• Tidak ada hasil yang ditemukan

CrO 3 H 2 SO 4. Kalor. Antrasena. 9,10 - Antrakuinon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CrO 3 H 2 SO 4. Kalor. Antrasena. 9,10 - Antrakuinon"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN HETEROSIKLIK HETEROSIKLIK 

A.

A. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Beberapa senyawa

Beberapa senyawa aromatik aromatik yang lain dapat dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawayang lain dapat dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawa  poli

 polisiklisiklik k dan senyawa dan senyawa heteroheterosiklisiklik. k. SenyaSenyawa wa aromaaromatik tik polispolisiklik juga iklik juga dikendikenal al dengadengan n sebutsebutanan senyawa aromatik polinuklir atau cincin terpadu.Senyawa aromatik ini dicirikan oleh cincin- senyawa aromatik polinuklir atau cincin terpadu.Senyawa aromatik ini dicirikan oleh cincin- cincin aromatik yang

cincin aromatik yang menggmenggunakaunakan n atom-atatom-atom om karbokarbon n tertenttertentu u secara bersama-sasecara bersama-sama, ma, atau atau duadua atau lebih cincin

atau lebih cincin benzena dipadukan.Berikut contoh struktur senyawa aromatik polisiklik.benzena dipadukan.Berikut contoh struktur senyawa aromatik polisiklik.

Hidrokarbon aromatik polisiklik dan sebagian besar turunannya berbentuk zat padat.

Hidrokarbon aromatik polisiklik dan sebagian besar turunannya berbentuk zat padat.

 Naftalena digunakan sebagai pengusir ngengat, serta turunannya digunakan dalam bahan bakar   Naftalena digunakan sebagai pengusir ngengat, serta turunannya digunakan dalam bahan bakar 

moto

motor r dan pelumas. Aromatik polisikdan pelumas. Aromatik polisiklik lik digudigunakan secara luas nakan secara luas sebagsebagai ai zat zat antara pada antara pada sintesintesissis or

orgaganinik, k, mimisasalnlnya ya dadalalam m pepembmbuauatatan n zazat t warwarna na (li(lihahat t kekegugunanaan an sesenynyawawa a bebenznzenena a papadada  pembahasan sebelumnya).

 pembahasan sebelumnya).

B. SENYAWA POLISIKLIK  B. SENYAWA POLISIKLIK 

a.

a. Tata Nama Senyawa Polisiklik.Tata Nama Senyawa Polisiklik.

Sistem cincin senyawa aromatik polisiklik memiliki tata nama tertentu yang berbeda Sistem cincin senyawa aromatik polisiklik memiliki tata nama tertentu yang berbeda dengan penomoran pada benzena atau sikloalkana, yang dimulai pada posisi substituennya.

dengan penomoran pada benzena atau sikloalkana, yang dimulai pada posisi substituennya.

Penomoran pada polisiklik ditetapkan berdasarkan perjanjian dan tidak berubah di manapun Penomoran pada polisiklik ditetapkan berdasarkan perjanjian dan tidak berubah di manapun  posisi substituennya.Lihat penomoran berikut.

 posisi substituennya.Lihat penomoran berikut.

(2)

Pen

Penataaataan n namnama a secsecara ara tritriviavial, l, posposisi isi subsubstistituetuen n daldalam am nafnaftaltalena ena terstersubsubstittitusi usi monmonoo din

dinyatyatakaakan n dendengan gan hurhuruf uf yunyunani ani ((αα dan dan β). β). PoPosissisi i yanyang g berberdekdekataatan n dendengan gan karkarbonbon-kar-karbonbon  pemaduan cincin disebut posisi alfa (

 pemaduan cincin disebut posisi alfa (αα), posisi berikutnya adalah beta (β). Contoh:), posisi berikutnya adalah beta (β). Contoh:

1-aminanaftalena (α-aminanaftalena) 1-aminanaftalena (α-aminanaftalena)

7-nitronaftalena (β–nitronaftalena) 7-nitronaftalena (β–nitronaftalena)

1-hidroksinaftalena (α-naftol) 1-hidroksinaftalena (α-naftol)

 b.

 b. KereaktifaKereaktifan n Senyawa Polisiklik.Senyawa Polisiklik.

Sen

Senyawyawa a aroaromatmatik ik polpolisiisikliklik k leblebih ih reareaktiktif f terterhadhadap ap serserangangan an oksoksidaidasi, si, redreduksuksi, i, dandan substitusi dibandingkan senyawa benzena.Kereaktifan ini disebabkan kemampuan bereaksi dari substitusi dibandingkan senyawa benzena.Kereaktifan ini disebabkan kemampuan bereaksi dari suatu cincin, sementara cincin lainnya masih dipertahankan.

suatu cincin, sementara cincin lainnya masih dipertahankan.

1)

1) ReReakaksi si OkOksisidadasisi

Asam ftalat anhidrida dibuat dari oksidasi naftalena dengan katalis vanadium Asam ftalat anhidrida dibuat dari oksidasi naftalena dengan katalis vanadium oksida. Persamaan reaksinya:

oksida. Persamaan reaksinya:

(3)

Ftalosianina merupakan zat warna biru (monastral) pada tektil, disintesis dari bahan dasar asam ftalat Anhidrida Antrasena dan fenantrena dapat juga dioksidasi menjadi suatu kuinon. Reaksinya:

O

O H2SO4

Kalor 

Antrasena 9,10 - Antrakuinon

CrO3

(4)

2) Reaksi Reduksi

Berbeda dari benzena, senyawa polisiklik dapat dihidrogenasi (direduksi) parsial pada tekanan dan suhu kamar.

Antrasena

 Na CH3COOH

Kalor 

9,10 - dihidroantrasena

Na + H3C C O O

+

H

H H

H3C C O

O Na

+

H H

Na + H

3C C O

O H

H H

H H

H3C C O O Na

+ +

H H

H H

Perhatikan bahwa sistem cincin yang tereduksi parsial masih mengandung cincin  benzena.Sebagian besar sifat aromatik dari sistem cincin masih ada dan dipertahankan.Untuk 

menghidrogenasi semua cincin aromatik dalam naftalena dapat dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi. Persamaan reaksinya:

(5)

2) Reaksi Substitusi

Sistem cincin aromatik polisiklik lebih reaktif terhadap serangan substitusi daripada   benzena.Naftalena mengalami reaksi substitusi terutama pada posisi atom karbon nomor-

1.Beberapa contoh reaksi substitusi aromatik polisiklik di antaranya reaksi brominasi dan reaksi sulfonasi.

a) Reaksi brominasi

Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa naftalena dapat dibrominasi pada suhu kamar menggunakan katalis FeBr 3.Reaksi yang terjadi menggunakan mekanisme reaksi yang ditunjukkan sebagai berikut.

Br 2 + FeBr 3 →FeBr 4 – 

+ Br + FeBr 4 –  FeBr 3 + Br  – 

Br 2 + H

+

b) Reaksi sulfonasi

Reaksi sulfonasi pada naftalena dilakukan sama seperti pada sulfonasi benzena.

Berdasarkan data hasil percobaan diketahui bahwa reaksi sulfonasi naftalena dipengaruhi oleh suhu.

(6)

Pada suhu di bawah 60°C, naftalena bereaksi dengan asam sulfat pekat membentuk asam 1–naftalenasulfonat, tetapi pada suhu tinggi di atas 160°C, menghasilkan campuran produk dari asam 2–naftalenasulfonat(85%) dan asam 1–naftalenasulfonat (15%).

B. Senyawa heterosiklis aromatik 

Senyawa-senyawa yang dalam lingkar heterosiklisnya mengandung atom selain karbon, namun sifat-sifatnya sama dengan senyawa-senyawa aromatik lainnya.

Agar suatu sistem cincin bersifat aromatik, terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi :

1. Sistem cincin mengandung elektron π (pi) yang terdelokalisasi (terkonyugasi).

2. Sistem cincin harus datar (planar), berhibridisasi sp2.

3. Harus terdapat (4n + 2) elektron π dalam sistem cincin (aturan Huckel).

Contohnya :

Tata Nama Senyawa Heterosiklik Aromatik 

Sistem cincin senyawa aromatik heterosiklik juga mempunyai tata nama tersendiri.

Berbeda dengan senyawa lainnya, penomoran pada cincin heterosiklik ditetapkan berdasarkan  perjanjian dan tidak berubah bagaimanapun posisi substituennya. Penomoran beberapa senyawa

heterosiklik adalah sbb : N

H

Pirol

Furan

O

Tiofen

S

pirazine

N N

N

piridine Isokuinolin

N

1 2 3 4 5

6

7 8

(7)

Bila suatu senyawa heterosiklik, hanya mengandung satu heteroatom, maka huruf Yunani dapat  juga digunakan untuk menandai posisi cincin

Struktur Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima

Agar suatu heterosiklik dengan cincin lima anggota bersifat aromatik, heteroatom itu harus memiliki dua elektron untuk disumbangkan ke awan pi aromatik. Pirol, furan dan tiofen semuanya memenuhi persyaratan ini, sehingga dapat bersifat aromatik.

Penjelasan Struktur berdasarkan Teori Ikatan Valensi

A. Senyawa Pirol

B. Senyawa Furan

Piridin N

1 2 3 4 5

6 5

4 3

2

1

S Tiazol

N

N

N H Imidazol

1 2 4 3

5

N Kuinolin

1 2 3 4 5

6

7 8

Isokuinolin N

1 2 3 4 5

6

7 8

Piridin N

1 2 3 4 5

6 5

4 3

2

1

S Tiazol

N

N

N H Imidazol

1 2 4 3

5

N Kuinolin

1 2 3 4 5

6

7 8

Isokuinolin N

1 2 3 4 5

6

7 8

N H Pirol N

Piridin

N H Pirol

N H Pirol N

Piridin N Piridin

Pirol H

N O

Furan

S Tiofen Pirol

H

N O

Furan

S Tiofen

Konfig urasi elektron keadaan dasar :

6C : 1s2 2s2 2p2

11 11 1 1 11 11 1 1

kead aan tereksita si :

1s2 2s1 2p 3

11 1 1 1 1

sp2

N H

H

H

H H

+ +

+ +

+

 _   _ 

 _ 

 _ 

 _ 

dua ele ktron pi dari nitrogen satu elektron pi

dari karbon

(8)
(9)

Makin besar jarak pemisahan muatan positif dengan negatif pada struktur hibrid menyebabkan keadaan semakin kurang stabil.Kerapatan elektron pada atom C nomor 2 dan nomor 5 lebih besar dari kerapatan elektron pada atom C nomor 3 dan 4.Kemungkinan terjadinya substitusi elektrofilik yang paling besar berada pada atom C nomor 2 dan 5.

Sifat Karakteristik Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima

A. Senyawa Pirol

Karena atom nitrogen dalam pirol menyumbangkan dua elektron ke awan pi aromatik, maka atom nitrogen bersifat tuna elektron.

Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatan negatif parsial)

Tidak seperti piridin dan amina, pirol (pKb = 14) tidak bersifat basa.

B. Senyawa Furan

N H Pirol

H N H N

N H Pirol

+ H+ tidak ada kation stabil

(10)

Karena atom oksigen dalam furan menyumbangkan dua elektron (sepasang elektron) ke awan pi aromatik, maka atom oksigen bersifat tuna elektron.

Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatan negatif parsial)

Berbeda dengan pirol, puran menunjukkan sifat basa yang amat lemah.

C. Senyawa Tiofen

Karena atom sulfur dalam tiofen menyumbangkan dua elektron (sepasang elektron) ke awan pi aromatik, maka atom sulfur bersifat tuna elektron.

Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatan negatif parsial)

Berbeda dengan pirol, tiofen juga menunjukkan sifat basa yang amat lemah.

Reaksi-reaksi pada Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima

Reaksi-reaksi pada pirol

O

O O

S

S

S

Referensi

Dokumen terkait

200 sedangkan pada batas susut (SL), batas plastis (PL) dan mengalami kenaikan. Menurut metode AASHTO, tanah termasuk dalam klasifikasi A-7-5 dengan tipe material yang pada

Terlepas dari faktor yang melandasi terjadinya permasalahan atau konflik, gejala yang timbul dalam organisasi saat terjadi konflik dimana saat individu atau suatu kelompok

SCI, 2) perilaku pasien SCI terhadap penggunaan IC , 3) komponen penyuluhan dalam penggunaan IC pada pasien SCI , 4) ketidaknyamanan dan kecemasan yang

1) Memberikan penyuluhan pemahaman hukum kepada masyarakat dan sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan dan juga instansi-instansi Mengenai

Tujuan penulis ialah untuk membangun karakteristik penokohan dalam film fiksi melalui teknik penyutradaraan yang dilakukan dengan penelitian kualitatif serta metode observasi,

Solo atau dual lane langsung beli Courier dan Ward. Share courier ke semua temanmu lalu pasang ward di titik- titik yang kalian butuhkan. Kalau kamu bukan solo tetap pasang ward di

Dalam hal ini, umpamanya, patut dipertanyakan benarkah tampilnya seorang perempuan Muslimah sebagai seorang pemain pada pentas drama dan sandiwara pada panggung

Inventarisasi emisi GRK dari kegiatan pengelolaan limbah pada panduan ini tidak hanya mencakup kegiatan penanganan limbah di tempat pembuangan akhir (TPA) atau