ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR
Rino Rinaldo 1) , Eliya Isfaatun 2)
Abstract
This study aims to determine the installment sale interest calculation method that can provide profit maksimum.Adapun method used is the method of Long End Interest, Short End Interest, annuity, and Time price contract From the residual method of solution known that the contract price will give the maximum profit for the company compared to other methods Keywords: Installment selling, Interest End Long Method, Method of Short End Interest, annuity method, and Method of Time Price Contract
A. PENDAHULUAN
Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki keunggulan daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan volume penjualan dan pendapatan perusahaan. Untuk itu, perusahaan memiliki rencana strategis dan taktis yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahan untuk dapat meningkatkan volume penjualan adalah dengan metode penjualan angsuran. Penjualan angsuran merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup). Dalam metode penjualan ini (down payment) pada saat pertama kali, dan sisanya dicicil dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditambah bunga atas sisa pinjaman.
Umumnya dalam penjualan angsuran ini, perusahaan membuat perjanjian atau konrak jual beli antara pihak penjual dengan pihak pembeli, hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan pembeli tidak membayar kewajibannya atas sisa dari pembayaran angsuran yang telah disepakati.
___________________
Penulis 1 adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Penulis 2 adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta
Perusahaan atau penjual hendaknya mengetahui metode perhitungan penjualan angsuran yang dapat memberikan laba maksimum. Pihak penjual harus menentukan metode perhitungan yang tepat. Metode perhitungan penjualan angsuran yang dapat digunakan antara lain metode Long End Interest, Short End Interest, Annuitas, dan Sisa harga kontrak
Dari uraian diatas, rumusan masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah Bagaimana perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode long end interest, short end interest dan annuitas? dan metode manakah yang pendapatan bunganya paling besar dan juga menguntungkan bagi perusahaan?
Dalam hal ini penulis membatasi masalah mengenai perhitungan bunga penjualan angsuran yang terjadi pada bulan Maret 2008 untuk jenis motor Satria FU. pada CV.
Abadi Motor.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan bunga penjualan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode long end interest, short end interest, dan annuitas dan untuk mengetahui metode manakah yang pendapatan bunganya paling besar dan menguntungkan bagi perusahaan.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian penjualan angsuran
Penjualan angsuran adalah penjualan barang atau jasa yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan secara bertahap atau berangsur. Biasanya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pembeli, penjual menerima uang muka (down payment) sebagai pembayaran pertama dan sisanya diangsur dengan beberapa kali angsuran . Karena penjualan harus menunggu beberapa periode untuk menagih seluruh piutang penjulannya, maka biasanya pihak penjual akan membebankan bunga atas saldo yang belum diterimanya.
Resiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi, mungkin saat akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas pembeli dan memperoleh hasil yang baik. Karena penagihan piutang usaha angsuran memakan waktu yang cukup lama (beberapa periode), hal tersebut kemungkinan dapat merubah hasil survei yang telah dilakukan semula terhadap pembeli. Untuk menghindari hal-hal demikian, penjual biasanya akan membuat kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan hak kepada penjual untuk menarik kembali barang yang telah di jual dari pembeli.
Untuk mengurangi barang angsuran tersebut dari resiko terbakar atau hilang, pihak penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran tersebut diasuransikan untuk kepentingkan pihak penjual. Premi asuransi ditanggung oleh pembeli, jika barang angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi akan membayar ganti rugi kepada penjual dan bukan pembeli. Kadang kala mungkin jiwa dari pembeli diwajibkan oleh penjual untuk diasuransikan dengan premi auransi atas tanggungan si pembeli.
2. Bentuk-bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran
Untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban- kewajiban oleh pihak pembeli, maka terdapat beberapa bentuk perjanjian (kontrak) penjualan angsuran sebagai berikut :
1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), dimana barang-barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual sampai seluruhnya pembayaran sudah lunas.
2. Pada saat perjanjian ditanda-tangani dan pembayaran pertama telah dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikkan untuk bagian harga penjualan yang belum dibayar kepada si penjual.
3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan
“trust” (trustee) sampai pembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah pembayaran lunas oleh pembeli, baru trustee menyerahkan hak atas barang- barang itu kepada pembeli. Perjanjian semacam ini dilakukan dengan membuat akte kepercayaan (trust deed : atau trust indeture).
4. Beli sewa (lease-purchase), di mana barang-barang yang telah diserahkan kepada pembeli. Pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah kepada pembeli.
3. Pengakuan Laba Kotor Pada Penjualan Angsuran
Dasar pengakuan laba kotor yang dapat dipakai di dalam penjualan angsuran ada 2, yaitu :
1. Dasar Penjualan (sales bases atau acrual bases)
Pada dasar ini laba kotor atas penjualan angsuran diakui dalam periode penjualan angsuran terjadi, tanpa memperhatikan apakah pembayarannya sudah diterima atau belum. Pengakuan laba kotor yang demikian ini sama dengan pengakuan laba kotor dalam penjualan kredit biasa. Agar laporan rugi-laba dapat mencerminkan “proper matching revenue with exspenses” sebaiknya perusahaan mencadangkan biaya penagihan dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan penjualan tersebut. Pencatatan biaya- biaya tersebut adalah seperti pencatatan kerugian piutang dengan menggunakan metode cadangan.
Dasar ini cocok dipakai apabila 3 syarat berikut ini terpenuhi, yaitu : a. Jangka waktu pembayaran relatif pendek.
b. Biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan angsuran, termasuk biaya penagihan dan biaya-biaya yang laim dapat ditaksir secara relatif teliti.
c. Kemungkunan terjadinya pembatalan sangat kecil.
2. Dasar Kas (cash bases)
Menurut dasar kas ini laba kotor atas penjualan angsuran baru diakui apabila pembayaran dari piutang penjualan angsuran sudah diterima. Penerimaan kas tersebut terdiri dari 2 unsur, yaitu :
a. Pembayaran atas harga pokok penjualan.
b. Pembayaran atas laba kotor.
Perlakuan terhadap penerimaan piutang penjualan angsuran tersebut ada 3 metode, yaitu :
a. Harga pokok kemudian laba kotor (cost recovery method).
b. Laba kotor kemudian harga pokok.
c. Harga pokok dan laba kotor secara proposional (metode penjualan angsuran).
Mengurangi Kemungkinan Terjadinya Pembatalan Panjualan Angsuran
Usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti :
a. Penjualan angsuran dilakukan secara selektif, dalam arti bahwa penjualan angsuran hanya diberikan calon pembeli yang kemampuan dan kejujurannya dapat dipercaya, misalnya pegawai negeri, profesi tertentu dan sebagainya.
b. Penjualan angsuran dilakukan dengan persetujuan atau sepengetahuan atasan pembeli.
c. Pembayaran angsurannya dilakukan dengan pemotongan gaji.
C. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan ilmiah ini, yang menjadi objek penelitian penulis adalah CV.Abadi Motor yaitu, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang menjual kendaraan sepeda motor berbagai jenis merk Suzuki sekaligus bengkel Suzuki.
CV.Abadi Motor ini beralamat di Ciracas, Jakarta Timur.
Data atau variabel yang digunakan oleh penulis adalah data penjualan dari CV.
Abadi Motor pada bulan Maret tahun 2008. Perusahaan tersebut menjual sebuah kendaraan sepeda motor Satria FU atas nama Bapak Ali yang beralamat di Pekayon, Jakarta Timur. Dengan harga jual sebesar Rp. 18.450.000 uang muka (down payment) sebesar Rp. 3.500.000 dan angsuran perbulan sebesar Rp.1.701.000 dengan jangka waktu selama 11x Angsuran.
Alat Analisis Yang Digunakan
Metode Sisa Harga Kontrak Rumusnya adalah sebagai berikut :
Bunga = i x a/n x sisa harga kontrak awal
Keterangan : i = tingkat bunga
a = periode pembayaran n = jangka waktu pembayaran Metode Bunga Long End Interest ( Jangka Panjang) Rumus perhitungan bunganya sebagai berikut :
Bunga = i x a/n x sisa harga kontrak bulan sebelumnya Keterangan : i = tingkat bunga
a = periode pembayaran n = jangka waktu pembayaran Metode Bunga Short End Interest (Jangka Pendek) Rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Bunga = i x a/n x Angsuran pokok yang jumlahnya tetap pada setiap periode
i = tingkat bunga
a = periode pembayaran n = jangka waktu pembayaran Metode Bunga Annuitas
Rumus faktor annuitas adalah sebagai berikut : 1
1 - A = ( 1 + i ) n
` i
Keterangan :
A = annuitas
i = tingkat bunga
n = jangka waktu pembayaran 1
1‐ = nilai tunai (present value) ( 1 + i ) n
Apabila telah diketahui factor Annuitetnya, maka jumlah pembayaran angsurannya adalah sebagai berikut :
Jumlah pembayaran angsuran =
Sedangkan rumus perhitungan bunganya adalah sebagai berikut :
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan transaksi penjualan angsuran yang dilakukan oleh CV. Abadi Motor pada bulan Maret 2008 yaitu penjualan motor Satria FU dengan harga jual sebesar Rp.
18.450.000, Uang muka sebesar Rp. 3.500.000 dengan angsuran perbulan sebesar Rp.
1.701.000 selama 11x angsuran dengan bunga 25,15719064 % pertahun yang di dapat dari perhitungan tingkat bunga perusahaan sebagai berikut.
Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran dengan Sisa Harga Kontrak
Tingkat bunga = (Angsuran/bln x Jk.Wkt Angsuran + Uang Muka) – Harga Tunai Harga Tunai – Uang muka
= (Rp.1.701.000 x 11 + Rp.3.500.000) – Rp. 18.450.000 Rp.18.450.000 - Rp.3.500.000
= Rp. 3.761.000 x 100 % = 25,15719064 % Bunga = i x a/n x sisa harga kontrak awal
Rp.14.950.000
Dalam metode ini bunga yang dibebankan di hitung dari saldo awal pokok pinjaman setelah dikurangi dengan uang muka, sehingga jumlah pembayaran yang
dibebankan untuk setiap periode sama besarnya dan jumlah angsuran ditambah bunga periode tersebut yang akan menghasilkan jumlah yang sama besar.
Perhitungannya :
Harga jual : Rp. 18.450.000 Uang muka : Rp. 3.500.000 Dibayar 11 x angsuran : Rp. 14.950.000 Jadi,besarnya pembayaran setiap kali angsuran
= Rp. 14.950.000 = Rp. 1.359.090,91 11
Bunga untuk setiap periode
= Tingkat bunga x periode pembayaran x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 14.950.000 = Rp. 341.909,09 11
Jumlah pembayaran yang diterima perusahaan setiap periode
= Angsuran pokok perbulan + Bunga
= Rp. 1.359.090,91 + Rp. 341.909,09 = Rp. 1.701.000 Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Sisa Harga Kontrak.
Bulan pembayaran
Bunga (25,15719064%)
(Rp)
Angsuran pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Maret - - - 18.450.000
Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000
April 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 13.590.909,09 Mei 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 12.231.818,18 Juni 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 10.872.727,27
Juli 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 9.513.636,36 Agustus 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 8.154.545,45 September 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 6.795.454,54 Oktober 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 5.436.363,63 November 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 4.077.272,72 Desember 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 2.718.181,81 Januari 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 1.359.090,90 Februari 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 NIHIL
Jumlah 3.760.999,99 18.450.000,01 22.211.000
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, perusahaan akan memperoleh pendapatan bunga penjualan sebesar Rp. 3.760.999,99
Perhitungan Bunga Penjualan dengan Metode Long End Interest
Pada metode ini bunga yang dibebankan pada setiap kali angsuran dihitung dari saldo pokok pinjaman awal periode tersebut. Bunga yang dibayar setiap periode makin lama makin kecil sesuai dengan makin kecilnya saldo pinjaman penjualan angsuran tersebut.
Perhitungannya :
Harga jual : Rp. 18.450.000 Uang muka : Rp. 3.500.000 Dibayar 11 x angsuran : Rp. 14.950.000 Jadi,besarnya pembayaran setiap kali angsuran
= Rp. 14.950.000 = Rp. 1.359.090,91 11
Bunga untuk setiap periode
= Tingkat bunga x periode pembayaran x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran
April 2008
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 14.950.000 = Rp. 341.909,09 11
Mei 2008
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 13.590.909,09 = Rp. 310.826,45 11
Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas.
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Long End Interest Bulan
pembayaran
Bunga (25,15719064%)
(Rp)
Angsuran pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Maret - - - 18.450.000
Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000
April 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 13.590.909,09 Mei 310.826,45 1.359.090,91 1.669.917,36 12.231.818,18 Juni 279.743,80 1.359.090,91 1.638.834,71 10.872.727,27 Juli 248.661,16 1.359.090,91 1.607.752,07 9.513.636,36 Agustus 217.578,51 1.359.090,91 1.576.669,42 8.154.545,455 September 186.495,87 1.359.090,91 1.545.586,78 6.795.454,54
Oktober 155.413,22 1.359.090,91 1.514.504,13 5.436.363,63 November 124.330,58 1.359.090,91 1.483.421,49 4.077.272,72 Desember 93.247,93 1.359.090,91 1.452.338,84 2.718.181,81
Januari 62.165,29 1.359.090,91 1.421.256,20 1.359.090,90 Februari 31.082,64 1.359.090,91 1.390.173,55 NIHIL
Jumlah 2.051.454,54 18.450.000,01 20.501.454,55 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Long End Interest, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp.
2.051.454,54
Perhitungan Bunga Penjualan dengan Metode Short End Interest
Pada metode ini bunga dihitung dari akumulasi pembayaran angsuran yang telah jatuh tempo (tidak termasuk uang muka). Dengan demikian bunga yang dibebankan makin lama makin besar, seirama dengan makin membesarnya akumulasi pembayaran angsuran setiap periode.
Perhitungannya :
Harga jual : Rp. 18.450.000 Uang muka : Rp. 3.500.000 Dibayar 11 x angsuran : Rp. 14.950.000 Jadi,besarnya pembayaran setiap kali angsuran
= Rp. 14.950.000 = Rp. 1.359.090,91 11
Bunga untuk setiap periode
= Tingkat bunga x periode pembayaran x Akumulasi pokok piutang Jgk.waktu angsuran
April 2008
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 1.359.090,91 = Rp. 31.082,64 11
Mei 2008
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 2.718.181,81 = Rp. 62.165,29 11
Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas.
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Short End Interest Bulan
pembayaran
Bunga (25,15719064%)
(Rp)
Angsuran pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Maret - - - 18.450.000
Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000
April 31.082,64 1.359.090,91 1.390.173,55 13.590.909,09 Mei 62.165,29 1.359.090,91 1.421.256,20 12.231.818,18 Juni 93.247,93 1.359.090,91 1.452.338,84 10.872.727,27 Juli 124.330,58 1.359.090,91 1.483.421,49 9.513.636,36 Agustus 155.413,22 1.359.090,91 1.514.504,13 8.154.545,45 September 186.495,87 1.359.090,91 1.545.586,78 6.795.454,54 Oktober 217.578,51 1.359.090,91 1.576.669,42 5.436.363,63 November 248.661,16 1.359.090,91 1.607.752,07 4.077.272,72 Desember 279.743,80 1.359.090,91 1.638.834,71 2.718.181,81 Januari 310.826,45 1.359.090,91 1.669.917,36 1.359.090,90 Februari 341.909,09 1.359.090,91 1.701.000 NIHIL
Jumlah 2.051.454,54 18.450.000,01 20.501.454,55 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Short End Interest, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp.
2.051.454,54
Anuitas
Pada metode ini pembayaran setiap periode sama besarnya, dan setiap pembayaran tersebut meliputi pembayaran pokok pinjaman dan pembayaran bunga.
Perhitungannya :
Dalam metode ini sebelum melakukan perhitungan , harus dicari terlebih dahulu faktor anuitetnya.
Adapun rumus faktor Anuitet tersebut adalah sebagai berikut :
1 1 - A = ( 1 + i ) n
i 1
1 -
= ( 1 + 0,022870173) 11 0,022870173
= 1 - 0,779784032 0,022870173
= 9,628959431
Jumlah pembayaran angsuran = Sisa harga kontrak Faktor annuitas
= 14.950.000 = 1.552.608,06 9,628959431
Bunga untuk setiap periode
= Tingkat bunga x periode pembayaran x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran
April 2008
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 14.950.000 = Rp. 341.909,09 11
Mei 2008
= 25,15719064 % x 1 x Rp. 13.739.301,03 = Rp. 314.220,19 11
Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas.
Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Annuitas Bulan
pembayaran
Bunga (25,15719064%)
(Rp)
Angsuran pokok
(Rp)
Jumlah pembayaran
(Rp)
Sisa harga kontrak
(Rp)
Maret - - - 18.450.000
Maret - 3.500.000 3.500.000 14.950.000
April 341.909,09 1.210.698,97 1.552.608,06 13.739.301,03 Mei 314.220,19 1.238.387,87 1.552.608,06 12.500.913,16 Juni 285.898,05 1.266.710,01 1.552.608,06 11.234.203,05 Juli 256.928,17 1.295.679,89 1.552.608,06 9.938.523,16 Agustus 227.295,75 1.325.312,31 1.552.608,06 8.613.210,85 September 196.985,62 1.355.622,44 1.552.608,06 7.257.588,41 Oktober 165.982,30 1.386.625,76 1.552.608,06 5.870.962,65 November 134.269,93 1.418.338,13 1.552.608,06 4.452.624,52 Desember 101.832,29 1.450.775,77 1.552.608,06 3.001.848,75 Januari 68.652,80 1.483.955,26 1.552.608,06 1.517.893,49 Februari 34.714,49 1.517.893,57 1.552.608,06 NIHIL
Jumlah 2.128.688,68 18.449.999,98 20.578.688,66
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Annuitet, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp. 2.128.688,68
Atas dasar perhitungan dalam daftar penjualan tersebut, maka pencatatan jurnal pada perusahaan atas transaksi di atas adalah
E. KESIMPULAN
Setelah melakukan perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode Sisa Harga Kontrak, Long End Interest, Short End Interest dan Annuitas maka akan terlihat perbedaan laba yang akan diperoleh perusahaan dengan keempat metode tersebut. Perbandingan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Perbandingan Perhitungan Bunga Pembayaran Angsuran Keterangan Sisa Harga
Kontrak
Long End Interest
Short End Interest
Annuitas Total
Pembelian
22.211.000 20.501.454,55 20.501.454,55 20.578.688,66
Harga Jual 18.450.000 18.450.000 18.450.000 18.450.000
Pendapatan Bunga
3.760.999,99 2.051.454,54 2.051.454,54 2.128.688,68
Berdasarkan pembahasaan yang telah dilakukan, perhitungan bunga dengan menggunakan metode sisa harga kontrak lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena metode ini menghasilkan perhitungan pendapatan bunga yang lebih besar dibandingkan dengan metode – metode yang lainnya
F. DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A,Akuntansi Keuangan lanjutan di Indonesia, Buku Dua, Jakarta : Salemba Empat, 2000.
Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga, 1996.
Jeter, Advanced Accounting, John Wiley, 2001.
Pahler, Advanced Accounting : Concept & Practice, 7 th Edition, Harcourt, 2000.
Widayat, Utoyo, Akuntansi Keuangan Lanjutan : Ikhtisar Teori dan Soal, Edisi Revisi, Jakarta : FE Universitas Indonesia, 1999.
Yunus, Hadori – Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1994.