• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF LAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) UNTUK PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF LAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) UNTUK PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF LAYANAN KESEHATAN

PEDULI REMAJA (PKPR) UNTUK PUSAT INFORMASI DAN

KONSELING REMAJA

( Studi kasus : PIK PERMANA Kabupaten Magelang )

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Rahmat Febrianto Nugraha

11.01.2945

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

(2)
(3)

1

PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF LAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) UNTUK PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA

( Studi Kasus : PIK PERMANA Kabupaten Magelang ) Rahmat Febrianto Nugraha1), Tonny Hidayat2),

1.2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : [email protected]), [email protected] c.id2)

Abstract - Information center and counseling adolescents or PIK PERMANA in Magelang need an application that can give new changes that the participants extension could tend to regard as counseling conducted so far are still using the old method that describes or explains the material its extension directly to the participants and it turns out the participants tend to not pay attention to any material that has been given by counselors, by using this metodi deemed less effective, therefore, PIK PERMANA need a media that could reduce these impacts and the media can facilitate a counselor in the delivery of the material.

This is what makes the author was motivated to try to create a media or applications that can help counselors in delivering the material and want to stir the interest of the general public about the importance of the extension. Therefore, the authors make a title: “Making Interactive Multimedia Services Adolescent Health Care (PKPR) Information And Counseling Center For Youth, By District Case Study PIK PERMANA Kabupaten Magelang.

This application is expected to help future counselors from PIK PERMANA in the delivery of the material and can make the public more intrigued about counseling with this PKPR material

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan komputer saat ini mengalami kemajuan yang begitu pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang salah satunya digunakan untuk media penyuluhan. Sehingga pemanfaatan komputer sangat diperlukan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

Di PIK PERMANA Kabupaten Magelang penyuluhan dan advokasi yang selama ini masih menggunakan metode klasikal dengan cara menjelaskan teori dirasa kurang efektif dikarenakan peserta penyuluhan cenderung tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian untuk membuat dan merancang visulaisasi penyuluhan dan advokasi khususnya untuk materi PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) agar lebih efektif dan memudahkan konselor untuk menjelaskan materi

sehingga peserta penyuluhan akan lebih tertarik terhadap materi dan cepat menyerap materi penyuluhan yang disampaikan oleh konselor sebaya.

Dengan adanya visualisai penyuluhan dan advokasi dalam bentuk aplikasi multimedia konselor dapat menjelaskan tetang kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual/PMS, HIV AIDS,dan NAPZA dengan lebih efektif. Selain itu juga agar penyuluhan lebih menarik untuk peserta penyuluhan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat media penyuluhan dan advokasi materi PKPR untuk PIK PERMANA?

2. Bagaimana cara membuat media penyuluhan dan advokasi untuk PIK PERMANA agar pemeberian materi lebih menarik dan efektif ?

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup pembuatan media penyuluhan dan advokasi berbasis multimedia sangat luas sesuai dengan fungsi dan tugasnya yang berbeda pada masing-masing bidang. Pembuatan media penyuluhan dan advokasi untuk PIK PERMANA, difokuskan pada pembatasan permasalahannya yaitu :

1. Perancangan media penyuluhan dan advokasi ini dibuat dengan menggunakan Adobe Flash CS3.

2. Perancangan media penyuluhan dan advokasi ini ditujukan untuk PIK PERMANA Kabupaten Magelang.

3. Perancangan media penyuluhan dan advokasi ini membahas tentang PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) yang meliputi kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual/PMS, HIV AIDS, dan NAPZA.

4. Perancangan media berbentuk multimedia interaktif.

5. Software yang digunakan Adobe Flash Professional CS3, Adobe Audition, CorelDRAW X4.

(4)

2

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu :

1. Memberikan suatu media penyuluhan dan advokasi dalam bentuk program aplikasi multimedia berupa cd interaktif.

2. Penyuluhan dan advokasi yang diberikan oleh PIK PERMANA menjadi lebih efektif.

3. Memenuhi syarat kelulusan Diploma III di STMIK Amikom Yogyakarta.

1.5 Metode Penelitian

Metode – metode yang digunakan dalm penelitian

1. Metode Observasi

Yaitu suatu metode pengumpulan data – data yang dilakukan dengan cara pengamatan.

2. Metode Wawancara

Yaitu metode yang dilakukan secara langsung melalui tanya jawab dengan narasumber.

3. Metode Browsing

Yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan obyek melelui pencarian di internet.

4. Metode Studi Pustaka

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencari bahan – bahan referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibatasi. 2. Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Multimedia

Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak audio visual connection(AVC) dan video adhapter card ps/2. Pada tahun 1994 diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia dipasaran.[ 1]

2.2 Pengertian Multimedia

Menurut Mulyanta dan Marlon Leong (2009: 1)2, “multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video, sehingga secara prinsip, multimedia merupakan gabungan dari tiga elemen dasar yaitu suara, gambar dan teks.”

[1]M.Suyanto, MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan

Keunggulan Bersaing, hal 19

[2]Winarno, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran,

hal 7

Merril dan Winarno (2009: 7)[2] menyatakan “multimedia merupakan gabungan teks, grafis, audio, animasi dan video yang bergerak ke sebuah aplikasi komputer.”

2.3 Multimedia Pembelajaran Interaktif

Multimedia Interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih untuk proses selanjutnya. Salah satu contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif. Dalam aktivitas belajar aspek yang paling penting adalah lingkungan.[2]

Apabila kedua konsep tersebut digabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan pesan, pengetahuan, ketrampilan serta dapat merangsang perhatian dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.[3]

2.5 Software yang digunakan 2.5.1 Adobe Flash CS3

Adobe Flash CS3 adalah salah satu aplikasi pembuat animasi yang cukup dikenal saat ini. Berbagai fitur dan kemudahan yang dimiliki menyebabkan Adobe Flash CS3 menjadi program animasi yang cukup populer. Tampilan, faungsi dan pilihan palet yang beragam, serta kumpulan tool yang lengkap membantu dalam pembuatan karya animasi yang menarik.

Flash merupakan software yang lengkap memiliki fitur menggambar, ilustrasi, mewarnai, animasi, dan programming pada Flash.Flash dapat digunakan secara langsung untuk mendesain gamabar atau objek yang akan dianimasikan. Fitur programming pada Flash menggunakan bahasa

ActionScript. ActionScript digunakan untuk

memberi efek gerak pada animasi. 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analis kebutuhan Sistem

3.1.1 Kebutuhan Sistem

Sistem penyuluhan dan advokasi yang masih bersifat manual seperti menyampaikan materi hanya dengan lisan disertai dengan pembagian selebaran cenderung tidak efektif. Maka diusulkan sistem yang tepat untuk menyampaikan materi PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) oleh PIK PERMANA. Dengan menyajikan sistem berbasis multimedia ini dapat menyajikan informasi audio-visual untuk menarik

[3]

Mulyanta dan Marlon Leong Tutorial Membangun

(5)

3

perhatian peserta penyuluhan untuk memperhatikan materi yang diberikan. Audio visual ini nantinya berbentuk informasi yang dapat disampaikan dan diterima oleh indra pendengaran dan penglihatan. Aspek ini meliputi aspek fisik dan non fisik yaitu : 1) Aspek Hardware

Dalam membangun sebuah sistem informasi dibutuhkan spesifikasi hardware yang baik untuk memberikan kemudahan dalam membangun sistem informasi tersebut. Sedangkan tahap implementasinya spesifikasi hardware yang dibutuhkan tidak terlalu membutuhkan spesifikasi hardware yang bagus. Yang termasuk bagian hardware ini adalah :

a) Memory (Storage/penyimpanan)

b) CPU (Control Processing Unit/untuk mengolah pusat)

c) Input Device (piranti masukan) d) Output Device (piranti keluaran) 2) Aspek Software

Pada aspek software aspek yang dibutuhkan adalah perangkat lunak yang akan dipakai. Pada aspek software aspek yang dianalisa adalah kebutuhan software atau perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun sistem informasi tersebut.

3) Aspek Brainware

Sumber daya manusia yang menjalankan semua sistem komputer mulai dari membuat analisis sistem, membuat program, menjalankan aplikasinya dan termasuk orang yang menjalankan data-data dalam sistem tersebut. Spesialis informasi sebagai pembuat program atau aplikasi ini serta menjalankan aplikasinya dan pemakai yaitu orang yang menjalankan data-data dalam aplikasi tersebut.

3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Merancang Konsep

Dalam merancang konsep pembuatan aplikasi ini penulis pertama kali menetukan materi penyuluhan yang sering disampaikan oleh PIK PERMANA, selanjutnya materi yang telah ditentukan ini diolah agar dapat disajikan dengan tampilan multimedia interaktif. Dalam pembuatan aplikasi ini memudahkan unsur- unsur penting multimedia yaitu teks, animasi, video, suara, dan gambar. Dengan perpaduan kelima unsur tersebut, aplikasi ini akan lebih menarik.

3.2.2 Merancang Isi

Dalam aplikasi ini terdapat beberapa menu materi yang akan menjelaskan tentang HIV/AIDS, NAPZA, PMS, Kesehatan Reproduksi dan karakter yang berbicara yang mengeluarkan suara dubbing yang akan menjelaskan tentang isi materi.

3.2.3 Merancang Naskah

Struktur Multimedia Herarki I : Intro

II : Home

A : Petunjuk Program

B : Materi dan Sub Menu Materi C : Info Program

3.2.4 Merancang Grafik a. Halaman Intro

b. Halaman Home

c. Halaman Petunjuk

“SELAMAT DATANG PADA PENYULUHAN MATERI PKPR OLEH PIK PERMANA”

Loading

PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

Info X Materi Petunju Volume

(6)

4

d. Halaman Materi

4. Implementasi Sistem Keunggulan :

• Memudahkan konselor dalam menyampaikan materinya kepada peserta penyuluhan.

• Membuat atau menciptakan media baru untuk masyarakat umum agar tertarik terhadap penyuluhan,betapa pentingnya penyuluhan itu Kelemahan :

• Animasi dan video yang ada didalam aplikasi ini masih perlu dikembangkan lagi atau diperbanyak untuk mempercantik aplikasi ini agar para peserta lebih tertarik. • Dengan menggunakan aplikasi ini memang

mempermudah konselor dalam penyampaian materinya, akan tetapi akan menciptakan konselor – konselor yang tidak berkompeten dalam menyampaikan materi secara langsung kepada masyarakat umum. 5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari uraian keseluruhan mengenai pembuatan aplikasi ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut, yaitu :

1. Aplikasi ini membuat pembicara / penyaji memudahkan presentasi dengan media teknologi yang lebih baik daripada sebelumnya yang hanya menggunakan presentasi biasa, aplikasi ini dibuat dengan menggunakan multimedia yaitu cd interaktif PKPR

2. Aplikasi ini menggunakan software adobe flash yang mendukung pembuatan cd interaktif. 3. Penyuluhan dan advokasi yang diberikan oleh

PIK PERMANA menjadi lebih efektif dengan menggunakan cd interkatif yang telah dibuat. 5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Aplikasi Penyuluhan dan Advokasi Materi PKPR Oleh PIK PERMANA maupun laporan ini masih banyak terdapat kekurangan yang sudah selayaknya dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pengembang selanjutnya sehingga menjadi lebih baik. Penulis menyarankan untuk penekanan yaitu:

1. Pada aplikasi CD interaktif ini perlu menambahkan animasi untuk mempercantik penampilan di dalam aplikasi PKPR.

2. Tambahkan menu untuk menampilkan video dari aplikasi cd interkatif ini.

3. CD interaktif ini perlu juga di tambahkan suara yang lebih jelas dan memberikan penambahan materi untuk penyaji agar bisa menambahkan materi secara up to date. Daftar Pustaka

[1] Suyanto,M. 2003,2005. Multimedia Alat Untuk

Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Andi

[2] Mulyanta dan marlon leong. 2009. Tutorial

Membangun Multimedia Interaktif-Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma

Jaya Yogyakarta.

[3] Winarno. 2009. Teknik Evaluasi Multimedia

Pembelajaran.Yogyarta: Genius Prima Media.

Biodata Penulis

Rahmat Febrianto Nugraha, memperoleh gelar

Diploma Komputer (a.m.d.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.

Biodata Pembimbing

Tonny Hidayat, M.Kom Dosen di STMIK AMIKOM

Yogyakarta.

Petunjuk Program X H

Berisi petunjuk penggunaan program

Volume

PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

PMS NAPZA KESPRO HIV/AIDS X H Volume

Referensi

Dokumen terkait

Bagi individu yang menjadi cabe- cabean, Peneliti memberikan saran kepada individu yang menjadi cabe- cabean agar dalam bertidak lebih memperhatikan dampak yang akan

Namun demikian, pendidikan Islam masih sangat diminati oleh ibu bapa untuk menghantar anak-anak mereka, hal ini ada hubungkaitnya dengan masyarakat di pulau tersebut yang

Dalam islamisasi Kerajaan Bone tercatat sebagai kerajaan terakhir yang menerima Islam sebagai agama resmi kerajaan (1611 M) di Sulawesi Selatan, pada masa Raja XII La Tenri

Kegunaan penelitian ini adalah untuk pengembangan kemampuan berfikir yang sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki, guna dapat mengungkapkan secara obyektif

Pengukuran drawbarpull dengan gandengan traktor sebagai pembeban dilakukan beberapa kali dengan menggunakan drawbar- pull meter yang dilengkapi dengan handy strain meter.. Pada

Menurut Sutabri (2005:42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi haruan yang mendukung

Bercak berwarna kuning yang muncul setelah disemprot penampak bercak sitroborat ini menunjukkan bahwa kemungkinan di dalam Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz mengandung senyawa

Hasil: Penilaian jumlah leukosit darah tepi berdasarkan kelompok dosis menunjukan peningkatan jumlah leukosit yang bermakna (p<0,05) pada kelompok K2, D1, D2, dan D3.