• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. analisis data, akhirnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: XII, namun pihak sekolah setiap saat tetap mengkaji berbagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V PENUTUP. analisis data, akhirnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: XII, namun pihak sekolah setiap saat tetap mengkaji berbagai"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net101 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil informasi dan temuan yang telah penulis sajikan di atas, baik berasal dari data-data literatur yang terkait dengan penelitian ini, maupun data-data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan melalui metode observasi, dokumentasi, wawancara yang kemudian dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah teknik analisis data, akhirnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. KTSP pada SMA Negeri 1 Pammana telah diuji cobakan pada tahun pelajaran 2006/2007, dan pelaksanaan sepenuhnya baru dimulai pada tahun pelajaran 2007/2008 hingga tahun 2010/2011 belum sepenuhnya diterapkan dengan baik dilaksanakan pada semua tingkatan kelas mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII, namun pihak sekolah setiap saat tetap mengkaji berbagai

kelemahan-kelemahan untuk disempurnakan.

2. KTSP belum sepenuhnya dilaksanakan oleh guru-guru PAI dalam pembelajaran di kelas, karena guru masih merasa kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran dengan KTSP. Selain itu guru PAI terkesan belum siap melaksanakan KTSP karena belum memahami dan mengerti penerapannya, hal ini dibuktikan dengan belum lengkapnya administrasi tertulis oleh guru-guru PAI yang dirsyaratkan untuk dipersiapkan sebelum melaksanakan pembelajaran, demikian pula dalam mendesain pembelajaran dikelas guru masih menggunakan pola-pola lama, karena dalam pelaksanaan pembelajaran masih dilakukan dengan memadukan KTSP dan kurikulum yang berlaku sebelumnya.

(2)

3. Beberapa masalah yang dihadapi sekolah dalam mengaplikasikan KTSP di SMA Negeri 1 Pammana mencakup:

a. Problem guru, yakni menyangkut masih minimnya pengetahuan dan pemahaman guru terhadap KTSP sebagai kurikulum baru, kurang siapnya guru dalam mengantisipasi pelaksanaan KTSP, serta tidak adanya buku pegangan yang baku bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan KTSP.

b. Problem siswa, yakni kurangnya disiplin dan motivasi belajar siswa, lemahnya pengawasan guru, padatnya jadwal pembelajaran yang banyak menyita waktu dan membagi konsentrasi siswa, serta tidak tersedianya buku-buku paket pembelajaran yang dapat membantu memperlancar siswa dalam mempelajari materi-materi yang diberikan guru dalam pembelajaran.

c. Problem sarana, yakni belum maksimalnya pemanfaatan sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran, sehingga memungkinkan pencapaian hasil belajar siswa yang optimal.

d. Problem manajemen, yakni belum tertatanya sistem kerja yang solid bagi upaya pencapaian tujuan bersama yakni memajukan madrasah agar dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya yang sudah lebih unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologinya, serta menjadi satu-satunya pilihan masyarakat bagi pendidikan anaknya.

B. Saran-saran

Apliasikasi KTSP sudah berjalan 5 tahun pelajaran, yaitu diberlakukan pada tahun 2006 hingga sekarang yang tentunya masih membutuhkan perbaikan-perbaikan

(3)

untuk mencari solusi agar aplikasi KTSP Mata Pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Pammana bisa berjalan dengan baik sesuai harapan pemerintah.

maka penulis menyarankan agar:

b. Guru mengubah pola pikirnya, karena aplikasi KTSP yang efektif dan efisien menuntut guru untuk berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas, karena guru adalah teladan dan panutan bagi siswa. Oleh sebab itu guru harus siap dengan segala kewajiban, baik yang menyangkut manajemen maupun materi pembelajaran, karena ujung tombak implementasi KTSP berada di pundak guru. Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi harus dilatih menjadi fasilitator yang bertugas memberi kemudahan belajar bagi siswa agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, penuh semangat dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

c. Dalam rangka mengaplikasikan KTSP dan menyiapkan guru menjadi fasilitator maka hendaknya diadakan pendidikan dan pelatihan (terutama kepada guru-guru wiyata bakti/guru yang belum pernah mengikuti diklat kedinasan) tentang pembelajaran berbasis kompetensi dengan pendekatan kontekstual dengan mengundang orang yang benar-benar ahli, bahkan jika perlu sekolah memfasilitasi mereka untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi, misalnya menempuh pendidikan pascasarjana .

d. Hendaknya sarana dan prasarana yang ada lebih diintensifkan lagi penggunaannya oleh guru PAI, seperti perpustakaan yang tersedia dapat diberdayakan dengan menambah koleksi buku tentang Islam (guru PAI mengusulkan kepada kepala

(4)

sekolah) sehingga ketika guru memberi tugas yang berkaitan dengan kompetensi tertentu, guru dan siswa tidak kekurangan bahan.

e. Guru PAI SMA Negeri 1 Pammana hendaknya juga memberdayakan LCD proyektor yang disediakan untuk memudahkan pembelajaran. Jika guru PAI bisa mengefektifkan sarana dan prasarana yang tersedia maka pembelajaran akan lebih efektif dan efisien, bervariasi dan bermutu.

f. Guru PAI SMA negeri 1 Pammana hendaknya mengusulkan kepada Forum MGMP PAI Kab. Wajo agar menambah frekuensi pertemuan mereka tidak hanya dua/tiga kali dalam setahun tetapi lebih diintensifkan lagi dan tidak dibatasi hanya bagi pengurusnya saja. Karena forum MGMP diharapkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pembelajaran dapat diatasi termasuk di antaranya mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode dan variasi media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

g. Memanfaatkan teknologi informasi bagi efektifitas dan efisiensi pembelajaran, memperluas daya jangkau pembelajaran, sumber belajar dan pengembangan jaringan kerjasama (networking) dalam penyelenggaraan sistem pembelajaran.

h. Aplikasi KTSP bisa berjalan efektif jika didukung oleh semua komponen pendidikan. Salah satu komponen pendidikan tersebut adalah penyediaan sarana pembelajaran berupa ruang kelas dan mebelernya (meja dan kursi) yang memadai.

Meja dan kursi sebaiknya adalah meja kursi yang ringan tetapi kuat yang bisa didesain sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dalam waktu cepat.

C. Penutup

(5)

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt. yang berkat limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Walaupun penulis sadar bahwa tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaann, namun ini merupakan usaha maksimal yang sudah penulis lakukan. Tegur sapa dan sumbang saran dari pembaca terutama para pemerhati dalam bidang pendidikan sangat penulis harapkan. Semoga bermanfaat. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, H dan Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2009.

(6)

Ali, Muhammad, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2005Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan PendekatanInterdisipliner, Jakarta: Bina Aksara, 2003.

Arifin, M, Ilmu Pendidikan islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bina Aksara, 2003

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed. V., Yogyakarta: Rineke Cipta, 2002.

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam (Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru), Cet. II; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:

BSNP, 2006

Budiningsih, Asri , Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005

Darsono, Max dkk., Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP Semarang, 2001 Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen

Kelembagaan Agama Islam., 2003

---, Standar Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2004 ---, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, Jakarta: Dirjen

Kelembagaan Agama Islam, 2005

---, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam Direktorat Madrasah dan Pendidikan Islam pada Sekolah Umum, 2005 Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Cet.II; Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

---, Kurikulum dan Pembelajaran, CetI; Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Haryati, Mimin, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007

Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Penduidikan: konsep dan

implementasinya di madrasah, cet. I, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 Majid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi ,Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004

---, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan-Suatu Panduan Praktis, Cet. VII; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

---, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Cet.IV; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009

(7)

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual;

Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Jakarta:

Bumi Aksara, 2007

---, KTSP( Kurikulum Tingat Satuan Pendidikan)- Dasar Pemahaman dan Pengembangan (Pedoman bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah dan Guru, Cet.V; Jakarta PT Bumi Aksara, 2009.

Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Cet.3; Jakarta: Bumi Aksara, 1999

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi (SI) pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

---, Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

---, Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (2005), Jakarta: Lembaga Kajian Pendidikan Keislaman dan Sosial (LeKDIS)

Purwanto, M. Ngalim, MP., Psikologi Pendidikan, Cet. 19; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003

Sadiman, Arif S, dkk, Media Pendidikan; Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002,cet. ke-5 Sidi, Indra Djati, Menuju Masyarakat Belajar-Menggagas Paradigma Baru

Pendidikan, Jakarta: Logos, 2001

Sudjana, N. dan Ibrahim, R., Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001

---, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1995

---, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Cet.V;

Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif: dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Laporan Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005

---, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2006

Sukmadinata, Nana Saodih, Pengembangan Kurikulum: teori dan praktek, Bandung:

Remaja Rosdakarya,1999

Suprayogo, Imam dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial –Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Surya, H. Mohamad, Percikan Perjuangan Guru, Semarang: Aneka Ilmu, 2003

(8)

Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2002 Susilo, Joko, Muhammad, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan-Manajeman

Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007

Syaodih, Nana, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, Cet V; Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya,2002

Tafsir, Ahmad, (2001), Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Cet VIII; Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2008

---, (2003), Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. VII; Remaja Rosdakarya, 2003

Thaib BR, M. Amin, dkk., Standar Supervisi dan Evaluasi Pendidikan pada Madrasah Aliyah, Jakarta: Ditmapenda, 2005

Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (2006), Bandung: Citra Umbara

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakaryam 1996

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari hasil jawaban kuesioner dukungan suami didapatkan data bahwa dukungan yang paling banyak tidak diterima atau dirasakan ibu dari 3 responden tersebut

1) Persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, dan persepsi biaya secara simultan berpengaruh terhadap niat menggunakan PC Tablet

Bekerjasama dengan Guru Kanan Mata Pelajaran / Ketua Panitia dalam menentukan kelancaran perjalanan peperiksaan amali / pendidikan seni.. Penyelaras peperiksaan PMR, SPM

Galur mutan putatif M5-Selayar berbeda nyata lebih kecil dibanding varietas Selayar pada karakter tinggi tanaman, jumlah anakan dan panjang malai, namun berbeda

Pada tahap perencanaan program kerja, PRO RS Advent Bandung merumuskannya dalam tahapan program kerja, Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu membuat kesadaran publik

Masih dalam cabang olahraga yang sama, Dio Novandra Wibawa mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNAIR juga berhasil mengalungi satu emas di nomor pertandingan 100 meter surface

Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya... Potential

Menurut Fitri dkk., (2013), menentukan kelas umur simpai dapat dilakukan dengan mengetahui ukuran tubuh dan warna rambut simpai yaitu pada individu dewasa