• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Pendahuluan

Pada umumnya suatu larutan terdiri satu jenis zat terlarut dan satu pelarut.

Solvent (pelarut) dan Solut (zat yang terlarut) biasanya sudah sering didengar dan disebutkan. Solvent merupakan komponen yang dilihat secara fisik tidak berubah jika larutan terbentuk, sedangkan semua komponen yang ada pada solut akan larut dalam pelarut.

Meskipun larutan berupa campuran homogen, komposisi yang ada pada setiap larutan bisa berbeda-beda. Misalnya: ada dua buah larutan yang dimana masing-masing pelarutnya berisi satu liter, tetapi jumlah garam yang terlarut berbeda. Dari dua larutan garam tadi, orang lain tidak bisa mengetahui berapa banyak garam yang terkandung didalamnya.

Oleh karena itu, untuk mengetahui informasi mengenai jumlah relatif Solut dan Solvent yang ada pada larutan digunakan istilah konsentrasi larutan.

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Secara sederhana, konsentrasi larutan dapat memberikan gambaran atau sebuah informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya.

Konsentrasi larutan dalam satuan kimia, yaitu:

1. Molaritas 2. Molalitas 3. Normalitas 4. Fraksi Mol.

Berikut adalah pembahasan tentang konsentrasi larutan dalam satuan kimia.

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

(2)

Molaritas dalam konsentrasi larutan dikenal dengan istilah konsentrasi molar atau molaritas dengan simbol yang dimiliki yaitu M. Molaritas digunakan untuk mendapatkan konsentrasi larutan secara kuantitatif. Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu Solut dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter.

Molaritas menyatakan banyaknya mol solute yang terdapat dalam 1 liter atau 1000 mL larutan

Rumus Molaritas (M)

M = mol

L → M = massa zat

Mr × 1000 Volume

Dari rumus diatas, didapatkan rumus-rumus sebagai berikut

Massa zat = M × Mr × Volume 1000

Volume = massa zat × 1000 M × Mr Mr = massa zat × 1000

M × Volume

Dimana: Mr = massa molekul relatif

Contoh Soal-1

Berapa molaritas 7,25 gram Mg(OH)2 yang dilarutkan dalam 250 mL air? (Mr Mg(OH)2 = 58)

Penyelesaian M Mg(OH)2 M Mg(OH)2

M Mg(OH)2 = 0,50 M

Jadi Molaritas Mg(OH)2 = 0,50 M

Contoh Soal-2

Berapakah massa NaOH yang harus dilarutkan untuk membuat larutan NaOH 250 mL dengan konsentrasi 1 M? (Mr NaOH = 40).

Penyelesaian

Massa NaOH

Massa NaOH = 10 gram

Jadi massa NaOH yang dilarutkan = 10 gram

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

(3)

Contoh Soal-3

Berapa volume air pelarut yang diperlukan untuk membuat larutan NaOH 0,5 M dari kristal NaOH yang massanya 10 gram? (Mr NaOH = 40)

Penyelesaian

Volume

Volume = 500 mL

Jadi volume air pelarut = 500 mL

Contoh Soal-4

Berapa massa molekul relatif (Mr) HCl jika sebanyak 2,28 gram HCl dilarutkan dalam 250 mL air dengan konsentrasi 0,25 M?

Penyelesaian

Mr Mr

Jadi Mr (massa molar) HCl = 38,50

Contoh Soal-5

Berapakah jumlah mol zat dan massa zat yang terlarut dalam larutan NaCl 0,5 M sebanyak 1000 mL? (Mr NaOH = 40)

Penyelesaian Jumlah mol = M x L Jumlah mol

Jumlah mol = 0,5 mol

Massa zat = (jumlah mol x Mr) Massa zat = 0,5 x 40 = 20 gram Massa zat = 20 gram

Jadi jumlah mol NaOH = 0,5 dan massa NaOH = 20 gram

Molalitas (m)

Molalitas menyatakan banyaknya mol senyawa atau zat yang terlarut dalam setiap kilogram pelarut

Molalitas tak dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jikalau kerapatan jenis diketahui. Bila diketahui HCl bermolalitas 1 m, artinya terdapat 1 mol HCl anhidrat dalam 1 kg atau 1000 gram pelarut.

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

(4)

m = mol zat terlarut

kg pelarut → m = massa zat terlarut

Mr × 1000

massa pelarut

Dari rumus diatas, didapatkan rumus-rumus sebagai berikut

Massa zat terlarut = m × Mr × massa pelarut 1000

Massa pelarut = massa zat terlarut × 1000 m × Mr

Mr = massa zat × 1000 m × Volume

Dimana: Mr = massa molekul relatif

Contoh Soal-1

Berapa molalitas 7,25 gram Mg(OH)2 yang dilarutkan dalam 250 gram air? (Mr Mg(OH)2 = 58)

Penyelesaian

m Mg(OH)2 = (massa zat terlarut ÷ Mr) x (1000 ÷ massa pelarut) m Mg(OH)2 = (7,25 ÷ 58) x (1000 ÷ 250)

m Mg(OH)2 = 0,50

Jadi Molalitas Mg(OH)2 = 0,50 m

Contoh Soal-2

Berapakah massa NaOH yang terlarut dalam 250 gram air untuk membuat larutan NaOH dengan konsentrasi 1 m? (Mr NaOH = 40).

Penyelesaian

Massa NaOH = (m x Mr x massa pelarut) ÷ (1000) Massa NaOH = (1 x 40 x 250) ÷ (1000)

Massa NaOH = 10 gram

Jadi massa NaOH yang dilarutkan = 10 gram

Contoh Soal-3

Berapa gram air pelarut yang diperlukan untuk membuat larutan NaOH 0,5 m dari kristal NaOH yang massanya 10 gram? (Mr NaOH = 40)

Penyelesaian

Massa pelarut = (10 x Massa pelarut = 500 gram

Jadi massa air pelarut = 500 gram

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

(5)

Contoh Soal-4

Berapa massa molekul relatif (Mr) HCl jika sebanyak 2,28 gram HCl dilarutkan dalam 250 gram air dengan konsentrasi 0,25 m?

Penyelesaian

Mr = (massa zat terlarut x 1000) ÷ (m massa pelarut) Mr = (2,28 x 1000) ÷ (0,25 x 250)

Mr = 36,48 ≈ 38,50

Jadi Mr (massa molar) HCl = 38,50

Contoh Soal-5

Berapakah jumlah mol dan massa zat yang terlarut dalam larutan NaCl 0,5 m sebanyak 1000 mL? (Mr NaOH = 40)

Penyelesaian

Jumlah mol = m kg

Jumlah mol = 0,1 x (250 ÷ 1000) Jumlah mol = 0,5 mol

Massa zat = (jumlah mol x Mr) Massa zat = 0,5 x 40

Massa zat = 20 gram

Jadi jumlah mol NaOH = 0,5 dan massa NaOH = 20 gram

Normalitas (N)

Normalitas dapat diartikan sebagai jumlah mol ekuivalen dari suatu zat per liter larutan.

Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi pada berat setara dalam gram per liter larutan. Berat ekivalen itu sendiri adalah ukuran kapasitas reaktif molekul yang dilarutkan dalam larutan. Dalam suatu reaksi, tugas zat terlarut adalah menentukan normalitas suatu larutan. Normalitas juga disebut satuan konsentrasi larutan ekivalen.

Normalitas

opsi paling efektif dan berguna dalam proses laboratorium. Normalitas umumnya hampir sama dengan molaritas atau M. Ketika molaritas adalah unit konsentrasi yang mewakili konsentrasi ion terlarut atau senyawa terlarut dalam suatu larutan, normalitas memiliki fungsi yang lebih lengkap, dengan normalitas mewakili konsentrasi molar hanya dari komponen asam atau komponen dasar.

Komponen asam umumnya jumlah ion H+ yang ada dalam larutan asam, sedangkan komponen basa adalah ion yang larut dalam OH dalam larutan basa.

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

(6)

Menurut pengertian diatas, normalitas dapat dirumuskan sebagai berat setara zat terlarut dalam satu liter larutan. Normalitas suatu larutan dapat dihitung dengan mengetahui massa dan volume larutan.

𝑁 = 𝑛 × 𝐸𝑘

𝐿 → 𝐸𝑘 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 = 𝑛 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙

Dengan demikian diperoleh rumus:

𝑁 = 𝑛 × ( 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡

𝑀𝑟 ) × 1000 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 = 𝑁 × 𝑀𝑟 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

𝑛 × 1000

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑛 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 × 1000 𝑁 × 𝑀𝑟

𝑀𝑟 = 𝑛 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 × 1000 𝑛 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

Dimana: n = valensi ion H+ atau OH-, Mr = massa molar

Contoh Soal-1

Berapa Normalitas 7,25 gram Mg(OH)2 yang dilarutkan dalam 250 gram air?

(Mr Mg(OH)2 = 58) Penyelesaian

Mg(OH)2 2+ + 2OH-, jadi jumlah valensi ion OH (n) = 2 N Mg(OH)2 = n x (massa zat terlarut ÷ Mr) x (1000 ÷ volume) N Mg(OH)2 = 2 x (7,25 ÷ 58) x (1000 ÷ 250)

N Mg(OH)2 = 1 N

Jadi Normalitas Mg(OH)2 = 1 N

Contoh Soal-2

Berapa Normalitas H2SO4 dengan Molaritas = 0,25 M?

Penyelesaian

H2SO4 + + SO42-, jadi jumlah valensi ion H (n) = 2 N = M x n

N = 0,25 x 2 N = 0,50 N

Jadi Normalitas H2SO4 tersebut = 0,50 N

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

(7)

Contoh Soal-3

Carilah nilai massa (gram) larutan 0,25 N H2SO4 (Mr = 98) dalam 500 mL larutan?

Penyelesaian

H2SO4 + + SO42-, jadi jumlah valensi ion H (n) = 2

Massa zat

Massa zat = (12250 2000) Massa zat = 6,125 gram

Jadi massa H2SO4 = 6,125 gram

Fraksi Mol (X)

Merupakan perbandingan antara jumlah mol (n) suatu komponen dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan tersebut, dilmabngkan dengan X.

Rumus Fraksi Mol (X)

X

solute

= n

solute

n

solute

+ n

solvent

X

solvent

= n

solvent

n

solute

+ n

solvent

Dimana: n = jumlah mol zat. Nilai X biasa juga dinyatakan dalam bentuk persen (%).

Contoh soal

Tentukan fraksi mol kedua substansi dalam larutan yang mengandung 36 gram air dan 46 gram gliserin (C3H5(OH)3) jika diketahui Mr air = 18 dan Mr gliserin = 92.

Penyelesaian:

n-gliserin = gram Mr = 46 92 = 0,5 mol gliserin n-air = gram Mr = 36 18 = 2,0 mol air

Xgliserin= ngliserin

ngliserin+ nair= 0,5

0,5 + 2,0= 0,2 → 0,2 × 100% = 20%

Xair = nair

ngliserin+ nair= 2,0

0,5 + 2,0= 0,8 → 0,8 × 100% = 80%

Jadi fraksi mol gliserin adalah 0,2 (20%) dan faksi mol air adalah 0,8 (80%).

Yos F. da Lopez

Program Studi Manajem Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) - Indonesia.

Email: [email protected]

Topik Bahasan

Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Sub-Topik Bahasan

Konsentrasi Larutan dalam Satuan Kimia

Sub-Capaian Pembelajaran

Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan prinsip- prinsip dasar ilmu kimia yang meliputi larutan dan perbedaannya dengan campuran, konsentrasi larutan dan sifat koligatif Larutan

KIMIA - MLK.22203

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, Anda akan diajak untuk menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit dengan cara menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan

Nilai dari sifat koligatif suatu larutan bergantung dari 2 hal, yaitu konsentrasi serta bergantung pada daya hantar larutan (sifat elektrolit atau non-elektrolit

Skripsi dengan judul “ Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Kimia materi Sifat Koligatif Larutan Kelas XII SMAN 3 Palembang” disusun untuk

Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa dalam menentukan konsentrasi larutan HCl dengan titrasi menggunakan indikator fenoftalein lebih sedikit memerlukan larutan NaOH

Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya.. Sifat koligatif larutan meliputi

4. Titik beku larutan merupakan sifat koligatif dan di pengaruhi oleh jumlah partikel dan konsentrasi. Semakin besar konsentrasi konsentrasi zat terlarut dalam

Data teks asli dan teks dasar dalam penelitian dikumpulkan dengan cara teks asli diambil dari masing-masing materi ajar kimia materi sifat koligatif

1. Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni. Gejala tekanan osmotik. Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadai dua macam, yaitu sifat larutan non