• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 13

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

BAB II

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN

A. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA a. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut:

a. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)

b. Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi c. Penyediaan Informasi Data Mikro

b. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU PENCAPAIAN

(TAHUN) INDIKATOR NILAI

Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera (KIE KB dan KS)

Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 3,5%.

100 2014

Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%

100 2014

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%

100 2014

Cakupan Anggota Bina Keluarga

Balita (BKB) ber-KB 70% 100 2014

(2)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 14

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU PENCAPAIAN

(TAHUN) INDIKATOR NILAI

Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%

100 2014

Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan

100 2014

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan

100 2014

Penyediaan Alat

dan obat

Kontrasepsi

Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun

100 2014

Penyediaan Informasi Data Mikro

Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun

100 2014

c. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kota Madiun

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR INDIKATOR TARGET SPM

DAERAH Komunikasi

Informasi dan Edukasi

Keluarga

Berencana dan

Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 3,5%.

112 3240,74

Cakupan sasaran Pasangan

Usia Subur menjadi Peserta 112 117,7

(3)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 15

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR INDIKATOR TARGET SPM

DAERAH Keluarga

Sejahtera (KIE KB dan KS)

KB aktif 65%

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%

100 61,82

Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70%

133 130,77

Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber- KB 87%

106 108,29

Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di

setiap 2 (dua)

Desa/Kelurahan

193 192,68

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan

100 100

Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi

Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun

100 0

Penyediaan Informasi Data

Mikro

Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun

100 100

(4)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 16

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

Perhitungan: (yang berwarna merah untuk diisi)

a. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun

 Persentase cakupan PUS yang usia istrinya di bawah 20 tahun.

Σ PUS yang usia istrinya < 20 tahun

--- x 100% = ...%

Σ PUS yang usia istrinya 15-49 tahun 31 PUS

--- x 100% = 0,108 % 28633 PUS

 Maka, Nilai Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun adalah:

3,5 %

--- x 100 = 3240,74 0,108 %

b. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%

 Persentase Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif adalah:

Jumlah PUS yg mjd peserta KB aktif

--- x 100% = ...%

Jumlah PUS 22325 PUS

--- x 100% = 76,51 % 29179 PUS

 Maka, Nilai Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65% adalah:

76,51 %

--- x 100 = 117,7 65 %

c. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%

 Persentase Unmet Need

Jmlh PUS yg ingin anak ditunda atau tdk ingin anak lg dan tdk KB

--- x 100% =...%

Jumlah PUS di Kota Madiun

(5)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 17

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

2316 PUS

--- x 100% = 8,089 % 28633 PUS

 Maka, Nilai Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5% adalah:

5 %

--- x 100 = 61,82 8,088 %

d. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70%

 Persentase Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB adalah:

Anggota BKB ber KB

--- x 100% = ...%

Σ Seluruh PUS anggota BKB 1916

--- x 100% = 91,54 % 2093

 Maka, Nilai Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70% adalah:

91,54 %

--- x 100 = 130,77 70 %

e. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%

 Persentase Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB adalah:

Anggota UPPKS ber KB

--- x 100% = ...%

Seluruh anggota UPPKS peserta KB 505

--- x 100% = 94,22 % 536

 Maka, Nilai Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%

adalah:

(6)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 18

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

94,22 %

--- x 100 = 108,29 87 %

f. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan

 Rasio PLKB/PKB adalah

Jumlah Desa/Kelurahan

--- = ...

PLKB/PKB 27

--- = 1,038 26

Artinya 1 orang PLKB/PKB membina sejumlah 1,038 kelurahan.

 Maka, Nilai Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan adalah:

2

---x 100 = 192,68 1,038

g. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan

 Ratio PPKBD per Desa/Kelurahan adalah:

Jumlah Desa/Kelurahan

---= ...

Jumlah PPKBD

27

--- = 1 27

 Maka nilai Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/Kelurahan adalah:

1

--- x 100 = 100 1

h. Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun

Penyediaan alat dan obat kontrasepsi di droping dari BKKBN Provinsi Jawa

Timur.

(7)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 19

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

i. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun

Rekap data mikro keluarga Kelurahan

--- x 100% = ...

Jumlah Kelurahan 27

--- x 100% = 100 27

d. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun 2014 sebesar Rp. 3.085.809.000,- dengan rincian sebagai berikut:

a. APBD sebesar Rp. 2.613.916.000,- b. APBN sebesar Rp. 471.893.000,-

c. Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. -

e. Dukungan Personil

Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera didukung oleh 10 orang dan 27 PKB

f. Permasalahan dan Solusi Permasalahan :

- Target pencapaian unmetneed tidak tercapai disebabkan Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin anak lagi rata-rata usianya sudah diatas 40 tahun dan usia anak terakhir diatas 17 tahun. Jumlah tidak ingin anak lagi : 1252 = 4,37 dari PUS 28.633

- PUS yang ingin anak ditunda, rata-rata jumlah anaknya baru 1, dengan usia anak diatas 5 tahun. Jumlah ingin anak ditunda : 1.064 = 3,71 % dari PUS sebanyak = 28.633.

- Prioritas sasaran program pelayanan kontrasepsi adalah PUS Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR)

Solusi :

- Mengintensifkan pembinaan kepada kader agar memotivasi PUS unmetneed

agar mau memakai salah satu alat kontrasepsi.

(8)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 20

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

B. BIDANG KETAHANAN PANGAN 1. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut:

a. Ketersediaan Dan Cadangan Pangan b. Distribusi dan Akses Pangan

c. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan d. Penanganan Kerawanan Pangan

2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional

Jenis Pelayanan Dasar

Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu Indikator SPM Nilai

Ketersediaan Dan Cadangan Pangan

Ketersediaan energi dan

protein perkapita 90% 2015

Penguatan Cadangan Pangan 60% 2015

Distribusi dan Akses Pangan

Ketersediaan Informasi pasokan, harga dan akses pangan

90% 2015

Stabilitas Harga dan Pasokan

Pangan 90% 2015

Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

Pencapaian Skor Pola Pangan

Harapan (PPH) 90% 2015

Pengawasan dan pembinaan

Keamanan Pangan 80% 2015

Penanganan Kerawanan Pangan

Penanganan Daerah Rawan

Pangan 60% 2015

3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Ketahanan Pangan di Daerah

(9)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 21

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

Jenis Pelayanan

Dasar

Standar Pelayanan Minimal Capaian Indikator Indikator SPM Target SPM

Daerah Ketersediaan

Dan Cadangan Pangan

Ketersediaan energi dan

protein perkapita 75% 75,36 %

Penguatan Cadangan Pangan 30% 52,98 %

Distribusi dan Akses Pangan

Ketersediaan Informasi pasokan, harga dan akses pangan

45% 100 %

Stabilitas Harga dan Pasokan

Pangan 100% 100 %

Penganekarag aman dan Keamanan Pangan

Pencapaian Skor Pola Pangan

Harapan (PPH) 45% 47,89 %

Pengawasan dan pembinaan

Keamanan Pangan 40% 50 %

Penanganan Kerawanan Pangan

Penanganan Daerah Rawan

Pangan 30% 33,33 %

Perhitungan:

a. Ketersediaan energi dan protein perkapita

 Ketersediaan energi (Kkal/kapita/hari) adalah:

Ketersediaan pangan/kapita/hari

--- x kandungan kalori x BBD

Ketersediaan protein (gram/kapita/hari) adalah:

Ketersediaan pangan/kapita/hari

--- x kandungan protein x BBD 100

Capaian ketersediaan energi adalah:

Dan nilai capaian Ketersediaan Protein adalah:

(10)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 22

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

 Capaian Ketersediaan Energi dan Protein adalah :

 Capaian ketersediaan energi dan protein per kapita di tingkat Kota Madiun tahun 2014 adalah :

Ketersediaan Energi Per Kapita 2.729 KKal 124,05%

Ketersediaan Protein Per Kapita 15.21 gram 26,68%

Ketersediaan Energi dan Protein per Kapita 75,36%

b. Penguatan Cadangan Pangan

 Cadangan Pangan di tingkat pemerintah Kota Madiun adalah:

Tahun Cadangan

pangan (Ton)

Penguatan Cadangan Pangan (%)

2014 52,98 52.98

c. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan

Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan dihitung dengan rumus :

Capaian ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan adalah

Keterangan :

Ki = Ketersediaan informasi menurut i

i = Harga ; Pasokan ; Akses

(11)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 23

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

Realisasi (j) = banyaknya informasi yang terealisasi pengumpulannya menurut j

Target (j) = sasaram banyaknya informasi yang akan dikumpulkan menurut j j = Komoditas ; Lokasi ; Waktu

Capaian ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan Kota Madiun adalah :

Parameter Indikator

1 = Harga 2 = Pasokan 3 = Akses

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %

1. Komoditas 9 9 100 9 9 100 9 9 100

2. Lokasi 3 3 100 3 3 100 3 3 100

3. Waktu (Minggu) 52 52 100 52 52 100 12 12 100

Ki 100 100 100

Nilai Capaian Ketersediaan Informasi (K)

100

d. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

Stabilitas harga dan pasokan pangan komoditas ke i dihitung dengan rumus :

Capaian stabilitas harga dan pasokan dihitung dengan rumus :

Capaian stabilitas harga dan pasokan pangan Kota Madiun adalah

Jumlah Bulan 12 Jumlah Minggu 52

Komoditas

Realisasi Rata-rata

harga (Rp) SD (SD/Rata2) x 100% Rata-rata

harga (Rp) SD (SD/Rata2) x 100%

1. Beras 7.826 308 4 7.826 308 4

2. Jagung Pipilan 5.990 86 1 5.990 86 1

3. Kedelai 9.205 380 4 9.205 380 4

4. Daging Sapi 88.999 3.159 4 88.999 3.159 4

(12)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 24

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

5. Daging Ayam 28.132 2.798 10 28.132 2.798 10

6. Telur Ayam Ras 16.625 1.210 7 16.625 1.210 7

7. Minyak Goreng 11.315 676 6 11.315 676 6

8. Gula Pasir 9.497 264 3 9.497 264 3

9. Cabe Merah 23.891 15.026 63 23.891 15.026 63

Ski CVKRi 11,32 CVKTi 11,32

SK 100

e. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Kota Madiun adalah

No. Kelompok Bahan Pangan

Energi

(Kalori) % AKG Bobot Skor riil Skor PPH Skor Maks

1. Padi-padian 616 28.0 0.5 14.0 14.0 25.0

2. Umbi-umbian 27 1.2 0.5 0.6 0.6 2.5

3. Pangan Hewani 84 3.8 2.0 7.6 7.6 24.0

4. Minyak dan Lemak 341 15.5 0.5 7.8 5.0 5.0

5. Buah/biji berminyak - - 0.5 - - 1.0

6. Kacang-kacangan 219 10.0 2.0 19.9 10.0 10.0

7. Gula 38 1.7 0.5 0.9 0.9 2.5

8. Sayuran dan buah 43 2.0 5.0 9.8 9.8 30.0

9. Lain-lain - - - - - -

Jumlah

1,368 62.2 60.5 47.89 100.0

Sumber : Neraca Bahan Makanan Kota Madiun 2014 ; BPS Kota Madiun

f. Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan

Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan di Kota Madiun baru meliputi pangan olahan. Seluruh sampel pangan olahan yang diamati termasuk kategori sampel yang aman.

Produk Jumlah Sampel

(buah)

Jumlah Sampel Aman (buah)

% Sampel Aman dari Pangan Olahan dan

Pangan Segar

Pangan Olahan 50 50 100

Pangan Segar 0 0 0

Jumlah 50 50 50

Sumber: Hasil Pengamatan Dinas Kesehatan Kota Madiun

g. Penanganan Daerah Rawan Pangan

Penanganan daerah rawan pangan Kota Madiun :

(13)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 25

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014 Tahun

Jumlah Daerah Terkena atau Termasuk Rawan

Pangan

Jumlah Daerah Terkena atau Termasuk Rawan Pangan

yang sudah atau sedang ditangani sesuai dengan Standar yang berlaku

%

2014 3 1 33.33

4. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan yang direalisasikan melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 8.958.203.000,- dengan rincian sebagai berikut:

a. APBD sebesar Rp. 8.599.203.000,- b. APBN sebesar Rp. 359.000.000,-

5. Dukungan Personil

Personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan didukung oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, BPS Kota Madiun dan Bulog Subdivre IV Madiun.

6. Permasalahan dan Solusi -

C. BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

a. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, adalah sebagai berikut:

1) penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

2) penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan

(14)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 26

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

Dalam melaksanakan SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, BPM, KB dan Ketahanan Pangan berkoordinasi dengan beberapa SKPD dan instansi lainnya antara lain:

 Dinas Kesehatan

 RSUD Kota Madiun

 Dinas Tenaga Kerja

 Bapas, dst

b. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional

JENIS PELAYANAN DASAR

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL BATAS WAKTU

PENCAPAIAN (TAHUN) INDIKATOR NILAI

Penanganan

pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu

Indikator Penunjang:

Cakupan ketersediaan petugas di Unit Pelayanan Terpadu yang memiliki kemampuan untuk menindaklanjuti pengaduan/laporan

masyarakat

100% 2014

Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat Krisis

100% 2014

(15)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 27

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN DASAR

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL BATAS WAKTU

PENCAPAIAN (TAHUN) INDIKATOR NILAI

Terpadu (PKT) di RS Indikator Penunjang:

a. Cakupan Puskesmas mampu tatalaksana kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) b. Cakupan RSU

Vertikal/RSUD/RS Swasta/RS Polri yang melaksanakan

pelayanan terpadu bagi perempuan dan

anak korban

kekerasan

c. Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang tatalaksana

kasus korban

kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) di Puskesmas d. Cakupan tenaga

kesehatan terlatih tentang tatalaksana

kasus korban

kekerasan terhadap perempuan dan anak di Rumah Sakit

Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan

75% 2014

(16)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 28

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN DASAR

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL BATAS WAKTU

PENCAPAIAN (TAHUN) INDIKATOR NILAI

terpadu

Indikator Penunjang:

Cakupan petugas rehabilitasi sosial yang terlatih

Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan

cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hokum Indikator Penunjang:

Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat

yang mempunyai

kemampuan

pendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

50% 2014

c. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak di Daerah

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR

SPM INDIKATOR TARGET

DAERAH Penanganan

pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap

perempuan dan anak

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu

Indikator Penunjang:

Cakupan ketersediaan petugas di Unit Pelayanan

100% 100 %

(17)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 29

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR

SPM INDIKATOR TARGET

DAERAH Terpadu yang memiliki

kemampuan untuk

menindaklanjuti pengaduan/laporan masyarakat Pelayanan

kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di

Puskesmas mampu

tatalaksana KtP/A dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di RS

Indikator Penunjang:

a. Cakupan Puskesmas mampu tatalaksana kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)

b. Cakupan RSU

Vertikal/RSUD/RS

Swasta/RS Polri yang melaksanakan pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan

c. Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) di Puskesmas d. Cakupan tenaga

100% 0

100%

100%

100%

(18)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 30

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR

SPM INDIKATOR TARGET

DAERAH kesehatan terlatih tentang

tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Rumah Sakit

0

Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu

Indikator Penunjang:

Cakupan petugas rehabilitasi sosial yang terlatih

75% 0%

100%

Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

Indikator Penunjang:

Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

12% 14,29%

0

Perhitungan: (yg berwarna merah diisi)

a. Cakupan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu adalah:

Jmlh pengaduan/lap. yg ditindaklanjuti oleh unit pelayanan terpadu

--- x 100% = ...

Jmlh lap./pengaduan yg masuk ke unit

pelayanan terpadu

(19)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 31

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

26

--- x 100% = 100 % 26

Indikator Penunjang:

Cakupan ketersediaan petugas di Unit Pelayanan Terpadu yang memiliki kemampuan menindaklanjuti pengaduan/laporan masyarakat adalah:

Jmlh petugas yg memiliki kemampuan penanganan pengaduan di unit pelayanan terpadu

--- x 100% = ...

Jmlh petugas penerima pengaduan di unit pelayanan terpadu

8

--- x 100% = 100 % 8

b. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di RS adalah:

Jmlh korban KtP/A yg memperoleh layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A atau PPT/PKT di RS di suatu wil.

kerja tertentu pada kurun waktu yg sama

--- x 100% = ...

Jmlh seluruh korban KtP/A yg terdata datang ke Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A dan ke RS Di suatu wil. Kerja tertentu dlm kurun waktu tertentu

0

--- x 100% = 100 % 0

Indikator Penunjang

 Cakupan Puskesmas mampu tatalaksana kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) adalah:

Jmlh Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A di kota dlm kurun waktu tertentu

--- x 100% = ...

2 Puskesmas dari sasaran program di kota dalam kurun waktu tertentu

6

--- x 100% = 100 %

6

(20)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 32

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

 Cakupan RSU Vertikal/RSUD/RS Swasta/RS Polri yang melaksanakan pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan adalah:

Jmlh RSUD/RS umum vertikal/RS Swasta/rs Polri yg melaksanakan pelayanan terpadu bg korban KtP/A yg berada di wil. Kerja tertentu dan dlm kurun waktu tertentu

--- x 100% = ...

Jmlh seluruh RS yg berada di suatu wil. kerja tertentu dlm waktu tertentu

7

--- x 100% = 100 % 7

 Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) di Puskesmas adalah:

Jmlh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A di Kota dalam kurun waktu tertentu

--- x 100% = ...

4 Tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A di Kota dalam kurun waktu tertentu

12

--- x 100% = 100 % 12

 Cakupan tenaga kesehatan terlatih tentang tatalaksana kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Rumah Sakit adalah:

Jmlh tenaga kesehatan terlatih di RS sudah dilatih tatalaksana kasus KtP/A yg berada di suatu wil. kerja tertentudalam kurun waktu tertentu

--- x 100% = ...

60% jmlh RS di wil. tertentu dikalikan dgn 3 tenaga Kesehatan di RS (standar minimal) dlm kurun waktu tertentu

...

--- x 100% = ...

...

(21)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 33

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

c. Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu adalah:

Jmlh korban kekerasan yg memperoleh pelayanan rehabsos

--- x 100% = ...

Jmlh korban kekerasan yg membutuhkan rehabsos

0

--- x 100% = 0 0

Indikator penunjang:

Cakupan petugas rehabilitasi sosial yang terlatih adalah:

Jmlh petugas terlatih dalam rehabsos

--- x 100% = ...

Jmlh petugas rehabsos yg ada di UPT 1

--- x 100% = 100 % 1

d. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum adalah:

Jmlh korban yg mendapat layanan bantuan hukum

--- x 100% = ...

Jmlh korban yg membutuhkan bantuan hukum

1

--- x 100% = 14,29 7

Indikator Penunjang:

Cakupan ketersediaan petugas pendamping hukum atau advokat yang mempunyai kemampuan pendampingan pada saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah:

Jmlh pengacara yang tersedia untuk mendampingi korban kekerasan

--- x 100% = ...

Jmlh pengacara yg ada di daerah

(22)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 34

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

0

--- x 100% = 0 0

d. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sebesar Rp. 168.000.000,- dengan rincian sebagai berikut:

a. APBD sebesar Rp. 168.000.000,- b. APBN sebesar Rp. -

c. Sumber dana lain yang sah sebesar Rp. -

e. Dukungan Personil

Dalam menindaklanjuti pelayanan penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dan pelayanan penegakan dan bantuan hukum Kota Madiun telah membentuk Pusat pelayanan Terpadu (PPT) Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak bekerjasama dengan relawan- relawan dari organisasi perempuan, akademisi, psikolog dan juga dari Kepolisian.

Dalam Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Tindak Kekerasan terhadap perempuan dan Anak, dibentuk Tim Pengelola Pusat Pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Kota Madiun melalui Surat Keputusan Walikota Madiun Nomor 411.2-401.204/76/2009. Dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Kepala BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Nomor 411.2-401.204/607/2009 tentang penunjukan pelaksana harian Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Korban Kekerasan terhadap perempuan dan Anak di Kota Madiun, dengan personil sebanyak 8 orang relawan dan 3 orang sekretariat. Untuk tenaga relawan berasal dari unsur Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Merdeka, PSW Universitas Widya Mandala, PSW Universitas Muhammadiyah, LSM “ Madiun Women Centre “ GOW, Konsultan Psikologi

“HAZIVA” Pengadilan Agama dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polres Madiun Kota.

f. Permasalahan dan Solusi

Secara umum permasalahan yang terjadi adalah kurangnya koordinasi

antar SKPD terkait penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Selain

(23)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 35

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

itu perlunya dukungan anggaran dari masing-masing SKPD terkait dalam melaksanakan SPM tersebut.

D. BIDANG KESEHATAN 1. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Kota Madiun, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan Kesehatan Dasar b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

2. Indikator dan Nilai Standar Pelayanan Minimal serta Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara Nasional

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU PENCAPAIAN

(TAHUN) INDIKATOR NILAI

Pelayanan

Kesehatan Dasar

Cakupan kunjungan Ibu hamil

K4 95% 2015

Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani 80% 2015 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

90% 2015

Cakupan pelayanan nifas 90% 2015 Cakupan neonatus dengan

komplikasi yang ditangani 80% 2010 Cakupan kunjungan bayi 90% 2010 Cakupan Desa/Kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI) 100% 2010

Cakupan pelayanan anak

balita 90% 2010

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

100% 2010

(24)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 36

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU PENCAPAIAN

(TAHUN) INDIKATOR NILAI

Cakupan balita gizi buruk

mendapat perawatan 100% 2010

Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat 100% 2010

Cakupan peserta KB aktif 70% 2010 Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit

 Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun

 Penemuan penderita pneumonia balita

 Penderita DBD yang ditangani

 Penemuan penderita diare

100% 2010

Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

miskin 100% 2015

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin 100% 2015

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

100% 2015

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB

Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam 100% 2015 Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif

Cakupan desa/kelurahan siaga aktif

80% 2015

3. Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan di Daerah

(25)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 37

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR INDIKATOR NILAI SPM

Pelayanan

Kesehatan Dasar

Cakupan kunjungan Ibu hamil K4

95% 98,2%

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

90% 94,7%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

100% 98,2%

Cakupan pelayanan nifas 97% 96%

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

80% 85,2%

Cakupan kunjungan bayi 90% 92,9%

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100% 100%

Cakupan pelayanan anak balita

98% 93,7%

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

100% 100%

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 100,00%

Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

100% 100%

Cakupan peserta KB aktif 100% 78,7%

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

● Penemuan Penderita AFP ≥2/

100.000 penduduk

dibawah 15 tahun

7,82

(26)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 38

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

JENIS PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL CAPAIAN INDIKATOR INDIKATOR NILAI SPM

● Penemuan penderita pneumonia balita

100% 100,30%

● Penemuan dan penanganan pasien TB BTA positif

90% 81,7%

● Penemuan dan Penanganan DBD

100% 100%

● Penanganan penderita Diare

100% 200%

Cakupan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat miskin

100% 90,2%

Pelayanan Kesehatan Rujukan

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100% 11,98%

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

100% 100%

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB

Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

100% 100%

Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif

Cakupan desa/kelurahan siaga aktif

100% 100%

Perhitungan :

a. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah ibu hamil yg memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam

kurun waktu yg sama

(27)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 39

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

2.935

= --- x 100% = 98,2%

2.988

b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan defenitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah dlm kurun waktu yg sama

566

= --- x 100% = 94,7%

598

c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah seluruh sasaran di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama

2.802

= --- x 100% = 98,2%

2.852

d. Cakupan pelayanan nifas. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Seluruh ibu nifas di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama

2.737

= --- x 100% = 96%

2.852

e. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah neonatus dengan komplikasi yg tertangani

--- x 100%

Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yg ada

(28)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 40

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

342

= --- x 100% = 85,2%

401

f. Cakupan kunjungan bayi. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama

2.485

= --- x 100% = 92,9%

2.675

g. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah desa/kelurahan UCI

--- x 100%

Seluruh desa/kelurahan 27

= --- x 100% = 100%

27

h. Cakupan Pelayanan Anak Balita. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama

9.801

= --- x 100% = 93,7%

10.465

i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yg mendapat MP-ASI

--- x 100%

Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

(29)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 41

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

54

= --- x 100% = 100 % 54

j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah balita gizi buruk yg dirawat

--- x 100%

Jumlah balita gizi buruk 26

= --- x 100% = 100%

26

k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah murid SD dan setingkat yg diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

3.576

= --- x 100% = 100%

3.576

l. Cakupan peserta KB aktif. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah PUS yg menggunakan kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

--- x 100%

Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

23.244

= --- x 100% = 78,7%

29.250

m. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit.

1) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun.

Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah kasus AFP non polio yg dilaporkan

--- x 100.000

Jumlah penduduk < 15 tahun

(30)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 42

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

3

= --- x 100.000 = 7,82 38.342

2) Penemuan Penderita Pneumonia Balita. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah penderita pneumonia balita yg ditangani di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun

--- x 100%

Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama 1.115

= --- x 100% = 84,9%

1.314

3) Penemuan pasien baru TB BTA positif. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah pasien baru TB BTA yg ditemukan dan diobati dlm satu wilayah selama satu tahun

--- x 100%

Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dlm satu wilayah dlm waktu satu tahun

152

= --- x 100% = 81,7%

186

4) Penderita DBD yg ditangani. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah penderita DBD yg ditangani sesuai SOP di satu wilayah dlm waktu satu tahun

--- x 100%

Jumlah penderita DBD yg ditemukan di satu wilayah dlm waktu satu tahun yg sama

176

= --- x 100% = 100%

176

5) Penemuan penderita diare. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah penderita diare yg datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dlm waktu satu tahun

--- x 100%

Jumlah perkiraan penderita diare pada satu

wilayah tertentu dlm waktu yg sama

(31)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 43

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

(10% dari angka kesakitan diare x jmlh penduduk) 7.432

= --- x 100% = 200%

3.716

n. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah kunjungan pasien maskin di sarker strata 1

--- x 100%

Jumlah seluruh maskin di kab/kota

52.810

= --- x 100% = 90,2%

58.538

o. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin. Tingkat capaiannya adalah:

Jumlah pasien maskin di sarkes strata 2 & starta 3

--- x 100%

Jumlah masyarakat miskin

7.010

= --- x 100% = 11,98%

58.538

p. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kota. Tingkat capaiannya adalah:

Pelayanan gawat darurat level 1

--- x 100%

Jumlah RS Kota

8

= --- x 100% = 100%

8

q. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi. Tingkat capaiannya adalah:

(32)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 44

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu

--- x 100%

Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi pada

18

= --- x 100% =100%

18

r. Cakupan desa siaga aktif. Tingkat capaiannya adalah:

Jmlh desa siaga yg aktif

--- x 100%

Jumlah desa siaga yg dibentuk

27

= --- x 100% =100%

27

4. Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan pada Tahun 2014 sebesar Rp. 36.034.524,- dengan rincian sebagai berikut:

NO. SUMBER DANA ANGGARAN

1. APBD I

9,800,000

2. APBD II

35,269,794,000

3. APBN (BOK)

613,700,000

4. APBN (DEKONSENTRASI)

141,230,000

5. SUMBER LAIN

-

JUMLAH

36,034,524,000 5. Dukungan Personil

Dukungan personil yang dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan di setiap

indikator SPM yaitu antara lain:

(33)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 45

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

NO DUKUNGAN PERSONEL JUMLAH

1 Dokter Umum 20

2 Dokter Gigi 8

3 Bidan 40

4 Perawat 40

5 Perawat Gigi 15

6 Tenaga Gizi 11

7 Sarjana Kesehatan Masyrakat (Epidemiologi) 8

8 Penyuluh Kesehatan 6

9 Analis Laboratorium 14

10 Apoteker 3

11 Asisten Apoteker 25

12 Sanitarian 7

JUMLAH 197

Dalam pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan tidak bisa terlepas dari kerjasama dengan lintas sektor dan masyarakat. Lintas sektor yang dimaksud disini adalah dari tenaga kesehatan yang berada di Rumah Sakit baik RS swasta maupun milik pemerintah, Laboratorium dan Kinik milik swasta, Bidan Praktek Swasta, BPM KB dan KP Kota Madiun, sedangkan peran masyarakat disini adalah bantuan tenaga dari kader- kader Posyandu yang ada di masing-masing Kelurahan.

6. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi yang dihadapi pada indikator SPM yang belum mencapai target adalah :

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. Tetapi tetap perlu ditingkatkan untuk mendapatkan capaian lebih tinggi.

2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun.

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

a. Permasalahan

Di Kota Madiun tidak ada dukun beranak, semua ibu melahirkan pasti ditolong oleh tenaga kesehatan. Adapun capaian tidak mencapai 100%

disebabkan adanya ibu hamil dari penduduk Kota Madiun yang tidak

(34)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 46

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

melahirkan di pelayanan kesehatan di Kota Madiun, sehingga capaian kinerja pelayanan tidak masuk ke wilayah Kota Madiun.

b. Solusi

Perlu adanya inovasi dalam hal pelayanan kesehatan sehingga ibu hamil yang ingin melahirkan lebih cenderung ke pelayanan kesehatan di Kota Madiun.

4. Cakupan pelayanan nifas a. Permasalahan

1. Ibu Nifas tidak memenuhi persyaratan paripurna nifas dimana masih ada yang belum mengikuti KB pasca nifas.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan pasca melahirkan.

b. Solusi

1. Pemberian KB pasca persalinan.

2. Meningkatkan penyuluhan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan kader Posyandu tentang kesehatan pasca melahirkan. Penyuluhan bisa dilaksanakan dengan lebih inovasi yaitu iklan pengetahun di siaran radio dan televisi.

5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun. Tetapi tetap perlu ditingkatkan untuk mendapatkan capaian lebih tinggi.

6. Cakupan kunjungan bayi

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun.

7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah melebihi target SPM di Kota Madiun.

8. Cakupan pelayanan anak balita a. Permasalahan

1. Masih adanya balita yang tidak datang menimbang ke sarana pelayanan kesehatan secara teratur sehingga tidak mencapai paripurna balita.

2. Pelaksanaan skrining DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang) belum

dapat dilaksanakan dengan maksimal.

(35)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 47

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

b. Solusi

1. Dilaksanakannya refreshing pada kader Posyandu untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan balita paripurna, dilaksanakannya penyuluhan secara teratur pada masyarakat yang dilakukan olrh petugas kesehatan atau kader posyandu serta dilaksanakannya skrening kesehatan di TK atau PAUD.

2. Diadakannya pelatihan DDTK bagi guru TK dan kader Posyandu.

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah sesuai dengan target SPM di Kota Madiun

10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada karena capaian target sudah sesuai SPM di Kota Madiun

11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

Permasalahan dan solusi di indikator ini tidak ada capaian target sudah sesuai dengan target SPM di Kota Madiun

12. Cakupan peserta KB aktif a. Permasalahan

Masih adanya Pasangan Usia Subur yang belum KB dan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi karena rendahnya pengetahuan reproduksi di usia remaja.

b. Solusi

Berkoordinasi dengan PLKB tentang validasi data dan konseling KB pada PUS serta lebih ditingkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi pada PUS dan usia remaja.

13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit a. Penemuan penderita AFP

Capaian kinerja untuk indikator ini sudah sesuai dengan target SPM di Kota Madiun dan capaiannya mengalami peningkatan dibandingkan pada Tahun 2013.

b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 1) Permasalahan

 Kurang tertibnya petugas dalam pelakanaan tatalaksana

penemuan penderita Pneumonia sehingga tidak terjarinya

penderita Pneumonia secara keseluruhan.

(36)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 48

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

 Kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih sehingga penemuan penderita Pneumonia tidak optimal.

2) Solusi

 Adanya pelatihan dan refreshing pada tenaga kesehatan tentang tatalaksana pemeriksaan Pneumonia.

 Penambahan tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas dan Rumah Sakit

c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 1) Permasalahan

 Masih ditemukannya suspek TB yang tidak mau dirujuk untuk periksa dahak (stigma masih tinggi)

 Kecenderungan penderita untuk drop out dalam minum obat karena merasa sudah sembuh sehingga tidak menyelesaikan pengobatan.

 Di Rumah Sakit milik pemerintah kota masih belum tersedianya Dokter Spesialis Paru yang menangani TB secara optimal, selama ini masih menggunakan jasa dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam.

 Kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dengan sistem pencatatan dan pelaporan penderita TB sehingga banyak pasien TB yang lolos dari pencatatan.

 Penemuan penderita TB yang berasal dari luar kota pada Tahun 2014 dikembalikan ke asal tempat tinggal penderita, hal tersebut dilakukan supaya tenega kesehatan terdekat dengan tempat tinggal pasien bisa lebih intensif dalam pemantauan pengobatan penderita, sehingga drop out minum obat bisa diperkecil kejadiannya.

2) Solusi

 Peningkatan pengetahuan penyakit TB dengan cara penyuluhan kepada suspek TB, kelompok resiko tinggi dan masyarakat.

 Meningkatkan motivasi penderita baik melalui peran kader sebagai PMO atau pada penderita sebelum diobati.

 Pada Tahun 2015 sudah direncanakan adanya Dokter spesialis

Paru di RS milik pemerintah Kota Madiun.

(37)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 49

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

 Ditingkatkan pelaksanaan refeshing dan monitoring dari Dinas Kesehatan sebagai koordinator pelaksanaan sehingga petugas di pelayanan kesehatan lebih taat dalam pelaksanaan tatalaksana pencatatan dan pelaporan penderita TB.

 Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di luar wilayah dalam pengobatan pasien TB.

d. Penemuan dan penanganan DBD

Pada indikator ini pencapaian kinerja telah sesuai dengan target SPM Kota Madiun yaitu 100% tetapi masih terus ditinggatkan kewaspadaan DBD di masyarakat, yaitu pembiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ditanamkan sejak dini.

e. Penanganan penderita diare

Pencapaian kinerja pada indikator ini telah mencapai target SPM Kota Madiun yaitu 200%. Pencapaian yang melebihi 100% ini berkaitan karena perubahan pada sasaran Perkiraan penderita diare yaitu 214/1.000 x jumlah penduduk, sedangkan terget penemuan penderita diare 10% x Perkiraan penderita.

Data yang diperoleh merupakan data dari pasien yang berobat di sarana pelayanan kesehatan di Kota Madiun baik dari pasien penduduk Kota Madiun dan pasien penduduk diluar kota, sehingga melebihi target penemuan penderita Diare di Kota Madiun. Selain itu data yang diperoleh juga mendapatkan data laporan dari Kader Posyandu yang berasal dari informasi warga adanya salah satu warga yang menderita Diare.

14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin a. Permasalahan

Masih adanya pasien masyarakat miskin yang masih belum menggunakan pelayanan kesehatan dasar.

b. Solusi

Memberikan informasi ke masyarakat miskin yang belum menggunakan pelayanan kesehatan, jenis-jenis pelayanan kesehatan apa saja yang bisa diperoleh apabila menggunakan kartu Jamkesmas dan Jamkesda.

15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin

a. Permasalahan

(38)

LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN 50

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KOTA MADIUN TAHUN 2014

 Dengan dilaksanakannya Sistem JKN oleh BPJS sehingga data pasien Jamkesmas dimasukkan ke dalam data BPJS dimana didalamnya tidak terpilah jenis jaminan kesehatan di dalamnya, jaminan kesehatan bisa berasal dari Jamkesmas, Askes, Asuransi TNI Polri dan jaminan kesehatan lainnya.

 Kesulitan dalam mendapatkan data capaian dimana data yang diperoleh merupakan data dari laporan kunjungan dari Puskesmas yang diberi rujukan ke Rumah Sakit, sehingga data tidak dapat menggambarkan sistem rujukan pasien jaminan kesehatan di Kota Madiun. Sistem rujukan selain dari Puskesmas juga berasal dari Dokter Keluarga.

b. Solusi

 Berkoordinasi dengan pihak terkait dalam pemecahannya karena berkaitan dengan kebijakan dalam hal pelaporan.

 Perlunya pengkajian ulang dalam pelaksanaan indikator ini karena setiap tahun kendala selalu sama yaitu cara pengambilan data.

16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota

Tidak ada permasalahan karena seluruh Rumah Sakit di Kot Madiun sudah memenuhi persyaratan gawat darurat level 1. Pada Tahun 2014 jumlah Rumah Sakit di Kota Madiun menjadi 8 RS, kesemuanya sudah memenuhi persyaratan gawat darurat level 1.

17. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jamk

Pencapaian kinerja pada indikator ini sudah sesuai dengan target SPM Kota Madiun yaitu 100%. Pencapaian ini dikarenakan sudah adanyakan kesadaran dari masyarakat dalam pelaporan KLB dan penanganan gerak cepat dari petugas kesehatan dalam menangani KLB.

18. Cakupan desa siaga

Permasalahan dan Solusi untuk indikator SPM ini masih belum terlihat

karena cakupan di setiap tahunnya sudah 100%.

Referensi

Dokumen terkait

Prima Tani bertujuan untuk mempercepat waktu, meningkatkan kadar dan memperluas prevalensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan

Untuk mengetahui keterkaitan aktivitas matahari dengan gangguan geomagnet, dalam tulisan ini akan dianalisa gangguan geomagnet yang teramati di Stasiun

Penderita mengetahui bahwa perbuatan dan pikirannya itu tidak masuk akal, tidak pada tempatnya atau tidak sesuai dengan keadaan, tetapi ia tidak dapat menghilangkan dan ia juga tidak

Selanjutnya pada tugas 7.5 diharapkan output yang dihasilkan adalah Arduino mampu menerima data karakter huruf dari keyboard PC dan mengkonversi menjadi huruf capital atau

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) melalui model pembelajaran Wide Game terbukti dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik, perkembangan

Berdasarkan konteks kalimat dan historis tersebut dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut berbicara tentang kepemimpinan laki- laki atas perempuan dalam ranah domestik atau rumah

Pengembalian biaya transfer dilakukan atas permintaan tertulis pengirim jika transfer uang tidak tersedia bagi penerima dalam waktu yang telah ditetapkan untuk