PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
Gilang Ginanjar H 1000186
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “profil kontrol diri dan disiplin
atlet renang jawa barat peraih medali emas pon xviii riau” ini beserta seluruh isinya adalah
benar-benar karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang termasuk plagiat dari hasil karya
orang lain.
Bandung, Desember 2013
Penulis
ABSTRAK
PROFIL KONTROL DIRI DAN DISIPLIN ATLET RENANG JAWA BARAT PERAIH MEDALI EMAS PON XVIII RIAU
Pembimbing 1 : Dr. Nina Sutresna Pembimbing 2 : Drs. H. Dede Rohmat N., M.Pd
Gilang Ginanjar H 1000186
Permasalahan yang penulis ajukan pada penelitian ini yaitu mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII Riau. Selain untuk meraih prestasi, renangpun bermanfaat untuk pendidikan, kesehatan, bahkan rekreasi. Berbicara mengenai prestasi, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIIX, cabang olahraga renang dari Jawa Barat tampil sebagai juara umum. Hal tersebut menjadi suatu hal yang baru di daerah Jawa Barat. Raihan prestasi tersebut tentu tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik saja, tetapi faktor psikologis pun sangat mempengaruhinya. Kontrol diri dan disiplin pada diri seorang atlet tentu berbeda beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet renang Jawab Barat peraih medali emas PON XVIII Riau.
Metode yang penulis gunakan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 8 atlet. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup. Sedangkan teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan adalah teknik persentase melalui data pengamatan.
Penelitian menunjukan bahwa profil kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII memiliki persentase 80.49%. Sedangkan profil disiplinnya sendiri memiliki persentase 83.58%. Dengan demikian jika persentase tersebut dikategorikan menurut kriteria frekwensi persentase maka kedua aspek tersebut tergolong pada kriteria persentase baik.
THE PROFILE OF SELF CONTROL AND DISCIPLINE
SWIMMING ATHLETES
WEST JAVA WINNING GOLD MEDALS PON XIIX RIAU
( the study of descriptive swimming athletes pon west java )
Gilang Ginanjar Hidayatullah1
; Nina Sutresna2
;
Dede Rohmat N3
Coach Faculity Of Sport
Indonesia University Of Education
Problems writer proposed to research is about profile self-control and discipline athletes pool west java winning gold medals pon xiix riau. Currently sports pool is sports are very popular and very most favorite by the public. It is because besides for achievement, renangpun beneficial for education, health, even recreation. Talk about achievements, on national sports week ( pon ) to xiix, swimming sport branch of west java a winner general. It becomes something new in west java. The achievement of course not only caused by a factor of physical course, but psychological factors is very influence it. Self-control and discipline on the self an athlete of different different. Research is aimed to know the picture more clear about the profile of self control and discipline swimming athletes west said winning gold medals pon xiix riau.
A method of which the author use in the process of this research is a method of descriptive. Samples to this research is as much as 8 jocks. A measuring instrument used in this research is poll closed. While engineering data processing and analysis of data used is a technique the percentage of observation through the data
Research showed that the profile of self-control swimming athletes west java winning gold medals pon xiix having the percentage of 80.49 %. While profile disiplinnya itself has the percentage of 83.58 %. Thus if the percentage was zoned according to criteria frekwensi the percentage of then both the aspect appertain to a criterion the percentage of good.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... iix
DAFTAR GRAFIK... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Batasan Penelitian ... 4
F. Definisi Operasional ... 5
G. Populasi dan Sampel ... 6
H. Struktur Organisasi Skripsi... 7
BAB II KAJIAN TEORI, ANGGAPAN DASAR & HIPOTESIS A. Kajian Teori... 9
1. Hakekat Olahraga Renang... 9
1.1 Karakteristik Cabang Olahraga Renang ... 9
1.2 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi, Olahraga Kesehatan, Olahraga Pendidikan dan Olahraga Prestasi... 11
1.2.1 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi ... 11
1.2.2 Renang Sebagai Olahraga Pendidikan ………. 11
1.2.3 Renang Sebagai Olahraga Kesehatan ……… 11
B. Kontrol Diri
1. Pengertian Kontrol Diri (Self Control)…... 13
2. Perkembangan Kontol Diri………... 15
3. Ciri-ciri Kontrol Diri ... 16
4. Aspek-aspek Kontrol Diri ………... 17
5. Jenis-jenis Kontrol Diri ……….… 18
6. Teknik Kontrol Diri ……….. 19
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri ………….. 19
C. Disiplin ………... 20
1. Pengertian Disiplin... 20
2. Jenis-jenis Disiplin... 23
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin... 24
4. Unsur-unsur Disiplin ………. 25
5. Fungsi Disiplin ……….. 26
6. Indikator Disiplin ……….. 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 29
B. Desain Penelitian ... 29
C. Pendekatan dan Metode Penelitian... 30
D. Devinisi Operasional Variabel... 30
1. Kontrol Diri ……….. 30
2. Disiplin ……… 31
E. Instrumen Penelitian ... 32
1. Jenis Instrumen ... 32
2. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen ... 33
F. Proses Pengembangan Instrumen... 35
1. Uji Validitas Instrumen ……… 35
2. Uji Reliabilitas Item ... 40
G. Teknik Pengolahan Data ... 41
2. Pensekoran ... 41
3. Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Kontrol Diri ... 45
B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Disiplin ... 52
C. Diskusi Penemuan ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kontrol Diri (sebelum uji) 33
3.2 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kedisiplinan (sebelum uji) 34
3.3 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kontrol diri 36
3.4 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kedisiplinan 37
3.5 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kontrol Diri (setelah uji) 37
3.6 Kisi-kisi Instrument Pengungkap Kedisiplinan (setelahuji) 38
3.7 Interprestasi Nilai Keeratan Hubungan (korelasi) 41
3.8 Pola Skor Alternatif Respons 42
3.9 Kriteria Frekuensi Persentase 44
4.1 Data Hasil Penelitian 45
4.2 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Perilaku 46
4.3 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Kognitif 47
4.4 Hasil Persentase Sub Indikator Kontrol Keputusan 48
4.5 Data Hasil Penelitian 53
4.6 Hasil Persentase Sub Indikator Peraturan 54
4.7 Hasil Persentase Sub Indikator Hukuman 55
4.8 Hasil Persentase Sub Indikator Penghargaan 56
4.9 Hasil Persentase Sub Indikator Konsistensi 56
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
3.1 Desain Penelitian 30
4.1 Persentase Sub Indikator Kontrol Perilaku 49
4.2 Persentase Sub Indikator Kontrol Kognitif 50
4.3 Persentase Sub Indikator Kontrol Keputusan 51
4.4 Profil Kontrol Diri Atlet Renang Jawa Barat 52
4.5 Persentase Sub Indikator Peraturan 57
4.6 Persentase Sub Indikator Hukuman 58
4.7 Persentase Sub Indikator Penghargaan 59
4.8 Persentase Sub Indikator Konsistensi 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Angket Uji Coba Kontrol Diri 70
2 Angket Uji Coba Disiplin 74
3 Data Hasil Uji Validitas Kontrol Diri 78
4 Data Hasil Uji Validitas Disiplin 81
5 Angket Kontrol Diri 84
6 Angket Disiplin 88
7 Data Hasil Penelitian Angket Profil Kontrol Diri 91
8 Data Hasil Penelitian Angket Profil Disiplin 92
9 Hasil Analisis Data Penelitian Angket Profil Kontrol Diri 93
10 Hasil Analisis Data Penelitian Angket Profil Disiplin 97
11 Tabel Distribusi r 104
12 Surat Izin Mengadakan Riset 105
13 Surat Keputusan 106
14 Daftar Bimbingan Skripsi 110
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik yang menjadi
kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Menurut Orr dan Tyer (2008:9) yang dialih
bahasakan oleh PT Angkasa mengatakan bahwa: “Manusia telah berenang sejak awal
jaman, beribu-ribu tahun silam bangsa Mesir, bangsa Asiria, bangsa Yunani dan
bangsa Romawi telah melukiskan laki-laki dan perempuan sedang berenang di air.”
Pengertian dari berenang itu sendiri dijelaskan pula menurut Wikipedia adalah “suatu
kegiatan fisik yang dilakukan didalam air dengan prinsip berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lain.”
Terdapat berbagaimacam kejuaraan nasional yang diikuti dan dimenangkan
oleh kontingen dari Jawa Barat. Terakhir, pada Pekan Olahraga Nasional ke XVIII di
Riau peraih prestasi terbaik yaitu sebagai juara umum adalah team dari daerah Jawa
Barat. Kontingen dari Provinsi Jawa Barat menaruh target 16 emas pada cabang
olahraga renang pada ajang Pekan Olahraga Nasional tersebut. Tetapi kenyataannya
Jawa Barat meraih 22 medali emas dari target awal hanya 16 medali emas. Raihan
medali emas yang melebihi jumlah dari target awal yang ditentukan selain membuat
bangga tetapi juga menjadikan hal tersebut menarik untuk diteliti, baik itu dari kondisi
fisik ataupun kondisi psikologis yang dimiliki oleh atlet itu sendiri.
Keberhasilan yang diraih dalam olahraga prestasi ditentukan oleh berbagai
aspek yakni fisik, teknik, taktik dan mental. Pemberian program latihan yang diberikan
pada atlet renang pada dasarnya sesuai dengan program yang dimiliki pelatih yang
tentu memiliki program yang baik dan telah dirancang sebelumnya bersama dengan
team PRSI Jabar agar atlet dapat mencapai puncak prestasi. Pemberian program
latihan tentu disesuaikan dengan individu atlet itu sendiri, dikarenakan setiap atlet
memiliki nomor gaya masing-masing, sehinga pemberian programpun berbeda satu
2
sendiri. Terkait dengan aspek aspek yang disebutkan tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti bagaimana aspek mental dari atlet renang Jawa Barat.
Menurut teori motivasi kebutuhan, sebagaimana dicetuskan oleh Mc-Cleland
yang diterjemahkan oleh Hendry dalam jurnalnya, bahwa “Manusia memiliki
kebutuhan berprestasi yang disebut sebagai Need for Achievement atau disingkat
N.Ach”. Teori ini mengindikasi bahwa sesungguhnya manusia memiliki kebutuhan
untuk berprestasi. Akan tetapi untuk berprestasi tersebut harus didukung oleh
semacam mentalitas dan dorongan yang kuat untuk memperolehnya.
Selanjutnya masih Mc-Cleland dalam jurnal yang sama menyatakan “bahwa
yang mendorong seseorang berprestasi adalah mentalitas yang kuat. Siapa yang
memiliki dorongan mentalitas yang kuat, maka dialah yang akan berprestasi”. Namun
demikian, dorongan berprestasi tersebut dapat ditanamkan. Untuk menjadi seseorang
yang berprestasi, sesuatu yang penting adalah dukungan mentalitas yang berupa
kemauan keras, kerja keras, kerja cerdas dan komitmen atau konsistensi juga faktor
bakat yang menjadi salah satu pendukung pencapaian prestasi tersebut.
Salah satu komponen psikologis yang seringkali mempengaruhi keberhasilan
atlet baik dalam proses latihan maupun di dalam pertandingan adalah terkait dengan
kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan mengontrol diri dan disiplin.
Pengertian dari kontrol diri itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk menyusun,
membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang akan membawa ke
arah positif bagi individu tersebut. Kontrol diri dapat dikembangkan dan digunakan
oleh individu di dalam kehidupan sehari-harinya.
Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Santrock (2003:523) yang
dialih bahasakan oleh Anggia menjelaskan bahwa :
3
Komponen psikologis yang lain sebagaimana penulis jelaskan di atas yakni
disiplin. Disiplin adalah sesuatu yang identik dengan ketaatan dan kepatuhan. Secara
umum, masyarakat di Negara Indonesia terpandang sebagai masyarakat yang tidak
disiplin. Tetapi seorang atlet yang menginginkan juara haruslah memiliki sikap
disiplin yang tinggi.
Julie Andrews dalam Sheila Ellison and Barbara An Barnet berpendapat bahwa “Disipline is a form of life training that, once experienced and when practiced, develops an individual’s ability to control themselves”.
Kedua komponen psikologis di atas adalah faktor yang mempengaruhi kondisi
psikologis seseorang yang tentunya mempengaruhi pula setiap prestasi yang diraihnya.
Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Profil kontrol diri dan
disiplin atlet renang peraih medali emas PON XVIII”
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai profil kontrol diri dan disiplin atlet
renang peraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dari
Jawa Barat, dikaitkan dengan hasil prestasi yang diraihnya maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih medali emas pada
ajang PON XVIII di Provinsi Riau tersebut?
2. Bagaimana profil disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali emas pada
ajang PON XVIII di Provinsi Riau tersebut?
C. Tujuan Penelitian
4
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian di atas, maka yang
diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara
praktis, yang di paparkan sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoritis
a. Sebagai bahan bacaan bagi khalayak umum yang bergelut dalam
bidang olahraga renang serta kaitannya dengan profil atlet PON XVIII
yang meraih medali emas dari Jawa Barat pada ajang tersebut.
b. Sebagai dokumentasi bagi pengurus cabang olahraga renang di Jawa
Barat.
c. Dapat dijadikan referensi dalam menentukan olahraga yang sesuai
dengan kondisi psikologis yang dimiliki.
2. Manfaat secara praktis
a. Dapat dijadikan bahan pengembangan dalam suatu ilmu kepelatihan
olahraga terutama psikologis olahraga, serta bahan penelitian lebih
lanjut dalam rangka penyempurnaan sumber daya manusia dalam
cabang olahraga renang khususnya di Provinsi Jawa Barat.
b. Dapat dijadikan masukan untuk para pelatih dalam mencari bibit bibit
atlet sesuai dengan kondisi psikologis yang dimiliki sehingga pelatih
akan tahu bagaimana cara melatih atlet yang memiliki kondisi
psikologis yang unik sehingga seluruh atlet tersebut sama-sama dapat
berprestasi.
E. Batasan Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah, agar ruang
lingkup penelitian yang dilakukan penulis tidak terlalu meluas dan permasalahannya
yang harus dipecahkan jelas secara terperinci.
5
1. Masalah yang ditelaah dalam penelitian ini adalah profil psikologis yang
secara spesifik diarahkan pada komponen psikologi mengenai kontrol diri
dan disiplin atlet renang dari Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII
Riau.
2. Instrument penelitian menggunakan angket yang disusun oleh peneliti
dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Averill tentang kontrol
diri, dan teori yang dikemukakan oleh Hurlock tentang disiplin.
3. Hasil prestasi adalah prestasi yang diraih atlet Jawa Barat pada saat
Kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang diselenggarakan di
Provinsi Riau 2012.
F. Definisi Operasional
Pada poin ini dijelaskan mengenai definisi istilah yang digunakan menjadi
suatu kerangka acuan peristilahan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kontrol Diri (Self Control)
Menurut Mahoney dan Thoresen (dalam Roberts, 1975:2) kontrol diri
merupakan komponen yang secara utuh (integrative) yang dilakukan individu terhadap
lingkungannya. Individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan menggunakan
cara-cara yang tepat untuk berprilaku dalam kondisi yang berbeda atau bervariasi.
Individu cenderung akan merubah prilakunya sesuai dengan permintaan situasi social
disekitarnya sehingga dapat mengatur kesan yang dibuat oleh prilakunya lebih
responsif terhadap petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar
interaksi social, bersikap hangat dan terbuka.
Berdasarkan penjelasan di atas juga menurut pendapat beberapa ahli maka
kontrol diri dapat disimpulkan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku.
Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan
pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Semakin
6
2. Disiplin
Disiplin pada hakekatnya adalah taat dan rasa tanggung jawab untuk tidak
melanggar ketentuan, tata tertib dan nilai-nilai yang dianggap baik oleh masyarakat
(Sudibyo, 1989:49).
Dari definisi-definisi di atas juga menurut pendapat beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan
yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang didalamnya terdapat
unsure-unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua yang dilakukan sebagai
tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri.
3. Atlet
Atlet dalam bahasa yunani: athlos yang berarti “kontes” menurut Wikipedia Indonesia atlet adalah orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olahraga
kompetitif. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa atlet renang adalah orang
orang yang berprestasi dan berkecimpung dalam kompetisi olahraga.
G. Populasi dan Sampel
Untuk Mendapatkan gambaran sesuai yang diharapkan dalam penelitian ini
diperlukan adanya sumber data. Yang dimaksud dengan sumber data pada penelitian adalah populasi dan sampel. Lutan (2007: 80) menjelaskan bahwa: “populasi adalah sekelompok dimana peneliti ingin merealisasikan temuan penelitiannya”. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah atlet renang Jawa Barat, sedangkan sampel
menurut Ismiyanto, sample adalah sebagian dari totalitas subjek penelitian atau
sebagian populasi yang diharapkan dapat mewakili karakteristik populasi yang
penetapannya dengan teknik-teknik tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet
renang PRSI Jawa Barat yang mengikuti kejuaraan renang pada Pekan Olahraga
Nasional ke XVIII di Pekanbaru Riau dan mendapatkan medali pada cabang olahraga
7
H. Struktur Organisasi Skripsi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Struktur Organisasi Skripsi
BAB II KAJIAN TEORI, ANGGAPAN DASAR & HIPOTESIS A. Kajian Teori
1. Hakekat Olahraga Renang
1.1 Karakteristik Cabang Olahraga Renang
1.2 Renang Sebagai CAbang Olahraga Rekreasi, Olahraga Kesehatan, Olahraga
Pendidikan, dan Olahraga Prestasi
1.2.1 Renang Sebagai Olahraga Rekreasi
1.2.2 Renang Sebagai Olahraga Pendidikan
1.2.3 Renang Sebagai Olahraga Kesehatan
1.2.4 Renang Sebagai Olahraga Prestasi
B. Kontrol Diri
C. Disiplin
8
B. Desain Penelitian
C. Pendekatan dan Metode Penelitian
D. Devinisi Operasional Variabel
E. Instrumen Penelitisan
F. Proses Pengembangan Instrumen
G. Teknik Pengolahan Data
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Kontrol Diri
B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Disiplin
C. Diskusi Penemuan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
B. Saran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di tempat latihan para atlet renang PON Jawa Barat
yaitu di kolam renang Karang Setra yang beralamat di Jalan Sirnagalih No 15 Kota
Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet renang dari Jawa Barat
yang meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XVIII yang diselenggarakan
di Provinsi Riau.
Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Terkait dengan
total sampling Sugiyono (2011:68) menjelaskan “Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.
Berdasarkan data perenang yang meraih medali emas pada PON XVIII adalah
sebanyak 8 orang dan sampel yang digunakan adalah sebanyak 8 orang.
B. Desain Penelitian
Di bawah ini merupakan desain penelitian deskriptif menurut Arikunto (2006:
186) :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
(Arikunto-Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, 2006: 186) POPULASI
SAMPEL
UJI COBA ANGKET
ANGKET
ANALISIS
30
C. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan
kuantitatif. Definisi dari pendekatan tersebut dirumuskan oleh Arikunto (2010:27) “..penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan data
hasilnya.” Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan gambaran umum dari
aspek kontrol diri dan kedisiplinan atlet renang Jawa Barat peraih medali emas PON
XVIII Riau.
Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengan tujuan mendapatkan
gambaran mengenai kontrol diri serta kedisiplinan para atlet renang Jawa Barat yang
meraih medali emas pada PON XVIII. Penggambaran kontrol diri serta kedisiplinan
menjadi dasar pengembangan pembinaan kondisi psikologis.
D. Definisi Operasional Variable
Sebagai upaya menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan,
maka dijelaskan definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian sebagai
berikut.
1. Kontrol Diri
Kontrol diri dalam penelitian didefinisikan sebagai kemampuan para atlet
renang Jawa Barat peraih medali emas PON XVIII untuk dapat mengatur tingkah laku
dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan
untuk bertindak, yang diwujudkan dengan kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan
kontrol keputusan. Seperti yang dikemukakan oleh Averill (Muharsih, 2006:22) ada
berbagai macam aspek dari kontrol diri, Averill menyebutkan kontrol diri dengan
sebutan kontrol personal, yaitu terdiri dari:
Kontrol perilaku (behavior control) menunjukan kemampuan atlet untuk
memodifikasi sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan. Indikator seorang atlet
dapat mengontrol perilakunya ditandai dengan; a) atlet memiliki kemampuan untuk
31
stimulus, merupakan kemampuan atlet untuk dapat mengetahui kapan suatu stimulus
yang tidak dikehendaki akan muncul. Ditandai dengan atlet mendahulukan pekerjakan
yang lebih penting dan mengendalikan diri terhadap hal-hal negatif dari lingkungan.
Kontrol kognitif (cognitive control) menunjukan yaitu kemampuan atlet untuk
mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterprestasi, menilai,
atau memadukan suatu kejadian. Kemampuan ini meliputi kemampuan mengantisipasi
peristiwa atau keadaan melalui berbagai pertimbangan dan kemampuan menafsirkan
suatu peristiwa atau keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara sub
jektif. Kontrol keputusan (decision control) yaitu kemampuan siswa untuk memilih
tindakan sesuai dengan yang diyakini atau disetujui, ditandai dengan siswa memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan dapat bertanggung jawab terhadap
keputusannya berdasarkan keyakinan sendiri.
2. Disiplin
Kedisiplinan yang dimaksud dalam penelitian adalah kontrol diri atlet renang
Jawa Barat yang meraih medali emas pada PON XVIII dalam menaati tata tertib di
tempat latihan dan atau peraturan lain yang ada di tempat latihan dengan rasa tanggung
jawab, sehingga atlet mampu berperilaku disiplin.
Aspek-aspek disiplin dituangkan ke dalam indikator sebagaimana penulis
sarikan dari Hurlock (1978: 86-92) yang dialih bahasakan oleh Anggia (2006:22-25)
sebagai berikut:
a. Peraturan yang berfungsi sebagai patokan atau standar untuk bertingkah laku
yang harus dipenuhi oleh atlet di lapangan dengan bersungguh-sungguh
menjalankan peraturan denga penuh rasa tanggung jawab. Atlet yang
bertanggung jawab terhadap peraturan ditandai dengan siswa yang mengatur
waktu saat latihan dimulai, berlatih di lapang, istirahat dan pulang berlatih,
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah, dan tidak melakukan
tindakaan kekerasan, merokok atau membuat keributan di lapangan.
32
tata tertib yang dibuat oleh pelatih, dengan cara berbicara dan bersikap sopan
terhadap pelatih, penjaga kolam renang, penjaga penginapan, teman dan
berpenampilan rapi sesuai dengan peraturan pelatih.
b. Hukuman merupakan sanksi yang diberikan oleh pihak pelatih terhadap atlet
yang melakukan pelanggaran dalam upaya menegakkan peraturan atau tata
tertib lapangan, sehingga atlet dapat bertanggung jawab untuk menerima sanksi
atas pelanggaran yang dilakukan.
c. Penghargaan merupakan pemberian hadia (reward) atas hasil yang baik.
Penghargaan tidak hanya berbentuk materi tetapi dapat juga berbentuk pujian
kata-kata, dan senyuman.
d. Konsistensi adalah komitmen terhadap peraturan yang timbul atas dasar
tanggung jawab dan kesadaran diri tanpa adanya paksaan dan tekanan dari luar,
sehingga siswa dapat menjalankan peraturan tanpa ada paksaan dari orang lain.
E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen
Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa
angket untuk memperoleh gambaran mengenai kontrol diri dan disiplin atlet di
lapangan. Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket berjenis tertutup.
Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sesuai
dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan cek (√). Angket yang digunakan
menggunakan skala Likert dengan alternated respon pertanyaan terentang antara satu
sampai lima. Kelima alternatif respon tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian
tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah, yaitu: 1) Sangat Sesuai
(SS); 2) Sesuai (S); 3) Kadang-kadang (K); 4) Tidak Sesuai (TS); dan 5) Sangat Tidak
33
2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrument untuk mengungkap kontrol diri dan disiplin atlet yang
dikembangakan dari definisi operasional variabel penelitian. Terdapat dua poin
kisi-kisi instrument yaitu; 1) kisi-kisi-kisi-kisi instrumen kontrol diri yang terdiri dari aspek-aspek
kontrol diri; 2) kisi-kisi kedisiplinan atlet terdiri dari aspek-aspek kedisiplinan siswa.
Kisi-kisi instrument untuk mengungkap kontrol diri dan kedisiplinan siswa
dikembangkan dari definisi operasional variable penelitian. Kisi-kisi instrument
disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Kontrol Diri (Sebelum Uji Coba)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah Positif Negatif
34
Kisi-kisi instrument kedisiplinan disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pengungkap Kedisiplinan Atlet (Sebelum Uji Coba)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah Positif Negatif
1. Peraturan a. Etika/sopan santun
b. Kehadiran Ketepatan waktu
35
2. Hukuman a. Ketaatan dalam
menaati peraturan atau tata tertib di tempat latihan
4. Konsistensi Komitmen dalam melaksanakan
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sub indikator telah diwakili oleh sebuah
pertanyaan atau bahkan lebih. Hal tersebut dilakukan karena apabila saat instrument
telah di uji coba kan dan telah di uji validitasnya, jika salah satu pertanyaan dari sub
indikator itu tidak valid, maka akan dapat terwakili oleh pertanyaan lainnya yang
masih berkaitan.
F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Item
Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap
butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pengujian
validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat
36
pengumpul data menggunakan rumus product-moment yang dituliskan dalam
Riduwan (2012:138) sebagai berikut :
r hitung = n Σ xy –( Σx )(Σy)
{n Σ x2 –(Σ x)2 } {n Σ y2 –(Σ y)2
Keterangan :
r hitung = Koefisien Korelasi
Σ xi = Jumlah skor item
Σ yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden
Pengujian validitas dilakukan terhadap 43 item angket control diri dan 47 item
kedisiplinan atlet dengan jumlah subjek 30 atlet tampak bahwa hasil pengujian
validitas terhadap 43 item untuk mengukur control diri menunjukan bahwa tujuh item
dinyatakan tidak valid yakni nomor 3, 4, 17, 25, 29, 35 dan 40. Dengan demikian
maka ketujuh item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya.
Dengan kata lain, instrument yang digunakan untuk analisis data variable control diri
terdiri dari 36 item. Adapun item pertanyaan yang dianggap valid dan tidak valid dapat
dilihat pada table 3.4 berikut.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kontrol Diri
37
Valid 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27,
28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39,
41, 42, 43
36
Tidak Valid 3, 4 ,17 ,25 ,29 ,35, 40 7
Hasil pengujian terhadap 47 item untuk mengukut kedisiplinan atlet
menunjukan bahwa terdapat 10 item dinyatakan tidak valid, yakni nomor 1, 2, 5, 10,
20, 22, 25, 31, 33 dan 36. Dengan demikian maka kesepuluh item tersebut tidak akan
diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya, dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kedisiplinan Atlet
Kesimpulan No Item Jumlah
Valid 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 21,
22, 23, 24, 26, 27, 28, 30,
32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,
47
37
Tidak Valid 1, 2, 5, 10, 20, 22, 25, 31, 33, 36
10
Setelah dilakukannya uji validitas instrument, maka diperoleh item soal yang
telah valid dan akan diikut sertakan dalam pengolahan data. Berikut adalah kis-kisi
38
Tabel 3.5
Kisi-kisi Pengungkapan Instrument Kontrol Diri (Setelah Uji Validitas)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor Soal
Jumlah Positif Negatif
1. Kontrol
39
Tabel 3.6
Kisi-kisi Pengungkapan Instrumen Disiplin (setelah Uji Validitas)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal
Jumla h
Positif Negatif
1. Peraturan a. Etika/sopan santun
b. Kehadiran Ketepatan waktu
ketika datang ke
2. Hukuman a. Ketaatan dalam
40
4. Konsistensi Komitmen dalam melaksanakan
2. Uji reliabilitas Item
Setelah validitas masing-masing item diuji, selanjutnya instrument tersebut
diuji tingkat reliabilitasnya. Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006;178). Instrument yang sudah
dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek
penelitian dengan instrumen yang sama dengan kondisi yang berbeda. Rumus yang
digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang kontrol diri dan disiplin adalah
dengan rumus metode Alpha yang dituliskan dalam Riduwan (2009:115) sebagai
berikut:
r11 = 1 –
Keterangkan :
r11 = Nilai Reliabilitas
41
St = Varians total
K = Jumlah item
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program
Microsoft excel 2007, maka diperoleh koefisien reliabilitas pada angket kontrol diri
atlet renang PON Jawa Barat yaitu sebesar 0.786. Berdasarkan kriteria Riduwan yang
dapat dilihat pada tabel 3.8, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Tinggi.
Dengan demikian, angket kontrol diri atlet renang PON Jawa Barat dapat dikatakan
memadai untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
Sedangkan mengenai instrument disiplin atlet, berdasarkan perhitungan
reliabilitas dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007, maka
diperoleh koefisien reliabilitas pada angket disiplin atlet renang PON Jawa Barat yaitu
sebesar 0.891. Berdasarkan criteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel 3.8, angket
tersebut memiliki tingkat reliabilitas Sangat Tinggi. Dengan demikian, disiplin diri
atlet renang PON Jawa Barat dapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai
instrument penelitian.
Tabel 3.7
Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan (Korelasi)
Antara 0, 800 – 1, 000 Sangat Tinggi
Antara 0, 600 – 0, 799 Tinggi
Antara 0, 400 – 0, 599 Cukup Tinggi
Antara 0, 200 – 0, 399 Rendah
Antara 0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah
42
G. Teknik Pengolahan Data 1. Verifikasi Data
Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh
dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data ini bertujuan untuk
menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah, dengan cara memilih
lembar daftar cek yang telah diisi dengan lengkap. Dari hasil verifikasi tersebut
diperoleh data yang diisikan responden menunjukan kelengkapan dan cara pengisian
yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan semuanya
memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.
2. Pensekoran
Instrumen dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan kuisioner atau
angket. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, yaitu
atlet diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan kontrol diri
dan kedisiplinan siswa disertai dengan alternative jawaban. Angket tertutup jawaban
sudah disediakan sehingga atlet hanya bertugas memilih jawaban dengan memberikan
tanda checklist (√) pada soal yang telah disediakan dengan jawaban seperti pada Tabel
3.3 sebagai berikut.
Tabel 3.8
Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)
Pertanyaan
Skor Empat Opsi Alternatif Respon
SS S K TS STS
Favorable (+) 5 4 3 2 1
43
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot
tertentu. Bobotnya ialah:
a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan
positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau
skor 2 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan
positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif
d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan
positif atau 4 pada pernyataan negatif.
e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada
pertanyaan positif atau skor 5 pada pernyataan negatif.
3. Analisis Data
Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan
kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian diperiksa
untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut. Karena
dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak mengisi pertanyaan
sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah
dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah dijelaskan
pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.
3. Mengelompokan setiap butir pertanyaan
4. Menjumlahkan nilai seluruh pertanyaan untuk setiap responden.
44
Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang kontrol diri dan
disiplin atlet renang PON Jawa Barat, penulis menggunakan perhitungan dengan
rumus sebagai berikut:
P =
x 100%
Keterangan :
P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari
Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban Σxn = Jumlah skor total
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang
hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam
hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto
(2010:54), dengan menafsirkan kriteria penilaian persentase sebagai berikut :
TABEL 3.9
KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE
Rentang Nilai Kriteria
76 – 100% Baik
56 – 75% Cukup
40 – 55% Kurang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan, serta analisis data, maka penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa profil mengenai kontrol diri atlet renang Jawa Barat peraih
medali emas PON XVIII Riau adalah sebesar 80.62%. jika melihat kepada kriteria
frekuensi persentase. Maka aspek kontrol diri yang dimiliki keseluruhan atlet renang
tersebut adalah berada pada kategori baik. Sedangkan pada profil disiplin, persentase
yang diperolehnya adalah sebesar 83.58%. Maka berdasarkan kriteria frekuensi
persentase, perlolehan persentase aspek disiplin atlet renang Jawa Barat peraih medali
emas PON XVIII Riau berada pada kategori baik
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah ditempuh oleh penulis serta kesimpulan yang
diambil dari hasil pengolahan data penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa
saran yang dapat mengembangkan olahraga renang khususnya di daerah Jawa Barat.
1. Selain kondisi fisik, seorang pelatih juga sangat penting memperhatikan kondisi
psikologis atletnya. Maka dari itu seorang pelatih sebaiknya menyediakan waktu
untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran bersama atletnya. Hal demikian
disebabkan karena dengan banyaknya atlet yang seorang pelatih bina, maka
dipastikan setiap atlet memiliki keanekaragaman cara dalam mengontrol dirinya
sehingga seorang pelatih tidak bisa menyamakan perlakuan kepada setiap atlet
2. Bagi para pelatih harus dapat membedakan cara melatih atlet yang memiliki
kontrol diri dan disiplin kurang dengan atlet yang memiliki kontrol diri dan
disiplin cukup baik. Adapun cara pembedaan dalam proses pelatihannya adalah
dengan cara membededakan gaya kepemimpinan pelatih terhadap atlet saat
melakukan latihan agar masing-masing atlet menjadi lebih disiplin dan terkontrol
67
3. Pelatih sendiri harus mampu menunjukan sikap mampu mengontrol diri dan
disiplin pada agar menjadi panutan bagi para atlet yang ia bina.
4. Sebagai lembaga yang mewadahi para calon sarjana yang bergelut dalam dunia
olahraga. Sangat penting untuk memberikan pelajaran lebih mendalam dibidang
psikologi. Karena psikologi adalah suatu bidang ilmu yang tidak mudah untuk
dipelajari. Hal tersebut dikarenakan oleh setiap individu mempunyai kondisi
psikologi yang berbeda, kemauan yang berbeda dan juga bakat yang berbeda.
Sehingga lembaga yang mencetak para pelatihm harus lebih menekankan
mahasiswanya untuk belajar psikologi.
5. Sarang untuk peneliti, harus lebih peka terhadap situasi dan kondisi di
lingkungan tempat penelitian, karena setiap hal yang ada didalam lingkungan
penelitian bisa menjadi sebuah bahan yang lebih menarik untuk digabungkan
DAFTAR PUSTAKA
Angle, (2012).Perkembangan Intelegensi Remaja.[Online].Tersedia:
http://februl.wordpress.com/tag/definisi-intelegensi-menurut-para-ahli/
Arikunto, Suharsimi (2010) Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta
Chaplin, J.P (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Google (2010). Pengertian dan Definisi Psikologis.[Online]. Tersedia: http://carapedia.com/pengertian_definisi_psikologis_info2055.html
Google (2010) Peraturan dan Nomor dalam Perlombaan. [Online].
Tersedia:http://thomson-thomsblog.blogspot.com/2010/05/peraturan-dan-nomor-dalam-perlombaan.html
Google (2010) Kenapa Renang Bisa Ringankan Ashma. [Online]. Tersedia:
(http://m.detik.com/healt/read/2010/05/04/150052/1350920/763/kenapa-renang-bisa-ringankan-ashma?)
Google.(2011).Disiplin.[Online].Tersedia:http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/1 2/01/disiplin/
Google.(2012). Pengertian Emosi Menurut Para Ahli.[Online].Tersedia:
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-emosi-menurut-para-ahli.html
Google (2012) Pengertian Kedisiplinan.[Online]
Tersedia:http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-kedisiplinan.html
Google (2012) Unsur-unsur Disiplin.[Online]Tersedia:http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2114582-unsur-unsur-disiplin/#ixzz2U1MXIMC8
Hall, C.S &Lindzey.G (1993).Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.Yogyakarta: Kanisius.
Haller, D (2011). Belajar Berenang. Bandung: Pionir Jaya Bandung
Hurlock, E. B (1980).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: ERLANGGA
Husdarta (2010).Psikologi Olahraga, Bandung: Alfabeta
69
Meytasari, A. (2012) Kontribusi Kontrol Diri Terhadap Kedisiplinan Siswa Di Sekolah dan Impilkasinya Bagi Program Bimbingan dan Konseling. Skripsi Sarjana Pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan
Marlina, L. (2008) Renang. Jakarta: Ganeca Exact.
Nasution (2011). Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.
Nitalgia, W. (2012). Profile Kepribadian Atlet Pencak Silat Kota Bandung, Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan
Nurhasan, (2008).Modul mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Orr, C. Rob dan B. Tyler, Jene (2008).Dasar-Dasar Renang, Bandung: Angkasa.
Rachmilawati, R. dkk (2012).“Self Control dan Self Management”. Makalah tugas
Psikologi Sosial II. Bandung
Sepvalda, E. (2010). Motivasi Orang Tua Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Bumi Siliwangi Kota Bandung Ditinjau Dari Motif Ekonomi, Sosial Dan Prestasi. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan
Subino (1983), Psikologi, Bandung: ABA YAPARI Bandung
Sudjana (2005).Metoda Statistika, Bandung: Tarsito