• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office Studi Kasus Rumah Sakit PTN Unud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office Studi Kasus Rumah Sakit PTN Unud"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH

SAKIT MODUL FRONT OFFICE STUDI KASUS

RUMAH SAKIT PTN UNUD

HALAMAN SAMPUL

TUGAS AKHIR

Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi

KEVIN WIJAYA NIM: 1104505005

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH

SAKIT MODUL FRONT OFFICE STUDI KASUS

RUMAH SAKIT PTN UNUD

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR

Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi

KEVIN WIJAYA NIM: 1104505005

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Denpasar, Juli 2015

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya tugas akhir yang berjudul berjudul ”Perancangan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Front Office Studi Kasus Rumah Sakit PTN Unud” ini dapat terselesaikan. Penulis sampaikan ucapan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Eng. I Putu Agung Bayupati, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana.

3. Bapak A.A. Kompiang Oka Sudana, S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Ibu Ni Kadek Dwi Rusjayanthi, ST.,MT. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

5. Bapak I Nyoman Piarsa, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah rela mem bimbingan selama masa perkuliahan.

6. Bapak/Ibu dosen pengajar dan pegawai di Jurusan Teknologi Informasi yang telah membimbing selama proses perkuliahan dan penyusunan Tugas Akhir.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang telah berbagi pikiran dan bantuan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada khalayak luas.

Denpasar, Juli 2015

(7)

vii

ABSTRAK

Sistem informasi dapat digunakan untuk menyediakan informasi secara cepat, dapat digunakan manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional rumah sakit. Kegiatan manual seperti contohnya mencari data pasien akan memakan waktu yang lama dan tempat untuk penyimpanan berkas. Perancangan Sistem informasi Rumah Sakit Modul Front Office dibangun dengan tujuan agar dapat dikembangkan untuk menunjang bisnis proses dalam rumah sakit. Rancangan diharapkan dapat menggantikan seluruh kegiatan yang masih dilakukan secara manual di bagian Front Office Rumah Sakit. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem adalah Metode TAS (Total

Architecture Synthesis). Motode TAS dibagi menjadi lima tahap perancangan.

Lima tahap perancangan tersebut adalah menentukan lingkup penelitian atau batasan masalah, menentukan kebutuhan, mendesain arsitektur bisnis proses, mendisain sistem, dan evaluasi. Rancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Modul

Front Office terdiri dari enam proses utama yaitu Manajemen Master Data,

Registrasi, Informasi, Marketing, Kasir, dan Pelaporan. Perancangan sistem dibuat terintegrasi dengan enam modul lainnya. Enam modul yang terintegrasi dengan Modul Front Office adalah Modul Layanan, Farmasi, Sarana & Prasarana, Human

Resource Development, Payroll, dan Akunting & Keuangan. Hasil dari

perancangan sistem ini adalah berupa rancangan Diagram Berjenjang, Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Database, dan Graphical User Interface.

(8)

viii

ABSTRACT

Information systems can be used to provide information quickly. It also can be used by management to make a decisions and to run the hospital’s operations. One of the manual activity that will take a lot of time is for example, searching the data of the patient. It will also waste a lot of space for the file storage. Blueprint of the Front Office module of Information System in Hospital was made to support the business processes in the hospital. It also made to replace all the activities that were still done manually in the Front Office Departement. The Method that used to make the system design is TAS (Total Arachitecture Synthesis). This method is devided into five steps. The steps are determine the intial scope, determine the needs of design, designing business process, designing system, and for evalutaion. The Design of Front Office Module of Hospital Information System consist of six main processes Master Data Management, Registration, Information, Marketing, Payment, and Reporting. The design of the system is integrated with six other modules. The six modules that integrated with Front Office Module are Hospital Service, Pharmacy, Infrastructure, Human Resource Development, Payroll, Accounting & Financial. Result of this system design is a design of Hierarchy Chart, Data Flow Diagram, Context Diagram, Database, and Graphical User Interface.

Keywords: Hospital Information System, Front Office Module, TAS Method.

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iv

BERITA ACARA TUGAS AKHIR ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Tujuan ... 3 1.5 Manfaat ... 3 1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 State of the Art ... 5

2.2 Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana ... 7

2.2.1 Visi Misi Rumah Sakit PTN Udayana ... 10

2.3 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.4 Konsep Dasar Informasi ... 11

2.5 Konsep Sistem Informasi ... 11

2.6 Elemen-Elemen Sistem Informasi ... 13

2.7 Arsitektur Sistem Informasi ... 14

2.7.1 Jenis-jenis Arsitektur Sistem Informasi ... 15

2.7.1.1 Arsitektur Tersentralisasi ... 15

2.7.1.2 Arsitektur Desentralisasi ... 16

2.7.1.3 Arsitektur Client Server ... 17

(10)

x

2.9 Database ... 19

2.9.1 Sistem Manajemen Database (DBMS) ... 19

2.9.1.1 Keuntungan DBMS ... 20

2.9.1.2 Kerugian DBMS ... 20

2.9.2 Key ... 20

2.10 MySQL ... 22

2.10.1 Tipe Data MySQL ... 22

2.10.1.1Tipe Data Numerik... 22

2.10.1.2Jenis Tanggal dan Waktu ... 23

2.10.1.3Tipe String (Teks) ... 24

2.10.1.4Tipe Blob (Biner) ... 25

2.11 ERD ... 25

2.11.1 Komponen ERD... 25

2.11.2 Cardinality Rasio ... 27

2.12 DFD ... 27

2.13 Standart Operational Procedure (SOP) ... 28

2.14 Metode Peracangan TAS (Total Architecture Syntesis) ... 30

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA ... 32

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.2 Data ... 32

3.2.1 Sumber Data ... 32

3.2.2 Jenis Data ... 32

3.2.3 Metode Pengumpulan Data... 32

3.2.4 Metode Pengolahan Data ... 33

3.2.5 Analisis Data ... 33

3.3 Flowchart Langkah Penelitian ... 34

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 36

4.1 Gambaran Umum SIMRS ... 36

4.2 Hierarchy Chart ... 49

4.3 Rancangan Umum Sistem ... 50

4.4 DFD Level 0 Sistem Front Office ... 53

4.4.1 DFD Level 1 Manajemen Master Data ... 55

4.4.1.1 DFD Level 2 Master Data Pasien ... 55

(11)

xi

4.4.2.1 DFD Level 2 Registrasi Rawat Inap ... 57

4.4.2.2 DFD Level 2 Registrasi Rawat Jalan ... 59

4.4.2.3 DFD Level 2 Request Surat ... 60

4.4.3 DFD Level 1 Informasi ... 60

4.4.3.1 DFD Level 2 View Jadwal ... 61

4.4.4 DFD Level 1 Marketing ... 62 4.4.5 DFD Level 1 Kasir ... 63 4.4.6 DFD Level 1 Pelaporan ... 65 4.5 Rancangan Database ... 65 4.5.1 ERD ... 65 4.5.2 Normalisasi ... 67

4.5.2.1 Normalisasi Tabel Pasien ... 67

4.4.2.2 Normalisasi Tabel Registrasi ... 70

4.4.2.3 Normalisasi Tabel tb_detail_alergi_pasien ... 72

4.4.2.4 Normalisasi Tabel tb_setup_inap ... 74

4.5.3 Skema Database ... 75

4.5.4 Struktur Data ... 77

4.6 SOP ... 136

4.6.1 SOP Daftar Pasien Baru... 136

4.6.2 SOP Registrasi Pasien Rawat Jalan Pasien Umum... 137

4.6.3 SOP Registrasi Pasien Rawat Jalan Jaminan ... 138

4.6.4 SOP Registrasi Pasien Rawat Inap Umum ... 139

4.6.5 SOP Registrasi Pasien Rawat Inap Jaminan ... 140

4.6.6 SOP Cetak Form Rekam Medis ... 142

4.6.7 SOP Cetak Surat Keterangan ... 143

4.6.8 SOP Cetak Surat Rujukan ... 143

4.6.9 SOP Pembayaran Transaksi ... 145

4.6.10 SOP Pembayaran Transaksi Jaminan ... 146

4.6.11 SOP Pelaporan Kunjungan Pasien ... 147

4.6.12 SOP Permohonan Kerjasama ... 148

4.6.13 SOP Konfirmasi Kerjasama ... 149

4.6.14 SOP Pindah Kamar ... 151

4.6.15 SOP Request Ambulance ... 152

(12)

xii

4.7.1 Desain Icon Aplikasi... 153

4.7.2 Desain Form Login ... 153

4.7.3 Desain Form Home ... 154

4.7.4 Desain Form Front Office ... 154

4.7.5 Desain Form Daftar Pasien Baru ... 155

4.7.6 Desain Form Setup Alergi ... 156

4.7.7 Desain Form Registrasi Rawat Jalan ... 157

4.7.8 Desain Form Registrasi Setup Inap ... 158

4.7.9 Desain Form Registrasi Rawat Darurat ... 159

4.7.10 Desain Form Setup Polis ... 160

4.7.11 Desain Form Setup Wali ... 161

4.7.12 Desain Form Cari Pasien ... 162

4.7.13 Desain Form Entri Perusahaan ... 163

4.7.14 Desain Form Entri Kontrak ... 164

4.7.15 Desain Form Entri Tanggungan ... 165

4.7.16 Desain Form Entri Registrasi Kamar ... 166

4.7.17 Desain Form Entri Registrasi Keluar Kamar... 167

4.7.18 Desain Form Entri Registrasi Keluar ... 168

4.7.19 Desain Form Entri Surat Rujukan ... 168

4.7.20 Desain Form Entri Surat Keterangan ... 169

4.7.21 Desain Form Pembayaran... 170

4.7.22 Desain Form Bayar ... 171

4.7.23 Desain Form Posting ... 172

BAB V PENUTUP ... 173

5.1 Simpulan ... 173

5.2 Saran ... 173

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana .. 9

Gambar 2.2Arsitektur Tersentralisasi ... 15

Gambar 2.3Arsitektur Desentralisasi ... 17

Gambar 2.4Arsitektur Desentralisasi ... 18

Gambar 2.5 Hubungan Relationship dengan Entitas ... 26

Gambar 2.6 Hubungan Relationship dengan Entitas ... 26

Gambar 2.7 Simbol-simbol DFD ... 27

Gambar 3.1 Flowchart Langkah Penelitian yang Dilakukan ... 34

Gambar 3.2 Flowchart Metode Arsitektur TAS ... 35

Gambar 4.1 Diagram Blok SIMRS ... 37

Gambar 4.2 Blok Diagram Integrasi Data SIMRS ... 46

Gambar 4.3 Konteks Diagram ... 47

Gambar 4.4 Overview Keseluruhan ... 48

Gambar 4.5 Hierarchy Chart Sistem Informasi Front Office ... 49

Gambar 4.6 Gambaran Umum Sistem ... 50

Gambar 4.7 DFD Level 0 Sistem Front Office ... 54

Gambar 4.8 DFD Level 1 Manajemen Master Data ... 55

Gambar 4.9 DFD Level 2 Master Data Pasien ... 56

Gambar 4.10 DFD Level 1 Registrasi ... 57

Gambar 4.11 DFD Level 2 Registrasi Rawat Inap ... 58

Gambar 4.12 DFD Level 2 Registrasi Rawat Jalan ... 59

Gambar 4.13 DFD Level 2 Request Surat ... 60

Gambar 4.14 DFD Level 1 Informasi ... 61

Gambar 4.15 DFD Level 2 View Jadwal ... 62

Gambar 4.16 DFD Level 1 Marketing ... 63

Gambar 4.17 DFD Level 1 Pembayaran ... 64

Gambar 4.18 DFD Level 1 Pelaporan ... 65

Gambar 4.19 ERD Sistem Front Office ... 66

Gambar 4.20 Tabel m_pasien ... 67

Gambar 4.21 Normalisasi m_pasien ... 68

Gambar 4.22 Pemecahan Tabel m_kota ... 69

Gambar 4.23 Pemecahan Tabel m_kecamatan ... 70

Gambar 4.24 Rancangan tb_registrasi ... 70

Gambar 4.25 NormalisasiTabel tb_registrasi ... 72

Gambar 4.26 Rancangan tb_detail_alergi_pasien ... 73

Gambar 4.27 NormalisasiTabel tb_detail_alergi_pasien ... 73

Gambar 4.28 Pemecahan Tabel m_alergi ... 74

Gambar 4.29 Rancangan tb_setup_inap ... 74

Gambar 4.30 NormalisasiTabel tb_detail_alergi_pasien ... 75

Gambar 4.31 Skema Database Sistem Informasi Front Office ... 76

Gambar 4.32 SOP Daftar Pasien Baru ... 136

(14)

xiv

Gambar 4.34 SOP Registrasi Pasien Jaminan ... 138

Gambar 4.35 SOP Registrasi Pasien Inap Umum ... 140

Gambar 4.36 SOP Registrasi Pasien Inap Jaminan... 141

Gambar 4.37 SOP Cetak Form Rekam Medis ... 142

Gambar 4.38 SOP Cetak Surat Keterangan ... 143

Gambar 4.39 SOP Cetak Surat Rujukan ... 144

Gambar 4.40 SOP Pembayaran Transaksi ... 145

Gambar 4.41 SOP Pembayaran Pasien Jaminan ... 146

Gambar 4.42 SOP Pelaporan Kunjungan Pasien ... 147

Gambar 4.43 SOP Permohonan Kerjasama ... 148

Gambar 4.44 SOP Konfirmasi Kerjasama ... 150

Gambar 4.45 SOP Pindah Kamar ... 151

Gambar 4.46 SOP Pindah Kamar ... 152

Gambar 4.47 Icon Aplikasi ... 153

Gambar 4.48 Icon Aplikasi ... 153

Gambar 4.49 Home ... 154

Gambar 4.50 Front Office Form ... 155

Gambar 4.51 Daftar Pasien Baru ... 156

Gambar 4.52 Setup Alergi ... 157

Gambar 4.53 Registrasi Rawat Jalan ... 158

Gambar 4.54 Setup Inap ... 159

Gambar 4.55 Registrasi Rawat Darurat ... 160

Gambar 4.56 Setup Polis ... 161

Gambar 4.57 Setup Wali ... 162

Gambar 4.58 Cari Pasien ... 163

Gambar 4.59 Entri Perusahaan... 164

Gambar 4.60 Entri Kontrak ... 165

Gambar 4.61 Entri Tanggungan ... 166

Gambar 4.62 Registrasi Kamar ... 167

Gambar 4.63 Registrasi Keluar Kamar ... 167

Gambar 4.64 Registrasi Keluar ... 168

Gambar 4.65 Surat Rujukan ... 169

Gambar 4.66 Surat Keterangan ... 169

Gambar 4.67 Pembayaran ... 170

Gambar 4.68 Entri Pembayaran ... 171

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol SOP ... 29

Tabel 4.1 Struktur Data Tabel m_pasien... 77

Tabel 4.2 Contoh Data Tabel m_pasien ... 80

Tabel 4.3 Struktur Data Tabel m_agama ... 81

Tabel 4.4 Contoh Data Tabel m_agama ... 81

Tabel 4.5 Struktur Data Tabel m_jenis_inap ... 82

Tabel 4.6 Contoh Data Tabel m_jenis_inap ... 82

Tabel 4.7 Struktur Data Tabel m_jenis_layanan ... 83

Tabel 4.8 Contoh Data Tabel m_jenis_layanan ... 83

Tabel 4.9 Struktur Data Tabel m_provinsi ... 83

Tabel 4.10 Contoh Data Tabel Tabel m_provinsi ... 84

Tabel 4.11 Struktur Data Tabel m_kecamatan ... 84

Tabel 4.12 Contoh Data Tabel m_kecamatan ... 85

Tabel 4.13 Struktur Data Tabel m_kota ... 85

Tabel 4.14 Contoh Data Tabel m_kota ... 86

Tabel 4.15 Struktur Data Tabel m_negara... 87

Tabel 4.16 Contoh Data Tabel m_negara ... 87

Tabel 4.17 Struktur Data Tabel m_tipe_rawat ... 87

Tabel 4.18 Contoh Data Tabel m_tipe_rawat... 88

Tabel 4.19 Struktur Data Tabel m_keluar... 88

Tabel 4.20 Contoh Data Tabel tb_tipe_rawat ... 89

Tabel 4.21 Struktur Data Tabel m_jenis_surat... 89

Tabel 4.22 Contoh Data Tabel m_jenis_surat ... 90

Tabel 4.23 Struktur Data Tabel m_diagnosa ... 90

Tabel 4.24 Contoh Data Tabel m_diagnosa ... 91

Tabel 4.25 Struktur Data Tabel m_alergi... 91

Tabel 4.26 Contoh Data Tabel m_alergi ... 92

Tabel 4.27 Struktur Data Tabel m_alergi... 92

Tabel 4.28 Contoh Data Tabel m_keterangan ... 92

Tabel 4.29 Struktur Data Tabel m_jenis_alergi ... 93

Tabel 4.30 Contoh Data Tabel m_jenis_alergi ... 93

Tabel 4.31 Struktur Data Tabel tb_registrasi... 94

Tabel 4.32 Contoh Data Tabel tb_registrasi ... 97

Tabel 4.33 Struktur Data Tabel tb_detail_polis ... 97

Tabel 4.34 Contoh Data Tabel tb_detail_polis ... 98

Tabel 4.35 Struktur Data Tabel tb_perusahaan... 99

Tabel 4.36 Contoh Data Tabel tb_perusahaan ... 100

Tabel 4.37 Struktur Data Tabel tb_kontrak ... 100

Tabel 4.38 Contoh Data Tabel tb_kontrak ... 101

(16)

xvi

Tabel 4.40 Contoh Data Tabel tb_tanggungan_obat ... 103

Tabel 4.41 Struktur Data Tabel tb_tanggungan_tindakan ... 103

Tabel 4.42 Contoh Data Tabel Tabel tb_tanggungan_tindakan ... 104

Tabel 4.43 Struktur Data Tabel tb_detail_kontrak_kelas... 104

Tabel 4.44 Contoh Data Tabel tb_tanggungan_kelas ... 105

Tabel 4.45 Struktur Data Tabel tb_tanggungan_penunjang... 106

Tabel 4.46 Contoh Data Tabel tb_tanggungan_penunjang ... 107

Tabel 4.47 Struktur Data Tabel tb_detail_alergi ... 107

Tabel 4.48 Contoh Data Tabel tb_detail_alergi ... 108

Tabel 4.49 Struktur Data Tabel tb_diagnosa_awal ... 108

Tabel 4.50 Contoh Data Tabel tb_diagnosa_awal ... 109

Tabel 4.51 Struktur Data Tabel tb_reg_bed ... 109

Tabel 4.52 Contoh Data Tabel tb_reg_kamar ... 110

Tabel 4.53 Struktur Data Tabel tb_request ... 111

Tabel 4.54 Contoh Data Tabel tb_request ... 112

Tabel 4.55 Struktur Data Tabel tb_surat_rujukan ... 112

Tabel 4.56 Contoh Data Tabel tb_surat_rujukan ... 113

Tabel 4.57 Struktur Data Tabel tb_surat_keterangan ... 114

Tabel 4.58 Contoh Data Tabel tb_surat_keterangan ... 115

Tabel 4.59 Struktur Data Tabel tb_surat_kerjasama... 115

Tabel 4.60 Contoh Data Tabel tb_surat_kerjasama ... 117

Tabel 4.61 Struktur Data Tabel tb_pembayaran_transaksi... 117

Tabel 4.62 Contoh Data Tabel tb_pembayaran_transaksi ... 118

Tabel 4.63 Struktur Data Tabel tb_detail_terbayar... 119

Tabel 4.64 Contoh Data Tabel tb_detail_terbayar ... 120

Tabel 4.65 Struktur Data Tabel tb_jenis_pembayaran ... 120

Tabel 4.66 Contoh Data Tabel tb_jenis_pembayaran ... 121

Tabel 4.67 Struktur Data Tabel m_sumber_data... 121

Tabel 4.68 Contoh Data Tabel m_sumber_data ... 121

Tabel 4.69 Struktur Data Tabel tb_det_penyakit_bawaan ... 122

Tabel 4.70 Contoh Data Tabel tb_det_penyakit_pasien ... 122

Tabel 4.71 Struktur Data Tabel tb_det_riwayat_operasi ... 123

Tabel 4.72 Contoh Data Tabel tb_det_riwayat_operasi ... 123

Tabel 4.73 Struktur Data Tabel m_masuk ... 124

Tabel 4.74 Contoh Data Tabel m_masuk ... 124

Tabel 4.75 Struktur Data Tabel m_pendidikan ... 124

Tabel 4.76 Contoh Data Tabel m_pendidikan ... 125

Tabel 4.77 Struktur Data Tabel m_pekerjaan ... 125

Tabel 4.78 Contoh Data Tabel m_pekerjaan ... 126

Tabel 4.79 Struktur Data Tabel m_karcis... 126

Tabel 4.80 Contoh Data Tabel m_karcis ... 127

Tabel 4.81 Struktur Data Tabel tb_det_trans_karcis ... 127

(17)

xvii

Tabel 4.83 Struktur Data Tabel m_kondisi ... 128

Tabel 4.84 Contoh Data Tabel m_kondisi ... 128

Tabel 4.87 Struktur Data Tabel tb_request_ambulance ... 129

Tabel 4.88 Contoh Data Tabel tb_request_ambulance ... 130

Tabel 4.87 Struktur Data Tabel m_jenis_pasien ... 130

Tabel 4.88 Contoh Data Tabel m_jenis_pasien ... 130

Tabel 4.89 Struktur Data Tabel tb_trans_ambulance... 131

Tabel 4.90 Contoh Data Tabel tb_trans_ambulance ... 132

Tabel 4.91 Struktur Data Tabel tb_det_pegawai_ambulance ... 132

Tabel 4.92 Contoh Data Tabel tb_det_pegawai_ambulance ... 133

Tabel 4.93 Struktur Data Tabel tb_setup_inap... 133

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat dilakukan penelitian

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Rumah Sakit memiliki peranan penting dalam menjalankan proses bisnis di rumah sakit. Sistem informasi merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi yang sedang terjadi dan berguna untuk menunjang proses bisnis dalam suatu instansi. Sistem informasi dapat membantu proses bisnis yang masih dilakukan secara manual dalam suatu instansi sehingga lebih efisien, misalnya seperti menghemat waktu pencarian data di instansi tersebut, tidak menghabiskan ruang atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data, dan lain sebagainya.

Rumah Sakit PTN Unud adalah salah satu rumah sakit berbasis pendidikan yang secara resmi dibuka Tanggal 19 Oktober 2013. Rumah sakit PTN Unud dapat dikatakan masih baru, semua proses yang terjadi dalam rumah sakit ini masih dilakukan secara manual khususnya pada Bagian Front Office. Rumah Sakit PTN Unud tergolong belum ramai dikunjungi karena tergolong masih baru. Rumah sakit ini nantinya pasti berkembang dan sangat tidak efisien jika semua proses masih dilakukan secara manual. Contoh ketidakefisienan jika masih menggunakan proses manual adalah pencarian data pasien memakan waktu yang lama, proses akses data yang lama karena data tiap departemen tidak saling terintegrasi, menghabiskan banyak ruangan atau tempat untuk menyimpan data, dan lain sebagainya.

Melihat permasalahan pada Departemen Front Office Rumah Sakit yang masih melakukan proses bisnisnya secara manual dan belum memiliki suatu sistem informasi yang dapat digunakan, sehingga perlu membuat suatu referensi atau perancangan sistem informasi yang saling terintegrasi. Tujuannya adalah

(19)

2

sebagai referensi untuk menunjang proses pada Bagian Front Office, seperti Proses Registrasi yang akan memudahkan pasien dalam melakukan pendaftaran, pencetakan kartu pasien, pencetakan surat keterangan sehat, surat kematian, dan lain sebagainya. Proses lainnya yang akan ditunjang menggunakan sistem informasi antara lain adalah proses-proses yang berkaitan dengan bisnis proses yang berjalan pada Departemen Front Office pada Rumah Sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, muncul permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana merancang suatu Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front

Office yang terintegrasi dengan modul lainnya.

2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi yang didasarkan pada Bisnis Proses Rumah Sakit.

3. Proses apa saja yang akan ditunjang sebagai referensi dalam perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office

4. Bagaimana merancang sebuah database sebagai sebuah tempat penyimpanan data yang diperlukan dalam rumah sakit pada bagian Front

Office khususnya.

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup atau batasan masalah dalam penelitian yang dilakukan adalah:

1. Penelitian ini hanya membahas tentang Sistem Informasi Modul Front

Office.

2. Sistem yang akan dirancang adalah proses registrasi, informasi, kasir atau pembayaran tagihan, marketing, dan pelaporan.

3. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan rancangan atau blueprint dari sistem yang akan dibuat.

(20)

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan antara lain dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Merancang suatu Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office yang terintegrasi dengan modul lainnya.

2. Merancang suatu sistem informasi yang didasarkan pada Bisnis Proses Rumah Sakit.

3. Mengetahui proses yang akan ditunjang sebagai referensi dalam perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office

4. Merancang sebuah database sebagai sebuah tempat penyimpanan data yang diperlukan dalam rumah sakit pada bagian Front Office khususnya.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya sistem informasi yang dapat menyelesaikan permasalahan di Rumah Sakit PTN Unud jika rancangan sistem sudah berhasil dibuat dan dikembangkan dengan baik.

2. Terciptanya sistem informasi yang dapat memperbaiki proses-proses dalam rumah sakit yang masih dilakukan secara manual pada bagian Front

Office jika rancangan sistem sudah berhasil dikembangkan.

3. Terciptanya sistem yang dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis di rumah sakit pada bagian yang berhubungan dengan Front Office seperti kecepatan pencarian data, kecepatan akses data, dan lain lain.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini terbagi dalam lima bab. Tiap bab dapat diuraikan sebagai berikut:

(21)

4

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori pendukung yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi metode dan perancangan sistem, meliputi tempat dan waktu penelitian, sumber data, jenis data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis data, dan implementasi.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan dan rancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dipaparkan dan saran dari penulis.

(22)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa teori pendukung diharapkan membantu pengerjaan Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Sakit Modul Front Office.

2.1 State of the Art

Pembuatan dan Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit sudah dilakukan oleh beberapa orang, salah satunya adalah yang dilakukan oleh Rika dan Michael Yoseph Ricky dalam jurnal yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan menggunakan Total Architecture Syntesis. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk melakukan perancangan dan implementasi Sistem Informasi Laboratorium di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Total Architecture Synthesis merupakan metode yang dilakukan dengan beberapa tahap perancangan. Tahap-tahap tersebut antara lain:

1. Menentukan Initial Scope. 2. Menentukan Kebutuhan.

3. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses. 4. Mendesain Arsitektur Sistem. 5. Evaluasi Arsitektur.

Prinsip dasar dari Total Architecture Syntesis adalah apapun arsitektur yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan yang ada, sifat extentionable dari setiap

services untuk mendukung munculnya kebutuhan, bahkan kebutuhan yang paling

tidak terduga sekalipun tetap harus dipersiapkan. Total Architecture Syntesis adalah sebuah metode perancangan yang menggunakan pendekatan iteratif dalam mengumpulkan kebutuhan, mendefinisikan proses bisnis, dan mendefinisikan arsitektur dari sebuah sistem. Metode ini berawal dari inisiasi semua proses bisnis yang terpengaruh oleh perkembangan proyek ini. Proses bisnis kemudian

(23)

6

6

diurutkan sesuai dengan tingkat kesulitan dan kepentingan bisnisnya. Iterasi untuk proyek, dimulai setelah proses ini dilakukan. Iterasi pertama diawali dengan proses bisnis yang paling sulit dan banyak mengalami perubahan. Iterasi terdiri dari pengumpulan kebutuhan, pendefinisian proses bisnis, pendefinisian arsitektur sistem, dan evaluasi. Pengunaan metode Total Architecture Syntesis, menjadikan proses pengumpulan informasi akan kebutuhan dari sebuah perusahaan bukan lagi menjadi sebuah aktivitas yang terpisah dari proses bisnis dan arsitektur sistem (Rika & Ricky 2008, hh. 1-3). Semua aktifitas di atas kini secara iteratif akan saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lainnya.

Pembuatan Sistem Informasi Rumah Sakit juga dilakukan oleh Dwi Mardiatmo N. H., Agung B.P, dan Eko Handoyo dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit untuk Subsistem Laboratorium”. Penelitian yang dilakukan berbeda dengan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Sistem informasi ini sudah dalam tahap implementasi dan bukan hanya rancangan. Aplikasi dibuat berbasis web dengan menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan Database MySQL. Pembuatan dilakukan dengan menggunakan framework Prado. Sebuah framework terdiri dari program pendukung, kumpulan kode-kode program (libraries), suatu bahasa scripting, atau perangkat lunak lain untuk membantu mengembangkan dan menggabungkan komponen-komponen yang berbeda menjadi satu dari suatu perancangan perangkat lunak. Prado adalah sebuah framework pemrograman berbasis komponen dan event-driven untuk pengembangan aplikasi web pada PHP 5. Prado merupakan singkatan dari PHP Rapid Application Development Object-oriented.

Framework ini dibuat oleh Qiang Xue dan telah menjadi pemenang dalam Zend PHP 5 Coding Contest. Teknik yang digunakan pada framework Prado sangatlah

berbeda. Pembangunan aplikasi web menggunakan Prado melibatkan banyak komponen, men-setting properti, dan memberikan tugas pada komponen berupa

event. Sebuah komponen Prado adalah kombinasi file spesifikasi (ditulis dengan

bahasa XML), template HTML, dan page class. Komponen-komponen Prado digabungkan untuk membangun komponen yang lebih besar atau halaman web

(24)

7

yang utuh. Prado membutuhkan PHP 5 dengan Simple XML dan Simple PHP

Library (SPL) (Handoyo, Prasetijo, Syamhariyanto 2008, hh. 13-14).

Perancangan sistem informasi juga dilakukan oleh Henry Gunawan dalam makalah yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Apotek dengan Metode

Prototyping (Studi Kasus di Apotek Rumah Sakit Muhammadiyah Semarang).

Perancangan sistem informasi dilakukan dengan Metode Prototyping. Metode

Prototyping merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang

menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Metode Prototyping dipilih karena metode ini membuat pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi. Langkah-langkah pengembangan dengan prototyping antara lain dengan mengidentifikasi kebutuhan pemakai yaitu mewawancarai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan oleh pemakai (Gunawan 2002, h. 1)

2.2 Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana adalah sebuah rumah sakit yang bernaung di bawah Universitas Udayana. Rumah sakit Universitas Udayana dibangun di daerah Jimbaran, Badung, Bali. Rumah Sakit Universitas Udayana dibangun di atas lahan seluas 41.500 m2. Rumah Sakit ini memiliki fasilitas pelayanan spesialistik yang dapat dikatakan cukup memadai.

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana dibangun pada Tahun 2009 dan Poliklinik Umum pertama kali didirikan pada Tanggal 30 Mei 2012. Satu tahun kemudian, tepatnya pada Tanggal 19 Oktober 2013 didirikan Poliklinik Spesialis. Rumah sakit Universitas Udayana dibangun dengan tujuan untuk dapat memberikan sebuah tempat bagi calon dokter serta tenaga kesehatan yang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana dapat dikatakan belum mencapai 100% karena masih terdapat fasilitas yang masih dalam tahap penyempurnaan, contohnya seperti ruang rawat inap. Ruangan rawat

(25)

8

8

inap masih dalam tahap penyelesian dan rencananya akan dibuka pada bulan April Tahun 2014. Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pendidikan ini belum terlalu banyak.

Tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana tidak berasal dari lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana saja, tetapi ada yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana adalah salah satu rumah sakit yang didanai oleh negara, mengingat tiap perguruan tinggi negeri harus memiliki sebuah rumah sakit pendidikan sendiri untuk mendidik calon tenaga medis dan tenaga kesehatan. Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana memiliki luas bangunan sekitar 30.842 m2 dan dibangun dengan tinggi empat lantai. Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana juga telah dilengkapi dengan sebuah ambulance dan alat kesehatan yang dapat dikatakan cukup lengkap.

Rumah sakit Pendidikan Universitas Udayana memiliki beberapa poli di setiap lantainya. Lantai pertama terdapat Poli Bedah, Poli Penyakit Dalam, Travel

Tedicine, Poli Orthopedic, Ruang Tindakan Obgyn, Poli Kebidanan dan

Kandungan, Poli Umum, Poli Geriatric, Poli Penyakit Tropis, Poli Anak, Poli Gigi dan lain sebagainya. Lantai 2 Rumah Sakit terdapat Poli Gigi, Poli Mata, Poli Kulit, Poli Psikiatri dan Ruangan Direktur Utama.

(26)

9 Rektor

Prof.Dr.dr.Ketut Suastika SpPD KEMD FINASIM

Direktur Utama Dr.dr. RA Tuty Kuswardhani SpPD KGer.MARS

Direktur Operasional dan Keuangan DR.dr. AA. Wiradewi Lestari, SpPK

SPI Dekan FK Unud

Prof.DR.dr. Putu Astawa, SpOT

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr. Made Ayu Haryati MARS

Direktur Umum SDM Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan dr. I Wayan Wartawan MARS

Direktur Akademik Penelitian Pengembangan dan Pengabdian

dr. Ketut Suarjana, MPH

Bag. Pelayanan Medik Bag. Pelayanan Penunjang

Bag.Pelayanan

Keperawatan Bag. Akademik

· Rawat Jalan

· Ka.Poli Umum : Dr. Luh Sudarmini

· Ka. Poli Spesialis : Dr. Uttara, SpAn,MARS · Rawat Inap · UGD dan OK · ICU · Rehabilitasi Medik · Home Care · Nursing Home · Rekam Medik ·

Bag SDM Bag. Pendidikan dan Pelatihan

Bag. Pemasaran dan Kerjasama

Bag. Perencanaan

dan Evaluasi Bag. Keuangan

Bag. Penelitian dan Pengembangan

· Medik

· Dr Luh Sudiramini

· Keperawatan Non Medik :

· Bid. Pendidikan Dr. Ida Ayu Kusumawardani, SpKJ,MARS · Farmasi :

· IBN Maharjana S.Apt Farm

· Lab · Radiologi · Gizi · CSSD · Laundry · Tata Usaha · Administrasi Umum

· (Sarana, Rumah Tangga)

· Hukum · IPAL · Pemasaran dan · Kerjasama · (pelayanan Sarana) · · Akuntansi · Verifikasi · Bendahara · Renumerasi Koordinator Pendidikan S1 : Dr. Desak Indrasari Utami SpS Dr. Pande Dwipayana SpPD Koordinator. PPDS: Dr. Lanang SpOT Koordinator Pendidikan Sp1: Dr. I Nyoman Semadi SpB SpBTKV Dr. AA Mas Putrawati Triningrat SPM Koordinator HTA

Dr. I Putu Eka Widyadharma Msc SpS Keperawatan dan Analisis Ns. Ni Putu Kusumayuni S.Kep Koordinator Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2IKM)

Ketut Hari Mulyawan, MPH Koordinator Ilmu Fisioterapi Koordinator Pendidikan Kedoteran Gigi

· Bidang SDM

· Bidang Renumerasi

Dewan Pengawas

1. PR.DR. Ir. Budi Susrusa 2. Prof. DR.dr. Wiryana, SpAn

3. dr. Wayan Sutarga, MPH Bag. Umum · Bid. Penelitian Dr.dr. Sri Budayanti Bag. Pengabdian · Bid. Pengabdian · Dr. Ni Nyoman

· Metriani Nesa, SpA Purchasing

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana

(27)

10

10

Gambar 2.1 menunjukan struktur organisasi dari Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana.

2.2.1 Visi Misi Rumah Sakit PTN Udayana

Visi dan misi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010-2014 adalah “Mewujudkan pelayanan kesehatan yang mandiri dan berkeadilan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat”. Rumah Sakit PTN Unud sebagai salah satu rumah sakit pendidikan yang merupakan rumah sakit milik Diknas, memerlukan visi yang sama dengan Kementrian Kesehatan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat diwujudkan.

Visi RS PTN Unud adalah “Menjadi Rumah Sakit Pendidikan utamanya dokter dan tenaga kesehatan serta bidang terkait yang mampu menjadi pemuka dalam pelayanan kesehatan dengan unggulan Penyakit Tropik dan Travel

Medicine, pendidikan, dan penelitian di Indonesia dengan sumber daya manusia

yang unggul, mandiri, dan berbudaya untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”. Misi RS PTN Unud adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu, dan berkeadilan untuk seluruh lapisan masyarakat dengan unggulan penyakit tropik dan travel medicine.

2. Menyelenggarakan pendidikan dokter utamanya dan tenaga kesehatan serta bidang terkait yang mampu menghasilkan dokter dan tenaga kesehatan serta bidang terkait yang profesional dan nasionalis.

3. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan serta bidang terkait yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan

2.3 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya, sistem bertujuan untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem juga dapat diartikan sebagai himpunan dari variabel, atau komponen yang terpadu, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terorganisir. Pengertian sistem secara umum berdasarkan definis-definisi yang dipaparkan yaitu:

(28)

11

1. Sistem merupakan kumpulan dari beberapa elemen yang memiliki tujuan yang sama.

2. Elemen-elemen tersebut adalah bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Elemen-elemen tersebut saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

sistem.

4. Sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

2.4 Konsep Dasar Informasi

Informasi kumpulan dari data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga lebih berguna dan bermanfaat bagi penerimanya. Informasi dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah kejadian nyata. Informasi juga merupakan data yang telah diolah dan dapat diinterpretasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

2.5 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu kelompok atau organisasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan transaksi harian. Sistem informasi juga dapat mendukung fungsi operasional suatu kelompok atau organisasi yang bersifat manajerial dan dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi berperan dalam penyedia informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut. Sistem dapat menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Sistem informasi terdiri dari beberapa elemen yang disebut dengan building block, yang terdiri dari:

1. Komponen Input

Komponen Input merepresentasikan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input mencakup metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan dan dapat berupa beberapa dokumen dasar.

(29)

12

12

2. Komponen Model

Komponen Model terdiri dari gabungan prosedur dan logika yang digunakan untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam

database dengan cara yang sudah ditentukan sebelumnya untuk menghasilkan output yang diinginkan.

3. Komponen Output

Komponen Output dari sebuah sistem informasi adalah output berupa informasi yang berkualitas serta dokumen yang berguna bagi semua pemakai sistem.

4. Komponen Teknologi

Komponen Teknologi adalah sebuah “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, mengakses serta menyimpan data, menghasilkan output, dan membantu mengendalikan sistem secara menyeluruh.

5. Komponen Hardware

Komponen Hardware berperan sebagai sebuah media penyimpanan vital bagi suatu sistem informasi. Hardware berfungsi sebagai tempat menampung

database atau dapat dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk

mempermudah kerja sistem informasi. 6. Komponen Software

Software berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pengolahan,

penghitungan, serta memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menghasilkan sebuah informasi.

7. Komponen Database

Komponen Database merupakan suatu kumpulan data yang saling terkait dan terhubung antara satu dengan yang lainnya. Database disimpan dalam suatu

hardware komputer dan menggunakan software untuk memanipulasi data. Data

perlu disimpan dalam suatu database untuk dapat menyediakan informasi lebih lanjut. Data di dalam sebuah database perlu diatur sedemikian rupa supaya sehingga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas. Pengaturan database yang baik dapat membuat tempat penyimpanan data menjadi efisien. Database

(30)

13

dapat dimanipulasi dan diakses menggunakan paket software yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen Kontrol

Bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase merupakan beberapa hal yang dapat merusak sebuah sistem informasi. Komponen Kontrol perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk dapat meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem informasi dapat dicegah atau dapat diatasi dengan cepat jika terjadi kerusakan.

Komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan.

2.6 Elemen-Elemen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari beberapa elemen. Elemen-elemen sistem informasi tersebut adalah:

1. Orang

Orang yang di maksudkan yaitu operator, system analyst, programmer, dan manajer.

2. Prosedur

Prosedur adalah suatu elemen fisik karena berbentuk fisik seperti buku

user guide dan instruksi. Terdapat tiga jenis prosedur yang diperlukan, yaitu

instruksi untuk user, instruksi untuk penyiapan masukan, dan instruksi untuk mengoperasikan sistem.

3. Hardware

Hardware bagi terdiri dari unit pengolah, unit input, unit output, peralatan

untuk penyiapan data, terminal input, dan terminal output.

4. Software

Software dapat dibagi menjadi tiga jenis. Tiga jenis software tersebut

adalah:

a. Sistem software umum seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer. b. Aplikasi software seperti pengambil keputusan dan analisis.

(31)

14

14

c. Aplikasi software yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

5. Database

Tempat penyimpanan data secara fisik dapat berupa seperti harddisk,

magnetic tape, dan lain sebagainya. File juga dapat berupa hardcopy, micro film,

dan lain sebagainya. 6. Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan suatu kumpulan perangkat komputer yang saling terhubung. Data dapat bergerak atau mengalir dengan atau tanpa kabel, sehingga pengguna dapat saling mengirimkan data melalui jaringan komputer. 7. Komunikasi Data

Komunikasi data merupakan elemen yang berhubungan dengan transfer data dan informasi antar komputer dan perangkat. Komunikasi data merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah sistem informasi. Komunikasi data merupakan elem penting karena memungkinkan adanya pertukaran data yang terjadi antar komputer.

Elemen-elemen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

2.7 Arsitektur Sistem Informasi

Arsitektur sistem informasi dapat digunakan sebagai panduan bagi operasional di masa sekarang atau menjadi rancangan untuk operasional kedepannya. Tujuannya adalah agar bagian IT dapat menunjang dan memenuhi keperluan organisasi. Sistem informasi harus dibuat sesuai dengan keperluan dan kepentingan kelompok atau organisasi masing-masing. Diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi agar sistem informasi menjadi efektif. Sistem yang efektif diperlukan agar suatu organisasi dapat unggul dalam melakukan kompetisi.

(32)

15

2.7.1 Jenis-jenis Arsitektur Sistem Informasi

Jenis-jenis dari asritektur sistem informasi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

2.7.1.1 Arsitektur Tersentralisasi

Penerapan dari Arsitektur Tersentralisasi adalah pemrosesan data dilakukan secara terpusat. Pemrosesan dilakukan oleh server yang ditempatkan dalam suatu tempat dan berfungsi untuk menyediakan data ke client. Arsitektur Tersentralisasi biasanya digunakan dan diimplementasikan organisasi yang tidak memiliki cabang. Gambaran Arsitektur Tersentralisasi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2Arsitektur Tersentralisasi

(sumber: https://fairuzelsaid.files.wordpress.com)

Gambar 2.2 menunjukan Arsitektur Tersentralisasi merupakan arsitektur yang pemrosesan datanya dilakukan dengan cara terpusat. Keuntungan yang didapatkan dari pengunaan Arsitektur Tersentralisasi antara lain:

1. Aman dalam melakukan instalasi. 2. Aman dalam melakukan kontrol. 3. Biaya maintenance murah.

4. Perencanaan strategis mudah untuk dilakukan. 5. Pelatihan mudah untuk dilakukan.

6. Maintenance mudah untuk dilakukan karena hardware dan software yang

(33)

16

16

Kerugian yang didapat dari penggunaan Arsitektur Tersentralisasi antara lain:

1. Tidak fleksibel, karena jika server mengalami gangguan maka semua

client juga akan mengalami gangguan.

2. Sistem dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian karena dibuat secara menyeluruh atau global.

3. Pemrosesan data memerlukan waktu yang lama karena traffic data yang padat.

4. Tidak cocok untuk dilakukan kustomisasi karena akan memberikan dampak ke seluruh sistem.

Penjelasan di atas menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari penggunaan arsitektur tersentralisasi.

2.7.1.2 Arsitektur Desentralisasi

Arsitektur Desentralisasi adalah jenis arsitektur yang melakukan pemprosesan data secara terdistribusi. Arsitektur Desentralisasi terdiri dari beberapa komputer yang tersebar di berbagai tempat dan dihubungkan dengan sarana telekomunikasi pada tiap komputer. Sistem Desentralisasi dapat melakukan pemprosesan yang serupa secara mandiri, namun tetap dapat saling melakukan pertukaran data. Sistem yang menggunakan Arsitektur Desentralisasi membagi sistem dengan arsitektur tersentralisasi ke dalam beberapa bagian subsistem yang lebih kecil, dengan kata lain setiap subsistem tetap menggunakan Arsitektur Tersentralisasi dalam pemrosesan data. Gambaran Arsitektur Desentralisasi terdapat pada beberapa komputer yang saling terhubung dengan jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer. Kontrol terhadap data, printer, cd-rom, dan lain sebagainya dimiliki oleh setiap komputer yang terhubung ke jaringan, sehingga memungkinkan komputer lain untuk menggunakan resource tersebut. Sistem dengan Arsitektur Desentralisasi telah menjadi hal yang sering ditemui sejak kehadiran PC yang mendominasi dunia perkantoran. Gambaran Arsitektur Desentralisasi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

(34)

17

Gambar 2.3Arsitektur Desentralisasi

(sumber: https://fairuzelsaid.files.wordpress.com)

Gambar 2.3 menunjukan Arsitektur Desentralisasi merupakan Arsitektur Tersentralisasi yang diubah menjadi beberapa subsistem. Keuntungan yang didapatkan dari pengunaan Arsitektur Desentralisasi antara lain:

1. Tidak memerlukan biaya yang besar. 2. Kepuasan pemakai meningkat.

3. Mudah melakukan backup ketika terjadi masalah.

Kerugian yang didapat dari pengunaan arsitektur sistem informasi desentralisasi antara lain:

1. Kekacauan kontrol dalam sistem komputer mungkin terjadi. 2. Ketidaksesuaian dalam penyediaan software dan hardware. 3. Kemubaziran dalam tugas.

4. Standarisasi yang mungkin tidak dapat dicapai.

Penjelasan di atas menunjukan kekurangan dan kelebihan dari penggunaan arsitektur desentralisasi.

2.7.1.3 Arsitektur Client Server

Client adalah sebuah sistem atau komputer yang melakukan permintaan

data ke server. Server adalah komputer atau sistem yang bertugas untuk menyediakan data yang diminta oleh client. Server dapat berupa komputer,

workstation, mainframe, PC atau perangkat seperti printer. Server tidak selalu

berbentuk fisik, tetapi terkadang berbentuk proses. Client memiliki kemampuan untuk melakukan pemrosesan secara individu. Sistem kerja dari Arsitektur Client Server adalah client akan melakukan request data ke server, server akan

(35)

18

18

memberikan respon dengan memberikan data yang diminta oleh client bersangkutan. Cient akan melakukan pemrosesan setelah data diterima dari

server. Arsitektur dengan jenis client server mulai banyak diterapkan pada sebuah

sistem informasi. Sistem informasi dapat dipakai dan dibangun dengan software

client server yang berbeda dengan menggunakan arsitektur jenis ini. Gambaran

dari Arsitektur Client Server dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4Arsitektur Desentralisasi

(sumber: https://fairuzelsaid.files.wordpress.com)

Keuntungan yang didapatkan dari pengunaan Arsitektur Client Server antara lain:

1. Keamanan yang lebih baik.

2. Mudah dalam melakukan pengaturan bila jaringan besar karena administrasi yang terpusat.

3. Backup data dapat dilakukan secara terpusat.

Kerugian yang didapat dari penggunaan Arsitektur sistem informasi Client

Server antara lain:

1. Membutuhkan software yang mahal seperti NT atau Server Windows 2000, XP, Novell, UNIX.

2. Mesin server memerlukan hardware yang cukup mahal. 3. Memerlukan admin yang profesional.

Penjelasan di atas menunjukan kekurangan dan kelebihan dari penggunaan Arsitektur Client Server.

2.8 Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen, maupun unsur-unsur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama yaitu

(36)

19

sebagai penyedia informasi. Sistem dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu:

1. Sistem Abstrak atau Sistem Fisik

Sistem Abstrak merupakan sistem tidak tampak secara fisik, contohnya adalah Sistem Teologia yang berupa pemikiran hubungan antara Tuhan dengan manusia. Sistem Fisik adalah sistem yang berbentu fisik, contohnya adalah sistem komputer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.

Sistem Alamiah merupakan sistem terbentuk karena adanya proses alam. Sistem alamiah tidak dapat dibuat oleh manusia, contohnya adalah Sistem Rotasi Bumi. Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dibuat dan dibentuk oleh manusia, contohnya adalah Sistem Informasi

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem Deterministik merupakan sistem yang bersifat pasti dan diprediksi, sedangkan Sistem Probabilistik merupakan sistem yang mengandung kemungkinan.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup.

Sistem Terbuka merupakan sistem yang pengaruhi dan berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan menghasilkan output untuk subsistem lainnya. Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dan tidak terhubung oleh lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja tanpa campur tangan pihak luar.

2.9 Database

Database atau basis data merupakan kumpulan dari data yang diorganisir

dan disimpan dalam komputer. Database dapat diakses dan dimanipulasi menggunakan suatu software, fungsinya adalah untuk mendapatkan data yang diinginkan.

2.9.1 Sistem Manajemen Database (DBMS)

Ramakrishnan dan Gehrke (2003) menyatakan Sistem Manajemen Database (DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu

(37)

20

20

memelihara dan memanfaatkan kumpulan data yang besar. Kebutuhan akan sistem informasi saat ini telah berkembang berkembang dengan pesat. Alternatif dalam menggunakan DBMS ialah data disimpan dalam file dan menulis kode aplikasi tertentu.

2.9.1.1 Keuntungan DBMS

DBMS memiliki beberapa keuntungan dalam pengunaannya. Keuntungan-keuntungan yang didapatkan adalah:

1. Mengurangi Duplikasi Data 2. Mencapai Independensi Data

3. Mengintegrasikan Data di Beberapa File 4. Mengambil Data dan Informasi dengan Cepat 5. Meningkatkan Keamanan

DBMS memiliki beberapa keuntungan yang didapatkan oleh penggunanya. Beberapa kerugian juga akan dirasakan oleh pengguna DBSM. 2.9.1.2 Kerugian DBMS

DBMS memiliki beberapa kerugian dalam pengunaannya. Kerugian-kerugian yang didapatkan adalah:

1. Harga software yang mahal.

2. Konfigurasi hardware dilakukan secara besar-besaran. 3. Harus mempekerjakan pegawai DBA

Database yang terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat untuk

memecahkan masalah, namun keduanya memberikan dasar-dasar menggunakan komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis informasi dan pengguna.

2.9.2 Key

Fungsi key dalam sebuah tabel ialah untuk dapat mengidentifikasi dan membedakan sebuah baris pada tabel berbeda dengan yang lain. Fungsi lain dari

key ialah untuk dapat membuat relasi antar satu tabel dengan tabel lainnya melalui

kolom pada setiap tabel yang memiliki tipe data dan panjang yang sama. Key merupakan bagian di database yang membantu untuk mengelolah data pada

(38)

21

sebuah tabel seperti insert, update, delete. Secara umum key dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:

1. Super key

Merupakan Satu atau kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tuple didalam sebuah relasi.

2. Candidate key

Suatu atribut atau lebih atribut yang berungsi untuk membedakan antara satu entitas dengan entitas lainnya. Atribut di dalam suatu relasi biasanya bersifati unik. Satu dari beberapa candidate key dalam sebuah tabel biasanya dapat dijadikan sebuah primay key.

3. Primary key

Primary key merupakan sebuah field atau attribut utama dalam sebuah database, fungsinya adalah untuk membedakan antar satu entitas dengan entitas

lainnya. Primary key kemungkinan didapatkan dengan memilih salah satu dari

candidate key dalam sebuah tabel. Tiap candidate key mempunya kemungkinan

untuk menjadi sebuah primary key, namun primary key hanya dapat dipilih sebanyak satu satu buah.

4. Alternate Key (Unique Key)

Alternate key memiliki fungsi yang mirip dengan primary key yaitu

bersifat unique key. Maksudnya adalah kemungkinan primary key yang dibuat pada sebuah tabel merupakan auto number (angka yang bertambah secara otomatis ketika terjadi proses insert data sehingga tidak perlu mengisi angka secara manual). Alternate key merupakan kuncul alternatif karena dalam sebuah tabel tidak diperbolehkan terdapat dua primary key. Alternate key dapat dijadikan sebagai penanda unique sebuah record dengan record lainnya. Alternate key bisa saja terdapat lebih dari satu buah pada sebuah tabel.

5. Foreign Key

Foreign Key merupakan sebuah key yang dihasilkan dari primary key pada

tabel lain. Fungsinya adalah untuk dapat menghubungkan antara satu tabel dengan tabel lainnya. Contohnya adalah tabel registrasi, dalam proses daftar pasien baru dibutuhkan nama pasien. Penerapannya adalah pada tabel registrasi akan terdapat

(39)

22

22

foreign key dari tabel pasien, dimana foreign key pada tabel registrasi merupakan primary key pada tabel pasien.

6. Composite Key

Composite key adalah suatu key yang terdiri dari dua atau lebih attribut,

dimana atribut-atribut tersebut jika berdiri sendiri tidak dapat menjadi indentitas suatu record. Composite key akan mengidentifikasikan record secara unik jika dirangkai dengan satu kesatuan.

2.10 MySQL

MySQL merupakan sebuah software yang berfungsi untuk dapat memanajemen database SQL (DBMS) yang multi thread, dan multi-user. MySQL merupakan hasil implementasi dari sistem manajemen database relasional (RDBMS). MySQL dibuat oleh TcX dan telah dipercaya mengelola sistem dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris.

2.10.1 Tipe Data MySQL

Ttipe data yang dapat digunakan dalam aplikasi database MySQL diantaranya adalah sebagai berikut:

2.10.1.1Tipe Data Numerik

Tipe data numerik yaitu tipe data yang digunakan untuk menyimpan data numerik (angka)

1. TINYINT

Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif. Jangkauannya adalah -128 s/d 127 dan memiliki ukuran 1 byte (8 bit).

2. SMALLINT

Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif. Jangkauannya adalah -32.768 s/d 32.767 dan memiliki ukuran 2 byte (16 bit).

3. MEDIUMINT

Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif. Jangkauannya adalah -8.388.608 s/d 8.388.607 dan memiliki ukuran 3 byte (24 bit).

(40)

23

4. INT

Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif. Jangkauannya adalah -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647 dan memiliki ukuran 4

byte (32 bit).

5. BIGINT

Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif. Jangkauannya adalah ± 9,22 x 1018 dan memiliki ukuran 8 byte (64 bit).

6. FLOAT

Digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan positif dan negatif presisi tunggal. Jangkauannya adalah -3.402823466E+38 s/d -1.175494351E-38, 0, dan 1.175494351E-38 s/d 3.402823466E+38, dan memiliki ukuran 4 byte (32 bit).

7. DOUBLE

Digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan positif dan negatif presisi ganda. Jangkauannya adalah -1.79...E+308 s/d -2.22...E-308, 0, dan 2.22...E-308 s/d 1.79...E+308 dan memiliki ukuran 8 byte (64 bit).

8. DECIMAL

Digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan positif dan negatif. Jangkauannya adalah -1.79...E+308 s/d -2.22...E-308, 0, dan 2.22...E-308 s/d 1.79...E+308 dan memiliki ukuran 8 byte (64 bit).

2.10.1.2Jenis Tanggal dan Waktu

Tipe data date dan time yaitu tipe data yang digunakan untuk menyimpan data tanggal dan waktu.

1. DATE

Digunakan untuk menyimpan data tanggal. Jangkauannya adalah1000-01-01 s/d 9999-12-31 (YYYY-MM-DD) dan memiliki 3 byte.

2. TIME

Digunakan untuk menyimpan data waktu. Jangkauannya adalah -838:59:59 s/d +-838:59:59 (HH:MM:SS) dan memiliki ukuran 3 byte.

(41)

24

24

3. DATETIME

Digunakan untuk menyimpan data tanggal dan waktu. Jangkauannya adalah '1000-01-01 00:00:00' s/d '9999-12-31 23:59:59' dan memiliki ukuran 8

byte.

4. YEAR

Digunakan untuk menyimpan data tahun dari tanggal. Jangkauannya adalah 1900 s/d 2155 dan memiliki ukuran 1 byte.

2.10.1.3Tipe String (Teks)

Tipe data string digunakan untuk menyimpan data string atau kumpulan teks.

1. CHAR

Digunakan untuk menyimpan data string ukuran tetap. Jangkauannya adalah 0 s/d 255 karakter.

2. VARCHAR

Digunakan untuk menyimpan data string ukuran dinamis. Jangkauannya adalah 0 s/d 255 karakter (versi 4.1), 0 s/d 65.535 (versi 5.0.3).

3. TINYTEXT

Digunakan untuk menyimpan data teks. Jangkauannya adalah 0 s/d 255 karakter (versi 4.1), 0 s/d 65.535 (versi 5.0.3).

4. TEXT

Digunakan untuk menyimpan data teks. Jangkauannya adalah 0 s/d 65.535 (216 - 1) karakter.

5. MEDIUMTEXT

Digunakan untuk menyimpan data teks. Jangkauannya adalah 0 s/d 224 - 1 karakter.

6. LONGTEXT

Digunakan untuk menyimpan data teks. Jangkauannya adalah 0 s/d 232 - 1 karakter.

(42)

25

2.10.1.4Tipe Blob (Biner)

Tipe data blob pada Aplikasi MySQL dapat digunakan untuk menyimpan data biner

1. BIT (sejak versi 5.0.3)

Digunakan untuk menyimpan data biner. Jangkauannya tipe data BIT adalah 64 digit.

2. TINYBLOB

Digunakan untuk menyimpan data biner. Jangkauannya tipe data

TINYBLOB adalah 255 byte.

3. BLOB

Digunakan untuk menyimpan data biner. Jangkauannya adalah 216 - 1

byte.

4. MEDIUMBLOB

Digunakan untuk menyimpan data biner. Jangkauannya adalah 224 - 1

byte.

5. LONGBLOB

Digunakan untuk menyimpan data biner. Jangkauannya adalah 232 - 1

byte.

2.11 ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) suatu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar entitas serta attribut dari tiap entitas. Entitiy

Relationship Diagram pertama kali ditemukan oleh Chen pada Tahun 1976.

Tujuan dari pembuatan Entity Relationship Diagram adalah untuk menunjukkan objek suatu data dan relasi yang terjadi pada tiap objek tersebut. ERD juga merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk merancang database.

2.11.1 Komponen ERD

Komponen dalam ERD ada beberapa macam dan setiap komponen dapat digambarkan menggunakan suatu simbol tertentu. Komponen-komponen tersebut adalah:

(43)

26

26

1. Entity

Entity atau entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan atau dapat

diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya. Kumpulan dari beberapa

entity yang sejenis dapat dinamakan Entity Set. Entitas biasanya memiliki

beberapa attribut yang sangat terkait dengan entitas tersebut. 2. Relationship

Relationship digunakan untuk menggambarkan hubungan antara satu

entitas dengan entitas lainnya. Relationship tidak memiliki keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang sejenis atau disebut dengan Relationship Diagram. Contoh penggambaran relasi antar entitas dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Relation Entity

Entity

Gambar 2.5 Hubungan Relationship dengan Entitas

3. Attribute

Atrribute digunakan untuk menggambarkan karakteristik dari sebuah entity atau relationship. Attribute dapat menggambarkan penjelasan detail dari

sebuah entity atau relationship. Gambaran attribute dapat dilihat pada Gambar 2.6. Entity attribut attribut attribut attribut

(44)

27

2.11.2 Cardinality Rasio

Cardinality Rasio menggambarkan batasan pada jumlah entitas yang

berhubungan melalui suatu relasi. Jenis-jenis Cardinality Rasio antara lain: 1. One To One (1 : 1)

Perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu. Contohnya adalah satu pasien memiliki satu rekam medis.

2. One To Many (1 : M)

Perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak. Contohnya adalah satu pasien memiliki banyak transaksi. 3. Many To Many (M : M

Perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak. Contohnya adalah banyak mahasiswa memiliki banyak dosen.

2.12 DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah diagram yang berfungsi untuk menggambarkan proses-proses, subproses, aliran data, serta tempat penyimpanan data dalam sebuah sistem informasi. DFD juga dapat disebut sebagai bubble

chart, bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Perancangan DFD dapat dibuat menggunakan simbol pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Simbol-simbol DFD

(45)

28

28

Terminator digunakan untuk menggambarkan entitas dari sistem yang dirancang. Proses digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang berada dalam sistem. Data store digunakan untuk menggambarkan tempat penyimpaan data. Alur data digunakan untuk menggambarkan data yang mengalir antar proses ke proses, proses ke entitas, proses ke data store, dan data store ke proses.

2.13 Standart Operational Procedure (SOP)

Standard Operational Procedure (SOP) merupakan suatu kumpulan

instruksi yang berfungsi untuk mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin dalam suatu organisasi. SOP mendeskripsikan pertimbangan yang saling berhubungan seperti keselamatan kerja, penggunaan bahan baku, pengoperasian mesin, hak dan tanggung jawab personil, koordinasi dengan departemen lainnya, persyaratan laporan, dan sebagainya. SOP tidak mendeskripsikan bagaimana cara melakukan pekerjaan akan tetapi SOP mendeskripsikan peranan atau prosedur suatu departemen dalam melakukan suatu pekerjaan.

Pembuatan SOP memiliki beberapa fungsi dan manfaat dalam perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. SOP memastikan bahwa perusahaan memiliki proses konstan yang memenuhi standar dan semua personil mengenal proses tersebut.

2. Proses akan selalu ditinjau dan diperbaharui berdasarkan dasar yang sudah ada.

3. SOP dapat menjamin audit yang dilakukan oleh Biro Konsultan atau Sponsor tidak akan menghasilkan penemuan yang merugikan perusahaan. SOP juga dapat memberi perusahaan suatu perlindungan yang legal.

4. SOP dapat mengurangi perbedaan yang terjadi dalam sistem, dimana perbedaan tersebut merupakan kendala dalam efisiensi produksi dan pengontrolan kualitas.

5. SOP dapat pula membantu dalam pelatihan personil baru, yaitu sebagai sumber referensi bagi pelatih personil.

(46)

29

6. SOP dapat mempermudah personil dalam melakukan pelatihan silang, dimana pelatihan silang merupakan proses pelatihan personil dalam melakukan perkerjaan di departemen lain atau di luar departemen asalnya. Tabel 2.1 menunjukan simbol-simbol dari SOP (Standard Operational

Procedure):

Tabel 2.1 Simbol-simbol SOP

No Lambang Nama Keterangan

1 Terminal

Menggambarkan awal atau akhir suatu proses

2

Manual Operation Menggambarkan proses secara manual

3 Manual Input

Menggambarkan proses masukkan data secara manual

4 Display Menampilkan data

5. Process Menunjukkan proses

pelaksanaan instruksi

6. Decision

Menunjukkkan proses pemilihan alternative atau pengecekan kondisi.

7. Predefined Process Menunjukkan proses yang

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Udayana (sumber: Dokumen RS
Gambar 2.7 Simbol-simbol DFD  (sumber: darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id)
Gambar  3.1  merupakan  langkah  detail  pengerjaan  penelitian  yang  akan  dilakukan
Gambar 4.1 menunjukkan aliran data antar 7 modul yang ada di SIMRS,  penjelasannyasebagaiberikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Perubahan atas Peraturan

Dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada diatas, pemagang ingin merancang (membukukan) Standard Operating Procedure (SOP) untuk siklus penjualan kredit secara tertulis

Target/luaran yang diharapkan melalui program ini adalah terbentuknya Karang Taruna sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi di masyarakat

‘ lihat, Rasakan,dengar’ Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan Penggantian komponen minor, yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan Reparasi minor

Judul Tugas Akhir : Sistem Pemberian Pupuk Tanaman Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler.. Dosen Pembimbing 1 : Ir.Purnomo Edi Sasongko, MP Dosen Pembimbing 2 : Basuki Rahmat,

Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2007 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Yang Belum

Ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf d dan Pasal 15 huruf d tidak berlaku bagi pegawai kontrak yang telah diangkat dengan Keputusan Bupati dan telah berkerja

Sifat Mekanik Sifat Mekanik G G Sifat magnetik  Sifat magnetik  Resistivitas listrik  Resistivitas listrik  Konduktivitas termal Konduktivitas termal Ekspansi termal Ekspansi