• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISING KOMITE PROSIDING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ORGANISING KOMITE PROSIDING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

“Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi Dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan”

ORGANISING KOMITE PROSIDING

Seminar Nasional Teknik Sipil

Banda Aceh, 4 Juni 2015

Penanggung jawab : Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA, MLA.

Ir. Maimun Rizalihadi, M.Sc.Eng Ir. Gusmeri, MT.

Ketua : Surya Bermansyah, ST, MT.

Sekretaris : Meillyta, ST, M.Eng. Adl.

Dewan Penyunting :

1. Dr. Hafnidar A. Rani, ST., MM.

2. Dr. Yulia Hayati, ST., M. Eng.

3. Dr. Azmeri, ST., MT.

4. Dr. Halida Yunita, ST., MT.

5. Dr. Anita Rauzana, ST., MT.

6. Dr. Irin Caisarina, ST., MSc.

Diterbitkan Oleh : Jurusan Teknik Sipil (JTS)

Ikatan Alumni Teknik Sipil (IKATSI) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Alamat Redaksi : Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala e-mail : [email protected]

ISSN : 2086-5244

(3)

DAFTAR ISI

Makalah Hal

1

APLIKASI PEMANFAATAN BIOPORI PADA ANALISIS DIMENSI SALURAN DRAINASE PERKOTAAN

(Studi Kasus Sistem Drainase Kopelma Darussalam) Oleh :

Amir Fauzi, Alfiansyah Yulianur, Zaitun Humaira

1 - 7

2

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP MIKRO STRUKTUR BETON MUTU TINGGI

Oleh :

Andi Yusra, Cut Suciatina Silvia

8 - 14

3

STUDI PENELUSURAN ALIRAN (FLOW ROUTING) PADA SUNGAI KRUENG TEUNGKU KEC. SEULIMUM KAB. ACEH BESAR

Oleh :

Azmeri, Amir Fauzi, Topan Erlangga

15 - 20

4

EVALUASI KUAT GESER BEAM-COLUMN JOINT

BERDASARKAN SNI 2847:2013 TERHADAP USULAN KUAT GESER PARKER & BULLMAN

Oleh :

Bambang Sabariman

21 - 27

5

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN MOTIVASI TENAGA KERJA PADA PROYEK RUSUNAWA KOTA BANDA ACEH Oleh :

Buraida, Alfa Taras Bulba

28 - 33

6

KAJIAN PENGARUH KINERJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI Oleh :

Cut Zukhrina Oktaviani

34 - 38

7

PERMODELAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FEM Oleh :

Darmansyah Tjitradi

39 - 45

(4)

8

KAJIAN TEBING KRUENG TEUNGKU KECAMATAN

SEULIMUM MELALUI ANALISIS GEO SLOPE DAN METODE BISHOP

Oleh :

Devi Sundary, Nafisah Al-Huda

46 – 52

9

TINGKAT PENGETAHUAN BURUH KONSTRUKSI

TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Oleh :

Dewi Yustiarini, Julian Pranata, Kiki Rifari, Muammar Cadafi

53 - 60

10

ANALISIS KEMUNGKINAN PENYEBAB GERUSAN LOKAL PADA BAGIAN HILIR KOLAM OLAK BENDUNG

Oleh : Dirwan

61 – 67

11

PENGARUH LEBAR BREAKWATER TIDAK TENGGELAM TIPE LURUS BERPORI TERHADAP DIFRAKSI GELOMBANG Oleh :

Eldina Fatimah, Zouhrawaty, A. Ariff, Qurratul Aini BN

68 – 74

12

OPTIMASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTEGER PROGRAMMING Oleh :

Eliatun

75 - 80

13

FAKTOR DOMINAN DEMOTIVASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PROYEK DI ACEH BESAR Oleh :

Febriyanti Maulina, Buraida

81 - 86

14

PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION

SEBAGAI REKAYASA KONSTRUKSI DALAM PEMBANGUNAN ACEH YANG BERKELANJUTAN Oleh :

Hafnidar A. Rani, Supriatna

87 - 94

15

INTEGRASI TEKNIK SIPIL DENGAN ILMU LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh :

Ipak Neneng Mardiah Bukit

95 - 102

(5)

16

ANALISA PERTUKARAN WAKTU TERHADAP BIAYA (TIME COST TRADE OFF) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG

(Studi Kasus: Klinik Specialist Puskesmas Satelit Indrapuri) Oleh :

Kemala Hayati

103 - 109

17

EVALUASI JARAK PANDANG PADA TIKUNGAN DI RUAS JALAN BANDA ACEH – MEDAN

Oleh :

Lazuardi, Renni Anggraini, Fitrika Mita Suryani

110 - 116

18

EVALUASI KINERJA JALAN AKIBAT PENGARUH HAMBATAN SAMPING PADA RUAS JALAN TGK. CHIK DITIRO KOTA BANDA ACEH

Oleh :

Lulusi, Yusrizal

117 - 125

19

MODEL HUBUNGAN EROSI DAN SEDIMENTASI DI WADUK KEULILING, ACEH BESAR

Oleh :

Maimun Rizalihadi, Indri Murshita, Saiful Husin, Mahmuddin

126 – 132

20

KAJIAN PRODUKTIVITAS PADA PEKERJAAAN PENUTUP ATAP

Oleh :

Mubarak, Fachrurrazi, Nurul Malahayati, Muhammad Gazi Ansari

133 – 138

21

ANALISIS KONSTRUKSI RUMAH SEDERHANA PADA TANAH LUNAK DI KOTA BENGKULU

Oleh :

Muhammad Fauzi, Muhammad Rifandi

139 – 148

22

KAJIAN FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KERENTANAN BANGUNAN TERHADAP GEMPA GAYO

Oleh :

M. Heri Zulfiar, Rizal Z. Tamin, Krishna S. Pribadi, Iswandi Imran

149 - 152

23

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI BANDA ACEH Oleh :

Nurisra, Alfa Taras Bulba, Febriyanti Maulina 153 - 160

(6)

24

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI KONDISI LALU LINTAS DI JEMBATAN KEUTAPANG

Oleh :

Renni Anggraini, M. Isya, M. Arief Pribadi

161 - 167

25

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG Oleh :

Saiful Husin, Febriyanti Maulina, Mahmuddin, Tripoli, Haidi Adlan

168 - 173

26

PENGARUH NILAI ABRASI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN LASTON AC–BC TERHADAP PARAMETER MARSHALL

Oleh :

Sofyan M Saleh, Yuhanis Yunus, Faisal Rizal

174 - 181

27

INOVASI BATA BETON DENGAN CAMPURAN KERTAS DAN ABU SEKAM

Oleh :

Surya Bermansyah, Suryadi Hasan

182 - 188

28

ANALISA KETAHANAN LENTUR GELAGAR PROFIL SUSUN PADA REDESAIN JEMBATAN JEURATA Oleh :

Wahyuni, Munawir

189 - 196

29

ANALISIS PENGARUH KADAR GARAM DALAM AIR TANAH TERHADAP SIFAT-SIFAT FISIS DAN KEKUATAN TANAH Oleh :

Yus Yudhyantoro

197 - 205

30

ANALISIS PEMAKAIAN AIR BERSIH DAN DEBIT PADA JARINGAN PIPA DISTRIBUSI PDAM TIRTA DAROY(STUDI KASUS: KECAMATAN ULEE KARENG)

Oleh : Ziana

206 - 211

(7)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244

47

KAJIAN TEBING KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM MELALUI ANALISIS GEO SLOPE DAN METODE BISHOP

Devi Sundary1, Nafisah Al-Huda2

1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

2) Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, email1: [email protected], email2: [email protected]

Abstract: Indonesia lies in the high risk areas of several natural disasters that often happens these days, one of landslides and flash floods. One of areas that experienced flooding and landslides are Gampong Beurenut Seulimum District of Aceh Besar on January 2, 2013. In general, the problems frequently encountered and most influential of the slope stability is the low stability of the soil. Based on these problems, requires an analysis that can provide solutions to the problems with the repair or retrofitting slopes. This study aim to determine the safety factor large numbers climbing using Program Geo Slope/W and simplified Bishop Method. At this stage of the calculation of Program Geo Slope/W is obtained safety factor value 1,087, 1,067, and 1,169. In the calculation using the method of the Bishop obtained a safety factor 1,033, 1,021, and 1,102 in which these values do not meet the requirements of the safety factor > 1,25. Slope stability analysis using the two methods give result of calculations which have an average difference of 4,96%. Some of the factors that influence differences in safety factor of each point is the slope and soil type.The type of soil containing silt also resulted in a small safety factor. Therefore it is necessary for efforts to strengthen the slope to prefent sliding as installing gabion, sheet pile, or retaining walls in accordance with the situation on the ground.

Keywords : safety factor, slope stability, Geo Slope/W, Bishop method

Abstrak: Indonesia terletak pada daerah risiko tinggi dari beberapa bencana alam yang kerap terjadi belakangan ini, salah satunya bencana tanah longsor dan banjir bandang. Salah satu daerah yang mengalami banjir serta tanah longsor adalah Gampong Beurenut Kecamatan Seulimum Aceh Besar pada 2 Januari 2013. Pada umumnya permasalahan yang sering dijumpai dan paling berpengaruh pada stabilitas lereng adalah kecilnya kestabilan tanah. Ber- dasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu kajian yang dapat memberi solusi dari per- masalahan lereng dengan perbaikan atau perkuatan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui be- sar angka faktor keamanan tebing menggunakan Program Geo Slope/W dan Metode Bishop yang disederhanakan. Pada tahap kalkulasi Program Geo Slope/W diperoleh nilai faktor keamanan 1,087, 1,067, dan 1,169. Pada perhitungan menggunakan Metode Bishop diperoleh faktor keamanan 1,033, 1,021, dan 1,102 di mana nilai-nilai tersebut tidak memenuhi persyara- tan faktor keamanan > 1,25. Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan dua metode terse- but memberikan hasil perhitungan yang memiliki selisih rata-rata 4,96%. Beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan faktor keamanan dari tiap titik adalah kemiringan lereng dan jenis tanah. Jenis tanah yang mengandung lanau juga mengakibatkan faktor keamanan menjadi kecil.

Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperkuat lereng agar tidak terjadi kelongsoran seperti memasang bronjong, turap, atau dinding penahan sesuai dengan keadaan di lapangan.

Kata kunci : faktor keamanan, stabilitas lereng, Geo Slope/W, Metode Bishop

PENDAHULUAN

Lereng merupakan suatu kondisi topografi yang banyak dijumpai pada berbagai pekerjaan kon-

(8)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan

ISSN : 2086-5244

48

struksi sipil. Lereng dapat terjadi secara alami maupun sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan ter- tentu. Analisis stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan konstruksi sipil. Dalam bidang geoteknik, stabilitas suatu lereng mempunyai peranan penting dan harus dianalisis untuk mewaspadai ancaman bencana alam seperti tanah longsor maupun banjir.

Indonesia secara alami terletak pada daerah risiko tinggi dari beberapa tipe yang berhubungan dengan bencana alam yang kerap terjadi belakangan ini, salah satunya bencana tanah longsor dan ban- jir bandang. Beberapa kabupaten yang dilanda bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh adalah Aceh Tenggara, Aceh Utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Barat, Pidie, dan Aceh Besar. Salah satu daerah di Aceh Besar yang mengalami banjir serta tanah longsor adalah Gampong Beureunut Kecamatan Seulimum pada tanggal 2 Januari 2013. Daerah ini terdiri atas pemukiman, kebun campuran, perkebu- nan, semak belukar, dan hutan sekunder dengan luas sekitar 619 km2. Pada kajian ini ditinjau Tebing Krueng Teungku Gampong Beureunut, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar.

Pada umumnya permasalahan yang sering dijumpai dan paling berpengaruh pada stabilitas lereng adalah kecilnya kestabilan tanah. Dengan kata lain, keruntuhan suatu lereng dapat diakibatkan oleh meningkatnya tegangan geser massa tanah atau menurunnya kuat geser massa tanah untuk menahan gaya yang termobilisasi akibat massa tanah dan adanya beban dari luar. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu analisis yang dapat memberi solusi dari permasalahan lereng dengan perbaikan atau perkuatan. Analisis stabilitas lereng merupakan suatu kajian dalam ilmu geoteknik yang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kestabilan dari lereng.

Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui besar angka faktor keamanan dengan menggunakan Program Geo Slope/W dan Metode Bishop yang disederhanakan. Hasil kajian ini berupa nilai angka keamanan tebing dengan menggunakan Program Geo Slope/W dan Metode Bishop yang diseder- hanakan.

Hasil perhitungan pada Tebing Krueng Teungku tersebut tidak memenuhi persyaratan aman. Pada tahap kalkulasi Program Geo Slope/W diperoleh nilai Faktor Keamanan 1,087, 1,067, dan 1,169. Pada perhitungan menggunakan Metode Bishop yang Disederhanakan diperoleh faktor keamanan yaitu 1,033, 1,021, dan 1,102 di mana nilai-nilai tersebut tidak memenuhi persyaratan faktor keamanan SF >

1,25. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperkuat lereng agar tidak terjadi kelong- soran seperti memasang bronjong, turap, atau dinding penahan sesuai dengan keadaan di lapangan.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian literatur ini mengemukakan teori yang berkaitan dengan konsep kestabilan lereng, seperti yang dipaparkan berikut ini:

Abramson,et al (1996:33) mengatakan bahwa tujuan analisis stabilitas lereng adalah:

(9)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan

ISSN : 2086-5244

49

1. Memahami perkembangan dan pembentukan lereng alami dan proses yang terjadi pada kondisi alam yang berbeda;

2. Menentukan stabilitas lereng pada kondisi jangka pendek (short term) dan jangka panjang (long term);

3. Menentukan kemungkinan terjadinya kerutuhan pada lereng alam maupun lereng buatan;

4. Menganalisis dan memahami mekanisme keruntuhan dan faktor yang menyebabkannya.

Parameter yang dihasilkan dalam analisis stabilitas lereng adalah bentuk bidang keruntuhan dan faktor keamanan (safety factor). Das (1994:165) mengatakan bahwa angka keamanan (SF) didefinisi- kan sebagai:

d

SF f

….………... (1)

di mana:

SF > 1 menunjukkan lereng stabil;

SF < 1 menunjukkan lereng tidak stabil; dan

SF = 1 menunjukkan lereng dalam kondisi keseimbangan batas kritis.

Kekuatan geser tanah (τf) yang terdiri dari dua komponen, yaitu kohesi dan geseran yang dirumuskan pada Persamaan 2.2.

τf = c + σ tan ... (2) di mana:

SF = angka keamanan terhadap kekuatan tanah;

τf = kuat geser rata-rata dari tanah (kg/cm2);

τd = tegangan geser rata-rata yang bekerja pada bidang longsor (kg/cm2);

c = kohesi (kg/cm2);

σ = tegangan normal rata-rata permukaan bidang longsor (kg/cm2); dan

 = sudut geser (o).

METODE PENELITIAN

Bagian ini menjabarkan kerangka penelitian dan hipotesa yang digunakan. Selain itu juga mem- bahas metode dan teknik penelitian yang digunakan, serta parameter yang menjadi acuan.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dari penyelidikan tanah dan hasil test dari laboratorium pada sampel tanah yang diperoleh dari Krueng Teungku Gampong Beureunut, Kecamatan Seulimum, Kabupaten

(10)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan

ISSN : 2086-5244

50

Aceh Besar Provinsi Aceh serta dari referensi data literatur. Koordinat titik-titik pengambilan sampel diperlihatkan pada Tabel 1 dan Gambar 1.

Tabel 1 Koordinat Titik-titik Pengambilan Sampel

Titik Koordinat

A-01 5°33'46.54"N 95°36'23.30"E B-02 5°30'56.32"N 95°37'24.43"E C-03 5°30'56.32"N 95°37'24.43"E

Parameter tanah ini merupakan data yang digunakan untuk memperoleh hasil perhitungan analisis kestabilan lereng. Data yang digunakan untuk analisis stabiltas lereng adalah berat volume (γ), kohesi (c), dan sudut geser dalam tanah ( ) yang berasal dari sampel tanah yang diambil langsung di Tebing Krueng Teungku. Parameter tanah diperoleh dari hasil pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universits Syiah Kuala.

Gambar 1. Lokasi Pengambilan Sampel

Ruang Lingkup

Ruang lingkup tinjauan ini meliputi menentukan bentuk geometrik pada tebing, menentukan pa- rameter tanah yang digunakan, dan melakukan analisis stablitas lereng. Analisis stabilitas lereng pada Tebing Kreung Teungku Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar ini yang ditinjau adalah bagian hulu dan hilir sungai dengan kondisi tidak ada muka air. Penelitian ini dilakukan pada kondisi existing (kondisi asli) tebing tanpa perlakuan apapun.

HASIL PEMBAHASAN

Pada bagian ini disajikan hasil kajian dari perhitungan analisis stabilitas lereng berdasarkan Pro- gram Geo Slope/W dan Metode Bishop yang disederhanakan (simplified Bishop method) pada tebing Krueng Teungku Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar.

(11)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan

ISSN : 2086-5244

51 Hasil Parameter Tanah

Hasil parameter tanah dari hasil uji sampel tanah di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, seperti pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2 Hasil Parameter Tanah pada Tebing Krueng Teungku.

No. Parameter Tanah Titik

Satuan

A-01 B-02 C-03

1. Berat Volume (γ) 1,519 1,658 1,616 gr/cm3

2. Sudut Geser (ϕ) 26,83 29,37 27,77 deg (o)

3. Kohesi (c) 0,149 0,082 0,118 kg/cm2

Hasil Kajian Kestabilan Tebing

Berdasarkan hasil perhitungan stabilitas tebing pada lereng dengan ketinggian dan kemiringan te- lah ditentukan, hasil yang ditampilkan oleh program Geo Slope/W yaitu lereng tebing tidak aman dan tidak memenuhi kriteria dari faktor keamanan yang telah ditetapkan > 1,25. Hal tersebut juga di- tunjukkan pada perhitungan faktor keamanan dengan menggunakan metode Bishop yang diseder- hanakan (Simplified Bishop Method) diperoleh faktor aman yang diperlihatkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil Analisis Faktor Keamanan.

No. Tebing

Krueng Teungku

Faktor Keamanan

Selisih Faktor

Keamanan Keterangan Program

Geo Slope/W

Metode Bishop

1. Titik A-01 1,087 1,033 4,9% Tidak Aman

2. Titik B-02 1,067 1,021 4,3% Tidak Aman

3. Titik C-03 1,169 1,102 5,7% Tidak Aman

Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan faktor keamanan adalah perbedaan sudut lereng pada tiap-tiap titik. Pada Tabel 4 ditunjukkan besar sudur kemiringan dan ketinggian lereng pada masing-masing titik.

Tabel 4. Besar Sudut Lereng dan Ketinggian

Titik Sudut lereng

(α)

Ketinggian (H)

Faktor keamanan (SF) Geo Slope/W Bishop

A-01 41o 3,1 m 1,087 1,033

B-02 42,39 o 2,1 m 1,067 1,021

C-03 40,73 o 3,1 m 1,169 1,102

Tabel 4 juga dapat dilihat bahwa pengaruh faktor kemiringan lereng lebih dominan dibandingkan pengaruh ketinggian lereng. Hubungan antara sudut kemiringan lereng dan faktor keamanan dapat dilihat pada Gambar 2:

(12)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan

ISSN : 2086-5244

52

Gambar 2. Hubungan Faktor Keamanan dan Sudut Kemiringan Tebing

Faktor lain yang ikut mempengaruhi keamanan lereng adalah faktor jenis tanah. Hasil pengklas- ifikasian material tanah pada ketiga sampel tanah dengan sistem AASHTO dan USCS dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Klasifikasi Tanah Sistem AASHTO dan USCS

Titik AASHTO USCS

A-01 A-4 (1)

Lanau SM

Pasir Berlanau

B-02 A-2-4

Pasir Kelanauan C-03

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa material tanah pada ketiga titik merupakan tanah yang mengandung lanau. Lanau merupakan adalah satu jenis tanah kohesif. Kelemahan tanah kohesif ada- lah sifat kembang-susutnya dan memiliki kuat geser rendah. Sifat kembang susut dari tanah kohesif pembentuk lereng sangat berpengaruh pada stabilitas lereng. Jika tanah jenuh air, maka tanah akan mengembang yang akan mereduksi kuat geser dari lereng. Sebaliknya jika kondisi kering maka tanah akan susut, kedua kondisi akan mempengaruhi stabilitas lereng. Tanah kohesif mempunyai kuat geser yang rendah, yang mengakibatkan tanah mudah mengalami longsor, hal ini terjadi jika susunan tanahnya terganggu akibat perubahan kadar air pada tubuh lereng.

Berdasarkan hasil penelitian, maka lereng pada tebing Krueng Teungku dinyatakan tidak aman terhadap longsoran karena memiliki faktor keamanan di bawah persyaratan faktor keamanan SF > 1,25.

Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya longsor. Salah satu langkah mengantisipasi terjadinya longsor di daerah ini adalah dengan memasang konstruksi- konstruksi yang dapat mengantisipasi apabila terjadi kelongsoran seperti bronjong, turap, atau dinding penahan sesuai dengan keadaan di lapangan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil kajian tebing dengan menggunakan metode program Geo Slope/W dan Bishop yang disederhanakan (simplified Bishop method), maka dapat dipaparkan beberapa kesimpulan dan saran.

1.00 1.04 1.08 1.12 1.16 1.20

41° 42.39° 40.73°

Faktor Keamanan

Bishop Geo Slope/W

Sudut Kemiringan Lereng

(13)

Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan

ISSN : 2086-5244

53 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yang mewakili keseluruhan dari analisis stabilitas ini, antara lain:

1. Faktor keamanan yang diperoleh tidak memenuhi syarat aman yaitu SF > 1,25.

2. Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan 2 (dua) metode yang berbeda memberikan hasil perhitungan yang memiliki selisih rata-rata 4,96 %.

3. Sudut kemiringan lereng dan jenis tanah merupakan penyebab terjadinya perbedaan nilai faktor keamaman lereng.

Saran

Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa lereng tebing berada dalam kondisi tidak aman.

Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperkuat lereng agar tidak terjadi kelongsoran seperti memasang bronjong, turap, dinding penahan atau menanam tumbuh-tumbuhan di sepanjang tebing sungai sesuai dengan keadaan di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Abramson, L. W. Lee T.S., Sharma S., and Boyce G.M., 1996, Slope stability and Stabilization Meth- ods, John Willey and Sons, Inc. New York.

Ahn, Taebong and Chandra S. Desai, 1999, Numerical and Analytical Methods in Geomechanics, John Willey & Son INC. New York.

Bowles, J.E. 1993, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Erlangga. Jakarta.

Das, B M., 1994, Mekanika Tanah, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hardiyatmo. H. C, 2007, Mekanika Tanah II, Penerbit Gadjahmada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Proses internalisasi nilai-nilai anti korupsi di MI Balesari dengan kegiatan pembelajaran pendidikan kurikuler, pembelajaran intrakurikuler kokurikuler, ekstra kurikuler

Lokasi kerusakan dikategorikan dalam beberapa kode seperti I (Inside grip/tab) untuk lokasi kerusakan spesimen di dalam grip/tab, A (At grip) untuk lokasi kerusakan spesimen

Balai Litbangkes Donggala sebagai salah satu unit Eselon III yang diampu oleh eselon II Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), melaksanakan program kegiatan yang

Misal- nya, pada fungsi pelayanan kesehatan masyarakat yang paling dominan dalam komponen program puskesmas ternyata belum banyak diatur menge- nai indikator mutu pelayanan

Berdasarkan hasil pengembangan perangkat pembelajaran menunjukkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran model pembelajaran tematik berbasis pendekatan scientific yang

repository.unisba.ac.id.. yang telah dilakukan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara peneliti mendatangi Kantor Kecamatan Kertajati untuk melakukan

Berdasarkan uraian di atas, identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah: bagaimana mengidentifikasi kondisi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor

Pengujian statistic deskriptif ini dilakukan pada variable penelitian yang.. Jurnal Fidusia - Volume 3, Nomor 2, November | 174 terdiri dari implementasi standar akuntansi