PERANCANGAN KAPAL PETI KEMAS (FULL CONTAINER) 180 TEUS UNTUK RUTE PELAYARAN TJ. PERAK-BIMA (PP) DENGAN
KECEPATAN 12 KNOT
SKRIPSI
FIRDANIA AMELIA RIYANTO NIM : 1610313004
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
2020
ii
PERANCANGAN KAPAL PETI KEMAS (FULL CONTAINER) 180 TEUS UNTUK RUTE PELAYARAN TJ. PERAK-BIMA (PP) DENGAN
KECEPATAN 12 KNOT
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Firdania Amelia Riyanto NIM : 1610313004
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
2020
iii
iv
v
vi
vii
PERANCANGAN KAPAL PETI KEMAS (FULL CONTAINER) 180 TEUS UNTUK RUTE PELAYARAN TJ. PERAK–BIMA
(PP) DENGAN KECEPATAN 12 KNOT
Firdania Amelia Riyanto
Abstrak
Pentingnya pelayaran antarpulau bagi Indonesia hampir tidak membutuhkan penegasan. Sebagai suatu negara kepulauan, negara tersebut banyak tergantung pada pelayaran untuk perdagangan domestik. Beban industri pelayaran antarpulau yang tidak efisien terhadap perekonomian dapat ditunjukkan melalui analogi dengan tarif antarpulau (yakni, pajak perdagangan). Indonesia paling baik dalam kaitannya dengan ketimpangan distribusi penduduk dan sumberdayanya.
Duapertiga penduduk Indonesia terpusat di pulau Jawa dan Bali yang kecil tetapi sangat subur. Sepetiganya terpencar di luar Jawa. Distribusi penduduk ini tercemin pada pola perdagangan antarpulau. Sebagian besar produksi pangan dan manufaktur berlokasi di Jawa, dan luar Jawa sebagai penukar barang-barang hasil olahan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi maka berkembanglah suatu sistem yang efektif dan efisiensi untuk pengangkutan barang melalui laut, yaitu peti kemas (container). Didukung pula dengan poros maritim dan tol laut yang diusungkan sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Kendatipun penggunaan peti kemas bertujuan untuk mengurangi kerusakan fisik terhadap barang-barang yang tidak tepat atau kurang hati-hati ke dalam peti kemas dapas menciderai orang pada waktu peti kemas dikelola atau diangkut. Selain itu, kerusakan yang gawat dan merugikan bisa saja terjadi terhadap barang-barang yang ada di dalam peti kemas itu atau terhadap peralatan lainnya. Serta dengan ada nya sistem peti kemas (container) alur perdagangan semakin lancar antarpulau. Serta menghemat biaya, waktu, cepat dan terjamin keamaannya. Maka dari itu sistem peti kemas (container) ini banyak dipilih untuk pengangkutan barang di negara kepulauan.
Kata kunci: Kapal Peti Kemas, Container, Poros Maritim, Tol Laut, Perdagangan Domestik
viii
DESIGN OF FULL CONTAINER SHIP 180 TEUS WITH TJ.PERAK-BIMA (PP) WITH SELECTION ROUTE WITH
12 KNOT SPEED
Firdania Melia Riyanto
Abstract
The importance of inter-island shipping for Indonesia hardly requires confirmation. As an archipelagic country, the country depends a lot on shipping for domestic trade. The burden on the inter-island shipping industry that is inefficient on the economy can be demonstrated through an analogy with inter- island tariffs (ie, trade taxes). Indonesia is best in relation to the unequal distribution of population and its resources. Two thirds of Indonesia's population is concentrated on the small but very fertile islands of Java and Bali. One third are scattered outside Java. This population distribution is reflected in inter-island trade patterns. Most food production and manufacturing are located in Java, and outside Java as exchangers for processed goods. With the development of science and technological advancements, an effective and efficient system for transporting goods by sea is developing, namely containers. Also supported Poros Maritim and Tol Laut that was put forward since the leadership of President Joko Widodo.
Even though the use of containers is intended to reduce physical damage to goods that are inappropriate or inadvertent in containers can injure people when containers are managed or transported. In addition, serious and detrimental damage can occur to goods in the container or to other equipment. As well as the existence of a container system (container) the flow of trade is getting smoother between islands. As well as saving costs, time, fast and guaranteed security.
Therefore the container system (container) is widely chosen for transportation of goods in the archipelago
Keywords: Container Ship, Container, Poros Maritim, Tol Laut, Domestic Trade
ix
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadiat Allah SWT karena atas rahmat dan petunjuknya Proposal Skripsi dengan Judul “PERANCANGAN KAPAL PETI KEMAS (FULL CONTAINER) 180 TEUS UNTUK RUTE PELAYARAN TJ. PERAK-BIMA (PP) DENGAN KECEPATAN 12 KNOT” ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana (S-1) di Program studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Dalam proses pembuatan proposal skripsi ini banyak pihak yang telah membantu, baik dalam bentuk motivasi, dukungan, semangat maupun doa dengan tulus dan sabar agar saya dapat terus bersemangat menyelesaikan proposal skripsi ini. Dan rasa terima kasih saya ucapkan khusunya kepada:
1. Kedua Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan semangat selama penyelesaian penulisan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Reda Rizal, M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
3. Bapak Joko Purwo Joko Suranto, S.T, M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dan juga selaku Dosen Pembimbing 1.
4. Bapak Drs. Bambang Sudjasta S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing dan banyak memberikan masukan untuk penulis guna menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen-dosen pengajar dan civitas akademika yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
6. Kawan-kawan Teknik Perkapalan angkatan 2016 yang senantiasa bersama dalam suka dan duka serta berbagi ilmu yang dimiliki.
7. Alumni, Senior, dan adik-adik dari Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan yang selalu memberikan dukungan.
x 8. Dan Pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Skripsi Perancangan Kapal ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu saran dan kritik untuk penyempurnaan Skripsi ini akan selalu penulis terima dengan baik dan lapang dada.
Akhir kata, saya berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan Mahasiswa Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mohon maaf apabila dalam penulisan Skripsi ini terdapat kesalahan kata maupun gelar nama. Terima kasih.
Jakarta, 21 Juli 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ii
PERYATAAN ORISINALITAS ... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... v
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xx
BAB I. PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...4
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan ...5
1.4 Manfaat Penelitian ...6
1.5 Sistematika Penulisan ...7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...8
2.1 Pengertian Kapal Container ...8
2.2 Pengelompokan Jenis Kapal Container ...8
2.3 Jenis Container ...10
2.3.1 Ukuran Peti Kemas ...10
2.3.2 Jenis Peti Kemas yang Digunakan ...11
2.4 Bentuk Konstruksi Kapal ...13
2.5 Rute Pelayaran ...15
2.6 Profil Pelabuhan ...16
2.6.1 Pelabuhan Tanjung Perak ...16
xii
2.6.2 Pelabuhan Bima ...21
2.7 Tinjauan Peraturan Internasional ...22
2.8Dasar-Dasar Perhitungan Perancangan ...22
BAB III. METODE PENELITIAN ...29
3.1 Metode Perhitungan Kapal ...29
3.2 Diagram Alir Perancangan ...31
3.2.1 Pra Ranangan ...32
3.2.2 Koreksi Perancangan ...34
3.2.3 Ketidaksuaian Perencanaan ...34
3.2.4 Kesesuaian Perencanaan ...35
3.2.5 Perencanaan Utama ...35
3.2.6 Rencana Garis ...35
3.2.7 Kurva Hidrostatik dan Bonjean ...36
3.2.8 Hambatan, Daya Mesin dan Propulsi ...37
3.2.9 Rencana Umum ...39
3.2.10 Capacity Plan ...40
3.2.11 Konstruksi ...40
3.2.12 Kekuatan ...40
3.2.13 Tonage dan Lambung Timbul ...41
3.2.14 Floodable Lenght ...41
3.2.15 Stabilitas dan Trim ...42
3.2.16 Peluncuran ...42
3.2.17 Kesimbulan Perancangan ...42
3.3 Pra Rancangan ...42
3.3.1 Data Kapal Pembanding ...42
3.3.2 Perhitungan Ukuran Pokok Kapal Rancangan ...44
3.3.3 Koreksi Ukuran Pokok Kapal Rancangan ...50
BAB IV. PERANCANGAN KAPAL ...52
4.1 Perancangan Awal ...52
4.1.1 Ukuran Utama Kapal ...52
4.1.2 Estimasi Daya Mesin Utama ...61
xiii
4.1.3 Estimasi Berat Kapal ...76
4.1.3.1 Estimasi Dead Wight Ton ...76
4.1.3.2 Estimasi Light Wight Ton ...80
4.1.4 Estimasi Stabilitas Awal ...84
4.1.4.1 Perhitungan Perkiraan Stabilitas ...84
4.1.4.2 Perhitungan Kurva Stabilitas Awal ... 85
4.2 Perancangan Utama ...88
4.2.1 Rencana Garis (Lines Plan) ...88
4.2.1.1 Teori Rencana Garis (Lines Plan) ...88
4.2.1.2 Pembuatan Rencana Garis (Lines Plan) ...95
4.2.2 Perhitungan Kurva Hidrostatik dan Kurva Bonjean ...112
4.2.2.1 Kurva Hidrostatik (Hydrostatic Curve) ...112
4.2.2.2 Kurva Bonjean (Bonjean Curve) ...142
4.3 Hambatan dan Propulsi (Resistance an Propulsion) ...152
4.3.1 Hambatan Kapal (Ship Resistance) ...152
4.3.2 Propulsi Kapal (Propulsion Ship) ...166
4.3.3 Perhitungan Propeller ...180
4.3.4 Perhitungan Daun Kemudi ...188
4.4 Rencana Umum ...199
4.4.1 Jumlah dan Susunan crew / Anak Buah Kapal (ABK) ...199
4.4.2 Perhitungan DWT, LWT, Payload ...201
4.4.3 Konstruksi ...209
4.4.4 Peralatan dan Perlengkapan Tambat ...212
4.4.5 Perencanaan Perlengkapan Akomodasi ...223
4.4.6 Lampu dan Perlengkapan Navigasi ...226
4.4.7 Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan ...229
4.4.8 Perencanaan Sistem Bongkar Muat ...232
4.4.9 Material Baku Kapal ...233
4.5 Konstruksi Melintang ...237
4.5.1 Perkiraan Beban ...237
4.5.1.1 Beban Geladak Cuaca ...237
xiv
4.5.1.1.1 Beban Geladak Cuaca Untuk Menghitung Plat Kulit ...240
4.5.1.1.2 Beban Geladak Cuaca Untuk Menghitung Beam, Stiffener dan Strong ...241
4.5.1.1.3 Beban Geladak Cuaca Untuk Menghitung Girder ...242
4.5.2 Beban Pada Bangunan Atas dan Rumah Geladak ...243
4.5.2.1 Beban Bangunan Atas Untuk Menghitung Plat Kulit ...243
4.5.2.2 Beban Bangunan Atas Untuk Menghitung Beam, Stiffener dan Strong ...248
4.5.2.3 Beban Bangunan Atas Untuk Menghitung Girder ...254
4.5.3 Beban Sisi Kapal ...259
4.5.3.1 Di Bawah Garis Air Muat ...259
4.5.3.1.1 Beban Sisi Kapal Untuk Menghitung Plat Kulit ...260
4.5.3.1.2 Beban Sisi Kapal Untuk Frame dan Stiffener ...261
4.5.3.1.3 Beban Sisi Kapal Untuk Web dan Stringger ...262
4.5.3.2 Di Atas Garis Air Muat ...263
4.5.3.2.1 Beban Sisi Kapal Untuk Menghitung Plat Kulit ...263
4.5.3.2.2 Beban Sisi Kapal Untuk Frame dan Stiffener ...264
4.5.3.2.3 Beban Sisi Kapal Untuk Web dan Stringger ...265
4.5.4 Beban Sisi Kapal Untuk Menghitung Bangunan Atas ...266
4.5.4.1 Beban Bangunan Atas untuk menghitung Plat Kulit ...266
4.5.4.2 Beban Bangunan Atas Untuk Menghitung Beam, Stiffener dan Strong ...267
4.5.4.3 Beban Bangunan Atas Untuk Menghitung Girder ...269
4.5.5 Beban Alas Kapal ...270
4.5.5.1 Beban Luar Alas Kapal ...270
4.5.5.1.1 Beban Alas Kapal Untuk Menghitung Plat Kulit ...271
4.5.5.1.2 Beban Alas Kapal Untuk Bottom Frame ...271
4.5.6 Beban Inner Bottom ...272
4.5.7 Beban di Geladak Mesin ...273
4.5.8 Shell Platting ...273
4.5.9 Deck ...289
xv
4.5.10 Konstruksi Dasar Ganda ...294
4.5.11 Perhitungan Profil Gading-Gading ...299
4.5.12 Perhitungan Profil Balok-Balok Geladak ...318
4.5.13 Sekat Kedap ...346
4.5.14 Bracket ...354
4.6 Capacity Plan ...359
4.7 Kekuatan Kapal ...437
4.7.1 Kekuatan Memanjang ...437
4.7.1.1 Kondisi Hogging...437
4.7.1.2 Kondisi Sagging ...446
4.7.2 Kekuatan Melintang ...459
4.7.2.1 Kekuatan Kapal Buckling Kondisi Hogging ...459
4.7.2.2 Kekuatan Kapal Buckling Kondisi Sagging ...469
4.8 Freeboard, Plimsoll Mark dan Tonnage ...480
4.8.1 Lambung Timbul ...480
4.8.2 Plimsoll Mark ...485
4.8.3 Tonnage ...487
4.9 Stabilitas Kapal ...492
4.9.1 Kurva Silang (Cross Curve) ...492
4.9.2 Lengan Stabilitas Statis dan Dinamis ...556
4.10 Floodable Length ...576
4.11 Trim ...584
4.12 Peluncuran ...588
BAB V. PENUTUPAN ...605
5.1 Kesimpulan ...605
5.2 Saran ...606
DAFTAR PUSTAKA ...607
DAFTAR NOMENKLATUR ...610
RIWAYAT HIDUP ...613 LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Bima ... 2
Gambar 1.2 Ikhtisar Oprasional PT. Semen Indonesia, Tbk... 4
Gambar 2.1 Dry Container20’ ... 12
Gambar 2.2 Rute PelayaranTj. Perak-Bima ... 16
Gambar 2.3 Peta Pelabuhan Tj. Perak ... 17
Gambar 2.4 Peta Pelabuhan Bima ... 21
Gambar 2.5 Sketsa Peluncuran Kapal Memanjang ... 27
Gambar 3.1 Spesifikasi Kapal Cirebon Caraka Jaya Niaga III-36 ... 43
Gambar 3.2 Spesifikasi Kapal Paphos ... 44
Gambar 4.1 Spesifikasi Kapal Cirebon Caraka Jaya Niaga III-36 ... 53
Gambar 4.2 Spesifikasi Kapal Paphos ... 54
Gambar 4.3 Koefisien Tahanan Sisa Standart 5,0... 63
Gambar 4.4 Koefisien Tahanan Sisa Standart 5,5... 64
Gambar 4.5 LCB Standart ... 66
Gambar 4.6 Perhitungan 𝜕10 3𝐶𝑅 𝜕𝐿𝐶𝐵 ... 67
Gambar 4.7 MAK Tipe 9 M 25 C ... 73
Gambar 4.8 Yanmar Tipe 6EY18LW ... 74
Gambar 4.9 ZF W83100 NR ... 75
Gambar 4.10 Kurva Lengan Stabilitas Awal ... 87
Gambar 4.11 Contoh Body Plan ... 89
Gambar 4.12 Contoh Half Breadth Plan ... 90
Gambar 4.13 Contoh Sheer Plan ... 91
Gambar 4.14 Contoh Forecastle Deck dan Bulkwark ... 92
Gambar 4.15 Contoh Poop Deck (Geladak Kimbul) ... 92
Gambar 4.16 Range of LCB... 96
Gambar 4.17 Grafik Nilai LCG ... 97
Gambar 4.18 Diagram Kombinasi ... 98
Gambar 4.19 Non Dimensional Sections U1A ...100
xvii
Gambar 4.20 Non Dimensional Sections CD1A ...101
Gambar 4.21 Kotak Body Plan ...102
Gambar 4.22 Body Plan Kapal Rancangan ...103
Gambar 4.23 Linggi Haluan Kapal Rancangan ...104
Gambar 4.24 Linggi Buritan Kapal Rancangan ...106
Gambar 4.25 Half Bredth Plan, Sent Line, Sheer Plan Kapal Rancangan ...109
Gambar 4.26 Lines Plan Kapal Rancangan...111
Gambar 4.27 Kurva Hidrostatik ...141
Gambar 4.28 Kurva Bonjean ...151
Gambar 4.29 Flowcart Perhitungan Kapal Metode Harvald ...155
Gambar 4.30 Koefisien Tahanan Sisa Standart 5,0...157
Gambar 4.31 Koefisien Tahanan Sisa Standart 5,5...158
Gambar 4.32 LCB Standart ...160
Gambar 4.33 Perhitungan 𝜕10 3𝐶𝑅 𝜕𝐿𝐶𝐵 ...161
Gambar 4.34 Skema Sistem Propulsi Kapal ...166
Gambar 4.35 Propulsi Kapal ...167
Gambar 4.36 Kurva EHP dan BHP ...175
Gambar 4.37 MAK Tipe 9 M 25 C ...177
Gambar 4.38 Yanmar Tipe 6EY18LW ...178
Gambar 4.39 ZF W83100 NR ...179
Gambar 4.40 Type Propeller Wagenigen B Series B40-70 ...183
Gambar 4.41 Type Propeller Wagenigen B Series B50-60 ...184
Gambar 4.42 Diagram Buril ...187
Gambar 4.43 Sketsa Bentuk Kemudi ...189
Gambar 4.44 Luasan Kemudi Bagian Atas, Tengah dan Bawah ...193
Gambar 4.45 Dimensi Streering Gear ...197
Gambar 4.46 Bollard ...220
Gambar 4.47 Panama Choks ...220
Gambar 4.48 Capstan ...221
Gambar 4.49 Chain Stopper ...222
xviii
Gambar 4.50 Palka ...233
Gambar 4.51 General Arrangement ...236
Gambar 4.52 Hasil Midship Section ...356
Gambar 4.53 Hasil Profil Plan ...357
Gambar 4.54 Hasil Shell Expantion ...358
Gambar 4.55 Grafik Capacity Plan LOT ...366
Gambar 4.56 Grafik Capacity Plan Sewage ...373
Gambar 4.57 Grafik Capacity Plan Dirty Oil Tank ...380
Gambar 4.58 Grafik Capacity Plan Diesel Oil Tank...387
Gambar 4.59 Grafik Capacity Plan AFT...394
Gambar 4.60 Grafik Capacity Plan FPT ...401
Gambar 4.61 Grafik Capacity Plan FOT...408
Gambar 4.62 Grafik Capacity Plan Ballast Tank I ...415
Gambar 4.63 Grafik Capacity Plan Ballast Tank II ...422
Gambar 4.64 Grafik Capacity Plan Ballast Tank III ...429
Gambar 4.65 Grafik Capacity Plan Fresh Water Tank ...436
Gambar 4.66 Kurva B(x) Hogging...443
Gambar 4.67 Kurva G(x) Hogging ...444
Gambar 4.68 Distribusi Berat ...445
Gambar 4.69 Grafik Kekuatan Memanjang Hogging ...448
Gambar 4.70 Kurva B(x) Sagging ...454
Gambar 4.71 Kurva G(x) Sagging ...455
Gambar 4.72 Distribusi Berat ...456
Gambar 4.73 Grafik Kekuatan Memanjang Sagging ...459
Gambar 4.74 Kurva K Hogging ...466
Gambar 4.75 Kurva K Saggging ...476
Gambar 4.76 Plimsoll Mark Kapal Rancangan ...487
Gambar 4.77 Gambaran Tonnage ...488
Gambar 4.78 Pengukuran Kurva Stabilitas ...494
Gambar 4.79 Pengukuran Ya Yb ...494
Gambar 4.80 Kondisi Muatan Kosong ...506
xix
Gambar 4.81 Kondisi Muatan 25% ...518
Gambar 4.82 Kondisi Muatan 50% ...530
Gambar 4.83 Kondisi Muatan 75% ...542
Gambar 4.84 Kondisi Muatan 100% ...554
Gambar 4.85 Kurva LC ...555
Gambar 4.86 Kurva Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 1 ...559
Gambar 4.87 Kurva Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 2 ...563
Gambar 4.88 Kurva Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 3 ...567
Gambar 4.89 Kurva Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 4 ...571
Gambar 4.90 Kurva Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 5 ...575
Gambar 4.91 Letak Compartment ...576
Gambar 4.92 Kurva Floodable Length...583
Gambar 4.93 Trim ...584
Gambar 4.94 Kurva Trim Kapal Rancangan...587
Gambar 4.95 Peluncuran Kapal Rancangan dan Kurva Peluncuran ...603
Gambar 4.96 Peluncuran Kapal Rancangan 4 Fase ...604
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pengelompokan Jenis Kapal Container Berdasarkan Ukurannya ... 9
Tabel 2.2 Ukuran Peti Kemas ... 10
Tabel 2.3 Spesifikasi Ukuran Peti Kemas 20’ ... 12
Tabel 2.4 Keterangan Pelabuhan Tj. Perak ... 17
Tabel 2.5 Standart Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas ... 18
Tabel 2.6 Standart Kinerja Bongkar Muat Non Peti Kemas ... 19
Tabel 2.7 Keterangan Pelabuhan Bima ... 21
Tabel 3.1 Diagram Alir Perancangan ... 31
Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sekat Kapal ... 35
Tabel 3.3 Data Kapal Pembanding... 43
Tabel 3.4 Ukuran Pokok Kapal Rancangan ... 50
Tabel 3.5 Koreksi Ukuran Pokok Kapal Rancangan ... 50
Tabel 3.6 Koreksi Ukuran Pokok Kapal Rancangan Terusan... 51
Tabel 4.1 Data Kapal Pembanding... 53
Tabel 4.2 Koreksi Ukuran Pokok Kapal Rancangan ... 60
Tabel 4.3 Koreksi Ukuran Pokok Kapal Rancangan Terusan... 60
Tabel 4.4 Ukuran Pokok Kapal Rancangan ... 61
Tabel 4.5 Koefisien Tahanan Sisa Standart ... 65
Tabel 4.6 Interpolasi Perhitungan 𝜕10 3𝐶𝑅 𝜕𝐿𝐶𝐵 ... 67
Tabel 4.7 Tabel 10^3 CR4 ... 68
Tabel 4.8 Nilai Displacement ... 70
Tabel 4.9 Interpolasi Nilai Displacement... 70
Tabel 4.10 ZF W83100 NR ... 75
Tabel 4.11 Kru Kapal ... 77
Tabel 4.12 Kurva Lengan Stabilitas ... 87
Tabel 4.13 Perhitungan Buritan Kapal yang Tidak Memiliki Sepatu Linggi ...105
Tabel 4.14 Tabel Offsets ...114
Tabel 4.15 AW; LCB; IL (F); IT 0 m ...115
xxi
Tabel 4.16 AW; LCB; IL (F); IT 0,52 m ...116
Tabel 4.17 AW; LCB; IL (F); IT 1,04 m ...117
Tabel 4.18 AW; LCB; IL (F); IT 1,55 m ...118
Tabel 4.19 AW; LCB; IL (F); IT 2,07 m ...119
Tabel 4.20 AW; LCB; IL (F); IT 2,59 m ...120
Tabel 4.21 AW; LCB; IL (F); IT 3,11 m ...121
Tabel 4.22 AW; LCB; IL (F); IT 3,63 m ...122
Tabel 4.23 AW; LCB; IL (F); IT 4,14 m ...123
Tabel 4.24 AW; LCB; IL (F); IT 4,66 m ...124
Tabel 4.25 AW; LCB; IL (F); IT 5,18 m ...125
Tabel 4.26 Displacement, Volume Displacement, KB pada 0-1,04 m ...126
Tabel 4.27 Displacement, Volume Displacement, KB pada 1,04-2,07 m ...127
Tabel 4.28 Displacement, Volume Displacement, KB pada 2,07-3,11 m ...128
Tabel 4.29 Displacement, Volume Displacement, KB pada 3,11-4,14 m ...129
Tabel 4.30 Displacement, Volume Displacement, KB pada 4,14-5,18 m ...130
Tabel 4.31 LCB 0-1,04 m ...131
Tabel 4.32 LCB 1,04-2,07 m ...132
Tabel 4.33 LCB 2,07-3,11 m ...133
Tabel 4.34 LCB 3,11-4,14 m ...134
Tabel 4.35 LCB 4,14-5,18 m ...135
Tabel 4.36 Displacement, KB, OB 0-1,04 m ...136
Tabel 4.37 Displacement, KB, OB 1,04-2,07 m ...136
Tabel 4.38 Displacement, KB, OB 2,07-3,11 m ...136
Tabel 4.39 Displacement, KB, OB 3,11-4,14 m ...136
Tabel 4.40 Displacement, KB, OB 4,14-5,18 m ...137
Tabel 4.41 WSA ...138
Tabel 4.42 Hasil Perhitungan Hidrostatik ...139
Tabel 4.43 Koreksi Hidrostatik ...140
Tabel 4.44 Perhitungan Bonjean 0-1,04 m...143
Tabel 4.45 Perhitungan Bonjean 1,04-2,07 m...144
Tabel 4.46 Perhitungan Bonjean 2,07-3,11 m...145
xxii
Tabel 4.47 Perhitungan Bonjean 3,11-4,14 m...146
Tabel 4.48 Perhitungan Bonjean 4,14-5,18 m...147
Tabel 4.49 Perhitungan Bonjean 5,18-5,79 m...148
Tabel 4.50 Perhitungan Bonjean 5,79-6,39 m...149
Tabel 4.51 Hasil Perhitungan Bonjean ...150
Tabel 4.52 Koefisien Tahanan Sisa Standart ...159
Tabel 4.53 Interpolasi Perhitungan 𝜕10 3𝐶𝑅 𝜕𝐿𝐶𝐵 ...161
Tabel 4.54 Tabel 10^3 CR4 ...162
Tabel 4.55 Nilai Displacement ...164
Tabel 4.56 Interpolasi Nilai Displacement...164
Tabel 4.57 Tabel Perhitungan EHP dan BHP ...174
Tabel 4.58 ZF W83100 NR ...179
Tabel 4.59 Hasil Bp Diagram...185
Tabel 4.60 Koreksi Propeller ...185
Tabel 4.61 Efisiensi Propeller Behind Water Test ...185
Tabel 4.62 Hasil Kondisi Behind Water Test ...186
Tabel 4.63 Hasil Cek Kavatasi ...186
Tabel 4.64 Hasil Diagram Buril ...187
Tabel 4.65 Tipe Propeller ...188
Tabel 4.66 Bentuk Kemudi Bagian Atas...190
Tabel 4.67 Bentuk Kemudi Bagian Tengah ...191
Tabel 4.68 Bentuk Kemudi Bagian Bawah ...192
Tabel 4.69 Katalog Steering Gear ...196
Tabel 4.70 Ukuran Dimensi Steering Gear ...197
Tabel 4.71 Susunan kru ...200
Tabel 4.72 Number Z ...213
Tabel 4.73 Jenis Jangkar ...214
Tabel 4.74 Spesifikasi Jangkar ...215
Tabel 4.75 Bollard ...220
Tabel 4.76 Panama Choks ...221
xxiii
Tabel 4.77 Chapstan ...222
Tabel 4.78 Chain Stopper ...222
Tabel 4.79 Nilai CD, CF ...239
Tabel 4.80 Hasil Nilai CD, CF ...239
Tabel 4.81 Lubrication Oil Tank 0-0,333 m ...360
Tabel 4.82 Lubrication Oil Tank KG, OG 0-0,333 m ...361
Tabel 4.83 Lubrication Oil Tank 0,333-0,667 m ...362
Tabel 4.84 Lubrication Oil Tank KG, OG 0,333-0,667 m ...363
Tabel 4.85 Lubrication Oil Tank 0,667-1 m ...364
Tabel 4.86 Lubrication Oil Tank KG, OG 0,667-1 m ...365
Tabel 4.87 Berat, KG, OG dan Ixx LOT...366
Tabel 4.88 Sewage 0-0,333 m ...367
Tabel 4.89 Sewage KG, OG 0-0,333 m ...368
Tabel 4.90 Sewage 0,333-0,667 m ...369
Tabel 4.91 Sewage KG, OG 0,333-0,667 m ...370
Tabel 4.92 Sewage 0,667-1 m ...371
Tabel 4.93 Sewage KG, OG 0,667-1 m ...372
Tabel 4.94 Berat, KG, OG dan Ixx Sewage ...373
Tabel 4.95 Dirty Oil Tank 0-0,333 m ...374
Tabel 4.96 Dirty Oil Tank KG, OG 0-0,333 m ...375
Tabel 4.97 Dirty Oil Tank 0,333-0,667 m ...376
Tabel 4.98 Dirty Oil Tank KG, OG 0,333-0,667 m ...377
Tabel 4.99 Dirty Oil Tank 0,667-1 m ...378
Tabel 4.100 Dirty Oil Tank KG, OG 0,667-1 m ...379
Tabel 4.101 Berat, KG, OG dan Ixx Dirty Oil Tank ...380
Tabel 4.102 Diesel Oil Tank 0-0,333 m ...381
Tabel 4.103 Diesel Oil Tank KG, OG 0-0,333 m ...382
Tabel 4.104 Diesel Oil Tank 0,333-0,667 m ...383
Tabel 4.105 Diesel Oil Tank KG, OG 0,333-0,667 m ...384
Tabel 4.106 Diesel Oil Tank 0,667-1 m ...385
Tabel 4.107 Diesel Oil Tank KG, OG 0,667-1 m ...386
xxiv
Tabel 4.108 Berat, KG, OG dan Ixx Diesel Oil Tank ...387
Tabel 4.109 After Peak Tank 4,3789-5,0493 m ...388
Tabel 4.110 After Peak Tank KG, OG 4,3789-5,0493 m ...389
Tabel 4.111 After Peak Tank 5,0493-5,7196 m ...390
Tabel 4.112 After Peak Tank KG, OG 5,0493-5,7196 m ...391
Tabel 4.113 After Peak Tank 5,7196-6,39 m ...392
Tabel 4.114 After Peak Tank KG, OG 5,7196-6,39 m ...393
Tabel 4.115 Berat, KG, OG dan Ixx After Peak Tank ...394
Tabel 4.116 Fore Peak Tank 1-2,7967 m ...395
Tabel 4.117 Fore Peak Tank KG, OG 1-2,7967 m ...396
Tabel 4.118 Fore Peak Tank 2,7967-4,5933 m ...397
Tabel 4.119 Fore Peak Tank KG, OG 2,7967-4,5933 m ...398
Tabel 4.120 Fore Peak Tank 4,5933-6,39 m ...399
Tabel 4.121 Fore Peak Tank KG, OG 4,5933-6,39 m ...400
Tabel 4.122 Berat, KG, OG dan Ixx Fore Peak Tank ...401
Tabel 4.123 Fuel Oil Tank 0-0,333 m ...402
Tabel 4.123 Fuel Oil Tank KG, OG 0-0,333 m ...403
Tabel 4.125 Fuel Oil Tank 0,333-0,667 m ...404
Tabel 4.126 Fuel Oil Tank KG, OG 0,333-0,667 m ...405
Tabel 4.127 Fuel Oil Tank 0,667-1 m ...406
Tabel 4.128 Fuel Oil Tank KG, OG 0,667-1 m ...407
Tabel 4.129 Berat, KG, OG dan Ixx Fuel Oil Tank ...408
Tabel 4.130 Ballast Tank I 0-0,333 m...409
Tabel 4.131 Ballast Tank I KG, OG 0-0,333 m ...410
Tabel 4.132 Ballast Tank I 0,333-0,667 m411 Tabel 4.133 Ballast Tank I KG, OG 0,333-0,667 m ...412
Tabel 4.134 Ballast Tank I 0,667-1 m...413
Tabel 4.135 Ballast Tank I KG, OG 0,667-1 m ...414
Tabel 4.136 Berat, KG, OG dan Ixx Ballast Tank I ...415
Tabel 4.137 Ballast Tank II 0-0,333 m ...416
Tabel 4.138 Ballast Tank II KG, OG 0-0,333 m ...417
xxv
Tabel 4.139 Ballast Tank II 0,333-0,667 m ...418
Tabel 4.140 Ballast Tank II KG, OG 0,333-0,667 m ...419
Tabel 4.141 Ballast Tank II 0,667-1 m ...420
Tabel 4.142 Ballast Tank II KG, OG 0,667-1 m ...421
Tabel 4.143 Berat, KG, OG dan Ixx Ballast Tank II ...422
Tabel 4. 144 Ballast Tank III 0-0,333 m ...423
Tabel 4.145 Ballast Tank III KG, OG 0-0,333 m ...424
Tabel 4.146 Ballast Tank III 0,333-0,667 m ...425
Tabel 4.147 Ballast Tank III KG, OG 0,333-0,667 m ...426
Tabel 4.148 Ballast Tank III 0,667-1 m ...427
Tabel 4.149 Ballast Tank III KG, OG 0,667-1 m ...428
Tabel 4.150 Berat, KG, OG dan Ixx Ballast Tank III ...429
Tabel 4.151 Fresh Water Tank 0-0,333 m ...430
Tabel 4.152 Fresh Water Tank KG, OG 0-0,333 m ...431
Tabel 4.153 Fresh Water Tank 0,333-0,667 m ...432
Tabel 4.154 Fresh Water Tank KG, OG 0,333-0,667 m ...433
Tabel 4.155 Fresh Water Tank 0,667-1 m ...434
Tabel 4.156 Fresh Water Tank KG, OG 0,667-1 m ...435
Tabel 4.157 Berat, KG, OG dan Ixx Fresh Water Tank ...436
Tabel 4.158 Perhitungan Y Hogging ...438
Tabel 4.159 Perhitungan Displacement 1 Hogging ...439
Tabel 4.160 Perhitungan Displacement 2 Hogging ...440
Tabel 4.161 Perhitungan Displacement Sebenarnya Hogging ...441
Tabel 4.162. Perhitungan B(x) Hogging ...442
Tabel 4.163 Distribusi Berat Lainnya ...444
Tabel 4.164 Nilai G(x) Hogging ...446
Tabel 4.165 Perhitungan Moment Maksimum Hogging ...447
Tabel 4.166 Perhitungan Y Sagging ...449
Tabel 4.167 Perhitungan Displacement 1 Sagging ...450
Tabel 4.168 Perhitungan Displacement 2 Sagging ...451
Tabel 4.169 Perhitungan Displacement Sebenarnya Sagging...452
xxvi
Tabel 4.170. Perhitungan B(x) Sagging ...453
Tabel 4.171 Distribusi Berat Lainnya ...455
Tabel 4.172 Nilai G(x) Sagging ...457
Tabel 4.173 Perhitungan Moment Maksimum Sagging ...458
Tabel 4.174 Perhitungan Modulus Penampang Tengah Kapal Hogging ...460
Tabel 4.175 Perhitungan Modulus Penampang Tengah Kapal Sagging ...470
Tabel 4.176 Panjang L1 ...480
Tabel 4.177 Data Freeboard dari ILLC Tipe B ...482
Tabel 4.178 Faktor E/L ...484
Tabel 4.179 Hasil Fs3 ...484
Tabel 4.180 Kalkulasi Volume Ruangan di Kapal...489
Tabel 4.181 Hasil BRT dan NRT ...491
Tabel 4.182 Koreksi BRT dan NRT ...492
Tabel 4.183 Kondisi Kosong 0o ... 495
Tabel 4.184 Kondisi Kosong 10o ... 496
Tabel 4.185 Kondisi Kosong 20o ... 497
Tabel 4.186 Kondisi Kosong 30o ... 498
Tabel 4.187 Kondisi Kosong 40o ... 499
Tabel 4.188 Kondisi Kosong 50o ... 500
Tabel 4.189 Kondisi Kosong 60o ... 501
Tabel 4.190 Kondisi Kosong 70o ... 502
Tabel 4.191 Kondisi Kosong 80o ... 503
Tabel 4.192 Kondisi Kosong 90o ... 504
Tabel 4.193 Hasil Sabilitas Kondisi Muatan Kosong ...505
Tabel 4.194 Kondisi 25% 0o ... 507
Tabel 4.195 Kondisi 25% 10o ... 508
Tabel 4.196 Kondisi 25% 20o ... 509
Tabel 4.197 Kondisi 25% 30o ... 510
Tabel 4.198 Kondisi 25% 40o ... 511
Tabel 4.199 Kondisi 25% 50o ... 512
Tabel 4.200 Kondisi 25% 60o ... 513
xxvii
Tabel 4.201 Kondisi 25% 70o ... 514
Tabel 4.202 Kondisi 25% 80o ... 515
Tabel 4.203 Kondisi 25% 90o ... 516
Tabel 4.204 Hasil Stabilitas Kondisi Muatan 25% ...517
Tabel 4.205 Kondisi 50% 0o ... 519
Tabel 4.206 Kondisi 50% 10o ... 520
Tabel 4.207 Kondisi 50% 20o ... 521
Tabel 4.208 Kondisi 50% 30o ... 522
Tabel 4.209 Kondisi 50% 40o ... 523
Tabel 4.210 Kondisi 50% 50o ... 524
Tabel 4.211 Kondisi 50% 60o ... 525
Tabel 4.212 Kondisi 50% 70o ... 526
Tabel 4.213 Kondisi 50% 80o ... 527
Tabel 4.214 Kondisi 50% 90o ... 528
Tabel 4.215 Hasil Stabilitas Kondisi Muatan 50% ...529
Tabel 4.216 Kondisi 75% 0o ... 531
Tabel 4.217 Kondisi 75% 10o ... 532
Tabel 4.218 Kondisi 75% 20o ... 533
Tabel 4.219 Kondisi 75% 30o ... 534
Tabel 4.220 Kondisi 75% 40o ... 535
Tabel 4.221 Kondisi 75% 50o ... 536
Tabel 4.222 Kondisi 75% 60o ... 537
Tabel 4.223 Kondisi 75% 70o ... 538
Tabel 4.224 Kondisi 75% 80o ... 539
Tabel 4.225 Kondisi 75% 90o ... 540
Tabel 4.226 Hasil Stabilitas Kondisi Muatan 75% ...541
Tabel 4.227 Kondisi 100% 0o ... 543
Tabel 4.228 Kondisi 100% 10o ... 544
Tabel 4.229 Kondisi 100% 20o ... 545
Tabel 4.230 Kondisi 100% 30o ... 546
Tabel 4.231 Kondisi 100% 40o ... 547
xxviii
Tabel 4.232 Kondisi 100% 50o ... 548
Tabel 4.233 Kondisi 100% 60o ... 549
Tabel 4.234 Kondisi 100% 70o ... 550
Tabel 4.235 Kondisi 100% 80o ... 551
Tabel 4.236 Kondisi 100% 90o ... 552
Tabel 4.237 Hasil Stabilitas Kondisi Muatan 100% ...553
Tabel 4.238 Data LC ...555
Tabel 4.239 Lengan Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 1 ...556
Tabel 4.240 Perhitungan Lengkung Stabilitas Kondisi 1...558
Tabel 4.241 Lengan Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 2 ...560
Tabel 4.242 Perhitungan Lengkung Stabilitas Kondisi 2 ...562
Tabel 4.243 Lengan Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 3 ...564
Tabel 4.244 Perhitungan Lengkung Stabilitas Kondisi 3 ...566
Tabel 4.245 Lengan Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 4 ...568
Tabel 4.246 Perhitungan Lengkung Stabilitas Kondisi 4 ...570
Tabel 4.247 Lengan Stabilitas Statis dan Dinamis Kondisi 5 ...572
Tabel 4.248 Perhitungan Lengkung Stabilitas Kondisi 5 ...574
Tabel 4.249 Data Kapal...577
Tabel 4.250 Data Sheeer ...578
Tabel 4.251 Tabel Webster Cb 0,76...579
Tabel 4.252 Tabel Webster Cb 0,74...580
Tabel 4.253 Tabel Webster Cb 0,75 (Kapal Rancangan)...581
Tabel 4.254 Hasil Perhitungan Floodable Length Cb 0,75 Sheer 0 ...582
Tabel 4.255 Perhitungan Trim Kapal ...585
Tabel 4.256 Nilai dta, Ta, Tf dan dtf...586
Tabel 4.257 Titik Berat Peluncuran ...589
Tabel 4.258 Tekanan Maksimum ...589
Tabel 4.259 Langkah 1 ...592
Tabel 4.260 Langkah 2 ...594
Tabel 4.261 Langkah 3 ...595
Tabel 4.262 Langkah 4 ...596
xxix
Tabel 4.263 Langkah 5 ...597
Tabel 4.264 Perhitungan Pada Tabel A...599
Tabel 4.265 Perhitungan Pada Tabel B ...601
Tabel 4.266 Rekapitulasi Data Peluncuran ...602