• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian sejenis ini dilakukan oleh (Wulandari, 2018) dengan judul “Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, dan NIM Terhadap Kredit yang Disalurkan Perbankan Pada Bank Umum Konvensional Go Public di Indonesia Periode 2012-2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga, Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan.

Penelitian sejenis kedua dilakukan oleh (Mutma’nah, 2018) dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Pada Bank Pemerintah Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah kredit. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terjadap jumlah kredit.

Penelitian sejenis ketiga dilakukan oleh (Ranitasari, 2017) dengan judul

“Pengaruh DPK, LDR, CAR, NPL dan NIM Terhadap Penyaluran Kredit Pada Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2011-2015”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK, LDR, CAR, NPL, dan NIM berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran Kredit pada Perusahaan Perbankan Devisa Swasta Nasional yang Terdaftar di Bank Indonesia. Secara parsial variabel DPK dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit, sedangkan CAR, NPL, dan NIM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit.

Penelitian sejenis keempat dilakukan oleh (Haryanto, 2017) dengan judul

“Analisis Pengaruh NIM, NPL, BOPO, BI Rate dan CAR Terhadap Penyaluran Kredit Bank Umum Go Public Periode Tahun 2012-2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NIM, NPL, BOPO, BI Rate dan CAR berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Penyaluran Kredit. Secara parsial variabel NIM berpengaruh positif

(2)

dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Varibel NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Sedangkan variabel BI Rate dan CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit.

Peneltian sejenis kelima dilakukan oleh (Sania, Mitachus Zulcha. Dan Wahyuni, 2016) dengan judul “Pengaruh DPK, NPL, dan CAR terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Perbankan Persero Periode 2009- 2014”. Jenis penelitian yang digunakan adalah kausal komparatif yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder kuantitatif yaitu data yang ada di BEI tahun 2009- 2014. Hasil yang diperoleh adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu perbedaannya adalah periode tahun dan jumlah perusahaan yang digunakan.

Berdasarkan penjelasan dan uraian dari lima penelitian terdahulu diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Penelitian saat ini memiliki persamaan pembahasan dengan penelitian sebelumnya yaitu mengenai beberapa variabel yang diteliti. Sedangkan yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah selain tahun dan lokasi penelitian yang berbeda judul yang diangkat juga berbeda serta objek penelitian juga berbeda dimana peneliti saat ini mengambil 4 Bank Umum BUMN sebagai objek penelitian secara khusus.

B. Landasan Teori 1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara masyarakat yang kekurangan dana dan masyarakat yang kelebihan dana. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2 menyatakan bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun dana dari masyarakat melalui bentuk simpanan berupa (Tabungan, Giro dan Deposito) lalu

(3)

menyalurkan dana tersebut melalui bentuk kredit. Bank merupakan salah satu penggerak perekonomian. Oleh karena itu perbankan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional dalam rangka memeratakan pembangunan dan stabilitas nasional.

2. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari kata Cedere yang artinya kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit, berarti mereka memperoleh kepercayaan.

Dengan perkataan lain maka kredit mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari seseorang atau badan lainnya. Menurut Undang – Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 11 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Firdaus, 2006).

3. Jenis-jenis Kredit

Pemberian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan ke dalam jenis yang masing-masing dilihat dari berbagai segi. Adapun jenis-jenis kredit, antara lain : 1) Dilihat dari segi tujuan kredit

Kredit dari segi tujuan, antara lain:

a. Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai sendiri.

b. Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi dan investasi.

c. Kredit Perdagangan

Kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang tersebut.

(4)

2) Dilihat dari segi jaminan

a. Kredit dengan Jaminan, merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan oleh calon debitur.

b. Kredit Tanpa Jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan.

3) Dilihat dari segi jangka waktu

a. Kredit Jangka Pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Kredit ini digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit Jangka Menengah yaitu kredit yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun, jenis kredit ini dapat diberikan untuk modal kerja.

c. Kredit Jangka Panjang yaitu Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang atau lama, yaitu diatas tiga tahun atau lima tahun.

4) Dilihat dari segi kegunaan

Untuk melihat penggunaan dana tersebut apakah untuk digunakan dalam kegiatan utama atau hanya kegiatan tambahan. Jika dilihat dari segi kegunaan, kredit dibagi menjadi dua macam, antara lain :

a. Kredit Investasi

Kredit yang digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek/pabrik. Jangka waktu relatif panjang atau lama.

b. Kredit Modal Kerja

Kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh: Kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai.

5) Dilihat dari segi sector usaha a. Kredit Pertanian

Kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau pertanian rakyat.

Jangka waktu kredit ini dapat berupa jangka pendek dan jangka panjang.

(5)

b. Kredit Perumahan

Kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.

c. Kredit Industri

Kredit untuk membiayai industri pengolahan baik untuk industri kecil, menengah, atau besar.

d. Kredit Peternakan

Kredit ini diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek, Contoh:

ternak ayam, sedangkan kredit yang jangka waktunya panjang yaitu seperti ternak kambing atau sapi.

e. Kredit Profesi

Kredit ini diberikan pada kalangan para profesional seperti dosen, dokter, atau pengacara.

f. Kredit Pertambangan

Kredit jenis tambang ini untuk jangka waktunya panjang atau lama 4. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga (DPK) merupakan dana yang bersumber dari masyarakat luas merupakan sumber penting untuk aktivitas operasional bank dan merupakan tolak ukur keberhasilan suatu bank apabila bank dapat menanggung biaya operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2016).

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Sumber dana ini dihimpun atau disimpan oleh bank yang berasal dari tabungan, giro dan deposito masyarakat atau nasabah bank (Dendawijaya, 2009).

Dana Pihak Ketiga terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Simpanan Giro (demand-deposit)

Menurut “Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan”. Sedangakan untuk pengertiannya sendiri giro adalah simpanan yang dapat sewaktu-waktu ditarik yang dalam penarikannya dalam bentuk cek, bilyet giro dan alat pembayaran lainnya.

(6)

2. Deposito

Menurut (Melnia, 2015) Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dan bank yang bersangkutan.

Deposito dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1) Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau 17 setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai (pemindah bukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga diterimanya.

2) Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, 12, dan 12 bulan. Serttifikat ini dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Pencairan bunga dalam sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai.

3) Deposit On Call

Deposit on call merupakan deposito berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit.

3. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang diperoleh masyarakat atau dari pihak ketiga yang mana penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu atau setiap saat yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Penarikan tabungan menggunakan sarana penarikan berupa ATM, slip penarikan, surat kuasa dan sarana lainnya. Akan tetapi dalam penarikan biasanya bank

(7)

menetapkan saldo minimum dalam tabungan nasabah. Dalam penetapan saldo minimumnya tergantung dari masing-masing kebijakan bank itu sendiri.

5. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam rangka menghasilkan pendapatan bunga bersih. NIM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana bank yang bersangkutan.

Secara keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan bersih bank. Semakin besar rasio ini maka semakin meningkatkan pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6%. Dalam hal ini tingkat suku bunga sangat menentukan besarnya NIM. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

𝑁𝐼𝑀 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑋 100%

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, (2021) 6. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasional bank, misalnya dalam pemberian kredit. CAR menunjukkan seberapa besar penurunan asset bank masih dapat ditutup oleh equity bank yang

(8)

tersedia, karena semakin tinggi CAR maka akan menunjukkan semakin baik kondisi sebuah bank (Maharani, 2011).

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor:8/18/PBI/2006, bahwa bank diwajibkan untuk dapat menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva yang tertimbang menurut risiko yang dinyatakan dalam rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Hal ini ditujukkan, karena pada prinsipnya bahwa untuk setiap penanaman modal dalam bentuk kredit yang mengandung risiko maka akan harus disediakan sejumlah modal yang disesuaikan dengan persentase tertentu sesuai jumlah penanamannya tersebut (Triasdini, 2011).

Rumus untuk menghitung CAR :

𝐶𝐴𝑅 =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑋 100%

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, data diolah (2021)

C. Hubungan Antarvariabel

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Pernyaluran Kredit

Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat berbentuk tabungan, giro dan deposito. Dimana dana-dana tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dana tersebut sangat diandalkan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Menurut penelitian sebelumnya Triwuriandari (2018), Ismawanto (2020), Sania dan wahyuni (2016) yang menyatakan bahwa DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit Perbankan.

2. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) dengan Penyaluran Kredit

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya sehingga dapat menghasilkan pendapatan bunga bersih yang dilihat dari kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank tergantung dari selisih bunga kredit yang disalurkan (Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, 2006). Semakin besar NIM maka menunjukkan semakin besarnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola oleh bank dari penyaluran kredit. Pernyataan ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haryanto (2017) yang

(9)

menyatakan bahwa NIM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit.

3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Pernyaluran Kredit

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan seberapa besar kemapuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan merupakan indikator yang digunakan dalam melihat kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Dendawijaya, 2009). Semakin besarnya CAR maka akan menunjukkan semakin baiknya kondisi bank dalam menyediakan dana permodalan bagi masyarakat, sehingga semakin besar pula kemampuan bank dalam memberikan penyaluran kredit. Pernyataan ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Triwuriandari (2018) yang menyatakan bahwa CAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit.

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai analisis yang mempengaruhi penyaluran kredit, maka dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel dependen adalah Pernyaluran Kredit pada Bank Umum BUMN Tahun 2011- 2020, sedangkan yang menjadi variabel independennya adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Net Interest Margin (NIM), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Dengan demikian, kerangka pikir dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Faktor

Internal

Dana Pihak Ketiga Net Interest

)

Margin (X2) Capital Adequacy Ratio (X3)

Penyaluran Kredit (Y)

(10)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Penyaluran Kredit (Y) sedangkan variabel independen adalah Dana Pihak Ketiga (X1), Net Interest Margin (X2), dan Capital Adequacy Ratio (X3).

Penyaluran dana kepada masyarakat merupakan aktivitas yang dilakukan setelah penghimpunan dana dari masyarakat. Sumber dana bank yang utama berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral harus disalurkan kembali dana masyarakat tersebut dalam bentuk kredit. Dana yang dihimpun dari masyarakat sebagian besar akan dialokasikan untuk kredit, karena kredit merupakan rangkaian kegiatan utama dari bank, dimana pemberian kredit adalah tulang punggung kegiatan perbankan. Dari penyaluran kredit tersebut maka pihak bank akan mendapatkan bunga (keuntungan).

Penyaluran kredit sangat membantu dunia usaha, karena dunia usaha memiliki keterkaitan erat dengan lembaga keuangan bank. Oleh karena itu pihak bank akan menyalurkan kreditnya melalui kredit investasi.

Aktifitas penyaluran kredit memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian yaitu mendukung pembangunan serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sedangkan bagi bank sumber pendapatan utama berasal dari aktiftas penyaluran kredit. Penyaluran kredit yang dilakukan bank berkaitan erat dengan kinerja bank (Panuntun, 2018). Banyak bank yang menyediakan fasilitas kredit, dan salah satu bank tersebut adalah Bank Usaha Milik Negara ( BUMN ).

Maksud dari bank milik pemerintah ini adalah Suatu jenis bank yang keseluruhan atau semua modalnya itu adalah milik dari pemerintah. Jadi sebagian besar modal ini adalah dimiliki oleh pemerintah.

Pada faktor variabel bebas yang utama mempengaruhi tingkat penyaluran kredit adalah Dana Pihak Ketiga. Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dalam bentuk Tabungan, Giro dan Deposito. Dimana Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana yang sangat penting dan diandalkan oleh bank guna menjalankan operasionalnya.

Net Interest Margin (NIM) merupakan indikator untuk menunjukkan tingkat efisiensi operasional suatu bank. NIM bisa bermakna ganda yaitu NIM yang tinggi bisa dimaknai bahwa intermediasi bank relatif tinggi. NIM mempunyai peran yang sangat besar dalam memperkuat sistem perbankan nasional,jadi dapat dikatakan

(11)

bahwa NIM yang tinggi itu sangat baik ketika NIM itu dipergunakan untuk memperkuat posisi modal bank. Semakin tinggi nilai NIM maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank, sehingga pendapatan bunga bersih yang diperoleh dapat diputar kembali dalam bentuk penyaluran kredit.

NIM yang tinggi juga bisa menambah sumber dana pada perbankan sehingga tugas perbankan sebagai penyalur dana kredit akan berjalan secara maksimal.

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang memproksikan jumlah modal yang dimiliki oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana modal sendiri yang digunakan untuk menutup resiko yang mungkin akan muncul akibat penanaman aktiva yang mengandung resiko. Semakin besar CAR yang dimiliki suatu bank menandakan bahwa sumber daya financial dalam hal ini adalah modal juga semakin besar, hal ini berdampak bahwa bank dapat dan mampu melakukan salah satu kegiatan operasionalnya yaitu menyalurkan kredit kepada masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa CAR memiliki pengaruh pada penyaluran kredit, karena tingginya CAR maka akan semakin baik pula sumber daya financial yang digunakan untuk mengantisipasi munculnya kerugian yang disebabkan oleh penyaluran kredit, dengan kata lain CAR memiliki sebuah dampak psikologis yaitu meningkatkan tingkat kepercayaan diri dari perbankan dalam menyalurkan kredit.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori dan penelitian terdahulu, maka perumusan hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1) berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit.

2. Net Interest Margin (NIM) (X2) berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit 3. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X3) berpengaruh positif terhadap penyaluran

kredit.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Pikir Faktor InternalDana Pihak Ketiga Net Interest )Margin (X2)Capital Adequacy Ratio (X3) Penyaluran Kredit (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang SUL-SEL di dalam usahanya untuk meningkatkan hasil produktivitas kerja para karyawannya,

- peletakkan landing gajah/area kegiatan gajah harus dekat dengan sumber air (sungai/kolam) dan akses yang mudah untuk memunuhi kebutuhan minumnya - kandang

Dari sini dapat disimpulkan bahwa zhihar adalah ucapan seorang mukallaf (dewasa dan berakal) kepada wanita yang halal digaulinya (istri) bahwa wanita itu sama

Faktor lain yang dapat mempengaruhi nyeri adalah keluarga. dan teman

KATA PENGANTAR Pertama – tama penulis hanturkan segenap puji syukur kepada allah SWT yang telah memberikan penulis kelancaran dalam munyusun karya tugas akhir dengan judul

Batuan sedimen yang menempati daerah Bengalun bagian utara terdiri dari Formasi Maluwi, Tendehhantu, Menumbar dan Formasi Golok, sedangkan didaerah penyelidikan yang secara

Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan konsep dasar teknonolgi dan proses metalurgi serbuk, (2) Menyebutkan keuntungan dan kerugian dari

1 Pengadaan Tiang listerik di RT.I,II dan RT IV Teratak 10 bh 10,000,000.00 APBD Kab Dinas Perumahan & Pemukiman. 2 Pengadaan Lampu