PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UHAMKA 2021
OLEH : TIM DOSEN
Capaian Pembelajaran
• Mampu menjelaskan konsep penyakit dan cedera sel sebagai penyebab utama dari berbagai penyakit dan kelainan dalam tubuh manusia.
• Mampu menjelaskan kembali berbagai penyebab penyakit ,
patofisiologinya, manifestasi klinis, diagnosa, serta parameter yang akan diukur untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit.
• Mampu menyimpulkan kelainan atau penyakit pada manusia berdasarkan gejala/manifestasi klinik dan diagnosa yang ada.
• Memiliki pengetahuan tentang isu-isu masalah kesehatan saat ini dan
mampu mengaitkan kasus penyakit yang ada di masyarakat dengan materi kuliah.
• Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur.
BAHAN KAJIAN
• Definisi patofisiologi, hubungan sel dan penyakit, dan macam-macam cedera sel serta adaptasinya
• Konsep umum penyakit dan bentuk-bentuk respon sel terhadap cedera
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem hematologi dan infeksi HIV AIDS
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem sistem saraf
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada metabolik disorder
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem kardiovaskuler
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem pernafasan
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem pencernaan
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada organ hati dan mata
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada organ ginjal
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem reproduksi
• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada kulit, tulang, dan persendian
BOBOT PENILAIAN
• Keaktifan : 10%
• Tugas : 20%
• UTS : 30%
• UAS : 40%
Persensi dilakukan di OLU dan diberikan waktu selama 20 menit dari jam perkuliahan dimulai. Keterlambatan absensi akan mempengaruhi penilaian di keaktifan.
Syarat UAS : kehadiran minimal 75%
Referensi yang Bisa Digunakan
Buku Teks:
1. Greene, R.J., Haris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and Therapeutics for Pharmacists : A Basic for Clinic Pharmacy, 2nd Ed., Pharm. Press, London.
2. Kaplan, A. and L.L. Szabo., Clinical Chemistry Interpretation and Techniques, Lea and febiger, Philadelphia.
3. Kumar, V., Cotran, R.S., and Robin, S.L., 1997, Basic Pathology, 6th Ed., W.B.
Sounders, Philadelphia.
4. Price, S., Wilson, L., 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta.
5. Frizzell, Handbook of Pathophysiology (2001)
6. Kumar, V., et.al., Robbins and Cotran Pathologic Basis Of Disease , 7th ed (2005) 7. Alldredge, et al., Koda Kimble, Applied Therapeutics, the Clinical Use of Drugs
(2013)
8. Gagle et al 2009.
9. 9. McCorry et al 2019.
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Apa saja yang harus saya pahami dari kuliah ini?
• DEFINISI: patofisiologi, patologi, patologi klinik
• HAL-HAL YANG PENTING DIPELAJARI PADA PATOFISIOLOGI:
etiologi penyakit, patogenesis penyakit, manifestasi penyakit, diagnosa --à Konsep
umum penyakit
• FISIOLOGI SEL DAN KERUSAKAN SEL: sel dan fungsinya, cedera dan kematian sel.
• Penting sekali mempelajari mengenai penyakit, sama seperti pentingnya menuntut ilmu.
Berdasarkan firman Allah dalam QS. Al Mujadalah ayat 11,
“Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Apa Patofisiologi itu?
PATOFISIOLOGI: cabang ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelainan fisiologi tubuh.
Misal: pd pasien dengan penyakit reumathoid artritis disebabkan karena kerusakan pada sel imun dalam mengenali sel tubuh.
PATOLOGI: cabang ilmu yang mempelajari penyakit, terbagi atas
1. Patologi anatomi (mempelajari tentang penyakit pada sel, organ atau jaringan sebagai langkah diagnosa penyakit)
2. Patologi klinik (mempelajari tentang sampel jaringan dan cairan
tubuh dalam penetapan diagnosa)
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
HAL-HAL YANG PENTING DALAM MEMPELAJARI ILMU PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK :
Etiologi penyakit • Gambaran penyebab penyakit à identifikasi faktor-faktor penyebab
Patogenesis
penyakit • Perkembangan penyakit (mekanisme penyakit)à perjalanan penyakit
Manifestasi penyakit
• Gejala penyakit à penilaian subjektif pasien terhadap penyakit yang dialami
• Tanda penyakit à penilaian objektif tenaga medis pada pasien
Diagnosa (Patologi
Klinik) •Pemeriksaan terhadap cairan tubuh atau cairan jaringan tubuh à langkah penegakan diagnosa
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
SEL
SEL merupakan satuan dasar struktural dan fungsional terkecil dari suatu organisme.
FUNGSI DAN STRUKTUR SEL
Setiap sel tubuh mempertahankan kehidupan, melakukan tugasnya untuk mengontrol seluruh aktivitas tubuh makhluk hidup.
Masih ingat bagian-bagian sel? Apa saja masing-masing fungsi sel?
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Apa hubungan sel
dengan patofisiologi?
Penyakit atau kelainan yang terjadi di dalam tubuh diakibatkan karena cidera sel dan kematian sel sehingga terjadi gangguan fungsi sel.
Akibat suatu serangan pada sebuah sel tidak selalu mengakibatkan gangguan fungsi. Pada kenyataannya terdapat mekanisme adaptasi seluler terhadap berbagai macam kerusakan/serangan tsb.
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
ADAPTASI SEL
Sel beradaptasi melalui 4 tahap 1. Atrofi à sel mengalami
pengurangan massa / penyusutan yaitu berkurangnya ukuran dari sel tsb
2. Hipertrofi à sel mengalami pembesaran / ukuran sel bertambah
3. Hiperplasi à jumlah sel bertambah
4. Metaplasi à perubahan dari jenis sel dewasa menjadi sel lain, tp
bersifat reversibel Gambar Adaptasi Sel (McCorry et.al, 2019)
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
KERUSAKAN SEL
• CIDERA SEL / INJURY SEL
• Cidera reversible : cidera yg relative ringan dan kemungkinan sel kembali ke dalam bentuk semula
• Cidera irreversible, bila sel mati (cell death/apoptosis cell}
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
PENYEBAB KERUSAKAN SEL / CIDERA SEL
• Hipoksia (kekurangan O2 / zat-zat makanan yg penting)
• Bahan kimia; termasuk obat-obatan
• Agen fisik, seperti trauma mekanis, panas, radiasi, syok listrik, dll)
• Agen mikrobiologi ; jamur, bakteri, protozoa, cacing
• Mekanisme imun (alergi)
• Gangguan genetik, misalnya banyaknya kelainan metabolisme bawaan yang berasal dari kelainan enzim.
• Ketidakseimbangan nutrisi
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Apa saja faktor yang berpengaruh dalam kerusakan atau cidera sel?
• Jenis dan beratnya cidera
• Jenis dan kondisi sel yang terkena
• Kepekaan terhadap injury,
• Diferensiasi,
• Suplai darah,
• Nutrisi, dan
• umur
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN DEGENERATIF
Sel yang cidera tp tidak mati akan mengalami DEGENERASI yaitu perubahan morfologi / bentuk sel akibat kerusakan yang tidak fatal / reversibel.
1. Degenerasi bengkak keruh / Pembengkakan sel / cloudy swelling yaitu terjadinya
penimbunan air di dalam sel-sel yang rusak (tp mrp kerusakan ringan).
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN DEGENERATIF
2. Degenerasi lemak / infiltrasi lemak / steatosis / perlemakan hati, yaitu
Penimbunan lipid di dalam sel-sel yang rusak. Biasanya terjadi pada ginjal, jantung dan hati. (= hidropik, tapi isi vakuola adalah lipid bukan air).
• Secara makroskopis perubahan pada jaringan yg terkena meliputi pembengkakan jaringan, penambahan berat pada organ2 yg terkena, dan terlihat silinder berwarna kekuningan pada jaringan akibat adanya kandungan lipid
• Perlemakan hati dapat ditemukan pada pasien dgn malnutrisi, makan berlebihan, hipoksia, dan alkoholis
• Secara mikroskopis, sitoplasma dari sel-sel yg terkena tampak bervakuola, berisi lipid.
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
KEMATIAN SEL (Nekrosis dan Apoptosis)
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Apa perbedaan apoptosis dan nekrosis?
• APOPTOSIS : kematian sel yang terprogram
• Bentuk kematian sel ini diprogram oleh informasi genetik yg telah ada di dalam sel,
melibatkan sel-sel tunggal atau kelompok bbrp sel, dan bila sel tsb mati, akan membentuk fragmen mjd potongan-potongan yg terikat membran yg dgn cepat difagositosis oleh sel di sekitarnya/ oleh makrofag
• Apoptosis merupakan bagian pusat perkembangan normal, berbeda dgn nekrosis, yg tidak terdapat pada perkembangan normal dan merupakan respons terhadap cedera atau
kerusakan toksik.
• Apoptosis secara khas mengenai sel-sel individu yg tersebar dan tidak mengakibatkan peradangan, berbeda dengan nekrosis yg biasanya mengenai jalur-jalur sel-sel di
sekitarnya dengan daerah yg dikelilingi oleh peradangan
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
• Apoptosis diperlukan untuk:
• Pembentukan jari-jari tangan dan kaki pada janin meliputi pembuangan oleh apoptosis pada jaringan diantara jari-jari tsb
• Pengelupasan endometrium pada saat awal menstruasi terjadi akibat apoptosis
• Pembentukan hubungan yang sesuai (sinaps) diantara neuron didalam otak memerlukan penghilangan kelebihan sel oleh apoptosis
• Kematian sel yg terprogram jg diperlukan untuk menghancurkan sel-sel yg merupakan ancaman bagi integritas organisme, spt:
• Sel-sel terinfeksi oleh virus
• Sel-sel dgn kerusakan DNA
• Sel-sel sistem imun
• Sel-sel kanker
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Jika kerusakan sel berlangsung terus menerus dan tidak terkontrol, maka sel tidak lagi dapat mengompensasi dan tidak dapat melanjutkan metabolisme, proses tersebut menjadi irreversible, dan sel akan mati / NEKROSIS
Jika sel yg telah mati masih tetap tinggal di dlm hospes, akan terjadi hal-hal brkt:
Sewaktu sel hidup enzim-enzim yg terkandung didalam sel (umumnya litik) tidak menimbulkan kerusakan pada sel, tp enzim2 ini dilepaskan pada saat sel mati dan mulai melarutkan berbagai unsur seluler
Pada saat sel mati, terjadi perubahan secara kimiawi, jaringan hidup yg tepat di sekitarnya memberikan respon terhadap perubahan itu dan menimbulkan reaksi peradangan akut di mana terjadinya pengiriman leukosit ke daerah tsb yg membantu pencernaan sel-sel yg sudah mati
info@uhamka.ac.id
www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID