• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 3.1 Best Practice Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

N/A
N/A
Ni Putu Cipta Wardani

Academic year: 2022

Membagikan "LK 3.1 Best Practice Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LK 3.1 Menyusun Best Practice

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi

Permasalahan Peserta didik dalam Pembelajaran

Lokasi SD Negeri 5 Kesiman

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Penulis Ni Putu Cipta Wardani, S.Pd

Tanggal 06 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab Anda dalam praktik ini.

Peralihan pembelajaran daring ke pembelajaran tatap muka berdampak besar pada dunia pendidikan saat ini. Dampak terbesar terlihat rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal ini disebabkan pembelajaran dilakukan dengan memindahkan pengetahuan dari guru ke peserta didik. Tugas seorang guru adalah memberi informasi, dan tugas seorang peserta didik adalah menerima informasi. Guru memberikan informasi dan mengharapkan peserta didik untuk menghafal dan mengingatnya. Hal ini menyebab pembelajaran yang dilaksanakan tidak bermakna bagi peserta didik, sehingga peserta didik akan merasa bosan, jenuh, dan kurang berkosentrasi pada saat pembelajaran. Ini mengakibatkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah.

Pembelajaran masih berpusat pada guru beragapan bahwa gurulah pusat dari segala informasi, maka pembelajaran tidak akan menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik. Hal ini mengakibatkan peserta didik akan kesulitan dalam memvisualisasikan apa yang dijelaskan oleh guru, sehingga saat diberikan tes evaluasi maka peserta didik akan menjawab secara asal bahkan sampai melewati soal yang dianggapnya sulit, hal ini akan berdampak pada hasil belajar peserta didik rendah.

Menyajikan masalah yang kontekstual memiliki pengaruh yang penting dalam proses pembelajaran yang dapat mendorong pembelajaran bermakna bagi peserta didik sehingga ilmu yang di dapat akan diingat dalam jangka panjang. Dengan ditampilkanya permasalahan yang kontekstual akan mendorong peserta didik untuk lebih aktif, rasa ingin tahu meningkat , meningkatkan kerjasama hal ini akan berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Jika pembelajaran tidak menekankan pada

(2)

penyajian masalah yang kontektual maka peserta didik akan mengalami kebingung, dan merasa bosan serta beranggap pembelajaran yang dilakukan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ini akan mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan lain pada saat jam pembelajaran, maka materi yang disampaikan pun tidak dapat diterima dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapaipun tidak akan terwujud sehingga ini akan bermuara pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah.

Peran saya sebagai guru yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat. Perangkat pembelajaran yang dibuat mulai dari RPP dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), LKPD berbasis HOTS, bahan ajar yang dikembangakan sesuai dengan referensi terbaru sesuai dengan buku, hasil penelitian dan jurnal ilmiah lima tahun terakhir, media yang berorientasi TPACK, dan perangkat evaluasi yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan HOTS. Perangkat yang saya buat mengakomodasi masukan dari berbagai pihak diantaranya rekan sejawat, kepala sekolah, dosen pembimbing, guru pamong, serta rekan-rekan mahasiswa PPG. Selanjutnya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat. Sebagai seorang guru yang baik saya mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran serta memiliki kemampuan mengelola kelas dengan baik. Melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik pada praktik baik yang saya lakukan ini diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan , karena permasalahan hasil belajar peserta didik banyak dialami oleh rekan-rekan guru lainnya. Oleh sebab itu, saya berharap praktik ini dapat dijadikan referensi atau ispirasi bagi rekan guru lain dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran seperti hasil belajar. Praktik baik yang saya lakukan juga diharapkan dapat memotivasi guru lainya untuk dapat berbuat baik bagi proses pembelajaran terutama untuk mengatasi rendahnya hasil belajar peserta didik di sekolah masing-masing.

(3)

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Tantangan yang dihadapi oleh guru terletak pada penguasaan kompetensi yang mencakup kompetensi pedagogik dan profesional. Secara terperinci tantangan yang saya hadapi dalam melaksanakan kegiatan ini adalah penguasaan materi pelajaran terkait pembelajaran yang akan dilakukan, keterampilan menyampaikan materi tersebut dengan baik sesuai dengan karakteristik peserta didik kemampuan dalam mengelola kelas, pemilihan dan penerapan model pembelajaran inovatif yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik serta pembuatan media dan penerapan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi peserta didik disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia. Dari aspek peserta didik yang menjadi tantangan yang saya hadapi adalah peserta didik cenderung kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajara, pembelajaran cenderung di dominasi oleh peserta didik yang aktif dan memiliki kemampuan kognitif yang tinggi sementara peserta didik dengan kemampuan kognitif yang kurang akan cenderung diam dan hanya mendengarkan saja.

Berdasarkan tantangan-tantangan tersebut, maka tantangan yang dihadapi melibatkan guru teman sejawat, dosen pembimbing dan guru pamong, kepala sekolah, dosen serta pengawas digunakan untuk meningkatkan hasil belajar serta berdiskusi terkait eksplorasi penyebab masalah serta mencari alternatif solusi yang digunakan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut? strategi apa yang digunakan? bagaimana prosesnya? siapa saja yang terlibat? Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Paparkan yang terlibat dalam merekod

Langkah-langkah untuk menghadapi tantangan yaitu dengan mempersiapkan strategi, proses dan sumber daya atau materi yang diperlukan dengan baik. Tantangan pertama yang saya alami adalah mengenai pemilihan model pembelajaran inovatif yang tepat untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Strategi yang dilakukan guru adalah memilih model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik materi, karakteristik peserta didik, dapat mengembangkan keterampilan abad 21 yaitu meliputi 4C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creativity), mendorong kemampuan bepikir tingkat tinggi atau HOTS, serta mampu mengintegrasikan antara teknologi dan ilmu pengetahuan melalui TPACK.

Proses pemilihan model ini diawali dengan guru mempelajari jenis-jenis model pembelajaran inovatif, memahami karakteristik materi, dan

(4)

memahami karakteristik peserta didik. Selanjutnya guru menetapkan sebuah model yang tepat diterapkan pada praktik baik ini yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran PjBL dipilih karena sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik, dapat mengembangkan keterampilan abad 21 yang meliputi 4C, mampu mendorong peserta didik berpikir HOTS, terintegrasi dengan teknologi (TPACK), serta memungkinkan peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, dan peserta didik membuat sebuah proyek dengan kreasi sendiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model ini antara lain pemahaman guru tentang model pembelajaran PjBL dan juga pemahaman guru akan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran.

Tantangan kedua adalah mengenai pembuatan media dan penerapan media pembelajaran yang tepat dan menarik. Strategi yang dilakukan guru dalam pembuatan media pembelajaran adalah membuat media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik materi dan peserta didik yang semenarik dan sekreatif mungkin. Media yang dipilih juga disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu guru juga harus terampil menggunakan media tersebut.

Proses pembuatan media ini dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuat medianya, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, serta memperhatikan sarana prasarana yang tersedia.

Disini guru memilih media dengan menggunakan power point yang dilengkapi dengan video pembelajaran dan qr scaner barcode, serta aplikasi canva. Guru menyusun qr scaner barcode yang berisikan puzzle yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam kelompok. Kedua, merancang materi pada slide power point dan melengkapi dengan video pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

Agar dapat menarik perhatian peserta didik, slide pada power point dirancang semenarik mungkin, seperti dilengkapi dengan gambar-gambar dan animasi bergerak serta guru mengarahkan peserta didik untuk mendownload aplikasi canva yang akan digunakan untuk membuat proyek.

(Foto media pembelajaran terlampir).

Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran ini adalah pengetahuan dan kreativitas guru dalam merancang power point yang

(5)

menarik dengan memperhatikan sarana prasarana yang tersedia.

Setelah berhasil memilih model pembelajaran yang tepat serta membuat media yang sesuai dan menarik, aksi selanjutnya adalah menerapakan dalam praktik baik yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 5 Kesiman. Pada tahap aksi ini guru menjalankan pembelajaran berdasarkan perangkat yang telah dibuat, guru berusaha mengelola kelas dengan baik, dan menerepakan berbagai keterampilan mengajar diterapakan. Sintak- sintak model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dilaksanakan dengan utuh sesuai dengan fase-fase pada model tersebut.

Fase 1 menentukan pertanyaan dasar peserta didik diberikan beberapa pertanyaan terkait klasifikasi hewan berdasarkan jenis makananya serta cara membuat teks nonfiksi dengan tema hewan. Fase 2 mendesain perencanaan produk peserta didik merancangan desain produk yaitu pop up book dan teks nonfiksi di canva. Fase 3 menyusun jadwal peserta didik bersama guru membuat kesepakatan waktu yang diperlukan dalam membuat produk. Fase 4 memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek peserta didik mengerjakan proyek dalam kelompok dengan bimbingan guru. Fase 5 menguji hasil peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok lain melalui diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain serta didampingi oleh guru sebagai fasilitator. Fase 6 evaluasi pengalaman belajar peserta didik menyimak penjelasan guru terkait produk yang telah dihasilkan serta melakukan game binggo serta kuis melalui aplikasi kahot

(Foto kegiatan pembelajaran terlampir).

Media pembelajaran dimanfaatkan dengan maksimal dengan cara melibatkan peserta didik dalam penggunaannya yakni dalam menggunakan qr scaner bercode dan aplikasi canva. Melalui hal tersebut diharapkan proses pembelajaran berlangsung efektif, tujuan pembelajaran tercapai serta hasil belajar peserta didik meningkat. Sumber yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini adalah LCD proyektor, laptop serta jaringan wifi.

Yang terlibat dalam proses pelaksanaan aksi tersebut adalah saya sebagai guru berperan dalam menyusun perangkat pembelajaran serta menerapkannya dengan baik dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dosen pembimbing dan guru pamong berperan dalam

(6)

membimbing saya selama proses penyusunan perangkat dan memberikan masukan agar pelaksanaan praktik baik berjalan lancar. Kepala sekolah terlibat dalam memberi ijin, masukan dalam hal merancang perangkat, melaksanakan praktik baik serta membantu memenuhi ketersediaan sarana pendukung yang diperlukan. Rekan sejawat berperan memberikan masukan kepada saya dalam merancang perangkat pembelajaran dan juga terlibat dalam membantu mendokumentasikan praktik baik yang saya lakukan di kelas, sererta peserta didik sebagai objek dilakukannya praktik baik yang diharapkan dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik.

Refleksi Hasil dan Dampak Bagaimana dampak dari aksi?

Langkah-langkah yang

dilakukan? Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan? Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan menunjukkan hasil yang efektif dan dapat dilihat pada pemilihan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) sangat sesuai dengan karakteristik pembelajaran abad 21 yang dapat mengembangkan keterampilan 4C, mampu mendorong peserta didik berpikir HOTS, terintegrasi dengan teknologi (TPACK), serta memungkinkan peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menarik bagi peserta didik, ini terlihat dari aktifnya proses diskusi yang dilaksanakan saat pembelajaran, peserta didik bersemangat saat pembelajaran, pembelajaran tidak berlangsung satu arah serta peserta didik aktif dalam merancang produk yang akan dibuat mulai dari menyiapkan bahan hingga menyusun produk yang dibuat.

Penggunaan media qr scaner bercode dan media power point yang dilengkapi dengan video pembelajaran mempermudah peserta didik dalam memahami materi membuat pembelajaran menjadi bermakna, sehingga pembelajaran menjadi menarik bagi peserta didik, dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat saat menampilkan media power point peserta didik konsentrasi menyimak dan tidak mengobrol lagi dengan temannya, serta tidak ada peserta didik yang mengantuk saat pembelajaran.

Dengan memanfaatkan gadget peserta didik memiliki pengalaman dalam mengoperasikan bercode serta menggunakan canva peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajar dan secara keseluruhan pembelajaran menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan peserta didik mengalami pengalaman belajar yang menarik sehingga akan diingat lama oleh peserta didik.

(7)

Respon positif ditunjukan juga oleh kepala sekolah dan teman sejawat melalui kegiatan wawancara dan observasi yang menyatakan proses pembelajaran yang dilakukan menarik bagi siswa serta peserta didik aktif dalam berdiskusi dalam membuat sebuah produk dan berdiskusi terkait dengan LKPD dan mempersentasikan hasil diskusi dengan ditanggapi oleh kelompok lain, sehingga pembelajaran tidak hanya berlangsung satu arah melainkan berbagai arah.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat positif. Peserta didik sangat antusias dan aktif selama proses pembelajaran.

Hal tersebut bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajaran menarik serta mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

Hal ini didukung oleh hasil evaluasi peserta didik yang menunjukan hasil belajar peserta didik meningkat dan berada di atas KKM dari 31 peserta didik terdapat 28 orang peserta didik mendapat nilai diatas KKM, jika dipersentasekan menjadi 90% serta produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap materi, media yang menarik, model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran. Selain itu kemampuan guru dalam mengelola kelas juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah guru harus kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran dan menerapkan model serta media pembelajaran yang tepat. Sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi bermakna, menyenangkan bagi peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran tercapai dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

(Foto dampak aksi terlampir).

(8)

LAMPIRAN DOKUMENTASI BEST PRACTICES DI SD NEGERI 5 KESIMAN 1. Foto Tempat Pelaksanaan Best Practices

Foto 1. SD Negeri 5 Kesiman Tempat Kegiatan Best Practice

2. Foto Pihak yang Terlibat Aksi untuk Mengatasi Permasalahan Peserta didik dalam Pembelajaran, Merancang Perangkat dan Pelaksanaan Aksi.

Foto 2a. Kegiatan Vicon bersama Dosen Pembimbing, Guru Pamong, dan Rekan Mahasiswa didik PPG

(9)

Foto 2b: Wawancara Kepala Sekolah SD Negeri 5 Kesiman:

I Wayan Kantra, S.Pd., M.Pd

Foto 2c: Kegiatan Wawancara Pakar:

(10)

Ni Putu Candra Prasatya Dewi, M.Pd Dosen STAHN Mpu Kuturan

Foto 2d: Kegiatan Wawancara dengan Rekan Sejawat:

Dewa Ayu Putu Juliari, S.Ag., M. (Guru SD Negeri 5 Kesiman)

3. Foto Media Pembelajaran

Foto 3a. Media Power Point

(11)

Foto 3a. Media QR Bercode Scaner

4. Foto Kegiatan Pembelajaran

Foto 4a: Fase 1 Mengajukan Pertanyaan Dasar

Foto 4b: Fase 2 Mendesain Perencanaan Produk

Foto 4c: Fase 3 Menyusun Jadwal

(12)

Foto 4d : Fase 4 Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek

Foto 4e : Fase 5 Menguji Hasil

Foto 4f : Fase 6 Evaluasi Pengalaman Belajar

(13)

5. Foto Refleksi

Foto 5a. Artefak Produk Pembelajaran Hasil Karya Peserta Didik

(14)

Foto 5b. Wawancara dengan Peserta Didik Terkait Proses Pembelajaran

Foto 5c. Hasil Analisis LKPD

Foto 5d. Lembar Kerja Peserta Didik

(15)

Foto 5f Hasil Evaluasi Peserta Didik

Foto 5g Hasil Survei Terhadap Peserta Didik

Foto 5h Hasil Penilaian Sikap Spritual dan Sikap Sosial

(16)

Foto 5i Hasil Penilaian Rekan Sejawat

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi masa pension pada karyawan swasta. Sumbangan efektif

Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui tingkat adversity quotient peserta didik MTs Darul Karomah (2) Mengetahui tingkat kecerdasan intelektual peserta didik MTs

Relasi yang intim dengan Allah akan memperkokoh spiritualitas kehidupan kita, dan spiritualitas yang kokoh membuat kita tidak mudah tergoncang dalam badai apapun yang menimpa

Senada dengan Cover Kolom, GRC Kepala Kolom Merupakan Produk GRC yang digunakan sebagai elemen yang dapat memberikan cita rasa seni tinggi pada kolom

Cara Melaksanakan Kegiatan Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Collaborative Learning tipe STAD2.

sembollerimizi yerle tirebiliriz.Bu i lemi yapmak için Geometric tolerance komutu kullan l r.Komut çal t r ld ktan sonra olu an ileti sat r nda ( @ ekil-1) tolerance symbol

Setelah Presiden Hosni Mubarak jatuh, militer Mesir menghadapi tantangan serius bagaimana mereka menstranformasikan diri menjadi organisasi militer yang profesional dan

Competitive Advantage adalah 0,304 dengan t hitung 2,628 yang lebih besar dari t tabel 1,96. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara