• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN

BONE BOLANGO

(Ratna Laya, Ruslan, Suriyadi Datau) Ratna_laya@yahoo.co.id Pendidikan Keolahragaan

Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo

Abstrak : Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah melalui metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas V SDN 10 Kabila Kabupaten Bone Bolango?. dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode bermain dikelas V SDN 10 Kabila. Adapun Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian 25 siswa kelas V SDN 10 Kabila. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan dua siklus ini indikator kinerja yang telah dirumuskan tercapai dengan baik.

Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil pembelajaran rol depan melalui metode bagian dengan perolehan hasil belajar observasi awal 49,31%. Pada siklus I mengalami peningkatan hasil belajar 75,81%, kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 89,75%. Maka penelitian dinyatakan selesai.

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode bermain, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam permainan bola basket materi chest pass. Terbukti dari siklus ke siklus kemampuan siswa telah mengalami peningkatan.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Chest Pass PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjas Orkes) telah menjadi salah satu pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum pendidikan yang dilaksanakan disemua pendidkan termaksud pada siswa sekolah dasar (SD). Penjas Orkes di sekolah bukanlah tempat untuk menghasilkan atlit berprestasi akan mampu membentuk calon-calon atlit berbakat yang dapat dibina sejak usia

(2)

dini melalui kegiatan eksrakurikuler pendidikan jasmani bagi siswa, selain sebagai sarana pendidkan para siswa dapat juga meningkatkan kebugaran jasmani.

Permainan bola basket merupakan permainan yang kompleks, yang bererti setiap gerkananya harus rapi dan sesui dengan gabungan dari beberapa gerakan didalamnya pada setiap kegiatan eksrakurikuler yakni cabang olahraga bola basket. Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada lima pemain permainan ini memerlukan kerja sama dan kordinasi yang baik tehnik-tehnik dasar permainan juga harus dikuasai. Adapun tehnik-tehnik dasar bol basket meliputi menggiring bola (Dribbling) operan (passing), menembak (Shooting), pivot dan rebound. akan tetapi dari beberapa tehink dasar tersebut yang menjadi materi utama dari penelitian ini adalah tehnik dasar passing terutama oporan dada (chest pass), Roji, 2009 : 21-28).

Oporan dada (chest pass) adalah oporan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain bertahan diantara pengopor dan teman seteamnya caramelakukan oporan ini adalah memegang bola setinggi dada dan dekat dengan badan. Siku ditekuk dan jari-jari terbuka memegang bola saat bola di lepaskan lengan dan tangan di luruskan dengan telapak tangan menghadap keluar. (Hartyani, Zolit 2009 : 5).

Permainan Bola basket yang dilakukan oleh siswa kelas V SDN 10 Kabila masih belum optimal dalam pencapaian hasil belajar Bola Basketnya.,dari hasil pengamatan di SDN 10 Kabila yaitu dari 25 jumlah siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan, siswa yang mampu melakukan chest pass yang benar 8 siswa, siswa yang kurang mampu melakukan chest pass 5 orang, dan siswa yang tidak mampu ada 12 orang sehingga dalam hal ini belum dapat mencapai indikator 75. Melalui penggunaan metode bermain maka ruang gerak siswa tidak terbatas, sehingga menunjang upaya pengembangan ketrampilannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bola basket pada materi chest pass.

Permainan Bola Basket

Permainan bola basket adalah olaharaga bola berkelmompok yang terdiri atas dua team beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding untuk mendpatkan point

Muhajir (2010 : 22) Mengemukakan bahwa “permainan bola basket merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan tubuh manusia digunakan. Hal ini yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik.”

Permainan bola basket dimainkan diatas lapangan keras yang sengaja diadakan baik dilapangan terbuka maupun dilapangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai

(3)

kesempatan untuk menyerang dan memasukan bola sebanyak-banyaknya kekeranjang sendiri untuk searapat mungkin tidak kemasukkan .

Bola basket termakud jenis permainan yang konflik gerakannya artinya gerkannya terdiri atas gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi” (muhajir 2010 : 13). Berikut keistimewaan ini, bola basket telah menjadi permainan di era modern.Permainan bola bsket merupakan semua unsur gerakan tubuh manusia dipergunakan.Hal inilah yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik. Kesulitan ini juga yang akan dialami oleh Pembina atau guru penjasorkes yang akan melatih permainan bola basket ini dengan baik dan benar.

Permaianan bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu putra atau putri, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain dengan menggunakan lapangan permainan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 28m x 15m dan bola yang terbuat dari karet yang berlapis sejenis kulit dengan keliling 75-78 cm denngan berat antara 600-650 gram. Bola harus dipompa kencang agar mampu melambung sampai 120-140 cm dan mempunyai papan pantul dan kayu keras setebal 3cm, panjang 180 cm dan lebsr 129 cm. tinggi papan pantul 275 cm, ditempelkan di belakang ring untuk mementulkan bola jika tidak masuk kedalam keranjang, jaraknya 15cm di belakang ring. Di lengkapi dengan keranjangngan, yang terdiri dari ring dan jala. Ring dan besi keras de garis tengah 45 cm, jala terdiri dari tali putih yang digantung pada ring, panjang jala 40 cm (kusyanto,2009:277-299).

Chest Pass

Chest passmerupakan operan yang dilakukan dengan dua tangan dari depan dada,operan ini dilakukan dengan keras,cepat dan operan ini biasa dilakukan bila atidak ada pemain lawan.

Chandra (2010 :25) mengemukakan bahwa “ Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada meruypakan operan yang sering dilakuakn dalam suatu pertandingan bola basket.Operan ini berguna untuk jarak pendek”. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan,ketepatan,dan kecermatan.Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter.

Selanjutnya Witarsyah (2005:5) mengatakan bahwapassing adalah keahlian mendasar yang sangat penting di pelajari oleh setiap pemain bola basket. Para pemain terbaik membuat temannya lebih baik, mereka adalah ancaman bagi musuh karena kemampuan passingnya kepada teman satu team dimanapun ia berada dapat dilakukan dengan baik.dari itu, kemampuan passing sangat penting untuk memiliki kesempatan dalam mengolah bola sehingga terbuka kesempatan

(4)

untuk melakukan tembakan dan dapat menjaga bola tetap berda dipihak sendiri. Dengan demikian permainan dapat dikendalikan bagi regu yang mempunyai kemampuan yang passing bolanya sangat baik.

Kemudian Nancy Liberman (2007:171) mengatakan bahwa Operan dada (chest pass) adalah satu jenis operan dasar dalam permainan basket. Bola ditahan di dada dengan ujung jari kedua tangan, jempol berada di belakang bola dengan tangan ujung jari menyebar kearah sisi-sisi.

Selanjutnya Roji (2009:21) mengemukakan bahwa cara melakukannya sebagai berikut : a. Tahapan persiapan

1. Berdiri dengan sikap melangkah

2. Bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada 3. Badan agak condong kedepan

b. Tahapan gerakan

1. Dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan.

2. Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus 3. Arah bola lurus sejajar dada.

c. Akhir gerakan

1. Berat badan dibawah kedepan 2. Kedua lengan lurus kedepan rileks Pandangan mengikuti arah gerakan bola Model Pembelajaran

Pada permainan bola basket sangat dibutuhkan kondisi fisik yang baik,di sisi lain harus mempunyai sarana dan prasarana yang memadai karena faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses latihan yang diberikan pada siswa.Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu,kemampuan guru yang (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode yang tepat,yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran,sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.Sudjana(2005:76).

Faktor-faktor lain yang cukup diperhitungkan juga adalah faktor program latihan yang harus disusun secara sistematis dalam usaha mencapai tujuan tertentu.sebagai seorang pemain

(5)

bola basket hal yang sangat diperhatikana adalah teknik dan taktik serta strategi yang harus digunakan,diantaranya mengoper, menangkap, dan menembak.Untuk melakukan teknik menembak dengan baik maka akan menghasilkan hasil yang baik pula.Di samping itu seorang pemain bola basket harus mempunyai daya ledak otot yang baik sehingga memungkinkan jarak yang akan dicapai semakin dekat dengan titik sasaran yaitu ke ring basket,menurut Harsono (2009 : 32) memberikan definisi latihan sebagai proses yang sistematika dalam melaksanakan aktivitas jasmaniah yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian meningkatkan beban,Nossek (2009 : 50) mengungkapkan bahwa salah satu unsur terpenting dalam latihan adalah berulan-ulang.

Demikian juga dengan pembelajaran.Banyak ragam strstegi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran.Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran,metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah,lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal.Bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna.Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjenuhkan.Benny A.Pribadi (2009:11).

HASIL

Pengamatan dilakukan pada kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru a. Kegiatan Pendahuluan

1. Formasi Barisan 2. Mengecek Kehadiran

3. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan cara melakukan senam rol depan dengan memperhatikan indikator sebagai berikut :

(a) Berdiri dengan sikap melangkah, bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada

(6)

(b) Badan agak condong kedepan, dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan

(c) Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus, arah bola lurus sejajar dada

(d) Berat badan dibawah kedepan kedua lengan lurus kedepan melakukan gerakan dalam keadaan rileks, Pandangan mengikuti arah gerakan bola

2. Guru mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang benar.

3. Guru memberikan reinforment bagi siswa yang dapat melakukan permainan bola basket dengan benar.

4. Pendinginan

Keempat aspek yang diamati tersebut kriteria diberi kode pada kolom Ya atau Tidak. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Keterampilan awal dimiliki siswa diukur menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada lampiran. Terdapat 4 aspek yang diamati pada siswa, yaitu :

(a) Berdiri dengan sikap melangkah, bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada

(b) Badan agak condong kedepan, dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan

(c) Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus, arah bola lurus sejajar dada

(d) Berat badan dibawah kedepan kedua lengan lurus kedepan melakukan gerakan dalam keadaan rileks, Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Dari hasil pengamatan pada siklus I, diketahui 15 orang siswa atau 60% memperoleh kriteria cukup (C) dan 10 orang siswa atau 40% memperoleh kriteria baik (B), selengkapnya dapat dilihat dilampiran.

(7)

Tabel 3 Persentase Jumlah Siswa Siklus I No Kriteria Penilaian Nilai Angka Jumlah

Siswa % 1 2 3 4 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 85-100 75-84 65-74 55-64 - 10 15 - - 40 60 - 25 100

Tabel 4. Nilai Rata-Rata Permaianan Bola Basket Materi Chest Pass Siswa Kelas V Siklus I

Kode

Aspek Aspek Yang Dinilai

Nilai Rata-Rata A

B

C

Berdiri dengan sikap melangkah, bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada

Badan agak condong kedepan, dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan

Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus, arah bola lurus sejajar dada Berat badan dibawah kedepan kedua lengan lurus kedepan melakukan gerakan dalam keadaan rileks, Pandangan mengikuti arah gerakan bola

61

72,8

73,16

(8)

D

Rata-Rata Keseluruhan Aspek 70,25 (Kurang)

B. Refleksi Hasil Tindakan

Refleksi tindakan dilakukan guru mitra dan peneliti, setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi dalam pembelajaran dan langsung ditindak lanjuti dengan pemberian contoh permainan bola basket materi Chest Pass, selanjutnya peneliti dan guru mitra mencermati hasil kemampuan siswa dalam melakukan gerakan Chest Pass dan menghubungkannya dengan hasil pengamatan kegiatan guru. Melalui hasil pengamatan dengan guru mitra dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

a. Cara guru memberikan contoh gerak terlalu cepat, sehingga siswa belum bisa menguasai gerakan tersebut

Ada siswa yang merasa tidak percaya diri untuk melakukan chest pass, untuk itu harus dilanjutkan pada siklus II

Siklus II yang dilaksanakan ini merupakan penyempurnaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Pengamatan kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru a. Kegiatan Pendahuluan

1. Formasi Barisan

2. Mengecek kehadiran siswa

3. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru 4. Penjelasan Singkat Mengenai Tujuan Pembelajaran 5. Apersepsi

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan cara melakukan permainan bola basket materi Chest Pass dengan meperhatikan indikator sebagai berikut :

(9)

(a) Berdiri dengan sikap melangkah, bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada

(b) Badan agak condong kedepan, dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan

(c) Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus, arah bola lurus sejajar dada

(d) Berat badan dibawah kedepan kedua lengan lurus kedepan melakukan gerakan dalam keadaan rileks, Pandangan mengikuti arah gerakan bola 2. Guru memberi contoh permainan bola basket materi chest pass

3. Guru memberikan tugas gerak pada siswa untuk melakukan permainan bola basket materi Chest Pass yang baik dan benar.

c. Kegiatan Penutup a) Formasi barisan

b) Guru mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang benar c) Guru memberikan reinforment bagi siswa yang dapat melakukan gerakan

chest pass dengan benar d) Pendinginan

Kelima aspek yang diamati tersebut kriteria diberi kode Ya atau Tidak. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru.

2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan chest pass pada permainan bola basket. Peningkatan ini dapat diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada lampiran. Terdapat 4 aspek yang diamati pada siswa, yaitu : a) Berdiri dengan sikap melangkah, bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada, b) Badan Agak Condong kedepan, dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan. c) Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan

(10)

lurus, arah bola lurus sejajar dada. d) Berat badan dibawah kedepan kedua lengan lurus kedepan rileks, pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Dari hasil pengamatan siklus II, 12 orang siswa atau 48% memperoleh kriteria baik (B) dan 13 orang siswa atau 52% memperoleh kriteria baik sekali (BS) data selengkapnya dapat dilihat pada table :

Tabel 5 Persentase Jumlah Siswa Siklus II No Kriteria Penilaian Nilai Angka Jumlah

Siswa % 1 2 3 4 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 85-100 75-84 65-74 55-64 13 12 - - 52 48 - - 20 100 Tabel 6

Nilai Rata-Rata Permaianan Bola Basket Materi Chet Pass Siswa Kelas V Siklus II

Kode

Aspek Aspek Yang Dinilai

Nilai Rata-Rata A

B

Berdiri dengan sikap melangkah, bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada

Badan agak condong kedepan, dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan

Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus, arah bola lurus sejajar dada

Berat badan dibawah kedepan kedua lengan lurus kedepan melakukan gerakan dalam

67,68

(11)

C

D

keadaan rileks, Pandangan mengikuti arah gerakan bola

83,56

85 Rata-Rata Keseluruhan Aspek 79,58

A. Refleksi Hasil Tindakan

Refleksi tindakan dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan refleksi tersebut maka hasil yang diperoleh telah mencapai target yang diharapkan dengan pengertian bahwa tindakan tidak perlu dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

PEMBAHASAN

Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) pada mata pelajaran Penjaskese dengan proses pembelajaran melalui metode bermain khususnya dalam upaya peningkatan hasil belajar bola basket pada materi chest pass memiliki indikator kinerja sebagai berikut :

Apabila 75% dari jumlah siswa sudah menunjukkan kriteria nilai baik dalam penilaian hasil belajar bola basket : indikator (1) Merumuskan tujuan, (2) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar, (3) Merancang bahan untuk meningkatkan kemampuan siswa dan saling ketergantungan, (4) Membimbing kerjasama antar sesame siswa, (5) Evaluasi.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang dapat dilihat dari dua (2) aspek, yaitu : 1) Persentase Jumlah Siswa Pada Kriteria Penilaian, dan 2) Nilai Rata-Rata Kemampuan bola basket pada materi chest pass Siswa.

(12)

a) Observasi awal, dari 25 siswa, terdapat 20 orang siswa atau 80% dari subyek penelitian pada kriteria kurang, dan 5 orang siswa atau 20% dari subyek penelitian pada kriteria cukup.

b) Siklus I dari 25 orang siswa, terdapat 10 orang siswa atau 40% dari subyek penelitian pada kriteria baik, dan 15 orang siswa atau 60% dari subyek penelitian pada kriteria cukup.

c) Siklus II dari 25 orang siswa, terdapat 13 orang siswa atau 52% dari subyek penelitian pada criteria baik sekali dan 12 orang siswa atau 48% dari subyek penelitian pada kriteria baik

2) Nilai Rata-Rata Permaianan Bola Basket Materi Chest Pass Siswa kelas 5 a) Observasi awal, nilai rata-rata siswa kelas 5 adalah 49,31

b) Siklus I Nilai rata-rata siswa adalah 70,25 c) Siklus II nilai rata-rata siswa adalah 79,58

Jadi hasil akhir penelitian ini adalah 100% siswa telah memiliki kemampuan bermain bola basket materi chest pass, dan mereka dapat melakukan dengan baik, hal ini berdasarkan data akhir yang menyatakan bahwa 48% subyek penelitian memiliki kriteria baik, sedangkan 52% subyek penelitian memiliki kriteria baik sekali, dengan nilai rata-rata 79,58%.

Dengan demikian, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini yang menyatakan bahwa “Jika guru menggunakan metode bermain pada pembelajaran bola basket materi chest pass maka hasil belajar siswa akan meningkat”.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan pada observasi awal sebagian besar siswa belum memiliki hasil belajar yang memadai dengan hasil observasi awal dengan nilai rata-rata 49,31%. Pada siklus I mengalami peningkatan diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 70,25%, akan tetapi masih ada sekitar 15 orang siswa yang masih rata-rata cukup, maka dilanjutnkan pada siklus II, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,58%. Hal ini mengidentifikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 13,94%. Indikator kinerja sebesar 75% dapat tercapai pada siklus II dengan nilai rata-rata siswa sebesar 79.58%.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Chandra (2010) Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta

Harsono (2009 : 32) Metode Statistika Tarsito. Bandung

Ibrahim, 2009, Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar, Jakarta: Dikjen Olahraga.

Muhajir (2010 : 22) Pendidikan Jasmani Teori Dan Praktek. Jakarta

Mukholid, 2009, Pendidikan Jasmani, Surabaya, Yudhistira.

Roji (2009 : 21) Pendidikan Jasmani Kesehatan untuk SD. Erlangga. Jakarta

Sudjana (2009 : 76) Metode Statistika Tarsito. Bandung

(14)

Gambar

Tabel 4.  Nilai Rata-Rata Permaianan Bola Basket Materi Chest Pass  Siswa Kelas V  Siklus I
Tabel 5 Persentase Jumlah Siswa Siklus II  No  Kriteria Penilaian  Nilai Angka  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang

[r]

Dan pada hakekatnya apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh

Di dalam timbulan sendiri ternyata banyak manfaat yang bisa diambil, salah satu contohnya adalah dapat mengetahui fasilitas sarana prasarana yang digunakan untuk penyaluran

[r]

[r]

CAPM mengukur risiko suatu saham dalam artian risiko yang berhubungan dengan kondisi pasar, karena model tersebut berpendapat bahwa hanya ada satu faktor yang mempengaruhi

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Siswa Kelas V SD S Bandung