• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Temuan hasil penelitian pada saat penyebaran angket terhadap Evaluasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Temuan hasil penelitian pada saat penyebaran angket terhadap Evaluasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Temuan hasil penelitian pada saat penyebaran angket terhadap Evaluasi Program Manajemen Pembinaa Klub Bolavoli Atema Merangin, diperoleh data skor pada masing - masing angket. Secara umum dapat dideskripsikan melalui penjelasan dibawah ini.

1. Angket

Penyebaran angket dilakukan pada program manajemen pembinaan klub bola voli Atema Merangin (Konteks, Input, Proses, Produk), hasil dari penyebaran angket dapat di jelaskan sebagai berikut:

a. Hasil penyebaran angket Konteks

Temuan penelitian pada angket konteks yang menggunakan angket dengan jumlah butir soal 16. Angket yang sudah dibagikan kepada 44 orang pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi memperoleh total skor (mentah) sebesar 3254, dengan skor maksimal (max) 3520 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 92.44 %.

Tabel 4.1 Perolehan skor pada angket Konteks

No Butir Soal

Skor

Mentah Max 100% Persentase

1 16 3254 3520 100 92.44

58

(2)

Konteks: x 100% Max

Mentah

= 100%

3520

3254 x = 92,4% . Kategori Baik

Sekali.

b. Hasil penyebaran angket Input

Temuan penelitian pada angket input yang menggunakan angket dengan jumlah butir soal 15. Angket yang sudah dibagikan kepada 44 orang pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi memperoleh total skor (mentah) sebesar 2615, dengan skor maksimal (max) 3300 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 79.24 %.

Tabel 4.2 Perolehan skor pada angket Input

No Butir Soal

Skor

Mentah Max 100% Persentase

1 15 2615 3300 100 79.24

Input: x100% Max

Mentah

= 100%

3300

2615 x = 79.24%. Kategori Baik

c. Hasil penyebaran angket Proses

Temuan penelitian pada angket proses yang menggunakan angket dengan jumlah butir soal 15. Angket yang sudah dibagikan kepada 44 orang pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi memperoleh skor (mentah) sebesar 3016, dengan skor maksimal (max) 3300 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 91.39 %.

(3)

Tabel 4.3 Perolehan skor pada angket Proses

No Butir Soal

Skor

Mentah Max 100% Persentase

1 15 3016 3300 100 91.39

Proses: x 100% Max

Mentah

= 100%

3300

3016 x = 91.39%. Kategori Baik

Sekali

d. Hasil penyebaran angket Produk

Temuan penelitian pada angket produk yang menggunakan angket dengan jumlah butir soal 7. Angket yang sudah dibagikan kepada 44 orang pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi memperoleh skor (mentah) sebesar 1222, dengan skor maksimal (max) 1540 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 79.35 %.

Tabel 4.4 Perolehan skor pada angket Produk

No Butir Soal

Skor

Mentah Max 100% Persentase

1 7 1222 1540 100 79.35

Produk: x100% Max

Mentah

= 100%

1540

1222 x = 79.35%. Kategori Baik

(4)

Hasil perhitungan diatas digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Diagram 4.1 Persentase angket pelayanan kesehatan (Konteks, Input, Proses dan Produk)

Hasil skor perolehan dari penyebaran angket kepada Program manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi menunjukkan bahwa dari empat aspek CIPP yang telah digunakan memperoleh skor masing-masing yaitu konteks dengan jumlah butir soal sebayak 16 dengan perolehan total skor 3254 dan Skor Maksimal 3520 sehingga didapatkan skor persentase sebesar 92.44 % dengan kategori baik sekali. Input dengan jumlah butir soal 15 dan perolehan total skor sebesar

(5)

2615 dan skor masksimal sebesar 3300 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 79.24 % dengan kategori baik. Proses dengan jumlah butir soal 15 dan perolehan total skor sebesar 3016 dan skor maksimal sebesar 3300 sehingga didapatkan skor persentase sebesar 91.39 % dengan kategori baik sekali. Produk dengan jumlah butir soal 7 dan perolehan total skor sebesar 1222 dan skor maksimal 1540 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 79.35 % dengan kategori baik.

2. Wawancara

Setelah dibahas tentang perolehan angket dari masing-masing instrument diatas maka hasil penelitian ini juga diperoleh dari hasil wawancara, yang akan dijelaskan dibawah ini:

a. Konteks

1. Wawancara dengan ketua klub bola voli Atema Merangin provinsi jambi (bpk Nur Khafizin)

a. Apa tujuan bapak dalam mendirikan klub bola voli Atema Merangin?

Jawab:

Untuk membentuk pemain yang terlatih dan professional khususnya di Kabupaten Merangin.

b. Bagaimana cara bapak melakukan rekrutmen pelatih dan atlet Jawab:

(6)

1. Rekrutmen pelatih secara otodidak yakni menggunakan sistem senioritas dalam arti pelatih berasal dari pemain yang sudah mahir bermain voli dan berpengalaman serta memiliki sertifikasi

2. Rekrutmen atlet sebenarnya hrus sesuai dengan standar atlet bola voli namun hal ini masih terkendala dengan beberapa hal, sehingga kami masih menggunakan cara menerima siapa saja yang mau untuk bergabung dalam latihan bola voli

b. Input

1. Wawancara dengan Ketua klub bola voli Atema Merangin (bpk Nur Khafizin)

a. Bagaimana dengan struktur organisasi klub bola voli yang bapak pimpin?

Jawab:

Struktur organisasi klub kami dibentuk sesuai dengan hasil perundingan pengurus baik dari ketua sampai pada seksi bidang yang dibutuhkan.

b. Bagaimana Pembagian tugas dan wewenang?

Jawab:

Dalam melakukan pembagian tugas tentu kami sesuaikan dengan struktur organisasi yang sudah dibuat,

(7)

c. Bagaimana engan sarana dan prasarana yang ada diklub atema merangin?

Jawab:

Sarana dan prasana yang ada meliputi: permukaan lapangan menggunakan pasir, untuk penerangan sudah terpasang lampu sehingga dapat digunakan untuk melakukan latihan dimalam hari, lapangan dikelilingi jaring pengaman. Memang masih sangat standar peralatan yang kami miliki

d. Bagaimana cara mendapatkan sumber dana?

Jawab:

Dana diperoleh dari sumbangan suka rela baik pelatih maupun atlet yang tidak ditentunkan jumlahnya, selain itu juga adanya donatur dari masyarakat sekitar.

e. Bagaimana dengan kesehatan dan gizi atlet?

Jawab:

kesehatan tentu kami selalu memperhatikan setiap atlet yang mengikuti proses latihan dan selalu memberikan beban latihan bertahap sesuai dengan kemampuan dan kondisi atlet.

Untuk gizi kami memang tidak menyediakan secara keseluruhan namun karena kami masih klub yang sederhana maka kebutuhan gizi dipenuhi oleh masing-masing atlet, kecuali jika sedang mempersiapkan pertandingan maka kami berusaha menyiapkan doping, baik berupa buah dan makanan atau suplemen

(8)

c. Proses

1. Wawancara dengan pelatih klub bola voli atema provinsi jambi (Bpk.

Fatah Hulanam).

a. Bagaimana dengan pelaksanaan latihan : Jawab :

Pelaksanaan latihan semaksimal mungkian kami sesuaikan dengan program latihan yang kami buat, sehingga latihan tetap sesuai konsep yang sudah dibuat.

d. Produk

1. Wawancara dengan Pelatih klub bola voli Atema Merangin (Bpk.

Fatah Hulanam)

a. Hasil Program pembinaan:

Jawab:

Atlet selalu kami monitoring secara berkala baik secara jangka pendek maupun jangka panjang, peningkatan kemampuan kondisi fisik dan keterampilan juga selalu kami amatai guna menentukan program latihan berikutnya. Strategi dalam bermain juga selalu kami monitoring.

(9)

b. Prestasi disetiap kompetisi Jawab:

Prestasi yang sudah kami peroleh dalam mengikuti beberapa kali pertandingan klub bolavoli atema merangin mampu meraih kemengan sebanyak 5 kali.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian dan ditemukan sebuah temuan dalam penelitian baik dari penyebaran angket maupun wawancara yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat dideskripsikan bahwa hasil dari penyebaran angket didukung dengan hasil wawancara.

Pada hasil penyebaran angket yang telah dilakukan pada atlet, pengurus dan pelatih klub bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi memperoleh hasil pada kategori baik dan baik sekali pada kompnen CIPP yang digunakan yaitu konteks, input, proses dan produk.

Hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya pada hasil penelitian menunjukkan masing – masing angket yang telah dibagikan dan diisi oleh atlet bola voli klub atema merangin provinsi jambi menunjukkan skor yang tinggi sehingga mampu memperoleh skor persentase yang bagus. Skor yang diperoleh dari penyebaran anget tentunya didukung dengan hasil wawancara pada setiap komponen angket.

(10)

1. Konteks

Penyebaran angket konteks yang dibagikan kepada 44 orang dengan jumlah butir soal sebayak 16 dengan perolehan total skor 3254 dan Skor Maksimal 3520 sehingga didapatkan skor persentase sebesar 92.44 % dengan kategori baik sekali. Hasil skor dari penyebaran angket kontek menunjukkan skor yang baik sekali artinya Perencanaan serta strategi yang dilakukan oleh pengurus dan pelatih klub bola voli atema Merangin Provinsi Jambi pada kategori baik sekali.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa klub atema merangin benar-benar memiliki tujuan dan komitmen untuk membentuk pemain yang terlatih dan professional. Selain tujuan dan komitmen yang bagus, klub atema merangin memang masih memiliki banyak keterbatasan namun hal ini dapat diatasi dengan sistem latihan yang dapat di sesuaikan dengan keadaan klub atema merangin.

Memang rekrutmen pelatih secara otodidak yakni menggunakan sistem senioritas namun pelatih yang direkrut oleh tim atema berasal dari pemain yang sudah mahir bermain voli dan berpengalaman serta memiliki sertifikasi. Meski secara otodidak tanpa seleksi yang detail namun sertifikat seorang pelatih juga menajdi acuan utama dalam rekrutmen pelatih. Dalam kontek rekrutmen pemain atau atlet memang atema merangin masih menerima semua orang atau siapa saja yang berkeinginan untuk latihan bola voli, namun sistem seleksi nanti akan muncul dengan sendirinya, dimana proses latihan berjalan akan terlihat pemain yang dapat

(11)

dijadikan tim inti untuk kelas pertandingan dan juga tim yang sekedar untuk permainan bola voli biasa.

2. Input

Hasil penyebaran angket Input yang dibagikan pada 44 orang dengan jumlah butir soal 15 dan perolehan total skor sebesar 2615 dan skor masksimal sebesar 3300 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 79.24 % dengan kategori baik.

Perolehan skor input lebih rendah dibandingkan dengan perolehan skor konteks, hal ini juga sangat wajar karena input pada menejemen pembinaan prestasi berkaitan dengan peralatan yang digunakan. Skor yang diperoleh pada angket input hanya memperoleh skor pada kategori baik yang artinya tidak pada kategori paling tinggi namun juga tidak pada katgeori paling rendah, hal ini tejadi karena ada beberapa faktor pada input manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi sehingga perolehan skor penyebaran angket hanya pada kategori baik.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang sudah dilakukan dilakukan menunjukkan bahwa memang diakuai oleh ketua klub bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi memang peralatan yang gunakan pada pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi masih kurang. Seperti pada umumnya bahwa pembinaan prestasi yang dilakukan menggunakan berbagai peralatan yang diharapkan mampu menunjang dalam memberikan pembinaan prestasi.

(12)

Hasil wawancara yang memberikan jawaban dari hasil perolehan skor pada angket input yang hanya memperoleh skor pada kategori baik, tidak pada kategori sangat baik, dikarenakan memang peralatan yang digunakan dalam pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi masih kurang. Selain peralatan yang seadanya juga didukung adengan sumber dana yang seadanya.

Selain itu untuk kebutuhan gizi atelt tidak dapat dipenuhi secara keseluruhan oleh klub atema merangin melainkan dikembalikan keapda atlet hanya sebagian yang dapat di penuhi oleh klub atema merangin.

3. Proses

Hasil dari penyebaran angket proses dengan jumlah butir soal 15 dan perolehan total skor sebesar 3016 dan skor maksimal sebesar 3300 sehingga didapatkan skor persentase sebesar 91.39 % dengan kategori baik sekali.

Proses yang dilakukan pada saat pelaksanaan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Hasil penyebaran angket proses menunjukkan pada perolehan skor yang maksimal yang artinya pada kategori yang paling tinggi yaitu baik sekali. Berbeda dengan input yang hanya memperoleh skor yang menunjukkan pada kategori baik, namun proses memperoleh hasil yang sama dengan konteks yaitu skor pada kategori baik sekali.

Hasil wawancara yang telah dilakukan, memberikan jawaban proses latihan sudah dilakukan sesuai dengan program yang sudah dibuat.

(13)

4. Produk

Hasil dari penyebaran angket produk dengan jumlah butir soal 7 dan perolehan total skor sebesar 1222 dan skor maksimal 1540 sehingga diperoleh skor persentase sebesar 79.35 % dengan kategori baik.

Skor yang diperoleh pada penyebaran angket sama dengan hasil skor pada penyebaran angket input yaitu pada kategori baik. Pada hasil skor penyebaran angket input memperoleh skor pada kategori baik dikarenakan peralatannya masih kurang, sedangkan pada produk atau hasil yang dihasilkan memperoleh pada skor kategori baik, karena pada saat pelaksanaan pembinaan masih kurangnya peralatan yang digunakan. Meskipun demikian prestasi atlet pada keadaan bagus dan mengalami peningkatan. Namun dikarenakan adanya peralatan yang kurang maka hasilnya tidak semaksimal jika peralatan yang digunakan lengkap dan sesuai dengan teknologi.

Penelitian yang sudah dilakukan mengarah pada evaluasi program CIPP yakni mengandung empat aspek yang digunakan, yakni kontek, input, proses, produk. Hasil skor dari penyebaran angket kontek menunjukkan skor yang baik sekali artinya Perencanaan serta strategi yang dilakukan oleh pengurus dan pelatih klub bola voli atema Merangin Provinsi Jambi pada kategori baik sekali.

Perolehan skor input lebih rendah dibandingkan dengan perolehan skor konteks, hal ini juga sangat wajar karena input pada menejemen pembinaan prestasi berkaitan dengan peralatan yang digunakan. Skor yang diperoleh pada angket input hanya memperoleh skor pada kategori baik yang artinya tidak pada kategori paling tinggi namun juga tidak pada katgeori paling rendah, hal ini tejadi karena

(14)

ada beberapa faktor pada input manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi sehingga perolehan skor penyebaran angket hanya pada kategori baik. Proses yang dilakukan pada saat pelaksanaan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Hasil penyebaran angket proses menunjukkan pada perolehan skor yang maksimal yang artinya pada kategori yang paling tinggi yaitu baik sekali. Berbeda dengan input yang hanya memperoleh skor yang menunjukkan pada kategori baik, namun proses memperoleh hasil yang sama dengan konteks yaitu skor pada kategori baik sekali. Skor yang diperoleh pada penyebaran angket sama dengan hasil skor pada penyebaran angket input yaitu pada kategori baik.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dijelasakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut:

1. Kategori untuk aspek konteks pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi berada pada nilai sebesar 92.44 % pada kategori baik sekali. Dengan kategori tersebut hasil wawancara memberikan kesimpulan yang menunjang bahwa Perencanaan dan strategi pada menejem pembinaan prestasi disusun dengan melihat kekurangan dan kelebihan program yang sudah terlaksana sehingga pada program yang akan datang lebih efesien dan cenderung berhasil.

2. Kategori untuk aspek input pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi berada pada nilai sebesar 79.24 pada kategori baik. Hasil wawancara yang telah dilakuan juga memberikan hasil yang menunjang pada skor perolehan angket input yang hanya pada kategori baik, diungkapkan pada hasil wawancara yang memberikan jawaban bahwa peralatan yang digunakan pada pembinaa prestasi secara umum cukup namun masih banyak yang belum terpenuhi.

3. Kategori untuk aspek proses pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi berada pada nilai sebesar 91.39 % pada kategori baik sekali. Perolehan skor ini ditunjang dengan perolehan hasil

72

(16)

wawancara yang menjelaskan bahwa pelaksanakan pembinaan klub bola voli atema Merangin Provinsi Jambi sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

4. Kategori untuk aspek produk pada manajemen pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi berada pada nilai sebesar 79.35 % pada kategori baik. Hasil wawancara yang dilakukan mendukung perolehan skor di atas, bahwa masih terkendala dengan peralatan yang belum maksimal sehingga hasilnya juga masih kurang maksimal meskipun memang secara prestasi atlet mengalami peningkatan.

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian dan membuat beberapa kesimpulan, maka dibuat beberapa rekomendasi guna pelaksanaan pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi agar lebih baik.

1. Perekrutan tim pembinaan klub bola voli atema Merangin Provinsi Jambi disesuaikan dengan kebutuhan pembinaan prestasi serta sesuai dengan standar yang ada.

2. Peralatan yang digunakan pada pemnbinaan klub bola voli Atema Merangin provinsi jambi dilengkapi sesuai kebutuhan.

3. Sumber dana sesuaikan dengan kebutuhan, sebaiknya dibuat sumber dana yang tetap dan dapat mencukupi kebutuhan klub bola voli atema merangin.

4. Memaksimalkan proses pembinaan bola voli Atema Merangin Provinsi Jambi agar memperoleh hasil yang maksimal.

Gambar

Tabel 4.1 Perolehan skor pada angket Konteks
Tabel 4.2 Perolehan skor pada angket Input
Tabel 4.3 Perolehan skor pada angket Proses
Diagram  4.1  Persentase  angket  pelayanan  kesehatan  (Konteks,  Input,  Proses dan Produk)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini diteliti pengaruh pemberian meloxicam pada tikus Wistar yang diberikan cyclophosphamide terhadap jumlah eritrosit, leukosit total, limfosit, neutrofil,

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong / mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu menurut Paryanto (2013:_4) .Pada grinding alas meja

Atas dasar tersebut, penulis menyarankan kepada tenaga kesehatan terutama bidan dan perawat untuk menganjurkan kepada ibu hamil mengkonsumsi madu sebanyak 2-3

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari guru BK berdasarkan buku catatan kasus (permasalahan- permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar) yaitu masih

Cyt b biasa digunakan dalam DNA barcoding untuk mengidentifikasi species seperti yang dilaporkan Caine dkk pada tahun 2006, bahwa mereka berhasil mengidentifikasi

Kinerja keuangan koperasi konvensional dan koperasi syariah diketahui dengan cara menganalisis data yang bersumber dari laporan keuangan tahun 2015 dan tahun