• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi situs web menggunakan kerangka usability : studi kasus SMA N 1 Purbalingga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi situs web menggunakan kerangka usability : studi kasus SMA N 1 Purbalingga."

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

i

EVALUASI SITUS WEB

MENGGUNAKAN KERANGKA USABILITY,

STUDI KASUS SMA N 1 PURBALINGGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Raden Cornelius Danny Heryawan 085314060

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

WEBSITE EVALUATION

USING USABILITY FRAMEWORK

CASE STUDY SMA N 1 PURBALINGGA

A THESIS

Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By:

Raden Cornelius Danny Heryawan 085314060

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas situs web jika diukur dengan menggunakan kerangka usability sehingga akan didapatkan kelebihan yang sudah ada dalam situs dan kelemahan yang harus diperbaiki. Kerangka atau aspek usability yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek efektifitas, efisiensi, engaging, error tolerant, easy to use, memorability,

satisfaction, dan learnability. Kerangka atau aspek usability ini berasal dari ahli

atau lembaga antara lain Whitney Quesenbery dengan konsep 5E usability, Jacob Nielsen, dan ISO 9241:11.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi mengidentifikasi masalah, menentukan teori kerangka usability, merumuskan kuisioner, pengambilan sampel, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan rekomendasi. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pengguna situs web SMA N 1 Purbalingga. Data yang didapat dari penyebaran kuisioner kemudian dihitung dan diolah menggunakan statistika deskriptif.

(8)

viii ABSTRACT

This research aims to find out the quality of website using usability framework. By doing this, the analysis will result advantages and disadvantages of the website that must be corrected. Usability framework used in this research contains effectiveness, efficiency, engaging, error tolerant, easy to use, memorability, satisfaction, and learnability. The framework is from usability expert’s theory such as Jacob Nielsen, the Whitney Quesenberry 5E concept of usability, and ISO 9241:11.

The methods used in this research include identify the problems, determine the usability concept, formulating questionnaires, sampling, processing the data, and drawing the conclusion and recommendations. The data were collected by distributing questionnaires toward the user of the website of SMA N 1 Purbalingga. The collected data would then be processed and analyzed using descriptive statistics.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihnya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Situs Web Menggunakan Kerangka Usability, studi kasus SMA N 1 Purbalingga dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak telah membantu dengan memberikan sumbangan baik pikiran, tenaga, waktu, bimbingan dan dukungan kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar.

2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom.,M.Sc. serta Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si.,M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang membangun.

3. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si.,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika

5. Bapak Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom. selaku dosen pembimbing akademik.

6. Ayah, ibu, dan saudara yang telah banyak memberikan dukungan moral maupun materi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman angkatan 2008 Iben, Putri, Didit, Awis, Aji, Agus, Edo, Thomas, Helan, Arif, Vincent, Ardi dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

(10)

x

perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, terutama di bidang informatika.

Yogyakarta, 29 Juli 2013

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL INDONESIA………..…….

HALAMAN JUDUL INGGRIS………

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… HALAMAN PENGESAHAN………....…… HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………..

ABSTRAK………....

DAFTAR LAMPIRAN…….……….

i

1.2 Rumusan Masalah……… 5

1.3 Batasan Masalah……….. 5

1.4 Tujuan ………..………... 6

1.5 Manfaat………..……….. 1.6 Sistematika Penulisan……… 6 7 BAB II LANDASAN TEORI……….……….. 8

2.1 Desain Web……...……….………..

2.1.1 Desain Situs……...……….……….. 2.1.2 Desain Halaman……...……….………... 2.1.3 Aksesbilitas Untuk Pengguna Yang Memiliki Keterbatasan…….. 2.1.4 Melayani Pengguna Global……….

8

(12)

xii

2.2.2 Kerangka Ukuran Usability………. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………...……… 18

3.1. Mengidentifikasi Masalah ………..……….

3.2. Menentukan Teori Kerangka Usability………

3.3. Merumuskan Kuisioner. ……..………

3.4. Pengambilan Sampel……..……….

3.4.1 Populasi……..……….

3.4.2 Sampel……..………

3.4.3 Skala Pengukuran Variabel……..………

3.5. Pengolahan Data……..………

3.6. Penarikan Kesimpulan Dan Rekomendasi………..

19 BAB IV HASIL PENELITIAN. ……..………

4. 1. Pelaksanaan Penelitian. ……..……… 4. 2. Pengolahan Data, Penarikan Kesimpulan, dan Rekomendasi……. 4.2.1. Aspek Efektivitas (Effective) ………... 4.2.2. Aspek Efisiensi(Efficient) …..……….. 4.2.3. Aspek Engaging..……….. 4.2.4. Aspek Error Tolerant..………. 4.2.5. Aspek Easy To Use..……… 4.2.6. Aspek Memorability..……….. 4.2.7. Aspek Satisfaction..……… 4.2.8. Aspek Learnability..………

35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ……..………

5. 1. Kesimpulan…..……….

5. 2. Saran…..……….

97 97 98

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

2.1. 5E dan Kemungkinan Pendekatan Desain ………..

2.2. Kerangka Usability Berdasarkan Para Ahli dan Lembaga………..

2.3. Kriteria Pengukuran Usability……….. 3. 1. Tabel Perancangan Kuisioner……….. 4. 1. Skor Tiap Aspek dan Kategori Sikapnya………...

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

3. 1. Metodologi Penelitian………... 3. 2. Contoh Diagram Batang Frekuensi Pernyataan Persetujuan…….. 3. 3. Contoh Skala Kategori Sikap……… 4. 1. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1……… 4. 2. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2……… 4. 3. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2……… 4. 4. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2……… 4. 5. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3……… 4. 6. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3……… 4. 7. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4……… 4. 8. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4……… 4. 9. Desain Website Kiwibank………. 4. 10. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 alumni……… 4. 11. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 alumni……… 4. 12. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 alumni……….. 4. 13. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 alumni……… 4. 14. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 alumni……… 4. 15. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 alumni……… 4. 16. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 alumni……… 4. 17. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 alumni……… 4. 18. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 orang tua……… 4. 19. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 orang tua……… 4. 20. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 orang tua……… 4. 21. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 orang tua……… 4. 22. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 orang tua……… 4. 23. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 orang tua……… 4. 24. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 orang tua……… 4. 25. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 orang tua………

(15)

xv

4. 26. Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 orang tua……… 4. 27. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5 orang tua……… 4. 28. Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 orang tua……… 4. 29. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 orang tua……… 4. 30. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 masyarakat……… 4. 31. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 masyarakat……… 4. 32. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 masyarakat……… 4. 33. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 masyarakat……… 4. 34. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 masyarakat……… 4. 35. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 masyarakat……… 4. 36. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 masyarakat……… 4. 37. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 masyarakat……… 4. 38. Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 masyarakat……… 4. 39. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5 masyarakat……… 4. 40. Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 masyarakat……… 4. 41. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 masyarakat……… 4. 42. Diagram Batang Kuisioner Nomor 5……… 4. 43. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5……… 4. 44. Diagram Batang Kuisioner Nomor 6……… 4. 45. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6……… 4. 46. Diagram Batang Kuisioner Nomor 7……… 4. 47. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 7……… 4. 48. Diagram Batang Kuisioner Nomor 8……… 4. 49. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 8……… 4. 50. Diagram Batang Kuisioner Nomor 9……… 4. 51. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 9……… 4. 52. Diagram Batang Kuisioner Nomor 10……… 4. 53. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 10……… 4. 54. Diagram Batang Kuisioner Nomor 11……… 4. 55. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 11……… 4. 56. Diagram Batang Kuisioner Nomor 12………

(16)

xvi

4. 57. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 12……… 4. 58. Diagram Batang Kuisioner Nomor 13……… 4. 59. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 13……… 4. 60. Diagram Batang Kuisioner Nomor 14……… 4. 61. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 14……… 4. 62. Diagram Batang Kuisioner Nomor 15……… 4. 63. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 15……… 4. 64. Diagram Batang Kuisioner Nomor 16………. 4. 65. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 16……… 4. 66. Diagram Batang Kuisioner Nomor 17……… 4. 67. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 17……… 4. 68. Diagram Batang Kuisioner Nomor 18……….. 4. 69. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 18……… 4. 70. Diagram Batang Kuisioner Nomor 19……… 4. 71. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 19……… 4. 72. Diagram Batang Kuisioner Nomor 20……… 4. 73. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 20……… 4. 74. Diagram Batang Kuisioner Nomor 21……… 4. 75. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 21……… 4. 76. Diagram Batang Kuisioner Nomor 22……… 4. 77. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 22……… 4. 78. Diagram Batang Kuisioner Nomor 23……….. 4. 79. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 23………

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Untuk Siswa……….………. Lampiran 2. Kuisioner Efektifitas Untuk Alumni………. Lampiran 3. Kuisioner Efektifitas Untuk Orang Tua……… Lampiran 4. Kuisioner Efektifitas Untuk Masyarakat……….… Lampiran 5. Contoh Hasil Kuisioner………..

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan internet di Indonesia sangat pesat. Berdasarkan data yang dimiliki Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet pada tahun 2000 berjumlah sekitar 1.9 juta orang hingga pada tahun 2008 pengguna internet meningkat hingga berjumlah 25 juta orang. Jika dilihat dari prosentase pengguna internet di Indonesia yang baru mencapai 10.5 persen dari total penduduk Indonesia, penggunaan internet di Indonesia memang masih relatif rendah. Namun diperkirakan penggunaan internet akan semakin meningkat di tahun-tahun berikutnya. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedianya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah (Akanegara, 2011). Dengan peningkatan pengguna internet yang pesat ini, masyarakat menjadi semakin mengenal dunia internet dan berbagai konten yang ada di dalamnya, internet akan menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

(19)

semakin pesatnya perkembangan internet dan semakin mengenalnya masyarakat terhadap internet maka diperlukan suatu situs web dengan desain yang baik, membuat pengunjung situs web merasa nyaman. Untuk membuat situs web yang baik, membuat pengunjung merasa nyaman, maka diperlukan suatu kerangka yang berisi kriteria-kriteria situs web yang baik, dan usability merupakan solusi yang tepat .

Penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka usability karena usability adalah faktor penting yang harus dipenuhi dalam merancang sebuah sistem. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan. Usability sendiri memiliki atribut-atribut untuk mengukur seberapa tinggi kualitas sebuah web. Ada beberapa ukuran tingkat usability menurut para ahli dan lembaga, beberapa ahli atau lembaga tersebut antara lain Nielsen, Whitney Quesenbery, ISO 9241-11. Ukuran tingkat usability digunakan untuk membangun sebuah web yang berkualitas karena didalamnya terdapat atribut-atribut seperti efektivitas, efisiensi, error, kepuasan dan lain-lain.

(20)

prinsip-prinsip usability akan sangat dibutuhkan. Jika dalam website tersebut pemilihan warna font sudah tepat, keserasian warna , penggunaan bahasa sudah baik dan lain-lain yang merupakan aspek-aspek usability sudah terpenuhi, maka pengunjung website akan merasa nyaman dan pengunjung dapat secara mudah mendapatkan informasi yang ingin dicari.

Secara garis besar, jika situs web SMA N 1 Purbalingga diukur dengan kerangka E5 usability yaitu effective, efficient, engaging, error

tolerant, dan easy to use , web SMA harus effective, yang artinya

pengunjung web SMA dapat mencapai apa yang diinginkannya saat membuka situs web SMA. efficient berarti pengunjung web dapat secara cepat dan akurat mencari apa yang diinginkannya. engaging berarti pengunjung web SMA dengan nyaman dapat mengakses situs web. error

tolerant berarti situs web SMA harus memiliki fasilitas bantuan sebagai

pencegahan kesalahan, dan yang terakhir easy to use yaitu pengunjung situs web SMA dapat secara mudah digunakan dan diingat.

(21)

masyarakat. Jika dibandingkan dengan sekolah lain di kabupaten Purbalingga, SMA N 1 Purbalingga menjadi sekolah incaran yang paling diminati para calon siswa dan orang tua calon siswa pada saat penerimaan siswa baru. Dalam hal ini website sekolah akan sangat berperan penting, misalnya untuk melihat syarat-syarat pendaftaran, dan melihat pengumuman penerimaan siswa baru. Melalui website tersebut, masyarakat bisa melihat informasi tentang sekolah, misalnya visi dan misi, sejarah sekolah, prestasi sekolah. Sementara bagi siswa sekolah tersebut, website dapat digunakan sebagai fasilitas belajar tambahan misalnya belajar secara online, tugas online dan lain-lain. Keberadaan website SMA N 1 Purbalingga juga bisa menjadi pedoman, panduan bagi sekolah lain, bukan hanya SMA tetapi juga SMP dan SD dalam membuat website tentang sekolahnya, karena masih banyak sekolah di daerah tersebut yang belum memiliki website.

(22)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu, sejauh manakah kerangka usability secara komprehensif dapat mengukur dan mengetahui kelebihan dan kekurangan pada situs web SMA N 1 Purbalingga?

Secara garis besar masalah ini akan diselesaikan dengan cara mengevaluasi situs web SMA N 1 Purbalingga dengan teori usability gabungan dari para ahli yang akan dilakukan dengan metode kuisioner. Kemudian, data yang diperoleh dari kuisioner akan diolah dan dianalisis dengan metode statistika tertentu.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menjadi luas dan kompleks, serta tidak keluar dari tujuannya maka perlu diberi batasan, antara lain :

1. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang berisi evaluasi situs web menggunakan kerangka usability dari para ahli dan lembaga.

2. Penelitian ini tidak mengukur pengaruh kondisi jaringan terhadap kualitas situs web.

(23)

1.4 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat

usability situs web SMA N 1 Purbalingga. Dengan mengevaluasi situs

web menggunakan kerangka usability, maka akan diketahui kualitas situs tersebut apakah baik atau buruk berdasarkan kerangka usability. 2. Mencari kelemahan-kelemahan yang masih ada dalam situs web SMA

N 1 Purbalingga. Setelah mengetahui seberapa tinggi kualitas situs web, maka akan didapatkan kelebihan dan kelemahan atu kekurangan dalam situs tersebut.

1.5 Manfaat

(24)

yang dibutuhkannya, dapat mengakses situs dengan nyaman, cepat dan akurat.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam evaluasi situs SMA N 1 Purbalingga meliputi pengertian usability menurut beberapa ahli, dan kerangka atau aspek usability.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metode penelitian meliputi mengidentifikasi masalah, menentukan teori kerangka usability, merumuskan kuisioner, pengambilan sampel, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan rekomendasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi analisis data dan pembahasan hasil penghitungan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(25)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori atau dasar teori dalam penelitian ini dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian. Isi dari landasan teori ini antara lain teori mengenai desain web, pengertian usability, ukuran tingkat kerangka usability, dan teori dari para ahli atau lembaga tentang usability.

2.1 Desain Web

2.1.1 Desain Situs

Dalam membuat desain situs sebisa mungkin harus sederhana. Halaman utama harus dibuat berbeda dengan halaman lain namun dengan desain gaya yang sama. Halaman utama harus memiliki 3 fitur penting yaitu navigasi, ringkasan tentang hal-hal yang penting dalam web, dan fitur pencarian.

2.1.2 Desain Halaman

(26)

membuat desain halaman web, seorang desainer perlu memperhatikan beberapa hal penting misalnya, konten yang menarik harus mendominasi halaman web, memperhatikan bahwa pengguna dapat mengakses web tersebut dari berbagai perangkat.

Robert B. Miller mempresentasikan sebuah makalah klasik pada Fall Joint Computer Conference pada tahun 1968 :

Sepersepuluh detik (0,1). Ini adalah batas di mana pengguna merasa sistem ini bereaksi seketika. Tidak ada umpan balik khusus yang diperlukan. Ini juga merupakan batas waktu respon untuk setiap applet yang memungkinkan pengguna untuk bergerak, zoom, atau memanipulasi elemen layar secara real time.

Satu detik (1,0). Pengguna akan menyadari adanya delay tetapi aliran pemikiran mereka akan tetap tidak terganggu. Tidak ada umpan balik khusus yang diperlukan.

Sepuluh detik (10,0). Ini tentang batas untuk menjaga perhatian pengguna terfokus pada pekerjaan. Setelah ini, pengguna mulai melakukan tugas-tugas lain sementara menunggu.

(27)

yang diharapkan. Stabilisasi waktu respon akan menghasilkan peningkatan usability.

2.1.3 Aksesibilitas Untuk Pengguna Yang memiliki Keterbatasan

2.2.2.1 Keterbatasan Visual

Untuk pengguna dengan keterbatasan visual, harus dipastikan adanya kontras yang tinggi antara warna tulisan dengan warna background. Ukuran tulisan juga harus diperhatikan, tulisan tidak boleh terlalu kecil. Hal ini bertujuan agar tulisan menjadi lebih jelas dibaca.

2.2.2.2 Keterbatasan Pendengaran

Untuk pengguna dengan keterbatasan pendengaran, segala hal dalam web yang berhubungan dengan audio lisan harus diberi teks, misalnya dalam video harus ada subtitle agar pengguna dengan keterbatasan pendengaran dapat memahami dialog audio melalui subtitle tersebut.

2.2.2.3 Keterbatasan Motorik

(28)

2.1.4 Melayani Pengguna Global

Untuk melayani pengguna dari berbagai latar belakang daerah, bahasa, budaya diperlukan adanya standar internasional. Dalam membuat web untuk melayani pengguna global, penggunaan ikon yang dapat menyinggung budaya tertentu harus dihindari. Penggunaan jam harus sesuai standar internasional, misalnya harus jelas antara waktu AM/PM, atau menggunakan sistem 24 jam. Satuan mata uang dan ukuran panjang juga harus diperhatikan. Apabila memungkinkan, fasilitas pemilihan bahasa akan sangat membantu.

2.2 Usability

2.2.1 Definisi Usability

Definisi usability menurut ahli atau lembaga :

1. Dalam ISO 9241 Standard, dijelaskan tentang prinsip usability yaitu, “Sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam konteks tertentu penggunaan". 2. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas

yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan.

2.2.2 Kerangka Ukuran Usability

Dalam jurnal Whitney Quesenbery (Balancing the 5Es :

(29)

2.2.2.1 Effective

Efektif berarti sebuah software dapat berguna dan membantu penggunanya mencapai tujuan yang diinginkannya secara akurat.

2.2.2.2 Efficient

Pengguna dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat dan akurat.

2.2.2.3 Engaging

Definisi sederhana dari engaging yaitu sejauh mana suatu antarmuka dapat menarik, memuaskan penggunanya ketika digunakan.

2.2.2.4 Error tolerant

Seberapa baik fasilitas bantuan pada sistem melakukan pencegahan kesalahan dan recovery system.

2.2.2.5 Easy to use

Seberapa mudah sistem digunakan dan diingat oleh pengguna.

Kerangka Ukuran Usability 5E

Kemungkinan Pendekatan Desain

Effective Memberikan umpan balik pada semua

tindakan pengguna

(30)

Memberikan informasi yang memadai untuk keputusan pengguna

Efficient Desain navigasi untuk alur kerja yang ideal

dan alternative

Pemberian shortcut (Memberikan jalan pintas atau cara singkat untuk kemudahan pengguna)

Memberikan gaya interaksi dan desain yang mendukung kecepatan operasional system

Engaging Menggunakan bahasa yang jelas dan

terminologi yang tepat

Error Tolerant Memberikan kontrol yang membantu

pengguna dalam pemilihan yang akurat

Easy to Use Membuat antarmuka yang minimalis agar

lebih memudahkan pengguna

Menyediakan petunjuk yang dibutuhkan oleh pengguna saat mengoperasikan sistem

Tabel 2.1 5E dan Kemungkinan Pendekatan Desain

Menurut Jacob Nielsen, kerangka ukuran usability antara lain :

1. Learnability

(31)

2. Efficiency

Setelah pengguna dapat belajar dan mengenal desain, seberapa cepat mereka dapat menyelesaikan tugas - tugas yang ada dalam sistem.

3. Memorability

Ketika pengguna sudah agak lama tidak menggunakan sistem, seberapa mudah mereka dapat mengingat kembali pengetahuan yang telah mereka dapat saat pertama kali menggunakan sistem.

4. Error

Seberapa banyak kesalahan yang pengguna buat, seberapa parah kesalahan yang mereka buat, dan bagaimana cara menangani kesalahan tersebut.

5. Satisfaction

Bagaimana membuat desain yang dapat membuat pengguna merasa nyaman dan mendapatkan kepuasan.

Dalam ISO 9241:11 kerangka ukuran usability dijabarkan menjadi :

a. Effective

Seberapa besar tingkat akurasi sebuah software ketika digunakan oleh penggunanya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya

b. Efficient

Seberapa cepat pengguna dapat melakukan tugas atau tujuannya.

c. Satisfaction

(32)

Berdasarkan teori para ahli dan lembaga di atas, berikut ini adalah kerangka ukuran usability :

No Kriteria Nielsen ISO 9241:11 Whitney

1 Effective √ √

2 Efficient √ √ √

3 Engaging

4 Error Tolerant √ √

5 Easy To Use

6 Memorability

7 Satisfaction √ √

8 Learnability

Tabel 2.2 Kerangka Usability Berdasarkan Para Ahli dan Lembaga

Kriteria pengukuran berdasarkan kerangka usability dari para ahli atau lembaga :

No

Kerangka Ukuran Usability

Kriteria Pengukuran

1 Effective

Pengguna dapat dengan mudah mencapai tujuan yang diinginkannya.

Pengguna dapat memperoleh

informasi sesuai yang diinginkannya.

(33)

tertentu

2 Efficient

Pengguna dapat dengan cepat

mencapai tujuan yang diinginkannya Situs menyediakan shortcut yang mendukung kecepatan pencarian

3 Engaging

Situs menarik untuk dikunjungi

Situs menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

Situs memiliki keserasian warna

4 Error Tolerant

Situs memiliki kontrol yang membantu dalam pemilihan yang akurat, sehingga kesalahan dapat diminimalisasi

Situs memunculkan pesan peringatan saat terjadi kesalahan

Situs menyediakan fasilitas pembantu ketika terjadi kesalahan

5 Easy To Use

Situs mudah digunakan

Tampilan antarmuka situs minimalis

Situs menyediakan fasilitas pemandu pada tugas-tugas yang sulit dikerjakan

(34)

menggunakan situs, kemudian dalam jeda waktu tertentu tidak

menggunakan situs, pengguna masih bisa menggunakan/mengakses situs dengan mudah tanpa mempelajari terlebih dahulu seperti saat pertama menggunakan situs.

Konten situs mudah diingat

7 Satisfaction

Pengguna dapat merasakan manfaat situs

Pengguna merasa puas pada tampilan situs, misalnya keserasian warna, jenis font, warna font, ukuran font

8 Learnability

Pengguna dapat secara mudah mempelajari situs saat pertama kali membuka situs

(35)

18

Mengidentifikasi Masalah

Menentukan Teori Kerangka Usability

Merumuskan kuisioner

Pengambilan Sampel

Pengolahan Data

Penarikan Kesimpulan dan Rekomendasi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Secara umum metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(36)

3.1 Mengidentifikasi Masalah

Tahap ini merupakan tahap awal dari penelitian ini. Dalam tahap ini penulis menentukan masalah apa yang akan dibahas melalui penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan batasan penelitian. Batasan penelitian ini dibuat agar penelitian tidak meluas dan keluar dari inti atau tujuan awalnya. Langkah selanjutnya yaitu menentukan tujuan penelitian, dan juga manfaat diadakannya penelitian ini, baik manfaat bagi pengembang situs web maupun bagi pengguna situs web.

3.2 Menentukan Teori Kerangka Usability

Dalam tahap ini, dilakukan pencarian teori yang tepat yang akan digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi situs web. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori dari beberapa ahli dan lembaga, antara lain Whitney Quesenbery, Nielsen, dan ISO.

3.3 Merumuskan Kuisioner

(37)

evaluasi usability akan dicantumkan sebagai lampiran dalam penelitian ini. Di bawah ini merupakan tabel perancangan kuisioner. Aspek efektifitas dalam kuisioner ini memiliki 4 jenis responden yaitu siswa, alumni, orang tua, dan masyarakat sedangkan aspek lain dalam kuisioner hanya memiliki 1 jenis responden yaitu siswa.

No

Kerangka Ukuran Usability

Kriteria Pengukuran Pertanyaan Kuisioner

1 Effective

Pengguna dapat dengan mudah

mencapai tujuan yang diinginkannya.

Pengguna dapat memperoleh

informasi sesuai yang diinginkannya. 1. Anda dapat dengan

mudah menemukan pengumuman terbaru sekolah pada web SMA N 1 Purbalingga

2. Anda dapat dengan mudah menemukan handout terbaru mata pelajaran pada situs web.

3. Anda dapat dengan mudah menemukan profil umum

(38)

4. Saat membuka link tertentu situs

memberikan umpan balik berupa pesan atau tampilan tertentu

Untuk Alumni Informasi apa yang ingin anda peroleh dari website SMA N 1 Purbalingga ? 1. Anda merasa bahwa

website sudah menyediakan informasi sesuai yang anda harapkan 2. Anda dapat

menemukan halaman data

alumni dengan tepat 3. Anda dapat

(39)

alumni dengan tepat 4. Anda dapat

menemukan halaman info lowongan kerja dengan tepat Untuk Orang Tua Informasi apa yang ingin anda peroleh dari website SMA N 1 Purbalingga ? 1. Anda merasa bahwa

website sudah menyediakan informasi sesuai yang anda harapkan 2. Anda dapat

menemukan halaman nilai ulangan siswa dengan tepat 3. Anda dapat

(40)

halaman absensi / ketidakhadiran dengan tepat 4. Anda dapat

menemukan halaman

pembayaran SPP perbulan dengan tepat

5. Anda dapat menemukan halaman profil sekolah dengan tepat

6. Anda dapat menemukan halaman visi misi sekolah dengan tepat

(41)

1 Purbalingga ? 1. Anda merasa bahwa

website sudah menyediakan informasi sesuai yang anda harapkan 2. Anda dapat

menemukan halaman

penerimaan siswa baru dengan tepat 3. Anda dapat

menemukan halaman sarana prasarana sekolah dengan tepat 4. Anda dapat

menemukan halaman prestasi sekolah dengan tepat

(42)

halaman profil sekolah dengan tepat

6. Anda dapat menemukan halaman visi misi sekolah dengan tepat

2 Efficient

Pengguna dapat dengan cepat

mencapai tujuan yang diinginkannya

Situs menyediakan

shortcut yang

mendukung kecepatan pencarian

5. Anda dapat dengan cepat menemukan apa yang anda cari dalam situs ini misalnya pengumuman sekolah, handout mata pelajaran, dll. 6. Terdapat kotak

search pada situs yang membantu pencarian

3 Engaging

Situs menarik untuk dikunjungi

Situs menggunakan

(43)

bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

Situs memiliki keserasian warna

dikunjungi 8. Situs web

menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

9. Situs web memiliki keserasian warna

4 Error Tolerant pesan peringatan saat terjadi kesalahan

Situs menyediakan fasilitas pembantu ketika terjadi kesalahan

10.Anda jarang melakukan 12.Situs menyediakan

sarana pembantu “Help”

(44)

digunakan

Tampilan antarmuka situs minimalis

Situs menyediakan fasilitas pemandu pada tugas-tugas yang sulit dikerjakan

mudah

menggunakan situs web ini

14.Tampilan situs sederhana, minimalis

6 Memorability

Apabila pengguna pernah menggunakan situs, kemudian dalam jeda waktu tertentu tidak menggunakan situs, pengguna masih bisa

menggunakan/menga kses situs dengan mudah tanpa

mempelajari terlebih dahulu seperti saat pertama

menggunakan situs.

Konten situs mudah diingat

15.Konten situs mudah diingat

16.Apabila anda sudah pernah

(45)

7 Satisfaction

Pengguna dapat merasakan manfaat situs

Pengguna merasa puas pada tampilan situs, misalnya keserasian warna, jenis font, warna font, ukuran font

17.Anda dapat

merasakan manfaat dari situs ini

18.Tulisan(font) pada situs jelas, mudah dibaca

19.Warna background situs kontras dengan warna tulisan pada situs 20.Ukuran font pada situs tidak terlalu kecil

21.Tulisan pada situs menggunakan jenis font yang mudah dibaca

22.Warna background situs nyaman untuk dilihat, tidak mencolok

8 Learnability

Pengguna dapat secara mudah

(46)

mempelajari situs saat pertama kali

membuka situs

situs saat pertama kali membuka situs ini

Tabel 3.1 Tabel Perancangan Kuisioner

3.4 Pengambilan Sampel

3.4. 1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan obyek yang akan dijadikan bahan penelitian dengan ciri memiliki karakteristik yang sama. (Supangat, 2007 : 3). Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Purbalingga dan pihak di luar sekolah.

3.4. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili populasinya (Supangat, 2007 : 4).

Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan cara memberikan kuisioner kepada sampel. Adapun sampel yang akan digunakan yaitu sampel dari siswa SMA N 1 Purbalingga, dan beberapa sampel di luar pihak sekolah.

3.4. 3. Skala Pengukuran Variabel

(47)

Likert menyediakan respon dengan kategori yang berjenjang dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Biasanya banayknya jenjang kategori adalah lima yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap kategori respon, jawaban responden selanjutnya perlu diberi skor. Di bawah ini merupakan skor dari item sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

SS yaitu Sangat Setuju yang mempunyai bobot 5

S yaitu Setuju yang mempunyai bobot 4 R yaitu Ragu-ragu yang mempunyai bobot 3

TS yaitu Tidak Setuju yang mempunyai bobot 2

STS yaitu Sangat Tidak Setuju yang mempunyai bobot 1 (Somantri. A dan Muhidin. S.A, 2006 : 38)

3.5 Pengolahan Data

Dari hasil kuisioner akan didapatkan data-data jawaban dari para sampel. Data tersebut merupakan data seberapa banyak frekuensi yang menjawab SS, S, R, TS, dan STS. Data tersebut kemudian dihitung, dikelompokkan kemudian disajikan dalam bentuk grafik batang. Grafik batang adalah model penyajian data yang dituangkan dalam bentuk batang (Supangat, 2007 : 14). Sebagai contoh, dari hasil jawaban 80 sampel pada soal kuisioner nomor 1 yang menyatakan bahwa pengguna dapat menemukan apa yang ingin dia cari dalam situs web :

(48)

Setuju : 30 orang

Ragu-ragu : 10 orang

Tidak Setuju : 15 orang Sangat Tidak Setuju : 5 orang Maka grafik batang yang akan dibuat :

Gambar 3.2 Contoh Diagram Batang Frekuensi Pernyataan Persetujuan Kemudian langkah selanjutnya yaitu menghitung total skor atau bobot: STS : 5 x 1 = 5

TS : 15 x 2 = 30 R : 10 x 3 = 30 S : 30 x 4 = 120 SS : 20 x 5 = 100 Total skor = 285

Di bawah ini merupakan skala yang menggambarkan skor minimal, nilai kuartil 1, median, kuartil ke tiga, dan skor maksimal.

0 5 10 15 20 25 30

(49)

Gambar 3.3 Contoh Skala Kategori Sikap (Somantri. A dan Muhidin. S.A, 2006 : 40)

Nilai maksimal diperoleh dengan menghitung skor jawaban terbesar dikali banyaknya responden.

Nilai skor minimal yaitu skor jawaban terkecil dikali banyaknya responden.

Nilai median didapat dengan menjumlahkan nilai maksimal dan minimal kemudian membaginya dengan 2.

Kuartil 1 didapat dengan menjumlahkan nilai median dan nilai minimal kemudian dibagi 2

Kuartil 3 didapat dengan menjumlahkan nilai median dan nilai maksimal kemudian dibagi 2.

Keterangan :

Kategori sikap sangat positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil ketiga dan skor maksimal (Kuartil 3<=x<=skor maksimal)

Kategori sikap positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh median dan kuartil ketiga (Median<=x<=Kuartil 3)

Kategori sikap negatif yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil kesatu dan median (Kuartil 1<=x<=Median)

Maksimal Kuartil 3

(50)

Kategori sikap sangat negatif yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil kesatu dan skor minimal (Skor Minimal<=x<=Kuartil 1)

Keterangan pada skala di atas hanya memunculkan empat kategori sikap, hal ini dikarenakan skala sikap Likert tidak mengijinkan adanya pernyataan item netral. (Somantri. A dan Muhidin. S.A, 2006 : 40)

Pada contoh soal, skor maksimal yang didapat yaitu 400, skor minimal 80, median 240, kuartil 1 160, dan kuartil 3 yaitu 320. Skor total pada pertanyaan nomor satu adalah 285, jadi terletak diantara median dan kuartil 3 sehingga dapat dimasukkan dalam kategori sikap positif.

3.6 Penarikan Kesimpulan Dan Rekomendasi

(51)
(52)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner di SMA N 1 Purbalingga, alumni, orang tua dan masyarakat daerah Purbalingga. Kuisioner yang telah diisi oleh responden kemudian dihitung dan diolah menggunakan rumus statistika yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Pengolahan data pada kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa situs web jika diukur dengan kerangka usability yang meliputi Effective, Efficient,

Engaging, Easy to Use, Error Tolerant, Memorability, Satisfaction, dan

Learnability.

4. 1. Pelaksanaan Penelitian

(53)

4. 2. Pengolahan Data, Penarikan Kesimpulan, dan Rekomendasi

Setelah proses seleksi pada kuisioner yang telah diisi, tahap selanjutnya yaitu pengolahan data kuisioner kemudian menarik kesimpulan pada data yang telah diolah dan pemberian rekomendasi apabila dibutuhkan.

4.2.9. Aspek Efektivitas (Effective)

Aspek efektifitas dalam kuisioner ini mempunyai 4 jenis responden yaitu siswa, alumni, orang tua, dan masyarakat.

Responden Siswa :

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 1:

Gambar 4.1 Diagram Batang Kuisioner Nomor 1

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

(54)

STS : 3 x 1 = 3 TS : 30 x 2 = 60 R : 43 x 3 = 129 S : 29 x 4 = 116 SS : 7 x 5 = 35

Total bobot skor = 343

Gambar 4.2 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1

Dari hasil penghitungan skor dapat diketahui bahwa pernyataan kuisioner no.1 termasuk dalam kategori sikap positif karena terletak di antara median dan quartil 3. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju bahwa mereka dapat menemukan apa yang diinginkannya secara akurat yaitu pengumuman terbaru sekolah. Dalam ISO 9241:11 efektifitas berarti seberapa besar tingkat akurasi sebuah software ketika digunakan oleh penggunanya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Berdasarkan hasil kuisioner pada soal nomor 1, pengguna dapat dengan mudah memperoleh tujuan yang diinginkannya yaitu mencari informasi mengenai pengumuman terbaru sekolah. Ini menunjukkan bahwa aspek efektifitas sudah terpenuhi.

560

112 224 336 448

(55)

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 2 :

Gambar 4.3 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 6 x 1 = 6

(56)

Berdasarkan hasil penghitungan data, pernyataan kuisioner no.2 termasuk dalam kategori sikap negatif. Hal ini menunjukkan bahwa responden mengalami kesulitan saat mencari handout mata pelajaran. Ini dikarenakan pada link handout responden tidak dapat menemukan halaman handout mata pelajaran. Terdapat kesalahan link pada website yaitu pada halaman handout sehingga halaman handout tidak dapat ditemukan. Menurut Whitney Quesenberry, efektifitas berarti sejauh mana pengguna dapat mencapai tujuan yang diinginkannya secara akurat. Berdasarkan hasil kuisioner pada soal nomor 2, pengguna tidak dapat memperoleh informasi yang dia cari. Ini berarti situs web gagal dalam membantu penggunanya untuk mencapai tujuan yang dia inginkan.

(57)

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 3:

Gambar 4.5 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0

(58)

Berdasarkan hasil penghitungan skor, pernyataan kuisioner no.3 termasuk dalam kategori sikap sangat positif. Sebagian besar responden sangat setuju bahwa mereka menemukan halaman yang dia cari dengan tepat yaitu profil umum sekolah yang berisi data-data tentang sekolah antara lain nama sekolah, alamat sekolah, email, dan akreditasi sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa situs web sudah dapat membantu penggunanya dalam mencapai apa yang diinginkan oleh penggunanya secara akurat. Ini sesuai dengan aspek efektifitas menurut Whitney Quesenberry dan ISO 9241:11.

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 4:

Gambar 4.7 Diagram Batang Kuisioner Nomor 4

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

(59)

STS : 1 x 1 = 1 TS : 24 x 2 =48 R : 61 x 3 = 183 S : 23 x 4 = 92 SS : 3 x 5 = 15

Total bobot skor = 339

Gambar 4.8 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4

Berdasarkan hasil penghitungan skor, soal nomor 4 menunjukkan kategori sikap positif. Secara umum responden setuju bahwa situs sudah memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh penggunanya. Situs memberikan umpan balik berupa pesan kesalahan atau pemberitahuan bahwa situs masih dalam tahap perbaikan pada beberapa halaman situs yang masih belum sempurna. Menurut Nielsen, dalam teorinya 10 usability heuristic , sistem harus selalu memberikan informasi kepada penggunanya tentang apa yang sedang terjadi melalui umpan balik yang tepat.

Berdasarkan teori dari Whitney Quesenberry, efektivitas adalah sejauh mana suatu software dapat membantu penggunanya mencapai tujuan secara akurat. Hal ini dapat ditunjukkan dengan seberapa

560

(60)

mudah pengguna dapat mencari link tertentu dalam situs, bagaimana umpan balik dalam situs, dan mengurangi kemungkinan terjadinya error. Kualitas bantuan pengguna yang ada dalam situs web sangat berdampak kuat terhadap efektivitas. Efektivitas sebuah antarmuka sering bergantung pada desain presentasi pilihan-pilihan yang dapat dimengerti dengan jelas oleh pengguna. Semakin informatif sebuah antarmuka, semakin baik pengguna dapat bekerja di dalamnya tanpa ada masalah.

(61)

Gambar 4.9 Desain Website Kiwibank

(62)

yang memenuhi aspek efektivitas. Meskipun kedua website memiliki tujuan yang berbeda yaitu bank dan sekolah, namun yang perlu dijadikan acuan yaitu bagaimana website dapat menyajikan informasi yang begitu banyak namun tidak membuat penggunanya bingung dalam mencari informasi. Sehingga, fungsi website untuk membantu penggunanya agar dengan mudah dapat mencari informasi yang diinginkan secara akurat dapat terpenuhi.

Responden alumni :

Diagram batang kuisioner nomor 1

Gambar 4.10 Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 alumni Total Bobot Skor = 12

(63)

Diagram batang kuisioner nomor 2

Gambar 4.12 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 alumni Total Bobot Skor = 11

Gambar 4.13 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 alumni

Diagram batang kuisioner nomor 3

(64)

Total Bobot Skor = 11

Gambar 4.15 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 alumni Diagram batang kuisioner nomor 4

Gambar 4.16 Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 alumni Total Bobot Skor = 11

Gambar 4.17 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 alumni Daftar informasi yang diinginkan alumni dan frekuensinya :

(65)

Berdasarkan hasil penghitungan data, sebagian besar alumni sangat tidak setuju bahwa website sudah menyediakan informasi yang mereka harapkan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penghitungan data yang menunjukkan kategori sikap sangat negatif.

Hasil penghitungan data pada kuisioner nomor 2 menunjukkan kategori sikap sangat negatif yang artinya, sebagian besar alumni tidak setuju bahwa mereka dapat menemukan halaman data alumni dengan tepat. Jika dibandingkan dengan harapan alumni tentang informasi data alumni yang mempunyai frekuensi 10 dari 10 responden maka website masih belum dapat membuat penggunanya memperoleh informasi yang diinginkannya dengan tepat.

Hasil penghitungan data pada kuisioner nomor 3 yaitu tentang halaman diskusi alumni menunjukkan kategori sikap sangat negatif sedangkan harapan alumni tentang informasi diskusi alumni mempunyai frekuensi 7 dari 10 responden sehingga dapat disimpulkan bahwa website masih belum bisa membuat penggunanya memperoleh informasi yang diinginkan dan diharapkan.

(66)

sedangkan frekuensi harapan alumni tentang info lowongan kerja yaitu 3 dari 10 responden sehingga dapat disimpulkan bahwa info lowongan kerja memang kurang dibutuhkan oleh alumni.

Dari keempat kuisioner evaluasi website dengan responden alumni, dapat disimpukan bahwa efektifitas website untuk alumni SMA N 1 Purbalingga masih sangat kurang. Website masih belum bisa menyediakan informasi yang diinginkan oleh alumni. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketidaksesuaian antara harapan alumni tentang informasi pada website dengan fakta yang ada pada website.

Responden Orang Tua :

Diagram batang kuisioner nomor 1

(67)

Total Bobot Skor = 18

Gambar 4.19 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 orang tua

Diagram batang kuisioner nomor 2

Gambar 4.20 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 orang tua Total Bobot Skor = 17

Gambar 4.21 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 orang tua 0

1 2 3 4 5

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i

18

(68)

Diagram batang kuisioner nomor 3

Gambar 4.22 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 orang tua Total Bobot Skor = 14

Gambar 4.23 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 orang tua Diagram batang kuisioner nomor 4

(69)

Total Bobot Skor = 16

Gambar 4.25 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 orang tua

Diagram batang kuisioner nomor 5

Gambar 4.26 Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 orang tua Total Bobot Skor = 42

(70)

Diagram batang kuisioner nomor 6

Gambar 4.28 Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 orang tua Total Bobot Skor = 42

Gambar 4.29 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 orang tua

Daftar informasi yang diinginkan Orang tua dan frekuensinya :

Nilai ulangan siswa : 10

Absensi /ketidakhadiran siswa : 3

(71)

Harapan orang tua tentang informasi nilai ulangan siswa pada website memiliki frekuensi 10 dari 10 responden, artinya seluruh responden yang berasal dari orang tua sangat mengharapkan adanya informasi nilai ulangan siswa. Namun dari hasil penghitungan data, sebagian besar orang tua sangat tidak setuju bahwa mereka dapat menemukan halaman nilai ulangan siswa dengan tepat. Hal ini berarti website masih belum menyediakan informasi yang diharapkan oleh penggunanya.

Harapan orang tua tentang informasi absensi atau ketidakhadiran siswa memiliki frekuensi 3 dari 10 responden. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tentang absensi memang kurang dibutuhkan oleh orang tua.

Harapan orang tua terhadap informasi pembayaran SPP perbulan memiliki frekuensi 7 dari 10 responden. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengharapkan adanya informasi tentang pembayaran SPP perbulan. Sedangkan dari hasil penghitungan data tentang informasi SPP pada website menunjukkan kategori sikap sangat negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa website masih belum bisa menyediakan informasi tentang pembayaran SPP perbulan yang diingikan oleh responden yang berasal dari orang tua.

(72)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju bahwa mereka dapat menemukan halaman profil sekolah dengan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa website sudah menyediakan informasi yang diharapkan oleh setengah dari seluruh responden dalam penelitian ini.

Harapan orang tua tentang informasi visi misi sekolah memiliki frekuensi 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi tentang visi misi sekolah memang tidak dibutuhkan oleh orang tua siswa.

Dari keenam kuisioner dapat disimpulkan bahwa website masih belum memenuhi kriteria dari aspek efektifitas terutama untuk responden yang berasal dari orang tua.

Responden Masyarakat :

Diagram batang kuisioner nomor 1

(73)

Total Bobot Skor = 32

Gambar 4.31 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 masyarakat

Diagram batang kuisioner nomor 2

Gambar 4.32 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 masyarakat

Total Bobot Skor = 36

(74)

Diagram batang kuisioner nomor 3

Gambar 4.34 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 masyarakat

Total Bobot Skor = 44

Gambar 4.35 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 masyarakat

Diagram batang kuisioner nomor 4

(75)

Total Bobot Skor = 14

Gambar 4.37 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 masyarakat Diagram batang kuisioner nomor 5

Gambar 4.38 Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 masyarakat Total Bobot Skor = 42

(76)

Diagram batang kuisioner nomor 6

Gambar 4.40 Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 masyarakat Total Bobot Skor = 44

Gambar 4.41 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 masyarakat

Daftar informasi yang diinginkan masyarakat dan frekuensinya :

Info penerimaan siswa baru : 3

Sarana prasarana : 4

Prestasi sekolah : 7 Profil sekolah : 6

Visi misi : 0

Harapan masyarakat terhadap info penerimaan siswa baru pada website memiliki frekuensi 3 dari 10 responden, artinya informasi

(77)

penerimaan siswa baru tidak terlalu dibutuhkan oleh responden yang berasal dari masyarakat.

Keinginan masyarakat tentang adanya informasi prasarana juga kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan data yang menunjukkan hanya 4 responden yang memiliki harapan atau keinginan tentang adanya info sarana sekolah. Walaupun hasil penghitungan skor menunjukkan bahwa responden sangat setuju bahwa mereka dapat menemukan halaman sarana prasarana dengan tepat namun informasi sarana prasarana tidak begitu dibutuhkan oleh responden yang berasal dari masyarakat.

Harapan dari responden tentang adanya informasi prestasi sekolah pada website memiliki frekuensi 7 dari 10 responden. Sedangkan berdasarkan hasil penghitungan data menunjukkan kategori sikap sangat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa website belum menyediakan halaman prestasi sekolah sesuai harapan dari responden yang berasal dari masyarakat.

6 dari 10 responden memiliki keinginan tentang adanya informasi profil sekolah dan berdasarkan hasil penghitungan data menunjukkan kategori sikap sangat positif, ini berarti website sudah berhasil memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya yaitu tentang profil sekolah dengan tepat.

(78)

bahwa informasi visi dan misi sekolah kurang begitu dibutuhkan oleh responden yang berasal dari masyarakat walaupun hasil penghitungan data menunjukkan kategori sikap sangat positif.

Dari keenam kuisioner di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan responden yang berasal dari masyarakat, website SMA N 1 Purbalingga masih belum memenuhi aspek efektifitas. Hal ini dapat dibuktikan dari hanya 1 informasi pada website yang sudah sesuai dengan harapan responden. Sedangkan untuk harapan responden tentang adanya informasi lainnya masih belum dapat dipenuhi oleh website SMA.

4.2.10. Aspek Efisiensi (Efficient)

Aspek efisiensi dalam kuisioner terdapat pada soal kuisioner nomor 5 dan 6

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 5

(79)

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 4 x 1 = 4 TS : 28 x 2 =56 R : 50 x 3 = 150 S : 27 x 4 = 108 SS : 3 x 5 = 15

Total bobot skor = 333

Gambar 4.43 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5

Berdasarkan hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 5 termasuk dalam kategori sikap negatif. Sebagian besar responden tidak setuju bahwa mereka dapat menemukan informasi yang dia cari secara cepat misalnya dalam mencari pengumuman terbaru sekolah, handout mata pelajaran, profil sekolah, dan lain-lain. Menurut Nielsen, efisiensi berarti seberapa cepat pengguna menyelesaikan tugasnya dalam sistem. Dari hasil penghitungan data kuisioner nomor 5, pengguna tidak dapat mencari informasi yang diinginkannya secara cepat sehingga masih belum memenuhi aspek efisiensi.

560

112 224 336 448

(80)

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 6

Gambar 4.44 Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 16 x 1 = 16

Gambar 4.45 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6

(81)

bahwa mereka menemukan kotak search yang dapat digunakan untuk mempercepat pencarian. Menurut Whitney Quesenberry, efisiensi berarti sejauh mana pengguna dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan akurat. Dalam situs web tidak tersedia kotak search, padahal kotak search merupakan sarana penting yang sangat membantu penggunanya dalam mencari informasi yang diinginkannya dengan cepat.

Dalam penelitian ini, teori tentang efisiensi diperoleh dari teori Whitney Quesenberry, Nielsen, dan ISO 9241:11. Dalam ketiga teori efisiensi dari masing-masing ahli atau lembaga, efisiensi mempunyai inti pengertian yang sama, yaitu pengguna dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Menurut Nielsen, dalam Top 10 Web Design

Mistakes, salah satu faktor yang membuat website menjadi kurang

berkualitas adalah sarana search yang buruk. Kotak search merupakan sarana yang sangat penting karena akan sangat membantu dalam mencari apa yang dibutuhkan pengguna dengan cepat.

Dari hasil kuisioner yang merupakan aspek efisinsi yaitu nomor 5 dan 6, masih menunjukkan sikap negatif dari responden. Hal ini menunjukkan bahwa aspek efisiensi dalam situs web SMA N 1 Purbalingga masih sangat kurang. Perbaikan dapat dilakukan dengan memperbaiki desain navigasi pada situs, dan memberikan suatu

shortcut untuk pencarian yang memudahkan pengguna situs yaitu

(82)

4.2.11. Aspek Engaging

Aspek engaging dalam kuisioner terdapat pada soal kuisioner nomor 7, 8 dan 9

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 7

Gambar 4.46 Diagram Batang Kuisioner Nomor 7 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

(83)

Gambar 4.47 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 7

Kuisioner nomor 7 termasuk dalam kategori sikap positif. Sebagian besar responden setuju bahwa mereka merasakan situs web tersebut menarik untuk dikunjungi. Definisi dari engaging menurut Whitney Quesenberry yaitu sejauh mana suatu sistem dapat menarik dan memuaskan penggunanya. Website yang menarik akan membuat penggunanya nyaman saat menggunakan website. Selain itu keputusan pengguna untuk menjelajahi website atau keluar dari website saat pertama kali membuka website ditentukan oleh kesan pertama dari pengguna pada website, apakah website tersebut menarik atau tidak. Penambahan gambar, foto pada website dapat membuat website menjadi lebih menarik. Menurut Christian Vasile, gambar merupakan elemen penting yang ada pada website. Terdapat pepatah, satu gambar bernilai seribu kata, satu gambar yang menarik dan sesuai dengan tema website akan lebih baik dan menarik daripada hanya berupa tulisan. Agar menarik, penggunaan gambar pada website harus relevan dengan isi website, dan dengan jumlah seperlunya saja. Penggunaan gambar yang berlebihan dapat menjadikan website kurang menarik dan bahkan dapat mengurangi kualitas website.

560

(84)

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 8

Gambar 4.48 Diagram Batang Kuisioner Nomor 8 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0

(85)

Berdasarkan hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 8 termasuk dalam kategori sikap sangat positif. Responden sangat setuju bahwa website sudah menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Dalam website informasi didapatkan bisa melalui gambar, suara, video dan tulisan. Oleh karena itu bahasa menjadi bagian yang sangat penting dalam website. Bahasa yang sederhana, tidak rumit dan mudah dimengerti akan memudahkan pengguna dalam mencari informasi.

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 9

Gambar 4.50 Diagram Batang Kuisioner Nomor 9 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

(86)

R : 16 x 3 = 48 S : 69 x 4 = 276 SS : 23 x 5 = 115 Total bobot skor = 446

Gambar 4.51 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 9

Berdasarkan hasil pengolahan data, kuisioner nomor 9 termasuk dalam kategori sikap positif. Sebagian besar responden setuju bahwa website memiliki keserasian warna yang baik. Menurut Christian Vasile, warna merupakan bagian penting dalam desain web. Ada efek psikologis di balik setiap warna. Berdasarkan penelitian, seseorang yang tinggal di dalam ruangan yang berwarna merah akan memiliki denyut jantung dan tekanan darah yang lebih tinggi daripada orang yang tinggal di dalam ruangan yang berwarna biru. Hal ini disebabkan karena warna merah melambangkan kegembiraan. Dalam website, keserasian warna sangat diperlukan agar website menjadi terlihat menarik. Berdasarkan penelitian dari beberapa sumber, setengah dari orang yang mengunjungi website tidak kembali karena warna desain. Beberapa contoh yang baik dalam perpaduan warna antara lain, jika warna gelap, sebagian besar warna cocok dengan warna hitam asalkan hitam bukan warna dominan. Sebuah website dengan background hitam akan terlihat mewah dan bagus namun tulisan menjadi tidak

560

112 224 336 448

(87)

mudah dibaca. Jika ingin menggabungkan wana putih dan hitam, akan sangat cocok jika dikombinasikan dengan warna biru. Namun, warna putih harus menjadi warna dominan (Christian Vasile).

Dari hasil penghitungan skor, secara umum website SMA N 1 Purbalingga sudah memenuhi aspek engaging. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner nomor 7 dan 9 yang termasuk dalam kategori sikap positif, nomor 8 termasuk dalam kategori sikap sangat positif. Sebagian besar responden setuju bahwa situs menarik, menggunakan bahasa yang jelas, dan memiliki keserasian warna yang baik.

4.2.12. Aspek Error Tolerant

Aspek error tolerant dalam kuisioner terdapat pada soal kuisioner nomor 10, 11 dan 12

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 10

(88)

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0 TS : 21 x 2 =42 R : 48 x 3 = 144 S : 37 x 4 = 148 SS : 6 x 5 = 30

Total bobot skor = 364

Gambar 4.53 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 10 Berdasarkan hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 10 termasuk dalam kategori sikap positif. Sebagian besar pengguna website setuju bahwa mereka jarang melakukan kesalahan saat menggunakan website. Menurut Nielsen, definisi error dalam usability yaitu seberapa banyak kesalahan yang pengguna buat, seberapa parah kesalahan yang mereka buat, dan bagaimana cara menangani kesalahan tersebut. Dari hasil pengolahan data, dapat dibuktikan bahwa pengguna jarang melakukan kesalahan, ini menunjukkan bahwa website sudah cukup baik dalam mencegah penggunanya melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan oleh pengguna bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya desain website yang kurang rapi yang menyebabkan pengguna kebingungan, desain menu

560

112 224 336 448

(89)

yang tidak konsisten, bisa juga karena kesalahan pada website berupa link halaman situs yang tidak sesuai.

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 11

Gambar 4.54 Diagram Batang Kuisioner Nomor 11 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

(90)

Gambar 4.55 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 11

(91)

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 12

Gambar 4.56 Diagram Batang Kuisioner Nomor 12 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 6 x 1 = 6

(92)

Soal kuioner nomor 12 termasuk dalam kategori sikap negatif. Sebagian besar pengguna tidak setuju bahwa situs menyediakan sarana pembantu untuk mencegah terjadinya kesalahan. Sarana pembantu ini dapat berupa panduan bagaimana cara mendownload materi pelajaran mulai dari pemetaan secara lengkap letak link materi pelajaran, sampai cara mendownloadnya. Hal ini akan mempermudah pengguna terutama bagi pengguna yang belum begitu hafal isi website. Pada beberapa website sekolah, halaman help pada website berisikan panduan seperti cara upload, download pada website, dan FAQ (Frequently Asked Question).

Jika dilihat dari hasil kuisioner, website SMA N 1 Purbalingga masih belum memenuhi aspek error tolerant. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penghitungan data yaitu kuisioner nomor 11 dan 12 yang masih termasuk dalam kategori sikap negatif. Website masih belum menyediakan sarana pembantu yang bisa berupa halaman Help, selain itu pada website juga masih banyak halaman bermasalah yang tidak memiliki keterangan atau pesan kesalahan yang membantu pengguna mengetahui permasalahan atau kesalahan apa yang terjadi pada halaman website tersebut.

4.2.13. Aspek Easy To Use

(93)

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 13

Gambar 4.58 Diagram Batang Kuisioner Nomor 13 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x (bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0

(94)

Berdasarkan hasil penghitungan data, kuisioner nomor 13 termasuk dalam kategori sikap positif. Sebagian besar responden setuju bahwa mereka dapat dengan mudah menggunakan website. Menurut Whitney Quesenberry, easy to use berarti seberapa mudah sistem digunakan dan diingat oleh penggunanya. Desain website SMA tidak rumit, pada halaman awal website terdapat menu utama yang berisi sub menu. Dengan adanya desain menu tersebut, tampilan website menjadi tidak rumit, dibandingkan apabila semua sub menu langsung ditampilkan pada halaman awal. Tampilan desain yang rumit dan terlalu banyak tampilan pilihan sub menu akan menyebabkan pengguna cenderung kebingungan.

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 14

Gambar

Tabel 2.1 5E dan Kemungkinan Pendekatan Desain
Tabel 2.2 Kerangka Usability Berdasarkan Para Ahli dan Lembaga
Tabel 2.3 Kriteria Pengukuran Usability
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.. ide konsep sosok wanita Bengkulu, karena banyak hal yang bisa diolah dengan jumlah sembilan penari putri dalam karya ini yaitu, pola

Retna Dumilah mrakati pinundhut wande mring nata kang rayi malih pawestri ingkang sampun akrami nenggih punika kang antuk Pangeran Buminata. ingkang

 Stadium I, merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru4. dan belum menyebar ke kelenjar getah

jumlah Kom Uraian ik sak Ringan sak Berat ompok baran erintah adala mulasi penyu t Eksplorasi o Alat Eksp 2014 sebesa iri dari dari s .015.000 (em dengan nila sar Rp0 asi

Kecamatan 5 Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Rakumpit2. Anak Disabilitas 557 Gangguan Motorik, Lamban Belajar, Tuna

Hasil baru yang diperoleh dari penelitian ini terhadap beberapa penelitian yang relevan yaitu, penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar berupa modul berbentuk

KETIKA SUDAH SELESAI DIAJUKAN OLEH KOPERTIS, MAKA BISA DILIHAT PADA DATA PESERTA DAN MENGGUNAKAN PASSWORD PESERTA MASING‐MASING DENGAN STATUS (SUDAH DIAJUKAN OLEH PTU, SIAP

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Daya Serap Polutan Logam