• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi dan Tantangan Sektor Jasa Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kondisi dan Tantangan Sektor Jasa Konstruksi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Ngakan Putu Gede Suardana

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Udayana

Kamis, 12 Mei 2016

Hotel Kuta Paradiso Bali

@suardana 2014

Kondisi dan Tantangan

Sektor Jasa Konstruksi

(2)

KOMPOSIT

FT. Unud

 DirJen Bina Konstruksi PUPR memperkirakan, beberapa dekade mendatang, peningkatan investasi pemerintah dan swasta akan menjadikan Indonesia salah satu pasar konstruksi terbesar di dunia.

 Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) menilai prospek industri jasa konstruksi sangat bagus di Indonesia. Karena besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) bagi sektor infrastruktur.

 Berdasarkan data World Bank tahun 2014

Untuk wilayah Asia, pasar jasa konstruksi terbesar 1. China ($US 1,78 triliun),

2. Jepang ($US 742 miliar), 3. India ($US 427 miliar).

4. Indonesia ($US 267 miliar) terbesar di ASEAN

Kondisi Sektor Jasa Konstruksi

(3)

Di ASEAN

1. Indonesia ($US 267 miliar) 2. Thailand (US$ 33 miliar), 3. Malaysia (US$ 32 miliar), 4. Filipina (US$ 25 miliar), 5. Singapura (US$ 24 miliar) dan 6. Vietnam (US$ 16 miliar).

(4)

Rencana 2015-2019

• Direncanakan akan dibangun sebanyak 15 bandara dan 24 pelabuhan laut baru yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon,dan Papua.

• Pemerintah juga merencanakan untuk mengadakan penyediaan 20 pesawat perinstis dan 26 kapal barang perintis, 2 kapal ternak, dan 500 kapal penumpang.

• Pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi dan pengadaan kapal penyeberangan perintis sebanyak 50 unit.

• Rel kereta api akan dibangun Jalur KA 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan, dan pembangunan jalan baru sepanjang 2000 KM, dan jalan tol sepanjang 1000 KM. • Selain pembangunan infrastruktur utama tersebut, akan

dibangun juga infrastruktur pendukung lainnya antara lain pembangunan waduk untuk irigasi, kilang minyak, pembangunan sistem air limbah, Jaringan gas kota, pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW, pembangunan sarana penyediaan air minum di perkotaan dan perdesaan.

(5)

FT. Unud

Prioritas pembangunan konstruksi nasional terpusat kepada pembangunan infrastruktur, perumahan, pertambangan dan energi. Perlu peran aktif pembinaan konstruksi untuk

mensinergikan kekuatan nasional untuk mempertahanan pasar nasional dan merebut pasar konstruksi regional.

(6)

GDP Sektor Jasa Konstruksi

FT. Unud

(Milyar)

Sumber: Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasiaonal Kementerian Perdagangan

(7)

KOMPOSIT

FT. Unud

Tolok ukur kesuksesan perusahaan jasa konstruksi dapat dilihat dari:

Kinerja: Semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut maka akan semakin sukses juga perusahaannya.

 Kinerja profitability yang mempunyai indikator likuiditas, profitabilitas dan pertumbuhan.  Kinerja growth yang mempunyai indikator profit, peningkatan teknologi informasi dan

peningkatan kompetensi SDM.

 Kinerja sustainability yang mempunyai indikator productivity, kepuasan klien dan efisiensi biaya.

 Kinerja competitiveness yang mempunyai indikator penerapan teknologi, biaya dan kompetensi SDM.

(8)

MASALAH YANG DIHADAPI KONTRAKTOR NASIONAL

7 M yaitu :

1. Management

• Manajemen organisasi “one man show”‘.

• minimnya pengalaman terjun ke luar negeri, kelemahan ini bisa diatasi dengan:

- memperbaiki profesionalitas dan manajemen usaha - menjalin kerja sama kemitraan dengan perusahaan

kontraktor asing,

(9)

FT Unud

2. Money

 Masalah finansial ketidaklancaran cash flow di lapangan dapat menyebabkan sangat menurunnya produktifitas team lapangan walaupun dipimpin oleh seorang project manager yang sangat berpengalaman sekali.

 Masalah cash flow disamping karena Adanya mismanagement di intern kontraktor sendiri juga seringkali dipengaruhi oleh faktor ekstern seperti, kenaikan harga bahan bangunan yang sangat berbeda jauh dengan harga pada saat penawaran.

 Kontraktor nasional sulit bersaing dg kontraktor asing (memperoleh finansial dengan bunga rendah di negaranya).

Sementara kontraktor Indonesia, fasilitas jaminan bank-nya saja masih sering ditolak oleh pemilik proyek di luar negeri.

(10)

3. Manpower (SDM)

• Keefektifan dari suatu organisasi sangat tergantung kepada sistem perencanaan tenaga kerja  pendayagunaan tenaga kerja efisien  menunjang tujuan utama organisasi

Personal management record mengenai seluruh staff yang telah direkrut, (jenjang karier termasuk promosi, training yang pernah diikuti, kualifikasi dan sebagainya)

Menurut Ketua ASPEKNAS

» Tenaga tersertifikasi hanya 10%, » Tenaga terampil 30%

(11)

4. Materials

• Pengembangan tehnik-tehnik baru didalam pembangunan proyek yaitu dengan menggunakan material yang dapat dipasang secara singkat dan kurang membutuhkan tenaga ahli, pada umumnya menggunakan peralatan secara intensive untuk mempercepat pemasangan material tersebut karena biasanya sulit untuk ditangani secara manual.

5. Machine (Mesin, peralatan).

Segala yang terkait dengan aspek peralatan, mesin maupun physical tools lainnya  Perawatan mesin-mesin, fasilitas pendukung mesin, kedayatahanan mesin, user-operability, dst.

(12)

6. Media (media, lingkungan kerja, waktu kerja). • Aspek tempat kerja, waktu, lingkungan yang tidak

mendukung spt: tempat yang bersih, keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan terang, ventilasi, faktor kebisingan, dst.

7. Motivation (motivasi, soft competency).

Ini terkait dengan sikap kerja, perilaku kerja, budaya kerja yang tidak benar ataupun tidak kondusif.

Memberi motivasi agar disiplin, kreatif, proaktif, kerjasama, dst.

(13)

HARAPAN TERHADAP PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PEMASOK SUMBER DAYA MANUSIA • Pendapat Kontraktor:

Para tenaga S1 yang direkrut umumnya sangat kurang menguasai masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu proyek yaitu antara lain :

1. Schedulling: works, manning and materials 2. Construction methods 3. Fleet analysis 4. Productivity analysis 5. Contract administration 6. Quality assurance 7. Etc.

(14)

KOMPOSIT

FT. Unud

Tantangan terbesar Indonesia saat ini MEA.

Bagi industri konstruksi nasional, MEA terutama akan berpengaruh pada masuknya produk barang, jasa, tenaga ahli, dan tenaga terampil konstruksi. Masuknya produk barang dan jasa baik sebagai bahan baku maupun barang jadi tanpa hambatan fiskal akan memperluas pasar dan diharapkan akan meningkatkan daya saing ASEAN. Secara positif masuknya produk dan jasa ASEAN akan mendorong

peningkatan mutu produk dan jasa dalam negeri.

(15)

Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing di

Indonesia

BUJK Negara Tahun 2013

BUJK Jepang 81

BUJK Cina 53

BUJK Korea 81

BUJK India 4

Sumber: Kemen PUPR

(16)

Beberapa tantangan :

• Output pendidikan formal yang belum siap kerja;

• Kualitas kompetensi tenaga kerja (pendidikan, pengalaman, bahasa, dll);

• Kualitas SDM Indonesia yang tidak merata (kesenjangan

pembangunan ekonomi, gap antara Indonesia Bagian Barat dan Bagian Timur;

• Prosedur, persyaratan dan kualifikasi/standar profesi pemasok jasa dan tenaga kerja sektor jasa belum komprehensif;

• Belum semua industri merekrut SDM-nya berbasis kompetensi; • Kurang minat ekspansi di negara ASEAN lain; “bila pasar tenaga

kerja domestik masih ada, mengapa harus mencari di luar?” ;

• Kurangnya dukungan akses permodalan/pembiayaan bagi para pelaku usaha sektor jasa nasional;

(17)

• ASEAN telah menyepakati skema pergerakan tenaga

terampil (profesional) di bidang ketenagakerjaan dimana sebanyak delapan profesi saat ini telah memiliki ASEAN

Mutual Recognition Arrangement (MRAs) yaitu keinsinyuran, arsitek, tenaga medis, perawat, dokter gigi, akuntan,

surveyor, dan kepariwisataan.

• Khusus bagi tenaga terampil (profesional) untuk sektor jasa konstruksi, ASEAN telah memiliki kesepakatan saling

pengakuan yang disebut dengan ASEAN MRAs on

Engineering Services dan Architectural Services yang @ ditandatangani oleh para Menteri Ekonomi ASEAN pada tanggal 5 Desember 2005 di Malaysia dan 19 November 2007 di Singapura.

(18)

Jumlah Ir dan Ars bersertifikat ASEAN per Sept 2015

Sumber : Buku Konstruksi

Berdasarkan data Lembaga Pembina Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) 2015,

jumlah tenaga ahli konstruksi = 109.007 Orang, Jumlah tenaga terampil = 387.420 Orang.

(19)
(20)

Mahasiswa dan Lulusan

SDM Dosen

Sertifikasi

nasional

maupun

internasional

Sertifikasi dari HAKI, IAMPI, HATI, HATTI, Cisco,

IAI, AA, Welding, dll

Kerjasama

Dana riset

(21)

B Pendidikan Tertinggi 1 S1 4 2 0 2 0 8 2 S2 23 43 21 28 12 129 3 S3 19 28 21 18 3 89 TOTAL 46 73 42 48 15 226

SDM FT. Unud

(22)

Kerjasama di berbagai bidang dengan pihak Dalam dan

Luar Negeri.

a. Penelitian

b. Studi-studi

c. Staf ahli/Tim ahli

d. Prof. Exchange

e. Student Exchange

f. Research collaboration

g. etc

(23)

a. Dana dari Kementerian RisTek Dikti

b. Dana Universitas

c. Dana Fakultas

d. Dana Kerjasama

e. Dana hibah

f. dll

Dana Riset

(24)

Kesetaraan

dan

pengakuan

kualifikasi

berbasis NQF

SDM

INDONESIA

SDM

ASING

1. KKNI (Indonesian Qualification Framework) yang

diacu dalam Penyusunan kurikulum

(25)

9

8

7

6

5

4

3

2

1

D III D II D IV S2 (Terapan) S3 (Terapan) Ahli/ Pimpinan TEKNISI / ANALIS/ manajer/ supervisor Pelaksana/ OPERATOR PENGEMBANGAN KARIER Spesialis Profesi

9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) Pendidikan Pra Sekolah (1-2)

D I

Sekolah Menengah Kejuruan (3) S3 S2 S1 SMA (3)

(26)

On Progress

2. Sdh membuat draft MOU dg PU u/ mensertifikasi

graduate kita dan umum.

3. Tracer study

4. Akreditasi Internasional (QS star)

5. Hilirisasi Hasil2 riset  paten yang digunakan

industri

6. Program Profesi sedang kita godok, Agustus ini

mulai kuliah

(27)

Planning

1. Sertifikasi nasional maupun internasional.

2. Meningkatkan

sarana

prasarana

untuk

pembelajaran dan riset2 Engineering Lab.

3. Tracer study lebih masif

4. Akreditasi Internasional Program Studi  AUN

(ASEAN

University

Network),

ABET

(Accreditation Board for Engineering and

Technology)

(28)

Terima Kasih

@suardana 2006 Monumen Perdamaian Bajra Sandi

Referensi

Dokumen terkait

Secara khususnya kajian ini menghuraikan (1) pengaruh kepimpinan transformasi sekolah terhadap komitmen pengajaran dan pembelajaran guru, komitmen inovasi pengajaran serta

Membangun sistem yang mempermudah supervisor dalam memantau setiap kegiatan bengkel melalui smartphone dengan melihat laporan transaksi harian yang di laporkan oleh setiap

? Yaitu merupakan metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena- fenomena maupun

Berdasarkan parameter berat umbi basah, hasil penelitian ini telah dapat memperlihatkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah bawang merah dengan menggunakan bibit

Agun,e Utara pada tahun 1995/1996 dan pada saat itu tanaman kelapa sawit telah menghasilkan. Peserta petani contolr yang ikut pada Program Iuran dan dana Peremajaan

HESS (Indonesia – Pangkah) Ltd ke yard Gunanusa di Grenyang yang tujuannya selain melihat secara langsung proyek HESS yang dapat diselesaikan oleh Gunanusa

Pada Gambar 5 diperlihatkan hasil pendugaan biomassa jenis meranti pada kawasan hutan dengan kelerengan > 25% memiliki biomassa total yang lebih

† Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan. menimbulkan pencemaran lingkungan (Cassaret,