PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PONTI SEGAR,
DISTRIBUTOR AIR MINUM KEMASAN BERBAGAI MEREK
BIDANG KEGIATAN: PKM ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh:
Ketua Kelompok : Rozak Ade Rahmanto (H34060802 / t.a. 2006) Anggota Kelompok : Ichfani Listiawati (H34062830 / t.a. 2006) Syura Awathif Ahmad A. W. (H34063101 / t.a. 2006) Decy Ekaningtyas (H34070068 / t.a. 2007)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PONTI SEGAR,
DISTRIBUTOR AIR MINUM KEMASAN BERBAGAI MEREK
BIDANG KEGIATAN: PKM ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh:
Ketua Kelompok : Rozak Ade Rahmanto (H34060802 / t.a. 2006) Anggota Kelompok : Ichfani Listiawati (H34062830 / t.a. 2006) Syura Awathif Ahmad A. W. (H34063101 / t.a. 2006) Decy Ekaningtyas (H34070068 / t.a. 2007)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 1.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rozak Ade Rahmanto
b. NRP : H34060802
c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ichfani Listiawati
b. NRP : H34062830
c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu
a. Nama Lengkap : Syura Awathif Ahmad A. W.
b. NRP : H34063101
c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu
a. Nama Lengkap : Decy Ekaningtyas
b. NRP : H34070068
c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Analisis Kelayakan Usaha Ponti Segar, Distributor Air Minum Kemasan Berbagai Merek
2. Bidang Ilmu : PKM Artikel Ilmiah 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rozak Ade Rahmanto
b. NIM : H34060802
c. Departemen : Agribisnis
d. Universitas : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan HP : Wisma Asri Babakan Lebak
HP. 0856 4027 1441
f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 (tiga) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Yusalina, MSi
b. NIP : 131 914 523
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komplek Alam Sinarsari A-85 Dramaga. HP. 08121976563
Menyetujui,
Bogor, 6 April 2009
Ketua Departemen Ketua Pelaksana Kegiatan
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS Rozak Ade Rahmanto
NIP. 131 415 082 NIM. H34060802
Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan Dosen Pendamping
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Dra. Yusalina, MSi
NIP. 131 473 999 NIP. 131 914 523
LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM
1. Judul Tulisan yang Diajukan : Analisis Kelayakan Usaha Ponti Segar, Distributor Air Minum Kemasan Berbagai Merek
2. Sumber Penulisan (beri tanda X yang dipilih)
( X ) Kegiatan Praktek Lapang/Kerja dan sejenisnya, KKN, Magang, Kegiatan Kewirausahaan (pilih salah satu), dengan keterangan lengkap:
Praktikum Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.
Vioni Derosya, Annisa Nur M., Evi Mariani, Ichfani Listiawati, Maya Puspita Sari. 2008. Studi Kelayakan Bisnis PT Ponti Persada. Bogor : Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.
____________________________________________________________ ( ) Kegiatan Ilmiah lainnya (sebutkan) dengan keterangan lengkap:
____________________________________________________________ Tulis lengkap: Nama penulis. Tahun. Judul karya. Tempat kegiatan.
____________________________________________________________
Keterangan ini penulis buat sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Mengetahui,
Bogor, 6 April 2009
Ketua Departemen Ketua Kelompok
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS Rozak Ade Rahmanto
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Ponti Segar, Distributor Air Minum Kemasan Berbagai Merek”. Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa – Artikel Ilmiah (PKM-AI) tahun 2009.
Karya tulis ini mencoba menjelaskan tentang analisis kelayakan bisnis suatu usaha di daerah sekitar kampus IPB, Dramaga, Bogor. Objek usaha yang diambil sebagai studi kasus adalah Ponti Segar. Analisis kelayakan usaha Ponti Segar dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek atau kriteria kelayakan, untuk melihat sejauh mana usaha Ponti Segar ini layak untuk dijalankan. Selain itu, dilakukan pula analisis sensitivitas terhadap usaha Ponti Segar, untuk melihat kelayakan usaha Ponti Segar jika terdapat perubahan harga input dan output. Karya tulis ini kami susun sebagai masukan pada saat pengambilan keputusan dan juga sebagai bahan evaluasi bagi usaha Ponti Segar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan.
Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri ketika hendak mendirikan usaha maupun ketika sedang menjalankan suatu bisnis atau proyek.
Bogor, 6 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ... ii
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ... iii
LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM ... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x ABSTRAK ... 1 PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Rumusan Masalah ... 2 Tujuan Penulisan ... 2 Metode Penelitian ... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 3
Profil Perusahaan ... 3
Aspek Pasar dan Bauran Pemasaran ... 3
Aspek Teknis dan Teknologi ... 4
Aspek Manajemen ... 5
Aspek Legal ... 5
Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan ... 5
Analisis Kriteria Kelayakan Finansial ... 5
Penjelasan Analisis Kelayakan Finansial ... 6
Analisis Sensitivitas ... 7
KESIMPULAN DAN SARAN ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 9
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1. Daftar Produk Ponti Segar ... 3 2. Tabel 2. Daftar Supplier Ponti Segar ... 4 3. Tabel 3. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas ... 7
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Logo Ponti Segar ... 3
2. Gambar 2. Desain Tempat Ponti Segar ... 4
3. Gambar 3. Trolly ... 9
4. Gambar 4. Sepeda Motor ... 9
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Dokumentasi Perusahaan ... 9 2. Lampiran 2. Cash Flow Perusahaan Ponti Segar ... 10
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PONTI SEGAR, DISTRIBUTOR AIR MINUM KEMASAN BERBAGAI MEREK
Rozak Ade Rahmato, Ichfani Listiawati, Syura Awathif Ahmad Abdul Wadud dan Decy Ekaningtyas
Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Ponti Segar merupakan unit usaha yang bergerak di bidang distribusi air minum kemasan dalam berbagai merek. Perusahaan milik Bapak Isnaini di sekitar Kampus IPB Darmaga ini merupakan usaha yang prospektif karena dalam usianya yang baru dua tahun sudah menghasilkan income yang cukup besar.
Segmentasi pasar Ponti Segar adalah semua kalangan dan usia. Target pasarnya adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Ponti Segar memposisikan produknya sebagai produk yang berkualitas, terjamin, dan sehat.
Ponti Segar mampu mengkoordinasikan variabel-variabel bauran pemasaran dengan baik. Baik dari produk, harga, promosi, maupun saluran distribusinya. Ponti Segar mempekerjakan dua orang karyawan yang dibantu dengan 1 unit sepeda motor dan 1 unit trolly untuk mengantarkan pesanan. Barang yang keluar ataupun masuk dicatat dalam buku khusus. Legalitas usaha Ponti Segar dibuktikan melalui adanya NPWP dan retribusi tempat usaha.
Selain menjalankan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, ditinjau dari aspek ekonomi, Ponti Segar mampu menyerap pengangguran. Dari aspek lingkungan, keberadaan Ponti Segar tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Dari perhitungan yang dilakukan menunjukkan NPV > 0 (nol) dan nilai IRR > Opportunity Cost of Capital (OCC) yaitu sebesar 15% per tahun. Selain itu, nilai Net B/C > 1 dan nilai Gross B/Cjuga > 1. Ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak (feasible) untuk dijalankan.
Analisis sensitivitas pada usaha Ponti Segar dilakukan dengan menggunakan dua asumsi, yaitu adanya perubahan pada faktor input (terjadi kenaikan biaya pembelian barang dagang sebesar 3%) dan faktor output (terjadi peningkatan nilai penjualan barang dagang sebesar 3%). Implikasi perubahan tersebut masih dapat diterima dan usaha Ponti Segar tetap layak dijalankan.
Keywords : bisnis, kelayakan usaha, sensitivitas
PENDAHULUAN Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,
dimana setiap pihak memiliki kepentingan tersendiri. Investor ingin mengetahui keuntungan investasi, bank ingin mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat investasi tersebut bagi perekonomian dan pemerataan kesempatan kerja.
Studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitian menyangkut berbagai aspek yang meliputi aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan keuangan, yang digunakan sebagai dasar analisis studi kelayakan. Hasilnya dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis yang akan dijalankan layak atau tidak untuk dilaksanakan, serta merupakan bahan evaluasi bagi bisnis yang sedang berlangsung, apakah layak atau tidak untuk tetap dipertahankan.
Ponti Segar yang bergerak dalam bidang distribusi air minum kemasan dalam berbagai merek merupakan unit bisnis yang memiliki keunikan, karena dengan usia sekitar 2 tahun dan skala usaha yang kecil, telah menjadi sebuah usaha yang profitable. Secara umum, usaha ini dapat dikatakan layak. Namun, hal ini masih perlu diuji dan didukung dengan berbagai aspek pendukung lainnya agar dapat dibuktikan bahwa unit usaha ini memang layak dijalankan. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang spesifik, mencakup seluruh aspek studi kelayakan bisnis, yang mampu menjelaskan apakah usaha ini layak untuk dijalankan atau tidak. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan usaha Ponti Segar ditinjau dari aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan keuangannya?
2. Bagaimana kelayakan usaha Ponti Segar berdasarkan analisis sensitivitas terhadap perubahan harga input dan output?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kelayakan usaha Ponti Segar ditinjau dari aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan keuangannya.
2. Melakukan analisis sensitivitas usaha Ponti Segar terhadap perubahan harga input dan output.
Metode Penelitian
Kegiatan penulisan ini menggunakan studi kasus dan literatur. Studi kasus ini dilakukan di PT Ponti Segar, Jl. Babakan Raya Kampus IPB Darmaga, Kios 22-23. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pemilik usaha. Data sekunder bersumber dari teori dan kutipan artikel dari internet maupun buku-buku yang terkait. Analisis data dan pembahasan dilakukan melalui pendekatan deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Perusahaan
Pada tanggal 30 April 2007 Bapak Isnaini membentuk sebuah usaha yang bernama Ponti Persada yang kini dikenal dengan nama Ponti Segar. Kios Bapak Isnaini berukuran 4x4 m2 dan beralamat di Jl. Babakan Raya Kampus IPB Darmaga, No. 22-23. Ponti Segar merupakan agen air minum kemasan segala merek. Usahanya telah berjalan sekitar dua tahun.
Visi perusahaan Ponti Segar adalah menjadi distributor air minum terbesar di Bogor dengan menyediakan produk berkualitas. Misinya adalah meningkatkan kualitas hidup yang sehat terutama bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Aspek Pasar dan Bauran Pemasaran
Gambaran Umum Pasar
Produk yang dipasarkan adalah: air mineral kemasan galon, gelas, dan botol, serta minuman kemasan berbagai rasa dan merek. Ponti Segar mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk air minum galon sekitar 40% dan untuk air minum kemasan gelas dan botol sekitar 28,5% serta minuman lain sekitar 50%. Aspek Pasar
• Segmentation (Segmentasi)
Segmentasi dari Ponti Segar adalah produk yang bisa dinikmati oleh semua usia dan semua kalangan, baik atas, menengah, maupun bawah.
• Targeting (Target)
Target pasar Ponti Segar adalah mahasiswa dan masyarakat di sekitar kampus. • Positioning (Penempatan)
Ponti Segar berusaha untuk memposisikan produknya sebagai produk yang berkualitas, terjamin, dan sehat.
Bauran Pemasaran
• Place (Saluran distribusi)
Jalan Babakan Raya merupakan lokasi strategis bagi usaha Ponti Segar karena dekat dengan wilayah pemasarannya, yaitu di sekitar Desa Babakan-Darmaga. • Promotion (Promosi)
Promosi dilakukan dengan cara menjadi sponsor kegiatan mahasiswa serta melalui brosur, pemberian stiker, dan sebagainya.
• Product (Produk)
Adapun produk yang ditawarkan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Produk Ponti Segar
No Nama Barang Harga Jual No Nama Barang Harga Jual
1 2Tang 1500 ml Rp 28.000,- 17 Fruit Tea Rp
30.000,-2 Prim-a 330 ml Rp 21.000,- 18 Fruitamin Rp
15.000,-3 2Tang 600 ml Rp 28.000,- 19 Frutang Rp
15.000,-4 2Tang gelas Rp 16.000,- 20 Galon Kosong Rp
38.000,-5 Aquasis Rp 13.500,- 21 Teh Kotak Rp
43.000,-6 Ale-ale Rp 15.000,- 22 Mountea Rp
18.000,-7 Topqua gelas Rp 13.000,- 23 Nu Green Tea 330 ml Rp
55.000,-Gambar 1. Logo Ponti Segar
8 Prim-a gelas Rp 15.000,- 24 Nu Green Tea 500 ml Rp
71.000,-9 Prim-a 600 ml Rp 22.000,- 25 Okky Jelly Drink Rp
18.000,-10 Aqua 600 ml Rp 32.000,- 26 Panther Rp
15.000,-11 Aqua galon Rp 13.000,- 27 Real Good Rp
60.000,-12 Aqua gelas Rp 18.000,- 28 Teh Botol Rp
30.000,-13 Asem Jawa Rp 15.000,- 29 Teh Gelas Rp
18.000,-14 Coca-cola Rp 31.000,- 30 Topqua 600 ml Rp
22.000,-15 FN (soda) Rp 33.000,- 31 Mizone Rp
30.000,-16 Fresh Tea Rp 30.000,-
• Price (Harga)
Harga yang ditetapkan adalah harga yang wajar dan terjangkau bagi konsumen namun tetap mampu bersaing dengan pelaku usaha produk sejenis lainnya. Aspek Teknis dan Teknologi
Arus Masuk Barang ke Ponti Segar
Tabel 2. Daftar Supplier Ponti Segar
Produk Distributor Intensitas Pengirimandan Jumlah Barang
Aqua Galon • PT Tirta Maluku (Jalan Tergantung pesanan Ponti Segar dan stok
Semeru Merdeka) yang ada. Pengiriman barang setiap 2 hari
• Distributor lain sekali, sebanyak 80 buah.
Teh Botol • PT Sosro (komplek Sesuai dengan pesanan Ponti Segar,
Yasmin) dikirim setiap 1 minggu sekali. Jumlah
• Rizki Varia (Ciomas) barang yang dipesan sekitar 20 krat.
Prim-a, PT Barokah Sesuai dengan pesanan Ponti Segar,
Coca-cola dikirim 3x seminggu sekitar 20 krat.
Minuman PJ Kartika Leuwiliang Sesuai pesanan Ponti Segar, dikirim
cup seminggu sekali, 50 kardus/bulan.
Aquasis PJ Santosa Seafor Sesuai pesanan Ponti Segar, dikirim
seminggu sekali, 30 kardus/bulan.
Teknologi
Teknologi yang diterapkan Ponti Segar belum tergolong modern, yakni 1 unit sepeda motor dan 1 unit trolly. Pembukuan dilakukan secara sederhana, tidak menggunakan komputer, hanya menggunakan buku catatan keluar masuk barang.
Tempat
Alasan pemilihan lokasi usaha Ponti Segar di Jalan Babakan Raya adalah karena lokasinya yang strategis, dekat dengan konsumen sehingga mampu menghemat biaya operasional. Kios Ponti Segar yang berukuran 4x4 m2 dirasa kurang luas karena terdapat space penjualan ringtone yang disewakan.
Gambar 2. Desain Tempat Ponti Segar Keterangan:
1 2 3 1. Kamar Mandi
2. Tumpukan air kemasan dalam kardus 3. Tumpukan air galon
4 4. Bagian atas terdapat tumpukan kardus minuman
gelas & bagian bawah krat minuman botol
6 5. Box penjual Ringtone
5 5 6. Tumpukan krat minuman botol
Ponti Segar memiliki dua orang pekerja. Belum adanya spesialisasi kerja, menyebabkan para karyawan melakukan dua jenis pekerjaan yaitu pengiriman dan pembukuan. Bahkan pemilik usaha terkadang ikut mengantarkan barang pesanan langsung kepada konsumen. Jam kerja Ponti Segar berkisar antara 7 hingga 12 jam sehari. Insentif karyawan adalah sebesar Rp 450.000,- ditambah uang makan. Supplier Ponti Segar terdiri dari distributor tetap dan tidak tetap.
Aspek Legal
1. Legalitas Tempat Usaha
Lahan tempat usaha adalah milik IPB sehingga setiap hari dikenakan retribusi. 2. Legalitas Usaha
Ponti Segar merupakan usaha yang legal karena usaha tersebut telah terdaftar dengan Nomor Pokok Wajib Pajak 02.405.825.7-404.000.
3. Legalitas Karyawan
Karyawan yang bekerja memiliki identitas yang jelas dan tidak memiliki riwayat hidup yang buruk artinya tidak pernah terlibat kejahatan.
4. Legalitas Produk
Produk yang ditawarkan merupakan produk legal, halal, dan higienis karena produk tersebut dipesan dari distributor yang jelas dan memiliki izin usaha. Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Aspek Ekonomi
Di lihat dari aspek ekonomi Ponti Segar mampu menyerap pengangguran, karena mempekerjakan dua orang karyawan. Selain itu, Ponti Segar juga ikut meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi.
Aspek Sosial
Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Ponti Segar meliputi: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat.
Aspek Lingkungan
Keberadaan Ponti Segar sendiri tidak mengganggu lingkungan sekitar, karena usahanya tidak membuang limbah dan merusak lingkungan.
Analisis Kriteria Kelayakan Finansial Kriteria kelayakan finansial meliputi: 1. Inflow
Terdiri dari: nilai penjualan total selama 4 bulan, nilai penyewaan toko sekitar Rp 400.000-500.000 per bulan, dan grant (bantuan) dari kakak kandung pemilik sebagai modal awal usaha yang besarnya Rp 8.000.000,-. Pada caturwulan kedua didapat bantuan modal sebesar Rp 6.000.000,-.
2. Outflow
Terdiri dari: investasi berupa bangunan toko senilai Rp 20.000.000,- dan biaya retribusi sebesar Rp 12.000,-. Dalam analisis ini, investasi berupa alat transportasi yaitu motor menjadi patokan umur ekonomis usaha, yaitu lima tahun. Investasi lainnya adalah dispenser dan meja penyangga tempat
penyimpanan barang. Biaya operasional terdiri dari: biaya pembelian barang dagang yang setiap empat bulan sekali diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 2% dari caturwulan sebelumnya, biaya tenaga kerja, dan biaya rutin lainnya seperti biaya listrik, air, dan perawatan motor.
3. Net Benefit (manfaat bersih tambahan)
Pada tahun pertama, net benefit bersifat negatif yaitu sebesar Rp 22.933.000,-. Pada tahun kedua usaha tersebut sudah mulai menghasilkan net benefit positif sebesar Rp 3.467.881,- dan caturwulan berikutnya dihasilkan keuntungan yang semakin tinggi dengan asumsi peningkatan jumlah barang yang dijual sebesar 4% dari nilai caturwulan sebelumnya, kecuali pada caturwulan tiga dimana nilai net benefit bernilai negatif dikarenakan adanya nilai pembayaran pinjaman dan pajak penghasilan yang cukup besar.
Penjelasan Analisis Kelayakan Finansial
Net Present Value (NPV)
NPV adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek feasible (layak) atau tidak. Perhitungan net present value merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan opportunity cost of capital sebagai discount factor (DF). Formula net present value adalah:
n
NPV = ∑Bt−Ctt  NPV = Rp 29.387.287,24
t =1 (1 + i)
Hasil perhitungan menunjukkan NPV > 0 (nol), ini berarti usaha (proyek) tersebut layak untuk diusahakan. Apabila NPV < 0, maka suatu usaha tidak layak dilakukan, dan jika NPV = 0 (nol) berarti berada dalam kedaan break event point.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0 (nol). Dengan demikian, apabila hasil perhitungan IRR > Opportunity Cost of Capital (OCC), dikatakan proyek tersebut layak, bila IRR=OCC berarti pulang pokok, dan jika IRR<OCC, maka proyek tersebut tidak layak.
IRR = i1+
NPV1
(i2 −i1) NPV1− NPV 2
IRR = 0,2324 = 23.24%, artinya tingkat pengembalian proyek tiap caturwulannya adalah sebesar 23,24%.
Karena IRR > Opportunity Cost of Capital (OCC) yang memiliki nilai 15% per tahun (per caturwulan sebesar 5%), maka usaha tersebut layak untuk dijalankan.
Net Benefit/Cost (Net B/C)
Merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-) dengan rumus yaitu:
n Bt − Ct
∑
Net B/C =14.115.606
= 6,26 Net B / C = (1 + i) t t =1 n Bt − Ct 2.256.670∑
(1 + i) t t =1 6Karena nilai Net B/C > 1, berarti Ponti Segar layak untuk dilanjutkan. Berdasarkan perhitungan, didapat Net B/C = 6,26, artinya setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan benefit sebesar 6,26 satuan biaya.
Gross Benefit Cost Ratio
Merupakan perbandingan antara benefit kotor yang telah di-discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di-discount.
∑
nBi(1 + r)−n
224.479.587
Gross B/C = i=1 Gross B/C = = 23.427.352
n
∑
Ci(1 + r)−n 9,5819447i=1
Karena nilai Gross B/C > 1, maka usaha Ponti Segar layak dijalankan. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat dampak yang terjadi terhadap kriteria kelayakan bisnis umumnya disebabkan oleh perubahan harga, keterlambatan pelaksanaan, perubahan biaya input dan output. Analisis sensitivitas pada usaha Ponti Segar ini dilakukan dengan menggunakan dua asumsi, yaitu adanya perubahan pada nilai faktor input dan nilai faktor output. Pada faktor input, perubahan diasumsikan terjadi kenaikan biaya pembelian barang dagang sebesar 3%. Sedangkan pada faktor output, diasumsikan terjadi peningkatan nilai penjualan barang dagang sebesar 3% juga.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas
Kriteria Asumsi kenaikan Asumsi kenaikan
Nilai Awal biaya pembelian
harga penjualan
Kelayakan Bisnis
barang dagang 3% barang dagang 3% NPV Rp 29.387.287,24 Rp 16.601.924,57 Rp 28.845.873,02 IRR 23,24% 16,98% 23,60% PV POSITIF 14.115.606 11.997.228 13.719.436 PV NEGATIF -2.256.670 -2.658.164 -2.193.743 NET B/C 6,26 4,51 6,25 Gross B/C 9,5819447 9,5819447 9,5819447
Berdasarkan tabel 3, terdapat beberapa perubahan nilai pada komponen-komponen kriteria kelayakan bisnis. Pada analisis kasus kenaikan biaya input sebesar 3%, dapat diamati bahwa terjadi perubahan pada nilai NPV, IRR, dan Net B/C. Sedangkan nilai Gross B/C tidak berubah. Berikut merupakan analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya input sebesar 3%.
a. NPV = nilai perubahan x 100% = Rp16.601.924,57 x 100% = 56,5 %
nilai awal Rp29.387.287,24
Nilai NPV hasil perbandingan NPV sebelum terjadi perubahan dengan NPV setelah terjadi perubahan kenaikan biaya input sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai NPV sebesar 56,5%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai pendapatan sebesar Rp12.785.362,67.
b. IRR = 23,24% - 16,98% = 6,26%
Nilai IRR hasil perbandingan IRR sebelum terjadi perubahan dengan IRR setelah terjadi kenaikan biaya input sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai
IRR sebesar 6,26%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai tingkat pengembalian modal sebesar 6,26%. Namun, perubahan ini masih dapat diterima, karena tingkat IRR masih di atas nilai suku bunga yang berlaku (5%).
c. Net B/C = nilai perubahan x 100% = 4,51 x 100% = 72,1%
nilai awal 6,26
Hasil perbandingan Net B/C sebelum terjadi perubahan dengan Net B/C setelah terjadi perubahan kenaikan biaya input sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai Net B/C sebesar 72,1%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai perbandingan antara setiap 1 satuan biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang didapatkan sebesar 1,38% dari kondisi sebelumnya. Namun secara umum, perubahan ini masih dapat diterima, karena memiliki tingkat Net B/C lebih besar dari 1 (>1), yaitu sebesar 4,51.
Berdasarkan tabel 3, untuk kasus kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3%, dapat diamati bahwa terjadi perubahan pada kriteria kelayakan bisnis berupa perubahan nilai NPV, IRR, dan Net B/C. Sedangkan untuk nilai Gross B/C tidak berubah. Berikut analisis sensitivitas akibat perubahan harga output
a. NPV = nilai perubahan x 100% = Rp33.149.580,39 x 100% = 98,16 %
nilai awal Rp29.387.287,24
Nilai NPV hasil perbandingan NPV sebelum terjadi perubahan dengan NPV setelah terjadi perubahan kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3% adalah adanya kenaikan nilai NPV sebesar 98,16%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai peningkatan usaha sebesar Rp 541.414,22.
b. IRR = 23,60% - 23,24% = 0,36%
Nilai IRR hasil perbandingan IRR sebelum terjadi perubahan dengan IRR setelah terjadi kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai IRR sebesar 0.36%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai tingkat pengembalian modal sebesar 0.36%. Namun, perubahan ini masih dapat diterima, karena tingkat IRR masih di atas nilai suku bunga yang berlaku (5%).
nilai perubahan 6,25
c. Net B/C = x 100% = x 100% = 99,91%
nilai awal 6,26
Hasil perbandingan Net B/C sebelum terjadi perubahan dengan Net B/C setelah terjadi perubahan kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai Net B/C sebesar 99,91%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai perbandingan antara setiap 1 satuan biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang didapatkan sebesar 0.01%. Namun, perubahan ini masih dapat diterima, karena Net B/C > 1, yaitu sebesar 6,25.
Kesimpulan umum yang didapatkan adalah bahwa dengan asumsi terjadinya kenaikan biaya pembelian barang dagang dan kenaikan harga penjualan barang dagang, masing-masing sebesar 3%, implikasi perubahan tersebut masih dapat diterima, karena memiliki nilai kriteria-kriteria kelayakan bisnis yang masih dapat diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
Ditinjau dari aspek pasar, aspek hukum, aspek manajemen, aspek legal, aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, serta kelayakan finansialnya, usaha Ponti Segar layak untuk dijalankan. Perhitungan variabel-variabel keputusan investasi pun menunjukkan hal yang mendukung. NPV yang dihasilkan sebesar Rp 29.387.287,24 dengan tingkat pengembalian proyek tiap caturwulan (IRR) sebesar 23.24%. Selain itu, dengan nilai Net B/C dan Gross B/C sebesar 6.26 dan 9.5819447 (>1), maka usaha Ponti Segar layak (feasible).
Untuk menguji kembali kelayakan investasi Ponti Segar secara finansial, maka dilakukan analisis sensitivitas dengan menggunakan dua asumsi, yaitu kenaikan biaya pembelian barang dagang sebesar 3% dan peningkatan nilai penjualan barang dagang sebesar 3%. Asumsi kedua keadaan perubahan tersebut ternyata tetap menunjukkan bahwa Ponti Segar layak untuk dijalankan. Sehingga, berdasarkan kriteria berbagai aspek kelayakan bisnis yang ada, usaha Ponti segar memang layak dijalankan. Saran yang dapat diajukan untuk Ponti Segar adalah: (1) menambah jumlah tenaga kerja agar lebih efisien, (2) perbaikan sistem pembukuan, dan (3) meningkatkan promosi untuk mendongkrak penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Johar. 2005. Aplikasi Excel dalam Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta. Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. Jakarta : PT. SUN.
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6746/Disain.ppt [Diaksespada tanggal 30 Maret 2009, pukul 14.47]
http://www.geocities.com/agus_lecturer/kompren/komprem_operasional.htm [Diakses pada tanggal 15 Oktober 2008, pukul 19.05]
LAMPIRAN 1
Dokumentasi Perusahaan
LAMPIRAN 2
Cash Flow Perusahaan Ponti Segar
Asumsi Kenaikan Penjualan Pertahun 12% ; kenaikan penjualan per caturwulan 4% Asumsi Kenaikan Pembelian Pertahun 6% ; kenaikan penjualan per caturwulan 2%
Caturwulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
INFLOW
1.Penjualan barang dagang 81,191,000 84,438,640 87,816,186 91,328,833 94,981,986 98,781,266 102,732,516 106,841,817 111,115,490 115,560,109 120,182,514 124,989,814 129,989,407 135,188,983 140,596,542
2.Nilai dari penyewaan toko - 400,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
3.Nilai Sisa - - - 14215000 4.Grant 8,000,000 - - - -5. Pinjaman 6000000 TOTAL INFLOW 89,191,000 90,838,640 89,416,186 92,928,833 96,581,986 100,781,266 104,732,516 108,841,817 113,115,490 117,560,109 122,182,514 126,989,814 131,989,407 137,188,983 156,811,542 OUTFLOW 1.Biaya Investasi
a. Alat Transportasi (Motor) 7,000,000
b. Dispenser 200,000
c. Meja Penyangga Galon 200,000
d. Kipas Angin Gantung 100,000
e. Jam dinding 20,000
f. Bangunan 20,000,000
Total Biaya Investasi 27,520,000
2.Biaya Operasional
a. Biaya Variabel
-Biaya transportasi (bensin) 1,100,000 1,200,000 1,200,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000
-Biaya perawatan motor 200,000 200,000 200,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000
-Beban perlengkapan 200,000 150,000 150,000 153,000 153,000 153,000 157,590 157,900 157,900 162,637 162,637 162,637 167,516 167,516 167,516
-Biaya pembelian barang dagang 69,989,000 71,388,780 72,816,556 74,272,887 75,758,344 77,273,511 78,818,982 80,395,361 82,003,268 83,643,334 85,316,200 87,022,524 88,762,975 90,538,234 92,348,999
-Beban rupa-rupa 255,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000
-Biaya promosi 500,000 100,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
-Biaya tenaga kerja pembantu - - 640,000 640,000 - - -
-Total Biaya Variabel 72,244,000 73,188,780 75,206,556 76,805,887 77,651,344 79,166,511 80,716,572 82,293,261 83,901,168 85,545,971 87,218,837 88,925,161 90,670,491 92,445,750 94,256,515 b. Biaya Tetap
-Biaya Tenaga Kerja
-Pemimpin Perusahaan 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000
-Karyawan Pengantar barang 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000
-Karyawan Penjaga toko 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000
-Biaya pajak toko 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000
-Biaya listrik 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000
-Biaya air 120000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000
-Biaya pulsa celular 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000 120000
Total Biaya Tetap 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 Total Biaya Operasional 84,604,000 85,548,780 87,566,556 89,165,887 90,011,344 91,526,511 93,076,572 94,653,261 96,261,168 97,905,971 99,578,837 101,285,161 103,030,491 104,805,750 106,616,515
Pembayaran Pinjaman 430000 1720000 1720000 1720000 860000 TOTAL OUTFLOW 112,124,000 85,548,780 87,566,556 89,165,887 90,011,344 91,526,511 93,076,572 94,653,261 96,261,168 97,905,971 99,578,837 101,285,161 103,030,491 104,805,750 106,616,515 NET BENEFIT -22,933,000 5,289,860 1,849,630 3,762,946 6,570,642 9,254,754 11,655,945 14,188,556 16,854,321 19,654,139 22,603,676 25,704,653 28,958,916 32,383,233 50,195,027 DISCOUNT FACTOR 15% 0.289 0.289 0.289 0.252 0.252 0.252 0.219 0.219 0.219 0.19 0.19 0.19 0.165 0.165 0.165 PV/Caturwulan -6,627,637 1,528,770 534,543 948,262 1,655,802 2,332,198 2,552,652 3,107,294 3,691,096 3,734,286 4,294,698 4,883,884 4,778,221 5,343,233 8,282,180 NPV Rp 38,477,962.27 IRR 28.32% PV POSITIF 47,667,120 PV NEGATIF -6,627,637 NET B/C 7.19 Gross B/C 10.85450217 10