• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3/S-1/S2/PROFESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3/S-1/S2/PROFESI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

FORM-1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3/S-1/S2/PROFESI

A. IDENTITAS

Nama Program Studi

PROFESI NERS

Tgl. Direvisi:

Nama Mata Kuliah (MK)

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Kode/Bobot MK: 15WP09101

Semester

1

Dosen Pengampu

1. Anis Rosyiatul H, S.KM., M.Kes (PJMK) 2. Reliani, S.Kep.Ns.,M.Kes

3. Yuanita Wulandari, S.Kep.Ns.,MS 4. Aries Chandra Anandhita,

S.Kep.Ns.,M.Kep.Sp.An

5. Ratna Agustin, S.Kep.Ns.,M.Kep 6. Retno Sumara, S.Kep.Ns.,M.Kep 7. Fathiya Lutfil Y, S.Kep.Ns.,M.Kep 8. Gita Marini, S.Kep.Ns.,M.Kes

9. Supatmi, S.Kep.Ns.,M.Kes 10. Siswanto Agung W, S.Kep.Ns 11. Nugroho Ari, S.Kep.Ns.,M.Kep 12. Septian Galuh W,

S.Kep.Ns.,M.Kep

13. Dede Nasrullah, S.Kep., Ns, M.Kep

14. Musrifatul Uliyah, S.ST.,M.Kes 15. Dr. Pipit Festy W, S.KM., M.Kes

Waktu Perkuliahan 1. 2 Minggu

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

No Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1 Pengetahuan ( Knowledge)

1. Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range theories;

2. Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik

3. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values) 4. Menerapkan dan mengevaluasi teknik, prinsip dan

prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan berbasis bukti yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan dasar,

5. Menerapkan konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan

6. Mengembangkan pola piker kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan

7. Menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperawatan

1. Menunjukan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan

2. Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan yang diberikan 3. Membina komunikasi terapeutik dengan klien

dan keluarga (komunikasi)

4. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep diri

5. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka (nilai dan keyakinan)

6. menginternalisasi nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, norma, dan etika akademik dalam memberikan asuhan keperawatan dasar pada klien dan keluarga 7. Berperan sebagai warga negara yang bangga

dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada Agama, negara dan bangsa

8. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama dan Akhlakul Karimah

9. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius berdasarkan Alquran dan Sunnah

10. Menunjukkan sikap bertanggungjawab dan amanah atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

11. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan

12. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia

13. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang 2 Sikap (Attitude)

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius berdasarkan Alquran dan Sunnah

2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama dan Akhlakul Karimah

3. menginternalisasi nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, norma, dan etika akademik 4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta

tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada Agama, negara dan bangsa;

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, khilafiyah, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain

6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Agama dan Pancasila

7. Menunjukkan sikap bertanggungjawab dan amanah atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri 8. mampu bertanggung gugat terhadap praktik

profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan

(2)

perundangan

9. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia

10. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya

telah atau belum tersedia

14. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan

15. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya

16. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya

17. mampu memberikan informasi yang terbuka dan obyektif kepada klien dan keluarga 18. mampu melakukan kolaborasi dengan keluarga

di semua tingkat pelayanan kesehatan

19. mampu memberdayakan keluarga untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan 3 Ketrampilan Umum (General Skills)

1.

Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya

2.

Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja

3.

Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya

4 Ketrampilan Khusus (Specific Skills)

1. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia

2. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan 3. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien

dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya

4. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya

5. mampu memberikan informasi yang terbuka dan obyektif kepada klien dan keluarga

6. mampu melakukan kolaborasi dengan keluarga di semua tingkat pelayanan kesehatan

7. mampu memberdayakan keluarga untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Kemampuan Akhir yang diharapkan (KA)/Kompetensi Dasar Mata Kuliah

No.

KA Rumusan KA

1 Menunjukan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan 2 Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan

yang diberikan

3 Membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga (komunikasi) 4 a) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi

gangguan konsep diri

5 Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka (nilai dan keyakinan)

6 menginternalisasi nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, norma, dan etika akademik dalam memberikan asuhan keperawatan dasar pada klien dan keluarga

7 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada Agama, negara dan bangsa 8 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

agama dan Akhlakul Karimah

(3)

9 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius berdasarkan Alquran dan Sunnah

10 Menunjukkan sikap bertanggungjawab dan amanah atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

11 mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan

12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia

13 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia

14 mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan

15 mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya

16 mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya

17 mampu memberikan informasi yang terbuka dan obyektif kepada klien dan keluarga

18 mampu melakukan kolaborasi dengan keluarga di semua tingkat pelayanan kesehatan

19 mampu memberdayakan keluarga untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan

Deskripsi MK Program Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian dari rangkaian proses program pendidikan keperawatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program profesi di Pendidikan Tinggi Keperawatan. Program ini dijalankan pada awal program profesi di berbagai rumah sakit. Kemampuan yang dicapai selama program ini menjadi dasar kemampuan di mata ajar profesi selanjutnya.Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu menentukan gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan melaksanakan tindakan – tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga. Mahasiswa juga diharapkan mampu menggunakan pendekatan proses keperawatan sebagai dasar analisis kegiatan yang dilakukan di setiap tindakan.

Ketrampilan dasar keperawatan difokuskan untuk mengasah kemampua mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat profesional.

Kemampuan yang dimaksud adalah: kemmapuan melakukan analisis gangguan kebutuhan dasar klien dan keluarga, bersikap caring di setiap kesempatan memberikan asuhan keperawatan, membina hubungan interpersonal kepada klien dan keluarganya, memberikan asuhan saat klien dan keluargamengalami gangguan fisik dan emosional.

Sistem Pembelajaran a. Model

b. Metode

: Preceptorship 1. Pre Conference 2. Post Conference 3. Diskusi Kasus

4. Bedside Teaching (BST) – tutorial

5. Direct Observed Procedural Skills (DOPS)

6. Presentasi Jurnal

7. Presentasi / Seminar Kasus 8. PKMRS

9. Ujian / Mini Cex.

Media Pembelajaran : Praktik klinik , E learning ( online/ Daring)

Penilaian Pre Conference 10%

Post Conference 10%

Bedside Teaching (BST) – tutorial 15%

Direct Observed Procedural Skills (DOPS) 15%

Presentasi Jurnal 10%

Presentasi / Seminar Kasus 10%

PKMRS 10%

Ujian / Mini Cex 20%

20%

(4)

A : ≥ 80 AB : 70-79 B : 66-69 BC : 60-65 C : 55-59

D : 40-54 E : <49

Pustaka Buku Utama

1. Sharon L Lewis .2011.Medical Surgical Nursing Assement and of clinical ProblemsElsevier Mosby

2. Susanne C. Smeitzer; Brunner dan Suddarth. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 1; EGC

3. Charlene Reeves; Joko Setyono. 2001. Keperawatan Medikal Bedah;

Salemba Medika

4. Priscilla Lemone; Karen M. Burke; Gerene Bauldoff. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol. 1 ed. 5; EGC

5. Priscilla Lemone; Karen M. Burke; Gerene Bauldoff. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol. 4 ed. 5; EGC

6. Ari Sutjahjo. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Dalam; Airlangga University Press

7. Gyton, A &Hall, J. (2010) Texbook fo medical physiology. London : Elseiver Saunder.

8. Ganong, William F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20.

Jakarta: EGC

9. Sylvia Price dkk (2011), Patofisiologi Edisi -7, Jakarta : EGC 10. Surya Dharma. 2015. Cara Mudah Membaca EKG EGC

11. Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan. Sistem Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika

12. Siti Setiati...[et al.]. 2014. Ilmu Penyakit Dalam : Buku Ajar Jil. 1 ed. 6;

Interna Pulishing

13. Lewis,S.M et all. (2000). Medical Surgical Nursing. Assesment and Management of Clinical Problem. Missouri: Mosby Company.

14. Price, Sylvia A, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakart

15. Sudoyo, Aru W. dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi V.Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.

Buku Pendukung

16. Ratna Hidayati, [et al.]. 2014. Praktek Laboratorium Keperawatan

;Erlangga

17. Mark H. Swartz. 2010. Buku Ajar Diagnostik Fisik.Jakarta; EGC 18. Agnes Loeffler; Michael N. Hart. 2017. Patofisiologi untuk Profesi

Kesehatan: Epidemiologi, Diagnosis, dan Pengobatan ed. 6; EGC 19. Judith M. Wilkinson. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan

dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC edisi 7; EGC

20. Judith M. Wilkinson. 2006. BukuSaku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC Ed. 7; EGC

21. Lynda Juall Carpenito. 2000. Buku Saku: Diagnosa Keperawatan;

EGC

22. Lynn S. Bickley; Peter G. Szilagyi.2018. Bates: Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan ed. 8; EGC

23. Lynn S. Bickley; Brahm U. Pendit.2015. Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan; EGC

24. Anne Wough. 2014. Anatomi dan Fisiologi : Ross dan Wilson Buku Kerja Ed.3; Salemba Medika

25. Pemeriksaan Klinis Macleod : Macleod's Clinical Examinatiton;

Elsevier

26. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan

Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : PPNI

27. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : PPNI

28. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan

Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan:

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

(5)

D. RINCIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Minggu Ke-

Sub-CPMK

(Kemampuan Akhir yg Diharapkan)

Penilaian

Bentuk Pembelajaran, Metode dan Penugasan (Estimasi

Waktu)

Materi pembelajaran (Pustaka)

Bobot Penilaian

(%)

Indikator Kriteria & Bentuk Tatap muka

(Luring)

Daring

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pertemuan 1

1. Mahasiwa mampu menyebutkan pengertian kasus, pembuatan patobiologi / perjalanan penyakit, / webs of caution secara sistematik, ketepatan penatalaksanaan kasus dan komplikasi.

2. Mahasiwa mampu dalam penentuan diagnose keperawatan, kemampuan pembuatan tujuan dan criteria hasil, ketepatan dalam rencana tindakan, kemampuan merasional rencana tindakan 3. Mampu mengemukakan argument

dengan tepat dan mengemukakan sikap dan argument selama Tanya jawab

4. Mampu membuat laporan dalam penulisan, sesuai kaidah penulisan, penggunaan referensi terbaru / relevansi

1. Aspek Teoritis dan Kasus Ketepatan pengertian kasus yang diambil, kemampuan pembuatan patobiologi / perjalanan penyakit, / webs of caution secara sistematik, ketepatan penatalaksanaan kasus dan komplikasi

2. Aspek Teoritis Keperawatan Ketepatan dalam penentuan diagnose keperawatan, kemampuan pembuatan tujuan dan criteria hasil, ketepatan dalam rencana tindakan, kemampuan merasional rencana tindakan 3. Tanya Jawab

Ketepatan menjawab.

Kemempuan mengemukakan argument dan sikap mahasiswa selama tanya jawab

4. Laporan Tertulis

Ketepatan dalam penulisan, sesuai kaidah penulisan, penggunaan referensi terbaru / relevansi

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

1. Pre conference

2. Diskusi kasus Asuhan Keperawatan dengan gangguan klien dewasa dengan gangguan kebutuhan dasar manisia meliputi :

1. pengkajian kebutuhan dasar klien dan Keluarga 2. diagnosis keperawatan

yang terkait dengan gangguan Kebutuhan dasar

3. intervensi keperawatan dan rasionalnya

4. implementasikan

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

http://ganjil2 020.um- surabaya.ac.id /

(6)

perencanaan keperawatan

5. evaluasi keperawatan

Pertemuan 2-4

1. Mahasiwa mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada orang dewasa.

2. Mahasiwa mampu Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.

3. Mahasiwa mampu Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.

4. Mahasiwa mampu Mahasiswa mampu Menggunakan proses

keperawatan dalam

menyelesaikan masalah klien dewasa ditatanan klinik

5. Mahasiwa mampu Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.

6. Mahasiwa mampu Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik.

7. Mahasiwa mampu

Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dewasa.

8. Mahasiwa mampu

Mendemonstrasikan keterampilan

1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada orang dewasa.

2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.

3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.

4. Mahasiswa mampu Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa ditatanan klinik 5. Menggunakan langkah-

langkah pengambilan keputusan etis dan legal.

6. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik.

7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dewasa.

8. Mendemonstrasikan

keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

1. Melakukan Asuhan Keperawatan dengan gangguan klien dewasa dengan gangguan kebutuhan dasar manisia

2. Melakukan pencapaian kompetensi ditatanan klinik dengan gangguan kebetuhan manusia

a. memberikan pendidikan kesehtan dan perencanaan pulang untuk keluarga dan klien

b. general survey

c. melakukan penyadapan EKG 12 lead

d. melakukan nafas dalam dan batuk efektif

e. melakukan fisioterapi dada

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

http://ganjil2 020.um- surabaya.ac.id /

(7)

teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.

9. Mahasiwa mampu

Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam

mengembangkan asuhan

keperawatan orang dewasa 10. Mahasiwa mampu Memberikan

asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.

11. Mahasiwa mampu Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.

12. Mahasiwa mampu

Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.

13. Mahasiwa mampu Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan.

14. Mahasiwa mampu Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .

15. Mahasiwa mampu Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.

16. Mahasiwa mampu Mengembangkan

berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.

9. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa 10. Memberikan asuhan yang

berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.

11. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.

12. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.

13. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan.

14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan

akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan . 15. Mewujudkan lingkungan

bekerja yang kondusif.

16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.

17. Berkontribusi dalam

f. memberikan terapi oksigen melalui nasal canula dan masker

g. Melatih rentang pergerakan sendi (RPS) (mobilisasi) h. Mengatur posisi klien di

tempat tidur (mobilisasi) i. Memindahkan klien

(mobilisasi)

j. Memandikan klien di tempat tidur (integritas kulit)

k. Merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)

l. Merawat perineum (integritas kulit)

m. Memasang dan melepaskan NGT (cairan dan nutrisi) n. Memberikan makan melalui

NGT (cairan dan nutrisi) o. Merawat luka sederhana

(integritas kulit)

p. Melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)

q. Memasang kateter urin (eliminasi)

r. Melakukan enema (eliminasi)

s. Memberikan medikasi melalui intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan (keamanan dan kenyamanan)

(8)

potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.

17. Mahasiwa mampu Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.

18. Mahasiwa mampu Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan

mengembangkan profesi keperawatan.

18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam

pemberian asuhan

keperawatan

t. Mengambil darah vena (sirkulasi

u. Melakukan penghisapan lendir (suction) (oksigenasi) v. Menghitung kebutuhan

kalori (cairan dan nutrisi) w. Memberikan makan per-

oral (cairan dan nutrisi) Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi, dan guided imagery. (istirahat tidur x. Mengajarkan kesehatan

reproduksi (seksual reproduksi)

y. Melakukan teknik keperawatan untuk menstabilkan suhu tubuh pasien (thermoregulasi)

Pertemuan 5

1. Mahasiwa mampu berpartisipasi selama diskusi

2. Mahasiwa mampu melakukan persiapan

pengetahuan/knowledge selama diskusi

3. Mahasiwa mampu mendiskusikan prinsip-prinsip dasar terhadap skill/kasus yang didiskusikan 4. Mahasiwa mampu melakukan

performance: critical thinking, attitude dan logical thingking

dalam menyampaikan

pendapat/pertanyaan

1. Mampu berpartisipasi selama diskusi

2. Tingkat persiapan pengetahuan/knowledge selama diskusi

3. Kemampuan mendiskusikan prinsip-prinsip dasar terhadap skill/kasus yang didiskusikan 4. Performance mahasiswa :

critical thinking, attitude dan logical thingking dalam menyampaikan

pendapat/pertanyaan.

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

Bedside Teaching-Tutorial :

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

(9)

Pertemuan 6

1. Ketepatan pengertian kasus yang diambil, kemampuan pembuatan patobiologi.perjalanan

penyakit/webs of caution secara sistematik, ketepatan penatalaksanaan kasus dan komplikasi

2. Pengumpulan data (ketepatan data, kelengkapan data, relevan dan nyata), analisa data, perumusan diagnose keperawatan 3. Prioritas masalah, tujuan dan

criteria hasil, rencana tindakan, rasional

4. Prioritas tindakan, ketepatan tindakan/prosedur keperawatan, menciptakan lingkungan terapeutik, pendidikan keperawatan, interaksi klien, perilaku dan penampilan professional, advokasi, kolaborasi, menilai respon klien kembali, dokumentasi keperawatan

5. Kesesuaian criteria keberhasilan, penilaian secara obyektif, pengamatan perubahan, pengambilan keputusan

6. Ketepatan menjawab, kemempuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama Tanya jawab

1. Ketepatan pengertian kasus yang diambil, kemampuan pembuatan

patobiologi.perjalanan penyakit/webs of caution secara sistematik, ketepatan penatalaksanaan kasus dan komplikasi

2. Pengumpulan data (ketepatan data, kelengkapan data, relevan dan nyata), analisa data, perumusan diagnose keperawatan 3. Prioritas masalah, tujuan dan

criteria hasil, rencana tindakan, rasional

4. Prioritas tindakan, ketepatan tindakan/prosedur

keperawatan, menciptakan lingkungan terapeutik, pendidikan keperawatan, interaksi klien, perilaku dan penampilan professional, advokasi, kolaborasi, menilai respon klien kembali, dokumentasi keperawatan 5. Kesesuaian criteria

keberhasilan, penilaian secara obyektif, pengamatan perubahan, pengambilan keputusan

6. Ketepatan menjawab, kemempuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama Tanya jawab

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

1. Post conference

2. Diskusi kasus asuhan keperawatan pada klien dengan kondisi kritis.

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

(10)

Pertemuan 7-11

1. Mahaswia mampu

Mendemonstrasikan pemahaman tentang indikasi, anatomi yang relevan dan prosedur tehnik kepada preceptor

2. Mahaswia mampu Mendapatkan inform consent pasien dan atau keluarganya tentang prosedur yang akan dilakukan kepada klien

3. Mahaswia mampu

Mendemonstrasikan persiapan prosedur yang sesuai

4. Mahaswia mampu Melakukan prosedur tindakan keperawatan madiri/kolabratif untuk memberikan rasa nyaman kepada klien

5. Mahaswia mampu Melakukan tindakan secara berurutan, efektif dan waktu yang efisien

6. Mahaswia mampu melkukan Tehnik aseptic (Mencuci tangan, Menggunakan sarung tangan (steril/bersih) dan menjaga kesterilan alat

7. Mahaswia mampu melakukan Manajemen sesudah prosedur (Memonitor hasil tindakan, merapikan alat dengan memperhatikan Universal Precaution, Mencuci tangan, Mendokumentasikan tindakan) 8. Mahaswia mampu berkomunikasi

terapeutik (Memberikan kesempatan pada pasien untuk klarifikasi atau bertanya dan

1. Mendemonstrasikan

pemahaman tentang indikasi, anatomi yang relevan dan prosedur tehnik kepada preceptor

2. Mendapatkan inform consent pasien dan atau keluarganya tentang prosedur yang akan dilakukan kepada klien

3. Mendemonstrasikan persiapan prosedur yang sesuai

4. Melakukan prosedur tindakan keperawatan madiri/kolabratif untuk memberikan rasa nyaman kepada klien

5. Kemampuan tehnik Melakukan tindakan secara berurutan, efektif dan waktu yang efisien 6. Tehnik aseptic (Mencuci

tangan, Menggunakan sarung tangan (steril/bersih) dan menjaga kesterilan alat

7. Manajemen sesudah prosedur (Memonitor hasil tindakan, merapikan alat dengan memperhatikan Universal Precaution, Mencuci tangan, Mendokumentasikan tindakan) 8. Kemampuan komunikasi

terapeutik (Memberikan kesempatan pada pasien untuk klarifikasi atau bertanya dan menjawab pertanyan yang diutarakan klien, Berbicara dengan ramah, Menghindari

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

Direct Observed Procedural Skills (DOPS)

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

5.

(11)

menjawab pertanyan yang diutarakan klien, Berbicara dengan ramah, Menghindari istilah yang tidak dimengerti klien, Mengeksplor pasien (memberikan pertanyaan terbuka))

9. Mahaswia mampu

Mempertimbangkan kondisi pasien/profesionalisme (Responsif, empati, percaya kepada pasien, Sadar akan keterbatasan pasien/klien, Memodifikasi alat saat diperlukan (kreatifitas mahasiswa) 10. Mahaswia mampu secara umum

dalam menjalankan prosedur dengan mepertimbangkan patients safety dari tahap pre interaksi hingga terminasi

istilah yang tidak dimengerti klien, Mengeksplor pasien (memberikan pertanyaan terbuka))

9. Mempertimbangkan kondisi pasien/profesionalisme

(Responsif, empati, percaya kepada pasien, Sadar akan keterbatasan pasien/klien, Memodifikasi alat saat diperlukan (kreatifitas mahasiswa)

10. Kemampuan secara umum dalam menjalankan

prosedur dengan

mepertimbangkan patients safety dari tahap pre interaksi hingga terminasi

Pertemuan 12

1. Mahaswia mampu

mempersiapakan SAP (kesesuaian struktur penulisan SAP, isi materi sesuai judul PKRS, keaktifan konsul SAP pada pembimbing), kemampuan mempersiapkan sarana dan prasarana audience dan tempat, kemampuan mempersiapkan lingkungan pasien 2. Mahaswia mampu melaksanakan

teknik komunikasi terapeutik, kemampuan mengemukakan penyuluhan sesuai dengan materi yang ditentukan, kemampuan teknik penyajian secara keseluruhan, sesuai waktu, kelancaran dan kejelasan dalam

1. Persiapan Kemampuan

mempersiapakan SAP (kesesuaian struktur penulisan SAP, isi materi sesuai judul PKRS, keaktifan

konsul SAP pada

pembimbing), kemampuan mempersiapkan sarana dan prasarana audience dan tempat, kemampuan mempersiapkan lingkungan pasien

2. Penyajian

Kemampuan melaksanakan teknik komunikasi terapeutik, kemampuan

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit)

(12)

penyajian

3. Mahaswia mampu menjawab pertanyaan audience, kemempuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama tanya jawab, aktif dalam kegiatan penyuluhan

mengemukakan penyuluhan sesuai dengan materi yang ditentukan, kemampuan teknik penyajian secara keseluruhan, sesuai waktu, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian

3. Tanya Jawab

Ketepatan menjawab pertanyaan audience, kemempuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama tanya jawab, aktif dalam kegiatan penyuluhan.

Pertemuan 13

1. Mamahasiwa mampu menyajikan ( Sesuai waktu, kemampuan mengemukakan inti sari kasus, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian, penampilan)

2. Mamhasiwa mampu

menyampaiakan Isi makalah mulai dari pengkajian data (data lengkap relevan dan akurat, perumusan masalah), perencanaan (prioritas, tujuan dan sasaran, rencana tindakan, rasional), pelaksanaan (berbentuk narasi, penulisan tindakan sesuai standar, respond an tindakan, adanya waktu, pengkajian waktu/masalah), evaluasi (menilai efektifitas tindakan sesuai rencana, perkembangan klien)

3. Mahaswia mampu melakukan tanya jawab (Ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan

1. Penyajian

Kesesesuai waktu, kemampuan mengemukakan inti sari kasus, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian, penampilan.

2. Isi tulisan

Ketepatan Pengkajian data (data lengkap relevan dan akurat, perumusan masalah), perencanaan (prioritas, tujuan dan sasaran, rencana tindakan, rasional), pelaksanaan (berbentuk narasi, penulisan tindakan sesuai standar, respond an tindakan, adanya

waktu, pengkajian

waktu/masalah), evaluasi (menilai efektifitas tindakan sesuai rencana, perkembangan klien)

3. Tanya jawab

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

Seminar Kasus

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

(13)

argument, sikap mahasiswa selama Tanya jawab)

Ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama Tanya jawab

Pertemuan 13

1. Mahasiwa mampu

mempresentasikan resume jurnal 2. Mahasiwa mampu melakukan

analisa jurnal berdasarkan critical appraisai

3. Mahasiwa mampu penguasaan pengetahuan selama presentasi 4. Mahasiwa mampu mengkolerasikan

isi jurnal dengan seting klinik/komunitas berdasarkan evidence based nursing

5. Mahasiwa mampu melakukan orgnisasi/efisiensi dalam proses penyampaian resume jurnal

6. Mahasiwa mampu menunjukkan Performance mahasiswa : attitude, sistematik, dan skill komunikasi

1. Kemampuan

mempresentasikan resume jurnal

2. Kemampuan melakukan analisa jurnal berdasarkan critical appraisai

3. Kemampuan penguasaan pengetahuan selama presentasi

4. Kemampuan mengkolerasikan isi jurnal dengan seting klinik/komunitas berdasarkan evidence based nursing 5. Orgnisasi/efisiensi dalam

proses penyampaian resume jurnal

6. Performance mahasiswa : attitude, sistematik, dan skill komunikasi

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Bentuk Non tes:

Seminar Jurnal

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

Pertemuan 14

1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik (Memfasilitasi pasien menceritakan riwayat kesehatannya, Kemampuan memyampaikan pernyataan yang efektif dan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat, Kemampuan untuk memberikan respon yang

1. Ketrampilan komunikasi terapeutik (Memfasilitasi pasien menceritakan riwayat kesehatannya, Kemampuan memyampaikan pernyataan yang efektif dan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat,

Kemampuan untuk

memberikan respon yang

Kriteria:

Pedoman penskoran (Marking Scheme)

A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39

Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik

(14)

sesuai terhadap reaksi verbal maupun non verbal)

2. Mahasiswa mampu melakukan Ketrampilan pemeriksaan fisik (Efisiensi, Kelogisan, Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada, Kemamapuan memberikan penjelasan kepada pasien, Kesopanan)

3. Mahasiswa mampu melakukan intervensi keperawatan (Menunjukan sikap hormat, Kesensitifan terhadap penyakit atau penderitaan klien, Empati, Membangun sikap percaya, Kepercayaan diri, Perilaku yang menunjukan nilai nilai etik, Kemampuan melihat kerangka kerja yang legal di tempat itu,

Kemampuan melihat

keterbatasan)

4. Mahasiswa mampu melakukan Kemampuan membuat intervensi keperawatan (Kemampuan membuat diagnose kperawatan yang tepat, Membuat prioritas yang sesuai kondisi klien, Kemampuan membuat criteria Tindakan, Membuat perencanaan yang susuai)

5. Mahasiswa mampu memberikan konsultasi atau pendidikan Kesehatan (Kemampuan memberikan pendidikan kesehatan sesuai sengan kebutuhan klien,

sesuai terhadap reaksi verbal maupun non verbal)

2. Ketrampilan pemeriksaan fisik (Efisiensi, Kelogisan, Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada, Kemamapuan memberikan penjelasan kepada pasien, Kesopanan) 3. Profesionalisme klinis /

intervensi keperawatan (Menunjukan sikap hormat, Kesensitifan terhadap penyakit atau penderitaan klien, Empati, Membangun sikap percaya, Kepercayaan diri, Perilaku yang menunjukan nilai nilai etik, Kemampuan melihat kerangka kerja yang legal di tempat itu, Kemampuan melihat keterbatasan) 4. Kemampuan membuat

intervensi keperawatan (Kemampuan membuat diagnose kperawatan yang tepat, Membuat prioritas yang sesuai kondisi klien, Kemampuan membuat criteria Tindakan, Membuat perencanaan yang susuai) 5. Kemampuan memberikan

konsultasi atau pendidikan Kesehatan (Kemampuan memberikan pendidikan

Bentuk Non tes:

Mini C ex

(15)

Kemampuan mengevaluasi pemahaman klien, Kemampuan menggunakan media yang sesuai) 6. Mahasiswa mampu melakukan

Organisasi dan efisiensi (Struktur dan keruntutan Tindakan, Keefektifan waktu dan Tindakan, Keefektifan alat, Keefektifan tempat)

7. Mahasiswa mampu melakukan Kompetensi klinis Keperawatan secara umum (Kemampuan mendemonstrasikan kemampuan putusan klinis yang memuaskan, Kemampuan mensietas, Kemampuan merawat, Efektivitas, Efisiensi, Penggunanaa alat yang sesuai, Keseimbangan antara manfaat dan resiko, Kesadaran atas keterbatasan diri)

kesehatan sesuai sengan kebutuhan klien, Kemampuan mengevaluasi pemahaman

klien, Kemampuan

menggunakan media yang sesuai)

6. Organisasi dan efisiensi (Struktur dan keruntutan Tindakan, Keefektifan waktu dan Tindakan, Keefektifan alat, Keefektifan tempat) 7. Kompetensi klinis

Keperawatan secara umum (Kemampuan

mendemonstrasikan

kemampuan putusan klinis

yang memuaskan,

Kemampuan mensietas, Kemampuan merawat, Efektivitas, Efisiensi, Penggunanaa alat yang sesuai, Keseimbangan antara manfaat dan resiko, Kesadaran atas keterbatasan diri)

(16)
(17)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulannya adalah bahwa PT TELKOM, Tbk terdapat pengaruh yang signifikan antara CSR terhadap Citra Perusahaan, artinya bahwa kegiatan CSR yang dilakukan

VOR/ILS Sistem adalah peralatan utama navigasi dan landing aid dipesawat KT- 1B,VOR adalah alat navigasi yang digunakan untuk menuntun pesawat ke tempat tujuan yang

Jika data itu berbentuk angka (data kuantitatif/data statistik), biasanya disusun dalam bentuk tabel dan grafik agar pembaca dengan mudah dan cepat memahami serta

Tindakan forensik nuklir secara prinsip dan garis besar identik dengan tindakan forensik yang telah dilaksanakan oleh POLRI secara umum dan telah diatur dalam SOP Kepolisian RI,

Berdasarkan penjelasan Saartje, concoração lebih mendekati semacam pengertian ekspresi penjiwaan seorang penyanyi.Menurut Saartje, hal utama dari unsur concoração

Selain itu, pengendara yang memiliki keyakinan yang tinggi bahwa dirinya sendiri merupakan pihak yang paling mungkin menyebabkan kecelakaan, cenderung menunjukkan

Navigasi akan melakukan wawancara kepada Pemilik Usaha dan tenaga admin klien untuk mendapatkan informasi mengenai Pemahaman Bisnis Klien dan pencatatan keuangan

Hasil penelitian dari segi materi buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku dengan kurikulum 2013 sudah sesuai dengan empat aspek yang terdapat dalam setiap KI.. Dalam aspek