• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP DAYA HIDUP DAN KEUTUHAN MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA ITIK RAMBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP DAYA HIDUP DAN KEUTUHAN MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA ITIK RAMBON"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1 PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP DAYA HIDUP DAN KEUTUHAN MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA ITIK RAMBON EFFECT OF DILUENTS ON VITALITY AND INTEGRATED PLASMA

MEMBRANE OF SPERMATOZOA RAMBON DUCKS

Thesia Ionately AM* , Nurcholidah Solihati**, Siti Wahyuni H.S**

Universitas Padjadjaran

*Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

** Dosen Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran e-mail : j7iona93@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pengencer terhadap daya hidup dan keutuhan membran plasma spermatozoa Itik Rambon. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat empat jenis perlakuan pengencer (P1 = air kelapa, P2 = larutan Ringer’s, P3 = sitrat, P4

= tris yang masing-masing telah dicampur dengan kuning telur 20%), perlakuan diulang sebanyak lima kali. Penambahan pengencer pada semen Itik Rambon berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya hidup dan keutuhan membran plasma spermatozoa. Penambahan pengencer Tris merupakan yang terbaik karena dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa Itik Rambon selama 108 menit.

Kata kunci: semen cair, daya hidup, motilitas, membran plasma utuh, itik Rambon.

ABSTRACT

The research aimed to study the effect of diluents on the vitality of Rambon ducks spermatozoa. This study used an experimental method with completely randomized design (CRD). There were four types of dilutions treatments (P1 = coconut water, P2 = Ringer’s solution, P3 = citrate, P4 = tris, each of which has been mixed with 20% egg yolk, each treatment was replication five times. Type of a diluent significantly affected (P<0,05) the vitality and integrated plasma membrane of Rambon ducks spermatozoa.

Tris extender gave the best result it could hold vitality of Rambon ducks spermatozoa as long as 108 minutes.

Keywords: liquid semen, vitality, motility, plasma membrane, Rambon ducks.

(2)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2 PENDAHULUAN

Itik Rambon merupakan itik asli dari daerah pesisir Cirebon yang beriklim panas. Itik Rambon memiliki beberapa kelemahan seperti pertumbuhan dan dewasa kelamin yang lambat serta sulit ditampung semennya dan hal ini dapat menghambat produktivitas.

Di Indonesia, penggunaan teknik inseminasi buatan untuk menghasilkan Itik Rambon belum berkembang, namun beberapa peternakan di Depok, Jawa Barat, telah bekerja sama dengan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) untuk merintis penerapan inseminasi buatan (IB) pada itik lokal dengan sperma entok. Hal ini diharapkan dapat memicu pengembangan program inseminasi buatan (IB) secara luas.

Sejalan dengan tujuan suatu program inseminasi buatan dapat berjalan baik, maka daya fertilitas optimum spermatozoa harus diawetkan untuk beberapa lama setelah penampungan dengan larutan pengencer untuk menjaga kebutuhan fisik dan kimianya. Bahan pengencer yang biasa digunakan umumnya berfungsi untuk menambah volume semen, akan tetapi

sebaiknya menurut Toelihere (1993) suatu bahan agar dapat digunakan sebagai pengencer harus mampu menyediakan zat makanan sebagai sumber energi, melindungi spermatozoa dari cold shock, berfungsi sebagai buffer atau penyangga untuk mencegah perubahan pH, mempertahankan tekanan osmotic dan keseimbangan elektrolit yang sesuai, serta mengandung antibiotik yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri.

Daya hidup spermatozoa merupakan salah satu aspek paling penting dalam menilai kualitas semen. Maka perlu adanya pengupayaan bagaimana mendapatkan dan menjaga daya hidup semen tersebut dapat bertahan lebih lama.

Penelitian mengenai pengaruh jenis

pengencer semen itik masih belum banyak

dilakukan. Penilaian terhadap kualitas

semen yang dihasilkan dilakukan secara

makroskopis dan mikroskopis. Salah satu

faktor yang paling menentukan dalam

penilaian kualitas semen adalah daya hidup

dan keutuhan membran plasma

spermatozoa.

(3)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3 BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen dari 3 ekor itik Rambon berumur sembilan bulan, pewarna eosin negrosin, alcohol 70%, NaCl Fisiologis 3%, larutan Hostes, aquades. Itik ditempatkan ke dalam kandang secara koloni berukuran 0,5 x 1 x 0,5 meter.

Ransum yang diberikan adalah ransum terbaik dengan imbangan energi-protein diberikan sejak DOD sampai dewasa sehingga tidak ada perbedaan ransum

menurut kebutuhan pada setiap fase pertumbuhan itik.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu set penampung semen atau alat hisap, tempat pakan dan minum, mikroskop, objek glass, cover glass, pipet, batang pengaduk, pembakar bunsen, counter, tissue, satu set haemocytometer, pH paper, tabung sentrifugasi dan penangas air.

Ransum Penelitian

Ransum penelitan merupakan ransum dengan level imbangan PK dan ME terbaik yang disesuaikan untuk itik Rambon.

Tabel 1. Kandungan Gizi Ransum Penelitian

Zat Makanan Persentase

...(%)...

Protein Kasar* 13,35

Lemak Kasar 6,64

Serat Kasar 4,90

Kalsium 1,04

Fosfor 0,62

Lisin 0,73

Metionin + Sistin 0,62

Energi Metabolis*

(kkal/kg)

2726

Keterangan *Hasil Analisis Lab. Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Metode Penelitian

Rangkaian penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Tahap Persiapan;

sebelum melakukan penampungan, alat-

alat yang digunakan harus dalam keadaan

bersih dan steril serta suhunya sama

(4)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4 dengan suhu sperma. Untuk itu, perlu

dilakukan sterilisasi alat untuk mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi dengan bakteri yang dapat menurunkan kualitas sperma.

Alat-alat yang sudah disterilisasi kemudian dikemas dengan aluminium foil dan disimpan pada suhu 37

0

C sebelum digunakan, lalu mempersiapkan itik yang akan ditampung semennya beserta alat penampung semen.

Tahap Penampungan Semen;

penampungan semen itik Rambon dilakukan sebelum pemberian pakan dengan selang waktu tiga hari, hal ini disesuaikan untuk menghindari pada saat penampungan semen tidak bercampur kotoran yang keluar. Selain itu juga dimaksudkan agar itik tidak terlalu mengalami stress. Pengambilan semen dilakukan dengan menggunakan metode urut yaitu dengan cara mengurut bagian punggung hingga ke pangkal ekor.

Pengurutan diulang beberapa kali hingga itik menunjukkan ereksi maksimal.

Tahap Evaluasi Semen; Evaluasi semen dilakukan dengan pengamatan

makroskopis meliputi pengamatan terhadap warna, bau, konsistensi, pH dan volume yang dapat diamati langsung setelah semen ditampung. Sementara pengamatan mikroskopis meliputi pengamatan terhadap daya hidup dan keutuhan membran plasma spermatozoa.

Evaluasi semen dilakukan langsung di Indigenous Ducks Breeding Station Universitas Padjadjaran.

Parameter yang Diamati

1. Membran Plasma Utuh, pengujian

menggunakan Hypoosmotic Swelling Test

(HOST). Pengujian dengan memasukkan

0,1 ml semen ke dalam 1 ml larutan

hipoosmotik (0,31 g Natrium sitrat dan

0,565 g fruktosa dilarutkan dalam 50 mL

aquades), kemudian diinkubasi pada suhu

37ºC selama 30 menit, selanjutnya dibuat

tetesan pada object glass dan ditutup

dengan cover glass sebelum dilakukan

pengamatan dengan mikroskop cahaya

perbesaran 400 kali. Spermatozoa dengan

membran normal (integritas membran

baik) ditandai dengan ekornya melingkar

pada bagian ujung, sedangkan

spermatozoa dengan membran tidak

(5)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5 normal (integritas membran buruk)

ditandai dengan ekor lurus (Correa dan Zavos, 1994 dalam Susilowati, 2008).

Rumus perhitungan :

200−X

200

x 100 % X = jumlah spermatozoa rusak

2. Penentuan Daya Hidup, menggunakan persentasi motilitas spermatozoa.

Perhitungan motilitas dilakukan melalui perhitungan konsentrasi total (KT) dan konsentrasi mati (KM) spermatozoa.

Perhitungan konsentrasi total spermatozoa dilakukan dengan cara menghisap semen dengan pipet eruthrocyt sampai tanda 0,5 kemudian diencerkan dengan NaCl 3% sampai tanda 101 lalu dikocok perlahan membentuk angka 8 selama 2-3 menit.

Tetesan pertama dibuang dan meneteskan 1 tetes semen pada sisi kamar hitung Neubauer yang ditutup dengan cover glass. Perhitungan spermatozoa mati juga dilakukan dengan cara yang sama tetapi diencerkan dengan larutan fisiologis. Jumlah spermatozoa dihitung dalam 5 kamar hitung secara diagonal. (Omar, 2006).

Rumus perhitungan :

Y−X

Y

x 100 % X =Konsentrasi total spermatozoa Y = Konsentrasi spermatozoa mati Konsentrasi spermatozoa: KT x 10

7

spermatozoa per ml

Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas empat perlakuan pengencer dengan lima waktu pengamatan yaitu menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120 dan lima kali ulangan. Perlakuan yang dilakukan pada penelitian yaitu:

P1 : 80% Air Kelapa + 20% Kuning telur P2 : 80% Ringers + 20% Kuning telur P3 : 80% Sitrat + 20% Kuning telur P4 : 80% Tris + 20% Kuning telur

Guna mengetahui adanya pengaruh perlakuan, data dianalisis dengan menggunakan ANAVA. Perbedaan pengaruh perlakuan, diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan, untuk mengetahui perbedaan dari tiap perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemeriksaan semen dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis.

Pemeriksaan makroskopis meliputi

(6)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6 penilaian terhadap volume, warna, bau,

kekentalan atau konsistensi dan derajat keasaman atau pH. Pemeriksaan mikroskopis meliputi penghitungan konsentrasi, motilitas, jumlah spermatozoa

hidup dan penghitungan jumlah spermatozoa normal dan yang abnormal (Partodihardjo, 1992). Hasil dari pemeriksaan karakteristik makroskopis semen itik Rambon disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Evaluasi Makroskopis Semen Itik Rambon

Perlakuan Volume (ml) Warna pH Bau Konsistensi

P1 0,94 Putih 7 Khas Kental

P2 0,92 Putih 7 Khas Kental

P3 0,94 Putih 7 Khas Kental

P4 1 Putih 7 Khas Kental

Rata-Rata 0,95 Putih 7 Khas Kental

1. Kualitas Semen Segar Itik Rambon Hasil penelitian menunjukan bahwa volume semen rata-rata dari gabungan ketiga itik Rambon yang digunakan adalah 0,95 mililiter dengan kisaran antara 0,92–1 mililiter dan rata-rata setiap individu itik Rambon menghasilkan volume semen sebanyak 0,3 mililiter. Hal ini sesuai dalam Garner dan Hafez (1987) yang menyatakan bahwa volume ejakulat semen unggas berkisar antara 0,1-0,5 mililiter tergantung dari jenis bangsa dan ukuran tubuh unggas tersebut dan Toelihere (1993) bahwa volume semen unggas relatif lebih sedikit dan berbeda-beda menurut bangsa, tetapi konsentrasi spermatozoa cukup tinggi.

Konsistensi dari semen itik Rambon adalah kental dengan warna putih susu.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Toelihere (1993) bahwa konsistensi semen bervariasi dari suatu suspensi keruh dan tebal sampai suatu cairan encer serta semen unggas berwarna putih, Supriatna (2000) menyatakan bahwa semen yang berkualitas bewarna putih dan tidak tembus cahaya menunjukan konsentrasi spermatozoa yang tinggi.

Derajat keasaman (pH) semen segar

Itik Rambon adalah 7. Menurut Toelihere

(1993), semen segar bersifat basa, pH

antara 7,0-7,6, namun pH dapat menurun

dengan peningkatan suhu dan

(7)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7 penambahan waktu simpan karena adanya

akumulasi hasil metabolisme enzimatis pada spermatozoa.

Motilitas sperma segar itik Rambon dapat dilihat pada Tabel 13 bahwa rata- rata 85,43% dengan kisaran 80,64- 89,65%. Hasil pengamatan motilitas tersebut sesuai dengan Toelihere (1993) yaitu lebih dari 80% spermatozoa dalam ejakulat unggas menunjukan motilitas

progresif. Sedangkan hasil penelitian untuk nilai membran plasma utuh spermatozoa itik Rambon rata-rata 92,38% dengan kisaran 89,70-94,70%.

Abnormalitas spermatoza itik Rambon dalam penelitian ini rata-rata 10% dengan kisaran 9-11%. Toelihere (1993) menyatakan bahwa pada kebanyakan ejakulat prosentase sperma abnormal berkisar antara 5-20 %.

Tabel 3.Evaluasi Mikrokopis SpermatozoaItik Rambon

Perlakuan Motilitas MPU Abnormalitas Konsentrasi ...%... ..x 10

7

sel/ml..

P1 85,69 89,40 10,90 469

P2 80,64 88,50 9,20 409

P3 85,74 93,30 9,40 434

P4 89,65 94,50 9,60 417

Secara umum dari hasil pengamatan di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas semen cair segar itik Rambon yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kriteria baik. Semen segar harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai semen cair maupun semen beku untuk dapat dipergunakan dalam pelaksanaan

program inseminasi buatan (IB).

Persyaratan semen segar itik Rambon

yang akan dipergunakan sebagai semen

cair atau semen beku untuk IB belum

terdapat di Indonesia, sebagai pembanding

persyaratan yang ada saat ini pada semen

ayam Ras yang dapat dilihat pada Tabel 4.

(8)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8 Tabel 4. Karakteristik Semen Ayam Ras dan Kalkun yang Memenuhi Persyaratan Layak

Inseminasi

Karakteristik Semen Ayam

Semen Kalkun Ras Kecil Ras Besar

Volume minimum (ml) 0,35 0,5 0,2

Warna putih susu putih susu -

Konsistensi kental kental -

Konsentrasi (milyar sel/ml) ≥ 1,6 ≥ 3,0 ≥ 6,0

Motilitas (%) ≥ 80 ≥ 80 ≥ 70

Abnormalitas (%) ≤ 15 - ≤ 25

Spermatozoa mati (%) - ≤ 15 -

Sumber : Busch, dkk (1982)

2. Pengaruh Pengencer Terhadap Daya Hidup Spermatozoa Itik Rambon

Daya hidup spermatozoa itik Rambon diamati berdasarkan persentase motilitas spermatozoa. Motilitas merupakan kemampuan gerak spermatozoa untuk memcapai sel telur hingga fertilisasi. Kemampuan gerak ini

berkaitan dengan metabolisme spermatozoa dalam memperoleh sumber energi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup (Partodihardjo, 1987).

Tabel 5. Daya Hidup Spermatozoa Itik Rambon

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3 P4

...menit...

1 90,00 90,00 120,00 120,00

2 90,00 60,00 90,00 120,00

3 60,00 60,00 90,00 90,00

4 60,00 90,00 90,00 90,00

5 90,00 90,00 90,00 120,00

Rata-Rata 78,00 78,00 96,00 108,00

Tabel 6. Uji Duncan Daya Hidup Spermatozoa Itik Rambon Perlakuan Daya Hidup

(menit) Signifikansi 0,05

P1 78 a

P2 78 a

P3 96 ab

P4 108 b

(9)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9 Berdasarkan data penelitian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya hidup spermatozoa itik Rambon di dalam berbagai jenis pengencer. Jenis pengencer menghasilkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap daya hidup spermatozoa itik Rambon. Hasil uji Duncan pada Tabel 6 menunjukan bahwa daya hidup spermatozoa itik Rambon yang diencerkan menggunakan air kelapa (P1) dan larutan Ringer’s (P2) nyata lebih rendah dibandingkan dengan tris (P4).

Daya hidup spermatozoa itik Rambon yang diencerkan menggunakan sitrat (P3) tidak berbeda nyata dengan tris (P4).

Daya hidup spermatozoa itik Rambon yang diencerkan menggunakan air kelapa (P1) tidak berbeda nyata dibandingkan dengan larutan Ringer’s (P2) dan sitrat (P3).

Air kelapa, larutan Ringer’s dan sitrat menghasilkan daya hidup spermatozoa Itik Rambon yang tidak berbeda nyata. Ringer’s terdiri dari sodium klorida, sodium bikarbonat, CaCl

2

dan KCl. Zat-zat ini memiliki

fungsi yang sama yaitu buffer dan memelihara keseimbangan osmotik.

Potasium dan sodium merupakan kation di dalam plasma semen unggas yang berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit semen. Air kelapa hanya mengandung karbohidrat (glukosa) dan mineral sehingga berfungsi sebagai sumber energi dan menjaga keseimbangan elektrolit spermatozoa selama penyimpanan.

Pemilihan jenis kelapa, umur kelapa dan teknis penyaringan air kelapa harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari kemungkinan penyebab lain rendahnya daya hidup spermatozoa.

Air kelapa juga dapat dijadikan sebagai

alternatif pengencer yang cenderung

ekonomis (murah), mudah didapat, dan

praktis dalam penggunaan sebagai

pengencer semen itik Rambon. Sitrat

memiliki manfaat sebagai penyanggah

fosfat dan preservasi daya hidup serta

fertilitas spermatozoa serta menjaga

keseimbangan isotonis antara pengencer

dan semen. Daya hidup spermatozoa

yang diencerkan dengan air kelapa,

(10)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 10 Ringer’s dan sitrat lebih rendah bila

dibandingkan dengan tris, salah satunya karena rantai karbohidrat (glukosa) lebih mudah terurai dalam waktu singkat sehingga sumber energi bagi spermatozoa rendah dan menyebabkan menurunnya daya hidup spermatozoa.

Tris merupakan pengencer terbaik karena dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa itik Rambon yang paling lama yaitu 108 menit dibandingkan bahan pengencer lainnya.

Hal ini sesuai dengan penelitian Siswanto (2006) menyatakan bahwa pengencer tris merupakan pengencer yang lebih efektif mempertahankan motilitas, daya hidup dan membran plasma utuh (MPU) dibandingkan pengencer lainnya. Tris sebagai pengencer dengan kompisisi yang lengkap sehingga dapat memberikan daya hidup yang baik, selain itu tris juga dikenal sebagai pengencer komersial. Tris mengandung fruktosa yang lebih banyak sebagai sumber energi dan krioprotektan bagi spermatozoa.

Kandungan asam sitrat dalam tris juga

menjadi pendukung meningkatkan aktifitas spermatozoa, menjaga keseimbangan osmotik dan mempertahankan bentuk normal spermatozoa, sedangkan hydroxymethyl aminomethan berperan sebagai buffer sehingga larutan pengencer selalu dalam keadaan stabil. Adanya penambahan kuning telur 20% dapat melindungi spermatozoa dari cold shock.

3. Pengaruh Pengencer Terhadap Keutuhan Membran Plasma Spermatozoa Itik Rambon

Adapun pengaruh jenis pengencer terhadap keutuhan membran plasma diamati dan dianalis per waktu pengamatan yaitu menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, keutuhan membran plasma spermatozoa Itik Rambon pada menit ke- 0, 60, 90 dan 120 menunjukan tidak berbeda nyata, namun pada menit ke-30 menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) sehingga dilanjutkan dengan analisis Duncan.

Tabel 7. Membran Plasma Utuh Spermatozoa Itik Rambon

(11)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 11

Perlakuan Waktu (menit)

0 30 60 90 120

...%...

P1 89,40 75,90 60,20 26,50 0,00

P2 88,50 74,80 52,30 22,90 0,00

P3 93,30 81,40 63,50 46,80 8,50

P4 94,50 86,10 68,40 52,00 24,30

Tabel 8. Uji Duncan Keutuhan Membran Plasma Spermatozoa Itik Rambon Pada Menit ke-30

Perlakuan MPU (%) Signifikansi 0,05

P1 75,90 a

P2 74,80 a

P3 81,40 ab

P4 86,10 b

Jenis pengencer menghasilkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap keutuhan membran plasma spermatozoa Itik Rambon pada pemeriksaan menit ke- 30. Hasil uji Duncan pada Tabel 8 menunjukan bahwa keutuhan membran plasma spermatozoa itik Rambon yang diencerkan menggunakan air kelapa (P1) dan larutan Ringer’s (P2) nyata lebih rendah dibandingkan dengan tris (P4).

Keutuhan membran plasma spermatozoa itik Rambon yang diencerkan menggunakan sitrat (P3) tidak berbeda nyata dengan tris (P4). Keutuhan membran plasma spermatozoa itik Rambon yang diencerkan menggunakan

bahan air kelapa (P1) tidak berbeda nyata dengan larutan Ringer’s (P2) dan sitrat (P3).

Energi berupa ATP diperlukan

untuk daya gerak (motilitas)

spermatozoa. Kerusakan membran

plasma akan mengakibatkan

terganggunya suplai energi dan pada

akhirnya menurunkan motilitas

spermatozoa. Rendahnya motilitas akan

menyebabkan fertilitas spermatozoa

lebih singkat. Keutuhan membran

plasma merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi motilitas dan daya

hidup spermatozoa. Semakin tinggi

tingkat integritas keutuhan membran

(12)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 12 plasma spermatozoa akan semakin

meningkatkan daya hidup spermatozoa.

Air kelapa, Ringer’s dan sitrat menghasilkan keutuhan membran plasma spermatozoa Itik Rambon yang tidak berbeda nyata. Air kelapa mengandung glukosa sebagai sumber energi dan Ringer’s dan sitrat banyak mengandung natrium dan sodium sebagai menjaga keseimbangan elektrolit. Glukosa dan sodium juga dapat berfungsi sebagai krioprotektan ekstraseluler bagi spermatozoa (Mayesta dkk, 2014). Air kelapa, Ringer’s dan sitrat menghasilkan keutuhan membran plasma spermatozoa Itik Rambon nyata lebih rendah dibandingkan tris. Hal ini disebabkan komponen penyusun pengencer air kelapa, Ringer’s dan sitrat yang banyak mengandung gula sebagai senyawa krioprotektan ekstraseluler.

Penambahan senyawa krioprotektan ekstraseluler dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan osmotik larutan pengencer sehingga kurang dapat diadaptasi dengan baik oleh spermatozoa yang berakibat buruk

terhadap berlangsungnya proses metabolisme spermatozoa. Hal ini akan mengganggu berlangsungnya proses- proses biokimia secara normal di dalam sel sehingga akan menurunkan daya hidup spermatozoa itu sendiri selama penyimpanan (Mayesta dkk, 2014).

Tris menghasilkan keutuhan

membran plasma spermatozoa Itik

Rambon yang terbaik. Tris sebagai

buffer yang dapat mempertahankan

keseimbangan osmotik dan bentuk

normal dari spermatozoa. Tris sebagai

pengencer komersial dengan komposisi

yang telah disesuaikan dengan

kebutuhan dan fisiologis spermatozoa

untuk dapat melindungi membran

plasma lebih lama sehingga

kelangsungan hidup dan fertilitas

spermatozoa lebih tinggi. Hal ini sesuai

dengan Said (2005), membran plasma

berfungsi melindungi organel yang

terdapat didalam sel dan sebagai filter

yang baik bagi pertukaran zat intra dan

ekstraseluler. Apabila membran plasma

rusak, maka proses metabolisme akan

terganggu yang pada gilirannya akan

(13)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 13 menimbulkan akibat yang fatal bagi

spermatozoa. Penambahan kuning telur 20% pada pengencer bertujuan mengurangi kerusakan membran plasma spermatozoa Itik Rambon. Lesitin (phospholipid) yang berfungsi melindungi integritas membran plasma spermatozoa dari cold shock dan senyawa Reactive Oxygen Species yang dapat mengoksidasi membran spermatozoa.

KESIMPULAN

Jenis pengencer berpengaruh nyata terhadap daya hidup dan keutuhan membran plasma spermatozoa Itik Rambon pada menit ke-30.

Pengencer tris merupakan pengencer yang terbaik karena mampu mempertahankan daya hidup spermatozoa itik Rambon paling lama yaitu selama 108 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Correa J.R dan P.M. Zavos. 1994. The Hypoosmotic Swelling Test: Its Employment as an Assay to Evaluate The Functional Integrity of The Frozen-Thawed Bovine Sperm Membrane.

Theriogenology 42:351-360.

Garner, D.L dan E.S.E. Hafez. 1987.

Spermatozoa and Seminal Plasma. P. 96-109.

Diterjemahkan dalam Hafez, B and E.S.E. Hafez. 2000.

Reproduction in Farm Animal.

7th ed. Lippincott 7 Wilkins : Philadelphia

Omar, N. 2006. Pengaruh Pembatasan Terhadap Kualitas Semen Itik Segar Mojosari. Skripsi. Institut Pertanian Bogor Press : Bogor.

Partodihardjo, S. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara : Jakarta.

Said, S., M. Gunawan, E.M. Kaiin dan B.

Tappa. 2005. Daya Tahan Sperma Cair Sapi Simental yang Disimpan dalam Straw pada temperatura 5°C. Pusat

penelitian Bioteknologi. LIPI. Buletin Peternakan 16 : 58-73.

Siswanto. 2006. Inseminasi Buatan Pada Unggas. Swadaya Peternakan Indonesia 50. Hal : 20-22.

Supriatna, I. 2000. Inseminasi Buatan pada Ayam. Kegiatan Pelatihan

Inseminasi Buatan Pada Ayam.

Laboratorium Ladang Terpadu, Fakultas Kedokteran Hewan.

Institut Pertanian Bogor : Bogor.

(14)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 14 Toelihere, M. 1993. Inseminasi Buatan

pada Ternak. Penerbit Angkasa :

Bandung.

(15)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 15 LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Thesia Ionately AM NPM : 200110110125

Judul Artikel : Pengaruh Jenis Pengencer Terhadap Daya Hidup Dan Keutuhan Membran Plasma Spermatozoa Itik Rambon

Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyatan ini.

Dibuat di Jatinangor, Juni 2015 Penulis,

(Thesia Ionately AM)

Mengetahui,

Pembimbing Utama,

(Dr. Nurcholidah Solihati, S.Pt., M.Si.) Pembimbing Anggota,

(Dr. Ir. Siti Wahyuni H.S., M.S.)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pengujian unjuk kerja ini adalah untuk mengetahui kemampuan genset untuk diberikan beban yang meningkat sesuai dengan kapasitas yang tertera pada

Dalam finansial dan ekonomi, divestasi (divestiture) adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan

I I ACTIVITY: ACTIVITY: Crisis Crisis Date-lined project or Date-lined project or activities activities II II Activity: Activity: Planned Activities Planned Activities Recreation etc

Kerugian tersebut di- derita baik materiil maupun immateriil, kerugian mate- riil berupa biaya*biaya yang telatr d.ikeluarkan untuk persiapan perkawinan, sedangrkan

4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan materi pembelajaran yang autentik dan dapat berinteraksi lebih luas. 5) LCD proyektor merupakan media audio

Data Lembaga Keuangan Mikro yang disajikan berdasarkan dokumen laporan keuangan pembukaan yang disampaikan dalam rangka permohonan izin usaha.. Periode data Lembaga

Untuk interpretasi data permasalahan dan kebutuhan menggunakan kriteria 5 kriteria (sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang). Sedangkan data yang bersifat

Dari uraian diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam upaya meningkatkan pengamalan agama anak, maka penulis akan melakukan suatu penelitian tentang: