• Tidak ada hasil yang ditemukan

COMUNICATION AND NAVIGATION SYSTEM.new2.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "COMUNICATION AND NAVIGATION SYSTEM.new2.pdf"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB BAB

COMUNICATION AND NAVIGATION SYSTEM COMUNICATION AND NAVIGATION SYSTEM

COMMUNICATION SYSTEM COMMUNICATION SYSTEM

Communication Control system (CCS) dan Avionic Control Panel (ACP) Communication Control system (CCS) dan Avionic Control Panel (ACP) dipergunakan untuk mengontrol peralatan komunikasi dan peralatan avionik pada pesawat dipergunakan untuk mengontrol peralatan komunikasi dan peralatan avionik pada pesawat KT-1B.

KT-1B.

COMMUNICATION CONTROL SYSTEM (CCS) COMMUNICATION CONTROL SYSTEM (CCS)

CCS adalah penggabungan proses sistem audio yang artinya untuk komunikasi antara CCS adalah penggabungan proses sistem audio yang artinya untuk komunikasi antara  pilot

 pilot dan dan pilot, pilot, pilot pilot dan dan ground ground crew crew serta serta memberikan memberikan audio audio signal signal dari dari komunikasi,komunikasi, navigasi,

navigasi, dan dan warning warning system system ke ke pilot. pilot. Komponen-kompoKomponen-komponen nen CCS CCS yaitu yaitu :: 1.

1. CCS CCS Station Station BoxBox

CCS Station Box adalkah alat yang berguna untuk mengoperasikan sistem CCS Station Box adalkah alat yang berguna untuk mengoperasikan sistem komunikasi/navigasi yang diinginkan sesuai dengan fungsinya, alat ini dipasang komunikasi/navigasi yang diinginkan sesuai dengan fungsinya, alat ini dipasang dicockpit depan dan belakang cockpit instrument panel, CCS Station Box terdapat 2 dicockpit depan dan belakang cockpit instrument panel, CCS Station Box terdapat 2 circuit yang tipenya sama, normal microphone, amplifier circuit dan emergency circuit yang tipenya sama, normal microphone, amplifier circuit dan emergency microphone circuit.

microphone circuit. a.

a.  Normal microphone circuit.  Normal microphone circuit. Normal Normal microphone microphone circuit circuit akan akan bekerjabekerja sebagai main circuit pada waktu kondisi normal.

sebagai main circuit pada waktu kondisi normal.  b.

 b. Emergency Emergency microphone microphone amplifier. amplifier. Emergency Emergency microphone microphone amplifieramplifier akan digunakan sebagai circuit cadangan apabila terjadi kerusakan (gangguan) akan digunakan sebagai circuit cadangan apabila terjadi kerusakan (gangguan) dari main circuit.

dari main circuit.

Gambar CCS Station Box Gambar CCS Station Box

2.

2. CCS Junction BoxCCS Junction Box

Alat ini terpasang dibelakang ejection seat depan yang berguna untuk Alat ini terpasang dibelakang ejection seat depan yang berguna untuk menghubungkan peralatan komunikasi, junction box terdapat receiver amplifier untuk menghubungkan peralatan komunikasi, junction box terdapat receiver amplifier untuk tiap-tiap cockpit dan emergency/ground crew ke semua cockpit, tiap-tiap receive tiap-tiap cockpit dan emergency/ground crew ke semua cockpit, tiap-tiap receive

(2)

amplifier akan menguatkan receive audio signal ke input signal dibagi ke dalam amplifier akan menguatkan receive audio signal ke input signal dibagi ke dalam cockpit depan/belakang dan kemudian output menuju headset, emergency dan ground cockpit depan/belakang dan kemudian output menuju headset, emergency dan ground crew amplifier digunakan sebagai auxilliary amplifier untuk main receive amplifier crew amplifier digunakan sebagai auxilliary amplifier untuk main receive amplifier yang menguatkan receive audio signal untuk komunikasi dengan ground crew dengan yang menguatkan receive audio signal untuk komunikasi dengan ground crew dengan  posisi amplifier selector switch pada posisi FAIL apabila emergency.

 posisi amplifier selector switch pada posisi FAIL apabila emergency.

Gambar CCS Junction Box Gambar CCS Junction Box 3.

3. Intercom AssemblyIntercom Assembly

Intercom Assembly dipasang disebelah kiri dari main fuselage yang berfungsi Intercom Assembly dipasang disebelah kiri dari main fuselage yang berfungsi untuk komunikasi antara pilot dengan maintenance personel di darat.

untuk komunikasi antara pilot dengan maintenance personel di darat.

Gambar intercom assembly Gambar intercom assembly

(3)

4. Intercom Jack

Intercom Jack terpasang dicockpit depan dan belakang pada console sebelah kanan yang dihubungkan dengan headset melalui extension headset jack.

5. Extension Headset Jack

Extension Headset Jack menghubungkan intercom jack dengan headset dan akan terlepas otomatis apabila ejection (pelontaran).

Gambar intercom jack dan extension headset jack AVIONIC CONTROL PANEL

Avionic control panel berfungsi sebagai cockpit selection control untuk sistem komunikasi dan navigasi, alternate PTT, peralatan navigasi dan lain-lain.

1. Front Cockpit ACP

a. Front cockpit ACP mempunyai empat kontrol indicator dan dua switch  b. Kontrol indicator akan memberikan visual identifikasi dari cockpit

(belakang/depan) yang mempunyai take control menurut setting dari kontrol select switch di cockpit belakang ACP

c. ALT PTT switch sebagai cadangan apabila PTT button di PCL rusak. INTERCOM JACK

(4)

Gambar front cockpit ACP 2. Rear cockpit ACP

Rear cockpit ACP mempunyai empat kontrol select switch dan ALT PTT switch, alat kontrol ini untuk take control ke salah satu cockpit depan atau belakang yang digunakan untuk VHF/UHF, VOR/ILS dan ADF sistem, switch-switch tersebut mampu menyeleksi take control yang hanya terdapat di cockpit belakang dimana instruktur berada, VOR/ADF select switch juga digunakan untuk menentukan kondisi master/slave dari EFI dengan pengoperasian internal relay-relay dicockpit depan ACP.

Gambar rear cockpit ACP VHF SYSTEM

Alat utama komunikasi dipesawat KT-1B adalah VHF radio system, alat ini bekerja  pada frekuensi 118.000-151.975 MHz dengan channel spacing 25 KHz, VHF system mempunyai kemampuan komunikasi udara ke udara, udara ke darat, darat ke darat, komponen VHF system terdiri dari :

1. Tranceiver VHF 22-B

VHF Transceiver memakai sistem metode : AM Metode, alat ini terdapat dilantai dua  baggage bay, alat ini mempunyai nominal transmit power 20 watt (min 16 Watt) yang dibagi kedalam circuit operation untuk receive dan circuit operation untuk transmit, arus listrik disupplai dari battery bus

(5)

Gambar VHF Transceiver 2. VHF Control Panel CTL-22

VHF Control select switch di CCS cockpit depan, alat ini mempunyai fungsi sebagai frekwensi setting, operating mode selection enam preset frekwensi loading, preset frekwensi setting, squelch on/off selection dan lain-lain.

Gambar VHF control panel

(6)

3. VHF Transcveiver Mount UMT-12

UMT-12 Mount adalah mounting device pada konstruksi pesawat terbang untuk  pelepasan dan pemasangan trasceiver VHF-22B

Gambnar VHF Transceiver Mount 4. VHF Antenna DMC-144-1-1

VHF Antenna terpasang dibawah main fuselage dan bekerja pada bandwidth (Frekwensi range) 30.000-400.000 MHz serta digunakan untuk memancarkan dan menerima RF signal.

(7)

UHF SYTEM

UHF Communication system digunakan sebagai auxilliary communication yang  berfungsi untuk memback up apabila VHF failure, UHF ini berkemampuan uadara ke udara, udara ke darat, darat ke darat, dengan 7000 channel dari 225.000-399.975 MHz dengan channel spacing 25 khz, komponen UHF system terdiri dari :

1. UHF Transceiver KTYR-09B

Alat ini terpasang dilantai dua baggage bay yang terdiri dari main receiver, guard receiver dan transmitter, main receiver dibuat didalam receiver board dan mempunyai automatic squelch function, alat ini dapat mengontrol squelch on/off oleh control panel dengan frekuensi 225.000-399.975 MHz, guard receiver dibuat didalam guard board dan fix dengan di tune ke frekuensi channel 243.000MHz, Main receiver dapat di tune ke berbagai macam frekwensi channel, tetapi guard receiver hanya dapat menerima kalau di tune ke guard frekwensi channel. Alat ini mempunyai automatic squelch function yang dapat mengontrol squelch on/off oleh control panel yang mempunyai take control, transmitter merubah microphone signal ke dalam AM mode  pada frekwensi channel dan preset channel, identical ke receiver, dengan mensetting

ke control panel dan kemudian mensupplai ouput 10 watt ke antenna.

Gambar UHF Transceiver

(8)

2. UHF Control Panel

UHF Control Panel terdapat disetiap cockpit instrumen panel yang mempunyai fungsi sebagai frekuensi setting, operating mode selection, preset frekuensi loading dan setting, squelch on/off selection, preset frekuensi loading dan setting, squelch on/off selection, dan lain-lain, alat ini akan bekerja dengan mengaktifkan control select switch di CCS cockpit depan dan belakang dan pengontrolannya disesuaikan dari cockpit depan dan belakang, ketika mensetting preset channel, 20 channel dapat dimasukkan ke cockpit control panel depan (master).

Gambar UHF Control Panel 3. UHF Transceiver Mount

UHF Transceiver mount adalah perlengkapan mounting pada aircraft structure untuk pelepasan dan pemasangan UHF Transceiver KTR-909B.

UHF Transceiver Mount 4. UHF Antenna DM C119-3-1

UHF Antenna terpasang diatas fuselage, antenna ini bekerja pada bandwidth (frekuensi range) dari 225.000 MHz- 400.000 MHz yang digunakan untuk memancarkan dan menerima RF signal.

(9)

SISTEM NAVIGASI

Pesawat KT-1B dilengkapi oleh peralatan navigasi yang terdiri dari VOR/ILS, DME dan ADF, adapun penjelasan dari masing-masing peralatan navigasi adalah s ebagai berikut : VOR/ILS SISTEM

VOR/ILS Sistem adalah peralatan utama navigasi dan landing aid dipesawat KT-1B,VOR adalah alat navigasi yang digunakan untuk menuntun pesawat ke tempat tujuan yang diinginkan dengan relative bearing information yang berhubungan dengan ground station, alat navigasi ini dilengkapi juga dengan VOR Station identification audio signal melalui head set  pilot, ILS (Instrument Landing System) berfungsi sebagai short range landing approach aid yang akan memberikan/ menuntun pilot secara visual posisi pesawat menuju run way untuk landing,. ILS juga dilengkapi dengan ILS Station atau LOC Audio sinyal dan marker beacon audio sinyal melalui heaset pilot, komponen-komponen dari sistem ini adalah :

1. VOR/ILSReceiver/VIR 32

VOR/ ILS receiver adalah navigation receiver yang menurut fungsinya sebagai VOR/LOC receiver, GS Receiver, dan MB Receiver, alat ini dilengkapi dengan 200 receive channel dari 108.00-117.95 MHz dan 40 GS Channel hanya disediakan dengan seleksi dari LOC Channel.

Gambar VOR/ILS Receiver

ACCES DOOR MP 90 AVOINIC BAY VOR/ILS RECEIVER MOUNT

(10)

2. VOR/ILS Control Panel

VOR/ILS Control panel terpasang pada tiap-tiap cockpit instrumen panel yang  berguna untuk mengontrol ILS sistem, control panel ini mempunyai channel atau mode selection function dan self test function yang akan bekerja pada control select switch di CCS cockpit depan dan belakang.

3. VOR/LOC/GS Antenna

VOR/ILS Antenna terdiri dari satu set dari dua VOR/LOC/GS Antenna, VOR/LOC/GS Antenna menerima VOR Bearing, To/From annunciation, course deviation, dan aircraft landing course deviation information dari ground station serta menerima VOR station identification audio signal.

4. MB Antenna

MB Antenna menerima distance information sampai approach end of runway dan juga menerima marker beacon annunciation dari MB audio signal.

Gambar VOR/ILS Control Panel, VOR/LOC/GS Antenna, dan MB Antenna VOR/ILS CONTROL PANEL

FRONT & REAR COCKPIT

(11)

5. Phasing Coupler

Phasing Coupler berfungsi untuk menggabungkan reference phase dan variable phase dari RF Signal yang dipancarkan kedua terminal VOR/LOC/GS antenna dari ground station kemudian output RF signal dengan satu terminal.

6. Diplexer

Diplexer adalah dual direction bandpass filter yang berguna untuk mentransfer output signal dari phasing coupler ke VOR/ILS receiver.

Gambar Phasing coupler & diplexer 7. VOR/ILS Receiver mount

VOR/ILS Receiver mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk  pelepasan dan pemasangan receiver yang berada di avionic bay main fuselage.

ACCES DOOR MP150

PHASING COUPLER

DIPLEXER ACESS DOOR MP90

(12)

TRANSPONDER SYSTEM

Transponder adalah integral part (bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan) dari air traffic control radar beacon, adapun komponen-komponen utama dari transponder system adalah :

1. Transponder

Pesawat KT-1B dipasang peralatan transponder untuk menerima interrogasi signal dari ground station dan memberikan response signal ke aircraft identification code (Mode A), altitude (Mode C), pada normal mode A atau mode C, transponder diinterogasi oleh radar  pulse dari ground station pada air borne transmit frekuensi 1.030 MHz dan dijawab automatic

dengan dengan serangkaian pulse ada airborne transmit frekuensi 1.090 MHz. 2. Transponder Mount

Transponder Mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan dan pemasangan transponder yang terletak di avionic bay main fuselage.

Gambar transponder receiver, dan mount

TRANSPONDER

MOUNT

DOOR

(13)

3. Transponder Control panel

Transponder control panel dipasang pada cockpit depan instrument panel yang  berguna untuk mengontrol transponder sistem yang mempunyai channel atau mode selection

function dan self set function. 4. Transponder antenna

Transponmder antenna adalah L-Band identification antenna dan berlokasi dibawah aircraft fuselage yang berguna menerima interrogasi signal dan transmit response signal.

Gambar Transonder control panel dan transponder antenna

FRONT COCKPIT

CONTROL PANEL

(14)

ADF SYSTEM

Pesawat KT-1B dilengkapi dengan ADF sistem yang merupakan peralatan navigasi kedua yang pengoperasiannya sebagai AM Radio receiver (ANT Mode) Automatic direction Finding sistem (ADF Mode) dan dapat menerima petunjuk pembawa signal (Tone Mode).

ADF sistem menerima non-directional radio dalam 360 degress azimuth yang dipancarkan dari NDB (Non-Directional radio beacon) di ground station yang menunjukan relatif bearing dari seleksi ground station ke EHSI, ADF sistem juga mempunyai NDB Station identification audio signal melalui headset pilot, direction ditunjukkan oleh pointer ke EHSI dimana ground station berada, adapun komponen dari ADF system terdiri dari :

1. ADF Receiver

ADF Receiver dapat menerima signal dari low frekuensi (LF Band) 190-850 KHz, Medim Frekuensi (*MF) band 1.616-1799,5 KHz atau standart AM broadcast station 2.179-2.185 KHz, ADF Receiver menerima signal dari NDB untuk menghitung aircraft  bearing dan display bearing information pada EHSI, untuk menghindari kebingungan mengenali station-station ketika signal-signal diterima dari satu atau lebih NDB, tiap-tiap  NDB mengirim identifikasi kode melalui kode identifier dengan dua atau tiga huruf.

2 ADF Receiver Mount

ADF Receiver mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan dan pemasangan receiver yang terletak di avionic bay main fusel age.

Gambar ADF Receiver dan ADF Receiver Mount DOOR

AVIONIC BAY

ADF RECEIVER

(15)

3. ADF Control Panel

ADF Control panel dipasang pada tiap-tiap cockpit instrumen panel untuk mengontrol system ADF, ADF sistem control panel ini mempunyai channel/mode selection function dan self test function.

4. ADF Antenna

ADF antenna terdiri dari loop antenna dan sense antenna sebagai single unit, loop antenna dapat efektif menerima signal dari satu direction, sense antenna dapat menerima semua radio waves pada 360 degress, ground station efektif dideteksi melalui dua antenna otomatis, distorsi dari medan elektromagnetik dapat terjadi tergantung dari pemasangan posisi ADF antenna

Gambar ADF Control panel dan ADF Antenna

ADF ANTENNA ADF CONTROL PANEL

(16)

DME SYSTEM

Pesawat KT-1B dipasang DME sistem yang merupakan peralatan utama navigasi untuk mendapatkan jarak informasi dari pesawat ke ground station, ketika air borne interrogator mengirim interogasi signal, ground transponder menjawab dengan delay time 50 micro second, pesawat akan mengukur waktu untuk penerimaan gelombang radio yang dipancarkan ke ground dan merubah waktu ke dalam jarak yang akan di display pada EHSI, sistem ini juga mempunyai ground station identifikasi audio signal melalui headset pilot.

DME dapat dioperasikan independent atau sistem ini mempunyai informasi posisi (distance  bearing) yang berhubungan dengan VOR, penempatan kembali dengan fasilitas marker dari ILS dapat juga disediakan informasi lanjutan dari distance ke landing point yang berhubungan LOC dan GS, komponen dari sistem ini adalah :

1. DME Transceiver

DME Transceiver menerima serangkain response pulse dari ground station untuk serangkaian interogasi pulse pada aircraft dari 960-1.215 MHz untuk menghitung jarak dan mendisplay informasi jarak di EHSI, transceiver mengukur informasi jarak untuk diseleksi ground DME Beacon, antara lain slant distance, ground speed dan waktu untuk/dari station.

Transceiver mempunyai 252 frekuensi channel akan tetapi ketika VOR atau ILS Station diseleksi ketepatan DME frekuensi dihubungkan dengan station yang otomatis diseleksi, diantaranya channel-channel tersebuit 200 channel dihubungkan ke VOR atau ILS frekuensi., 52 channel lainnya tidak dipakai dan digunakan hanya untuk DME.

2. DME Transceiver Mount

DME Transceiver Mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan dan  pemasangan transceiver yang terletak di avionic bay main fuselage.

Gambar ADF Transceiver dan ADF Mount DME TRANSCEIVER

MOUNT AVIONIC BAY

(17)

3. DME Antenna

DME Antenna adalah L-Band navigasi dan identifikasi antenna, mengirim interrogasi signal dari pesawat menerima bahasa signal dari ground station.

Gam,bar DME Antenna ELT SYSTEM

ELT (Emergency Locator Transmitter) adalah suatu peralatan radio transmitter yang akan memancarkan /mengirim signal posisi pesawat dalam keadaan emergency, peralatan ini dapat dioperasikan meskipun listrik dipesawat “off” yang maksudnya untuk mengirim informasi posisi pesawat kalau terjadi situasi emergency selama penerbangan, komponen ELT System terdiri dari :

1. ELT Transmitter

Transmitter dipasang pada lantai dua bagage bay yang digabungkan dengan G switch, alat ini dioperasikan pada gelombang khusus dengan frekuensi 121.5 MHz, 243.0 MHz, 406.0-25 MHz dan memancarkan informasi posisi pesawat yang disediakan power dari  battery alat itu sendiri.

Battery transmitter mempunyai daya tahan terpasang selama 5 tahun (apabila dibatasi untuk satu kali “test” setiap hari), battery tersebut dapat digunakan selama + 24 jam pada frekwensi 406.025 MHz (5W) dan 48 jam pada 121.5 MHz/243.0 MHz (0,1 W), penggantian  battery dapat dilakukan dengan sangat mudah dengan menekan 2 lock battery kedalam  peralatan tersebut memakai kekuatan jari.

(18)

4. ELT Mount

ELT mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan dan pemasangan transmitter yang digabungkan dengan G-Switch ( terletak pada lantai dua baggage bay), pada ELT Mount tedapat strap (tali penyangga) yang berguna untuk menahan goncangan, sehingga dapat melindungi transmitter dan G Switch.

Gambar ELT Transmitter dan ELT Mount

ELT MOUNT

ELT TANSMITTER

(19)

3. G Switch

G Switch terletak dilantai dua battery bay yang digabungkan dengan ELT, terdiri dari toggle switch dan test switch (yang akan kembali”Off” karena terdapat spring load), toggle switch mempunyai tiga posisi ARM, OFF, dan ON test button dapat ditest menurut posisi dari toggle switch, kalau pesawat tersebut tidak terbang dalam jangka waktu lama G-Switch harus  pada OFF position sedangkan pada waktu penerbangan switch harus pada posisi ARM,  battery G-Switch diisi/charging dari power pesawat dan mempunyai daya tahan  pemasangannya selam 2,5 tahun, battery tersebut dapat digunakan selama 10 jam.

Gambar bentuk dan lokasi dari G Switch 3. ELT Remote Controller

ELT Remote Controller berada dicockpit depan console sebelah kanan yang terdiri dari indicator lamp, dan toggle switch, toggle switch mempunyai pengaman untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan oleh pilot / maintenance personel, dalam penggunaaan toggle switch pilot dapat mengetes /reset ELT sebelum G-Switch mengoperasikan sistem tersebut. Switch tersebut dapat juga mengaktifkan ELT pada waktu emergency, control panel mempunyai indicator lamp dan sounder untuk memberikan tone dan beep signal.

(20)

Gambar ELT remote Controller

. ELT Antenna

ELT Antenna terpasang disisi kiri dorsal fin pesawat, antenna ini memancarkan sinyal  pada tiga frekuensi dengan penerimaan sinyal dari ELT transamitter pada waktu emergency.

Gambar bentuk dan lokasi ELT Antenna

ELT REMOTE CONTROLLER

FRONT COCKPIT

Gambar

Gambar CCS Station BoxGambar CCS Station Box
Gambar intercom assemblyGambar intercom assembly
Gambar intercom jack dan extension headset jack AVIONIC CONTROL PANEL
Gambar front cockpit ACP 2.  Rear cockpit ACP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Petani salak di Kecamatan Turi bisa lebih memperluas lahan salak yang dimiliki khususnya luasan untuk menanam salak gading atau menanam salak pondoh dan gading secara

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

Pada orang yang tidak memper- lihatkan gejala atau tidak terindentifikasi adanya faktor risiko, hasil tes fungsi hati yang abnormal bisa mengindikasikan

Melalui inovasi berupa “BAKOTASIKER” (Bakpao Talas Isi Ceker) dari umbi talas yang mengandung gizi yang tinggi serta rasanya yang enak akan meningkatkan konsumsi masyarakat

Mengingat pada lebam mayat darah terdapat di dalam pembuluh darah, maka keadaan ini digunakan untuk membedakannya dengan resapan...darah akibat trauma (eks-travasasi). Bila

Dengan adanya aplikasi untuk menghitung pembuatan jalan dan lapis tambah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa, sarjana, dan dosen teknik sipil dalam menentukan

Diharapkan hasil dari pelaksanaan praktik kerja ini dapat bemanfaat dan berguna serta bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk tetap mempertahankan, atau

Korelasi antara kapasitas penyerapan minyak dengan variabel kimia dan fisik tepung jagung putih yang dipengaruhi waktu fermentasi grits jagung dan ukuran partikel