• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al-Afkar: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol.9 No.2, Oktober

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Al-Afkar: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol.9 No.2, Oktober"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 58 KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU

MADRASAH ALIYAH NEGERI DI PROPINSI JAMBI

Yusraini 1*Hindun2

1,2 UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi

*yurainiyusraini@uinjambi.ac.id

ABSTRAK

Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Aliyah Negeri di Propinsi Jambi, kemampuan kepala madrasah mewujudkan madrasah yang bermutu itu merupakan tanggung jawab utama bagi kepala madrasah sebagaimana termaktub dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 2009. penelitian ini dimenggunakan studi kualitatif dengan pendekatan naturalistik dan metode pengumpulan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analaisis data meliputi reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpilan datasedangkan uji kepercayan data dilakukan dengan perpanjanagan keikutsertaan ketelitian pengamatan dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa indikator madrasah yang bermutu dilihat dari dilihat dari peringkat akreditasi yang diperoleh oleh madrasah dan berarti MAN tersebut telah melaksanakan proses penilaian kelayakan madrasah terhadap 8 standar yang telah ditentukan Badan Akreditasi Nasional (BAN).

Kata kunci : kepemimpinan, mutu dan madrasah

ABSTRACT

The leadership of the head of madrasah in improving the quality of the state of Madrasah Alyah in Jambi province. The ability of heads of madrasah to realize to quality of madrasah is a mainresponbilityfor the madrasah’s hea, as stated in article section Iof the regulation 28 year 2009. This research used qualitative with naturalistic approach, for techinique collecting the data the reseacherused observation, interview, and documentation, technique for analyze the data was using data reduction, presentationand withdrawl the data, while the reability test by using extended participation in the accuracy of observation and trianggulation. The result show that indicator for quality madrasah can be seen the level of accreditation which is obtained by madrasah and it means that MAN has already done the procces of asessment of the madrasah feasibility of eight standards that have been determined by national accreditation agency.

Keywords: The leadership; Quality and madrasah

A. PENDAHULUAN

Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang lahir dari dan untuk masyarakat. (H.A.R.

Tilaar, 2000:169) Sebagaimana yang diungkapkan oleh Malik Fadjar bahwa “madrasah adalah madrasah artinyanya madrasah tidak dapat digantikan dengan lembaga-lembaga lainnya. Karena

(2)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 59 madrasah mempunyai visi, misi dan karakteristik yang sangat khas di dalam masyarakat dan bangsa Indonesia baik dilihat dari segi kebudayaan, politik dan pendidikan.

Berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu madrasah. Sebagaimana yang dikemukan oleh Peters dan Austin, bahwa yang menentukan mutu dalam sebuah institusi adalah kepemimpinan. (Edwar Salis, 2008: 169).

Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif. (Siswanto, 2011:14) Para personal perlu diadministrasikan dengan baik agar mereka senantiasa aktif dan bergairah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Sebagaimana Allah SWT berfirman : Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. (Q.S.Attaubah; 105). Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap orang harus bekerja secara maksimal. Setiap pekerjaan itu tentunya akan mendapatkan pengawasan dari orang lain, untuk itu harus dikerjakan dengan benar.

Sebagai agen perubahan melalui kegiatan pembenahan kepemimpinan sekolah dengan wadah pembinaan kelembagaan, kurikulum, ketenagaan, sarana dan prasarana serta perubahan sistem lainnya.

Kepala madrasah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa di isi oleh orang- orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta persyaratan- persyaratan tetentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat dan integritas. (Wahjosumidjo, 2010: 84).

Kepala madrasah sudah bisa dikatakan profesional apabila sudah memiliki latar belakang pendidikan yang memadai dan keahlian, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits: yang artinya dari Abu Hurairah Ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Apabila suatu pekerjaan diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah kehancurannya”( Al-Bukhari, tt:19).

Kebijakan kepala madrasah akan mempengaruhi mekanisme kerja madrasah dan berperan besar dalam meningkatkan disiplin guru, kebijakan yang dapat mendorong peningkatan disiplin guru akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu madrasah. Sebaliknya, bila kebijakan tidak dapat mendorong peningkatan, maka kebijakan tersebut akan berdampak pada penurunan mutu madrasah. Maka disini, secara tidak langsung kebijakan sangat berperan dalam meningkatkan

(3)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 60 disiplin guru.

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa Madrasah Aliyah Negeri Provinsi Jambi merupakan bagian dari pendidikan Menengah Atas yang menyelenggarakan program pendidikan tiga tahun, menjalankan kurikulum yang sama dengan kurikulum di Sekolah Lanjutan Tingkat Menengah Atas dengan tambahan mata pelajaran agama Islam, mempunyai tujuan seperti yang tercantum pada pasal 2 bab 2 Keputusan Menteri Agama Nomor 369 tahun 1993 di atas.

Untuk mencapai tujuan tersebut Madrasah Aliyah Negeri Provinsi Jambi membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, guru-guru yang kompeten, disiplin madarasah, manajemen yang baik khususnya kepemimpinan kepala madrasah termasuk antara lain menjalin kerjasama dengan seluruh penyelenggara madrasah dan juga dengan siswanya. Untuk mencapai kerja sama yang baik pada suatu madrasah, diperlukan kepemimpinan yang baik pula.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dilapangan peneliti menemukan beberapa permasalahan pokok berkaitan denga kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Negeri provinsi Jambi, yaitu Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sungai Penuh. Kedua Madrasah Aliyah Negeri tersebut dalah pertama masih ada guru mengajar masih menggunakan cara tradisional (tidak menggunakan teknologi), yang kedua sarana dan prasarana sudah memadai namun ada beberapa fasilitas yang rusak seperti laboratorium bahasa yang tidak bisa digunakan lagi belum ada pengadaan ulang kurangnya pembiayaan dalam meningkatkan mutu madrasah, hal ini terindikasi bahwa labor (fisika, kimia, biologi dan komputer), selain itu upaya yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri dalam memenuhi standar mutu pendidikan sudah maksimal.

Data hasil grandtour menunjukkan bahwa jika sebuah madrasah ingin menawarkan berbagai layananan pendidikan harus menggunakan sarana yang baik, dengan guru-guru yang memiliki kompetensi yang tinggi, agar mampu mengoperasionalkan seluruh kegiatan madrasah.

Banyak sekali penelitian tentang kepemimpinan kepala madrasah seperti tulisan Muwahid Sulhan dengan judul tulisan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi Multisitus Di Madrasah Aliyah Negeri Se-kabupaten

(4)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 61 Tulungagung) hasil penelitian ini menunjukkan diketahui bahwa kepala madrasah memotivasi guru dalam menciptakan kepuasan kerja tim, dengan komunikasi yang intensif, memberi insentif, pengelolaan administrasi yang transfaran dan memberikan kemudahan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan dalam meningkatkan kinerja.

Adapun tujuan penelitian Menganalisis kemampuan kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang ada di provinsi Jambi dan Menganalisis Mutu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di provinsi Jambi.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data- data. (Narbuko dan Abu Achmadi, 2013: 44). Setting dan subjek peneliti bersifat

“natural” itu wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi atau diatur memalui eksperimen. Pemilihan setting penelitian ini di MAN Provinsi Jambi berdasarkan Pertama, keadaan MAN Provinsi Jambi yang mengalami peningkatan mutu madrasah guru sudah mulai menerapkan disiplin, karena itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti keadaan yang sebenarnya di dalam penelitian ini. Kedua, karena penelitian yang berkenaan dengan kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu madrasah.

Sumber data kepala Madrasah, guru dan siswa Madrasah Aliyah Negeri Provinsi Jambi.sumber data yang berupa dokumen adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini, yang berfungsi sebagai indikator dari subjek penelitian. Data dikumpul dengan metode : Observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisa menggunakan konsep analisis data mengalir (Flow model analysis).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas madrasah. Sebagaimana termaktub dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 2009 bahwa “kepala madarasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi madrasah, pembinaan tenaga

(5)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 62 kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana 1. Adanya komitmen kepala madrasah untuk meningkatkan mutu madrasah.

Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI.2009:125).

Madrasah merupakan salah salah Lembaga Pendidikan, khususnya Pendidikan Islam yang bercita-ciata untuk memajukan anak-anak dengan pendidikan yang berkualitas. Dalam Islam komitmen dengan diawali niat yang baik dan dibarengi dengan upaya yang sungguh mewujudkan niat yang baik tersebut, pasti Allah akan memberi ganjaran yang berlipat ganda. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT yang artinya: Dari Umar Bin Khattab RA.berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: amal perbuatan itu tergantung kepada niat, dan segala sesuatu urusan itu sesuai apa yang diniatkan. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari data dan keterangan ayat di atas, dapat dianalisa bahwa kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Negeri mampu untuk meningkatkan mutu madrasah, karena adanya komitmen yang barengi niat tulus dan upaya yang dilakukan pihak madrasah, sebagai tempat pendidikan anak-anak bangsa penerus cita bangsa. Dan warisan pendidikan ini menjadi amal jariah bagi mereka, dan Allah juga memberikan pahala yang berlipat ganda, yang dapat berguna untuk mereka baik di dunia maupun di akhirat.

Upaya yang telah dilakukan sesuai dengan pendapat E. Mulyasa bahwa sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh kepala madrasah diantaranya Memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai sesuatu yang bermakna selama menduduki jabatan. ( E. Mulyasa, 2013;

59-60).

2. Sistem Komunikasi dan Manajemen Tata Kelola Sekolah Yang Baik yang di Bangun Kepala Madrasah

Kepala madrasah yang efektif adalah kepala madrasah yang dapat melaksanakan fungsinya sebagai manajer, kepala madrasah harus mampu memahami dan mewujudkannya kedalam tindakan dan prilaku nilai-nilai yang terkandung dalam ketiga

(6)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 63 keterampilan tersebut salah satunya adalah human skill yaitu a) kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerja sama, b) kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, mengapa mereka berkata dan berperilaku, c) e) kemampuan berprilaku yang dapat diterima. d) kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif. Dan menurut lipham cs yang dikutip oleh Wahyosumidjo bahwasanya kompetensi yang harus diitik beratkan kepada kepala madrasah yaitu ...kemampuan berkomunikasi secara lisan dan kemampuan berkomunikasi secara tulisan serta keinginan untuk berpatisipasi dalam mendiskusikan kejadian secara aktual. (Wahyosumidjo. 2011:

366).

Adapun sistem komunikasi yang dibangun oleh kepala madrasah adalah sistem komunikasi yang baik antara kepala madrasah, guru, karyawan dan orang tua siswa.

Sehingga manajemen tata kelola di madrasah dapat berjalan dengan baik pula.

Sebagaimana hasil pengamatan peneliti, diketahui bahwa manajemen tata kelola di MAN sudah berjalan dengan baik, ini juga pada pengelolaan jam mengajar guru, kepanitiaan beberapa kegiatan sekolah, kegiatan kependidikan sekolah seperti petugas upacara, piket, mengikuti pendidikan dan pelatihan, pemberian reward dan kegiatan lainnya, menurut pengamatan peneliti sudah berjalan baik, semua kebijakan dalam memenej tata kelola MAN selalu dikomunikasikan kepada segenap warga MAN, melalui rapat rutin yang diadakan setiap hari sabtu dan secara lengkat setiap satu bulan sekali. Sebagaimana diungkapkan YR, di sekolah ini semua aturan dan tata kelolanya dilakukan secara terbuka dan selalu disampaikan kepada segenap guru dan karyawan di sini, sehingga kami semua membangun dan memberdayakan sekolah ini dilandasi dengan rasa kekerabatan dan persaudaraan, tidak ada saling curiga dan iri, kami berupaya semaksimal selaku pengurus, dalam memenej tata kelola sekolah ini sesuai dengan koridor yang telah disepakati bersama, dan untuk kemajuan bersama. Seperti juga kami memberikan reward dan penghargaan kepada guru ataupun karyawan di sini, kami selalu memngkomikasikannya kepada pimpinan sekolah dan melihat kinerja mereka sehari-hari, sehingga yang memang berhak pasti mereka mendapatkannya sementara yang belum, meraka akan legowo dapat menerimanya dan memicu dirinya untuk mendapatkan penghargaan ataupun reward di kesempatan lain.

(7)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 64 Berdasarkan pengamatan peneliti di MAN ini, saat pembagian tugas dan jam pelajaran kepada segenap guru dan karyawannya, dikelola dan diatur sesuai dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing, seperti guru yang mengajar sesuai keahliannya, penempatan wali kelas yang sesuai dengan kemampuan dan karakter guru dalam membimbing siswa, kegiatan ektra yang dibimbing oleh guru yang mempunyai kehliannya, seperti kegiatan UKS dan pramuka yang ada di MAN langsung dibimbing guru yang berkompeten.

Dari data di atas, dapat dianalisis bahwa, sistem komunikasi dan tata kelola yang dilakukan seperti ini di MAN, merupakan salah satu sebab madarasah tersebut dapat bertahan dan maju sehingga dapat diberdayakan menjadi sekolah yang bermutu.

3. Sekolah yang Efektif dan Menumbuhkan Budaya Profesionalisme Serta Berorientasi Pada Pencapaian Visi dan Misi.

Menurut Sagala sekolah efektif setidaknyanya memiliki karakteristik diantaranya ada 13 indikator yang menunjukkannya, sebagaimana yang yang diungkapkan oleh Purkey dan Smith yang dikutip oleh Syaiful sagala. yaitu : (1). Fokus manajemen didasarkan pada sekolah (school based management), (2). Kepemimpinan instruksional yang kuat (strong leadhership), (3). Stabilitas staf, (4). Konsensus tujuan, (5). Pengembangan dan pembinaan staf sekolah, (6). Dukungan orang tua, (7). Hasil akademik yang berkualitas, (8).

Penggunaan waktu yang efektif, (9). Dukungan distrik (pemerintah daerah), (10).

Hubungan perencanaan dan kolegalikal, (11). Komitmen organisasi, (12). Tujuan yang jelas dan harapan yang tinggi di sekolah, dan (13). Aturan yang baik dan kuat.( Sagala,: )

Berdasarkan pengamatan peneliti di 2 MAN baik yang kota Jambi, maupun Kota Sungai Penuh, di mana pengurus maupun Kepala MAN, selalu memperhatikan keefektifan pembelajaran diantaranya guru sudah memiliki RPP sebelum mengajar dan kegiatannya yang lain, mereka juga ingin memberikan pencirian khusus pada lembaga pendidikan mereka, dalam pencapaian visi misi yang telah ditetapkan.

Hal ini senada dengan pendapat E. Mulyasa yang mengutip pendapat Martin and Millower serta Willower and Mmetz, yang menjadi indikator Kepala sekolah efektif adalah: 1). Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan mampu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkannya. 2). Memilki harapan tinggi

(8)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 65 terhadap prestasi peserta didik dan kinerja seluruh warga sekolah. 3). Senantiasa memprogramkan dan menyempatkan diri untuk mengadakan pengamatan terhadap berbagai aktivitas guru dan pembelajaran di kelas serta memberikan umpan balik (feedback) yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran. 4). Mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang prosedur untuk meminimalisasi stres dan konflik negatif. 5). Mendayagunakan berbagai sumber belajar dan melibatkan seluruh warga sekolah secara kreatif, produktif dan akuntabel. ( E.Mulyasa. 2013 :22)

Menurut MDR, saat diwawancarai ia mengatakan, “pihak MAN mempunyai program kebijakan kegiatan untuk kemajuan dan meningkatkan mutu madarasah, seperti yang diprogramkan di madrasah seperti perjalanan edukasi, rapat rutin mingguan, hafiz, qurban, pekan seni budaya, dan lainnya”. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti melihat MAN sudah membuat program dan fasilitas yang menunjang munculnya kebiasaan profesionalisme baik kepala sekolah, guru dan karyawan profesi dalam berbagai bentuk kegiatan ilmiah seperti budaya membaca, diskusi, seminar, pelatihan, studi banding.

4. MAN diminati Oleh Masyarakat

Madrasah akan menjadi madrasah yang maju dan bermutu, jika madrasah tersebut sangat diminati oleh orang tua dan anak-anak untuk menyekolahkan anak- anaknya di madrasah tersebut. . berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan kepala madrasah, Setiap penerimaan siswa baru kebanjiran perdaftar, Sebagai madarasah negeri setara dengan SMA/SMK yang berciri khas agama Islam, Seperti tahun lalu dengan kapasitas penerimaan 280 siswa, namun siswa yang mendaftar mencapai 400 hingga 500 calon siswa sebagai Madrasah Peringkat Lima Besar Nasional Madrasah Award dan Nominasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional MAN 1 Sungai Penuh memang menjadi salah satu sekolah favorit tujuan para siswa SLTP untuk melanjutkan pendidikan di MAN 1 Kota Sungai Penuh. Dan Calon pendaftar tidak hanya berasal dari Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci saja, bahkan ada yang berasal dari daerah tetangga seperti Solok Selatan,PesisirSelatan dan Bengkulu.

Hasil pengamatan terhadap penanaman nilai-nilai pendidikan agama baik secara teoritis maupun praktis kepada segenap lingkungan MAN, sudah dimulai sejak awal

(9)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 66 kehadiran siswa ke sekolah bersih-bersih sekolah dan kelas, sebelum masuk ke kelas, saat proses kegiatan, sholat zhuhur berjamaah, sampai saat pulang peserta didik, ditanamkan nilai pendidikan agama Islam di sekolah tersebut.

Berdasarkan data observasi dan wawancara, peneliti dapat menganalisa bahwa MAN diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sana, karena sekolah tersebut menyelenggarakan pendidikan agama yang sangat kuat, karena memang para orang tua merasa terbantu untuk menunaikan kewajibannya dalam memberikan pendidikan agama kepada anaknya.

MAN 2 kota Jambi dan MAN 1 Kota Sungai penuh merupakan dua MAN yang berada di provinsi Jambi. Berdasarkan pengamatan peneliti, kebermutuan MAN, terlihat dengan diterapkannya standar-standar mutu pendidikan dalam berbagai kegiatan sekolah dan kegiatan rutin belajar mengajar, sesuai dengan ditetapkan dalam standar pendidikan nasional. Pihak Madarasah selalu berupaya memberdayakan segala potensi yang ada untuk menuju MAN menjadi madarasah yang bermutu dan diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah tersebut.

Sebagaimana diungkapkan oleh HAT, selaku Pihak MAN 1 Kota Sungai Penuh, akreditasi MAN 1 Sungai Penuh Provinsi Jambi mendapat predikat A dengan nilai 91 sesuai dengan keputusan ketua Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Provinsi Jambi. Nomor : 450/BAP- S/M/X/JBI/2015. MAN 1 sebagai Madrasah Peringkat Lima Besar Nasional Madrasah Award dan Nominasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.

Pengamatan peneliti, beberapa orang tua yang menyekolahkan anaknya di MAN, mereka sangat berkeinginan dan mempunyai harapan yang tinggi, terhadap anaknya yang sekolah di sana agar dapat mempunyai menjadi intelektual yang tinggi dan mempunyai akhlak yang mulia serta ketauhidan yang kuat.

5. Mutu Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi

Pendidikan dipandang bermutu jika mampu melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler peserta didik pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu. Keunggulan ekstrakurikuler MAN Kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an Siswa Nasional (MTQSN) IV Tingkat SMA/MA Sederajat yang diadakan di Universitas Negeri Malang Jawa Timur. Pada

(10)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 67 kegiatan tersebut MAN 2 Kota Jambi mengikut sertakan siswa-siswinya pada cabang Syarhil Qur'an mendapat Juara 2, Tilawatil Qur'an putra mendapat Juara harapan 1, Tartil Qur'an Putra mendapat Juara harapan 1, serta MAN 2 Kota Jambi mendapatkan pringkat terbaik Ke-8 dari 130 Tingkat SMA/MA Sederajat se-Indonesia. Keunggulan MAN 1 Kota Sungai Penuh sebagai Madrasah Peringkat Lima Besar Nasional Madrasah Award dan Nominasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Keunggulan siswa juara 1 lomba debat hukum dan kesyariahan di IAIN Kerinci.

Berdasarkan data yang peneliti peroleh, salah satu prestasi yang membanggakan untuk MAN yang ada di Propinsi Jambi khususnya MAN 2 Kota Jambi dan MAN 1 Kota Sungai Penuh yakni, diraihnya predikat Akreditasi A (amat baik) dari Badan Akreditasi Propinsi (BAP) Sekolah/Madrasah Provinsi Jambi dan telah melaksanakan proses penilaian kelayakan madrasah terhadap 8 standar yang telah ditentukan Badan Akreditasi Nasional (BAN).

6. Peningkatan Mutu Standar Proses

Berdasarkan pengamatan peneliti, di MAN dalam pelaksanaan pendidikan pada mutu standar proses yang dilakukan oleh MAN, dilakukan dengan mengacu kepada peraturan menteri pendidikan nasional no. 41 tersebut dan dengan adanya standar ini penyelenggaraan proses pembelajaran yang terjadi di MAN tersebut berjalan dengan efektif dan dapat dilakukan evaluasi terhadap proses untuk hasil yang lebih baik.Hasil yang dapat dilihat dari prestasi akademik MAN 2 Kota Jambi pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Sabtu 12 Mei 2018 siswa siswi MAN 2 Kota Jambi menunjukkan kualitasnya. Dari Semua Mata Pelajaran yang diujikan MAN 2 Kota Jambi mendapatkan gelar juara 1 pada mata pelajaran Ekonomi, Fisika, Geografi, juara 2 dan 3 untuk mata pelajaran biologi, Kimia dan Matematika. Berikut ini daftar siswa siswi MAN 2 Kota yang meraih gelar juara pada Seleksi Kompetensi Sains Madrasah (KSM).

7. Peningkatan Mutu Standar Kompetensi Lulusan

Prestasi akademik MAN 2 Kota Jambi pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Sabtu 12 Mei 2018 siswa siswi MAN 2 Kota Jambi menunjukkan kualitasnya. Dari Semua Mata Pelajaran yang diujikan MAN 2 Kota Jambi mendapatkan gelar juara 1 pada mata pelajaran

(11)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 68 Ekonomi, Fisika, Geografi, juara 2 dan 3 untuk mata pelajaran biologi, Kimia dan Matematika. Berikut ini daftar siswa siswi MAN 2 Kota yang meraih gelar juara pada Seleksi Kompetensi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Kota Jambi tahun 2018: Juara Mapel 1 Ekonomi juara 3 Mapel Ekonomi ; Juara 1 Mapel Fisika; juara 3 mapel Fisika, juara 1 mapel Geograf; juara 2 mapel Biologi, Juara 3 mapel Biologi, juara 3 mapel Kimia, juara 3 mapel Matematika. Juara 1 pada masing-masing mata pelajaran berhak mengikuti seleksi tingkat Provinsi Jambi.

Sesuai dengan Standar kompetensi lulusan (SKL) sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 1 Ayat (4) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan tingkat dasar bertujuan: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

8. Peningkatkan Standar Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan hasil dokumentasi dan observasi yang didapatkan peneliti, dalam meningkatkan mutu madrasah di bidang standar pendidik dan tenaga kependidikan, MAN sudah menerapkan sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional, di mana para pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di MAN tersebut, telah memenuhi standar sebagaimana yang ada. Guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dalam Islam juga ditegaskan, bahwa seseorang itu baru bisa dapat berkualifikasi dan berkompeten, setelah mereka berhasil menghadapi ujian yang Allah berikan kepada mereka. Allah berfirman yyang artinya: Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.(QS. Al Ankabut; 3)

9. Peningkatan Standar Mutu Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasana yang diterapkan di MAN mengacu kepada peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah, madrasah pendidikan umum, dimana di dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut : ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat bermain (berolahraga).

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kedua MAN, ditemukan pihak

(12)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 69 pimpinan madrasah perhatian sekali dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana yang telah ditetapkan tersebut, pada umumnya laboratorium bahasa ada namun tidak bisa di pergunakan karena kondisinya rusak. Dan sesuai data yang didapati, pada madrasah tersebut saat ini, sudah memenuhi berbagai sarana dan prasarana sesuai yang telah ditetapkan, sehingga terbukti dengan akreditasi yang mereka dapatkan dengan nilai A.

10. Peningkatan Standar Mutu Pengelolaan Sekolah

Berdasarkan mutu standar pengelolaan sekolah, mengacu kepada peraturan menteri pendidikan nasional nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan satuan pendidikan.

Berdasarkan observasi, diketahui bahwa MAN dalam menerapkan standar pengelolaan sekolahnya, selalu berpedoman dan melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Mulai dari unsur perencanaan program, pelaksanaan program sampai pada pengawasannya, sudah memenuhi standar yang telah ada.

Dari data yang ada semua MAN yang diteliti sudah memiliki visi dan misi yang jelas, program kerja, ada unsur pimpinan sekolah, tertata rencana sekolah secara tertulis, penganggaran dana dan pengelolaan yang baik, akuntabilitas pelaksanaan program, kuirkulum yang terpadu dan bermutu, struktur organisasi yang tertata, terlaksananya kegiatan organisasi sekolah kurikuler dan ekstrakurikuler dengan baik, input, proses dan outcame peserta didik yang bermutu, kegiatan akademik yang terukur, tenaga pendidikan dan kependidikan sesuai standar, sarana dan prasarana yang lengkap, sampai kepada pengawasan yang baik, semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut MH, standar pengelolaan MAN yang dilakukan pimpinan madrasah, selalu berpedoman kepada aturan pemerintah yang ada sehingga semua kriteria yang ditentukan sudah kami penuhi. Jika pengelolaannya tidak terstandar, rasanya sulit untuk dapat berjalan sesuai harapan yang kita inginkan.

11. Standar Penilaian pendidikan

Berdasarkan pengamatan peneliti, peningkatan mutu penilaian pendidikan berjalan sesuai dengan permendiknas nomor 20 tahun 2007, seperti di MAN , peneliti lihat sekolah itu, dalam melakukan penilaian pendidikannya melalui prosedur dan mekanisme sesuia dengan silabus yang dibuat yang dijabarkaan melalui RPP, dengan telah ditetapkannya nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) oleh pihak sekolah, di mana proses

(13)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 70 pelaksanaan penilaian dibuat terlebih dahulu kisi-kisi ujian, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan nilai dan melaporkan hasil ujiannya.

Penilaian pendidikan yang dilakukan oleh pihak madrasah, juga ditambah dengan melakukan penilaian akhlak perilaku keseharian siswa, sebelum ujian semester atau ujian akhir sekolah dilakukan, seperti ujian tahfiz.

D. Kesimpulan

Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas madrasah. Sebagaimana termaktub dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 2009. Upaya yang dilakukan kepala Madrasah Aliyah Negeri dalam meningkatkan mutu madrasah di antaranya adanya komitmen yang dibarengi niat tulus, sistem komunikasi dan tata kelola yang efektif, madrasah yang efektif dan menumbuhkan budaya profesionalisme serta berorientasi pada pencapaian Visi dan Misi Madrasah sedangkan indikator madrasah yang bermutu dapat dilihat dari peringkata akreditasi yang diperoleh oleh madrasah dan berarti MAN tersebut telah melaksanakan proses penilaian kelayakan madrasah terhadap 8 standar yang telah ditentukan Badan Akreditasi Nasional (BAN).

DAFTAR PUSTAKA

Abu Zakaria Yahya bin Syarif Al-Nawawi, Riyadh al-Shalihin Min Kalam Sayid al Mursalin

Al-Imam Muhammad Ibnu Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari (Al-Maktabah Al- Syamilah tt-edisi II).

Choirul Fuad Yusuf, Budaya sekolah dan mutu Pendidikan, pengaruh Budaya Sekolah dan Notivasi Belajar terhadap Mutu Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Pena Citasatria. 2008).

Cholid Narbuyko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta PT Bumi Aksara, 2013).

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta; Ditjen Kelembagaan Islam, 2009).

Edwar Salis. Total Quality Management In Education. Alih Bahasa Ahmadi Ali Riyadi dan Fahrurrozi, (Yogyakarta: IRCiSoD. 2008) Cetakan VIII.

E Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta, Bumi Aksara, 2013)

(14)

ISSN:2089-7472 EISSN: 2548-1711 | DOI: https://doi.org/10.32520/afkar.v9i2.353 71 H.A.R. Tilaar . Paradigma Baru Pendidikan Nasional (Jakarta: Rineka Cipta.

2000)

Jhon Adair, Membina Calon Pemimpin; Sepuluh Prinsip Pokok, (Jakarta; Bumi Aksara, 1993).

John W. Creswell, Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014).

Michel Quinn Patton, Qualitative Evaluation Methods, (Baverly Hills; Sage Publications, 1987)

Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2011).

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta, Raja Grafindo persada, 2010

Referensi

Dokumen terkait

a) Program pendidikan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh Akademi dengan berpedoman pada kurikulum nasional, sesuai dengan perkembangan dunia ilmu

Batuan metamorf kontak yang terjadi, keras terdiri dari mineral berbutir seragam dan halus yang saling mengunci (interlocking), dinamakan Hornfels. Pada terobosan besar,

Tahap analisis yang dilakukan untuk mencari pengaruh bentuk atau model shell element pada struktur Plane Stress terhadap respon dinamis struktur yang berupa respon perpindahan

Secara sederhana pengukuran dinyatakan dengan rasio : output/input yang merupakan satuan pengukuran efisiensi atau produktivitas yang bisa dinyatakan secara

Customer Relationship Management (CRM) adalah merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan pelanggan, dengan

Pada periode ini, khususnya di Jawa, bahan bangunan yang digunakan pada umumnya adalah kayu, bambu, simp, ule Htan, dan ragum, dengan sistem kontruksi yang banyak

ABSTRAK-Saat ini LAPAN sedang mengembangkan pesawat Lapan Surveillance Aircraft (LSA) yang diantaranya memiliki misi penginderaan jauh untuk mendukung penyediaan

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data sekunder dan analisis peta, yang meliputi analisis secara kualitatif untuk mengetahui pola dan distribusi keruangan