikan dalam dokumen yang berisi laporan 38 keuangan auditan (sebagai contoh, informasi yang 39 akan dicantumkan dalam “Analisa dan Pembahasan 40 Manajemen” atau “Penelaahan Keuangan dan Operasi”) 41 yang secara masuk akal diharapkan dapat memengaruhi 42 keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan. SA

periode yang akan datang; industri;

entitas;

penting dalam operasi atau profitabilitas entitas);

dipenuhi;

sebagai contoh, yang berkaitan dengan prakiraan laba;

manajemen entitas;

Berkaitan dengan pemilihan atau penerapan yang salah

Menutupi suatu perubahan dalam laba atau tren lainnya,

Memengaruhi rasio yang digunakan untuk mengevaluasi

Memengaruhi informasi segmen yang disajikan dalam

Memiliki pengaruh terhadap peningkatan kompensasi

Signifikan dengan memperhatikan pemahaman auditor

Berkaitan dengan unsur yang melibatkan pihak tertentu

(14)

1 72012 membahas pertimbangan auditor atas informasi

2 lain yang ada di dalam dokumen yang berisi laporan 3 keuangan auditan, yang auditor tidak memiliki kewajiban 4 untuk melaporkan informasi tersebut.

5 Kondisi-kondisi tersebut di atas hanya merupakan contoh; 6 tidak semua kondisi tersebut ada dalam semua audit atau tidak 7 merupakan sebuah daftar yang lengkap. Keberadaan keadaan 8 seperti yang disebutkan di atas tidak selalu menghasilkan 9 kesimpulan bahwa kesalahan penyajian adalah material. 10

11 A17. SA 24013 menjelaskan bagaimana implikasi suatu kesalahan

12 penyajian yang, atau mungkin, merupakan akibat dari 13 kecurangan harus dipertimbangkan dalam hubungannya 14 dengan aspek audit lainnya, meskipun jika ukuran kesalahan 15 penyajian tersebut tidak material dalam hubungannya dengan 16 laporan keuangan.

17

18 A18. Dampak kumulatif kesalahan penyajian tidak material yang 19 tidak dikoreksi yang berkaitan dengan periode sebelumnya 20 dapat berdampak material terhadap laporan keuangan 21 periode kini. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda 22 yang dapat diterima tentang pengevaluasian auditor atas 23 kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi tersebut pada 24 laporan keuangan periode kini. Penggunaan pendekatan 25 pengevaluasian yang sama akan memberikan konsistensi 26 dari periode ke periode.

27 28

29 A19. Dalam audit atas suatu entitas sektor publik, pengevaluasian 30 apakah suatu kesalahan penyajian adalah material juga 31 dipengaruhi oleh tanggung jawab auditor yang ditetapkan 32 oleh peraturan perundang-undangan atau otoritas lain untuk 33 melaporkan hal-hal spesifik, termasuk, sebagai contoh, 34 kecurangan.

35

36 A20. Di samping itu, isu seperti kepentingan publik, akuntabilitas, 37 integritas, jaminan pengawasan legislatif yang efektif, secara 38

39 40 41 42

Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik

12 SA 720, “Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen

yang

(15)

1 khusus, dapat berdampak terhadap penentuan apakah suatu 2 unsur adalah material menurut standar moral tinggi. Hal ini 3 terutama untuk unsur yang berkaitan dengan kepatuhan 4 terhadap peraturan perundang-undangan atau otoritas lain. 5

6 7

8 A21. Jika kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi telah 9 dikomunikasikan kepada pihak yang memiliki tanggung

10 jawab manajemen, dan pihak tersebut juga memiliki tanggung 11 jawab tata kelola, kesalahan penyajian tersebut tidak perlu 12 dikomunikasikan lagi kepada pihak yang berperan dalam 13 tata kelola. Di samping itu, auditor harus meyakinkan bahwa 14 komunikasi dengan pihak atau pihak-pihak yang memiliki 15 tanggung jawab manajemen menginformasikan dengan 16 cukup semua informasi sebagaimana yang dikomunikasikan 17 kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.14

18

19 A22. Jika terdapat banyak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi 20 yang secara individual jumlahnya tidak material, auditor 21 dapat mengomunikasikan jumlah kesalahan penyajian dan 22 dampak moneter secara keseluruhan dari kesalahan yang 23 tidak dikoreksi tersebut. Auditor tidak diharuskan untuk 24 mengomunikasikan detail dari setiap kesalahan individual 25 yang tidak dikoreksi.

26

27 A23. SA 260 mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan 28 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 29 yang daripadanya auditor meminta representasi tertulis (lihat 30 paragraf 14 SA ini).15 Auditor dapat membahas dengan pihak

31 yang bertanggung jawab atas tata kelola alasan tentang, 32 dan implikasi atas, tidak dikoreksinya kesalahan penyajian, 33 dengan mempertimbangkan ukuran dan sifat kesalahan 34 penyajian yang dinilai dalam kondisi yang melingkupinya, 35 dan kemungkinan implikasinya terhadap laporan keuangan

36 masa depan. 37 38 39 40 41 42

Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata

Kelola (Ref: Para.12)

(16)

1

2 A24. Oleh karena penyusunan laporan keuangan menuntut 3 manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung

4 jawab atas tata kelola untuk menyesuaikan laporan keuangan 5 dengan mengoreksi kesalahan penyajian yang material, 6 auditor diharuskan untuk meminta mereka untuk memberikan 7 representasi tertulis tentang kesalahan penyajian yang tidak 8 dikoreksi. Dalam beberapa keadaan, manajemen dan, jika 9 relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola

10 mungkin tidak yakin bahwa kesalahan penyajian tertentu yang 11 tidak dikoreksi adalah kesalahan penyajian. Untuk alasan itu, 12 mereka mungkin ingin menambahkan dalam representasi 13 tertulis mereka kata-kata seperti: “Kami tidak setuju bahwa 14 unsur…. dan…. merupakan kesalahan penyajian karena 15 [penjelasan alasan].” Namun, pemerolehan representasi 16 ini, tidak membebaskan auditor untuk membentuk suatu 17 kesimpulan atas dampak kesalahan penyajian yang tidak 18 dikoreksi.

19 20

21 A25. Dokumentasi auditor atas kesalahan penyajian yang tidak 22 dikoreksi dapat memerhitungkan:

23 (a) Pertimbangan atas dampak agregasi kesalahan penyajian 24 yang tidak dikoreksi;

25 (b) Pengevaluasian apakah tingkat, atau tingkat-tingkat 26 materialitas golongan transaksi, saldo akun, atau 27 pengungkapan tertentu, jika ada, telah dilampaui; dan 28 (c) Pengevaluasian atas dampak kesalahan penyajian yang 29 tidak dikoreksi terhadap rasio-rasio kunci, atau tren, dan 30 kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-31 undangan, dan persyaratan kontraktual (sebagai contoh 32 persyaratan utang). 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

representasi tertulis (Re:

Referensi

Dokumen terkait

Selama dan setelah proses peserta didik memiliki sikap perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan Komunikasi transaksional

PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN SEBAGAI KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP DAN RSUP Dr.KARIADI SEMARANG PERIODE MASA JABATAN 2013 –

Kemampuan fisik anak dalam melakukan toilet training, antara lain : anak dapat duduk atau jongkok tenang kurang lebih 2-5 menit, anak dapat berjalan dengan baik, anak sudah

Mesin inferensi adaah yang merangkai basis data untuk menjadi suatu kesimpulan, mesin inferensi ini yang akan mengambil basis pengetahuan yang digunakan untuk menyelesaikan

Berdasarkan uraian-uraian dan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang berjudul

olahan telur yang memiliki kandungan lemak tinggi karena bahan penyusun utamanya adalah kuning telur dan minyak, sehingga masyarakat mengkonsumsi dalam jumlah yang

Temuan selanjutnya dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran tematiknya di kelas menunjukan bahwa guru kelas IV melakukan

Setiap jenis Nepenthes yang ditemukan di Cagar Alam Dolok Sibual Buali memiliki perbedaan tiap jenis baik dari bentuk dan warna kantung, bentuk dan.. warna daun, cara tumbuh,