BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

(1)

1

Kredibilitas Pemberitaan pada…, Calista Angelina, Universitas Multimedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi dalam media online, khususnya internet, telah menarik perhatian masyarakat Indonesia karena relatif murah (yang dibuktikan dari adanya peningkatan pengguna internet) dan mudah didapatkan. Nozato (2002, p. 9) menjelaskan bahwa kehidupan masyarakat sangat erat kaitannya terhadap internet sebagai alat informasi dan komunikasi. Hal tersebut terlihat dari adanya pertumbuhan penggunaan internet yang lebih besar daripada media komunikasi massa, yakni telepon, radio, dan televisi sejak tahun 1980-an. Kondisi tersebut yang menjadikan internet sebagai media baru dalam pemberitaan media massa.

Media yang menggunakan bentuk tradisional, seperti televisi, radio, dan koran juga telah memperluas lingkup penyebaran berita sebagai pekerjaan mereka dengan menggunakan internet.

Adanya penyebaran berita melalui teknologi internet tersebut memiliki berbagai dampak positif terhadap masyarakat. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi tersebut tentu juga dapat menyebabkan efek negatif dalam penyebaran berita. Effendy (1986) menyatakan bahwa terlalu aktual dan cepatnya berita dipaparkan juga memiliki sisi negatif. Data yang dihasilkan cenderung mengalami kekeliruan atau tidak akurat, berita yang disajikan kurang jelas, serta minimnya proses verifikasi. Hal tersebut tentu sangat berbahaya karena akurasi pemberitaan media yang ditulis oleh jurnalis merupakan sebuah barometer atau tolak ukur dari citra media massa bagi para pembaca berita.

Kemunculan media online sebagai penyedia informasi atau berita di internet mengubah cara pandang masyarakat terhadap berita. Berita yang terdapat dalam media online lebih diminati oleh masyarakat karena kecepatan update-nya.

Namun, di lain sisi, kehadiran berita di media online juga memiliki dampak negatif. Sebagai contoh, adanya tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh

(2)

2

jurnalisme online, yang seharusnya mengutamakan etika jurnalistik dalam penulisan berita. Kini, media online berlomba-lomba menjadi media tercepat, singkat dan memiliki jumlah pembaca yang banyak. Akibatnya, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, jurnalisme online justru mengorbankan kualitas dan unsur kredibilitas pemberitaan. Hal tersebut yang menjadikan jurnalisme online dipandang kurang bertanggung jawab terhadap produk jurnalistik yang dihasilkan.

Kecepatan dalam menyebarkan sebuah berita terkadang menjadi hal yang diutamakan bagi jurnalis online, dengan melupakan salah satu faktor penting dalam membuat sebuah berita, yaitu kredibilitas dari isi berita tersebut. Adanya kecepatan penyebaran berita tersebut akan menuntut wartawan atau jurnalis online untuk sesegera mungkin menulis dan memuat berita yang aktual sehingga berita tetap terkini (updated) dan tidak kalah cepat daripada media lain. Kondisi ini tentu menjadi penyebab penyebaran berita hanya menyajikan informasi ala kadarnya.

Kovacic, Erjavec, & Stular (2010, pp. 113-130) menjelaskan bahwa aspek kredibilitas dalam media berita harus selalu dipertahankan. Hal tersebut dikarenakan kredibilitas ini merupakan salah satu aspek atau komponen penting dari industri atau perusahaan media massa. Arifin (2010, p. 120) menjelaskan bahwa kredibilitas berarti dapat dipercaya, memiliki reputasi yang baik, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam konteks penelitian ini, maka kredibilitas yang dimaksud adalah mengenai kredibilitas berita. Kredibilitas berita berkaitan dengan adanya rasa percaya dari pembaca kepada informasi yang disajikan suatu media.

Berita online yang mengedepankan kecepatan dalam penyebaran sebuah berita juga dapat memunculkan adanya kekeliruan dalam penulisan berita. Hal tersebut tentu dapat mengurangi makna dan kualitas dari berita tersebut. Adanya kepentingan terhadap kecepatan dalam penyebaran berita terhadap masyarakat menjadi tidak baik, karena apabila terjadi kesalahan pada berita, dapat menyebabkan berita menjadi tidak kredibel. Dengan demikian, kondisi tersebut tentu akan berdampak buruk terhadap perusahaan media massa sebagai tempat jurnalis tersebut bekerja akan memiliki reputasi yang tidak baik (kredibel).

Pada kenyataannya, kredibilitas dari isi berita tak jarang diabaikan oleh sejumlah jurnalis online. Sebagai contoh, kasus kurangnya kredibilitas pernah

(3)

3

terjadi pada berita yang dimuat oleh TribunBatam (2016) pada 17 Februari 2016 dengan judul “13 Pemain Cedera, Manchester United Bakal Absen Selama 2 bulan.”

TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - bakal absen selama 2 bulan lantaran pemainnya mengalami cedera lutut. Hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh manajer Louis van Gaal. Rabu (17/2/2016), pihak Manchester United telah menyatakan bahwa Rooney tidak masuk daftar pemain yang akan diberangkatkan ke Denmark guna menghadapi Midtjylland pada babak 32 besar Liga Europa. Pihak Setan Merah tidak langsung memberi tahu alasan ketiadaan Rooney dalam tim. Namun, Van Gaal mengonfirmasi bahwa sang kapten mengalami cedera lutut. “Kami punya 13 pemain cedera dan Rooney merupakan salah satu di antaranya,” kata Van Gaal kepada MUTV. “Dia mengalami masalah pada lututnya, jadi kami hanya bisa menunggu dan melihat (berapa lama dia absen). Dia pemain penting, tetapi kami harus bisa mengatasi (ketergantungan) hal itu,” tutur manajer asal Belanda ini. Berdasar BBC, Rooney akan absen selama 6 pekan. Namun, The Guardian memberitakan bahwa kapten Setan Merah itu baru akan bisa sepenuhnya kembali ke tim dalam tempo 2 bulan.

Apabila dilihat dari berita tersebut, isi dari berita bermaksud untuk menyampaikan kabar bahwa Wayne Rooney selaku kapten dari Manchester United akan absen selama 2 (dua) bulan akibat cedera lutut. Namun, pada judul yang tertera tertulis bahwa Klub Manchester United yang akan absen selama 2 bulan. Hal ini berarti jelas bahwa berita tidak akurat dan tidak ada kesesuaian antara isi dengan judul, yang tentu membuat berita memiliki alasan menjadi tidak kredibel.

Adapun terdapat berita lain yang menunjukkan portal berita tidak kredibel, yang juga dimuat oleh GridNetwork (2018) pada Rabu, 7 Maret 2018, dengan judul “Sudah Dinyatakan Meninggal Dunia, Jenazah di Kamar Mayat Tiba-tiba Terbangun Ketika Akan Diotopsi”. Flanagin & Metzger (2000) menjelaskan bahwa unsur 5W +1 H sebagai alat ukur dimensi kelengkapan (completeness) sangat penting untuk diperhatikan. Pada kasus ini, isi berita yang seharusnya memuat unsur penting yang mendasar yaitu 5W + 1H (What, Who, Why, When, Where, How), akan tetapi hanya menyertakan 3 (tiga) unsur, yaitu apa yang terjadi (What), nama (Who), dan dimana hal itu terjadi (Where). Hal tersebut membuat berita menjadi tidak lengkap dan tidak jelas, karena unsur penting seperti mengapa hal itu dapat terjadi (Why) dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi (How) tidak dijelaskan dalam artikel berita. Hal ini kembali berkaitan dengan ketidaksesuaian antara isi berita dengan judul yang tertera.

(4)

4

Arifin (2010, p. 120) kembali menjelaskan bahwa kredibilitas suatu berita sudah menjadi aspek yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan media dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. Idealnya, perusahaan memperhatikan dan menerapkan prinsip kredibilitas kepada para jurnalis dalam menyajikan berita. Indonesia memiliki beragam portal berita online yang menjadi media pemberi informasi atau berita yang diperlukan bagi masyarakat, salah satunya adalah tribunnews.com. Berdasarkan data yang diperoleh dari SimilarWeb pada 28 November 2021, perusahaan telah menjadi Top 10 Most View di Indonesia dengan traffic mencapai 95,93% dan merupakan Top 40 Most View in News and Media Category Worldwide. Selain itu, data lain yang didapatkan dari Alexa pada 28 November 2021, TribunNews juga masuk ke dalam Top 10 Sites di Indonesia. Berdasarkan data ini, perusahaan masuk ke dalam daftar 3 (tiga) besar situs yang paling sering diakses, setelah Google dan Youtube. Hal ini memberikan bukti bahwa Tribunnews.com menjadi portal berita yang lebih banyak dikunjungi dibandingkan kompetitornya, yaitu kompas.com (menduduki peringkat 6) dan detiknews.com (menduduki peringkat 7).

Penghargaan lain yang didapatkan oleh Tribunnews adalah menjadi media online terbaik pada tahun 2019. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB). Selain itu, perusahaan juga mendapatkan penghargaan Tokoh Standarisasi 2019 dalam kategori media, yang diperoleh dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Tribunnews.com merupakan portal berita online yang berlokasi di Indonesia. Situs berita online ini didirikan pada 22 Maret 2010. Tribunnews, yang merupakan bagian dari Tribun Network, menyajikan beberapa macam berita yang dapat diperoleh oleh masyarakat, yaitu berita lokal, nasional, dan bahkan internasional secara aktual dan cepat. Tribunnews juga telah meraih beberapa prestasi selama 10 (sepuluh) tahun perusahaan telah beroperasi.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Khussari (2018) yang membahas perbandingan kredibilitas pesan antara media cetak Kompas dengan media online tribunnews.com. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa tingkat kepercayaan dari masyarakat lebih tinggi terhadap media cetak Kompas

(5)

5

dibandingkan media online tribunnews.com. Hal ini yang menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan terkait kredibilitas yang dimiliki oleh tribunnews.com dari segi isi berita (konten) yang dimuat. Penelitian ini fokus terhadap berita tribunnews.com pada topik “Virus Corona”, yakni pandemi yang menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pandemi telah berlangsung di Indonesia sejak kuartal pertama tahun 2020, akan tetapi seiring berjalannya waktu terdapat varian virus baru yang bermunculan. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa salah satu varian baru yang muncul pada bulan November 2021 adalah Virus Corona varian Omicron, yang tentu menjadi perhatian sekaligus kekhawatiran bagi masyarakat.

Dengan adanya kemunculan varian ini, berita yang membahas terkait topik “Virus Corona” juga semakin banyak (Sidik, 2021). Periode November 2021 dipilih oleh peneliti karena berita masih dikategorikan up-to-date terhitung dari masa penelitian dilakukan. Kondisi ini tentu menjadi awareness bagi perusahaan media dalam menjaga kredibilitas pemberitaan agar masyarakat percaya terhadap berita yang disampaikan.

Dalam melakukan analisa terhadap kredibilitas pemberitaan media online tribunnews.com, peneliti akan menggunakan empat konsep yang dicetuskan oleh

Flanagin & Metzger (2000), yaitu dapat dipercaya (believability), memiliki akurasi (accuracy), bias (bias), dan kelengkapan (completeness). Keempat konsep tersebut akan menjadi indikator untuk mengukur seberapa kredibilitas portal tribunnews.com dalam pemberitaannya. Penelitian ini dilakukan untuk

mendeskripsikan atau melakukan analisis terhadap tribunnews.com terkait konsep apakah kredibilitas penyebaran isi berita menjadi faktor penting yang diutamakan portal media online tersebut atau justru sebaliknya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dengan topik Virus Corona dilihat menggunakan teori dimensi kredibilitas media Flanagin & Metzger (2000) yaitu

(6)

6

dimensi dapat dipercaya (believability), akurasi (accuracy), bias, dan kelengkapan (completeness).

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka pertanyaan penelitian dari penelitian ini yaitu

a. Bagaimana kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi dapat dipercaya (believability)?

b. Bagaimana kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi akurasi (accuracy)?

c. Bagaimana kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi bias (bias)?

d. Bagaimana kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi kelengkapan (completeness)?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah memberikan deskripsi dari tingkat kredibilitas berita yang terdapat dalam situs tribunnews.com, yang terdiri dari 4 (empat) kriteria, yaitu:

1. Mengetahui kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi dapat dipercaya (believability).

2. Mengetahui kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi akurasi (accuracy).

3. Mengetahui kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi bias (bias).

4. Mengetahui kredibilitas pemberitaan pada portal media online tribunnews.com dalam dimensi kelengkapan (completeness).

(7)

7

1.5. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi berguna bagi pihak-pihak terkait, dengan dibagi ke dalam 3 (tiga) hal, yaitu kegunaan akademis, kegunaan praktis, dan kegunaan sosial.

1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih lengkap terhadap kredibilitas media online dilihat dari aspek konten, terutama dalam berita mengenai Virus Corona di tribunnews.com.

Penelitian ini juga diharapkan dapat berkontribusi menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti tentang kredibilitas media online.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukkan dan pertimbangan bagi media online dalam meningkatkan kredibilitas isi berita dari dimensi believability, accuracy, bias dan completeness sehingga masyarakat dapat memperoleh berita yang kredibel sekaligus membangun kepercayaan terhadap media.

1.6. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini yang dapat berdampak terhadap hasil dari penelitian ini adalah populasi penelitian. Populasi penelitian ini hanya terbatas pada topik “Virus Corona” di tribunnews.com periode November 2021.