• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PROFIL PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO. terapan di bidang Teknik Telekomunikasi dan Informatika berbasis Technopreneurship

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PROFIL PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO. terapan di bidang Teknik Telekomunikasi dan Informatika berbasis Technopreneurship"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Teknik Elektro | 1 BAB I

PROFIL PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

A. Visi Program Studi Teknik Elektro

Program Studi Teknik Elektro dengan lulusan yang unggul dalam pengembangan ilmu terapan di bidang Teknik Telekomunikasi dan Informatika berbasis Technopreneurship yang berkelanjutan.

B. Misi Program Studi Teknik Elektro

1. Melaksanakan pendidikan yang berkelanjutan di bidang telekomunikasi dan informatika, berorientasi pada kebutuhan pasar nasional serta menumbuhkan sikap profesionalisme dan berjiwa wirausaha (enterprenur)

2. Menyelenggarakan penelitian berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika 3. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang telekomunikasi dan

informatika terhadap masyarakat dan menjalin kemitraan dengan industri, pemerintahan, dan lembaga kemasyarakatan lainnya

4. Mengelola dan mengembangkan program studi teknik elektro dengan menganut prinsip akuntabilitas, transparansi, responsibilitas, efektif, dan efisien

.

C. Tujuan Program

1. Menghasilkan lulusan dalam bidang telekomunikasi dan informatika yang dapat berkembang secara profesional melalui pembelajaran mandiri, memiliki keterampilan komunikasi dan bekerjasama serta memiliki peran aktif dalam lingkungan pasar dan industri yang kompetitif.

2. Turut serta membantu dalam pemberian solusi/penyelesaian masalah yang dihadapi

masyarakat

(2)

Program Studi Teknik Elektro | 2 3. Mengembangkan kemitraan dengan alumni, industri, pemerintahan, dan lembaga

kemasyarakatan lainnya

4. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia dalam

pengelolaan program studi dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

(3)

Program Studi Teknik Elektro | 3 BAB II

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

A. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

Program Studi Elektro dilaksanakan menggunakan Sistem Kredit Semester.

1. Definisi

a) Sistem Kredit Semester

Sistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program

b) Semester

Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas sekitar 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian (evaluasi).

c) Satuan Kredit Semester

Satuan Kredit Semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam workshop, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1- 2 jam kegiatan mandiri.

2. Tujuan

a) Tujuan Umum

Tujuan umum penerapan sistem kredit semester di Unifa adalah untuk

menyajikan program pendidikan yang beragam sehingga tersedia kemungkinan

(4)

Program Studi Teknik Elektro | 4 lebih luas bagi mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu sesuai dengan minat, bakat, dan tuntutan lapangan kerja.

b) Tujuan Khusus

1) Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat- singkatnya.

2) Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

3) Memberikan peluang agar pendidikan dengan sistem masukan dan keluaran jamak dapat dilaksanakan.

4) Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan Ipteks.

5) Memberikan jaminan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

6) Memberi peluang untuk pengalihan kredit antarprodi di Unifa.

7) Memberikan kesempatan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi lain ke Unifa atau sebaliknya.

8) Memberikan panduan kepada dosen dan mahasiswa bahwa waktu proses belajar mengajar terdiri dari perkuliahan, kegiatan terstruktur yang dapat diisi dengan praktikum/workshop, dan kegiatan mandiri.

3. Ciri-ciri Sistem Kredit Semester

a) Ciri-ciri dasar Sistem Kredit Semester adalah sebagai berikut:

1) Tiap-tiap mata kuliah diberi penghargaan yang dinamakan nilai kredit.

2) Banyaknya nilai kredit untuk tiap-tiap mata kuliah tidak sama.

(5)

Program Studi Teknik Elektro | 5 3) Banyaknya nilai kredit untuk setiap mata kuliah ditentukan atas besamya

usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, workshop, kegiatan terstruktur, kegiatan mandiri, maupun tugas-tugas lain.

b) Nilai Kredit

1) Untuk perkuliahan, nilai SKS ditentukan berdasarkn atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan tiga macam kegiatan per minggu sebagai berikut:

(a) Untuk Mahasiswa

Nilai satu kredit setara dengan 50 menit tatap muka terjadwal dengan dosen; 50 menit kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang direncanakan oleh dosen, seperti praktikum, workshop, tugas, membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal; 50 menit kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan suatu tugas akademik, atau kegiatan lain misalnya membaca buku acuan.

(b) Untuk Dosen

Nilai satu kredit setara dengan 50 menit tatap muka terjadwal dengan mahasiswa; 50 menit kegiatan terstruktur seperti praktikum, workshop, atau tugas lain; 50 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik serta pengembangan materi kuliah.

2) Nilai Kredit Semester untuk Praktikum, Kerja Praktik, Workshop, Seminar, Kapita Selekta, dan Penelitian (Penyusunan Skripsi, Tesis, atau, Disertasi).

(a) Nilai 1 SKS Praktikum adalah beban tugas di laboratorium sebanyak 2

sampai 3 jam per-minggu selama satu semester.

(6)

Program Studi Teknik Elektro | 6 (b) Nilai 1 SKS Kerja Pratik/Praktik Kerja Lapangan adalah beban tugas di

lapangan sebanyak 4 sampai 5 jam per minggu selama satu semester.

(c) Nilai 1 SKS workshop adalah beban tugas di ruang workshop sebanyak 2 sampai 3 jam per-minggu selama satu semester.

(d) Nilai 1 SKS untuk seminar dan kapita selekta adalah nilai dari beban kegiatan yang sama seperti pada perkuliahan, yang mengandung acara tatap muka 60 menit per minggu tiap semester.

(e) Nilai 1 SKS Penelitian Penyusunan Skripsi/Tesis/Disertasi adalah beban tugas penelitian 3 sampai 4 jam per-minggu selama satu semester saat penyusunan proposal, instrumen, perangkat pembelajaran dan media (bila ada), analisis data, penulisan skripsi/thesis/disertasi, atau 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan saat pengambilan data dan pelaksanaan penelitian.

3) Distribusi Kredit

Kurikulum inti program S-1 berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana. Kurikulum institusional program S-1 berkisar antara 20% - 60%.

4) Pengakuan Kredit

Mahasiswa yang mengikuti pertukaran mahasiswa dari dan ke

universitas/institusi lain baik dalam dan luar negeri melalui program

kerjasama yang dilakukan Unifa dengan universitas/institusi tersebut dapat

diakui nilai yang diperoleh dan bobot SKS-nya setelah mendapatkan

persetujuan dari program studi. Untuk maksud tersebut dibuat Standar

Operasional Prosedur tersendiri.

(7)

Program Studi Teknik Elektro | 7 B. Beban dan Masa Studi

Beban studi untuk Program Studi Elektro adalah sekurang-kurangnya 150 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan dalam 8 semester dan selama- lamanya 14 semester.

C. Sistem Penilaian

1) Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa a) Komponen Penilaian

(1) Kehadiran (K)

Kehadiran mahasiswa saat melakukan kegiatan tatap muka, terstruktur, dan praktikum.

(2) Sikap dan Perilaku (S)

Sikap dan perilaku mahasiswa selama perkuliahan berlangsung (3) Tugas dan Aktivitas (T)

(a) Bobot tugas disesuaikan dengan bobot SKS matakuliah

 Matakuliah yang mempunyain bobot 4 SKS diberikan praktikum atau latihan, tugas makalah, dan review teks/jurnal;

 Matakuliah yang mempunyai bobot 3 SKS diberikan tugas makalah dan review teks/jurnal;

 Matakuliah yang mempunyai bobot 2 SKS diberikan latihan-

latihan atau review teks/jurnal

(b) Penjadwalan tugas dicantumkan di dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

(c) Hasil tugas setelah diberi nilai dan umpan balik serta dikembalikan

kepada mahasiswa

(8)

Program Studi Teknik Elektro | 8 (d) Frekuensi dan kualitas bertanya mahasiswa;

(e) Frekuensi dan kualitas pendapat/argumen mahasiswa;

(f) Frekuensi konsultasi di luar jam perkuliahan;

(g) Kreativitas penalaran mahasiswa.

(4) Ujian Tengah Semester (UTS)

(a) UTS dilaksanakan satu kali dalam satu semester;

(b) UTS dijadwalkan dalam RPS dan diketahui oleh mahasiswa sejak awal perkuliahan;

(c) Hasil UTS yang telah dinilai dan diberi umpan balik dikembalikan kepada mahasiswa.

(5) Ujian Akhir Semester (UAS)

(a) UAS dilaksanakan secara terjadwal pada akhir semester dan diatur oleh Fakultas yang dilaksanakan dengan jadwal khusus dan dikoordinasikan oleh Dekan;

(b) Hasil UAS yang telah dinilai dan diberi umpan balik dikembalikan kepada mahasiswa;

(c) UAS dapat diselenggarakan apabila perkuliahan sekurang-kurangnya telah berlangsung 14 kali tatap muka diluar UTS;

(d) Mahasiswa yang boleh mengikuti UAS jika kehadirannya minimal 12 kali untuk matakuliah dengan bobot 2 atau 3 SKS dan 24 kali untuk matakuliah dengan bobot 4 SKS;

(e) Mahasiswa yang mendapatkan tugas kelembagaan dapat diberlakukan

penilaian khusus. Penilaian ini harus dapat dipertanggungjawabkan

secara akademis mengacu kepada keempat komponen penilaian dan

mendapatkan persetujuan kaprodi.

(9)

Program Studi Teknik Elektro | 9 b) Acuan Penilaian

(1) Proses pembelajaran menerapkan prinsip belajar tuntas;

(2) Penilaian menerapkan prinsip Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan menetapkan nilai batas lulus yang dapat menggambarkan penguasaan materi perkuliahan yang dituntut.

c) Ketentuan Penyerahan Nilai

(1) Dosen menyerahkan nilai dalam bentuk skor mentah dan hasil konversi (A, A-, B+, B, B-, C+, C, D, atau E), dengan skor mentah meliputi komponen kehadiran (K), sikap dan perilaku (S), rata-rata tugas dan aktivitas (T), rata- rata UTS dan UAS dengan skala 0-100;

(2) Nilai diserahkan ke Program Studi dan didistribusikan ke Fakultas selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah matakuliah diujikan.

d) Nilai Matakuliah

Nilai akhir dihasilkan dari penjumlahan persentase masing-masing komponen penilaian:

- Kehadiran (10%)

- Sikap dan Perilaku (10%) - Tugas dan Aktivitas (40%) - UTS (20%)

- UAS (20%) e) Konversi Nilai

Konversi nilai skala 0–100 menjadi skala 0-4 dan huruf diatur sebagai berikut:

(10)

Program Studi Teknik Elektro | 10 Tabel 1

Konversi Nilai

Huruf Angka Interval A 4,00 85 < A < 100 A- 3,75 80 < A- < 85 B+ 3,50 75 < B+ < 80 B 3,00 70 < B < 75 B- 2,75 65 < B- < 70 C+ 2,50 60 < C+ < 65 C 2,00 55 < C < 60 D 1,00 40 < D < 55 E 0 0 < E < 40 f) Prestasi Hasil Belajar

Prestasi Hasil Belajar diwujudkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP). Ada dua macam IP hasil belajar mahasiswa, yaitu IP setiap semester (IPS) dan IP Komulatif (IPK).

(1) IPS adalah IP yang dihitung dari hasil belajar yang dicapai mahasiswa selama satu semester;

(2) IPK adalah IP yang dihitung dari hasil belajar seluruh matakuliah yang diprogram dalam semester yang telah diselesaikan;

(3) Penetapan IPS dan IPK berdasarkan semua nilai matakuliah yang diprogram (wajib dan pilihan), termasuk matakuliah yang memperoleh nilai 0 (nol) atau E;

(4) Penentuan IP

Ditetapkan dengan rumus:

𝐼𝑃𝑖 = 𝛴(𝐾𝑖.𝑁𝑖)

𝛴𝐾𝑖

(11)

Program Studi Teknik Elektro | 11 Keterangan:

IPi = Indeks Prestasi

∑ = Jumlah Total

K = Kredit (bobot SKS mata kuliah) N = Nilai Angka Mata Kuliah I = Semester ke i

IPK dihitung sampai dengan dua angka di belakang koma.

2) Hasil Evaluasi Proses Pembelajaran

a) Mahasiswa diperkenankan memprogram kembali matakuliah untuk memperbaiki nilai. Nilai yang dicantumkan di dalam transkrip adalah nilai tertinggi;

b) Mahasiswa dapat dinyatakan lulus dari suatu program apabila mampu mencapai IPK minimal 2,50 dengan maksimal 3 (tiga) mata kuliah dengan nilai D, dan tidak terdapat nilai E dari antara seluruh mata kuliah yang diambil. Penentuan matakuliahnya didasarkan hasil kesepakatan prodi;

c) Mahasiswa tidak diperkenankan membatalkan matakuliah yang telah ditempuh;

d) Kepada mahasiswa yang telah lulus suatu program diberikan transkrip nilai yang ditulis dengan angka dan huruf.

3) Penentuan Beban Studi

Penentuan beban studi mahasiswa untuk semester tertentu diatur berdasarkan

pencapaian IPS dan IPK pada satu semester sebelumnya, kecuali untuk semester

pertama. Penentuan beban studi tersebut didasarkan pada aturan khusus.

(12)

Program Studi Teknik Elektro | 12 Tabel 2

Penentuan Beban Studi Indeks prestasi Semester

(IPS) Sebelumnya

Beban Studi Maksimum yang Diperkenankan

3,25 – 4,00 24 SKS

2,50 – 3,24 21 SKS

2,15 – 2,49 18 SKS

1,00 – 2,14 15 SKS

0,00 – 0,99 12 SKS

D. Penghargaan dan Sanksi Akademis a) Penghargaan

1) Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dapat berpeluang mendapatkan beasiswa setelah kuliah 2 (dua) semester. Persyaratan lainnya untuk memperoleh beasiswa diatur sendiri.

2) Mahasiswa dapat dipertimbangkan untuk menjadi mahasiswa berprestasi apabila yang bersangkutan memenuhi persyaratan/kriteria yang telah ditetapkan oleh Tim Penilai mahasiswa berprestasi.

3) Mahasiswa yang ditetapkan sebagai lulusan terbaik pada acara yudisium dan wisuda adalah mahasiswa yang lulus dengan IPK tertinggi dan dalam waktu terpendek (waktu tepat yaitu 4 tahun).

Jika dalam suatu program studi dan dalam satu masa yudisium semua lulusan

lebih dari 4 tahun, mahasiswa ditetapkan sebagai lulusan terbaik adalah

mahasiswa dengan masa studi terpendek (dihitung dalam semester, bukan hari)

sebagai ukuran pertama dan nilai IPK sebagai ukuran ke dua (dengan IPK > 3).

(13)

Program Studi Teknik Elektro | 13 Jika dalam satu program studi dan dalam satu masa yudisium hanya ada 1 lulusan per fakultas, mahasiswa tersebut dapat ditetapkan sebagai lulusan terbaik bila IPK-nya lebih besar dari 3,50.

b) Sanksi Akademis

Sanksi akademis dirumuskan untuk tujuan menjaga mutu hasil pendidikan dan memberikan sanksi bagi yang melanggar peraturan yang ada. Bentuk dan bobot pemberian sanksi akademis ditetapkan Rektor.

1) Mahasiswa yang habis masa studi dan belum dapat menyelesaikan studi sesuai masa studi maksimal yang telah ditetapkan, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri (tidak ada perpanjangan masa studi)

2) Mahasiswa yang tidak memprogram matakuliah pada suatu semester, maka nilai yang diperoleh tidak diakui

3) Berdasarkan kemajuan hasil belajar, ditetapkan sanksi bertingkat seperti terlihat pada tabel berikut:

Table 3

Jumlah SKS Kumulatif Lulus yang Harus Dipenuhi Oleh Mahasiswa Dan Bentuk Sanksi Akademis

Program Pendidikan

Akhir Semester

Ke-

Jumlah SKS – Kumulatif Lulus *) Normal Yang diperhatikan Mahasiswa

Sangat Kritis Sanksi Akademis Strata 1

(S-1)

IV 50 < 30 Peringatan Tertulis I Peringatan Tertulis II Pemutusan Hak Studi

VI 120 < 72

XII 140 < 96

*) SKS-Kumulatif adalah jumlah SKS semua matakuliah yang nilainya

minium 2,50 (lulus) yang diperoleh selama studi

(14)

Program Studi Teknik Elektro | 14 Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Apabila seorang mahasiswa pada akhir semester IV hanya dapat mengumpulkan 30 SKS (batas minimum beban belajar yang diharuskan) mahasiswa tersebut diberi peringatan tertulis oleh ketua Prodi.

- Apabila pada semester VI jumlah SKS Kumulatif lulus (jumlah SKS lulus semester I sampai VI) yang dapat dicapai kurang dari 72 SKS, yang bersangkutan diberi peringatan tertulis II oleh ketua Prodi dengan tembusan surat kepada Dekan. Surat peringatan tertulis juga dikirimkan ke orang tua mahasiswa yang bersangkutan.

- Kepada Mahasiswa yang mendapat peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut atau tidak berturut-turut akan dikenai sanksi pemutusan hak studi apabila nilai-nilai dan/atau IPK pada semester berikutnya tidak menjadi lebih baik.

4) Berdasarkan Pelanggaran Peraturan Akademik

Mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran aturan akademik dikenakan sanksi yang ditetapkan pimpinan.

E. Putus Kuliah

Setiap mahasiswa yang tidak mendaftar ulang atau tidak mengajukan

cuti/dinonaktifkan secara berturut-turut 3 (tiga) semester atau 4 (empat) semester tidak

berturut-turut, dianggap mengundurkan diri dan dinyatakan putus studi dan akan diberi

surat pemberhentian status sebagai Mahasiswa/pemutusan hak studi oleh Rektor.

(15)

Program Studi Teknik Elektro | 15 F. Penetapan Kelulusan

Syarat Kelulusan pada Program Studi Elektro adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa dinyatakan lulus apabila mampu mencapai IPK minimal 2,50.

Hanya ada maksimal 3 (tiga) mata kuliah dengan nilai D dan tidak ada nilai E pada semua matakuliah yang telah diprogramkan.

2) Mahasiswa memiliki nilai TOEFL ITP dengan skor minimal 400 atau IELTS dengan skor minimal 4.

a. Yudisium

Yudisium adalah acara seremonial untuk penetapan kelulusan mahasiswa dari suatu jenjang pendidikan untuk tingkat fakultas. Yudisium dinyatakan dengan suatu predikat yang ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dicapai oleh mahasiswa.

Tabel 4 Predikat Kelulusan Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) Predikat Kelulusan

3,51 – 4,00 Dengan Pujian

2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan

2,00 – 2,75 Memuaskan

b. Wisuda dan Dies Natalis

Wisuda adalah upacara akademik yang diatur berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 0602a/V/1984.

a) Wisuda

Wisuda di Unifa dilaksanakan satu kali dalam satu tahun akademik. Wisuda

diselenggarakan melalui Rapat Senat Terbuka Luar Biasa sebagaimana diatur

(16)

Program Studi Teknik Elektro | 16 dalam Peraturan Universitas tentang Senat.Adapun persyaratan untuk mengikuti Wisuda sebagai berikut:

1) Mahasiswa telah dinyatakan lulus oleh Dekan dengan bukti berita acara yudisium;

2) Mahasiswa telah memenuhi persyaratan administrasi dan keuangan yang ditetapkan oleh Rektor

b) Dies Natalis

Dies Natalis Unifa merupakan hari ulang tahun berdirinya Unifa dan dilaksanakan setiap tanggal 8 Agustus.

c. Ijazah

Ijazah Unifa adalah surat ketetapan yang diberikan pada lulusan Unifa sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. Ijazah Unifa ditetapkan sesuai dengan ketentuan Dirjen Dikti berdasarkan surat Dirjen Dikti Nomor 632/D/T/1998 tentang contoh ijazah bagi lulusan program pendidikan pada Institut/Universitas dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 178/U/2001 tanggal 21 November 2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Tanggal ijazah sesuai dengan tanggal Penetapan Kelulusan. Setiap lulusan Unifa diberikan ijazah beserta transkrip akademik.

(a) Pembuatan Ijazah Unifa

(1) Ijazah ditulis oleh Biro Akademik berdasarkan berita acara yudisium (2) Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan Fakultas masing-masing (3) Pengesahan fotokopi ijazah dilakukan oleh Dekan

(4) Penyerahan ijazah diatur dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Unifa

(17)

Program Studi Teknik Elektro | 17 (b) Transkrip Akademik

Transkrip akademik adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan ijazah Unifa

(1) Transkrip akademik dibuat oleh Biro Akademik bersama dengan pembuatan ijazah

(2) Transkrip akademik dibuat berdasarkan data nilai yang dikirimkan oleh Fakultas dalam berkas yudisium

(3) Format transkrip akademik ditetapkan oleh Unifa

(4) Transkrip akademik berisi data mahasiswa, Fakultas, Program Studi, IPK, judul skripsi, jumlah SKS, dan nilai tiap mata kuliah yang dicapai mahasiswa

(5) Pengesahan fotokopi transkrip dilakukan oleh Dekan d. Gelar

(a) Setiap lulusan memperoleh derajat dan hak untuk menyandang gelar akademik sesuai bidang ilmu yang telah ditempuh dan tercantum dalam ijazah.

(b) Gelar diberikan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(c) Penggunaan gelar akademik dan bidang keahlian untuk sarjana dalam bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan.

(d) Gelar akademik yang diberikan bagi lulusan Program Studi Teknik Elektro

Universitas Fajar, Konsentrasi Teknik Informatika dan Teknik

Telekomunikasi adalah Sarjana Teknik (ST).

(18)

Program Studi Teknik Elektro | 18 BAB III

PELAKSANAAN SISTEM KREDIT SEMESTER

A. Penerimaan Mahasiswa Baru

Dalam menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan, Unifa membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Program Alih Jenjang.

a) Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang diterima Unifa dan masih memiliki 0 SKS matakuliah yang berlaku di Unifa. Penerimaan mahasiswa baru di Unifa melalui PMB secara mandiri dengan kuota yang telah ditentukan.

b) Mahasiswa Program S-1 Alih Jenjang

Yang dimaksud dengan mahasiswa Program S-1 Alih Jenjang adalah mahasiswa lulusan program Diploma/Sarjana Muda dari perguruan tinggi lain yang melanjutkan pendidikannya di Unifa dan sudah mendapatkan pengakuan SKS matakuliah dari Program Studi yang dituju. Jumlah mahasiswa yang diterima disesuaikan dengan daya tampung dan ditentukan melalui seleksi.

1) Pembukaan program S-1 Alih Jenjang diadakan pada awal semester ganjil dan genap

2) Matakuliah yang diakui ditentukan oleh Program Studi. Setiap matakuliah yang dapat diakui tetapi memiliki nilai 1 atau 0 harus diprogramkan kembali. Matakuliah yang tidak diakui tidak dapat dimasukkan ke dalam transkrip akademik.

3) Rentang jumlah SKS yang diakui maksimal 75 SKS dan tambahan SKS

yang harus ditempuh oleh lulusan Diploma/Sarjana Muda sebanyak 75 –

100 SKS.

(19)

Program Studi Teknik Elektro | 19 B. Perpindahan Mahasiswa

a) Perpindahan Internal Mahasiswa

Perpindahan internal yaitu perpindahan mahasiswa antar Program Studi dalam lingkungan Unifa. Prosedur yang ditempuh sebagai berikut:

1) Mahasiswa mengambil formulir pindah internal di Biro Akademik atau di laman www.unifa.ac.id;

2) Melengkapi berkas permohonan pindah internal yang dipersyaratkan;

3) Mengisi formulir permohonan pindah internal yang diketahui orang tua/wali, PA, dan Ketua Program Studi asal;

4) Ketua Program Studi tujuan melakukan penyetaraan matakuliah berdasarkan transkrip nilainya;

5) Penyampaian dokumen lengkap persetujuan pindah mahasiswa ke Biro Akademik oleh mahasiswa;

6) Pengisian formulir sebagai mahasiswa baru dengan status pindahan;]

7) Biro akademik melakukan administrasi perpindahan melalui SIM akademik;

8) Biro Akademik menerbitkan KRS pada Program Studi tujuan;

9) Mahasiswa melakukan konsultasi dengan Ketua Program Studi tujuan selaku PA sementara.

b) Perpindahan Eksternal Mahasiswa

Perpindahan eksternal yaitu perpindahan Mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain,

baik dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta ke Program

Studi yang ada di Universitas Fajar. Mahasiswa yang dapat diterima dari luar Unifa

adalah mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan

Tinggi lain yang terakreditasi baik, sekurang-kurangnya sama dengan program

Studi yang dituju di Unifa. Mahasiswa yang diperbolehkan mutasi ke Unifa adalah

(20)

Program Studi Teknik Elektro | 20 mahasiswa yang telah mengikuti matakuliah minimal selama dua semester dan dengan status masih terdaftar pada Perguruan Tinggi asal (tidak dalam status Drop Out). Mahasiswa pindahan diwajibkan membayar Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) sesuai yang ditetapkan sejak diterima sebagai mahasiswa Unifa.

Prosedur yang ditempuh sebagai berikut:

1) Mahasiswa mengajukan permohonan pindah ke Rektor melalui Biro Akademik dengan melampirkan surat keterangan pindah dan transkrip nilai dari perguruan tinggi asal oleh calon mahasiswa;

2) Biro Akademik mengecek status sebagai mahasiswa melalui laman www.forlap.dikti.go.id dan berkas yang dibutuhkan;

3) Kepala Biro Akademik menerbitkan surat rekomendasi berdasarkan kajian data dan berkas permohonan;

4) Ketua Program Studi memutuskan menerima atau menolak permohonan pindah;

5) Apabila diputuskan untuk menerima permohonan, maka calon mahasiswa pindahan melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir pendaftaran yang disiapkan leh biro Akademik;

6) Ketua Program Studi melakukan penyetaraan matakuliah berdasrkan transkrip nilai;

7) Biro keuangan menetapkan jumlah pembayaran;

8) Mahasiswa melakukan pembayaran via Bank yang telah ditentukan;

9) Mahasiswa menyerahkan bukti pembayaran kepada Biro keuangan untuk divalidasi;

10) Mahasiswa menyerahkan foemulir yang sudah diisi dan berkas yang

dibutuhkan di Biro Akademik;

(21)

Program Studi Teknik Elektro | 21 11) Biro Akademik menetapkan PA dan mencetak KRS

c) Perpindahan keluar Universitas

Perpindahan keluar Universitas adalah proses perpindahan mahasiswa dari Universitas Fajar ke perguruan tinggi lain. Izin perpindahan ke luar Unifa diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan. Adapun prosedurnya sebagai berikut:

1) Mahasiswa mengambil formulir pindah keluar di Biro Akademik atau di laman www.unifa.ac.id;

2) Mengisi formulir permohonan pindah keluar yang diketahui orang tua/wali, PA, dan Ketua Program Studi;

3) Mengurus surat keterangan bebas pustaka di perpustakaan;

4) Mengurus surat keterangan bebas pembayaran di Biro Keuangan;

5) Mahasiswa menyetor formulir permohonan pindah keluar kepada Biro Akademik dan menyertakan berkas persyaratan yang dibutuhkan;

6) Biro Akademik menerbitkan surat keterangan pindah kuliah dan transkrip nilai;

7) Mahasiswa melakukan pindah kuliah.

C. Registrasi

Registrasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan pembayaran BPP, pengisian Kartu Rencana Studi, penyusunan data statistik, dan penyediaan fasilitas akademik yang diperlukan.

Registrasi dilakukan dalam rangka memperoleh keabsahan status kemahasiswaan. Hal-

hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa dalam kegiatan registrasi adalah sebagai

berikut:

(22)

Program Studi Teknik Elektro | 22 1) Registrasi berlaku wajib bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa lama

2) Jadwal kegiatan registrasi ditetapkan dalam kalender akademik

3) Ketentuan operasional dan prosedur pelaksanaan registrasi disusun dan diumumkan oleh Biro Akademik menjelang permulaan semester

4) Apabila sampai batas akhir jadwal registrasi mahasiswa masih belum melakukan registrasi, yang bersangkutan dapat mengajukan cuti akademik sesuai dengan jadwal cuti di kalender akademik. Pengajuan cuti akademik dapat dilakukan setelah mahasiswa melampaui kuliah dua semester. Cuti akademik tidak diberikan kepada mahasiswa selama periode penerimaan beasiswa kecuali atas pertimbangan khusus oleh pimpinan perguruan tinggi.

5) Apabila mahasiswa seperti butir (4) di atas tidak mengajukan permohonan cuti akademik, maka pada batas akhir jadwal pengajuan akademik yang ditetapkan yang bersangkutan diberikan status non aktif dalam satu semester.

6) Mahasiswa yang cuti akademik/non aktif pada satu semester wajib melakukan registrasi pada semester berikutnya

D. Pembayaran Biaya Pendidikan

1. Mahasiswa wajib membayar biaya pendidikan sesuai Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) yang ditetapkan berdasarkan verifikasi;

2. Besarnya BPP berlaku tetap bagi mahasiswa suatu angkatan mulai semester dua hingga mahasiswa tersebut menyelesaikan studinya;

3. Pembayaran BPP dilakukan di Bank yang ditetapkan Unifa dengan menggunakan akun virtual masing-masing sesuai jadwal yang ditentukan;

4. Batas akhir semester adalah tanggal terakhir pembayaran BPP

(23)

Program Studi Teknik Elektro | 23 E. Cuti Akademik

a) Cuti akademik diberikan kepada mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan akademik;

b) Seorang mahasiswa yang akan mengambil cuti akademik harus mengajukan surat permohonan cuti akademik kepada Rektor melalui Deputi Rektor yang membidangi Akademik setelah mendapat persetujuan dari orang tua/wali, pembimbing akademik dan Dekan Fakultas serta Ketua Program Studi masing- masing. Permohonan cuti dilengkapi dengan bukti pembayaran BPP semester sebelumnya, atau surat cuti akademik pada semester sebelumnya. Setelah Dekan menyetujui, surat tersebut diteruskan oleh Dekan ke Biro Akademik untuk diterbitkan surat keterangan cuti akademik;

c) Surat permohonan cuti akademik diajukan sesuai waktu yang ditetapkan pada Kalender Akademik sebelum perkuliahan dimulai dan tidak boleh diwakilkan;

d) Cuti akademik diberikan sebanyak-banyaknya 4 (empat) semester dalam kurun waktu studi mahasiswa yang bersangkutan. Cuti akademik dilakukan per semester. Masa cuti akademik tidak diperhitungkan dalam perhitungan batas waktu studi maksimal;

e) Mahasiswa yang sedang cuti akademik tidak diperbolehkan menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan;

f) Mahasiswa yang sedang cuti akademik tidak berhak menerima beasiswa;

g) Apabila mahasiswa yang tidak registrasi dan tidak mengajukan cuti akademik

sampai pada batas waktu tertentu dan baru pertama kali dilakukan, maka status

mahasiswa tersebut akan dinonaktifkan secara otomatis. Mahasiswa hanya diberi

kesempatan cuti sebanyak 4 kali;

(24)

Program Studi Teknik Elektro | 24 h) Hak Mahasiswa Status Cuti Akademik

1) Mahasiswa yang menjalani cuti akademik berhak untuk dibebaskan dari pembayaran BPP semester yang berlaku, namun yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan akademik (seperti kuliah, UTS, UAS, bimbingan skripsi/tugas akhir termasuk bimbingan revisi skripsi/TA, KP/PKL, KKN, maupun kegiatan ekstra kulikuler).

2) Mahasiswa yang berhak mengajukan cuti akademik adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal 2 (dua) semester.

3) Apabila mahasiswa telah aktif kembali dari cuti akademik maka besarnya SKS maksimal yang boleh diambil didasarkan pada hasil studi semester dan hasil studi komulatif mahasiswa sebelum kuliah.

i) Kewajiban Mahasiswa Status Cuti Akademik

Apabila masa cuti akademik telah habis dan mahasiswa yang bersangkutan ingin aktif kembali, maka mahasiswa tersebut berkewajiban melaporkan diri ke Biro Akademik pada saat kegiatan registrasi dan pembayaran BPP dengan menunjukkan bukti cuti akademik

F. Sistem Pelaksanaan Perkuliahan 1. Metode Perkuliahan

Penyelenggaraan perkuliahan berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas, yakni pemanfaatan waktu yang terbatas secara optimal untuk mencapai tujuan.

Karena itu, tiap metode perkuliahan yang dipilih, diorientasikan pada tujuan.

Prinsip umum yang digunakan dalam proses belajar mengajar adalah lebih memberi

penekanan pada cara belajar Demokratik/Kontruktivis/Interaktif.

(25)

Program Studi Teknik Elektro | 25 2. Ketentuan Perkuliahan

a) Mahasiswa yang diizinkan mengikuti kuliah adalah mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar pemrogram matakuliah yang ditetapkan oleh Biro Akademik.

b) Perkuliahan diselenggarakan dalam bentuk tatap muka, terstruktur, dan mandiri c) Kegiatan kuliah tatap muka efektif terdiri sekurang-kurangnya 12 kali pertemuan tatap muka untuk matakuliah dengan bobot dua dan tiga SKS dan 24 kali untuk matakuliah dengan bobot 4 SKS, tidak termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Tiap 1 SKS minimal 1 minggu @ 50 menit tatap muka.

d) Mahasiswa diizinkan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) jika telah mengikuti perkuliahan minimal 12 kali pertemuan tatap muka untuk mata kuliah dengan bobot 2 (dua) dan 3 (tiga) sks atau 24 kali untuk matakuliah dengan bobot 4 (empat) SKS.

e) Perkuliahan suatu mata kuliah diakhiri dengan Ujian Akhir Semester (UAS) dan hasil akhirnya dicantumkan dalam daftar peserta matakuliah dan nilai akhir.

f) Dosen yang tidak menyerahkan nilai sampai dengan 8 hari setelah hari ujian terakhir, sistem akan mengisi semua nilai mahasiswa yang memprogram dengan nilai 70 atau B dan daftar nama dosen tersebut akan diproses lebih lanjut.

3. Pelaksanaan KKN a) Dasar Hukum

1) Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat

2) Insan Civitas Akademika wajib melaksanakan misi Perguruan Tinggi yaitu

Tri Dharma Perguruan Tinggi

(26)

Program Studi Teknik Elektro | 26 3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.15 Tahun 2010 tentang

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

4) Dirjen Dikti, Buku Pedoman Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat Edisi XI Tahun 2010

Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat bagi mahasiswa di wadahi oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Unifa dalam wujud Kuliah Kerja Nyata (KKN).

b) Pengertian KKN

Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan secara terpadu antara pendidikan dan pengabdian pada masyarakat dengan penempatan mahasiswa antardisiplin ilmu pengetahuan (interdisiplin) pada suatu wilayah.

Di samping itu, hal yang utama adalah KKN merupakan wahana bagi mahasiswa untuk dapat mengimplementasikan teori yang didapat saat perkuliahan pada masyarakat sehingga mahasiswa mampu berpikir dan bersikap dewasa dalam bermasyarakat.

c) Tujuan

1) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah, khususnya yang berkait dengan pemberdayaan masyarakat pedesaan/perkotaan.

2) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan desa/kota

3) Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan

problem solver

(27)

Program Studi Teknik Elektro | 27 4) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai

kader pembangunan yang berwawasan luas serta terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat, sehingga kelak setelah menjadi sarjana sanggup ditempatkan di mana saja.

5) Pelaksanaan

Mahasiswa yang melaksanakan tugas KKN (di tengah-tengah masyarakat) dan bekerja selama jangka waktu tertentu guna membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan sosial.

6) Lokasi KKN

Pemilihan lokasi KKN diutamakan di desa, namun juga bisa dilakukan di daerah kota. Pemilihan lokasi dengan survey dan validasi data didasarkan pada informasi dari aparat pemerintah yang membutuhkan KKN, serta diutamakan pada masyarakat binaan LPPM Unifa.

G. Pembimbingan Akademik 1. Pengertian

a) Pembimbingan Akademik adalah suatu proses yang dilakukan diluar jadwal perkuliahan melalui kontak pribadi dosen dengan seorang atau sekelompok mahasiswa untuk membantu mahasiswa tersebut mencapai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang optimal sesuai dengan waktu yang ditentukan;

b) Dosen Pembimbing Akademik adalah dosen tetap yang diserahi tugas

memberikan pertimbangan, petunjuk, nasihat dan persetujuan kepada sejumlah

mahasiswa bimbingannya dalam menentukan matakuliah yang akan diprogram

dan dicantumkan dalam kartu rencana studinya disertai jumlah kredit yang akan

diambil.

(28)

Program Studi Teknik Elektro | 28 2. Tujuan

Tujuan pembimbingan akademik adalah membantu mahasiswa untuk:

1) Menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus;

2) Menemukan cara-cara belajar yang efektif;

3) Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan studi;

4) Membangun pola berpikir positif;

5) Memprogram matakuliah 3. Tata Tertib Pembimbingan Studi

a) Kewajiban dosen Penasihat Akademik (PA)

Setiap dosen Penasihat Akademik (PA) memiliki kewajiban sebagai berikut:

1) Membimbing sejumlah mahasiswa yang menjadi wewenangnya dalam bidang akademis secara preventif, kuratif, dan persuasif

2) Berkonsultasi dengan Ketua Program Studi jika ada masalah akademis atau nonakademis yang tidak dapat diatasi sendiri

3) Melakukan proses kepenasihatan sesuai dengan prosedur kepenasihatan 4) Memberikan laporan (tertulis) mengenai hasil kerja kepenasihatan kepada

ketua Program Studi pada setiap akhir semester

5) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa bimbingannya untuk berkonsultasi secara langsung dengan ketua Program Studi

6) Menyampaikan saran-saran demi kesempurnaan pelaksanan kepenasihatan 7) Mengevaluasi perkembangan hasil belajar mahasiswa

b) Kewajiban mahasiswa Mahasiswa berkewajiban:

1) Berkonsultasi secara aktif dengan dosen PA

2) Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS)

(29)

Program Studi Teknik Elektro | 29 3) Mengajukan transkrip nilai untuk diverifikasi

4) Menaati hasil kepenasihatan.

(30)

Program Studi Teknik Elektro | 30

(31)

Program Studi Teknik Elektro | 31

Gambar

Tabel 4  Predikat Kelulusan  Indeks Prestasi Kumulatif

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan publikasi untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disesuaikan dengan format dalam Surat Edaran Bank

Selain UNAIR Store yang menjual pernak-pernik khas UNAIR, rencananya apotek, toko buku, dan beberapa stan lain juga akan dibuka di gedung

Aplikasi penelitian ini dimasa yang akan datang disarankan agar Hotel Grand Duta Syariah Palembang dapat membedakan fungsi penjualan dan fungsi kas agar tidak

Dengan metode tersebut ditentukan target karakteristik teknis rak sepatu dengan mempertimbangkan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dan sumber daya yang

Adapun yang menjadi ciri khas model adalah: (a) landasan model adalah ABCCM Empowerment Concept , (b) pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok yang

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Suhaidi (2003) mengenai pengaruh lama perendaman kedelai dan jenis penggumpal terhadap mutu tahu menunjukan bahwa

Lampiran E : Hasil Perhitungan Profil Muka Air dengan Metode Tahapan Standar Lampiran F : Hasil Simulasi Pola Aliran Cross Section Sungai Baki dengan. Software

dirumuskan sebagai seperangkat peraturan tentang tingkal laku manusia yang diakui o leh sekelo mpok masyarakat disusun oleh o rang-orang yang diberi w ew enang oleh