• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIAGRAM JARINGAN KERJA (Network Diagram)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIAGRAM JARINGAN KERJA (Network Diagram)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Prepared by Dr. AZ

DIAGRAM JARINGAN KERJA (Network Diagram)

PENDAHULUAN

Dalam perangkat manajemen proyek, kita mengenal sebuah diagram yang disebut network diagram (diagram jaringan kerja).

Network diagram merupakan salah satu dari tujuh alat

perencanaan manajemen (7 management and planning tools)

atau 7 New Quality Tools yang merupakan salah satu alat

manajemen kualitas. Dengan network diagram dapat dilakukan

analisis terhadap jadwal waktu penyelesaian proyek, masalah

yang mungkin timbul jika terjadi kelambatan, probability

selesainya proyek, biaya yang diperlukan dalam rangka

mempercepat penyelesaian proyek, dan sebagainya.

(2)

PENDAHULUAN (lanjutan)

Terdapat beberapa versi network diagram, namun yang luas pemakaiannya adalah :

• CPM (critical path method), merupakan teknik pertama network diagram yang diperkenalkan pertama kali tahun 1957 oleh M.R. Walker dari DuPont Company dan J.E. Kelley, Jr.

dari Remington Rand Univac.

• PERT (program evaluation and review technique), yang diperkenalkan tahun 1958 oleh U.S. Navy Special Projects Office.

• PDM (precedence diagram method), yang dikembangkan oleh J. W. Fondahl dari Stanford University pada awal dekade 1960-an.

PENDAHULUAN (lanjutan)

Perbedaan mendasar antara CPM dan PERT adalah terletak

pada perkiraan waktu, CPM menaksir waktu dengan cara pasti

(deterministic), sedangkan PERT dengan cara kemungkinan

(probabilistic). Metode ketiga, PDM, memiliki jaringan kerja

yang lebih sederhana karena kegiatan atau tugas-tugas

digambarkan pada node (simpul atau sambungan jalur), bukan

pada garis panah seperti pada CPM dan PERT.

(3)

PENDAHULUAN (lanjutan)

Metode menggambarkan kegiatan pada node disebut metode diagram AON (activity on node), sedangkan metode menggambarkan kegiatan pada garis panah disebut metode diagram AOA (activity on arrow) atau arrow diagramming method (ADM).

DIAGRAM AOA DAN AON

Ada dua metode untuk menggambarkan activity network diagram yaitu :

1. AOA (Activity on Arrow), yang mana kegiatan digambarkan pada garis panah (arrow) dalam hal ini simpul (node) merupakan suatu peristiwa (event).

2. AON (Activity on Node), yang mana kegiatan digambarkan

pada simpul (node) dalam hal ini garis panah (arrow)

merupakan hubungan logis antar peristiwa (event).

(4)

DIAGRAM AOA DAN AON

(lanjutan)

Gambar 1. Pendekatan dalam Activity Network Diagram

(a) Hubungan peristiwa kegiatan pada AOA

(b) Hubungan peristiwa kegiatan pada AON

DIAGRAM AOA DAN AON

(lanjutan)

Pembuatan diagram AOA sedikit lebih sulit dari diagram AON, begitupun bagi yang belum berpengalaman akan lebih mudah memahami diagram AON ketimbang diagram AOA, karena jaringan diagram AON memfokuskan pada kegiatan atau tugas- tugas (tasks) sementara diagram AOA pada peristiwa (event).

Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram

AOA didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului

(predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti

(successor) atau keduanya sekaligus sebagai kontrol.

(5)

DIAGRAM AOA DAN AON

(lanjutan)

Tabel 1. Beberapa ketergantungan antar kegiatan

DUMMY DALAM AON

• Dalam diagram AOA dibuat, mungkin akan menemukan masalah penting yang terkait dengan fungsi garis panah.

• Garis panah dalam diagram AOA selain berfungsi untuk menunjukkan urutan juga berfungsi sebagai simbol kegiatan dan durasinya.

• Dalam beberapa kasus jaringan, garis panah ini sering menimbulkan ketidakjelasan urutan dan kerancuan penyebutan suatu kegiatan.

• Untuk menghindari masalah tersebut, para pengembang

diagram AOA membuat konsep kegiatan ‘dummy’ yang

disimbolkan dengan garis panah putus-putus (--->).

(6)

DUMMY DALAM AON

(lanjutan)

• Kegiatan dummy merupakan kegiatan semu yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya), yang diselipkan ke dalam jaringan untuk menjaga logika pada jaringan.

• Menurut Herjanto (2008), terdapat dua jenis kegiatan dummy, yaitu grammatical dummy dan logical dummy.

GRAMMATICAL DUMMY

Grammatical dummy adalah dummy yang digunakan untuk menghindari kerancuan penyebutan suatu kegiatan jika ditemukan dua atau lebih kegiatan yang berasal dari peristiwa yang sama dan berakhir pada peristiwa yang sama pula, contoh:

tiga kegiatan A, B, dan C pada Gambar 2.a, yang mana A dan B

dimulai dan berakhir pada waktu yang sama, dan C tidak dapat

dimulai setelah A dan B selesai. Kondisi A dan B dimulai dan

berakhir pada waktu yang sama ini sulit dibedakan oleh

algoritma penjadwalan pada komputer karena yang dibaca oleh

komputer adalah peristiwa/node.

(7)

GRAMMATICAL DUMMY

(lanjutan)

Diagram AOA dan AON populer digunakan dalam paket software, seperti Microsoft Project atau Primavera, menggunakan diagram AON karena kesederhanaannya.

Komputer mengidentifikasi setiap kegiatan pada diagram AOA sesuai dengan sepasang angka yang tercantum dalam node di awal garis panah dan node di ujung garis panah. Oleh karena itu perlu bantuan dummy, seperti ditunjukkan Gambar 2.b dan Gambar 2.c, sehingga jelas dapat dibedakan penyebutan dari masing-masing kegiatan. Untuk analisis manual tanpa komputer, penggunaan grammatical dummy dapat diabaikan sehingga contoh seperti Gambar 2.a bisa saja digunakan.

GRAMMATICAL DUMMY

(lanjutan)

Gambar 2. Contoh penggunaan Grammatical Dummy

(8)

GRAMMATICAL DUMMY

(lanjutan)

Dua panduan yang perlu diingat agar tidak lupa menambahkan grammatical dummy dalam diagram AOA :

1. Setiap kegiatan harus mempunyai identitas tersendiri yang dinyatakan oleh nomor node awal dan nomor node akhir.

Jika lebih dari satu kegiatan dengan nomor pasangan node yang sama, maka grammatical dummy harus ditambahkan.

2. Tidak boleh ada arus berbalik arah atau loop dalam diagram AOA. Pastikan node di ujung garis panah selalu memiliki nomor node lebih besar dari node di awal garis panah.

LOGICAL DUMMY

Logical Dummy dipergunakan untuk memperjelas hubungan

antar kegiatan. Perhatikan penggambaran diagram yang salah

dalam kolom 3 pada Tabel 2, diagram tersebut dapat dibaca C

dan D dapat dimulai setelah A dan B selesai. Padahal maksud

sesungguhnya adalah D dapat dimulai setelah A dan B selesai,

sedangkan C hanya membutuhkan A sebagai predecessor. Untuk

menggambarkan logika ini, diperlukan dummy untuk

memperjelas maksud tersebut, seperti ditunjukkan pada kolom 4

pada Tabel 2.

(9)

LOGICAL DUMMY (lanjutan)

Tabel 2. Contoh penggunaan logical dummy

LOGICAL DUMMY (lanjutan)

Contoh lain diperlihatkan Gambar 3. Kegiatan Q dan R berakhir

pada node yang sama dan keduanya punya predecessor yang

sama yaitu P, namun Q punya predecessor lain yaitu O (yang

bukan predecessor R), sementara R punya predecessor lain yaitu

N (yang bukan predecessor Q). Artinya Q dan R tidak berbagi

semua set predecessor yang sama. Jika digambarkan tanpa

kegiatan dummy seperti pada Gambar 3.a, maka diagram akan

terlihat tidak logis karena P memiliki identitas rangkap. Oleh

karena itu, dua kegiatan dummy perlu disisipkan agar

menunjukkan urutan kegiatan dengan benar seperti diperlihatkan

Gambar 3.b.

(10)

LOGICAL DUMMY (lanjutan)

Gambar 3. Contoh penggunaan Logical Dummy

(a) Gambaran tidak Logis (b) Gambaran Logis

AON VS AOA

• Kegiatan dummy tidak diperlukan dalam diagram AON, dan siapapun akan bilang diagram AON nampak lebih rapih dan mudah ketimbang diagram AOA.

• Hal ini juga mungkin menjadi alasan mengapa semua paket software manajemen proyek menggunakan diagram AON.

• Diagram AOA jarang digunakan di luar bidang akademik

karena tingkat kesulitan AOA lebih tinggi di banding AON,

seperti pada pembangunan jaringan AOA memerlukan lebih

banyak waktu dan usaha karena memerlukan wawasan dan

kreativitas agar kegiatan dummy secara tepat digunakan dalam

jaringan.

(11)

AON VS AOA (lanjutan)

• Jika dibandingkan dengan diagram AON, diagram AOA lebih mudah dan cepat digambarkan dalam bentuk sketsa tangan sehingga cocok dengan prinsip 7 New Quality Tools yang menggunakan mekanisme brainstorming.

• Diagram AOA sangat berguna selama sesi brainstorming atau perencanaan team di awal suatu proyek karena dapat menghemat waktu berharga pada meeting perencanaan awal yang biasa dihadiri oleh karyawan-karyawan yang sibuk.

AON VS AOA (lanjutan)

• Selain bermanfaat dalam sesi brainstorming, diagram AOA masih sangat umum digunakan dalam manajemen proyek.

• Dari perspektif akademik diagram AOA masih berguna,

terutama untuk tujuan optimasi, karena sebagian besar

formula-formula linear programming untuk mencari jalur

kritis (critical path) didasarkan pada diagram AOA.

(12)

Terima kasih atas perhatian dan

sukses buat studinya!

Referensi

Dokumen terkait

Waktu paling awal peristiwa (node/ event) dapat terjadi ( earliest time of occursnce ), yang berarti waktu paling awal suatu kegiatan yang berasal dari node tersebut dapat

 Suatu anak panah ( arrow ) biasanya dipergunakan untuk mewakili suatu kegiatan dengan ujungnya menunjukkan arah kemajuan dalam proyek.  Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan

Keija adalah 5.78 jam dari 8 jam waktu keija yang ditetapkan perusahaan. Pada Analisa Network Diagram dapat diketahui lintasan kritisnya yaitu:. l.. Peristiwa dengan total float

¾ EETj ( Earliest Event Time ) = EF ( Earliest Finish ) = EFT ( Earliest Finish Time ) Yaitu waktu mulai paling cepat dari event j atau waktu selesai paling awal

Berikut ini adalah langkah pengisian form permohonan dalam aplikasi curah kering dan proses-proses yang terjadi didalamnya yang digambarkan dalam bentuk activity diagram pada

Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case..

Pada deterministic routing , semua paket menggunakan rute yang sama dari node sumber hingga ke node tujuan, sedangkan pada oblivious routing , pengambilan keputusan