• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 10 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 10 Universitas Kristen Petra"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Perencanaan Keuangan

2.1.1. Konsep Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah suatu proses dalam menentukan tujuan keuangan dalam hidup dan mengembangkan sebuah sistem perencanaan yang sistematis untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti yang dikatakan Benedict (2003) ”... to set goals that they wish to achieve in their lifetime and develop systematic plan to achieve these goals.”

Perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk merencanakan keuangan pribadi, mencari solusi untuk perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan atau investasi, agar kebutuhan keuangan jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai.

2.1.2. Konsep Profesi Perencana Keuangan

Profesi perencana keuangan adalah profesi yang membantu nasabah dalam merencanakan keuangan pribadi, dengan membantu mencarikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan atau investasi nasabah, agar kebutuhan keuangan nasabah untuk jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai.

Tugas dari perencana keuangan adalah untuk merancang suatu strategi investasi yang sesuai dengan karakter nasabah dengan tujuan untuk mencapai

“dreams” / tujuan keuangan / investasi nasabah.

Alasan mengapa seorang perencanaan keuangan dibutuhkan adalah : 1. Keterbatasan waktu nasabah,

2. Kondisi Pasar Uang dan Pasar Modal serta trend investasi yang cepat berubah,

3. Semakin banyak produk-produk keuangan dan investasi serta variasi- variasinya, sehingga diperlukan analisa untuk menentukan pilihan yang sesuai, dan

10

Universitas Kristen Petra

(2)

4. Meningkatnya taraf pendidikan, membuat kesadaran masyarakat untuk mengatur dan mengelola pendapatan dan kekayaan meningkat, agar masa depan keluarga lebih terjamin.

Di dalam melakukan perencanaan keuangan, seorang perencana keuangan membutuhkan kemampuan untuk :

1. Membimbing nasabah dalam menentukan pengelolaan investasi, 2. Menetapkan tujuan investasi nasabah,

3. Menerapkan, mencatat, dan memonitor rencana investasi nasabah,

4. Meninjau rencana nasabah, agar kepastian seluruh rencana investasi sesuai dengan arahan.

Gambar 2.1. One Stop Service Solution Perencanaan

pendidikan

Investasi Perencanaan lainnya

Warisan Financial Planning

(Sumber: IARFC, Basic Modul of Financial Planning 2003:6)

2.2. Neraca dan Alur Dana (Cash Flow) 2.2.1. Neraca Menurut Pengertian Akuntansi

Neraca seringkali didefinisikan sebagai laporan atas posisi keuangan perusahaan yang melaporkan aset, hutang, dan modal dari perusahaan pada suatu tanggal yang spesifik.

Aset adalah keuntungan ekonomis yang diperoleh atau dikontrol oleh suatu entitas sebagai hasil dari transaksi masa lalu.

Liabilities atau kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan keuntungan ekonomis yang muncul dari kewajiban entitas untuk menyerahkan aset atau

Pajak

Manajemen Dana Perencanaan

pensiun Manajemen Risiko

Universitas Kristen Petra

(3)

menyediakan suatu servis kepada entitas lain di masa depan sebagai hasil dari transaksi masa lalu.

Modal adalah kepemilikan atas aset setelah digunakan untuk melunasi hutang

2.2.2. Alur Dana (Cash Flow) Menurut Pengertian Akuntansi

Menurut Weygandt (2003), ”Alur Dana atau lebih dikenal dengan Statement of Cash Flow adalah suatu laporan yang memuat secara detil arus masuk dan keluarnya kas, atau sumber dan penggunaan kas dalam satu periode.”

Tujuan utama dari pelaporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah entitas dalam suatu periode. Untuk memenuhi tujuan ini, arus kas melaporkan (1) dampak kas atas operasional perusahaan dalam periode tertentu, (2) kegiatan investasi, (3) kegiatan pembiayaan, dan (4) jumlah kenaikan atau penurunan bersih dalam kas. Pelaporan ini akan membantu investor, kreditor serta pihak lain untuk mengetahui apa yang terjadi pada aset yang paling liquid dalam perusahaan.

Pelaporan arus kas dapat menjawab beberapa pertanyaan sederhana namun sangat penting berikut ini :

1. Dari mana kas yang didapat dalam suatu periode?

2. Untuk apa kas tersebut digunakan dalam suatu periode?

3. Perubahan apa yang terjadi dalam jumlah kas selama suatu periode?

Penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode tertentu dikategorikan menjadi tiga aktivitas yang berbeda di dalam laporan arus kas – operating, investing, dan financing. Tiga kategori ini didefinisikan sebagai :

1. Operating Activities (Aktivitas Operasional) yaitu meliputi dampak transaksi terhadap kas yang berkaitan dengan penentuan net income (keuntungan bersih).

2. Investing Activities (Aktivitas Investasi) yaitu secara umum melibatkan aset jangka panjang meliputi memberikan pinjaman dan menerima hasilnya, serta memperoleh dan menjual investasi dan aset jangka panjang yang produktif.

Universitas Kristen Petra

(4)

3. Financing Activities (Aktivitas Pembiayaan) yaitu meliputi aktivitas peminjaman dana serta imbalannya.

2.2.3. Neraca Menurut Perencana Keuangan

Neraca adalah posisi keuangan klien yang berisi aset, hutang dan nilai bersih (net worth) dari klien yang bersangkutan dan dilaporkan pada harga pasar.

Neraca dan arus kas digunakan untuk mendeteksi permasalahan apa yang terjadi pada klien sebelum merencanakan rencana keuangannya.

2.2.4. Alur Dana (Cash Flow) Menurut Perencana Keuangan

Alur Dana atau Cash Flow adalah pemasukan yang diterima oleh nasabah dengan pengeluaran yang dilakukan secara rutin setiap bulannya. Secara ideal, pada setiap akhir bulan harus terdapat dana yang tersisa yang dapat diinvestasikan, dikenal juga dengan sebutan Discretionary Income, atau Disposable Income atau pendapatan yang tersisa. Secara sederhana Alur Dana dapat diartikan sebagai pembayaran atau penerimaan secara tunai.

Dalam menganalisis Alur Dana, ada 3 (tiga) karakteristik penting yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Besar atau Kecil Nilai Dana, akan mempengaruhi perhitungan penerimaan atau pengeluaran di akhir periode analisis

2. Arah Alur Dana, menunjukan positif bila terjadi penambahan dana atau negatif bila terjadi pengurangan dana di akhir periode analisis

3. Waktu, akan menentukan dalam pengaturan dana yang tepat dan benar.

Universitas Kristen Petra

(5)

Gambar 2.2. Alur Dana Sebelum Perencanaan Keuangan

PENERIMAAN

PENGELUARAN

KELEBIHAN INVESTASI

(Sumber: IARFC, Basic FP Cash Flow 2003:4)

Analisis alur dana / cash flow dibutuhkan karena semakin tinggi penghasilan akan menghasilkan pengeluaran yang semakin tinggi pula, dan kadang kala mengakibatkan arus kas menjadi negatif.

Arus dana negatif memerlukan penyesuaian-penyesuaian baik itu dari sisi pengeluaran atau pemasukan. Penyesuai dari sisi pengeluaran maksudnya mengurangi atau menekan pengeluaran yang dapat ditekan. Apabila penyesuaian dari sisi pengeluaran dirasakan berat atau mengganggu taraf hidup sekarang, maka alternatifnya adalah melakukan penyesuaian dari sisi pemasukan. Penyesuaian dari sisi pemasukan maksudnya adalah melihat peluang untuk meningkatkan pemasukan entah dengan cara mencari pekerjaan tambahan maupun memulai bisnis baru.

Ada 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam analisis alur dana yaitu:

1. Penerimaan : Berbagai sumber penerimaan dapat berupa: gaji, bonus, keuntungan usaha sendiri, pensiun, dan penghasilan lainnya,

2. Pengeluaran : Berupa seluruh pengeluaran bulanan yang terdiri dari: biaya sewa rumah, biaya makan, biaya listrik, telepon dan internet, biaya air, biaya transportasi dan bensin, gaji pembantu dan sopir, pengeluaran pribadi, hiburan, berbagai macam cicilan dan premi asuransi, dan pengeluaran lainnya,

3. Tabungan dan Investasi : meliputi semua jenis tabungan dan investasi yang telah dilakukan selama ini,

Universitas Kristen Petra

(6)

4. Hutang : meliputi hutang konsumtif seperti hutang kartu kredit dan lainnya.

Gambar 2.3. Alur Dana Sesudah Perencanaan Keuangan

PENERIMAAN

KELEBIHAN INVESTASI

PENGELUARAN

(Sumber: IARFC, Basic FP Cash Flow 2003:9)

2.3. Pajak Penghasilan 2.3.1. Definisi Pajak

Menurut Rochmat Soemitro (1992), Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan

“surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa penghasilan negara berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak, dan/atau dari hasil kekayaan alam yang ada di dalam negara itu (natural resources). Dua sumber itu merupakan sumber yang terpenting yang memberikan penghasilan kepada negara. Penghasilan itu untuk membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kesehatan rakyat, pendidikan, kesejahteraan, dan sebagainya. Jadi dimana ada kepentingan masyarakat, di situ timbul pungutan pajak sehingga pajak adalah senyawa dengan kepentingan umum.

Pungutan pajak mengurangi penghasilan/kekayaan individu tetapi sebaliknya merupakan penghasilan masyarakat yang kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pengeluaran-

Universitas Kristen Petra

(7)

pengeluaran pembangunan yang akhirnya kembali lagi kepada seluruh masyarakat yang bermanfaat bagi rakyat, baik yang membayar pajak maupun tidak.

2.3.2. Definisi Pajak Penghasilan

Menurut Undang-undang nomor 17 tahun 2000, Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak.

2.3.3. Subjek Pajak

Yang menjadi subjek pajak penghasilan adalah : 1. Subjek pajak orang pribadi

Subjek pajak orang pribadi meliputi subjek pajak dalam dan luar negeri.

Yang dimaksud dengan subjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Yang dimaksud dengan subjek pajak luar negeri adalah orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan.

2. Subjek pajak warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan, menggantikan yang berhak

3. Subjek pajak badan

Subjek pajak badan meliputi subjek pajak dalam dan luar negeri. Yang dimaksud dengan subjek pajak dalam negeri adalah badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. Yang dimaksud dengan subjek pajak luar negeri adalah badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia

Universitas Kristen Petra

(8)

4. Subjek pajak bentuk usaha tetap

Yang dimaksud dengan subjek pajak bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalan jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indoneisa, yang dapat berupa:

a. tempat kedudukan manajemen;

b. cabang perusahaan;

c. kantor perwakilan;

d. gedung kantor;

e. pabrik;

f. bengkel;

g. pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja pengeboran yang digunakan untuk eksplorasi pertambangan;

h. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan;

i. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;

j. pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;

k. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas;

l. agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia.

Yang tidak termasuk subjek pajak adalah : a. badan perwakilan negara asing

b. pejabat-pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak

Universitas Kristen Petra

(9)

menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik

c. organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan, dengan syarat:

1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut

2) Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota

d. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

2.3.4. Obyek Pajak

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

2.3.5. Besaran Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Untuk diri sendiri Rp13.200.000,00

Tambahan wajib pajak kawin Rp 1.200.000,00 Tambahan seorang istri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suami Rp13.200.000,00 Tambahan setiap anggota keluarga (max. 3 orang) Rp 1.200.000,00

2.3.6. Tarif

Sampai dengan Rp 25.000.000,- 5%

diatas Rp 25.000.000,- s/d Rp 50.000.000,- 10%

diatas Rp 50.000.000,- s/d Rp 100.000.000,- 15%

diatas Rp 100.000.000,- s/d Rp 200.000.000,- 25%

Diatas Rp 200.000.000,- 35%

Universitas Kristen Petra

(10)

2.4. Investasi

Konsep dari Investasi adalah melakukan penundaan atas konsumsi untuk sementara waktu agar dapat dikonsumsi lebih besar lagi di masa mendatang.

Investasi dilakukan karena :

1. Untuk melindungi kekayaan dari Inflasi

2. Untuk konsumsi dimasa depan yang lebih besar 3. Pembayaran yang tidak menentu dimasa depan

Jenis-jenis risiko dalam berinvestasi adalah : 1. Risiko Gagal (Default)

Yaitu risiko yang membuat suatu investasi tidak ada harganya lagi, misalkan pada obligasi dan saham

2. Risiko Kredit (Credit)

Yaitu risiko yang membuat stabilitas keuangan dari investasi itu menurun, misalkan pada obligasi

3. Risiko Pajak (Tax)

Yaitu risiko yang membuat keuntungan atau hasil dari investasi dikenakan pajak, misalkan pajak atas bunga deposito.

4. Risiko Inflasi (Inflation)

Yaitu risiko yang nilai pokok investasi dan hasil investasi akan menurun daya belinya ke depan, karena meningkatnya biaya hidup

5. Risiko Bunga (Interest Rate)

Yaitu risiko yang membuat suku bunga menurun dan naik, misalkan suku bunga menurun akan mengakibatkan bunga tabungan dan deposito menurun dan sebaliknya apabila suku bunga naik maka akan meningkatkan bunga tabungan dan obligasi

6. Risiko Mata Uang (Currency)

Yaitu risiko yang membuat nilai mata uang negara lain di negara kita meningkat, misalnya krisis moneter yang menyebabkan nilai Rupiah jatuh

Universitas Kristen Petra

(11)

7. Risiko Politik (Politic)

Yaitu risiko negara lain ikut berperang, atau mem-privatisasi industri dimana hal ini dapat menjadi risiko apabila kita memiliki investasi di negara lain

8. Risiko Pasar (Market)

Yaitu risiko yang membuat harga saham dan obligasi naik atau turun di bursa dimana penyebabnya dapat berupa apa saja

9. Risiko Karena Suatu Hal (Event)

Yaitu risiko yang tidak dapat diperkirakan, membuat nilai investasi menurun, misalnya ditemukannya fakta bahwa asbes menyebabkan kanker akan menurunkan harga saham yang menggunakan asbes sebagai bahan utamanya

10.Risiko Investasi dibayar lebih cepat (Prepayment)

Yaitu risiko dimana investasi kita dikembalikan / dibayar lebih cepat.

11.Risiko Investasi dibayar lebih lambat (Extension)

Yaitu risiko dimana investasi kita dikembalikan / dibayar lebih lama diperpanjang

12.Risiko Kesempatan (Opportunity)

Yaitu risiko yang terjadi ketika kita menginvestasikan uang kita pada satu jenis investasi dan kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan pada jenis investasi lainnya.

2.5. Time Value of Money / Nilai uang terhadap waktu 2.5.1. Konsep Time Value of Money

Di dalam akuntansi dan keuangan, istilah time value of money atau nilai waktu terhadap uang digunakan untuk mengindikasikan relasi atau hubungan antara waktu dan uang – bahwa uang 1 Rupiah saat ini lebih bernilai bila dibandingkan dengan 1 Rupiah yang akan kita terima di masa depan, karena kita memiliki peluang untuk melakukan investasi terhadap uang tersebut dan menerima bunga yang lebih besar atas investasi tersebut.

Universitas Kristen Petra

(12)

2.5.2. Bunga Tunggal (Simple Interest)

Bunga tunggal dihitung berdasarkan nilai pokoknya saja, yaitu hasil dari pertumbuhan pokok investasi untuk satu periode waktu. Bunga tungga umumnya dirumuskan sebagai berikut :

Bunga = p x i x n

2.5.3. Future and Present Value Single Sum

Future Value Single Sum yaitu menghitung nilai masa depan yang tidak diketahui dari suatu jumlah uang yang diinvestasikan dengan jumlah periode dan dengan tingkat bunga tertentu. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

FV = PV ( 1+i )n

Present Value Single Sum Yaitu menghitung nilai sekarang yang tidak diketahui dari suatu jumlah uang yang di masa depan yang dihitung dengan jumlah periode dan dengan tingkat bunga tertentu. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

PV = FV ( 1 / ( 1+i )n )

dimana FV = Future Value, PV = Present Value, i = tingkat bunga, dan n = periode waktu.

2.5.4. Bunga Majemuk / Bunga Berbunga (Compound Interest)

Bunga majemuk atau bunga berbunga dihitung berdasarkan pokok dan bunga yang telah diperoleh yang tidak ditarik atau diambil.

2.5.5. Anuitas (Annuity)

Adalah suatu seri pembayaran atau penerimaan secara periodik dengan jumlah dan interval yang sama.

Universitas Kristen Petra

(13)

Pembayaran atau penerimaan pada setiap akhir periode disebut juga dengan ordinary annuity, sedangkan pembayaran atau penerimaan pada setiap awal periode disebut juga dengan annuity due.

Future Value of Ordinary Annuity dapat dirumuskan sebagai berikut :

FVA = PMT {[( 1+i )n - 1] / i}

Present Value of Ordinary Annuity dapat dirumuskan sebagai berikut :

PVA = PMT {[1- ( 1 / ( 1+i ) n )] / i}

Future Value of Annuity Due dapat dirumuskan sebagai berikut :

FVA = PMT {[( 1+i )n - 1] / 1} (1+i)

Present Value of Annuity Due dapat dirumuskan sebagai berikut :

PVA = PMT {[1- ( 1 / ( 1+i ) n )] / i} (1+i)

2.5.6. Manfaat Time Value of Money

Konsep dari Time Value of Money dapat digunakan untuk mempersiapkan dana pendidikan, dana pensiun serta dana lain-lain sesuai tujuan klien.

2.5.7. Dana Pendidikan

Sesuai dengan namanya, Dana pendidikan adalah suatu dana yang telah dialokasikan secara terpisah, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak- anak di masa yang akan datang. Biaya pendidikan yang semakin mahal menjadikannya penting untuk mengikutsertakan dana pendidikan dalam sebuah perencanaan keuangan.

Universitas Kristen Petra

(14)

Hal-hal yang dilakukan untuk membuat perencanaan pendidikan adalah : 1. Tentukan sampai sejauh mana kita ingin membiayai pendidikan anak.

2. Tentukan kira-kira kemana kita akan mengirimkan anak tersebut untuk masing-masing jenjang yang ingin kita biayai.

3. Untuk masa kuliah, tentukan apakah kita menginginkan mengirim anak kita untuk bersekolah ke luar negeri (biaya sekolah di luar negeri beberapa kali lebih mahal dari sekolah di dalam negeri).

4. Mengidentifikasi berapa besar biaya sekolah tersebut dalam nominal sekarang.

5. Tentukan berapa lama lagi anak-anak tersebut akan memasuki jenjang pendidikan yang ingin dibiayai (untuk pendidikan di luar negeri harus diperhitungkan biaya hidup)

6. Tentukan berapa besar rata-rata kenaikan biaya sekolah pertahun.

7. Seberapa besar tabungan pendidikan yang sudah dialokasikan.

8. Dapat diketahui berapa besar kekurangan yang dibutuhkan dan harus diinvestasikan menggunakan kalkulator financial.

2.5.8. Dana Pensiun

Dana Pensiun adalah suatu dana yang telah dialokasikan untuk diinvestasikan guna memenuhi kebutuhan hidup klien ketika memasuki masa pensiun.

Tabungan Pensiun semakin dibutuhkan, karena :

• Kebutuhan hidup semakin meningkat,

• Ekspektasi kehidupan (life expectancy) lebih panjang dari saat ini,

• Semakin tua maka rentan terhadap penyakit,

• Tidak ingin bergantung pada anak dan sanak saudara.

Dana Pensiun merupakan suatu hal yang penting karena :

1. Untuk mempertahankan standard hidup yang sama ketika pensiun,

2. Untuk memberikan kesempatan kepada mereka (pensiunan) melakukan hal-hal yang dahulu tidak bisa mereka lakukan karena bekerja,

Universitas Kristen Petra

(15)

3. Untuk mempertahankan harga diri dan percaya diri bahwa ketika mereka (pensiunan) memasuki usia tua dan pensiun tidak perlu bergantung kepada orang lain.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk membuat perencanaan Dana Pensiun adalah :

1. Estimasi kebutuhan penghasilan di masa yang akan datang, dalam hitungan uang sekarang,

2. Kalkulasi kebutuhan tersebut dengan hitungan di masa yang akan datang dengan memperhitungkan asumsi inflasi,

3. Estimasi penghasilan pensiun dari tempat lainnya, seperti Jamsostek atau pensiun dari tempat kerja,

4. Kalkulasi tambahan penghasilan yang anda butuhkan (kurangi No. 3 dengan No. 2),

5. Membuat asumsi umur yang kira-kira masuk diakal, sesuai dengan riwayat hidup keluarga,

6. Estimasi kebutuhan investasi sekarang secara langsung, untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun anda,

7. Tentukan tabungan bulanan, dengan asumsi hasil investasi yang telah ditentukan, untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun anda.

2.5.9. Dana Lain-lain

Dana lainnya adalah suatu dana yang telah dialokasikan untuk diinvestasikan guna memenuhi tujuan-tujuan investasi apapun sesuai dengan keinginan klien, misalnya untuk membeli rumah baru, mobil baru, biaya untuk berlibur, biaya berobat dan sebagainya.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membuat perencanaan dana lainnya adalah:

a. Estimasikan kebutuhan dana untuk tujuan investasi lain tersebut dengan nilai saat ini,

b. Kalkulasi kebutuhan tersebut dengan hitungan di masa yang akan datang dengan memperhitungkan asumsi inflasi,

Universitas Kristen Petra

(16)

c. Perhitungkan apabila klien telah mengalokasikan dana untuk kebutuhan tersebut selama ini,

d. Tentukan tabungan bulanan, dengan asumsi hasil investasi yang telah ditentukan, untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

2.6. Rasio Keuangan

Beberapa rasio keuangan yang digunakan di dalam perencanaan keuangan adalah sebagai berikut :

2.6.1. Liquidity Ratio

Rasio ini mengidentifikasikan berapa lama (berapa bulan) nasabah dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan mereka apabila semua penghasilan tidak ada sama sekali. Rumus dari liquidity ratio adalah:

Kas / Tunai / setara tunai

Liquidity Ratio =

Pengeluaran Bulanan

Rasio ini menunjukkan bahwa apabila klien kehilangan seluruh penghasilan, maka dengan kas / tunai atau setara dengan tunai yang ada sekarang klien dapat bertahan hidup selama beberapa bulan sesuai dengan hasil perhitungan dengan rumus tersebut.

2.6.2. Liquid Assets to Net Worth Ratio

Rasio ini mengindikasikan kekayaan bersih dari klien yang berbentuk kas atau setara dengan kas. Rumus dari liquid assets to net worth ratio adalah:

Kas / Tunai / setara tunai Liquid Assets to Net

Worth Ratio =

Total Kekayaan Bersih

Rasio ini menghasilkan angka dalam bentuk persentase. Rasio keuangan ini menunjukan bagian dari total kekayaan bersih yang berbentuk Kas / tunai / atau setara dengan tunai. Panduan dasar dari rasio ini adalah minimal 15% dari harta beruapa cash / tunai / atau setara dengan tunai.

Universitas Kristen Petra

(17)

2.6.3. Solvency Ratio

Rasio kebangkrutan ini menunjukan seberapa rentan klien kepada risiko kebangkrutan. Apabila total kewajiban klien melebihi total hartanya, maka klien dapat dikategorikan bangkrut. Rumus dari solvency ratio adalah:

Total Kekayaan Bersih Solvency Ratio =

Total Harta

Rasio ini menghasilkan angka dalam bentuk persentase. Rasio keuangan ini menunjukan bahwa harta klien dapat turun nilainya sebesar anggka yang dihasilkan sebelum klien menjadi atau dapat dikategorikan bangkrut. Panduan dasar dari rasio ini adalah lebih besar dari 35%.

2.6.4. Debt to Asset Ratio

Rasio yang memiliki cara lebih luas dalam melakukan perhitungan tingkat likuiditas. Rasio ini dapat juga dipergunakan untuk menghitung tingkat solvency atau kemampuan membayar hutang-hutang. Rumus dari debt to asset ratio:

Total Kewajiban Debt to Asset Ratio =

Total Harta

Rasio ini menghasilkan angka dalam bentuk persentase. Panduan dasar dari rasio ini adalah lebih kecil dari 50%.

2.6.5. Debt Service Ratio

Rasio ini mengindikasikan apakah klien dapat memenuhi dan memelihara kewajiban hutangnya. Rumusnya adalah:

Total Pembayaran Hutang Bulanan (Tahunan) Debt Service Ratio =

Penghasilan Bersih Bulanan (Tahunan)

Rasio ini menghasilkan angka dalam bentuk persentase. Rasio yang menunjukan seberapa banyak dana dari penghasilan klien yang akan dipakai

Universitas Kristen Petra

(18)

untuk membayar hutang-hutang. Rasio di bawah 35% menunjukkan bahwa klien masih mampu untuk membayar dan menservis utang-utang tersebut. Rasio di atas 45% ke atas dapat dikategorikan berbahaya atau tidak sanggup menservice utang- utang tersebut.

2.6.6. Net Investment Asset to Net Worth Ratio

Rasio ini menunjukkan seberapa banyak kekayaan yang telah diakumulasikan oleh suatu keluarga. Rumusnya adalah:

Total Aset Diinvestasikan Net Investment Asset

to Net Worth Ratio =

Total Kekayaan Bersih

Rasio ini menghasilkan angka dalam bentuk persentase. Sebaiknya rasio ini menunjukkan hasil sekitar 50% dan seiring meningkatnya usia sampai memasuki usia pensiun, rasio ini diharapkan meningkat.

2.6.7. Saving Ratio

Rasio ini menunjukkan persentase dari penghasilan yang disisihkan untuk keperluan di masa yang akan datang. Rumusnya adalah:

Tabungan Bulanan (Tahunan)

Saving Ratio =

Penghasilan Kotor Bulanan (Tahunan)

Panduan dasar dari rasio ini adalah diatas 25% dapat dikatakan bagus.

2.7. Produk Investasi

Berikut adalah jenis-jenis produk investasi yang dapat digunakan antara lain :

1. Tabungan

Merupakan produk perbankan yang paling umum yang digunakan untuk menyimpan uang. Produk ini memiliki likuiditas paling tinggi dengan berbagai kemudahan lainnya serta dijamin pemerintah, namun produk ini memberikan bunga yang sangat kecil (di bawah tingkat inflasi) dan pengenaan pajak 20% atas bunga tabungan di atas Rp. 7.500.000,00.

Universitas Kristen Petra

(19)

2. Rekening Koran

Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan dengan kemudahan antara lain:

• Likuiditas tinggi : counter bank pencairan cek.

• Kemudahan bertransaksi : pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.

• Dijamin oleh pemerintah Dan kekurangan antara lain :

• Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah

• Bunga kena pajak 20%

3. Deposito

Merupakan produk perbankan yang digunakan untuk menyimpan uang dengan jangka waktu tertentu. Beberapa keunggulan dari produk ini adalah memberikan suku bunga yang sedikit lebih tinggi, dapat dijaminkan serta dijamin oleh pemerintah, namun produk ini memiliki kekurangan yaitu adanya penalty bila penarikan dana sebelum jatuh tempo serta pengenaan pajak 20% atas bunga deposito di atas Rp. 7.500.000,00.

4. Reksadana

Menurut UU no 8 tahun 1995, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam.

Menurut investasinya, reksadana dapat dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:

a. Reksadana pasar uang.

Reksadana ini melakukan pilihan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrument investasinya bisa seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang.

Daya tarik instrument di pasar uang ini adalah karena sifatnya

Universitas Kristen Petra

(20)

sangat likuid serta mempunyai risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

b. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang jangka panjang, misalnya obligasi. Keuntungan dari reksadana ini adalah bebas pajak atas bunga yang diperoleh.

Dari segi potensi hasil, reksadana ini memberikan potensi hasil investasi lebih tinggi daripada reksadana pasar uang, dan dengan tingkat risiko yang sedikit lebih tinggi namun tetap terkendali.

c. Reksadana saham

Reksadana ini menempatkan investasi sekurang-kurangnya 80%

dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham memberikan hasil dari capital gain, yaitu dari kenaikan perubahan harga saham. Selain itu efek saham juga memberikan hasil lain berupa deviden. Reksadana ini memiliki tingkat risiko yang paling tinggi, tetapi juga memberikan potensi hasil investasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan semua jenis reksadana. Tujuan dari investasi reksadana ini biasanya bersifat jangka panjang.

d. Reksadana campuran

Reksadana ini dapat melakukan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang dan pasar modal maupun efek ekuitas dengan alokasi investasi yang lebih fleksibel. Dengan merubah tingkat alokasi investasinya, manajer investasi dapat mengambil keuntungan dan dapat meningkatkat hasil investasinya. Karena fleksibilitasnya tinggi, maka reksadana campuran yang ditawarkan oleh perusahaan yang berbeda bisa sangat bervariasi.

5. Setifikat Bank Indonesia

Produk ini merupakan sarana yang digunakan Bank Indonesia untuk mengurangi uang yang beredar serta untuk mendukung Bank Indonesia

Universitas Kristen Petra

(21)

dalam kebijakan tingkat bunga. Dapat dibeli pada harga diskon (at discount) dan dijamin oleh pemerintah

6. Obligasi

Merupakan surat hutang dengan tenor (kurun waktu) yang telah ditentukan untuk pengembalian dana disertai dengan pembayaran bunga secara berkala.

Risiko yang terkait dengan obligasi adalah :

a. Risiko Perusahaan (tidak bisa dibayar kembali)

b. Risiko Bunga (suku bunga dan harga obligasi berbanding terbalik) c. Risiko akses ke dana (bila kita memerlukan dana, harus menjual

obligasi tersebut)

7. Saham

Merupakan kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya kita beli dari bursa, yang akan memberikan manfaat lebih baik dari produk perbankan dan maksimal apabila diinvestasikan untuk jangka panjang.

Risiko yang dihadapi adalah risiko perusahaan, risiko bursa dan risiko per industri.

Universitas Kristen Petra

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fisioterapi jangka pendek pre-operasi dapat menurunkan insiden komplikasi pasca-operasi paru, penelitian

Intensitas serangan hama lalat buah di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan intensitas rata-rata serangan sebanyak 66,7%, untuk mengetahui

Sehingga secara tidak langsung, general control perusahaan dapat membantu menghasilkan kualitas informasi yang relevan dan reliable pada laporan keuangan, yang merupakan

“Dinamika Strategi Coping Terhadap Post-Power Syndrome Dalam Menjalani Masa Pensiun”, Skripsi Sarjana Strata 1, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya

bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 285 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Untuk meningkatkan produksi batubara dilakukan dengan analisis aktual lapangan terhadap cycle time, Waktu Kerja Alat Angkut, Mechanical Availability,

minat untuk belajar fisika; 100% sekolah belum mempunyai buku pengayaan; 100% sekolah belum mempunyai sumber belajar yang terintegrasi dengan kearifan lokal; dan