• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM CNC / PNC P2K Sabtu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM CNC / PNC P2K Sabtu"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PRAKTIKUM CNC / PNC P2K Sabtu

Heru Tri Guntoro 1970011068 Charles Edric 1970011057 Bama Dekaprana 1970011027 Muhammad Hafizh S 2070013007

Dwi Ayu K U 2070013001

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA

2021

(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat- Nya modul praktikum CNC ini dapat diselesaikan. Modul ini merupakan penyempurnaan dari modul sebelumnya yang ditambah dengan CNC milling 3A setelah hasil tugas akhir mahasiswa membuatmesin milling CNC router 3 sumbu, laboratorium CNC bertambah.

Dengan penambahan dan penyempurnaan modul ini diharapkan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah praktikum CAD CAM CNC dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja dalam lingkup menggambar, perancangan mesin dan juga pada bidang industry manufaktur. Demikian pula, dengan kehadiran modul ini semoga dapat memudahkan bagi Dosen, Mahasiswa, dan Asisten Pendukung dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Akhir kata kami selaku tim penulis dengan segala kerendahan hati, bersedia menerima kritikdan saran yang konstruktif untuk perbaikan modul selanjutnya.

Jakarta, 26 Desember 2021

Heru Tri Guntoro

(5)

iii

DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM CNC / PNC ... 1

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 2

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM ... 2

1.4 MANFAAT PRAKTIKUM... 2

BAB II ... 3

DASAR TEORI ... 3

2.1 PENGERTIAN CNC ... 3

2.2 JENIS – JENIS MESIN CNC MILLING... 6

2.3 SOFTWARE YANG MENJALANKAN CNC MILLING ... 10

BAB III ... 12

PEMBAHASAN ... 12

3.1 MEMBUAT BENDA KERJA ... 12

3.2 Hasil Benda Kerja ... 18

BAB IV ... 19

KESIMPULAN ... 19

4.1 Kesimpulan ... 19

4.2 Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi.Terutama pada teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia.

Pemanfaatan teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas. Dan berimbas pula pada industri–industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual.

Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat.

Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alatalat mesin perkakas diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin skrap, mesin bor. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.

(7)

2

1.2 RUMUSAN MASALAH

Diharapkan siswa mampu memahami tentang :

1. Apakah pengertian dari CNC ?

2. Apa saja jenis – jenis mesin CNC milling ?

3. Menjelaskan software – software yang dapat menjalankan CNC milling ?

4. Mengetahui langkah – langkah pengerjaan software dan langkah – langkah pengoperasian CNC milling dari produk mentah hingga produk jadi ?

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Agar siswa mampu memahami mesin CNC.

2. Agar siswa mampu memahami jenis – jenis mesin CNC milling.

3. Agar siswa mampu memahami software yang digunakan dalam menjalankan CNC milling.

4. Agar siswa mampu memahami langkah – langkah pembuatan produk menggunakan software dan CNC milling.

1.4 MANFAAT PRAKTIKUM

1. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat di bangku perkuliahan.

2. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi teknologi bidang teknik mesin.

3. Sebagai proses pembentukan karakter kerja mahasiswa dalam menghadapi

persaingan dunia kerja.

(8)

3

BAB II DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN CNC

Istilah CNC adalah singkatan dari “Computer Numerical Control” dalam Bahasa Indonesia komputer kontrol numerik, dan definisi CNC adalah bahwa Mesin ini merupakan mesin yang digunakan dalam proses manufaktur yang biasanya menggunakan kontrol terkomputerisasi dan peralatan mesin. Kelebihan yang paling dominan yaitu kecepatan dalam proses produksi sehingga cocok digunakan untuk produksi masal.

Mesin CNC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan 1950-an, dengan memodifikasi mesin perkakas biasa. Pada awalnya mesin ini diperuntukkan untuk membuat benda kerja yang rumit namun karena biaya pembuatan dan volume unit pengendali yang besar hanya sedikit perusahaan yang mau berinvestasi dalam pengembangan teknologi ini.

Tahun 1975 adalah tahun dimana mesin kontrol otomatis ini mulai berkembang pesat karena sudah adanya mikroprosessor sehingga volume unit pengendali dapat diperkecil dan disederhanakan. Saat ini mesin CNC sudah banyak dipergunakan di segala bidang, seperti di bidang pendidikan dan riset, serta tentunya industri-industri berskala

nasional/internasional.

2.1.1 6 Bagian Utama Mesin CNC

1. Program

2. Unit kendali atau processor 3. Alat cekam benda kerja

4. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol tools

5. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat (spindle) 6. Cutting Tools (Pahat)

7. Dudukan dan pemegang tools (Holder)

2.1.2 Prinsip Kerja CNC

Pertama, membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada HMI mesin maupun dibuat pada komputer dengan perangkat lunak pemrograman CNC.

Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga

(9)

4 menghasilkan produk sesuai program.

2.1.3 Alur Proses Pemesinan CNC

Berkembang dari proses pemesinan kontrol numerik (NC) yang menggunakan kartu pita berlubang, pemesinan CNC merupakan proses manufaktur yang menggunakan kontrol terkomputerisasi untuk mengoperasikan dan memanipulasi mesin dan alat pemotong untuk membentuk benda kerja misalnya, logam, plastik, kayu, busa, dll. Meskipun ada begitu banyak jenis dan proses dalam pemesinan CNC, prinsip-prinsip dasar dari proses tersebut sebagian besar tetap sama. Proses pemesinan CNC dasar mencakup tahapan berikut:

1. Mendesain model CAD

2. Mengkonversi file CAD ke program CNC 3. Mempersiapkan mesin

4. Menjalankan operasi pemesinan di mesin

2.1.4 Cara Pengoperasian

Pengoperasian Mesin CNC

Umumnya cara mengoperasikanya yaitu dengan memasukkan perintah numeric melalui tombol-tombol yang ada pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Ada 2 sistem koordinat pada proses pembuatan program di mesin cnc yaitu sistem koordinat absolute dan sistem koordinat incremental.

2.1.5 Jenis-Jenis Mesin CNC

Pada dasarnya mesin produksi yang telah menggunakan kontrol CNC sudah banyak dipergunakan dalam industri manufaktur, namun kita akan membahas secara garis besar mengenai proses pemrograman Bubut CNC dan mesin Milling CNC atau frais.

(10)

5

2.1.6 Mesin Bubut CNC

Sistem Koordinat x,y,z pada mesin Bubut CNC

Bubut CNC ( Lathe CNC) yaitu suatu proses bubut dengan menggunakan mesin bubut CNC dilakukan dengan menggunakan kode-kode standar. Kode yang digunakan untuk

mengoperasikan mesin bubt CNC yaitu kode G dan kode M. Mesin bubut CNC memiliki sumbu yang sama dengan mesin bubut konvensional yaitu sumbu X dan sumbu Z.

Beberapa kelebihan dari penggunaan mesin bubut CNC adalah sebagai berikut:

1.

Hasil produksi akan seragam baik dalam bentuk dan ukuran.

2.

Toleransi dapat disesuaikan dengan harapan operator.

3.

Proses kerja yang cepat sehingga dapat menghemat waktu kerja.

4.

Biaya proses dakan semakin murah.

5.

Pahat bubut CNC menggunakan Insert, jauh lebih hemat daripada pahat bubut konvensional.

2.1.7 Mesin Milling/Frais CNC

Sumbu x,y,z pada Mesin Milling CNC

(11)

6 Sama seperti proses bubut kode-kode yang digunakan untuk mengoperasikan mesin milling/frais CNC ini yaitu kode G dan kode M. Pada mesin milling ada 3 buah sumbu yang dapat bergerak secara bersamaan yaituu sumbu X, Y dan Z. Pergerakan mesin ini dirancang terkoordinasi untuk mendapatkan lintasan tertentu, sehingga dapat dinamakan sumbu yang berkesinambungan atau sumbu kontur (contouring axis).Sumbu Z orientasinya bersamaaan dengan gerak putar spindle, sumbu X dengan arah gerak horizontal dan sumbu Y yang mengikuti kaidah tangan kanan sehingga membentuk sistem sumbu XYZ untuk menyatakan gerakan translasi pahat.

Kelebihan yang ditawarkan oleh mesin CNC yaitu:

1. Ketelitian yang tinggi 2. Ketepatan yang tinggi 3. Produktifitas yang tinggi

4. Dapat mengerjakan bentuk yang kompleks

2.2 JENIS – JENIS MESIN CNC MILLING

Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :

1. Mesin milling vertical

(12)

7

2. Mesin milling horizontal

3. Mesin Milling Universal

(13)

8

Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :

1. Mesin milling copy

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit.

Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.

Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :

1. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.

2. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.

Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik.

Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :

1. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.

2. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

(14)

9

2. Mesin milling hobbing

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.

3. Mesin milling gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran

yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

(15)

10

4. Mesin milling planer

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.

5. Mesin milling CNC

Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

2.3 SOFTWARE YANG MENJALANKAN CNC MILLING 2.3.1 MASTERCAM X5

Mastercam merupakan sebuah software CAD/CAM untuk aplikasi proses gambar,

milling dan turning. Dalam pemakaiannya, ketiga proses tersebut tampil terpisah pada masing-

masing layar dengan bentuk/fungsi main menu yang khas. Secara umum bentuk perintah yang

dapat digunakan pada setiap melakukan 4 proses design, manufaktur hingga perolehan NC

(16)

11

terdiri icon toolbar dan main menu. Mendesain sebuah Gambar dapat dilakukan dengan 2D dan 3D yang datanya berbentuk tipe file MCX.

Mastercam dapat juga membaca data design dari softwarelain seperti : AutoCAD (*.dxf), Solid Works, ACIS Solid, Parasolid, dan Solid Edge. Kemudahan melakukan perancangan proses manufaktur hingga memperoleh kode-G terhadap suatu design adalah tanpa keharusan untuk pindah dari layar 3D. Pengaturan toolpath yang efisien karena penyimpangan, memodifikasi parameter permesinan dan Verify (simulasi) berada pada satu tempat sehingga dengan cepat dapat mengeditnya.Kemampuanparameter toolpath untuk surface finish pararel ,surface finish countur , dengan pengerjaan permesinan 2D dan 3D adalah mulai dari bentuk sederhana sampai yang kompleks (www.Mastercam.com). Adapun keistimewaan dari parameter-parameter tersebut seperti penjelasan berikut:

1. Metode pemotongan menggunakan toolpaths Surface finish parallel dengan kecepatan tinggi meliputi zig-zag, one way, diakhiri finishing.

2. Finishing dengan menggunakan Surface finish Contour dan memilih tool yang kecil untuk membersihkan material dari pemotongan sebelumnya. Mastercam dapat diatur pemotongan awal pada berbagai permukaan berbentuk solid secara roughing (kasar) dan diakhiri dengan finishing(penghalusan). Untuk mempermudahkan dalam penilaian kebenaran gerak simulasi pemotongan dapat dilakukan verify sedangkan untuk memperoleh NC-generating dapat dipilih bentuk format keluarannya melalui option :Operation manager post (post prosessor) sesuai mesin yang dipergunakan.

Gambar 2.1 tampilan software Mastercam x5

(17)

12

BAB III PEMBAHASAN

3.1 MEMBUAT BENDA KERJA

2.1.1 Membuat Desain dengan Software MASTERCAM X5

Pada kesempatan kali ini kita akan membuat benda kerja yang bermaterialkan kayu dengan desain huruh “P” yang timbul. Adapun langkah – langkah membuatnya adalah:

1. Buka software mastercam x5 dan tunggu hingga software siap untuk dijalankan.

2. Maka akan membuka program mastercam seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 tampilan awal mastercam x5

3. Ukur dimensi benda yang akan kita kerjakan dengan menggunakan vernier caliper, setelah diukur didapat data yaitu untuk nilai x = 195 mm dan nilai y = 191 mm.

4. Tentukan titik koordinat, tentukan kuadran mana yang akan kita pakai.

5. Klik icon rectangle karena benda kerja berbentuk persegi atau persegi panjang, Masukkan data nilai x dan y tersebut ke kolom nilai x dan y

6. Masukkan nilai x = 195 dan nilai y = – 191, maka otomatis bentuk persegi panjang akan berada pada kuadran IV

7. Klik centang hijau (ok)

Titik koordinat

(18)

13

8. Langkah selanjutnya adalah dengan membuat garis tepi, klik line xform offset contour 9. Klik contour yang akan di offset

10. Masukkan ukuran offset yang kita inginkan yaitu 15

11. Klik fillet pada menu dan masukkan angka 5 pada kolom fillet

12. Klik pada garis ( 2 garis ) yang bersinggungan, maka sudutnya yang tadinya berbentuk 90

0

menjadi garis lengkung. Lakukan hal yang sama untuk merubah ke tiga sudut lainnya.

13. Klik centang hijau (ok)

14. Lalu langkah selanjutnya adalah membuat tulisan pada benda kerja yang mana pada praktik kemarin membuat huruf “P”

15. Klik create lalu klik letters

16. Masukkan tulisan yang akan dibuat yaitu huruf “P” pada kolom letters 17. Klik font lalu pilih MCX box agar nanti tulisannya dapat timbul

18. Klik front pilih ARIAL lalu untuk front style pilih BLACK dan ukuran tulisan 10 lalu klik ok

19. Pilih ukuran height untuk tinggi tulisan yaitu 100 dan spacing 0 karena hanya 1 huruf 20. Lalu klik centang hijau (ok)

21. Klik pada area mana saja didalam gambar kerja lalu akan muncul hurufnya yaitu “P”

22. Untuk mmebuat tulisan agar tepat ditengah dengan memblok tulisan yang ada didalam kotak lalu klik xform lalu klik translate

23. Klik move lalu masukkan angka pada kolom x dan kolom y agar posisi tulisan ada di

tengah

(19)

14

24. Klik centang hijau (ok)

25. Selanjutnya adalah bagian pemrograman yaitu klik machine type lalu klik milling lalu klik default

26. Klik toolpath lalu klik pocket

27. Klik contour lalu masukan nama NC baru yaitu “ kelompok 1 P2K 28. Setelah keluar berbagai macam menu contour klik wait

29. Klik tool lalu klik endmill, Karena endmill pada mesin ada di nomer 1 maka tool pada program juga harus tool 1 dan ukuran diameter masukkan angka 4 karena pada mesin endmill yang terpasang adalah berdiameter 4

30. Klik centang hijau (ok)

31. Pada menu tool masukkan nilai feed rate sebesar 1000 dan masukkan nilai spindle speed sebesar 4000 dan masukkan nilai plunge rate sebesar 100.

2.1.2 Mengubah Desain Gambar menjadi Numeric Control

1. Langkah selanjutnya ialah mengubah program kerja dari desain gambar yang sudah dibuat sebelumnya diubah ke NC (Numeric Control).

2. Pada toolbar Toolpaths klik tools Post Selected Operations klik Ok simpan dan berikan nama pada file program desain gambar yang sudah dibuat klik Ok.

3. Karena mesin yang digunakan berbeda-beda dan setiap mesin memiliki kode yang berbeda-beda juga maka harus ada beberapa kode yang dihapus atau diabaikan agar tidak terjadi masalah ketika pengoperasian mesin berjalan.

4. Ubah kode O0000 yang pertama dan paling atas diubah menjadi kode O0001.

5. Hapus kode sebelum terakhir kode X0 Y0 menjadi kode Y0.

*

Gambar 3.1 Tampilan pada Layar

(20)

15

6. Maka program NC (Numeric Control) untuk mesin CNC sudah dibuat.

7. Untuk memindahkan program desain gambar ke mesin CNC harus membutuhkan software tambahan lagi yaitu software CIMCO Edit.

8. Buka software CIMCO Edit klik ikon New pada toolbar klik Open cari file program desain gambar yang sudah dibuat sebelumnya klik Ok.

9. Maka kode program desain gambar akan terlihat.

10. Klik tools Backplot Window agar dapat melihat simulasi dari program desain gambar.

11. Langkah selanjutnya ialah mengirim program desain gambar yang sudah dibuat ke mesin CNC milling yang akan digunakan, klik tools Send File In Current Window.

12. Lalu kembali lagi ke software Mastercam Mill, klik kanan, klik Top agar tampilan desain gambar terlihat dari atas.

13. Kemudian mengatur settingan untuk pengoperasian pada mesin CNC milling.

2.1.3 Setting Benda Kerja pada Mesin CNC Milling

1. Mesin CNC Milling yang digunakan adalah Mesin FANUC ROBODRILL α-T21iFe

2. Pertama ialah mengatur settingan proses pengerjaan pada mesin CNC milling.

3. Letakkan benda kerja yang ingin diproses pada ragum mesin CNC milling.

4. Mencari posisi titik awal/titik 0 untuk memulai pemotongan pada mesin CNC milling.

(21)

16

Gambar 3.8 Mesin CNC

5. Pada mesin CNC milling ada tampilan pengaturan Data Bank Menu, pilih nomor 1 Working Zero Position tekan Enter pada kode G54 mengatur posisi X -2. (karena diameter mata nya 4mm maka 4mm dibagi 2 hasilnya 2mm) tekan Enter tekan F0 (keluar).

6. Lalu melakukan hal yang sama seperti X namun sekarang untuk yang Y, dengan cara pada kode G54 untuk mengatur posisi Y -2. untuk mengatur Absolute Position.

7. Kemudian pada mesin CNC milling klik Edit lalu masukkan kode G0G90X0Y0, maka posisi awal mata millingnya akan berada di titik 0 atau dibagian ujung benda kerja.

8. Klik pada pilihan MDI program dan masukkan kode T6M6, maka mesin CNC akan berganti mata millingnya karena kode T6 untuk tool nomor 6 dan M6 untuk memanggil tool.

9. Tekan pilihan Menu lalu ubah Rapid Feedrate (XYZ) untuk mengubah kecepatan geraknya menjadi 100%.

10. Lalu ubah juga Step Length (XYZ) agar pelan menjadi 0,100.

11. Lalu ubah posisi mata millingnya perlahan-lahan agar menempel dengan benda kerja menggunakan kertas agar mengetahui kalau sudah menempel antara benda kerja dan mata milling.

Gambar 3.9 Mengukur Posisi Mata Milling

(22)

17

12. Kembali ke data bank menu, pilih nomor 2 tool data, tekan enter, pilih tool list lalu pilih tool nomor 6, pilih offset lalu tekan autoset (F4) kemudian tekan yes (F0), klik F0 lagi sampai keluar atau sampai menampilkan awal data bank menu.

2.1.4 Mengirimkan Program dari Computer ke Mesin CNC

1. Langkah selanjutnya ialah mengirimkan program NC (Numeric Control) yang sudah dibuat sebelumnya di komputer dikirimkan ke mesin CNC milling.

2. Mengirim program dari software Cimco Edit, klik tools Send File In Current Window untuk mentransfer file program ke mesin CNC milling.

3. Selanjutnya pada mesin CNC milling tekan MEM (Memory) untuk melihat penyimpanan file program yang dikirim agar terlihat di layar.

4. Lalu pada mesin CNC milling bagian display tekan pilihan Program.

5. Dan pada mesin CNC milling tekan Single Blok agar pengoperasian mesin berjalan selangkah demi selangkah.

6. Kemudian langkah selanjutnya ialah menekan tombol Start pada mesin CNC milling, maka tampilan pada mesin akan muncul kode-kode dari program desain gambar yang sudah dibuat tadi.

7. Langkah selanjutnya adalah menekan kembali tombol Start pada mesin CNC milling, dan mesin CNC milling akan bekerja dan beroperasi dengan arah pergerakan pemakanan matanya sesuai dengan kode program yang sudah dikirim ke mesin CNC milling.

8. Ketika sedang dalam proses pemakanan pada mesin CNC milling, maka dapat diatur kecepatan naik turunnya dengan cara memutar Rapid Traverse Override dan dapat diatur juga kecepatan putarannya dengan cara memutar Feedrate Override pada mesin CNC milling.

9. Maka hasilnya akan seperti ini

(23)

18

Gambar 3.11 Proses Milling

10. Jika proses pemakanan benda kerja sudah dilakukan sampai selesai, maka langkah selanjutnya ialah benda kerja yang sudah dikerjakan dilepaskan dari ragum mesin CNC milling.

11.

Benda kerja kayu sudah selesai dibuat.

3.2 Hasil Benda Kerja

Setelah benda kerja dilepas dari ragum lalu amplas benda kerja agar bagian benda kerja yang masih tajam dapat dibuat menjadi lebih halus dan bersih sehingga aman dari resiko tertusuk dari sisa-sisa hasil milling mesin CNC. Berikut hasil dari benda kerja.

1.

(24)

19

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktkum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Mesin CNC sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang memproduksi komponen-komponen atau bagian terkecil dari suatu produk yang harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama. PC dalam mesin CNC sangatlah berperan dominan dalam proses pengerjaan mesin CNC, dikarenakan pada PC ini berperan sebagai sistem eksekusi benda kerja setelah pemprograman dimasukkan kedalam pemprograman mesin CNC. Dalam penggunaannya sendiri kode-kode pemprograman untuk mesin CNC sudah menggunakan standarisasi tertentu sehingga tidak adanya kode tertentu untuk beberapa mesin.

Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas beberapa jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A. Yang membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk mesin CNC TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah pemakanan adalah vertical dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal.

Sedangkan, padamesin CNC TU 3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan arah pemakanan kearah kanan atau kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan kedalam atau keluar menuju atau menjauhi operator, dan sumbu Z dengan arah pemakanan naik atau turun.

4.2 Saran

Berikut saran yang kami tuliskan agar kedepannya praktikum mesin CNC lebih baik lagi, yaitu diantaranya:

1. Praktek dilakukan oleh instruktur, mahasiswa hanya mendengarkan dan memahami sehingga kurang diresapi karena tidak melakukan praktikum sendiri.

2. Alat yang terbatas.

3. Kurang ada korelasi antara modul dan actual praktikum.

(25)

20

DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/8302/2/bab%201%20-09510131012.pdf https://indotech-group.co.id/mesin-cnc/

https://andryanto86.wordpress.com/artikel/jenis-jenis-mesin-milling/

http://repository.polimdo.ac.id/135/1/Christian%20Lena.pdf

(26)

%

O0000(KELOMPOK 1 P2K)

(DATE=DD-MM-YY - 19-12-21 TIME=HH:MM - 09:32) (MCX FILE - T)

(NC FILE - C:\USERS\HP\DESKTOP\KELOMPOK 1 P2K.NC) (MATERIAL - ALUMINUM MM - 2024)

( T1 | | H1 ) N100 G21

N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 N104 T1 M6

N106 G0 G90 G54 X24.175 Y-170.498 A0. S4000 M3 N108 G43 H1 Z20.

N110 Z1.

N112 G1 X24.5 Z.983 F1000.

N114 X20.5 Z.773 N116 X24.5 Z.564 N118 X20.5 Z.354 N120 X24.5 Z.144 N122 X20.5 Z-.065 N124 X24.5 Z-.275 N126 X20.5 Z-.484 N128 X24.5 Z-.694 N130 X20.5 Z-.904 N132 X24.5 Z-1.113 N134 X20.5 Z-1.323 N136 X24.5 Z-1.533 N138 X20.5 Z-1.742 N140 X24.5 Z-1.952 N142 X20.5 Z-2.161 N144 X24.5 Z-2.371 N146 X20.5 Z-2.581 N148 X24.5 Z-2.79 N150 X20.5 Z-3.

N152 X19.99 Y-171.5 N154 X175.01

N156 G3 X175.5 Y-171. I-.01 J.5 N158 G1 Y-168.52

N160 X19.5 N162 Y-165.539 N164 X175.5 N166 Y-162.559 N168 X19.5 N170 Y-159.578 N172 X175.5 N174 Y-156.598 N176 X19.5 N178 Y-153.618 N180 X175.5 N182 Y-150.637 N184 X19.5 N186 Y-147.657 N188 X175.5 N190 Y-144.676 N192 X95.132

(27)

N194 G3 X95.957 Y-142.08 I-3.675 J2.596 N196 G1 Y-141.696

N198 X175.5 N200 Y-138.716 N202 X95.957 N204 Y-135.735 N206 X175.5 N208 Y-132.755 N210 X95.957 N212 Y-129.774 N214 X175.5 N216 Y-126.794 N218 X95.957 N220 Y-123.814 N222 X175.5 N224 Y-120.833 N226 X95.957 N228 Y-117.853 N230 X175.5 N232 Y-114.873 N234 X95.957 N236 Y-111.892 N238 X175.5 N240 Y-108.912 N242 X95.957 N244 Y-108.899 N246 X107.997

N248 X108.371 Y-108.898 N250 X109.217 Y-108.89 N252 X110.056 Y-108.874 N254 X110.882 Y-108.85 N256 X111.696 Y-108.818 N258 X112.498 Y-108.778 N260 X113.288 Y-108.73 N262 X114.066 Y-108.674 N264 X114.833 Y-108.611 N266 X115.588 Y-108.54 N268 X116.332 Y-108.462 N270 X117.066 Y-108.377 N272 X117.788 Y-108.284 N274 X118.499 Y-108.184 N276 X119.2 Y-108.076 N278 X119.891 Y-107.962 N280 X120.571 Y-107.84 N282 X121.242 Y-107.712 N284 X121.902 Y-107.577 N286 X122.553 Y-107.435 N288 X123.194 Y-107.286 N290 X123.826 Y-107.13 N292 X124.448 Y-106.968 N294 X125.061 Y-106.798 N296 X125.665 Y-106.623 N298 X126.26 Y-106.44 N300 X126.847 Y-106.252

(28)

N302 X127.424 Y-106.056 N304 X127.776 Y-105.931 N306 X175.5

N308 Y-102.951 N310 X134.157

N312 X134.186 Y-102.934 N314 X134.652 Y-102.649 N316 X135.11 Y-102.358 N318 X135.561 Y-102.061 N320 X136.004 Y-101.758 N322 X136.44 Y-101.448 N324 X136.868 Y-101.132 N326 X137.29 Y-100.81 N328 X137.704 Y-100.482 N330 X138.111 Y-100.147 N332 X138.317 Y-99.971 N334 X175.5

N336 Y-96.99 N338 X141.348

N340 X141.518 Y-96.798 N342 X141.863 Y-96.394 N344 X142.202 Y-95.983 N346 X142.533 Y-95.567 N348 X142.856 Y-95.144 N350 X143.172 Y-94.717 N352 X143.481 Y-94.283 N354 X143.668 Y-94.01 N356 X175.5

N358 Y-91.029 N360 X145.461

N362 X145.681 Y-90.604 N364 X145.922 Y-90.118 N366 X146.156 Y-89.626 N368 X146.383 Y-89.127 N370 X146.602 Y-88.623 N372 X146.813 Y-88.113 N374 X146.838 Y-88.049 N376 X175.5

N378 Y-85.069 N380 X147.878

N382 X147.923 Y-84.92 N384 X148.082 Y-84.366 N386 X148.232 Y-83.805 N388 X148.375 Y-83.238 N390 X148.51 Y-82.664 N392 X148.636 Y-82.088 N394 X175.5

N396 Y-79.108 N398 X149.151

N400 X149.156 Y-79.075 N402 X149.235 Y-78.452 N404 X149.307 Y-77.822 N406 X149.37 Y-77.184 N408 X149.425 Y-76.539

(29)

N410 X149.455 Y-76.127 N412 X175.5

N414 Y-73.147 N416 X149.576

N418 X149.58 Y-72.5 N420 X149.576 Y-71.838 N422 X149.563 Y-71.161 N424 X149.542 Y-70.492 N426 X149.528 Y-70.167 N428 X175.5

N430 Y-67.186 N432 X149.303

N434 X149.241 Y-66.643 N436 X149.162 Y-66.028 N438 X149.076 Y-65.421 N440 X148.981 Y-64.821 N442 X148.878 Y-64.228 N444 X148.874 Y-64.206 N446 X175.5

N448 Y-61.226 N450 X148.211

N452 X148.099 Y-60.814 N454 X147.943 Y-60.268 N456 X147.778 Y-59.729 N458 X147.606 Y-59.196 N460 X147.426 Y-58.67 N462 X147.274 Y-58.245 N464 X175.5

N466 Y-55.265 N468 X146.009

N470 X145.958 Y-55.159 N472 X145.718 Y-54.681 N474 X145.471 Y-54.21 N476 X145.216 Y-53.744 N478 X144.954 Y-53.285 N480 X144.684 Y-52.831 N482 X144.407 Y-52.383 N484 X144.343 Y-52.284 N486 X175.5

N488 Y-49.304 N490 X142.167

N492 X141.922 Y-49.012 N494 X141.577 Y-48.617 N496 X141.226 Y-48.228 N498 X140.866 Y-47.845 N500 X140.499 Y-47.467 N502 X140.125 Y-47.095 N504 X139.751 Y-46.737 N506 X139.558 Y-46.557 N508 X139.301 Y-46.324 N510 X175.5

N512 Y-43.343 N514 X135.367

N516 X134.961 Y-43.09

(30)

N518 X134.5 Y-42.815 N520 X134.033 Y-42.546 N522 X133.559 Y-42.284 N524 X133.077 Y-42.029 N526 X132.589 Y-41.78 N528 X132.093 Y-41.539 N530 X131.589 Y-41.304 N532 X131.079 Y-41.076 N534 X130.561 Y-40.855 N536 X130.035 Y-40.64 N538 X129.502 Y-40.433 N540 X129.313 Y-40.363 N542 X175.5

N544 Y-37.382 N546 X19.5 N548 Y-34.402 N550 X175.5 N552 Y-31.422 N554 X19.5 N556 Y-28.441 N558 X175.5 N560 Y-25.461 N562 X19.5 N564 Y-22.48 N566 X175.5 N568 Y-20.

N570 G3 X175.01 Y-19.5 I-.5 J0.

N572 G1 X19.99 N574 X19.5 Y-40.363 N576 X56.862

N578 G3 X56.522 Y-42.08 I4.16 J-1.717 N580 G1 Y-43.343

N582 X19.5 N584 Y-46.324 N586 X56.522 N588 Y-49.304 N590 X19.5 N592 Y-52.284 N594 X56.522 N596 Y-55.265 N598 X19.5 N600 Y-58.245 N602 X56.522 N604 Y-61.226 N606 X19.5 N608 Y-64.206 N610 X56.522 N612 Y-67.186 N614 X19.5 N616 Y-70.167 N618 X56.522 N620 Y-73.147 N622 X19.5 N624 Y-76.127

(31)

N626 X56.522 N628 Y-79.108 N630 X19.5 N632 Y-82.088 N634 X56.522 N636 Y-85.069 N638 X19.5 N640 Y-88.049 N642 X56.522 N644 Y-91.029 N646 X19.5 N648 Y-94.01 N650 X56.522 N652 Y-96.99 N654 X19.5 N656 Y-99.971 N658 X56.522 N660 Y-102.951 N662 X19.5 N664 Y-105.931 N666 X56.522 N668 Y-108.912 N670 X19.5 N672 Y-111.892 N674 X56.522 N676 Y-114.873 N678 X19.5 N680 Y-117.853 N682 X56.522 N684 Y-120.833 N686 X19.5 N688 Y-123.814 N690 X56.522 N692 Y-126.794 N694 X19.5 N696 Y-129.774 N698 X56.522 N700 Y-132.755 N702 X19.5 N704 Y-135.735 N706 X56.522 N708 Y-138.716 N710 X19.5 N712 Y-141.696 N714 X56.522 N716 Y-142.08

N718 G3 X57.347 Y-144.676 I4.5 J0.

N720 G1 X19.5 N722 G0 Z5.

N724 X103. Y-21.

N726 Z0.

N728 G1 Z-3. F100.

N730 G3 X99. Y-17. I-4. J0. F1000.

N732 G1 X23.

(32)

N734 X20.

N736 G3 X17. Y-20. I0. J-3.

N738 G1 Y-171.

N740 G3 X20. Y-174. I3. J0.

N742 G1 X175.

N744 G3 X178. Y-171. I0. J3.

N746 G1 Y-20.

N748 G3 X175. Y-17. I-3. J0.

N750 G1 X99.

N752 G3 X95. Y-21. I0. J-4.

N754 G1 Y-25.

N756 G0 Z5.

N758 X82.439 Y-36.08 N760 Z0.

N762 G1 Z-3. F100.

N764 G3 X86.439 Y-40.08 I4. J0. F1000.

N766 G1 X111.856

N768 X112.605 Y-40.084 N770 X113.347 Y-40.096 N772 X114.078 Y-40.116 N774 X114.798 Y-40.145 N776 X115.507 Y-40.181 N778 X116.205 Y-40.225 N780 X116.892 Y-40.276 N782 X117.569 Y-40.335 N784 X118.235 Y-40.401 N786 X118.891 Y-40.475 N788 X119.537 Y-40.556 N790 X120.173 Y-40.644 N792 X120.799 Y-40.739 N794 X121.415 Y-40.841 N796 X122.022 Y-40.95 N798 X122.62 Y-41.065 N800 X123.208 Y-41.188 N802 X123.787 Y-41.317 N804 X124.358 Y-41.453 N806 X124.919 Y-41.595 N808 X125.472 Y-41.744 N810 X126.016 Y-41.899 N812 X126.552 Y-42.061 N814 X127.08 Y-42.229 N816 X127.599 Y-42.403 N818 X128.111 Y-42.584 N820 X128.614 Y-42.77 N822 X129.11 Y-42.963 N824 X129.598 Y-43.162 N826 X130.078 Y-43.367 N828 X130.551 Y-43.578 N830 X131.016 Y-43.795 N832 X131.475 Y-44.019 N834 X131.925 Y-44.248 N836 X132.369 Y-44.483 N838 X132.806 Y-44.724 N840 X133.235 Y-44.971

(33)

N842 X133.658 Y-45.224 N844 X134.074 Y-45.483 N846 X134.483 Y-45.748 N848 X134.885 Y-46.019 N850 X135.28 Y-46.295 N852 X135.67 Y-46.578 N854 X136.052 Y-46.867 N856 X136.428 Y-47.161 N858 X136.798 Y-47.462 N860 X137.161 Y-47.768 N862 X137.518 Y-48.081 N864 X137.865 Y-48.396 N866 X138.033 Y-48.553 N868 X138.379 Y-48.885 N870 X138.722 Y-49.225 N872 X139.057 Y-49.57 N874 X139.386 Y-49.921 N876 X139.707 Y-50.277 N878 X140.022 Y-50.638 N880 X140.33 Y-51.004 N882 X140.631 Y-51.376 N884 X140.925 Y-51.753 N886 X141.212 Y-52.135 N888 X141.492 Y-52.523 N890 X141.766 Y-52.916 N892 X142.033 Y-53.314 N894 X142.293 Y-53.718 N896 X142.547 Y-54.128 N898 X142.794 Y-54.543 N900 X143.034 Y-54.964 N902 X143.267 Y-55.391 N904 X143.494 Y-55.823 N906 X143.714 Y-56.261 N908 X143.928 Y-56.705 N910 X144.134 Y-57.155 N912 X144.334 Y-57.611 N914 X144.528 Y-58.073 N916 X144.714 Y-58.542 N918 X144.894 Y-59.016 N920 X145.067 Y-59.497 N922 X145.233 Y-59.984 N924 X145.393 Y-60.478 N926 X145.545 Y-60.978 N928 X145.691 Y-61.485 N930 X145.83 Y-61.999 N932 X145.962 Y-62.519 N934 X146.086 Y-63.047 N936 X146.204 Y-63.581 N938 X146.315 Y-64.123 N940 X146.418 Y-64.672 N942 X146.514 Y-65.228 N944 X146.603 Y-65.792 N946 X146.685 Y-66.364 N948 X146.759 Y-66.943

(34)

N950 X146.826 Y-67.53 N952 X146.885 Y-68.125 N954 X146.936 Y-68.728 N956 X146.98 Y-69.339 N958 X147.016 Y-69.959 N960 X147.044 Y-70.587 N962 X147.064 Y-71.224 N964 X147.076 Y-71.869 N966 X147.08 Y-72.5 N968 X147.076 Y-73.162 N970 X147.063 Y-73.815 N972 X147.043 Y-74.459 N974 X147.014 Y-75.095 N976 X146.978 Y-75.723 N978 X146.933 Y-76.343 N980 X146.881 Y-76.954 N982 X146.821 Y-77.557 N984 X146.753 Y-78.153 N986 X146.678 Y-78.74 N988 X146.595 Y-79.32 N990 X146.505 Y-79.893 N992 X146.408 Y-80.458 N994 X146.303 Y-81.016 N996 X146.191 Y-81.566 N998 X146.072 Y-82.11 N1000 X145.946 Y-82.646 N1002 X145.813 Y-83.176 N1004 X145.672 Y-83.698 N1006 X145.525 Y-84.214 N1008 X145.37 Y-84.724 N1010 X145.209 Y-85.227 N1012 X145.041 Y-85.723 N1014 X144.866 Y-86.213 N1016 X144.684 Y-86.697 N1018 X144.496 Y-87.175 N1020 X144.3 Y-87.647 N1022 X144.098 Y-88.112 N1024 X143.889 Y-88.572 N1026 X143.674 Y-89.025 N1028 X143.451 Y-89.473 N1030 X143.222 Y-89.915 N1032 X142.987 Y-90.351 N1034 X142.744 Y-90.782 N1036 X142.495 Y-91.207 N1038 X142.239 Y-91.626 N1040 X141.976 Y-92.04 N1042 X141.707 Y-92.449 N1044 X141.431 Y-92.852 N1046 X141.148 Y-93.249 N1048 X140.858 Y-93.642 N1050 X140.562 Y-94.029 N1052 X140.258 Y-94.41 N1054 X139.948 Y-94.787 N1056 X139.631 Y-95.158

(35)

N1058 X139.307 Y-95.524 N1060 X138.976 Y-95.885 N1062 X138.638 Y-96.241 N1064 X138.293 Y-96.592 N1066 X137.941 Y-96.938 N1068 X137.582 Y-97.278 N1070 X137.228 Y-97.602 N1072 X136.87 Y-97.919 N1074 X136.505 Y-98.231 N1076 X136.133 Y-98.537 N1078 X135.753 Y-98.838 N1080 X135.367 Y-99.133 N1082 X134.974 Y-99.423 N1084 X134.574 Y-99.707 N1086 X134.167 Y-99.986 N1088 X133.752 Y-100.259 N1090 X133.33 Y-100.527 N1092 X132.901 Y-100.789 N1094 X132.464 Y-101.046 N1096 X132.02 Y-101.298 N1098 X131.568 Y-101.543 N1100 X131.108 Y-101.784 N1102 X130.641 Y-102.018 N1104 X130.165 Y-102.248 N1106 X129.682 Y-102.471 N1108 X129.19 Y-102.689 N1110 X128.69 Y-102.902 N1112 X128.182 Y-103.108 N1114 X127.665 Y-103.309 N1116 X127.14 Y-103.505 N1118 X126.606 Y-103.694 N1120 X126.063 Y-103.878 N1122 X125.511 Y-104.055 N1124 X124.95 Y-104.227 N1126 X124.38 Y-104.393 N1128 X123.8 Y-104.553 N1130 X123.211 Y-104.707 N1132 X122.612 Y-104.854 N1134 X122.003 Y-104.996 N1136 X121.385 Y-105.131 N1138 X120.756 Y-105.26 N1140 X120.117 Y-105.382 N1142 X119.467 Y-105.498 N1144 X118.807 Y-105.607 N1146 X118.136 Y-105.71 N1148 X117.454 Y-105.806 N1150 X116.761 Y-105.895 N1152 X116.057 Y-105.977 N1154 X115.341 Y-106.053 N1156 X114.614 Y-106.121 N1158 X113.875 Y-106.182 N1160 X113.123 Y-106.235 N1162 X112.36 Y-106.282 N1164 X111.584 Y-106.32

(36)

N1166 X110.796 Y-106.351 N1168 X109.995 Y-106.375 N1170 X109.182 Y-106.39 N1172 X108.357 Y-106.398 N1174 X107.994 Y-106.399 N1176 X93.457

N1178 Y-142.08

N1180 G2 X91.457 Y-144.08 I-2. J0.

N1182 G1 X61.022

N1184 G2 X59.022 Y-142.08 I0. J2.

N1186 G1 Y-42.08

N1188 G2 X61.022 Y-40.08 I2. J0.

N1190 G1 X86.439

N1192 G3 X90.439 Y-36.08 I0. J4.

N1194 G1 Y-32.08 N1196 G0 Z20.

N1198 X97.978 Y-78.607 N1200 Z1.

N1202 G1 X99.105 Z.941 N1204 X96.957 Z.828 N1206 X99.105 Z.716 N1208 X96.957 Z.603 N1210 X99.105 Z.491 N1212 X96.957 Z.378 N1214 X99.105 Z.265 N1216 X96.957 Z.153 N1218 X99.105 Z.04 N1220 X96.957 Z-.072 N1222 X99.105 Z-.185 N1224 X96.957 Z-.298 N1226 X99.105 Z-.41 N1228 X96.957 Z-.523 N1230 X99.105 Z-.635 N1232 X96.957 Z-.748 N1234 X99.105 Z-.861 N1236 X96.957 Z-.973 N1238 X99.105 Z-1.086 N1240 X96.957 Z-1.198 N1242 X99.105 Z-1.311 N1244 X96.957 Z-1.424 N1246 X99.105 Z-1.536 N1248 X96.957 Z-1.649 N1250 X99.105 Z-1.761 N1252 X96.957 Z-1.874 N1254 X99.105 Z-1.987 N1256 X96.957 Z-2.099 N1258 X99.105 Z-2.212 N1260 X96.957 Z-2.324 N1262 X99.105 Z-2.437 N1264 X96.957 Z-2.55 N1266 X99.105 Z-2.662 N1268 X96.957 Z-2.775 N1270 X99.105 Z-2.887 N1272 X96.957 Z-3.

(37)

N1274 X95.957 Y-79.609 N1276 X98.809

N1278 X99.38 Y-79.605 N1280 X99.932 Y-79.594 N1282 X100.461 Y-79.577 N1284 X100.969 Y-79.553 N1286 X101.456 Y-79.523 N1288 X101.922 Y-79.488 N1290 X102.368 Y-79.447 N1292 X102.795 Y-79.401 N1294 X103.201 Y-79.351 N1296 X103.589 Y-79.296 N1298 X103.958 Y-79.237 N1300 X104.31 Y-79.174 N1302 X104.643 Y-79.109 N1304 X104.959 Y-79.04 N1306 X105.258 Y-78.969 N1308 X105.54 Y-78.895 N1310 X105.806 Y-78.82 N1312 X106.057 Y-78.743 N1314 X106.293 Y-78.664 N1316 X106.513 Y-78.585 N1318 X106.719 Y-78.506 N1320 X106.912 Y-78.426 N1322 X107.091 Y-78.346 N1324 X107.257 Y-78.267 N1326 X107.411 Y-78.189 N1328 X107.553 Y-78.111 N1330 X107.684 Y-78.035 N1332 X107.805 Y-77.96 N1334 X107.915 Y-77.887 N1336 X108.016 Y-77.815 N1338 X108.108 Y-77.746 N1340 X108.198 Y-77.673 N1342 X108.342 Y-77.55 N1344 X108.48 Y-77.424 N1346 X108.61 Y-77.3 N1348 X108.733 Y-77.177 N1350 X108.842 Y-77.061 N1352 X95.957

N1354 Y-74.513 N1356 X110.074

N1358 X110.094 Y-74.377 N1360 X110.112 Y-74.215 N1362 X110.127 Y-74.046 N1364 X110.137 Y-73.871 N1366 X110.144 Y-73.682 N1368 X110.145 Y-73.555 N1370 X110.142 Y-73.35 N1372 X110.135 Y-73.157 N1374 X110.123 Y-72.97 N1376 X110.106 Y-72.787 N1378 X110.085 Y-72.609 N1380 X110.06 Y-72.435

(38)

N1382 X110.03 Y-72.265 N1384 X109.997 Y-72.099 N1386 X109.966 Y-71.965 N1388 X95.957

N1390 Y-69.417 N1392 X108.668

N1394 X108.597 Y-69.331 N1396 X108.462 Y-69.173 N1398 X108.318 Y-69.015 N1400 X108.172 Y-68.862 N1402 X108.1 Y-68.79 N1404 X108.03 Y-68.725 N1406 X107.954 Y-68.66 N1408 X107.872 Y-68.592 N1410 X107.782 Y-68.524 N1412 X107.685 Y-68.454 N1414 X107.579 Y-68.383 N1416 X107.464 Y-68.311 N1418 X107.339 Y-68.238 N1420 X107.204 Y-68.164 N1422 X107.059 Y-68.089 N1424 X106.902 Y-68.014 N1426 X106.734 Y-67.938 N1428 X106.553 Y-67.863 N1430 X106.36 Y-67.788 N1432 X106.153 Y-67.714 N1434 X105.933 Y-67.641 N1436 X105.699 Y-67.569 N1438 X105.451 Y-67.499 N1440 X105.188 Y-67.43 N1442 X104.909 Y-67.364 N1444 X104.615 Y-67.301 N1446 X104.305 Y-67.241 N1448 X103.979 Y-67.183 N1450 X103.636 Y-67.13 N1452 X103.275 Y-67.081 N1454 X102.897 Y-67.036 N1456 X102.502 Y-66.995 N1458 X102.088 Y-66.96 N1460 X101.655 Y-66.93 N1462 X101.203 Y-66.905 N1464 X100.732 Y-66.887 N1466 X100.241 Y-66.875 N1468 X99.719 Y-66.87 N1470 X99.646

N1472 X95.957 N1474 G0 Z5.

N1476 X100.524 Y-68.37 N1478 Z0.

N1480 G1 Z-3. F100.

N1482 G3 X96.524 Y-64.37 I-4. J0. F1000.

N1484 G1 X93.457 N1486 Y-82.109 N1488 X98.801

(39)

N1490 X99.413 Y-82.105 N1492 X99.997 Y-82.093 N1494 X100.561 Y-82.075 N1496 X101.104 Y-82.05 N1498 X101.627 Y-82.018 N1500 X102.131 Y-81.979 N1502 X102.616 Y-81.935 N1504 X103.082 Y-81.885 N1506 X103.531 Y-81.829 N1508 X103.961 Y-81.768 N1510 X104.374 Y-81.702 N1512 X104.771 Y-81.632 N1514 X105.151 Y-81.557 N1516 X105.515 Y-81.477 N1518 X105.863 Y-81.394 N1520 X106.196 Y-81.308 N1522 X106.514 Y-81.217 N1524 X106.818 Y-81.124 N1526 X107.108 Y-81.028 N1528 X107.385 Y-80.929 N1530 X107.648 Y-80.827 N1532 X107.898 Y-80.723 N1534 X108.137 Y-80.618 N1536 X108.363 Y-80.51 N1538 X108.578 Y-80.4 N1540 X108.781 Y-80.289 N1542 X108.974 Y-80.177 N1544 X109.157 Y-80.063 N1546 X109.33 Y-79.948 N1548 X109.494 Y-79.832 N1550 X109.648 Y-79.715 N1552 X109.798 Y-79.594 N1554 X109.995 Y-79.425 N1556 X110.182 Y-79.256 N1558 X110.361 Y-79.085 N1560 X110.531 Y-78.914 N1562 X110.693 Y-78.742 N1564 X110.846 Y-78.569 N1566 X110.992 Y-78.395 N1568 X111.131 Y-78.22 N1570 X111.263 Y-78.044 N1572 X111.387 Y-77.867 N1574 X111.505 Y-77.688 N1576 X111.617 Y-77.507 N1578 X111.722 Y-77.325 N1580 X111.821 Y-77.141 N1582 X111.914 Y-76.954 N1584 X112.002 Y-76.766 N1586 X112.084 Y-76.574 N1588 X112.16 Y-76.38 N1590 X112.231 Y-76.183 N1592 X112.296 Y-75.983 N1594 X112.356 Y-75.779 N1596 X112.411 Y-75.571

(40)

N1598 X112.46 Y-75.359 N1600 X112.503 Y-75.142 N1602 X112.541 Y-74.921 N1604 X112.574 Y-74.696 N1606 X112.6 Y-74.465 N1608 X112.621 Y-74.228 N1610 X112.635 Y-73.986 N1612 X112.643 Y-73.735 N1614 X112.645 Y-73.551 N1616 X112.642 Y-73.286 N1618 X112.632 Y-73.028 N1620 X112.615 Y-72.775 N1622 X112.593 Y-72.527 N1624 X112.564 Y-72.282 N1626 X112.529 Y-72.041 N1628 X112.488 Y-71.805 N1630 X112.441 Y-71.571 N1632 X112.387 Y-71.341 N1634 X112.328 Y-71.113 N1636 X112.264 Y-70.889 N1638 X112.193 Y-70.667 N1640 X112.116 Y-70.447 N1642 X112.032 Y-70.229 N1644 X111.943 Y-70.014 N1646 X111.848 Y-69.8 N1648 X111.746 Y-69.588 N1650 X111.637 Y-69.377 N1652 X111.522 Y-69.167 N1654 X111.4 Y-68.958 N1656 X111.27 Y-68.75 N1658 X111.134 Y-68.543 N1660 X110.99 Y-68.337 N1662 X110.838 Y-68.131 N1664 X110.679 Y-67.926 N1666 X110.511 Y-67.722 N1668 X110.335 Y-67.517 N1670 X110.15 Y-67.313 N1672 X109.958 Y-67.112 N1674 X109.831 Y-66.985 N1676 X109.701 Y-66.865 N1678 X109.564 Y-66.746 N1680 X109.42 Y-66.629 N1682 X109.268 Y-66.513 N1684 X109.108 Y-66.398 N1686 X108.939 Y-66.285 N1688 X108.761 Y-66.174 N1690 X108.574 Y-66.064 N1692 X108.378 Y-65.956 N1694 X108.171 Y-65.85 N1696 X107.953 Y-65.745 N1698 X107.725 Y-65.643 N1700 X107.486 Y-65.543 N1702 X107.234 Y-65.446 N1704 X106.971 Y-65.351

(41)

N1706 X106.696 Y-65.26 N1708 X106.407 Y-65.171 N1710 X106.105 Y-65.086 N1712 X105.79 Y-65.004 N1714 X105.461 Y-64.926 N1716 X105.118 Y-64.852 N1718 X104.76 Y-64.782 N1720 X104.386 Y-64.717 N1722 X103.998 Y-64.656 N1724 X103.593 Y-64.601 N1726 X103.172 Y-64.551 N1728 X102.735 Y-64.506 N1730 X102.281 Y-64.467 N1732 X101.809 Y-64.434 N1734 X101.319 Y-64.408 N1736 X100.811 Y-64.388 N1738 X100.285 Y-64.375 N1740 X99.734 Y-64.37 N1742 X99.592

N1744 X96.524 N1746 G0 Z20.

N1748 M5

N1750 G91 G28 Z0.

N1752 G28 X0. Y0. A0.

N1754 M30

%

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

LAPORAN PRAKTIKUM CNC LATHE

P2K Sabtu

Heru Tri Guntoro 1970011068 Charles Edric 1970011057 Bama Dekaprana 1970011027 Muhammad Hafizh 2070013007

Dwi Ayu K U 2070013001

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA 2022

(51)

i LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa ini:

Nama : Muhammad Hafizh Shidiq Nim : 2070013007

Fakultas : Teknik Mesin P2K

Mahasiswa UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA, Fakultas Teknik Mesin telah menyelesaikan praktikum di workshop CNC

“PRAKTIKUM CNC / PNC“

Dengan nilai : ………

Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya

Jakarta, 23 Januari 2022 Asisten Laboratorium Kepala Laboratorium

( ………) ( ………)

(52)

ii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat- Nya modul praktikum CNC ini dapat diselesaikan. Modul ini merupakan penyempurnaan dari modul sebelumnya yang ditambah dengan CNC milling 3A setelah hasil tugas akhir mahasiswa membuat mesin milling CNC router 3 sumbu, laboratorium CNC bertambah.

Dengan penambahan dan penyempurnaan modul ini diharapkan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah praktikum CAD CAM CNC dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja dalam lingkup menggambar, perancangan mesin dan juga pada bidang industri manufaktur. Demikian pula, dengan kehadiran modul ini semoga dapat memudahkan bagi Dosen, Mahasiswa, dan Asisten Pendukung dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Akhir kata kami selaku tim penulis dengan segala kerendahan hati, bersedia menerima kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan modul selanjutnya.

Jakarta, 20 Januari 2022

Penulis

(53)

iii DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iii BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 LATAR BELAKANG ... 1 1.2 TUJUAN PRAKTIKUM ... 2 1.3 MANFAAT PRAKTIKUM ... 2 BAB II... 3 DASAR TEORI ... 3 2.1 PENGERTIAN CNC ... 3 2.2 BAGIAN UTAMA MESIN CNC BUBUT DAN PRINSIP KERJANYA ... 7 2.3 SOFTWARE YANG MENJALANKAN CNC BUBUT ... 9 BAB III ... 11 PEMBAHASAN ... 11 3.1 PROSES MENGGAMBAR BENDA KERJA ... 11 2.2 PROSES PEMBUBUTAN ... 16 2.3 HASIL BENDA KERJA ... 18 BAB IV ... 19 PENUTUP ... 19 4.1 KESIMPULAN ... 19 4.2 SARAN ... 19 DAFTAR PUSTAKA ... 20

(54)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi.Terutama pada teknologi tepat guna.

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia.

Pemanfaatan teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas. Dan berimbas pula pada industri–industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat.

Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alatalat mesin perkakas diantaranya mesin bubut, mesin frais, mesin skrap, mesin bor. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.

(55)

2 1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Agar Mahasiswa mampu memahami mesin CNC.

2. Agar Mahasiswa mampu memahami jenis – jenis mesin CNC Bubut.

3. Agar Mahasiswa mampu memahami software yang digunakan dalam menjalankan CNC Bubut.

4. Agar Mahasiswa mampu memahami langkah – langkah pembuatan produk menggunakan software dan CNC Bubut.

1.3 MANFAAT PRAKTIKUM

1. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat di bangku perkuliahan.

2. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi teknologi bidang teknik mesin.

3. Sebagai proses pembentukan karakter kerja mahasiswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

(56)

3

BAB II DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN CNC

Istilah CNC adalah singkatan dari “Computer Numerical Control” dalam Bahasa Indonesia komputer kontrol numerik, dan definisi CNC adalah bahwa Mesin ini merupakan mesin yang digunakan dalam proses manufaktur yang biasanya menggunakan kontrol terkomputerisasi dan peralatan mesin. Kelebihan yang paling dominan yaitu kecepatan dalam proses produksi sehingga cocok digunakan untuk produksi masal.

Mesin CNC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan 1950-an, dengan memodifikasi mesin perkakas biasa. Pada awalnya mesin ini diperuntukkan untuk membuat benda kerja yang rumit namun karena biaya pembuatan dan volume unit pengendali yang besar hanya sedikit perusahaan yang mau berinvestasi dalam pengembangan teknologi ini. Tahun 1975 adalah tahun dimana mesin kontrol otomatis ini mulai berkembang pesat karena sudah adanya mikroprosessor sehingga volume unit pengendali dapat diperkecil dan disederhanakan.

Saat ini mesin CNC sudah banyak dipergunakan di segala bidang, seperti di bidang pendidikan dan riset, serta tentunya industri-industri berskala nasional/internasional.

CNC (Computer Numerically Controlled) adalah salah satu sistem pengendali yang banyak digunakan untuk mengendalikan atau mengatur pengoperasian mesin perkakas. Mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem CNC (Mesin Perkakas CNC) secara umum tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional, misalnya pekerjaan mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan, dan gerakan kembali ke posisi siap memotong. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan, dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengaturan cairan pendingin, dan sebagainya.

Secara umum perbedaan mesin CNC milling dan mesin CNC turning adalah jumlah sumbu (axis) koordinat pada mesin milling terdapat 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan pada mesin bubut dua sumbu (X,Z). Pada mesin milling mata pahat yang berputar, benda kerja tidak berputar, sedangkan mesin bubut benda kerja berputar dan perkakas potong tidak berputar.

Banyak proses permesinan yang dapat dilakukan pada CNC bubut meliputi facing, turning, groofing, drilling, threading, boring, dan chamfering.

(57)

4 Mesin perkakas CNC mempunyai kemampuan yang lebih tinggi daripada mesin perkakas konvensional khususnya dalam hal ketelitian, ketepatan dan produktivitas, serta kompleksitas pekerjaan yang dapat ditangani. Ketelitian yang tinggi mempunyai makna bahwa produk dengan kesalahannya kecil, ukuran yang cermat serta daerah toleransi geometri yang sempit dapat dibuat dengan lebih mudah pada mesin perkakas CNC daripada dengan mesin perkakas konvensional yang sejenis dan setingkat. Hal ini disebabkan oleh karena tiga hal yang utama yaitu:

Konstruksi mesin perkakas CNC secara umum lebih baik, dengan pemakaian elemen pembimbing dan penggerak yang teliti. Misalnya pemakaian elemen penggerak ball-screw sebagai ganti poros ulir trapesium akan mengurangi gesekan, memperlancar gerakan, dan mempermudah pengontrolan gerakan (berkaitan dengan aselerasi, deselerasi, dan berhenti pada posisi yang pasti).

Gambar 2.1 Ballscrew pada poros transporter mesin CNC.

Pemakaian sistem pendeteksi jarak/lokasi yang teliti. Sistem skala atau alat ukur perubah posisi yang digunakan dapat merupakan sistem langsung (direct, contohnya inductosyn atau photocosyn) atau sistem tak langsung (indirect, misalnya resolver) yang mampu memberikan informasi kepada unit pengontrol mesin sehingga lokasi mata potong pahat pada sistem koordinat yang dipilih dapat diketahui dengan pasti.

Kompensasi kesalahan posisi karena kesalahan komulatif maupun kesalahan Gerak balik (back-lash) pada elemen penggerak dapat dilakukan dengan cara memasukkan harga kesalahan-kesalahan sistematik pada memori unit pengontrol mesin. Setiap kali elemen mesin bergerak melewati posisi yang telah ditetapkan secara otomatis komputer mesin akan melakukan koreksi sesuai dengan harga yang telah disimpan padanya. Dengan demikian ketelitian geometrik mesin dapat dijamin dan memenuhi standar pengetesan.

(58)

5 Ketepatan yang tinggi mempunyai arti bahwa pekerjaan dapat diulang dengan tanpa kesalahan sesuai dengan program NC yang telah dibuat bagi pemesinan benda kerja yang bersangkutan. Kompleksitas pekerjaan atau kerumitan geometri produk yang harus dibuat dapat diatasi dengan memilih mesin perkakas dengan jumlah sumbu gerakan yang lebih banyak (3 atau 4 sumbu) sehingga bidang rata ataupun yang terpuntir dalam ruang dapat diselesaikan karena derajat kebebasan gerakan pahat lebih banyak. Berbagai jenis pahat yang dibutuhkan sesuai dengan kompleksitas pekerjaan dapat dipersiapkan terlebih dahulu dan dipasang pada turret Mesin Bubut CNC (CNC Turning) ataupun disimpan pada bagian penyimpanan pahat pada Mesin Frais CNC (CNC Milling).

Penggantian pahat dapat berlangsung secara cepat berkat adanya alat pengganti pahat otomatis (ATC, Automatic Tools Changer). Waktu nonproduktif dapat lebih diturunkan lagi dengan memakai alat pengganti benda kerja otomatis (APC, Automatic Pallet Changer), karena benda kerja dapat dipasang atau dibongkar di luar mesin sewaktu proses pemesinan benda kerja lain sedang berlangsung. Pekerjaan operator mesin perkakas CNC hanya tinggal mengawasi jalannya pekerjaan yang berlangsung secara otomatis (sesuai dengan program NC yang dibuat khusus untuk pekerjaan itu) mengambil dan memasang benda kerja serta mengukur kualitas geometri produk. Namun demikian, bukan berarti tidak diperlukan lagi operator mesin yang baik, sebaliknya, justru diperlukan tenaga operator yang ahli dengan beberapa kemampuan antara lain:

1. Memasukkan program NC serta data lain yang diperlukan ke dalam memori komputer mesin dengan prosedur tertentu.

2. Menguasai prosedur menjalankan dan menghentikan proses pada setiap siklus operasi ataupun pada kondisi darurat (emergency stop).

3. Mengukur kualitas geometris produk dan mencari sumber/penyebab penyimpangan dan melakukan tindakan pencegahan ataupun koreksi (dengan masukan data kompensasi sampai pada pembetulan peralatan bantu ataupun komponen mesin lainnya dalam batas tanggung jawabnya).

4. Memberikan informasi atau umpan balik kepada pemrogram NC, bagian Perkakas Bantu dan Bagian Perkakas Potong (pahat) untuk tujuan perbaikan maupun pengembangan teknologi produksi.

5. Bekerja sama dengan personal Bagian Kontrol Kualitas dan Bagian Pemeliharaan bila diperlukan dalam hal penanggulangan masalah kerusakan produk maupun kerusakan mesin.

(59)

6 Bagian dari mesin CNC Turning tidak jauh berbeda dengan yang berada pada mesin bubut konvensional yaitu sebagai berikut:

- Unit Kontrol berupa panel pengontrolan yang berisi tombol-tombol perintah untuk menjelaskan kontrol gerakan mesin dan berbagai fungsi lainnya yang menggunakan instruksi oleh sistem kontrol elektronika.

- Kepala Tetap berupa roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel.

- Poros utama (spindel) berupa tempat kedudukan pencekam untuk berdirinya benda kerja.

- Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat.

- Eretan Melintang yang menggerakan pahat arah melintang.

- Eretan Memanjang yang menggerakan pahat arah vertikal.

- Kepala Lepas, sejajar kepala tetap untuk membantu pergerakan spindel dalam memegang benda kerja.

Faktor-faktor yang menyebabkan mesin perkakas CNC jenis Turning lebih menguntungkan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan produksi.

b. Mengurangi biaya produksi.

c. Fasilitas dan operasi mesin yang beragam.

d. Membuktikan perencanaan dan control produksi.

e. Fasilitas dan otomatis yang fleksibel.

f. Ketepatan yang tinggi dan pengulangan pembuatan.

g. Mengurangi biaya operasi tidak langsung.

h. Fleksibilitas yang lebih besar.

i. Level ketrampilan yang dibutuhan operator rendah.

j. Menurunkan tingkat sisa benda kerja (pemborosan komponen).

Adapun kerugian yang dapat ditimbulkan oleh mesin perkakas CNC jenis Turning adalah sebagai berikut:

a. Penanaman modal pertama yang tinggi.

b. Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit.

(60)

7 c. Kebutuhan pemeliharaannya tinggi.

d. Peralatan sederhana tetap diperlukan.

e. Hanya menggunakan koordinat dua sumbu (X, Z)

f. Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC.

Pembuatan komponen dengan CNC memerlukan akses langsung ke mesin dan instalasi komputer agar memperoleh pengalaman praktis yang amat diperlukan. Dalam menggunakan piranti dan jenis mesin tertentu, seperti mengoperasikan mesin- mesin turning, milling dan drilling harus memahami bahasa serta teknik pemrograman memerlukan instruksi.

2.2 BAGIAN UTAMA MESIN CNC BUBUT DAN PRINSIP KERJANYA NC/ CNC terdiri dari 6 bagian utama:

1. Program

2. Unit kendali atau processor

3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat 4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat 5. Pahat

6. Dudukan dan pemegang

Prinsip kerja NC/ CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pemrograman membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan perangkat lunak pemrograman CNC.

2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

2.2.1 Prinsip Kerja CNC

Pertama, membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada HMI mesin maupun dibuat pada komputer dengan perangkat lunak pemrograman CNC. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga

(61)

8 menghasilkan produk sesuai program.

2.2.2 Alur Proses Pemesinan CNC

Berkembang dari proses pemesinan kontrol numerik (NC) yang menggunakan kartu pita berlubang, pemesinan CNC merupakan proses manufaktur yang menggunakan kontrol terkomputerisasi untuk mengoperasikan dan memanipulasi mesin dan alat pemotong untuk membentuk benda kerja misalnya, logam, plastik, kayu, busa, dll. Meskipun ada begitu banyak jenis dan proses dalam pemesinan CNC, prinsip-prinsip dasar dari proses tersebut sebagian besar tetap sama. Proses pemesinan CNC dasar mencakup tahapan berikut:

1. Mendesain model CAD

2. Mengkonversi file CAD ke program CNC 3. Mempersiapkan mesin

4. Menjalankan operasi pemesinan di mesin 2.2.3 Cara Pengoperasian

Gambar 2.2 Pengoperasian Mesin CNC

Umumnya cara mengoperasikanya yaitu dengan memasukkan perintah numeric melalui tombol-tombol yang ada pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Ada 2 sistem koordinat pada proses pembuatan program di mesin cnc yaitu sistem koordinat absolute dan sistem koordinat incremental.

(62)

9 2.3 SOFTWARE YANG MENJALANKAN CNC BUBUT

2.3.1 MASTERCAM X5

Mastercam merupakan sebuah software CAD/CAM untuk aplikasi proses gambar, milling dan turning. Dalam pemakaiannya, ketiga proses tersebut tampil terpisah pada masing- masing layar dengan bentuk/fungsi main menu yang khas. Secara umum bentuk perintah yang dapat digunakan pada setiap melakukan 4 proses design, manufaktur hingga perolehan NC terdiri icon toolbar dan main menu. Mendesain sebuah Gambar dapat dilakukan dengan 2D dan 3D yang datanya berbentuk tipe file MCX.

Mastercam dapat juga membaca data design dari softwarelain seperti : AutoCAD (*.dxf), Solid Works, ACIS Solid, Parasolid, dan Solid Edge. Kemudahan melakukan perancangan proses manufaktur hingga memperoleh kode-G terhadap suatu design adalah tanpa keharusan untuk pindah dari layar 3D. Pengaturan toolpath yang efisien karena penyimpangan, memodifikasi parameter permesinan dan Verify (simulasi) berada pada satu tempat sehingga dengan cepat dapat mengeditnya.

Kemampuan parameter toolpath untuk surface finish pararel, surface finish countur, dengan pengerjaan permesinan 2D dan 3D adalah mulai dari bentuk sederhana sampai yang kompleks (www.Mastercam.com). Adapun keistimewaan dari parameter-parameter tersebut seperti penjelasan berikut:

1. Metode pemotongan menggunakan toolpaths Surface finish parallel dengan kecepatan tinggi meliputi zig-zag, one way, diakhiri finishing.

2. Finishing dengan menggunakan Surface finish Contour dan memilih tool yang kecil untuk membersihkan material dari pemotongan sebelumnya. Mastercam dapat diatur pemotongan awal pada berbagai permukaan berbentuk solid secara roughing (kasar) dan diakhiri dengan finishing(penghalusan). Untuk mempermudahkan dalam penilaian kebenaran gerak simulasi pemotongan dapat dilakukan verify sedangkan untuk memperoleh NC-generating dapat dipilih bentuk format keluarannya melalui option :Operation manager post (post prosessor) sesuai mesin yang dipergunakan.

(63)

10 Gambar 2.3 tampilan software Mastercam x5

2.3.2 MACH 3

Mach3 adalah software yang bisa mengubah komputer dekstop menjadi sebuah piranti kontroller mesin CNC. Mach3 sangat kaya fitur dan memberikan nilai yang besar untuk mereka yang membutuhkan paket kontrol CNC. Mach3 bekerja pada PC Windows untuk mengendalikan gerakan motor (stepper & servo) dengan mengolah G-Code.

Gambar 2.4 Tampilan pada aplikasi mach 3 controller

(64)

11

BAB III PEMBAHASAN

3.1 PROSES MENGGAMBAR BENDA KERJA

Pada kesempatan kali ini kita akan membentuk benda kerja yang bermaterialkan kayu dan berbentuk silinder dengan design bertingkat. Dalam proses pembubutan kali ini dibutuhkan beberapa peralatan utama diantaranya adalah:

1. Laptop yang sudah terinstall software MasterCam 5 untuk menggambar benda kerja.

2. Laptop yang sudah terinstall software Mach3 untuk mengendalikan tool/pahat agar benda yang sudah digambar pada software MasterCam 5 dapat dibentuk pada mesin bubut.

3. Mesin bubut berskala kecil.

4. Sumber listrik.

Selain peralatan utama praktikum ini juga membutuhkan perlatan-peralatan bantu, diantaranya adalah:

1. Kunci Shock 12

2. Vernier Calliper (jangka sorong).

(65)

12 Setelah semua peralatan siap digunakan proses selanjutnya adalah memulai proses praktikum, berikut langkah-langkahnya:

1. Buka aplikasi Mastercam design X5, tunggu hingga aplikasi siap dijalankan.

2. Setelah software terbuka maka program akan menununjukan tampilan seperti berikut:

3. Ukur benda kerja yang akan dikerjakan menggunakan vernier calliper, Diameter = 27 mm dan panjang = 110 mm.

4. Setelah melakukan pengukuran pada benda yang akan diproses langkah selanjutnya adalah menggambar benda kerja pada software MasterCam 5 kemudian tentukan titik koordinat, tentukan kuadran mana yg ingin kita pakai.

5. Pilih line, lalu buat desain benda kerja serta ukuran yang akan dibubut.

6. Buat garis yang segaris dengan garis sumbu dengan Z=110, lalu buat X=15 dan Z=30.

7. Dari titik Z=30, buat garis ke arah -X dengan ukuran -X=10.

8. Setelah itu, tarik garis Z=80.

(66)

13 9. Lalu sambungkan garis Z yang diatas ke bawah.

10. Setelah itu pilih menu machine type.

11. Pilih tool setting.

12. Pilih material list.

13. Ubah sourcenya ke lathe library.

14. Kemudian materialnya pilih yang wood mm.

15. Kemudian klik centang hijau.

16. Lalu pilih stock setup.

(67)

14 17. Pilih properties di stock.

18. Lalu atur lengthnya menjadi 80 dan diameternya 27 dan Z = 80.

19. Kemudian klik centang hijau.

20. Dan pada display optionsnya centang bagian left stock dan right stocknya.

21. Lalu klik centang hijau.

22. Kemudian pilih menu toolpath, pilih rough, beri nama sesuai kelompok. Kita memilih nama Kelompok 1 P2K.

(68)

15 23. Pilih CHAIN. Peritah ini dimaksudkan untuk menentukan kearah mana proses

pemakanan.

24. Pilih tool yang sesuai. Tool yang digunakan adalah Tool01, pemilihan ini disesuaikan dengan instruksi dari asisten laboratorium.

25. Lalu pada menu toolpath parameter atur feed rate menjadi 150 dan depth of cutnya 0.1 mm.

26. Pilih file, lalu save as.

27. Kemudian save filenya pada flash disk, beri nama sesuai kelompok, lalu klik centang hijau.

(69)

16 2.2 PROSES PEMBUBUTAN

1. Pasang benda kerja ke mesin bubut.

2. Posisikan benda kerja center pada cekam menggunakan kunci inggris sehingga benda kerja menjadi seporos dengan cekam. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari penampang benda kerja benar-benar bulat tidak oval.

3. Buka aplikasi mach 3.

4. Lalu pilih file, pilih open.

5. Load file sesuai dengan nama kelompok yang sudah didesign.

(70)

17 6. Masukan kabel USB dari PLC mesin bubut sebagai komunikasi mesin bubut dengan

laptop yang sudah terinstall software mach3.

7. Start motor stepper untuk menggerakkan tool/pahat.

8. Lalu titik 0 kan tool dengan secara manual mendekatkan tool ke benda kerja menggunakan tombol panah pada keyboard laptop sambal memutar benda kerja.

Posisikan tool/pahat pada ujung benda kerja.

9. Lalu pilih zero di X dan Z dengan cara merubah nilai X dan Z pada software mach3 dengan nilai 0.

10. Lalu load G-Codenya

Referensi

Dokumen terkait

Jejak arkeologi berupa pal-pal sekutu dapat ditarik garis merahnya dengan usaha membuat perimeter atau blokade wilayah untuk penguasaan daratan Morotai bagian selatan

Jika pengguna memilih menu produk akan muncul tipe-tipe mobil Mazda yang dijual di Indonesia jika pengguna memilih salah satu tipe mobil maka akan masuk kedalam

Uji hipotesis yang dilakukan antara variabel ukuran perusahaan dengan struktur modal dapat memunculkan simpulan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak

Keluaran model ISM-VAXO me- nunjukkan kedudukan sub-elemen keterbatasan finansial untuk pengembangan usaha (k-6) dan sub- elemen sistem birokrasi yang belum menjamin

1) AF deteksi pertama yaitu tahap dimana belum pernah terdeteksi AF sebelumnya dan baru pertama kali terdeteksi. Lebih kurang 50% atrial fibrilasi paroksimal akan kembali ke irama

modal yang ada hendaknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi harus produktif dan menghasilkan keuntungan, sehingga biaya hidup mereka yang belum mampu mengelola

Bagian Pelayanan Pelanggan menginput data untuk perintah kerja pemasangan baru, dan mencetak Perintah Kerja (TUL I-09) pemasangan sambungan tenaga listrik untuk

Pelanggaran terhadap kode etik yang ditemukan oleh pengurus atau pelaku usaha bidang alat kesehatan dan laboratorium atau petugas resmi dari jajaran kementerian