• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. PENERAPAN MANAJEMEN PRODUKSI IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus Leopardus)DI BALAI BESAR PENELITIANDAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT GONDOL-BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR. PENERAPAN MANAJEMEN PRODUKSI IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus Leopardus)DI BALAI BESAR PENELITIANDAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT GONDOL-BALI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1 TUGAS AKHIR

PENERAPAN MANAJEMEN PRODUKSI IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus Leopardus)DI BALAI BESAR PENELITIANDAN

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT GONDOL-BALI

BUDI ALAM 12 22 096

AGRIBISNIS PERIKANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 2015

(2)

2 HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN MANAJEMEN PRODUKSI IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus Leopardus) DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT GONDOL – BALI

TUGAS AKHIR Oleh : BUDI ALAM

12 22 096

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Politekni Pertanian Negeri Pangkep

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ratnawati, SE., M. Si Dr. H. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si NIP. 197906272008122001 NIP. 197212312006041135

Mengetahui,

Direktur Politeknik Negeri Pangkep Ketua Jurusan Agribisnis Perikanan

Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi.,M.Si NIP. 196306101988031003 NIP. 19730620 2002121 001

Tanggal Lulus : 24 Agustus 2015

(3)

3 HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Penerapan Manajemen Produksi Ikan Kerapu Sunu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali.

Nama : Budi Alam

Nim : 12 22 096

Jurusan : Agribisnis Perikanan

Disahkan oleh :

Dosen Penguji

1. Ratnawati, SE., M. Si (...)

2. Dr. H. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si (...)

3. Yunarti, S.P., M. Si (...)

4. Mihrani, SE., M. Si (...)

(4)

4 KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah – nyalah sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mulai tanggal 05 Januari – 24 Mei 2015 pada Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali. Penulis berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini, namun karena terbatasnya kemampuan, waktu dan pengetahuan.

Doa dan syukur serta rasa hormat yang mendalam buat Ayahanda Arifin dan Ibunda Timang serta seluruh keluarga atas segala bantuan, curahan kasih sayang serta restu yang telah diberikan. Terima kasih kepada Ratnawati, S.E., M.Si, dan Dr.Mauli Kasmi.,M.Si selaku pembimbing I dan II. Ucapan terima kasih pula kepada :

1. Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi, M.Si selaku ketua Jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

3. Yunarti,S.P.,M.Si dan Mihrani, SE.,M.Si selaku penguji I dan II.

4. Dosen, Staf dan teknisi Jurusan Agribisnis Perikanan.

5. Pegawai pada Balai Besar Peneltian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol – Bali.

(5)

5 6. Rekan – rekan mahasiswa jurusan Agribisnis Perikanan angkatan XXV serta adik – adik. Terima kasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis sendiri. Assalamu alaikum wr. wb.

Pangkep, 28 April 2015 Penulis

(6)

6 RINGKASAN

BUDI ALAM, 12 22 096, Manajemen Produksi Ikan Kerapu Sunu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali (dibimbing oleh Mauli Kasmi dan Ratnawati). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 Januari sampai 24 April 2015 di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara, pengamatan langsung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen produksi ikan kerapu sunu. Sedangkan kegunaannya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen produksi ikan kerapu sunu. Dan sebagai bahan pedoman oleh lembaga Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol – Bali dalam meningkatkan manajemen produksi ikan kerapu sunu.

Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen produksi ikan kerapu sunu yang dilakukan oleh BBPPBL Gondol – Bali meliputi : Perencanaan (persiapan wadah, pemasangan sistem listrik dan air asin, pemasangan sistem air asin dan tawar), Pengorganisasian (pembagian tenaga kerja), Pelaksanaan kegiatan (persiapan wadah pemeliharaan induk, pengadaan induk, seleksi induk, penebaran induk, pemeliharaan induk, pemberian pakan pada induk, pengelolaan kualitas air, pencegahan dan pengobatan penyakit ikan, pemijahan induk, pemanenan telur, seleksi dan perhitungan telur, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemberian pakan pada larva, pengelolaan kualitas air pada larva, pemanenan benih, produksi dan pemasaran benih), Pengawasan dan evaluasi.

(7)

7 DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Tujuan dan kegunaan... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian manajemen ... 4

B. Fungsi – Fungsi manajemen ... 5

C. Pengertian produksi ... 12

D. Klasifikasi ikan kerapu sunu ... 14

E. Morfologi ... 15

F. Habitat ikan kerapu sunu ... 16

G. Tingkah laku ikan kerapu sunu ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat ... 18

B. Jenis dan sumber data ... 18

C. Metode pengambilan data ... 19

D. Analisis data ... 19

(8)

8

E. Definisi operasional ... 20

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI A. Letak geografis ... 21

B. Sejarah singkat ... 21

C. Struktur organisasi ... 22

D. Fasilitas ... 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan... 25

B. Pengoorganisasian ... 27

C. Aktuating ... 29

D. Pengawasan dan evaluasi ... 36

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(9)

9 DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman 1. Fasilitas di BBPPBL Gondol – Bali ... 24 2. Jadwal pemberian pakan pada larva kerapu sunu ... 35

(10)

10 DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Struktur organisasi garis ... 8

2. Organisasi fungsional ... 9

3. Organisasi garis dan staf ... 10

4. Ikan kerapu sunu ... 15

(11)

11 DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Struktur organisasi BBPPBL, Gondol – Bali ... 42

2. Sistem aerasi dan aliran air ... 43

3. Bak pemeliharaan induk dan pemberian pakan ... 44

4. Pencegahan penyakit dan panen telur ... 45

(12)

12 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara maritim mempunyai potensial hasil perikanan laut yang sangat besar, Perhatian pemerintah dalam sektor perikanan laut semakin besar dengan dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan. Hal ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan dan pemeliharaan potensial perikanan laut semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia dan dapat meningkatkan pemasukan devisa negara. Salah satu strategi pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya laut adalah dengan pembenihan dan budidaya ikan kerapu, Darwisito (2001).

Pulau Bali memiliki laut yang cukup luas namun budidaya ikan laut masi tergolong skala rumah tangga. Hal ini disebabkan karena usaha budidaya ikan air laut khususnya ikan kerapu sunu sulit untuk di budidayakan serta membutuhkan pengalaman dan penanganan yang maksimal karena ikan kerapu sunu merupakan ikan yang sensitif, mudah terkena penyakit.

Komoditas ikan laut bernilai ekonomis tinggi, tetapi ketersediaan ikan laut saat ini hanya hasil tangkapan dari alam. Peluang usaha budidaya ikan laut sangat besar khususnya usaha budidaya ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus), tingginya permintaan pasar tehadap ikan laut memaksa nelayan menggunakan cara yang dilarang karena bekerja keras dalam menangkap ikan, namun penangkapan ikan yang berlebihan dapat merusak lingkungan hidup ikan misalnya terumbu karang, Kordi (2001).

(13)

13 Ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) adalah satu komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi dalam kondisi hidup di pasar Asia seperti, Singapura, Hongkong, Taiwan, dan Cina, ikan ini merupakan ikan konsumsi dengan harga cukup mahal dimana harga tingkat pengumpul di kota – kota besar seperti, Denpasar, Surabaya, dapat mencapai Rp. 200.000/kg Katimin (2015).

Manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada seperti penerapan fungsi manajemen dengan bekerja sama dalam suatu organisasi agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan dan menambah kegunaan dari suatu barang atau jasa. Manajemen produksi adalah salah satu cabang yang kegiatannya mengatur faktor – faktor produksi seperti manusia, tenaga kerja, mesin agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusab – keputusan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang yang direncanakan. dengan demikian, manajemen produksi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengarahan yang terkait dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol-Bali, merupakan balai pemerintah yang mengolah pembenihan dan budidaya ikan air laut khususnya ikan kerapu sunu dan memiliki sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan produksi, namun penerapan fungsi – fungsi manajemen kurang maksimal, baik dari perencanaan produksi maupun

(14)

14 penanganan saat proses produksi atau pelaksanaan kegiatan, oleh karena itu dipilih sebagai tempat penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang, maka yang jadi masalah di BBPPBL Gondol – Bali, yaitu bagaimana penerapan manajemen produksi ikan kerapu sunu di BBPPBL Gondol – Bali.

C. Tujuan dan kegunaan 1. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui penerapan manajemen produksi ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus).

2. Kegunaan penelitian

Berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen produksi ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus). Dan Sebagai bahan pedoman oleh Lembaga Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol dalam meningkatkan manajemen produksi ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus).

(15)

15 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan fungsi manajemen 1. Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Prancis yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Manajemen pada umumnya yaitu mengandung unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya untuk mencapai tujuan. Eddy (1999), mendefinisikan sebagai “pencapaian tujuan melalui orang lain” . Sedangkan menurut Puad (2003), manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan, pengoorganisasian, pengarahan, pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia.

Berbeda yang didefinisikan Suparmoko (2013), yang menyatakan bahwa manajemen merupakan salah satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang mungkin terjadi dimasa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelolah maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

(16)

16 Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa manajemen adalah suatu sistem yang terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis mengarah kepada proses perencanaan, pengoorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing – masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Menurut Gregory (2002), manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian kegiatan – kegiatan termasuk sistem pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran – sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

2. Fungsi – Fungsi Manajemen

Menurut Anonim (2009), Fungsi – fungsi manajemen yaitu:

a. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.

Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

c. Pengarahan yaitu untuk himbauan yang diberikan agar organisasi berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh

(17)

17 sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.

d. Pengawasan yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana. Fungsi manajemen yang didefinisikan oleh Anonim (2009), sejalan dengan pendapat dari Suparmoko (2013), yang menyatakan bahwa Fungsi manajemen yaitu:

a. Planning/perencanaan

Langkah pertama yang harus disusun oleh manajer adalah menyusun perencanaan bagi langkah pengembangan organisasi yang dikelolanya.

Proses penyusunan perencanaan melibatkan pemikiran ke depan berkaitan dengan apa yang akan dibuat dengan sumber daya yang tersedia.

Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.

1. Manfaat perencanaan

Perencanaan memberikan manfaat bagi pimpinan dalam menjalankan organisasi. Berikut ini adalah manfaat yang dapat diperoleh pimpinan apabila melakukan perencanaan :

a) Mengetahui apa yang terbaik.

b) Beroperasi dan punya pandangan ke depan.

c) Menciptakan pengertian arah orientasi kinerja.

d) Memastikan hal yang paling penting dan mendapatkan perhatian utama.

(18)

18 b. Organizing/pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses yang ditempuh untuk menyusun atau membentuk suatu organisasi. Pengorganisasian menciptakan suatu struktur dengan bagian – bagian yang terintegrasi didalamnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain saling mempengaruhi dan berkesinambungan.Salah satu tugas penting organisasi adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis dalam suatu kelompok yang terdiri dari berbagai macam individu dengan berbagai kepentingan.

1. Manfaat dan Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian bertujuan membagi pekerjaan besar ke dalam divisi/bagian yang lebih kecil dalam organisasi dengan tujuan untuk mempermudah tugas manajer dalam melakukan pengawasan dan pelaksanaan kegiatan sehari – hari. Pengorganisasian juga membantu menjelaskan struktur garis wewenang, batas wewenang dan koordinasi antar bagian dalam organisasi.

2. Bentuk – Bentuk Struktur Organisasi

Ditinjau dari hubungan wewenangnya bentuk – bentuk organisasi dapat dibagi menjadi organisasi garis, organisasi fungsional, organisasi garis dan staf dan organisasi matrik.

(19)

19 1) Organisais garis

Bentuk organisasi ini diciptakan oleh Henry Fayol. Organisasi garis biasanya diterapkan pada organisasi yang masih relatif kecil dengan struktur organisasi yang sangat sederhana karena jumlah pegawai sedikit dan antara pempinan dan bawahan saling mengenal. Struktur organisasi ini hanya mengenal satu komando, yaitu dari pimpinan ke bawahan, sedangkan tanggung jawab dilaporkan atasan ke bawahan.

Gambar 1. Organisasi Garis

2) Organisasi Fungsional

Bentuk organisasi fungsional diciptakan oleh F.W Taylor. Struktur organisasi dibagi menurut fungsi pekerjaan. Dalam penerapannya pimpinan memiliki wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang masih ada hubungan fungsi yang dipimpinnya. Di lain pihak pimpinan dalam organisasi tersebut juga dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja yang kedudukannya lebih tinggi sehingga dalam

Direktur

Produksi Keuangan Pemasaran SDM

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

(20)

20 hal ini tanggung jawab pelaksanaan tugas tidak hanya kepada satu pimpinan saja.

Gambar 2. Organisasi Fungsional

3) Organisasi Garis dan Staf

Struktur organisasi garis dan staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Sebuah organisasi yang menerapkan bentuk organisasi dan staf biasanya pekerjaannya lebih kompleks dengan wilayah kerja yang luas dan jumlah karyawan yang banyak. Karena pekerjaan sangat kompleks maka dalam organisasi status pegawai dibagi menjadi dua bagian, yaitu staf dan sebagai bagian penasihat dan kelompok garis sebagai bagian pelaksana.

Manajer

Produksi Distribusi

Produksi Pemeliharaan Pengawasan Penjualan Promosi Analisa

(21)

21 Gambar 3. Organisasi Garis dan Staf

4) Organisasi Matriks

Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan SDM yang mempunyai keterampilan di masing – masing bagian dalam perusahaan yang dikumpulkan menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan.

Direktur

Staf/ penasehat

Produksi Keuangan Pemasaran

(22)

22 c. Actuating/pegarahan

Setelah rencana selesai dibuat, struktur organisasi terbentuk dan rekrutmen tenaga kerja telah dilakukan, langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan. Fungsi pelaksanaan berkaitan dengan kegiatan yang bertujuan agar orang – orang yang terlibat dalam organisasi dapat bekerja dengan cara membantu tercapainya tujuan yang teah ditetapkan. Pemimpin bertindak mengarahkan bawahan agar bekerja sebaik – baiknya. Pada tahap ini, unsur kegiatan monitoring atas segenap apa yang terjadi dan perkembangan pencapaian sasaran sangat diperlukan agar tindakan antisipasi dapat dilakukan jika sewaktu – waktu diperlukan.

d. Controling/pengawasan

Fungsi pengawasan dilakukan seorang manajer dengan melakukan penilaian dan mengendalikan jalannya kegiatan organisasi. Fungsi pengawasan bertujuan meluruskan kembali kesalahan dan penyimpangan yang terjadi agar sesuai rencana dan tujuan organisasi. Proses pengawasan dilakukan dengan penetapan standar kerja dan cara kerja, pengukuran prestasi kerja, memberikan pengarahan dan melakukan perbaikan. Hubungan antara fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan saling berkitan satu sama lain secara erat.Selain itu keempat fungsi tersebut juga bersifat proses berkesinambungan.

(23)

23 B. Pengertian produksi

Menurut Harsono (2000), produksi adalah setiap usaha manusia atau kegiatan yang membawa benda ke dalam suatau keadaan sehingga dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia. Sedangkan menurut Assauri (1999), produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa, berupa tanah, modal, tenaga kerja dan skill.

Berbeda yang didefinisikan oleh Partadireja (1985), yang menyatakan bahwa produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menambah nilai guna suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. Sedangkan yang didefinisikan oleh Sumarti (1987), produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor – faktor produksi.

Dari beberapa pengertian tentang definisi produksi diatas, dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor – faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah kegunaan barang atau jasa.

C. Pengertian manajemen Produksi

Menurut Suyadi (2000), manajemen produksi adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain. Sedangkan menurut Buffa (2000), manajemen produksi merupakan rangkaian kegiatan yang ditetapkan sebagai suatu pengambilan

(24)

24 keputusan yang berkaitan dengan proses produksi, sehingga barang dan jasa yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi jumlah, mutu dan dalam waktu yang direncanakan dengan biaya yang minimal. Berbeda yang didefinisikan oleh Anoraga (2004), manajemen produksi merupakan seluruh aktifitas untuk mengatur dan mengkoordinasikan faktor – faktor produksi secara efisien untuk menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Suparmoko (2013), manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur faktor – faktor produksi seperti manusia, mesin agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dilibatkan keputusan – keputusan yang berhubungan denganuntuk usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengarahan, yang terkait dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau peruahaan.

1. Pengendalian Sistem Produksi

Tujuan pengendalian produksi adalah untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai dengan rencana, baik jumlah, kualitas, harga, maupun waktunya. Kegiatan yang termasuk pengendalian produksi, yaitu :

a. Pengendalian bahan.

b. Pengendalian proses produksi.

c. Pengendalian tenaga kerja.

(25)

25 d. pengendalian kualitas.

e. pengendalian biaya produksi.

f. pengendalian pemeliharaan peralatan.

2. Rancangan sistem produksi

Perencanaan sistem produksi diperlukan karena adanya keterkaitan antara kegiatan – kegiatan lain dan kegiatan produksi itu sendiri. Perencanaan ini meliputi kegiatan :

a. Perencanaan lokasi

b. Perencanaan letakfasilitas produksi c. Perencanaan lingkungan kerja d. Perencanaan standar produksi e. Perencanaan standar produksi f. Perencanaan produk.;

D. Klasifikasi ikan kerapu Sunu

Menurut Heemstra (1993), klasifikasi dan morfologi ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) merupakan komoditas ekspor yang harganya cukup tinggi. Klasifikasi ikan kerapu sunu yaitu sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygi Famili : Serranidae Genus : Plectropomus

Spesies : Plectropomus leopardus

(26)

26 E. Morfologi

Pada umumnya ikan kerapu memiliki bentuk tubuh agak rendah, moncong panjang memipih dan menajam, gigi pada bagian sisi sebanyak 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip bintik hitam.

Badan ikan memanjang tegap. Ikan kerapu sunu memiliki bentuk tubuh agak gepeng dan memanjang, ciri yang membedakan antara ikan kerapu sunu dengan ikan kerapu lainnya adalah kepala, badan, dan bagian tengah dari sirip berwarna abu – abu kehijau – hijauan, cokelat, merah, atau jingga kemerahan dengan bintik-bintik biru yang berwarna gelap pada pinggirnya. Bintik – bintik pada kepala dan bagian depan badan sebesar diameter bola matanya atau lebih besar. Bentuk ujung sirip ekor ikan kerapu sunu rata, ujung sirip tersebut terdapat garis putih. Sirip punggung ikan kerapu sunu terdapat duri sebanyak 7 – 8 buah. Ikan kerapu sunu dapat dilihat pada Gambar 1.

a b c d e f g h

Gambar 4. ikan kerapu sunu

(27)

27 Keterangan :

a. Mulut b. mata c. sirip renang d. perut e. sisik

g. sirip bawah h. sirip atas

F. Habitat Ikan Kerapu Sunu

Ikan kerapu tersebar luas dari wilayah Asia Pasifik termasuk Laut Merah, tetapi lebih terkenal dari teluk persi, Hawai, atau Polinesia dan hampir seluruh perairan pulau tropis Hindia dan Samudera Pasifik Barat dari Pantai Timur Afrika sampai dengan Mozambika, Kep. Seribu, Lampung Selatan, Kep. Riau, Bangka Selatan, dan Perairan Terumbu Karang. Ikan Kerapu merupakan ikan dasar umumnya ditemukan di Daerah Terumbu Karang namun ada juga yang ditemukan di Daerah Muara atau di Daerah Pantai yang Berbatu Karang. Ikan kerapu muda banyak ditemukan di Perairan Pantai sedangkan yang lebih dewasa akan menghuni perairan yang lebih dalam yang berbatu karang.

kedalaman favorit ikan ini adalah antara 7-9 meter dan kecerahan air laut > 5 meter.

(28)

28 G. Tingkah Laku Ikan Kerapu Sunu

Kerapu sunu mencari makan hingga menyergap mangsa dari tempat persembunyianya, cara makannya dengan memakan satu persatu makanan yang diberikan sebelum makanan tersebut sampai ke dasar. Makanan ikan kerapu terdiri dari ikan cumi dan udang. Ikan kerapu budidaya sudah bisa makan pakan buatan. Telur dan larva kerapu bersifat pelagis. Sementara kerapu muda hingga dewasa bersifat Demersal atau berdiam di dasar kolam. Habitat favorit larva kerapu sunu adalah perairan pantai didekat muara sungai pada siang hari larva kerapu biasanya tidak muncul kepermukaan air. Sebaliknya pada malam hari muncul kepermukaan air.

Hal ini sesuai dengan sifat kerapu sebagai organisme nocturnal, yakni pada siang hari lebih banyak bersembunyi di liang-liang karang dan malam hari aktif bergerak untuk mencari makanan.

(29)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat

Penelitian penerapan manajemen produksi ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) dilaksanakan pada tanggal 05 Januari sampai 24 Mei 2015, bertempat di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol, Bali.

B. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan pada penyusunan tugas akhir yaitu, Data kualitatif yang merupakan data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik, berwujud pertanyaan atau berupa kata – kata.

Sumber data yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil observasi, wawancara dengan pegawai di Balai Besar Penelitian Dan pengembangan Budidaya Laut Gondol – Bali.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan – catatan yang berhubungan dengan penelitian.

(30)

30 C. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Metode wawancara

Wawancara adalah kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan informasi. Di samping mendapatkan gambaran yang menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi yang penting.

2. Observasi

Observasi adalah sebuah metode yang bersifat alamiah, dengan demikian pemahaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus peneliti, dari pentingnya permasalahan dan sasaran umum dari penelitian.

3. Studi literatur

Studi literatur yaitu penelusuran pustaka melalui literatur yang berhubungan dengan penerapan manajemen produksi ikan kerapu sunu.

D. Analisis Data

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif yaitu untuk mendapatkan gambaran kinerja perusahaan secara umum dan berbagai masalah yang merupakan kendala serta faktor pendukung yang dimiliki perusahaan. Analisis deskriftif bertujuan menggambarkan sifat, keadaan, gejala atas suatu objek yang diteliti.

(31)

31 E. Defenisi operasional

1. Ikan adalah bernapas dengan insang, bergerak dengan sirip, bertulang belakang dan selama hidupnya berada didalam air.

2. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan pada suatu sistem bisnis perikanan.

3. Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan.

4. Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa.

5. Manajemen produksi adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain.

6. Ikan kerapu merupakan jenis ikan bertipe hermaprodit protogini, dimana proses di ferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan atau ikan kerapu ini memulai siklus hidupnya sebagai ikan betina kemudian berubah menjadi ikan jantan.

Referensi

Dokumen terkait

Para perawat rawat inap di RS ”X” Kota Bandung dengan derajat common humanity yang rendah akan cenderung menganggap bahwa dirinya merupakan satu-satunya orang yang

Konselor Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido dengan derajat common humanity tinggi akan menganggap bahwa kegagalan dalam membiarkan residen relapse, orang tua

Mahasiswa Buddhis yang derajat komponen common humanity-nya rendah akan lebih memilih menarik diri saat mendapatkan nilai buruk atau teguran dan feedback dari

Selain itu, teknik Cube Mapping tidak mengurangi resolusi gambar tekstur seperti teknik yang lain (Sphere Mapping dapat mengurangi resolusi sampai dengan

PJTB1 PJTB2 PJTKB Penjelasan Kuesioner Individu Blok XII : Lingkungan PJTB1 PJTB2 PJTKB B : Perilaku PJTB1 PJTB2 PJTKB Penjelasan Kuesioner Individu Blok XIII C :

Dalam kegiatan operasionalnya, LPDB KUMKM melayani KUMKM dengan mengelola dana bergulir untuk pembiayaan KUMKM yang antara lain berupa pinjaman dan bentuk

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tergolong kategori baik pada 90,6% seluruh subjek penelitian dan pada 93,3% subjek dengan pityriasis versicolor ; tidak

Provinsi Kota Nama Provider Kategori Alamat Telepon Faksimili RI/IP RJ/OP EDC DI TEMPAT 569 JAWA BARAT BOGOR PALANG MERAH INDONESIA (PMI) RS Jl. Raya Pajajaran No. Raya Cibuluh