• Tidak ada hasil yang ditemukan

Best Practice (Praktik Baik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Best Practice (Praktik Baik)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Best Practice (Praktik Baik)

Upaya Mengingkatkan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Metode Permainan

Pada Siswa Kelas V Tema 5 Subtema 1 di SD Negeri Ciakar Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun Oleh :

Nama : Verina Rizki Maulidasari, S.Pd.

No. UKG : 201900413435

NIM : EIE322647

PROGRAM PROFESI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM 2022

(2)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD NEGERI CIAKAR

Lingkup Pendidikan SEKOLAH DASAR

Tujuan yang ingin dicapai Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) metode permainan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.

Penulis Verina Rizki Maulidasari, S.Pd.

Tanggal Sabtu, 27 Agustus 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

A. Latar belakang masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terjadi sangat cepat, membuat kita sebagai pendidik harus dapat mengikuti laju perkembangannya. Pendidik dituntut untuk meningkatkan kemampuannya terutama dalam hal melaksanakan pembelajaran. Pendidik disini memiliki peran yang sangat penting untuk membimbing dan membantu peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang.

Berhasil tidaknya suatu pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Maka dari itu pendidik harus bisa menciptakan keadaan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik.

Menurut Muhibbinsyah (2010) Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Minat belajar peserta didik berperan sangat penting dalam mengikuti pembelajaran. Menurut Karina, M dkk (2012) minat belajar adalah rasa senang, tertarik, dan keinginan yang tinggi terhadap belajar yang dipandang memberi keuntungan dan kepuasan pada dirinya. Ketika seseorang memiliki minat

(3)

belajar, ia akan menunjukan beberapa indikator menurut Slameto dalam Karina, M dkk (2012) yaitu:

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar,

2. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar,

3. Ada perasaan tertarik yang tinggi terhadap belajar,

4. Ada kesadaran sebagai subyek pendidikan dan sadar akan kebutuhan terhadap belajar

5. Mengetahui tujuan belajar.

Berdasarkan hasil observasi saat pembelajaran dan wawancara dengan rekan sejawat yang dilakukan oleh guru, diperoleh informasi bahwa minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran di sekolah khususnya di kelas 5 SDN Ciakar ini masih rendah. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya peserta didik yang terlihat tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran, terkadang komunikasi terjadi hanya satu arah saja, banyak peserta didik yang sering bermain atau mendiskusikan hal di luar pembelajaran saat guru menjelaskan, peserta didik terlihat ingin cepat mengakhiri pembelajaran ditandai dengan seringnya bertanya kepada guru “kapan istirahat?” Atau

“kapan pulang?”. Rendahnya minta belajar peserta didik ini tentu berpengaruh terhadap rendahnya pemahaman peserta didik yang nantinya akan berpegaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Menurut Anjani (2021) Faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik adalah:

1. guru belum memberikan pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik,

2. guru belum berinovasi dengan media pembelajaran yang digunakan,

3. guru belum memberi arahan pada peserta didik selama pembelajaran dirumah,

4. belum adanya bimbingan orang tua yang membantu peserta didik belajar dan melaksanakan pembelajaran di rumah.

(4)

Berdasarkan beberapa faktor penyebab di atas dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam tinggi atau rendahnya minat belajar peserta didik. Guru dituntut untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan dengan cara melakukan inovasi baik itu media pembelajaran, metode pembelajaran maupun model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model PBL (Problem Based Learning). Penerarapan model pembelajaran Problem Based Learning membuat peserta didik menjadi lebih efektif dalam memahami materi, menantang kemampuan peserta didik, serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik (Suparya, 2020). Adapun langkah-langkah dari pendekatan PBL yaitu, orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil penyelidikan, dan yang terakhir menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

Selain dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan metode yang menarik bagi peserta didik.salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan metode permainan. Dengan menggunakan metode permainan, dapat memberikan pencerahan saat mengalami kejenuhan, menanamkan materi dalam ingatan menjadi lebih lama, dan juga dapat berfungsi sebagai penguat dalam membuat kesimpulan diakhir pertemuan. Dengan games, kelas akan menjadi lebih hidup, suasana belajar penuh ceria, semangat. Dengan suasana beralar yang menyenangkan dapat meningkatkan minat siswa. Hal tersebut itu diperkuat dengan hasil penelitian dari Priyaningsi, Sri dan Suryono (2020) menyebutkan bahwa “penerapan metode permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan penerapan metode permainan dapat meningkatkan minat belajar siswa”.

B. Praktik ini penting untuk dibagikan

Praktik ini menjadi penting dibagikan karena dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(5)

dan metode permainan akan berdampak terhadap meningkatkan kerjasama antar peserta didik, berpikir tingkat tinggi serta meningkatnya minat belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi akan memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan meningkatnya minat peserta didik terhadap pembelajaran dapat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran.

C. Peran dan tanggung jawab

Peran dan tanggung jawab saya pada best practice ini adalah sebagai seorang pendidik (guru) sekaligus wali kelas di kelas 5.

Dengan peran tersebut saya harus bisa meningkatkan keberhasilan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran pada setiap pertemuannya dengan dilandasi karakter religius, karakter budaya lokal dan karakter kebangsaan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

A. Tantangan yang dihadapi

1. Menyusunan perangkat pembelajaran (RPP) dengan sintak model PBL

2. Kurangnya pembiasaan melakukan pembelajaran berbasis HOTS

3. Memilih KKO berbasis HOTS dan menyusun Evaluasi berbasis HOTS

4. Pengelolaan waktu yang terbatas untuk memaksimalkan pembelajaran terutama saat melakukan games

5. Persiapan peralatan pembelajaran terkait teknis pembelajaran masih kurang.

6. Siswa tidak terbiasa dengan pembelajaran dengan model PBL, sehingga siswa pada awalnya tidak berani mengungkapkan pendapatnya dan tidak mau terlibat dalam menemukan solusi dari masalah yang disajikan.

B. Yang terlibat 1. Kepala Sekolah.

(6)

2. Rekan sejawat, sebagai dokumentator dan observer 3. Peserta didik.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/

bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang

diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

A. Langkah untuk menghadapi tantangan :

1. Membuat perencanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sintak model pembelajaran dengan dibimbing oleh dosen dan guru pamong.

2. Mempelajari mengenai ciri atau langkah pembelajaran berbasis HOTS kemudian di terapkan pada pembelajaran

3. Mengkonsultasikan dengan dosen dan guru pamong saat berdiskusi membuat perencanaan pembelajaran.

4. Memperbaiki manajemen penggunaan waktu agar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat

5. Bekerjasama dengan rekan sejawat di sekolah supaya turut membantu dalam menyiapkan peralatan atau sarana prasarana yang menunjang pembelajaran

6. Melaksanakan model PBL sebelum pelaksanaan pembelajaran di materi yang berbeda.

B. Strategi yang dilakukan

1. Melakukan konsultasi dengan rekan mahasiswa, rekan sejawat, dosen, dan guru pamong untuk finishing perangkat pembelajaran berserta bahan ajar, LKPD, media dan instrumen pembelajaran yang digunakan

2. Menggunakan permainan dalam pembelajaran sehingga membangkitkan minat peserta didik serta diberikan reward untuk kelompok yang menang.

C. Proses

1. Menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan seperti RPP, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, LKPD, dan Instrumen penilaian.

2. Mempersiapkan peralatan / sarana prasarana pembelajaran yang dibutuhkan, termasuk dalam menyiapkan kelas yang akan

(7)

digunakan dan koneksi internet yang bagus untuk akses zoom/

google meet dosen dan guru pamong untuk melaksanakan sit in saat pembelajaran.

3. Melakukan pembelajaran sesuai dengan sintak pembelajaran PBL

4. Menanyakan kondisi peserta didik dan mengkondisikan peserta didik sebelum melakukan pembelajaran (tempat duduk dll) 5. Memberikan apresepsi pada peserta didik dengan memutar

video yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.

6. Melakukan ice breaking sebelum melaksanakan pembelajaran untuk membuat peserta didik lebih siap lagi dalam berkonsentrasi saat pembelajaran.

7. Menyajikan materi dan membimbing peserta didik untuk melakukan diskusi mengenai permasalahan/ soal-soal yang ada di LKPD bersama kelompoknya.

8. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya

9. Melakukan permainan berkelompok untuk memperkuat pemahaman materi yang telah dipelajari.

10. Memberikan reward untuk kelompok yang telah memenangkan game sekaligus di kombinasi dengan nilai LKPD kelompoknya 11. Melakukan evaluasi penguasaan materi berbasis HOTS.

12. Melakukan refleksi dan tindak lanjut pembelajaran D. Yang terlibat :

1. Peserta didik

2. Rekan sejawat (Sebagai perekam dan observer) E. Sumber daya atau materi yang diperlukan :

1. Peserta didik yang aktif selama proses pembelajaran

2. Rekan sejawat yang mendukung selama proses pembelajaran 3. Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran Refleksi Hasil dan dampak A. Dampak Aksi:

(8)

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

1. Pembelajaran menjadi lebih aktif, peserta didik bersemangat, dan terjadi komunikasi yang baik antar peserta didik dalam kelompok.

2. Minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran meningkat dilihat dari keaktifan peserta didik dan kemauan peserta didik dalam menyimak pembelajaran supaya bisa menjawab LKPD dan menyelesaikan permainan.

3. Keberhasilan belajar peserta didik meningkat, salah satunya dapat dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang meningkat.

4. Pembelajaran berpusat pada peserta didik

5. Peserta didik menjadi berani dalam berpendapat saat adanya pertanyaan dan berani mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

B. Hasil Efektif

Hasilnya efektif karena Minat belajar peserta didik meningkat, ditandai dengan hasil dari survei saat pembelajaran peserta didik merasa senang serta dari hasil observasi oleh observer peserta didik terlihat antusias dan aktif saat pembelajaran berlangsung. Ditambah lagi dengan hasil belajar siswa meningkat, dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar peserta didik meningkat dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan berhasil.

C. Respon orang lain:

1. Respon kepala sekolah dan rekan sejawat sangat positif, mendukung pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai perencanaan yang dibuat

2. Respon orang tua sangat positif, mereka senang melihat putra- putrinya mengikuti pembelajaran yang menggunakan media tersebut dan model yang beragam. (melihat melalui video/foto yang dibagikan di group WA)

D. Faktor yang mendukung keberhasilan:

1. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintak pembelajaran

2. Kondisi kesehatan peserta didik

(9)

3. Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pembelajaran termasuk internet dan ketersediaannya listrik.

4. Dukungan dari sekolah termasuk dalam kerjasama dengan rekan sejawat dalam proses perekaman dan pengkondisian di sekolah supaya tidak terlalu bising.

5. Keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran 6. Penguasaan materi dan pembelajaran pendidik dalam

melakukan pembelajaran

7. Penguasaan pengelolaan kelas bagi pendidik.

E. Faktor ketidakberhasilan:

1. Sarana di sekolah yang tidak memadai (ketersediaan listrik) 2. Teknis dalam merekam pembelajaran masih belum baik.

F. Pelajaran yang bisa diambil :

1. Perlu adanya persiapan yang matang untuk melaksanakan pembelajaran, dimulai dari memilih model, media, dan kesesuaian media tersebut dengan materi yang akan diajarkan.

Dengan persiapan matang tersebut dapat membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan tujuan pembelajaran mudah dicapai.

2. Dengan menggunakan model PBL dan metode eksperimen dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga keberhasilan pembelajaran meningkat

3. Tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai saat minat belajar peserta didik meningkat dan peserta didik bersemangat mengikuti pembelajaran.

4. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan PBL ini membuat peserta didik lebih berfikir kreatif dan berkolaboratif dengan rekan di kelompoknya, sehingga terjalin komunikasi yang baik saat pembelajaran.

5. Dengan mengkombinasikan permainan dalam pembelajaran peserta didik menjadi lebih tertantang untuk mempelajari

(10)

materinya karena dengan permainan ini pada dasarnya sesuai dengan karakteristik peserta didik di SD.

6. Dengan menggunakan media yang berbasis TPACK membuat peserta didik lebih semangat mengikuti pembelajaran dan memudahkan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kalau kita memahami hadits-hadits ini secara harfiah dan tanpa mengindahkan satu kaidahpun dalam memahami sebuah hadits, maka kita akan menyimpulkan bahwa

resisten paraquat menunjukkan bahwa mortalitas gulma tersebut pada dosis paraquat 150 g/ha baik biotip yang diduga resisten paraquat yang diambil dari Kecamatan

Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh signifikan bagi hasil DPK terhadap pendapatan margin murabahah pada BSM dengan pengaruh sebesar 4,66%. Pengaruh bagi hasil

Tujuan penelitian ini adalah : untuk merancang sebuah mesin sederhana yang mudah digunakan dan dapat memudahkan pekerjaan bagi petani, meningkatkan efisiensi

Namun terdapat penelitian yang dilakukan oleh Ida dan Dwinta (2010) menyatakan bahwa locus of control internal tidak berpengaruh terhadap perilaku keuangan

Ayat ini menegaskan bahwa: Dan janganlah kamu mendekati zina dengan melakukan hal-hal – walaupun dalam bentuk menghayalkannya sehingga dapat mengantar seseorang

Faktor ekonomi (luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dan pendapatan diluar usahatani kopi) lebih berpengaruh besar dengan nilai