LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Formulir Wawancara
Lembar Observasi
FORMULIR WAWANCARA Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung
Hari/Tanggal : Narasumber : Jabatan :
1. Apakah ada rencana pengembangan wisata budaya di Kota Bandar Lampung? Jika iya, di manakah dan rencana seperti apa yang dibuat?
2. Bagaimana peran dan dukungan pemerintah dalam pengembangan wisata budaya di Kota Bandar Lampung?
3. Kendala seperti apa yang kerap dihadapi dalam pengembangan wisata budaya?
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya Kampung Adat Negeri Olok Gading di Kota Bandar Lampung?
5. Apakah ada rencana pengembangan pariwisata oleh pemerintah di Negeri Olok Gading?
6. Upaya seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menjaga dan melestarikan cagar budaya yang terdapat di Negeri Olok Gading?
7. Adakah ada informasi ataupun promosi yang membertitahukan kepada khalayak ramai bahwa masih terdapatnya cagar budaya di Negeri Olok Gading?
8. Apakah menurut Bapak/Ibu fasilitas dan pelayanan yang terdapat di sekitar Negeri Olok Gading sudah cukup mendukung guna pengembangan wisata budaya?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
FORMULIR WAWANCARA Kecamatan Teluk Betung Barat
Hari/Tanggal : Narasumber : Jabatan :
1. Bagaimana persebaran masyarakat di Kecamatan Teluk Betung Barat?
2. Di kecamatan ini khususnya di Kelurahan Negeri Olok Gading dan Kelurahan Kuripan, terkenal banyak ditempati oleh masyarakat Suku Lampung, bagaimana sejarahnya Suku Lampung berkumpul dan membuat permukiman di sana?
3. Pada kecamatan ini terdapat bangunan cagar budaya yaitu Lamban Dalom Marga Balak, selain itu apakah terdapat peninggalan sejarah lainnya?
4. Apakah daerah sekitar Lamban Dalom tersebut memang dijuluki kampung di mana Suku Lampung tinggal?
5. Adakah upaya dari pemerintah dalam melestarikan budaya atau mengembangkan wilayah perkampungan tersebut?
FORMULIR WAWANCARA Kelurahan Negeri Olok Gading Hari/Tanggal :
Narasumber : Jabatan :
1. Bagaimana sejarah Kampung Adat Negeri Olok Gading dan rumah adat Lamban Dalom Marga Balak?
2. Apakah benar Negeri Olok Gading merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Kota Bandar Lampung?
3. Apakah di Kampung ini kerap melaksanakan acara-acara adat dan budaya?
4. Apakah ada bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya terhadap Kampung Aadat Negeri Olok Gading?
5. Apakah terdapat keringan PBB khusus terhadap bangunan tradisional yang ada di Kampung Adat Negeri Olok Gading?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
FORMULIR WAWANCARA Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat Hari/Tanggal :
Narasumber : Jabatan :
1. Bagaimana sejarah Kampung Adat Negeri Olok Gading dan rumah adat Lamban Dalom Marga Balak?
2. Apakah yang membedakan wilayah kapung ini dengan sekitarnya dan bagaimanakah pembagian wilayah yang termasuk bagian kampung Negeri Olok Gading ini?
3. Apa filosofi atau makna dari bangunan rumah tradisional Lampung di Kampung Adat Negeri Olok Gading?
4. Apa saja tradisi adat yang masih sering dilakukan di Negeri Olok Gading ini?
5. Bagaimana penerapan Pi’il Pesenggiri di Negeri Olok Gading?
6. Apakah Lamban Dalom kerap dijadikan lokasi foto oleh masyarakat umum?
7. Adakah rencana pengembangan Kampung Adat Negeri Olok Gading dan Lamban Dalom Marga Balak menjadi daya tarik wisata budaya oleh masyarakat maupun oleh pemerintah?
8. Apakah ada perayaan, upacara adat, kesenian, tradisi ataupun jenis kulinari yang menarik masyarakat untuk mengunjungi atau melihat-lihat?
9. Bagaimana upaya masyarakat dalam melestarikan kebudayaan yang ada serta cagar budaya Lamban Dalom Marga Balak?
10. Apakah ada komunitas-komunitas yang bergerak dalam pelestarian budaya di Negeri Olok Gading ini?
LEMBAR OBSERVASI Kampung Adat Negeri Olok Gading Petunjuk Observasi:
Hidupkan GPS pada gawai, pastikan lokasi pada gawai sudah menyala sehingga foto yang diambil memiliki titik koordinat.
Ambil foto tepat pada lokasi yang ingin diambil titik koordinatnya, dilarang mengambil foto dari jarak jauh.
Berikan kondisi eksisting pada kolom keterangan.
Identitas Observer Nama : Hari/Tanggal :
I. Karakteristik Kampung Adat Negeri Olok Gading
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
II. Potensi Kampung Adat Negeri Olok Gading
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
LAMPIRAN B
Transkrip Wawancara
Rekap Observasi
FORMULIR WAWANCARA Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung
Hari, Tanggal : Rabu, 03 Februari 2021 Narasumber : Dirmansyah, S.T., M. PSDA.
Jabatan : Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung
Kode : A-0…
1. Apakah ada rencana pengembangan wisata budaya di Kota Bandar Lampung? Jika iya, di manakah dan rencana seperti apa yang dibuat?
Jawaban:
Sudah ada beberapa rencana, diantaranya ialah di Kedamaian dan di Negeri Olok Gading. Rencananya kedua tempat tersebut akan menjadi suatu daya tarik wisata budaya dan pusat kerajinan tangan khas Lampung. Sudah selesai juga dibangun gapura pintu masuknya oleh pemerintah Kota Bandar Lampung. (A-01)
2. Bagaimana peran dan dukungan pemerintah dalam pengembangan wisata budaya di Kota Bandar Lampung?
Jawaban:
Bentuk peran dan dukungan pemerintah antara lain ialah dengan memperbaiki infrastruktur pariwisata pendukung dan melakukan promosi mengenai adanya kampung ini. Pemerintah juga turut serta memberikan bantuan bagi perawatan peninggalan cagar budaya yang ada. (A-02)
3. Kendala seperti apa yang kerap dihadapi dalam pengembangan wisata budaya?
Jawaban:
Saat ini banyak sekali jenis pariwisata yang berkembang. Minat masyarakat dalam berwisata juga berbeda-beda. Pariwisata budaya memang cukup diminati, tetapi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
banyak jenis pariwisata sejenis yang sudah lebih maju dan lebih diminati. Selain itu, banyak juga beberapa peninggalan yang sudah mulai bergeser ke modern, contohnya rumah adat. Rumah-rumah itu sudah banyak yang direnov jadi rumah modern. Oleh karena itu pemerintah berusaha memberikan bantuan juga agar peninggalan budaya yang ada tetap terjaga dan terawat. (A-03)
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya Kampung Adat Negeri Olok Gading di Kota Bandar Lampung?
Jawaban:
Ya, itu seperti yang disebutkan tadi, merupakan salah satu yang berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya. (A-04)
5. Apakah ada rencana pengembangan pariwisata oleh pemerintah di Negeri Olok Gading?
Jawaban:
Rencana memang sudah ada, bahkan juga sudah masuk di RTRW Kota Bandar Lampung dan sudah masuk ke dalam Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
520 tahun 2017 tentang Penetapan Destinasi Pariwisata di Wilayah Kota Bandar Lampung. Dalam RIPPDA Kota Bandar Lampung juga sudah masuk menjadi salah satu destinasi wisata, Cuma kalau RIPPDA ini masih dalam proses di-perda- kan. Untuk realisasi belum sepenuhnya terlaksana dikarenakan ada beberapa kendala. (A-05)
6. Upaya seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menjaga dan melestarikan cagar budaya yang terdapat di Negeri Olok Gading?
Jawaban:
Pemerintah ikut memberikan bantuan perawatan, pelestarian, dan juga merenovasi bagian cagar budaya yang sudah ada kerusakan. Contohnya renovasi Lamban Dalom pada waktu itu, ialah renovasi yang bantuannya berasal dari pemerintah Kota Bandar Lampung. (A-06)
7. Adakah ada informasi ataupun promosi yang membertitahukan kepada khalayak ramai bahwa masih terdapatnya cagar budaya di Negeri Olok Gading?
Jawab:
Untuk informasi mengenai cagar budaya di Negeri Olok Gading sudah terdapat booklet yang berisi informasi dan gambaran mengenai cagar budaya yang ada di sana. Namun penyebaran booklet tersebut masih terbatas tidak semua masyarakat dapat booklet tersebut, haya di acara-acara pariwisata atau budaya saja. (A-07)
8. Apakah menurut Bapak/Ibu fasilitas dan pelayanan yang terdapat di sekitar Negeri Olok Gading sudah cukup mendukung guna pengembangan wisata budaya?
Jawab:
Menurut saya pribadi, fasilitas yang ada sudah cukup bagus. Tetapi memang masih harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih bisa mendukung pengembangan daya tarik wisata budaya secara optimal. (A-08)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
FORMULIR WAWANCARA Kecamatan Teluk Betung Barat
Hari/Tanggal : Senin, 22 Februari 2021
Narasumber : Idham Basyar Syahputra, S.H.
Jabatan : Camat Teluk Betung Barat Kode : B-0…
1. Bagaimana persebaran masyarakat di Kecamatan Teluk Betung Barat?
Jawaban:
Masyarakat di sini menyebar merata, terdiri dari beragam ras, suku, dan agama.
(B-01)
2. Di kecamatan ini khususnya di Kelurahan Negeri Olok Gading dan Kelurahan Kuripan, terkenal banyak ditempati oleh masyarakat Suku Lampung, bagaimana sejarahnya Suku Lampung berkumpul dan membuat permukiman di sana?
Jawaban:
Benar, dua kelurahan itu memang mayoritas Suku Lampung. Untuk sejarah detail tidak terlalu memahami, tapi berdsarkan pengetahuan, kampung tersebut merupakan kampung tua. Kampung itu sudah berdiri sejak zaman Belanda masih di Indonesia. Kalau mau sejarah detail, bisa ditanyakan di sana, mereka masih punya raja-raja dan pengeran yang tentunya lebih tau sejarahnya. (B-02)
3. Pada kecamatan ini terdapat bangunan cagar budaya yaitu Lamban Dalom Marga Balak, selain itu apakah terdapat peninggalan sejarah lainnya?
Jawaban:
Ya ada. Ada mercusuar dan jangkar Kapal De Brow, Bendungan Sumur Putri. Dan banyak lainnya yang berdekatan, namun secara administrasi memang bukan wilayah Teluk Betung Barat lagi. (B-03)
4. Apakah daerah sekitar Lamban Dalom tersebut memang dijuluki kampung di mana Suku Lampung tinggal?
Jawaban:
Ya betul. Di sana memang mayoritas Lampung, meski terdapat pula suku bangsa yang lainnya. Di sana juga adat-adatnya masih sangat kental begitu, banyak acara- acara. Acara-acaranya cukup besar juga, kadang acara yang diadakan pemkot, pernah juga acara dari pemprov. (B-04)
5. Adakah upaya dari pemerintah dalam melestarikan budaya atau mengembangkan wilayah perkampungan tersebut?
Jawaban:
Ya sudah ada, berupa bantuan dan perbaikan serta renovasi pada cagar budaya yang rusak. (B-05)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
FORMULIR WAWANCARA Kelurahan Negeri Olok Gading
Hari, Tanggal : Kamis, 18 Februari 2021 Narasumber : Despan Yusfadli, S.E.
Jabatan : Lurah Negeri Olok Gading
Kode : C-0…
1. Bagaimana sejarah Kampung Adat Negeri Olok Gading dan rumah adat Lamban Dalom Marga Balak?
Jawaban:
Kampung ini merupakan kampung tua yang mayoritas bersuku Lampung.
Kampung Negeri Olok Gading memang masuk wilayah administrasi Kelurahan Negeri Olok Gading. Tapi Negeri Olok Gading yang merupakan kampung Lampung itu memiliki wilayah sendiri dan sepertinya jika tidak salah beberapa bagian wilayah Kuripan juga masuk di dalamnya. Jikalau rumah adat tersebut, merupakan rumah adat yang menjadi pusat kampung. (C-01)
2. Apakah benar Negeri Olok Gading merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Kota Bandar Lampung?
Jawaban:
Ya benar, kalau dilihat itu begitu masuk ke wilayah Negeri Olok Gading kan sudah ada gapuranya bertuliskan selamat datang. Karena memang kampung ini menjadi salah satu cagar budaya di Kota Bandar Lampung bersama dengan kampung Lampung yang ada di Kedamaian dan kampung-kampung lainnya. (C-02)
3. Apakah di Kampng ini kerap melaksanakan acara-acara adat dan budaya?
Jawaban:
Sering, tapi itu dulu ya, sebelum ada virus ini. Kalau ada pernikahan itu juga pasti, tidak mungkin tidak ada acara adatnya, bahkan ramai sekali dan terkadang menutup jalan serta banyak yang menonton. Tidak jarang juga kepala daerah di Lampung ini sering berkunjung, seperti Bapak Herman HN dan Bapak Arinal Djunaidi. Beliau berdua juga bersuku Lampung jadi mengerti budaya-budaya Lampung sehingga kadang ikut serta dalam acara tersebut. (C-03)
4. Apa ada bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya terhadap Kampung Adat Negeri Olok Gading?
Jawaban:
Ada. Ya itu tadi contohnya seperti gapura, pelestarian budaya dan cagar budaya.
Serta perbaikan dan perawatan terhadap peninggalan budaya yang ada. Terdapat pula rencana pengembangan pariwisata dari pemerintah. Lengkapnya ditanyakan saja ke dinas terkait. (C-04)
5. Apakah terdapat keringan PBB khusus terhadap bangunan tradisional yang ada di Kampung Adat Negeri Olok Gading?
Jawaban:
Keringan pajak di sini lebih ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu dan terdampak COVID-19. Kebijakan ini untuk pembayaran PBB yang berada dibawah Rp. 150.000. Sedangkan pembayaran PBB dengan nilai Rp. 150.000 – Rp. 300.000, ada potongan 50%. Jadi masyarakat wajib pajak yang berada pada kategori kelas bawah tidak perlu bayar. Pemilik rumah tradisional terdapat juga yang kurang mampu, sehingga ada pula masyarakat pemilik rumah tradisional yang mendapat bantuan keringanan pajak seperti itu. (C-05)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
FORMULIR WAWANCARA Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat
Hari, Tanggal : Selasa, 02 Februari 2021 Narasumber : Helmi gelar Dalom
Jabatan : Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat
Kode : D-0…
1. Bagaimana sejarah Kampung Adat Negeri Olok Gading dan rumah adat Lamban Dalom Marga Balak?
Jawaban:
Pada zaman dahulu sekitar awal 1600an kampung ini didirikan oleh bangsawan Lampung Pesisir. Awalnya kampung ini merupakan kampung yang ada karena adanya perdagangan di pelabuhan dan bernama Kampung Negeri. Setelah tsunami, kampung ini banyak mengalami kerusakan, sehingga banyak ditinggalkan penduduk. Setelah beberapa tahun penduduk kembali lagi dan memperbaiki kampung ini dan bergabung dengan penduduk Olok Gading. Untuk Lamban Dalom, merupakan rumah adat Lampung Pesisir yang dimiliki oleh pendiri kampung ini. Rumah itu sudah tua umurnya, rumah ini sudah berdiri sebelum Gunung Krakatau meletus tahun 1883, sehingga diperkirakan Lamban Dalom sudah berdiri sebelum abad ke-19. Pada saat Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami, Lamban Dalom mengalami beberapa kerusakan namun tak separah rumah-rumah di sekitarnya yang rata dengan tanah. (D-01)
2. Apakah yang membedakan wilayah kampung ini dengan sekitarnya dan bagaimanakah pembagian wilayah yang termasuk bagian kampung Negeri Olok Gading ini?
Jawaban:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
Kampung ini pusatnya itu ada di sepanjang Jl. Dr. Setiabudi dan wilayah di dalamnya, termasuk Lamban Dalom pun juga ada di sana. Yang menjadi pembeda itu dapat dilihat dari rumah-rumahnya, yang masih ada rumah-rumah tradisional Lampung itu masih termasuk kampung ini. (D-02)
3. Apa filosofi atau makna dari bangunan rumah tradisional Lampung di Kampung Adat Negeri Olok Gading?
Konsep filosofi rumah terbagi menjadi 3 bagian yaitu bah lamban, lantai/ghesi dan pemugungan. Bagian lantai/ghesi adalah bagian dari kediaman pemilik rumah.
Pemilik rumah memiliki aturan standar untuk ruangan, termasuk ruang selempang, ruang kasa, ruang tirus dan pegangan. Ada aturan untuk ruangan berbentuk tirus (kamar) yaitu lebar rumah adalah 5 kali lebar ruangan, dan panjang regulernya adalah 4 kali lebih kecil dari panjang rumah. Selain itu, pada Lamban Dalom terdapat beberapa dekorasi seperti tighai dan pagar yang menggunakan corak ketupat. Rumah tradisional ini pada zaman dahulu kan dibangun karena masih hutan semua, jadi dibuat seperti rumah panggung begitu. Untuk berjaga-jaga dari serangan binatang dan kalau-kalau ada banjir datang. Kalau dilihat juga kan, rumah-rumah tradisional di sini rata-rata cukup mepet dan halaman ada yang menyatu. Itu karena umumnya masyarakat sini masih sekelik artinya masih saudara, jadi senang tinggal berdekatan sama saudara dan ramai begitu ya. (D-03)
4. Apa saja tradisi adat yang masih sering dilakukan di Negeri Olok Gading ini?
Jawaban:
Kalau tradisi adat cukup banyak yang sering dilakukan. Apalagi di prosesi pernikahan itu banyak macamnya. Contohnya arakan pernikahan atau disebut Ngarak Maju, ada juga Manjau Pedom. Kalau memasuki bulan Ramadhan ada
tradisi khusus namanya Belangiran atau tradisi membersihkan diri sebagai simbol penyucian karena akan memasuki bulan suci. (D-04)
5. Bagaimana penerapan Piil Pesenggiri di Negeri Olok Gading?
Biasanya diterapkan sederhana saja pada kehidupan sehari-hari, seperti masyarakat Lampung pada umumnya saja. Kalau Bejuluk Beadek itu artinya seperti diberi nama baru (gelar) yang berbeda dengan nama kecilnya. Yang kedua itu ada Nemui Nyimah, ini berarti kita itu orangnya terbuka ya, ramah dengan sekitar baik bertamu ke orang atupun ada yang bertamu di kita. Kalau Nengah Nyappur itu kita mengartikannya sebagai pandai bergaul, artinya pintar membawa diri, ketika kita di tempat A maka kita ikut seperti A, beradaptasi dan sebagainya.
Nah, kalau Sakai Sambaian penerapannya lebih ke gotong royong, kerja bhakti dan kita saling bantu antar sesama. (D-05)
6. Apakah Lamban Dalom kerap dijadikan lokasi foto oleh masyarakat umum?
Jawaban:
Ya cukup sering, apalagi sebelum pandemi. Biasanya ada yang lewat terus berfoto atau melihat-lihat. Sering juga ada acara kebudayaan oleh pemerintah ataupun pertemuan di sana. Lamban Dalom ini kan juga bisa dikatakan sebagai pusat sekaligus penanda begitu. Lamban Dalom menjadi penanda, bahwa ini lho Kampung Negeri Olok Gading itu. Lamban ini juga bisa dibilang yang paling menonjol dari rumah-rumah tradisional yang lain karena lebih mewah, sehingga mudah mengenalinya. (D-06)
7. Apakah ada perayaan, upacara adat, kesenian, tradisi ataupun jenis kulinari yang menarik masyarakat untuk mengunjungi atau melihat-lihat?
Jawaban:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
Ya, ada. Upacara atau tradisi itu yang ramai jadi masyarakat terkadang penasaran dan ingin melihat-lihat atau mengambil foto dan video. Contohnya sehabis ada upacara pernikahan ada arak-arakan, kemudian ada pula tari bedana atau sembah, ada pula bela diri khas tradisional sini. Kalo untuk makanan, seperti makanan khas Lampung pada umumnya, ada seruit, tiyung dan iwa bakar. (D-08)
8. Bagaimana upaya masyarakat dalam melestarikan kebudayaan yang ada serta cagar budaya Lamban Dalom Marga Balak?
Jawaban:
Masyarakat sini kalau berbicara kesenian masih kental. Kami pun mempunyai sanggar seni sendiri yang kerap tampil dimana-mana, mewakili Lampung di acara budaya di Jakarta juga pernah. Kalau ada acara adat, kesenian itu pasti tidak pernah lewat. Masyarakat melestarikan dengan tidak melupakan budaya serta dan mengajarkannya turun-temurun. Kalau untuk Lamban Dalom, masyarakat turut serta membantu setiap ada perbaikan atau renovasi bersama-sama dengan pemerintah. (D-09)
9. Apakah ada komunitas-komunitas yang bergerak dalam pelestarian budaya di Negeri Olok Gading ini?
Jawaban:
Kalau disebut komunitas, tidak dapat mengatakan iya atau tidaknya. Tetapi untuk yang mengurusi keberlangsungan seni-seni ataupun tetua adat yang mengurusi budaya dan tradisi itu memang ada. Di kampung ini, masih terdapat “raja” dan bawah-bawahannya lebih seperti struktur organisasi, namun apakah dapat disebut sebagai komunitas atau tidaknya, itu yang tidak tau. (D-010)
FORMULIR WAWANCARA Masyarakat Negeri Olok Gading
Hari, Tanggal : Rabu, 17 Februari 2021 Narasumber : Sarkandi Saleh
Jabatan : Tokoh Adat
Kode : E-0…
1. Bagaimana sejarah berdirinya Negeri Olok Gading?
Jawaban:
Dulunya kampung ini didirikan oleh orang Lampung yang berasal dari daerah Bengkunat, kampung ini didirikan sebagai kebandaran dan terdiri dari tiga marga sehingga banyak budaya dan adatnya. Kebandaran ini didirikan dekat pusat perdagangan yang pada waktu itu terletak di Teluk Lampung. Kalau pada Bahasa Indonesia, kebandaran ini artinya kampung, begitu ya. Kampung ini sempat ditinggalkan karena tsunami, tetapi beberapa tahun kemudian mulai normal kembali.Nah, pada saat Belanda itu masih menjajah dan berada di sini, kampung ini kemudian dijadikan sebagai wilayah administasi di bawah keresidenan Teloekbetoeng, kalau sekarang mungkin bisa dikatakan sebagai wilayah administrasi setingkat kecamatan ya. Begitulah sampai saat ini kampung ini masih melestarikan budaya dan tradisi adat, sekarang pun Negeri Olok Gading telah menjadi kelurahan tersendiri. (E-01)
2. Apakah Adakah rencana pengembangan Kampung Adat Negeri Olok Gading menjadi daya tarik wisata budaya oleh masyarakat maupun oleh pemerintah?
Jawaban:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
Dari pemerintah sepertinya ada dan sudah dibangun gapura juga, berarti memang rencana tersebut benar adanya. Kalau kami masyarakat ini mengikuti arahan pemerintah saja dibuat bagaimananya. (E-02)
3. Apakah ada perayaan, upacara adat, kesenian, tradisi ataupun jenis kulinari yang menarik masyarakat untuk mengunjungi atau melihat-lihat?
Jawaban:
Ya, perayaan dan arakan semacam itu banyak yang menonton. Masyarakat sering mengambil foto dan video prosesi acaranya, terkadang dipasang di FB atau status di WA. Kalau ada perayaan juga banyak makanannya, kue-kue yang disebut juadah, atau makan-makanan berat juga ada seperti seruit dan sambal terasi.
Makanan itu terhidang seperti prasmanan dan dimakan bersama, tapi kalau yang menonton ya tidak ikut makan, yang diundang atau ikut serta dalam acara saja. (E- 03)
4. Apakah ada komunitas masyarakat yang bergerak dalam pelestarian budaya di Negeri Olok Gading ini?
Jawaban:
Biasanya ada perkumpulan remaja-remaja. Mereka sering latihan tari tradisional atau alat musik tradisional bersama-sama. Namun sepertinya memang belajar saja turun-temurun budayanya agar tidak hilang. Kalau kumpulan komunitas resmi kurang tahu, namun sepengetahuan saya belum ada. (E-05).
LEMBAR OBSERVASI Kampung Adat Negeri Olok Gading Petunjuk Observasi:
Hidupkan GPS pada gawai, pastikan lokasi pada gawai sudah menyala sehingga foto yang diambil memiliki titik koordinat.
Ambil foto tepat pada lokasi yang ingin diambil titik koordinatnya, dilarang mengambil foto dari jarak jauh.
Berikan kondisi eksisting pada kolom keterangan.
Identitas Observer
Nama : Viola Elzon
Hari, Tanggal : Selasa, 19 Januari 2021 – Jumat, 19 Maret 2021
III. Karakteristik Kampung Adat Negeri Olok Gading
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
1. Landmark
Kondisi Fisik
Keunikan Landmark
Kondisi fisik bangunan landmark masih baik dan kerap dilakukan perawatan secara berkala dengan bantuan warga dan pemerintah.
Landmark di Negeri Olok Gading berupa bangunan rumah tradisional milik pendiri kampung tersebut dan sudah diwariskan turun- temurun. Landmark juga menggunakan arsitektur lokal khas Lampung dengan material utama berupa kayu dan papan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
2. Bangunan
Kondisi Fisik
Jenis Bangunan
Kondisi bangunan berupa rumah, ada yang masih baik dan ada pula yang sudah mengalami kerusakan minor.
Umumnya bangunan yang mengalami kerusakan mayor sudah diganti dengan bangunan modern.
Jenis bangunan yang ada bervariasi, terdapat bangunan yang modern, bangunan yang semi- tradisional, serta terdapat bangunan tradisional.
Bangunan tradisionalnya ialah merupakan bangunan
rumah panggung
tradisional Lampung.
3. Pola Permukiman
Pola rumah- rumah yang ada
Rumah-rumah yang terdapat di Negeri Olok Gading berebentuk linear mengikuti aliran sungai Way Kuripan dan menyebar ke tengah melalui Jl. Dr. Setiabudi dan membentuk pola grid.
IV. Potensi Kampung Adat Negeri Olok Gading
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
1. Atraksi
Rumah tradisional
Tradisi Adat
Kesenian
Rumah tradisional yang ada merupakan rumah panggung tradisional Lampung dan oleh masyarakat
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
Kuliner Lampung Pesisir kerap disebut Lamban.
Tradisi adat yang ada bermacam-macam, namun karena sedang pandemi COVID-19 sudah setahun tradisi berupa arakan ataupun festival tidak dilaksanakan.
Kesenian tradisional di Negeri Olok Gading masih lestari hingga kini, terdapat pula beberapa sanggar seni dan sanggar bela diri yang menaunginya.
Kuliner yang dijual di Negeri Olok gading terdiri dari kuliner modern, kuliner tradisional yang umum dan khas.
2. Transportasi
Akses
Kondisi Jalan
Angkutan Umum
Akses menuju Negeri Olok Gading cukup baik, hal ini juga disebabkan letak Negeri Olok Gading yang tidak jauh dari pusat kota dan dapat dijangkau drngan berbagai moda
Kondisi jalan di Negeri Olok Gading sudah beraspal dan jalanan utama cukup lebar ± 6 meter.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, E-mail: [email protected]
www.itera.ac.id
No. Observasi Indikator Keterangan Dokumentasi
Terdapat beberapa angkutan umum yang dapat dinaiki menuju Negeri Olok Gading meski angkutan tersebut tidak turun tepat di kapung tersebut, tetapi periu dilanjutkan dengan moda perjalanan lain.
3. Pelayanan
Rumah Makan
Penginapan
Tempat Ibadah
Tersedia banyak pelayanan
pendukung seperti rumah makan. Di Negeri Olok Gading rumah makan yang ada beracam-macam dari tradisional hingga modern dan ari cita rasa lokal hingga non-lokal.
Jenis penginapan yang ada di Negeri Olok Gadi terdiri mulai dari hote berbintang, wisma, homestay, dan sebagainya.
Tempat ibadah yang ada di Negeri Olok Gading di sekitarnya terdiri dari masjid, gereja, dan vihara,