"BEBERAPA CATATAN TENTANG HAK-HAK MANUSIA BERDASARKAN PANCASILA: SEGI-SEGI BIOLOGIS
HUMANITARIAN
Oleh: Prof. Dr. T. Jacob Guru BesarFak. Kedokteran UGMPENGANTAR
Dalam 2 dasawarsa belakangan banyak dan sering dibicarakan tentang hak-hak manusia di dunia. Dengan dominansi Eropa di dunia sejak 500 tahun yang laIu, maka dapat diduga bahwa asal minat barn yang besar tentang hak-hak ini timbul di Barat. Sebelum abad XVII hak-hak manusia lebih banyak dilanggar daripadadibi~arakan,tetapi dengan lahirnya Deklarasi Kemerdekaan Amerika (1776) dan Deklarasi Hak-Hak Manusia dan Warga Perancis (1789), soal tersebut mulai menjadi perhatian dan pemikiran.
Dalam
masa belakangan pacuan terhadap gagasan hak-hakma-
nusia disebabkan oleh karena·banyaknya pelanggaran harkat dan marta- bat manusia· dalam Perang DuniaIIdan dalam lebih100.perang lokal sesudahnya, diktatur (kanan atau kiri, sipilatau
militer), pemberonta- kan-pemberontakandan pemadamannya, terorismaresmi· (oleh peme- tintah) atau tak resmi (non-pemerintah), penyiksaan dan penganiayaan dalam tahanan, tutupan, penjara; lembaga sosialisasi dan reedukasi, penelantaran dan kesewenangan terh~dapperempuan dan. anak-anak, intoleransi terhadap variasi darinonnalitas yang sempit, tumbuhnya sis- ternrnksasa dan menyurutnyaperanandan autonomi·manusia olehrna..sifikasi dan teknologi modern, kabumya konsep-konsep lama tentang hidup oleh biologibaru danteknologi reproduksi, fragmentasi manusia dankehidupannyaoleh komersialisasi, megalopolisasi dan hiperspesia- lisasi. Manusia seakan-akanmenggeliat melawan akibat-samping proses
yang sebetulnya dimulainya
sendiri dalamusahanya untuk
pertumbuhan dan perkembangan kultural, peningkatan lebih lanjut taraf hidupnya, efisiensi kerja, harta dan laba, serta penyebaran sikap· dan carahidup segolonganke seluruh dunia. Akibat yang membumerang ini menye- babkah individu terdesak, manusiadankemanusiaan mengusang, ben- da· mendapat prioritas diatas manusia, manusia menjadi bagian dari komponen sistemyang
terns membesar,dengan singkat depersonalisasi dan dehumanisasi. Contoh-contohnya dapat 4ilihat, tetapi takmerata di-rasakan.
Karena-kerjasama arttaranegara Makin rumit, sehingga tak se- mua kejadian dapat diketahuidandipahami oleh warga, sehingga tak semua kejadian dapat diketahui dan dipahami olehwarga, maka dalam upaya kompensatorispara
warga bekerja sarna transnasional memperta- hankanhak..;hakindividu dan kelompok subnasional sebagai imbangan- nya.·Dalam halinihakperson dankelompok mendapat tempat yang penting.CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by Jurnal Filsafat
Di
samping
itusecarn
intuitifmasyarakat Barat, temtama angkat-
anmudanya,
mempersiapkandirinya
untukmenghadapi. abad depan
ke- tika dominansi Barat nanti diramalkan akan menunm dan lingkungan bumi sudahmakin lebihbanyak diexploatasi, sehingga rnangekonomis
dan personal per capitasangat berlrurang. Pendudukdunia sebagianbe-·sarakan terdiriatas orang-orang non-Eropa,pemikiran,keyakinan
dan
kebudayaannon-Eropaakanlebihtegasdanluas ditonjolkan,
sertatun-tutan-tuntutan sosial,ekonomidanpolitik dariAsia,Afrika dan
Amen-
ka Latin akan makinbanyak dirasakan. Arusmigrasiekonomis danpo- litis keBarat
akanterns bertambahdalam beerapapuluhtahun yang akandatangdaninijuga akanmempengaruhi masyarakatEropa, biolo- gis dan mental. Akan ada pergeseran dalam perimbangan kekuatan ekonomidan rniliter, yang kalau dibiarkan tumbuh leluasa dan wajar akan lebihmengurangidominansi
Barat.SejakPerangDunia IIkitali-hat
Barat sangat kuatir terhadap tantangankekuatanbarn danhatinura- ninyaterpengaruholeh sejarahnyasendiri dalammenghadapibangsa- bangsa lain.Misalnyakecurigaanakanexpansionismapolitikdanmili-
ter akibat nasionalisme yang berhasil, migrasi intemasional karenahi- perpopulasidan ketimpangansosialekonomis, tantangan potensial Islam integris atau fundamentalis militan,.expansi ekonomis negara- negaraindustribarndansebagainya.Tantangan-tantangandikuatirkan akanditimbulkanoleh
Konferensi Asia-A~a,gerakan non-blok. Nas-serisme
danrevolusi Islam,
perangdiKorea, Vietnam
danAsia
Barat, . sertamunculnya naga-naga besardankecildalampersaingan ekonomi.Untukmenghadapi reperkusi, peristiwarebound,aru~balik,
.pembalas- an dan
percontohan tindakanBaratolehkekuatan-kekuatanbam
nanti, Sadaratautidak, Barat telah bersiap bebernpal~atmisalnya·dengangerakan-gerakan beatnik, hippies (anti-establishment)," goingnativett oleh wisatawan muda,
pembentukan
jembatan manusia, diplomasi·anta- ra rakyat, beasiswapend~dikandankebudayaan,.homogenisasi infor- masidanprodukkebutuhan
sehari-hari,penyebar-luasanprinsip dan kepercayaan sertabahasadominan, penerapan syarat-syarat hutang,pe-
lucutan ideologidengan pl1lgmatisma, penyesuaian
politisdankulturaldengan negara seldtar, pelarangan senjata nuklear
yangtidakmel1lta dan
Jaia-lain.Kita
hams mempematikan
dengan sungguh-sungguhmasalah
.hakmanusia ini, antara lain karena mendapat sorotan tajamdari
luar
ne- geridan
tidakhanya
dati kalanganpoliti~ sajil~ ~amberbagaibuku·dan
atlas
dilaporkan tentang status:hakmanu~iadi Indonesia, bahkan dipakai pula istilah genosida.. Mantakmau Barat akan mendesakkan teros, dalam rangka mondialisasi,gagasan
dan pelaksanaan hak- hakmanusia, demokratisasi, serta pelestarian lingkungan dan pengelo- laanpencemaran dalam
30 taboo yang akandatangini.Negara~negarayangbarn
berkembang
dan warganyadengan
pertimbangan praktis atau taktis akan terpaksa ikut serta dal8DJ arus·besar ini, dansebenamya
ada gunanyajugaseeara objektif, antara lain untuk melindungidirinya sen- dirisebagaimasyarakat maupun individu.
Hak-hakmanusia dapat dipa-
kaibalik berlindung terhadap
Baratataupun
organisasi-organisasiinter-nasional yang dikuasainya, dan untuk menjaga kepribadian dalam kontak
budaya yang
intentsdan masif,
sertagelombang infonnasiyang
sukar diimbangidan
penggunaan kekuatan mentah (brute force) oleh berbagaipihak dalam pelaksanaan kebijakanmereka, tennasuk -kede-ngarannya
paradoxal- untuk merealisasikan hak-hak manusia itu sendi- ri, misalnya serbuan militer, embargo makanan dan obat-obatan, pen- cemaran transnasional, pembuangan dan pengangkutan limbah intema- sional.Periu kita sadaribahwa tidaklah benar bahwapandanganhidup dan agama non-Eropa tidak mengenal martabat manusia dan hak-hak manusia. Bahwa haltersebuttidak menjadi ·buahpembicaraanpenting dalam masyarakat disebabkanolehbanyaknyasoal yang lebih segera dan urgen yang periu diselesaikan, sehingga Iebih mendapat perhatian umum. Membunuh, jadimengambilnyawaorang lain, ditabukan oleh hampir semuakebudayaan,tetapi hale untuk tidak. dibunuh pada umum- nya tidak dianggapabsolut Adakeadaan dimanahak itu dicabutatau tidak dihonnati lagi, karena alasan yangcukupdan diterima oleh bu- daya tersebut Hakhidupdihonnati mulaisejak dalam rahim dan sam- pai mati·· alamiah. Ini juga tidak absolut, misalnya dalam soal waktu, mulaisaat manadalam rahim dansampai seberapatua dantidak berdaya atau seberapa parah sakitnya. Padaumumnya hak-hakmanusia tidak absolut dan universal, dan tidak selalu disertai kewajiban(korrelatif) padapihak lainuntukmemenuhinya.
Hak Manusia Berdasarkan Pancas,ila'
Banyak sekali sudah kupasan dan studi tentang Pancasila.Dal- ammembicarakan etika iImiah beberapa lama berselang, penulis pernah menyinggung tentang Pancasila. Pada kesempataninipenulis juga akan meninjau sekilas Pancasila dari segi biologis sosial.
Sila I mengenai evolusi spiritual manusia. Kepercayaan kcpada Tuhan Yang Maha Esa atauyang-Iebih berkuasa daripada manusia
su-
dab ada sejak awal sejarah m.anusia, paling kurangsejakmanusiaNean- dertal.Semenjakitukepercayaan merupakan kebutuhan dan kekhasan manusia. Perkembangan neocortex (kulit otak luar)menyebabk3.I1menjadi hal yang penting bagi umat manusia dan kemanusiaan. Ke- mampuan memikirkanyangbelurn atau telah terjadi,yangtidak.
kap oleh indera, bahkanyang~tidak ada, kemampuan bertutur dan me-
lambangkan sesuatu, kesadaran akan hari esok dan kem.atian sendiri serta keterbatasan kemampuan
dalamalam
lingkungan menyebabkan kepercayaan kepada Tuhan timbul dan berkembang dalam tiap-tiap bu-daya.
Sila II mengenai kemanusiaanyang adil dan beradab. Manusi~
masing-masing atau sebagai kelompok biologis dan biokultural adalah
unik. Tidak ada 2 orang manusia yang sarna benar sekarang,<Iimasa lampauatan di masa depan. Ia adalah makhluksosial juga dansadar akanpentingnya kooperasi, di samping komf'Ctisi, dalam perjuangan hidupdan mengolah lingkungan. Ia sanggup mengingat doan mengolah
oinfonnasi, sehingga ia autonom, karena menjadi sumher infonnasi dan tindakan.DaIam hidupberkelompok iamelihat betapapentingnyasolid- aritas untukbertah~hidup. Dalam interaksi antara kelompok ia ingat bahwamencederai dapattimbal-balik danmempunyai akibat padaber- hagaiperingkat sistemh hayat, tidak hanya pada peringkat individu. Hal ini berpengaruh pada pusat perasaan dan pertimbangannya. Ketidak- samaanbiologisdanbiografisantanl individu dan ketidak-samaanbio- kultural dansejarahantarakelompok dapatmenimbulkan ketidak-adilan daniniperludiimbangisecarakulturnl dalambentukperi kemanusiaan.
Sila III mengenai persatuaan Indonesia, bukan penyatuan Indo- nesia. -Di sini kesatuan dianggap pentingdalamupaya hidup, tetapi dia- kuisecara implisit saman-saman yang beraneka di dalamnya. Halini terbayang lagi dalam lambango Bhinneka Tunggal Ika, yang tidak mem-
pertentangkan~keanekaan dan ketunggalan(bhinna-ikatunggal-ika,ber- beda itu satu). Karena sejarah bangsa dan negara-negara lebih muda daripada sejarahmanusia, maka tidakada bangsa yang mumi atau ho- mogenlagio-di dunia. Alam sendiri memperlihatkan kesamaandanper- bedaanbersama-sama~horizontal maupun vertikal. Variasi adalah tema alam.
Sila IV mengenai kerakyatan yang dipimpin olqh~ahkebijak- sanaandalam pennusyawaratan/perwakilan. lni Iriencenninkan bahwa kedaulatanpoliti~ekonomi dan budaya, bahkan negara sendiri, berasal darirakyat,danini merupakan tiang pentingdalam demokrasi. Pernya-
taan
ini jugamenjamin keseimbangan antarapemerintah dan rakyat,jadi antara-sistemciptaanmanusia dan manusia sendiri, melal\li perwakilan.Pennusyawaratan mengandung pengakuan terhadap perbedaan- antara manusia, karenakalau semua- orang berpandangan sarna senantiasa, maka pennusyawaratan tidak periu ada. Manusia yangunikkarena ge- netikanya dan -biografinya yang berbeda, mempunyai kebutuhandan pendirian yang _berbeda-beda, sehingga untuk penyamaan dan penye- rentakan tindakan diperlukan perwakilan dan pennusyawaratan. Mi- kroevolusi yangdialami manusia dapat menyebabkan kebutuhan dan pendirianberubah, sehingga dati masa ke masa perwakilan perluodiper- bahami dan secara berkala petmusyawaratandilangsungkan.
Sila V adalah keadilan sosial bagi seluruhrakyat Keadilan mengurangi kesenjangan akibat loterai genetis dan faktor-faktor yang tak dapat dipilih manusia tentang dirinya, misalnya kelahiran, waktu dan tempat lahir, orang tua dan keluarga, serta keadaan lingkungankul- oturaldimana seseorang hidup. Maka silainitidak dapat diabaikan atau ditunda-tunda, karena dapat mengganggu perkembangan individu dan umur manusiayang terbatas.
Sendiri-sendiri atau secara integratif dan interaktif kelima sila penting dari sudut biologi, karena berakibat sinergistis dalamhasil pengamalannya.
Dati sila I timbul hakuntukberagama, jadi memilih dan meng- hayati agama masing-masing dengan kewajiban konelatifuntuk
menja-
min kebebasan beragama dan menghonnati agama orang laifl.Hak ini positif dan negatif,ffioral dan legal, dan in rem.1ni terrnasukhak natu- ral, atau sipil dan politik. Menjadi pertanyaan apakah ada hak untukti- dakberagama, berubah agama dan mengubah agama, serta menyebar- kan infonnasi anti-agama.Menurut sila I rasanya hak-hak tersebut rna- sih kontroversial, meskipun Indonesia bukan negara agama. Ketuhanan Yang Mahaesa pada masa Pancasila dicetuskan·berarti monoteisme, maka dapat dipertanyakan apakah politeisma dan panteisma tidak di- akui, dan hanya monoteisme absolut yang dapat dituntut hak pengha- yatannya. Pertanyaan-pertanyaan seperti seringdiajukanoleh kalangan literatiBarat yangliberal.
Dari sila II timbullah persoalan hak hidup, hak tidak dibunuh, hak tidakdicederai, hakakankebutl$anhidupyang wajar, haletidak diganggu (dibiarkan sendiri),hakakan pelayanan kesehatan yang wajar, hak mengelola badan sendiri, dan hak diperlakukan dengan baik sesu- dab mati. Menjadi· pertanyaan apakah adahak abortus bagi ibuhamil dan hak tidak dilahirkan bagi bayi dengan cacat berate Tentang yang pertama adayanglegal (karena hakjanin dibatasi juga olehhakibu),te- tapi ada yang illegal tetapi ditolerasi oleh masyarakat. Dalam kehidupan kandungan hak janin
makin
meningk~t,/sedangkan hak ibumakin
me- nuron dengan lanjutnya kehamilan. Sebaliknya dipertanyakan apakah ada hak matidan hale
dibiarkan mati. Yangpertama
pada umumnya ti- dale diakui, tetapi yang kedua biasanya ditenggang. Selanjutnya apakah janin dan bayi mempunyaihaksebagai person;halini dapat ditinjau dari sudutkedokteran (mempertahankanhidup), hukum (apakahjanindapat dianggapperson),agama (inteIVensi terhadap kreasi Tuhan)danmoral (membunuh individu yang tak berdaya). Kemudian apakah angkatan yang belurn lahir sudah mempunyai hak, misalnyadalam tuntutan kea- dilan intergenerasionaL Generasi masa depan diharapkan pasti akan ada, sehingga dianggapsudahmemilikihak-hak umUffi, meskipunbe-~ummempunyai hak khusus (karena belwn ada transaksi)dan hak indi- viduaL Hak untuk dibiarkan mati dapat berupa menolak pelayanan kese- hatan (misalnya karena alasan agama) atau tidak ingin proses kematiannya dipexpanjang. Dalam silaIItercakup juga hak-hak kelom- pokminoritas dankelompok khusus, misalnyahakpasien, hak wanita, . hak anak-anak, pesakitandan narapidana. Apakah ada hak menolak berperang (membunuhdandilatih membunuh),apakah dapatdigantikan dengan membela tanah air secara lain? Kewajiban mempertahankan ta- nah air biasanya berarti bersedia mati (dibunuh) untuktanahair, tetapi di dalamnya ;Jada galibnya tercakup bersediamenlatikan (membunuh)
rnusuh. .
Silaillmenimbulkan hak menentukan nasib sendiri bagi suatu bangsa.hak pergi dan berdiamdimana saja di Indonesia dan memper- tahankan subkultur9adat-istiadat dan expresi Ioka! bagi kelompok, la- pis- an9 golongan dansebagainy~bagian tidak dikorbankan untuk tot-
ali~as, tetapi hal ini juga reIatif. Juga terliput persamaan hak bagi seseorangdimana pun ia tinggal dan dari mana pun ia berasal. Di luar negeri persoalaninidiributkan sekarang, sehinggaakibatnya dapattim- buldebalkani- sasiyangbelum tentu menguntungkan.
SilaIV meliputihakbersuara~hakberhimpun, hak mengetahui (infonnasi),hak mengungkapkan pend':lpat (termasuk berbeda penda- pat, dan kemerdekaanpel'S. Menjadi pertanyaanapakah ada hale diam (tidak menjawab), hak menolak
memberi
suara (memilihperwakilan), hale demonstrasi (menyatakanpendapatsecara massal di muka umum) danhak mogok (untuk menuntut hak-hak lain). Soal-soal inijugatidak absolutSila V menjamin hak akan perlakuanyangadildidepan hukum.
dalam ekonomi, politik dan sosial, hale akan pendidikan,hakkerj~hak akan kebutuhan hidup minimum yangwajar.Dalamhal ini perludiingat akanrelativitas, kemampuan masyarakat,pengertianhakyangterkait dengan kesempatan
dan kemampuan,
pemuasan bertahap, penentuan prioritas dan makroalokasi hal-halyang
langka atau tidak· cukup terse- dia.BahasanPenyimpulan
Hak-hak manusiayang di Barat mulai dibicarakanpada abad XVllberkembang bertahap daIam 3 abad ini.Mula-mula lebih abstrak sebagai bak-hak naturaL sipil atau politik,kemudian timbuldari pada- nyabak-bak ekonomi,sosial dan kultural, yang menuntutimplementasi lebih lanjutdan konkret hak.-hakprimertadi. Hak-hakprimerini ba- rangkali
yang
lebih tepat disebutpak
asasi manusia(les' droits fonda- menteaux de lapersonne humaine), sedangkan derivatnya, hak-haksekunder,
adalah hak-hak manusia. Tetapi istilah hak manusiadapat di- pergunakan untukkedua. golongan tersebutTuntutan akan hak makin banyak belakanganini,sehingga rer- dapatlah hak minoritas, hakwanita,hak.anak-anak, hakorang-orang
tu~ hak narapidana atau tawanan perang, hak homosexual,'kebebasan dati perbudakan, diskriminasi dan penyiksaan dan sebagainya. Organi- . sasi-organisasi
intemasional memonitor-pelanggaran
hak-hakmanusia<Iidunia dan mempublikasikannya
sertamengernhkan
tekanan agarhak- bakmanusia dihonnati..
Hak-hakmanusia,meskipunbanyak- yang hanyamerupakanhak tuntutan dan hak mornl, penting sekalibagi umat manusiakalaudilaksa- nakan dengan tepat dan adil, tetapi kitasadar bahwa ada· perbedaan- perbedaan dalam pengertian danimplementasiny~sehingga ada negara-
negara yang
tidak meratifIkasi Deldarasi Universal Hak-Hak Manusia PBB (1948), dan ada pulayangmeratiftkasi tetapi mempunyaitafsiran
sendiri. Memang adaintiyang bersifatuniversal dalamhimpunanhak- hakmanusia
dan wajar diterima olehsemua
bangsa dan negarn.., tetapi ada pulayang relatif, dapat ditawart dilaksa.11akan bertahap menurut!condisi lingkungil"1.1,jadi tergCt1"1tung pacta p&~dan_gan hidup dan taraf perkembangan sosial, ekonornid3JJ.politil;~7dar.t ada yang dapat dicabu;:, diberi perkecualian, atau kontroversialdan.n:rurlgkinnleKUplli'1.yai alter- rlatifyang sarnabaiknya.. Beberapa di a:ntaraini. d21)atdisebutkanhale . menca...ri kebahagiaan, hak
rnelawan
penlndasan,hakak&i~orivacy, hak hiduplayak,hal<janlina.t1,sosial, hakasuraJ1si
pengcnggl1ULll~ halekesejahteraan~ hak serikat buruh,h,a.~akan lingkurlgan kerja ya.l1g W3- jar, hak akan upah yang layak, hak akan pendidikan gratis, hak mahan, dan hakakan gizi minimwn.Sebagiarl hak adalahhak
sebagian lagihakakan (iedroit de dan ie droit 'a), seperti juga adake~
.?ebasan untukdan kebebasan dari (freedom of dan freedomfrom)~
Hak-hak ini pactadasamya dimaksudkan untuk memelihara dan me-
ningkatkan rnartabat manusia serta nlencegah
lebilllanjut depersonalisa- si (pemisahan jasmani dan rohani, hubllilgan manusia menjadi tidal<hangat. komunikasi terjadi lebihbanyakdalam bentuk sekullder) dan dehumanisasi (pengucilan
manusia,
manusia menjadi objek kuantitatifyang
takberperasa~manusia hams
berinteraksidengan perangkat ke- ras, menjadi satnbungan tabung, dimanipulasi menjadi konfonn dan unifonn, kehilangan autonomi dan
keawakanny~penyempitan
kebe-basannya sehingga perkembangannya
dan·penyempumaannya tergang-
gu).
Kita
di Indonesiawajib menghotmati hak-hak manusia
sebagaibangsa yang
dikenalItlembut",
akomodatif,kooperatifdan toleran un- tukdapat terns mengembangkan kepribadiankim yang
sudah lama ter- bentukoleh ruang dan
waktu.Dalamsoal hak.-hak yang relatif dan kon-
troversial perlu dicapai kesepakatan yang didasarkan atas prinsip-prin-
sip Pancasila yang terns
berev~olusi.Yang penting adalah bahwa hak-
hak asasi yang
kitaterapkan dan pandangan
hidupkita
secarakeselu-
ruhan haruslah positif
terhadapadaptasi dan seleksi
alam,baik yang
po-sitif maupun yang negatif,agar bangsa
kitadapat lestari dan maju.
KEPUSTAKAAN
Anders, Gunther 1987Die Antiquiertheit des Menschen, Bd. 1-2.
Ver-
lag C. H. Beck, Munchen.Beauchamp, Tom L., & Walters,LeRoy(eds) 1982Contemporary Is-- sues in Bioethics, 2nd ed. Wadsworth Publishing Company,
Belmont~CA.
Chesnais, Jean-Oaude
1991LaPopulation Du Monde: De l'Antiquitet 'a2050. Bordas, Paris.Cordellier, Serge, & Lapautre, Catherine (coord.) 1991 L'Etat du Monde 1992: Annuaire Economique et Geopolitique Mondia!.
EditionsLaDecouverte, Paris.
Dobzhansky, Theodosius 1971 The Biology of Ultimate Concern.The FontanaLibrary of Theology and Philosophy, New York.
Prawirohardjo,
.SoeroSo
H.,Bakker, Anton, & Sutrisno,Slamet
(eels) 1987 PancasilaSebagai OrientasiPengembangan llmu. PT BP Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta.Ravin, Arnold W:1976 Science, values, and human evolution. Zygon (J.Re/ig.Sci.)11 (2): 138-54. !
Reich, Warren T.(edll} 1982 Encyclopedia:ofBioethics, vols 1-4.The
Free
Press,New
Yode.Reynolds, V., & Tanner, R. E. S. 1983 The Biology oj· Religion.
Longman,·
London.Ruffle, Jacques 1983 De laBiologie 'a LaCulture2. Aammarion, Pa-
ris.
Soeprapto
(00.) 1959Prasaran-Prasaran padaSeminarPantjasila.versitas Gadjah·Mada, Jogjakarta.
vU";~V,«J'IIJean 1989 AtlasGeostrategique:
gences,