• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Gilang Ginanjar H 1000186

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “profil kontrol diri dan disiplin

atlet renang jawa barat peraih medali emas pon xviii riau” ini beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang termasuk plagiat dari hasil karya

orang lain.

Bandung, Desember 2013

Penulis

(3)
(4)

ABSTRAK

PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU

Pembimbing 1 : Dr. Nina Sutresna Pembimbing 2 : Drs. H. Dede Rohmat N., M.Pd

Gilang Ginanjar H 1000186

Permasalahan yang penulis ajukan pada penelitian ini yaitu mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau. Selain untuk meraih prestasi, renangpun bermanfaat untuk pendidikan, kesehatan, bahkan rekreasi. Berbicara mengenai prestasi, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIIX, cabang olahraga renang dari Jawa Barat tampil sebagai juara umum. Hal tersebut menjadi suatu hal yang baru di daerah Jawa Barat. Raihan prestasi tersebut tentu tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik saja, tetapi faktor psikologis pun sangat mempengaruhinya. Kontrol diri dan disiplin pada diri seorang atlet tentu berbeda beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang Jawab Barat peraih medali emas PON XVIII Riau.

Metode yang penulis gunakan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 8 atlet. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup. Sedangkan teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan adalah teknik persentase melalui data pengamatan.

Penelitian menunjukan bahwa profil kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII memiliki persentase 80.49%. Sedangkan profil disiplinnya sendiri memiliki persentase 83.58%. Dengan demikian jika persentase tersebut dikategorikan menurut kriteria frekwensi persentase maka kedua aspek tersebut tergolong pada kriteria persentase baik.

(5)

THE PROFILE OF SELF CONTROL AND DISCIPLINE

SWIMMING ATHLETES

WEST JAVA WINNING GOLD MEDALS PON XIIX RIAU

( the study of descriptive swimming athletes pon west java )

Gilang Ginanjar Hidayatullah1

; Nina Sutresna2

;

Dede Rohmat N3

Coach Faculity Of Sport

Indonesia University Of Education

Problems writer proposed to research is about profile self-control and discipline athletes pool west java winning gold medals pon xiix riau. Currently sports pool is sports are very popular and very most favorite by the public. It is because besides for achievement, renangpun beneficial for education, health, even recreation. Talk about achievements, on national sports week ( pon ) to xiix, swimming sport branch of west java a winner general. It becomes something new in west java. The achievement of course not only caused by a factor of physical course, but psychological factors is very influence it. Self-control and discipline on the self an athlete of different different. Research is aimed to know the picture more clear about the profile of self control and discipline swimming athletes west said winning gold medals pon xiix riau.

A method of which the author use in the process of this research is a method of descriptive. Samples to this research is as much as 8 jocks. A measuring instrument used in this research is poll closed. While engineering data processing and analysis of data used is a technique the percentage of observation through the data

Research showed that the profile of self-control swimming athletes west java winning gold medals pon xiix having the percentage of 80.49 %. While profile disiplinnya itself has the percentage of 83.58 %. Thus if the percentage was zoned according to criteria frekwensi the percentage of then both the aspect appertain to a criterion the percentage of good.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... iix

DAFTAR GRAFIK... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 5

G. Populasi dan Sampel ... 6

H. Struktur Organisasi Skripsi... 7

BAB II KAJIAN TEORI, ANGGAPAN DASAR & HIPOTESIS A. Kajian Teori... 9

1. Hakekat Olahraga Renang... 9

1.1 Karakteristik Cabang Olahraga Renang ... 9

1.2 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi, Olahraga Kesehatan, Olahraga Pendidikan dan Olahraga Prestasi... 11

1.2.1 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi ... 11

1.2.2 Renang Sebagai Olahraga Pendidikan ………. 11

1.2.3 Renang Sebagai Olahraga Kesehatan ……… 11

(7)

B. Kontrol Diri

1. Pengertian Kontrol Diri (Self Control)…... 13

2. Perkembangan Kontol Diri………... 15

3. Ciri-ciri Kontrol Diri ... 16

4. Aspek-aspek Kontrol Diri ………... 17

5. Jenis-jenis Kontrol Diri ……….… 18

6. Teknik Kontrol Diri ……….. 19

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri ………….. 19

C. Disiplin ………... 20

1. Pengertian Disiplin... 20

2. Jenis-jenis Disiplin... 23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin... 24

4. Unsur-unsur Disiplin ………. 25

5. Fungsi Disiplin ……….. 26

6. Indikator Disiplin ……….. 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian ... 29

C. Pendekatan dan Metode Penelitian... 30

D. Devinisi Operasional Variabel... 30

1. Kontrol Diri ……….. 30

2. Disiplin ……… 31

E. Instrumen Penelitian ... 32

1. Jenis Instrumen ... 32

2. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen ... 33

F. Proses Pengembangan Instrumen... 35

1. Uji Validitas Instrumen ……… 35

2. Uji Reliabilitas Item ... 40

G. Teknik Pengolahan Data ... 41

(8)

2. Pensekoran ... 41

3. Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Kontrol Diri ... 45

B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Disiplin ... 52

C. Diskusi Penemuan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kontrol Diri (sebelum uji) 33

3.2 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kedisiplinan (sebelum uji) 34

3.3 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kontrol diri 36

3.4 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kedisiplinan 37

3.5 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kontrol Diri (setelah uji) 37

3.6 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kedisiplinan (setelahuji) 38

3.7 Interprestasi Nilai Keeratan Hubungan (korelasi) 41

3.8 Pola Skor Alternatif Respons 42

3.9 Kriteria Frekuensi Persentase 44

4.1 Data Hasil Penelitian 45

4.2 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Perilaku 46

4.3 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Kognitif 47

4.4 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Keputusan 48

4.5 Data Hasil Penelitian 53

4.6 Hasil Persentase Sub Indikator Peraturan 54

4.7 Hasil Persentase Sub Indikator Hukuman 55

4.8 Hasil Persentase Sub Indikator Penghargaan 56

4.9 Hasil Persentase Sub Indikator Konsistensi 56

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

3.1 Desain Penelitian 30

4.1 Persentase Sub Indikator Kontrol Perilaku 49

4.2 Persentase Sub Indikator Kontrol Kognitif 50

4.3 Persentase Sub Indikator Kontrol Keputusan 51

4.4 Profil Kontrol Diri Atlet Renang Jawa Barat 52

4.5 Persentase Sub Indikator Peraturan 57

4.6 Persentase Sub Indikator Hukuman 58

4.7 Persentase Sub Indikator Penghargaan 59

4.8 Persentase Sub Indikator Konsistensi 60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Angket Uji Coba Kontrol Diri 70

2 Angket Uji Coba Disiplin 74

3 Data Hasil Uji Validitas Kontrol Diri 78

4 Data Hasil Uji Validitas Disiplin 81

5 Angket Kontrol Diri 84

6 Angket Disiplin 88

7 Data Hasil Penelitian Angket Profil Kontrol Diri 91

8 Data Hasil Penelitian Angket Profil Disiplin 92

9 Hasil Analisis Data Penelitian Angket Profil Kontrol Diri 93

10 Hasil Analisis Data Penelitian Angket Profil Disiplin 97

11 Tabel Distribusi r 104

12 Surat Izin Mengadakan Riset 105

13 Surat Keputusan 106

14 Daftar Bimbingan Skripsi 110

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik yang menjadi

kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Menurut Orr dan Tyer (2008:9) yang dialih

bahasakan oleh PT Angkasa mengatakan bahwa: “Manusia telah berenang sejak awal

jaman, beribu-ribu tahun silam bangsa Mesir, bangsa Asiria, bangsa Yunani dan

bangsa Romawi telah melukiskan laki-laki dan perempuan sedang berenang di air.”

Pengertian dari berenang itu sendiri dijelaskan pula menurut Wikipedia adalah “suatu

kegiatan fisik yang dilakukan didalam air dengan prinsip berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lain.”

Terdapat berbagaimacam kejuaraan nasional yang diikuti dan dimenangkan

oleh kontingen dari Jawa Barat. Terakhir, pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII di

Riau peraih prestasi terbaik yaitu sebagai juara umum adalah team dari daerah Jawa

Barat. Kontingen dari Provinsi Jawa Barat menaruh target 16 emas pada cabang

olahraga renang pada ajang Pekan Olahraga Nasional tersebut. Tetapi kenyataannya

Jawa Barat meraih 22 medali emas dari target awal hanya 16 medali emas. Raihan

medali emas yang melebihi jumlah dari target awal yang ditentukan selain membuat

bangga tetapi juga menjadikan hal tersebut menarik untuk diteliti, baik itu dari kondisi

fisik ataupun kondisi psikologis yang dimiliki oleh atlet itu sendiri.

Keberhasilan yang diraih dalam olahraga prestasi ditentukan oleh berbagai

aspek yakni fisik, teknik, taktik dan mental. Pemberian program latihan yang diberikan

pada atlet renang pada dasarnya sesuai dengan program yang dimiliki pelatih yang

tentu memiliki program yang baik dan telah dirancang sebelumnya bersama dengan

team PRSI Jabar agar atlet dapat mencapai puncak prestasi. Pemberian program

latihan tentu disesuaikan dengan individu atlet itu sendiri, dikarenakan setiap atlet

memiliki nomor gaya masing-masing, sehinga pemberian programpun berbeda satu

(13)

2

sendiri. Terkait dengan aspek aspek yang disebutkan tersebut, peneliti tertarik untuk

meneliti bagaimana aspek mental dari atlet renang Jawa Barat.

Menurut teori motivasi kebutuhan, sebagaimana dicetuskan oleh Mc-Cleland

yang diterjemahkan oleh Hendry dalam jurnalnya, bahwa “Manusia memiliki

kebutuhan berprestasi yang disebut sebagai Need for Achievement atau disingkat

N.Ach”. Teori ini mengindikasi bahwa sesungguhnya manusia memiliki kebutuhan

untuk berprestasi. Akan tetapi untuk berprestasi tersebut harus didukung oleh

semacam mentalitas dan dorongan yang kuat untuk memperolehnya.

Selanjutnya masih Mc-Cleland dalam jurnal yang sama menyatakan “bahwa

yang mendorong seseorang berprestasi adalah mentalitas yang kuat. Siapa yang

memiliki dorongan mentalitas yang kuat, maka dialah yang akan berprestasi”. Namun

demikian, dorongan berprestasi tersebut dapat ditanamkan. Untuk menjadi seseorang

yang berprestasi, sesuatu yang penting adalah dukungan mentalitas yang berupa

kemauan keras, kerja keras, kerja cerdas dan komitmen atau konsistensi juga faktor

bakat yang menjadi salah satu pendukung pencapaian prestasi tersebut.

Salah satu komponen psikologis yang seringkali mempengaruhi keberhasilan

atlet baik dalam proses latihan maupun di dalam pertandingan adalah terkait dengan

kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan mengontrol diri dan disiplin.

Pengertian dari kontrol diri itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk menyusun,

membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang akan membawa ke

arah positif bagi individu tersebut. Kontrol diri dapat dikembangkan dan digunakan

oleh individu di dalam kehidupan sehari-harinya.

Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Santrock (2003:523) yang

dialih bahasakan oleh Anggia menjelaskan bahwa :

(14)

3

Komponen psikologis yang lain sebagaimana penulis jelaskan di atas yakni

disiplin. Disiplin adalah sesuatu yang identik dengan ketaatan dan kepatuhan. Secara

umum, masyarakat di Negara Indonesia terpandang sebagai masyarakat yang tidak

disiplin. Tetapi seorang atlet yang menginginkan juara haruslah memiliki sikap

disiplin yang tinggi.

Julie Andrews dalam Sheila Ellison and Barbara An Barnet berpendapat bahwa “Disipline is a form of life training that, once experienced and when practiced, develops an individual’s ability to control themselves”.

Kedua komponen psikologis di atas adalah faktor yang mempengaruhi kondisi

psikologis seseorang yang tentunya mempengaruhi pula setiap prestasi yang diraihnya.

Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Profil kontrol diri dan

disiplin atlet renang peraih medali emas PON XVIII”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet

renang peraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dari

Jawa Barat, dikaitkan dengan hasil prestasi yang diraihnya maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana profil kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas pada

ajang PON XVIII di Provinsi Riau tersebut?

2. Bagaimana profil disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas pada

ajang PON XVIII di Provinsi Riau tersebut?

C. Tujuan Penelitian

(15)

4

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian di atas, maka yang

diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara

praktis, yang di paparkan sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

a. Sebagai bahan bacaan bagi khalayak umum yang bergelut dalam

bidang olahraga renang serta kaitannya dengan profil atlet PON XVIII

yang meraih medali emas dari Jawa Barat pada ajang tersebut.

b. Sebagai dokumentasi bagi pengurus cabang olahraga renang di Jawa

Barat.

c. Dapat dijadikan referensi dalam menentukan olahraga yang sesuai

dengan kondisi psikologis yang dimiliki.

2. Manfaat secara praktis

a. Dapat dijadikan bahan pengembangan dalam suatu ilmu kepelatihan

olahraga terutama psikologis olahraga, serta bahan penelitian lebih

lanjut dalam rangka penyempurnaan sumber daya manusia dalam

cabang olahraga renang khususnya di Provinsi Jawa Barat.

b. Dapat dijadikan masukan untuk para pelatih dalam mencari bibit bibit

atlet sesuai dengan kondisi psikologis yang dimiliki sehingga pelatih

akan tahu bagaimana cara melatih atlet yang memiliki kondisi

psikologis yang unik sehingga seluruh atlet tersebut sama-sama dapat

berprestasi.

E. Batasan Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah, agar ruang

lingkup penelitian yang dilakukan penulis tidak terlalu meluas dan permasalahannya

yang harus dipecahkan jelas secara terperinci.

(16)

5

1. Masalah yang ditelaah dalam penelitian ini adalah profil psikologis yang

secara spesifik diarahkan pada komponen psikologi mengenai kontrol diri

dan disiplin atlet renang dari Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII

Riau.

2. Instrument penelitian menggunakan angket yang disusun oleh peneliti

dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Averill tentang kontrol

diri, dan teori yang dikemukakan oleh Hurlock tentang disiplin.

3. Hasil prestasi adalah prestasi yang diraih atlet Jawa Barat pada saat

Kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang diselenggarakan di

Provinsi Riau 2012.

F. Definisi Operasional

Pada poin ini dijelaskan mengenai definisi istilah yang digunakan menjadi

suatu kerangka acuan peristilahan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Kontrol Diri (Self Control)

Menurut Mahoney dan Thoresen (dalam Roberts, 1975:2) kontrol diri

merupakan komponen yang secara utuh (integrative) yang dilakukan individu terhadap

lingkungannya. Individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan menggunakan

cara-cara yang tepat untuk berprilaku dalam kondisi yang berbeda atau bervariasi.

Individu cenderung akan merubah prilakunya sesuai dengan permintaan situasi social

disekitarnya sehingga dapat mengatur kesan yang dibuat oleh prilakunya lebih

responsif terhadap petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar

interaksi social, bersikap hangat dan terbuka.

Berdasarkan penjelasan di atas juga menurut pendapat beberapa ahli maka

kontrol diri dapat disimpulkan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku.

Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan

pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Semakin

(17)

6

2. Disiplin

Disiplin pada hakekatnya adalah taat dan rasa tanggung jawab untuk tidak

melanggar ketentuan, tata tertib dan nilai-nilai yang dianggap baik oleh masyarakat

(Sudibyo, 1989:49).

Dari definisi-definisi di atas juga menurut pendapat beberapa ahli dapat

disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan

yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang didalamnya terdapat

unsure-unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua yang dilakukan sebagai

tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri.

3. Atlet

Atlet dalam bahasa yunani: athlos yang berarti “kontes” menurut Wikipedia Indonesia atlet adalah orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olahraga

kompetitif. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa atlet renang adalah orang

orang yang berprestasi dan berkecimpung dalam kompetisi olahraga.

G. Populasi dan Sampel

Untuk Mendapatkan gambaran sesuai yang diharapkan dalam penelitian ini

diperlukan adanya sumber data. Yang dimaksud dengan sumber data pada penelitian adalah populasi dan sampel. Lutan (2007: 80) menjelaskan bahwa: “populasi adalah sekelompok dimana peneliti ingin merealisasikan temuan penelitiannya”. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah atlet renang Jawa Barat, sedangkan sampel

menurut Ismiyanto, sample adalah sebagian dari totalitas subjek penelitian atau

sebagian populasi yang diharapkan dapat mewakili karakteristik populasi yang

penetapannya dengan teknik-teknik tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet

renang PRSI Jawa Barat yang mengikuti kejuaraan renang pada Pekan Olahraga

Nasional ke XVIII di Pekanbaru Riau dan mendapatkan medali pada cabang olahraga

(18)

7

H. Struktur Organisasi Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Batasan Penelitian

F. Definisi Operasional

G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN TEORI, ANGGAPAN DASAR & HIPOTESIS A. Kajian Teori

1. Hakekat Olahraga Renang

1.1 Karakteristik Cabang Olahraga Renang

1.2 Renang Sebagai CAbang Olahraga Rekreasi, Olahraga Kesehatan, Olahraga

Pendidikan, dan Olahraga Prestasi

1.2.1 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi

1.2.2 Renang Sebagai Olahraga Pendidikan

1.2.3 Renang Sebagai Olahraga Kesehatan

1.2.4 Renang Sebagai Olahraga Prestasi

B. Kontrol Diri

C. Disiplin

(19)

8

B. Desain Penelitian

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

D. Devinisi Operasional Variabel

E. Instrumen Penelitisan

F. Proses Pengembangan Instrumen

G. Teknik Pengolahan Data

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Kontrol Diri

B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Disiplin

C. Diskusi Penemuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

B. Saran

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat latihan para atlet renang PON Jawa Barat

yaitu di kolam renang Karang Setra yang beralamat di Jalan Sirnagalih No 15 Kota

Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet renang dari Jawa Barat

yang meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XVIII yang diselenggarakan

di Provinsi Riau.

Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Terkait dengan

total sampling Sugiyono (2011:68) menjelaskan “Sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

Berdasarkan data perenang yang meraih medali emas pada PON XVIII adalah

sebanyak 8 orang dan sampel yang digunakan adalah sebanyak 8 orang.

B. Desain Penelitian

Di bawah ini merupakan desain penelitian deskriptif menurut Arikunto (2006:

186) :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(Arikunto-Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, 2006: 186) POPULASI

SAMPEL

UJI COBA ANGKET

ANGKET

ANALISIS

(21)

30

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

kuantitatif. Definisi dari pendekatan tersebut dirumuskan oleh Arikunto (2010:27) “..penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan data

hasilnya.” Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan gambaran umum dari

aspek kontrol diri dan kedisiplinan atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON

XVIII Riau.

Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengan tujuan mendapatkan

gambaran mengenai kontrol diri serta kedisiplinan para atlet renang Jawa Barat yang

meraih medali emas pada PON XVIII. Penggambaran kontrol diri serta kedisiplinan

menjadi dasar pengembangan pembinaan kondisi psikologis.

D. Definisi Operasional Variable

Sebagai upaya menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan,

maka dijelaskan definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian sebagai

berikut.

1. Kontrol Diri

Kontrol diri dalam penelitian didefinisikan sebagai kemampuan para atlet

renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII untuk dapat mengatur tingkah laku

dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan

untuk bertindak, yang diwujudkan dengan kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan

kontrol keputusan. Seperti yang dikemukakan oleh Averill (Muharsih, 2006:22) ada

berbagai macam aspek dari kontrol diri, Averill menyebutkan kontrol diri dengan

sebutan kontrol personal, yaitu terdiri dari:

Kontrol perilaku (behavior control) menunjukan kemampuan atlet untuk

memodifikasi sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan. Indikator seorang atlet

dapat mengontrol perilakunya ditandai dengan; a) atlet memiliki kemampuan untuk

(22)

31

stimulus, merupakan kemampuan atlet untuk dapat mengetahui kapan suatu stimulus

yang tidak dikehendaki akan muncul. Ditandai dengan atlet mendahulukan pekerjakan

yang lebih penting dan mengendalikan diri terhadap hal-hal negatif dari lingkungan.

Kontrol kognitif (cognitive control) menunjukan yaitu kemampuan atlet untuk

mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterprestasi, menilai,

atau memadukan suatu kejadian. Kemampuan ini meliputi kemampuan mengantisipasi

peristiwa atau keadaan melalui berbagai pertimbangan dan kemampuan menafsirkan

suatu peristiwa atau keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara sub

jektif. Kontrol keputusan (decision control) yaitu kemampuan siswa untuk memilih

tindakan sesuai dengan yang diyakini atau disetujui, ditandai dengan siswa memiliki

kemampuan untuk mengambil keputusan dapat bertanggung jawab terhadap

keputusannya berdasarkan keyakinan sendiri.

2. Disiplin

Kedisiplinan yang dimaksud dalam penelitian adalah kontrol diri atlet renang

Jawa Barat yang meraih medali emas pada PON XVIII dalam menaati tata tertib di

tempat latihan dan atau peraturan lain yang ada di tempat latihan dengan rasa tanggung

jawab, sehingga atlet mampu berperilaku disiplin.

Aspek-aspek disiplin dituangkan ke dalam indikator sebagaimana penulis

sarikan dari Hurlock (1978: 86-92) yang dialih bahasakan oleh Anggia (2006:22-25)

sebagai berikut:

a. Peraturan yang berfungsi sebagai patokan atau standar untuk bertingkah laku

yang harus dipenuhi oleh atlet di lapangan dengan bersungguh-sungguh

menjalankan peraturan denga penuh rasa tanggung jawab. Atlet yang

bertanggung jawab terhadap peraturan ditandai dengan siswa yang mengatur

waktu saat latihan dimulai, berlatih di lapang, istirahat dan pulang berlatih,

bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah, dan tidak melakukan

tindakaan kekerasan, merokok atau membuat keributan di lapangan.

(23)

32

tata tertib yang dibuat oleh pelatih, dengan cara berbicara dan bersikap sopan

terhadap pelatih, penjaga kolam renang, penjaga penginapan, teman dan

berpenampilan rapi sesuai dengan peraturan pelatih.

b. Hukuman merupakan sanksi yang diberikan oleh pihak pelatih terhadap atlet

yang melakukan pelanggaran dalam upaya menegakkan peraturan atau tata

tertib lapangan, sehingga atlet dapat bertanggung jawab untuk menerima sanksi

atas pelanggaran yang dilakukan.

c. Penghargaan merupakan pemberian hadia (reward) atas hasil yang baik.

Penghargaan tidak hanya berbentuk materi tetapi dapat juga berbentuk pujian

kata-kata, dan senyuman.

d. Konsistensi adalah komitmen terhadap peraturan yang timbul atas dasar

tanggung jawab dan kesadaran diri tanpa adanya paksaan dan tekanan dari luar,

sehingga siswa dapat menjalankan peraturan tanpa ada paksaan dari orang lain.

E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen

Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa

angket untuk memperoleh gambaran mengenai kontrol diri dan disiplin atlet di

lapangan. Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket berjenis tertutup.

Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sesuai

dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan cek (√). Angket yang digunakan

menggunakan skala Likert dengan alternated respon pertanyaan terentang antara satu

sampai lima. Kelima alternatif respon tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian

tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah, yaitu: 1) Sangat Sesuai

(SS); 2) Sesuai (S); 3) Kadang-kadang (K); 4) Tidak Sesuai (TS); dan 5) Sangat Tidak

(24)

33

2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrument untuk mengungkap kontrol diri dan disiplin atlet yang

dikembangakan dari definisi operasional variabel penelitian. Terdapat dua poin

kisi-kisi instrument yaitu; 1) kisi-kisi-kisi-kisi instrumen kontrol diri yang terdiri dari aspek-aspek

kontrol diri; 2) kisi-kisi kedisiplinan atlet terdiri dari aspek-aspek kedisiplinan siswa.

Kisi-kisi instrument untuk mengungkap kontrol diri dan kedisiplinan siswa

dikembangkan dari definisi operasional variable penelitian. Kisi-kisi instrument

disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Kontrol Diri (Sebelum Uji Coba)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal Jumlah Positif Negatif

(25)

34

Kisi-kisi instrument kedisiplinan disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Kedisiplinan Atlet (Sebelum Uji Coba)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal Jumlah Positif Negatif

1. Peraturan a. Etika/sopan santun

b. Kehadiran Ketepatan waktu

(26)

35

2. Hukuman a. Ketaatan dalam

menaati peraturan atau tata tertib di tempat latihan

4. Konsistensi Komitmen dalam melaksanakan

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sub indikator telah diwakili oleh sebuah

pertanyaan atau bahkan lebih. Hal tersebut dilakukan karena apabila saat instrument

telah di uji coba kan dan telah di uji validitasnya, jika salah satu pertanyaan dari sub

indikator itu tidak valid, maka akan dapat terwakili oleh pertanyaan lainnya yang

masih berkaitan.

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Item

Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara

bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap

butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pengujian

validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat

(27)

36

pengumpul data menggunakan rumus product-moment yang dituliskan dalam

Riduwan (2012:138) sebagai berikut :

r hitung = n Σ xy –( Σx )(Σy)

{n Σ x2 –(Σ x)2 } {n Σ y2 –(Σ y)2

Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi

Σ xi = Jumlah skor item

Σ yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Pengujian validitas dilakukan terhadap 43 item angket control diri dan 47 item

kedisiplinan atlet dengan jumlah subjek 30 atlet tampak bahwa hasil pengujian

validitas terhadap 43 item untuk mengukur control diri menunjukan bahwa tujuh item

dinyatakan tidak valid yakni nomor 3, 4, 17, 25, 29, 35 dan 40. Dengan demikian

maka ketujuh item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya.

Dengan kata lain, instrument yang digunakan untuk analisis data variable control diri

terdiri dari 36 item. Adapun item pertanyaan yang dianggap valid dan tidak valid dapat

dilihat pada table 3.4 berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kontrol Diri

(28)

37

Valid 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27,

28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39,

41, 42, 43

36

Tidak Valid 3, 4 ,17 ,25 ,29 ,35, 40 7

Hasil pengujian terhadap 47 item untuk mengukut kedisiplinan atlet

menunjukan bahwa terdapat 10 item dinyatakan tidak valid, yakni nomor 1, 2, 5, 10,

20, 22, 25, 31, 33 dan 36. Dengan demikian maka kesepuluh item tersebut tidak akan

diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya, dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kedisiplinan Atlet

Kesimpulan No Item Jumlah

Valid 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 21,

22, 23, 24, 26, 27, 28, 30,

32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,

47

37

Tidak Valid 1, 2, 5, 10, 20, 22, 25, 31, 33, 36

10

Setelah dilakukannya uji validitas instrument, maka diperoleh item soal yang

telah valid dan akan diikut sertakan dalam pengolahan data. Berikut adalah kis-kisi

(29)

38

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pengungkapan Instrument Kontrol Diri (Setelah Uji Validitas)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor Soal

Jumlah Positif Negatif

1. Kontrol

(30)

39

Tabel 3.6

Kisi-kisi Pengungkapan Instrumen Disiplin (setelah Uji Validitas)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal

Jumla h

Positif Negatif

1. Peraturan a. Etika/sopan santun

b. Kehadiran Ketepatan waktu

ketika datang ke

2. Hukuman a. Ketaatan dalam

(31)

40

4. Konsistensi Komitmen dalam melaksanakan

2. Uji reliabilitas Item

Setelah validitas masing-masing item diuji, selanjutnya instrument tersebut

diuji tingkat reliabilitasnya. Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006;178). Instrument yang sudah

dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek

penelitian dengan instrumen yang sama dengan kondisi yang berbeda. Rumus yang

digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang kontrol diri dan disiplin adalah

dengan rumus metode Alpha yang dituliskan dalam Riduwan (2009:115) sebagai

berikut:

r11 = 1 –

Keterangkan :

r11 = Nilai Reliabilitas

(32)

41

St = Varians total

K = Jumlah item

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program

Microsoft excel 2007, maka diperoleh koefisien reliabilitas pada angket kontrol diri

atlet renang PON Jawa Barat yaitu sebesar 0.786. Berdasarkan kriteria Riduwan yang

dapat dilihat pada tabel 3.8, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Tinggi.

Dengan demikian, angket kontrol diri atlet renang PON Jawa Barat dapat dikatakan

memadai untuk digunakan sebagai instrument penelitian.

Sedangkan mengenai instrument disiplin atlet, berdasarkan perhitungan

reliabilitas dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007, maka

diperoleh koefisien reliabilitas pada angket disiplin atlet renang PON Jawa Barat yaitu

sebesar 0.891. Berdasarkan criteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel 3.8, angket

tersebut memiliki tingkat reliabilitas Sangat Tinggi. Dengan demikian, disiplin diri

atlet renang PON Jawa Barat dapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai

instrument penelitian.

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan (Korelasi)

Antara 0, 800 – 1, 000 Sangat Tinggi

Antara 0, 600 – 0, 799 Tinggi

Antara 0, 400 – 0, 599 Cukup Tinggi

Antara 0, 200 – 0, 399 Rendah

Antara 0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah

(33)

42

G. Teknik Pengolahan Data 1. Verifikasi Data

Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh

dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data ini bertujuan untuk

menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah, dengan cara memilih

lembar daftar cek yang telah diisi dengan lengkap. Dari hasil verifikasi tersebut

diperoleh data yang diisikan responden menunjukan kelengkapan dan cara pengisian

yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan semuanya

memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.

2. Pensekoran

Instrumen dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan kuisioner atau

angket. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, yaitu

atlet diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan kontrol diri

dan kedisiplinan siswa disertai dengan alternative jawaban. Angket tertutup jawaban

sudah disediakan sehingga atlet hanya bertugas memilih jawaban dengan memberikan

tanda checklist (√) pada soal yang telah disediakan dengan jawaban seperti pada Tabel

3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.8

Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)

Pertanyaan

Skor Empat Opsi Alternatif Respon

SS S K TS STS

Favorable (+) 5 4 3 2 1

(34)

43

Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot

tertentu. Bobotnya ialah:

a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan

positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.

b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau

skor 2 pada pernyataan negatif.

c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan

positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif

d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan

positif atau 4 pada pernyataan negatif.

e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada

pertanyaan positif atau skor 5 pada pernyataan negatif.

3. Analisis Data

Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis

menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan

kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian diperiksa

untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut. Karena

dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak mengisi pertanyaan

sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.

2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah

dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah dijelaskan

pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.

3. Mengelompokan setiap butir pertanyaan

4. Menjumlahkan nilai seluruh pertanyaan untuk setiap responden.

(35)

44

Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang kontrol diri dan

disiplin atlet renang PON Jawa Barat, penulis menggunakan perhitungan dengan

rumus sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan :

P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari

Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban Σxn = Jumlah skor total

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang

hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam

hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto

(2010:54), dengan menafsirkan kriteria penilaian persentase sebagai berikut :

TABEL 3.9

KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE

Rentang Nilai Kriteria

76 – 100% Baik

56 – 75% Cukup

40 – 55% Kurang

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan, serta analisis data, maka penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa profil mengenai kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih

medali emas PON XVIII Riau adalah sebesar 80.62%. jika melihat kepada kriteria

frekuensi persentase. Maka aspek kontrol diri yang dimiliki keseluruhan atlet renang

tersebut adalah berada pada kategori baik. Sedangkan pada profil disiplin, persentase

yang diperolehnya adalah sebesar 83.58%. Maka berdasarkan kriteria frekuensi

persentase, perlolehan persentase aspek disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali

emas PON XVIII Riau berada pada kategori baik

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah ditempuh oleh penulis serta kesimpulan yang

diambil dari hasil pengolahan data penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa

saran yang dapat mengembangkan olahraga renang khususnya di daerah Jawa Barat.

1. Selain kondisi fisik, seorang pelatih juga sangat penting memperhatikan kondisi

psikologis atletnya. Maka dari itu seorang pelatih sebaiknya menyediakan waktu

untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran bersama atletnya. Hal demikian

disebabkan karena dengan banyaknya atlet yang seorang pelatih bina, maka

dipastikan setiap atlet memiliki keanekaragaman cara dalam mengontrol dirinya

sehingga seorang pelatih tidak bisa menyamakan perlakuan kepada setiap atlet

2. Bagi para pelatih harus dapat membedakan cara melatih atlet yang memiliki

kontrol diri dan disiplin kurang dengan atlet yang memiliki kontrol diri dan

disiplin cukup baik. Adapun cara pembedaan dalam proses pelatihannya adalah

dengan cara membededakan gaya kepemimpinan pelatih terhadap atlet saat

melakukan latihan agar masing-masing atlet menjadi lebih disiplin dan terkontrol

(37)

67

3. Pelatih sendiri harus mampu menunjukan sikap mampu mengontrol diri dan

disiplin pada agar menjadi panutan bagi para atlet yang ia bina.

4. Sebagai lembaga yang mewadahi para calon sarjana yang bergelut dalam dunia

olahraga. Sangat penting untuk memberikan pelajaran lebih mendalam dibidang

psikologi. Karena psikologi adalah suatu bidang ilmu yang tidak mudah untuk

dipelajari. Hal tersebut dikarenakan oleh setiap individu mempunyai kondisi

psikologi yang berbeda, kemauan yang berbeda dan juga bakat yang berbeda.

Sehingga lembaga yang mencetak para pelatihm harus lebih menekankan

mahasiswanya untuk belajar psikologi.

5. Sarang untuk peneliti, harus lebih peka terhadap situasi dan kondisi di

lingkungan tempat penelitian, karena setiap hal yang ada didalam lingkungan

penelitian bisa menjadi sebuah bahan yang lebih menarik untuk digabungkan

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Angle, (2012).Perkembangan Intelegensi Remaja.[Online].Tersedia:

http://februl.wordpress.com/tag/definisi-intelegensi-menurut-para-ahli/

Arikunto, Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta

Chaplin, J.P (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Google (2010). Pengertian dan Definisi Psikologis.[Online]. Tersedia: http://carapedia.com/pengertian_definisi_psikologis_info2055.html

Google (2010) Peraturan dan Nomor dalam Perlombaan. [Online].

Tersedia:http://thomson-thomsblog.blogspot.com/2010/05/peraturan-dan-nomor-dalam-perlombaan.html

Google (2010) Kenapa Renang Bisa Ringankan Ashma. [Online]. Tersedia:

(http://m.detik.com/healt/read/2010/05/04/150052/1350920/763/kenapa-renang-bisa-ringankan-ashma?)

Google.(2011).Disiplin.[Online].Tersedia:http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/1 2/01/disiplin/

Google.(2012). Pengertian Emosi Menurut Para Ahli.[Online].Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-emosi-menurut-para-ahli.html

Google (2012) Pengertian Kedisiplinan.[Online]

Tersedia:http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-kedisiplinan.html

Google (2012) Unsur-unsur Disiplin.[Online]Tersedia:http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2114582-unsur-unsur-disiplin/#ixzz2U1MXIMC8

Hall, C.S &Lindzey.G (1993).Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.Yogyakarta: Kanisius.

Haller, D (2011). Belajar Berenang. Bandung: Pionir Jaya Bandung

Hurlock, E. B (1980).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: ERLANGGA

Husdarta (2010).Psikologi Olahraga, Bandung: Alfabeta

(39)

69

Meytasari, A. (2012) Kontribusi Kontrol Diri Terhadap Kedisiplinan Siswa Di Sekolah dan Impilkasinya Bagi Program Bimbingan dan Konseling. Skripsi Sarjana Pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

Marlina, L. (2008) Renang. Jakarta: Ganeca Exact.

Nasution (2011). Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

Nitalgia, W. (2012). Profile Kepribadian Atlet Pencak Silat Kota Bandung, Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Nurhasan, (2008).Modul mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Orr, C. Rob dan B. Tyler, Jene (2008).Dasar-Dasar Renang, Bandung: Angkasa.

Rachmilawati, R. dkk (2012).“Self Control dan Self Management”. Makalah tugas

Psikologi Sosial II. Bandung

Sepvalda, E. (2010). Motivasi Orang Tua Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Bumi Siliwangi Kota Bandung Ditinjau Dari Motif Ekonomi, Sosial Dan Prestasi. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Subino (1983), Psikologi, Bandung: ABA YAPARI Bandung

Sudjana (2005).Metoda Statistika, Bandung: Tarsito

Gambar

Tabel
Grafik
Tabel Distribusi r
Gambar 3.1 KESIMPULAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh mahasiswi, bagaimana kontrol diri mahasiswi yang

Jadi tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari atau ingin mengetahui Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Kecenderungan Berperilaku Konsumtif pada Mahasiswi Fakultas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa mengenai metode mengajar dosen terhadap cyberloafing dimoderasi kontrol diri pada mahasiswa Psikologi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memperoleh pemahaman mengenai gambaran dari konflik diri remaja sebagai akibat penerapan disiplin otoriter yang diterapkan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu adalah untuk mengetahui profil efikasi diri siswa yang mengalami

Jika seseorang sudah berniat maka ia akan melakukan suatu perilaku Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Efikasi Diri, Persepsi Kontrol