BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain :
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan oleh guru.
2. Perangkat dari permasalahan praktik faktual di kelas.
3. Adanya tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas yang bersangkutan (Kasbolah, 1999 : 22).
Berdasarkan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan di kelas I SDN Pesantren dan bertugas sebagai guru kelas.
Pada penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas I dan guru kelas II sebagai teman sejawat. Hal ini dilakukan agar penelitian obyektif dan memperoleh masukan- masukan untuk pertimbangan perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Adapun hasil penelitian ini sebagai berikut : 4.1. Deskripsi Pra Siklus
1. Siswa kurang memperhatikan materi pembelajaran.
2. Siswa kurang berminat dan tidak tertarik mengikuti pelajaran IPA.
3. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran IPA.
4. Ketika guru memulai kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang diam dan pasif.
5. Tidak ada komunikasi siswa dengan siswa yang berhubungan dengan pelajaran.
6. Siswa kurang berani bertanya ketika ada materi yang belum dipahami.
7. Siswa belum mampu menarik kesimpulan.
8. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal latihan.
9. Hasil ulangan siswa masih rendah.
Data hasil tes sebelum diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 .
Tabel. 2 Nilai Tes Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Persentase
1 97 - 100 0 0 %
2 87 - 97 0 0 %
3 77 - 86 0 0 %
4 67 - 76 13 54 %
5 57 - 66 9 38 %
6 47 - 56 2 8 %
Belum tuntas 11 46 %
tuntas 13 54 %
JUMLAH 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 2 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 1
. Grafik 1.
Grafik Nilai tes Pra siklus
Berdasarkan hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.3 .
47-56 57-66 67-76
Jumlah Siswa 2 9 13
0 2 4 6 8 10 12 14
Frekuensi
Jumlah Siswa
Tabel 3
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus No Ketuntasan belajar Jumlah siswa
Jumlah Persentase
1 Tuntas 13 54%
2 Belum Tuntas 11 46%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 3 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 2.
Grafik 2.
Grafik ketuntasan belajar siswa hasil tes Pra Siklus
4.2. Hasil Siklus I Untuk Rencana Pembelajaran 1 dan 2 4.2.1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pembelajaran 1 dan 2 yang dikembangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan. Hasil studi pendahuluan bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa telah memahami materi yang akan diajukan.
Pada perencanaan tindakan ini yang dilakukan oleh peneliti dan rekan sejawat berdiskusi untuk :
a. Menyusun Rencana Pembelajaran 1 dan 2
Belum Tuntas Tuntas
Belum Tuntas 46
Tuntas 54
42 44 46 48 50 52 54 56
Frekuensi
Nilai
Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai petunjuk dan pegangan guru dalam mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan terarah (pada lampiran).
b. Menyusun Lembar Kerja Siswa / LKS (pada lampiran) c. Menyusun dan menyiapkan pedoman dan lembar observasi d. Menyusun soal-soal pre tes dan pos tes (pada lampiran) 4.2.2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 5 April 2012 jam 07.30 sampai 09.15 WIB, tindakan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 12 April 2012 jam 07.30 sampai 09.15 WIB di kelas I SDN Pesantren. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran 24 terdiri dari 12 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki, serta dihadiri dua orang rekan sejawat sebagai observer.
Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran Benda-benda Langit dengan menggunakan media gambar benda-benda langit sesuai rencana pada pembelajaran I sampai pembelajaran IV dan diobservasi oleh teman sejawat.
4.2.3. Observasi
Pengamatan terhadap siklus I dilakukan selama proses kegiatan berlangsung.
Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas IV mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas I SDN Pesantren kabupaten Batang.
Observasi dilakukan terhadap hasil belajar berupa nilai ulangan siswa pada akhir tindakan siklus I dan terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
4.2.4. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I Rencana Pembelajaran 1 dan 2 dapat diuraikan sebagai berikut : a. Proses
Dilihat dari proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang belum tercapai dan perlu perbaikan pada tindakan berikutnya. Hal tersebut antara lain:
1) Belum semua anggota kelompok aktif bekerja sama untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru yaitu mengerjakan soal materi Benda-benda Langit melalui penggunaan media gambar benda langit.
2) Peneliti belum maksimal dalam menggunakan media gambar benda langit.
b. Hasil Tes
Hasil pos tes yang dilakukan pada awal maupun akhir pembelajaran dalam siklus I Rencana Pembelajaran 1 dan 2 adalah :
1) Tes awal (pre tes)
Tabel. 4 Nilai pre tes
No Nilai Frekuensi Persentase
1 97 - 100 0 0%
2 87 - 96 0 0%
3 77 - 86 0 0%
4 67 - 76 12 50%
5 57 - 66 9 38%
6 47 - 56 3 12%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 4 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 3
47-56 57-66 67-76
Jumlah Siswa 3 9 12
0 5 10 15
Frekuensi
Jumlah Siswa
Grafik 3.
Grafik Nilai pre tes 2) Tes akhir (pos tes)
Tabel. 5 Nilai Pos tes Siklus I
No Nilai Frekuensi Persentase
1 97 - 100 0 0 %
2 87 - 96 1 4 %
3 77 - 86 4 17 %
4 67 - 76 13 54 %
5 57 - 66 6 25 %
6 47 - 56 0 0 %
Jumlah 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 5 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 4
Grafik 4.
Nilai Pos tes Siklus I
57-66 67-76 77-86 87-96
Jumlah Siswa 6 13 4 1
0 2 4 6 8 10 12 14
Frekuensi
Jumlah Siswa
Tabel 6
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus I No Ketuntasan belajar Jumlah siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 18 75 %
2 Belum Tuntas 6 25 %
Jumlah 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 6 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 5
Grafik 5.
Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus I
4.3. HASIL SIKLUS II (PEMANTAPAN) RENCANA PEMBELAJARAN 3 DAN 4 4.3.1. Perencanaan Tindakan
Pada bagian ini peneliti dibantu teman sejawat melakukan : a. Menyusun Rencana Pembelajaran 3 dan 4 (pada lampiran) b. Menyiapkan lembar observasi (pada lampiran)
c. Menyusun LKS (pada lampiran)
d. Menyusun soal-soal pos tes (pada lampiran)
Belum Tuntas Tuntas
Belum Tuntas 6
Tuntas 18
0 5 10 15 20
Frekuensi
Nilai
4.3.2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pertama pada siklus II RP 3 dilaksanakan pada hari Senin, 17 April 2012 jam 07.30 sampai 09.15, tindakan kedua dilaksanakan pada hari senin, 24 April 2012 jam 07.30 Sampai 09.15 WIB di kelas I SDN Pesantren.
Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran 24 terdiri dari 12 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki, serta dihadiri dua orang rekan sejawat sebagai observer.
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini peneliti melaksanakan Rencana Pembelajaran III dan IV dan diobservasi oleh teman sejawat.
4.3.3. Observasi
Pengamatan terhadap siklus II dilakukan selama proses kegiatan berlangsung.
Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas IV mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas I SDN Pesantren kabupaten Batang.
Observasi dilakukan terhadap hasil belajar berupa nilai ulangan siswa pada akhir tindakan siklus II dan terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
4.3.4. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan dalam siklus II RP III dan IV diuraikan sebagai berikut :
a. Proses
Dilihat dari proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi indikator keberhasilan sudah tercapai.
1) Semua anggota kelompok aktif bekerja sama untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru yaitu mengerjakan soal materi Benda-benda Langit melalui Penggunaan media.
2) Peneliti sudah menggunakan media gambar benda langit secara maksimal.
b. Hasil tes (pada lampiran)
Tabel. 7 Nilai Pos tes Siklus II
No Nilai Frekuensi Persentase
1 97 - 100 0 0 %
2 87 - 96 5 21 %
3 77 - 86 10 42 %
4 67 - 76 9 37 %
5 57 - 66 0 0 %
6 47 - 56 0 0 %
Jumlah 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 7 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 6
Grafik 6
Grafik Nilai pos tes siklus II
67-76 77-86 87-96
Jumlah Siswa 9 10 5
0 2 4 6 8 10 12
Frekuensi
Jumlah Siswa
Tabel 8
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II No Ketuntasan belajar Jumlah siswa
Jumlah Persentase
1 Tuntas 24 100%
2 Belum Tuntas 0 0%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan hasil tes pada tabel 8 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 7
Grafik 7.
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II
4.4. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pembahasan hasil penelitian terhadap hasil belajar adalah sebagai berikut :
Hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hasil belajar yang dicapai siswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:
Belum Tuntas Tuntas
Belum Tuntas 0
Tuntas 24
0 5 10 15 20 25 30
Frekuensi
Nilai
Tabel. 9
Tabel ketuntasan belajar Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
No Interval Pra siklus Siklus I Siklus II
1 97 - 100 0 0 0
2 87 - 96 0 1 5
3 77 - 86 0 4 10
4 67 - 76 13 13 9
5 57 - 66 9 6 0
6 47 - 56 2 0 0
Tuntas 13 18 24
Tidak tuntas 11 6 0
Jumlah 24 24 24
Berdasarkan hasil tes pada tabel 9 maka dapat digambarkan ketuntasan belajar pada grafik 8 dan grafik 9
Grafik 8.
Grafik ketuntasan belajar Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
47-56 57-66 67-76 77-86 87-96
Pra Siklus 2 9 13
Siklus I 6 14 4 1
Siklus II 9 10 5
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Frekuensi
Jumlah Siswa
Grafik 9.
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus, dan indikator kinerja tercapai. Hal ini berarti penggunaan media pada materi Benda-benda Langit dapat meningkatkan hasil belajar.
4.4.1 Pembahasan Pra Siklus
Pada awalnya nilai rata-rata IPA siswa kelas I rendah. Hal ini disebabkan guru masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran IPA. Berrdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 24 siswa baru 13 siswa atau 54 % yang mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan 11 siswa atau 46 % belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 67. Nilai tertinggi pra siklus adalah 80, nilai terendah 47, dengan rata-rata 56.
Proses belajar pada pra siklus menunjukkan siswa bosan, tidak aktif selama pembelajaran, bermain dan berbicara sendiri serta tidak memperhatikan penjelasan guru, hal ini disebabkan guru menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media dalam pembelajaran IPA.
4.4.2 Pembahasan Siklus I
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Belum Tuntas 11 6 0
Tuntas 13 18 24
0 5 10 15 20 25 30
Frekuensi
Nilai
Hasil tes pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, yaitu siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 18 siswa atau 75 %. Sedangkan 6 siswa belum mencapai ketuntasan belajar atau 25 %.
Pada siklus I sebagian besar siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran karena guru sudah menggunakan media gambar benda-benda langit. Siswa sudah mulai berani bertanya, aktif melaksanakan diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada siklus ini guru sudah tidak mendominasi pembelajaran karena siswa sudah aktif dan tertarik mengikuti pembelajaran.
4.4.3 Pembahasan Siklus II
Hasil tes pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, yaitu siswa yang mencapai ketuntasan belajar sudah menacapai 24 siswa atau 100 %. Siswa yang mendapat nilai 87 – 96 sebanyak 5 siswa, nilai 77 – 86 sebanyak 10 siswa, nilai 67 – 76 sebanyak 9 siswa.
Pada siklus II siswa sudah aktif, berani bertanya, berdiskusi kelompok serta mempresentasikan hasil diskusi dengan baik. Siswa termotivasi karena guru menggunakan media gambar benda-benda langit. Siswa sudah konsentrasi dalam pembelajaran dan memperhatikan penjelasan guru, sehingga siswa benar-benar memahami materi benda-benda langit.