INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI
MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR
SKRIPSI
Oleh :
DWI FRENSISCA W. FEBRI ULFA
NPM. 0734010063
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY INFORMATION
SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI
KOTA BOGOR
Disusun Oleh :
DWI FRENSISCA W. FEBRIA ULFA
NPM. 0734010063Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang V Tahun Akademik 2010 / 2011
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pambangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Basuki Rahmat, S.Si, MT NPT. 3 6907 06 0209 1 Pembimbing Utama
Asti Dwi Irfianti,S.Kom,M.Kom NPT. 373 020 602 131
Pembimbing Pendamping
PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY
INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL
“IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR
Disusun Oleh :
DWI FRENSISCA W. FEBRIA ULFA
NPM. 0734010063
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 10 Juni 2011
Pembimbing : 1.
Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom NPT. 37302 060 2131
Tim Penguji : 1.
Basuki Rahmat, S.Si, MT NPT. 36907 060 2091 2.
Wahyu S J Saputra, S.Kom NPT. 38608 100 2951
2.
Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs NPT. 197305 12 2005 01 2 003 3.
Rizky Parlika, S.Kom NPT. 3 8405 07 0219 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp. (031) 8706369 (Hunting). Fax. (031) 8706372 Surabaya 60294
KETERANGAN REVISI
Mahasiswa dibawah ini :Nama : Dwi Frensisca W. Febria Ulfa
NPM : 0734010063
Jurusan : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi *) PRA RENCANA (DESIGN) / SKRIPSI / TUGAS AKHIR Ujian Lisan Gelombang V, TA. 2010/2011 dengan judul :
”PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR”
Surabaya, 15 Juni 2011
Dosen Penguji yang memerintahkan Revisi :
1. Basuki Rahmat, S.Si, MT NPT. 3 6907 06 0209 1
(_______________________)
2. Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs NPT. 197305 12 2005 01 2 003
(_______________________)
3. Rizky Parlika, S.Kom NPT. 3 8405 07 0219 1
Mengetahui,
(_______________________)
Dosen Pembimbing I
Asti Dwi Irfianti,S.Kom,M.Kom NPT. 373 020 602 131
Dosen Pembimbing II
Alhamdulillah, Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas semua Rahmat, Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Penerapan Billing System dan DIS (Display Information System) pada Unit Jasa Cuci Mobil IMAGE Car Wash di Kota Bogor” ini dengan baik.
Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, 15 Juni 2011
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan benar.
Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang berharga ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan FTI, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur juga selaku Dosen Penguji I pada saat Ujian Lisan.
3. Ibu Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.kom selaku Dosen Pembimbing I Skripsi atas segala do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama penyelesaian Skripsi.
4. Bapak Wahyu S J Saputra, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II Skripsi atas segala do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama penyelesaian Skripsi.
5. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT, Ibu Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs, Bapak Rizky Parlika, S.Kom selaku Dosen Penguji Seminar TA yang banyak memberi masukan yang berguna kepada penulis selama revisi.
skripsi ini segera terselesaikan.
8. Keluarga Adi Hermawan, yang selalu membantu pengerjaan aplikasi ini dan memberikan masukkan guna untuk memperlancar skripsi
9. Kakak-kakakku mas Gambar, mas Erik dan adik tersayang Trias, terima kasih atas do’a serta dukungannya selama proses mengerjakan Skripsi ini dan aku sayang kalian semua.
10.Keluarga Luluk Suharwati, yang mau meminjamkan print untuk penyusun pakai mencetak skripsi ini dan doa yang selalu terpanjatkan.
11.Teman- teman Teknik Informatika angkatan 2011 rhina, lian, april, nanda, novita, hayu, chanif, faiq, didit, aldo, novihendra, sanggra, rizal, atik,widya, adi dll. Teman bermain Randie, fika, tya, upid, andreas, novi, irul, erlinda dan semua orang yang berhubungan baik dengan penyusun yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas do’a dan dukungannya selama ini serta terimakasih atas pertemanannya.
12.Enrique Iglesias dan Bruno Mars yang lagunya selalu menemani penyusun dalam pembuatan skripsi ini.
13.Yang paling berjasa tapi tidak merasa paling berjasa My Laptop Asus yang sering penyusun maki di kala aplikasi mengalami error. Super Terimakasih.
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
2.5.Latar Belakang ... 1
2.5.Perumusan Masalah ... 2
2.5.Batasan Masalah ... 3
2.5.Tujuan ... 3
2.5.Manfaat ... 3
2.5.Metode Penelitian ... 4
2.5.Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi………8
2.1.1 Pengertian Sistem ... 8
2.1.2 Pengertian Informasi………... 8
2.1.3Pengertian Sistem Informasi ... 9
2.2. Sistem Billing………... 10
2.2.1 Bentuk Sistem Billing ... 10
2.2.2 Kelebihan Sistem Billing ... 10
2.2.3 Kekurangan Sistem Billing ... 11
2.3. NET Framework ………11
2.3..Common Language Runtime (CLR) ... 12
2.4SQL Server 2000 ... 13
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20
2.5.Analisis Sistem ... 20
2.5.Analisis Kebutuhan ... 20
3.3..Spesifikasi Kebutuhan Sistem ... 20
3.3..Level Pengguna dan Hak Akses ... 20
3.3.6 Konseptual Data Model……….35
3.3.7 Model Data Fisik………...36
3.4. Basis Data ... 36
3.5. Implementasi Antar Muka... 44
3.5.1. Desain Halaman Utama Administrator ... 44
3.5.2. Desain Halaman Utama Cashier ... 46
3.5.3. Desain Halaman Utama Petugas Cuci ... 46
BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ... …….. 47
4.1. Lingkungan Pemrograman ... 47
4.2. Implementasi Program ... 47
4.2.1. Implementasi Koneksi Database ... 48
4.2.2. Implementasi Proses Login Admin ... 49
4.3. Implementasi Aplikasi Desain Antar Muka ... 50
4.3.1. Form Halaman Utama ... 50
4.3.2. Form Halaman Setting Database ... 50
4.3.3. Form Halaman Login ... 51
4.3.4. Form Halaman Panel Utama ... 51
4.3.8. Form Halaman Tambah Pelanggan ... 54
4.3.9. Form Halaman Transaksi Pada Kasir ... 55
4.3.10.Form Halaman Data Kendaraan ... 55
4.3.11.Form Halaman Cleaning ... 56
4.3.12.Form Halaman Snowing ... 56
4.3.13.Form Halaman Finishing ... 57
4.3.14.Form Halaman CIDS ... 57
4.3.15.Form Halaman Laporan Pelanggan ... 58
4.3.16.Form Halaman Laporan Barang ... 59
4.3.17.Form Halaman Laporan Transaksi ... 59
5.7.2. Pencarian Data Pelanggan ... 69
5.7.3. Penambahan Data Kendaraan Per pelanggan ... 69
5.7.4. Perubahan Data Kendaraan ... 69
5.7.5. Hapus Data Kendaraa ... 69
5.7.6. Hapus Data Pelanggan ... 70
5.8 Uji Coba Form Registrasi ... 66
5.8.1. Menambahkan Data Antrian ... 71
5.8.2. Perubahan Data Antrian ... 71
5.8.3. Hapus Data Antrian ... 71
5.9 Uji Coba Form Kasir ... 72
5.10 Uji Coba Form Cleaning ... 74
5.11 Uji Coba Form Snowing ... 75
5.12 Uji Coba Form Finishing ... 76
5.13 Uji Coba Form CIDS ... 76
5.14 Uji Coba Form Laporan Pelanggan ... 77
5.14.1. Menampilkan salah satu data pelanggan ... 77
5.14.2. Menampilkan seluruh sata pelanggan ... 78
5.15 Uji Coba Form Laporan Barang ... 79
5.15.1. Menampilkan beberapa Data Barang ... 79
5.15.2. Menampilkan seluruh Data Barang ... 79
5.16 Uji Coba Form Laporan Transaksi ... 80
5.15.1. Menampilkan seluruh Transaksi ... 81
BAB VI PENUTUP ... 82
6.1.Kesimpulan ... 82
6.2. Saran ... 82
Gambar 3.1 Flowchart Pendataan Pelanggan……….22
Gambar 3.2 Flowchart Kegiatan Jasa Cuci……….23
Gambar 3.3 Flowchart Proses Pencucian Kendaraan……….24
Gambar 3.4 Diagram Berjenjang………..25
Gambar 3.5 Konteks Diagram………..26
Gambar 3.6 DFD Level 0……….28
Gambar 3.7 DFD Level 1 User Akses………..29
Gambar 3.8 DFD Level 1 Data Barang………...30
Gambar 3.9 DFD Level 1 Data Pelanggan………..31
Gambar 3.10 DFD Level 1 Display Information System (DIS )……… 32
Gambar 3.11 DFD Level 1 Billing System………..33
Gambar 3.12 DFD Level 1 Pelaporan……….34
Gambar 3.13 Conceptual Data Model………. 35
Gambar 3.14 Physical Data Model……… 36
Gambar 3.15 Halaman Muka………44
Gambar 3.16 Desain Halaman Utama Cashier……….46
Gambar 3.17Desain Halaman Utama Petugas Cuci………46
Gambar 4.1 Script Koneksi Database………..48
Gambar 4.2 Script Proses Login Admin………48
Gambar 4.3 Script stored procedure Login………..49
Gambar 4.4 Halaman Utama………50
Gambar 4.5 Form Halaman Setting Database………………..51
Gambar 4.6 Form Halaman Login………52
Gambar 4.7 Panel User……….53
Gambar 4.8 Form Group Barang………...53
Gambar 4.9 Form Tambah Barang………....53
Gambar 4.10 Form Tambah User Akses………53
Gambar 4.11 Form Tambah Data Pelanggan………....54
Gambar 4.12 Form Transaksi pada Kasir……….53
Gambar 4.16 Form Finishing………...57
Gambar 4.17 Form CIDS………58
Gambar 4.18 Form Menu Laporan Pelanggan………58
Gambar 4.19 Form Menu Laporan Barang……….59
Gambar 4.20 Form Menu Laporan Transaksi……….59
Gambar 5.1 Uji Coba Tampilan Form Login...60
Gambar 5.2 Uji Coba Tampilan Form Setting Database………..60
Gambar 5.3 Uji Coba Tampilan Form Group………..61
Gambar 5.4 Uji Coba Tampilan Form Data Barang………63
Gambar 5.5 Uji Coba Tampilan Form User Akses………..67
Gambar 5.6 Uji Coba Tampilan Form Data Pelanggan………68
Gambar 5.7 Uji Coba Tampilan Form Registrasi………...70
Gambar 5.8 Uji Coba Tampilan Form Transaksi……….72
Gambar 5.9 Uji Coba Tampilan Form Transaksi……….74
Gambar 5.10 Uji Coba Tampilan Form Snowing……….75
Gambar 5.11 Tampilan Form Finishing………...76
Gambar 5.12 Uji Coba Tampilan Form CIDS……….76
Gambar 5.13 Uji Coba Form Laporan Pelanggan………...……77
Gambar 5.14 Laporan sebgian data pelanggan……….….….77
Gambar 5.15 Laporan data pelanggan………..77
Gambar 5.16 Form Laporan data barang……….……78
Gambar 5.17 Laporan seluruh data barang……….…….78
Gambar 5.18 Laporan tiap data barang………...….80
Gambar 5.19 Form Laporan Transaksi……….80
Tabel 3.1. Basis Data TBL_APP ... 37
Tabel 3.2. Basis Data TBL_JNS_KENDARAAN ... 37
Tabel 3.3. Basis Data TBL_PROCID ... 38
Tabel 3.4. Basis Data TBL_ KENDARAAN ... 38
Tabel 3.5. Basis Data TBL_ GRP_ITEM ... 39
Tabel 3.6. Basis Data TBL_ITEM ... 39
Tabel 3.7. Basis Data TBL_LOG_STOK ... 39
Tabel 3.8. Basis Data TBL_PREVIL ... 40
Tabel 3.9. Basis Data TBL_USER ... 40
Tabel 3.10. Basis Data TBL_TRANS ... 41
Tabel 3.11. Basis Data TBL_TRANS_ITEM ... 41
Tabel 3.12. Basis Data TBL_SEQ ... 41
Tabel 3.13. Basis Data TBL_CUSTOMER ... 42
Tabel 3.14. Basis Data TBL_LOG_SEQ ... 42
Tabel 3.15. Basis Data TBL_LOG_TRANSAKSI ... 43
Tabel 3.16. Tabel Form Menu... 44
Pembimbing I : Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom Pembimbing II : Wahyu S J Saputra, S.Kom
Penyusun :Dwi Frensisca W. Febria Ulfa
ABSTRAK
Perkembangan usaha jasa cuci kendaraan bermotor kian lama semakin berkembang. Para pengusaha berlomba-lomba memberikan beragam inovasi, baik dari sisi operasional kegiatan, maupun keuntungan bagi pelanggan.
Pada umumnya untuk pencatatan jumlah kunjungan pelanggannya, pengusaha cuci mobil akan memberikan sebuah catatan kecil setiap kali kunjungan. Dengan melampirkan tanggal kunjungan dan stempel perusahaan, catatan kecil ini akan diberikan kepada pelanggan untuk disimpan baik-baik, demikian seterusnya hingga mencapai angka 10. Tanpa disadari, hal ini akan merugikan pelanggan. Selain ”ikut membantu” pengusaha dalam tertib administrasinya, resiko hilangnya catatan kecil tersebut sangatlah besar.
Untuk itu, ”Image Car Wash” sebagai salah satu penyedia jasa layanan cuci mobil di Kota Bogor berkeinginan untuk mengadakan inovasi terbaru. Dimana pendataan jumlah kunjungan pelanggan tidaklah dibebankan pada konsumen, melainkan dilakukan secara otomatis oleh billing system.
Selain implementasi billing system, ”Image Car Wash” juga mengembangkan inovasi terbaru berupa pemberian informasi status proses kendaraan pelanggannya melalui DIS (Display Information System), yang akan terpasang pada ruang tunggu, tempat makan (restaurant), sarana pijat refleksi, atau munkin lokasi-lokasi strategis bisnis terpadu lainnya di sekitar lokasi pencucian kendaraan.
P E N D A H U L U A N
1.1. Latar Belakang Masalah
Image Car Wash adalah sebuah unit usaha yang menyediakan pelayanan
jasa dibidang pencucian kendaraan bermotor. Dirintis pada pertengahan bulan Juli
2007, Image Car Wash berupaya menawarkan konsep jasa pencucian mobil yang
lebih professional, terstruktur dan berkualitas. Selain pelayanan jasa yang detail,
Image Car Wash juga tidak melupakan pentingnya memberikan kenyamanan dan
keefesiensian perihal administrasi bagi konsumennya.
Dari hasil survei tempat pencucian kendaraan bermotor di kota Bogor,
semua perhitungan transaksi dilakukan secara manual. Hal inilah yang menjadi
keprihatinan pemilik Image Car Wash, dimana tingkat kesalahan yang terjadi
pada perhitungan transaksi kemungkinan lebih tinggi, sehingga pada akhirnya
konsumen dan pemilik yang dirugikan.
Untuk itu pemilik usaha berkeinginan untuk mengadakan perubahan
terbaru yaitu, pendataan jumlah kunjungan pelanggan tidaklah dibebankan pada
konsumen, melainkan dilakukan secara otomatis oleh billing system.
Billing System merupakan salah satu bentuk aplikasi Teknologi Informasi
yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan administrasi keuangan dan
memudahkan pemilik untuk mengelola segala transaksi yang terjadi.
Selain implementasi billing system, Image Car Wash juga
mengembangkan inovasi terbaru berupa pemberian informasi status proses
terpasang pada ruang tunggu, tempat makan (restaurant), sarana pijat refleksi, atau
mungkin lokasi-lokasi strategis bisnis terpadu lainnya di sekitar lokasi pencucian
kendaraan.
Hasil yang didapatkan dari penggunaan billing system berupa sistem yang
terintegrasi antar fungsi yang dapat menanggulangi keterlambatan pendataan data,
menutup semua kekurangan yang ditemukan pada dokumen hasil sistem manual
sebelumnya serta memberikan kemudahan bagi pemilik dalam mengontrol
transaksi yang terjadi sehingga efisiensi dan laporan bulanan dapat dipenuhi oleh
pemilik.
Dengan adanya DIS dapat memberikan informasi tentang keadaan
kendaraan ketika dicuci dengan tidak secara langsung, pelanggan bisa melakukan
aktivitas lain tanpa harus khawatir. Pemilik juga mendapat kepercayaan penuh
dari pelanggan.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut penulis mengambil kesimpulan permasalahan
yang dihadapi oleh pengusaha jasa cuci mobil umumnya, yaitu :
a. Bagaimana melakukan pencatatan secara sistematis data para
pelanggannya.
b. Bagaimana melakukan pendokumentasian data kunjungan pelanggan yang
baik.
c. Pemberian informasi pelanggan secara real time terhadap status
kendaraan, disaat pelanggan melakukan kegiatan transaksi lainnya
d. Perlunya laporan-laporan transaksi dan data dukung lainnya bagi pemilik
usaha.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari sistem ini agar menjadi jelas dan tidak begitu
luas adalah:
a. Sistem yang dibangun lebih terfokus pada implementasi perhitungan
transaksi pencucian kendaraan bermotor dan transaksi tambahan di Image
Car Wash, dalam sistem Billing.
b. Penghitungan 10X gratis 1 yang akan dilakukan oleh system berdasarkan
jumlah total kunjungan para pengguna jasa
c. Pemberian fasilitas DIS , yang tidak lagi mengharuskan pada pengguna
jasa untuk selalu memantau setiap siklus proses pencucian secara langsung
pada lokasi pencucian.
1.4. Tujuan
a. Mengadakan perorganisasian data yang lebih terstruktur dan sistematis
mengenai data pelanggan.
b. Meminimalisasi tingkat kesalahan perhitungan transaksi
c. Meningkatkan komitmen dalam pengoptimalan hak-hak konsumen
1.5 Manfaat
Adanya sistem billing pada setiap transaksi diharapkan nantinya
perhitungan tidak lagi dilakukan secara manual dimana kemungkinan terjadinya
pada pelanggan untuk mengetahui keadaan kendaraan, sehingga pelanggan dapat
melakukan aktivitas lainnya.
1.6 Metodolologi Penelitian
Dalam memecahkan masalah penggunaan teknologi informasi yang akan
diterapkan pada unit jasa cuci mobil Image Car Wash, khususnya pemanfaatan
sistem informasi manajemen untuk kegiatan administrasi pelanggan dan billing
system, maka tahapan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Perumusan Masalah
Pada tahapan ini dilakukan penelusuran masalah teknologi informasi baik di
unit jasa cuci mobil Image Car Wash dengan mengetahui kebutuhan dasar dari
Sistem Informasi sebagai bentuk dukungan dari kelangsungan bisnis proses
perusahaan.
2. Tinjuan Pustaka
Pengumpulan teori-teori sebagai referensi baik dari buku-buku ataupun
informasi dari sumber lainya untuk memilih dan menentukan jenis teknologi
sistem informasi yang ideal untuk diterapkan.
3. Pengumpulan Data
Tahapan ini pengumpulan data primer dibagi menjadi 2 cara, yaitu :
a. Melakukan survei berupa kunjungan ke jasa cuci mobil di sekitar
Kotamadya Bogor dilakukan dengan mencatat dan mengetahui bentuk
bisnis proses yang digunakan.
Wash dan para pelanggan untuk mengetahui kebutuhan dasar pemilik serta
harapan yang diinginkan oleh para pelanggan saat atau setelah
menggunakan unit jasa ini.
4. Analisis
Pada tahapan ini, analisa dilakukan berdasarkan hasil dari tahapan
pengumpulan data primer. Sehingga dari sini dapat diketahui sejauh mana
pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan bisnis proses unit
jasa serta kemungkinan untuk dilakukan pengembangan system pada waktu
kedepan.
5. Perancangan
Hasil analisis yang didapat mulai dilakukan perancangan sistem, mulai
dari diagram alir (Flowchart), DFD, CDM, PDM serta RDBMS, untuk nantinya
mampu melahirkan system informasi yang powerfull.
6. Coding
Penerapan hasil perancangan system yang dibuat dengan teknologi .NET
Framework serta dukungan SQL Server 2000 sebagai engine database. Pemilihan
kedua teknologi ini berdasarkan dengan kebutuhan skema yag ada serta
peningkatan teknologi dari pemrograman.
7. Testing
Uji coba system dilakukan secara langsung melalaui simulasi langsung
dengan bisnis proses yang telah berjalan Sehingga akan lebih mudah diketahui
kekurangan dari sistem informasi, agar keberadaannya tidak merusak sistem dari
8. Pelaporan
Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, meliputi hasil tampilan
program, serta kode program.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam
setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah,
permasalahan yang ada, batasan masalah, metodologi
penulisan Tugas Akhir serta sistematika pembahasan
masalah yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing
bab.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan dalam
penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam
pembuatan sistem. Teori-teori tersebut antara lain :
Pengertian Sistem Informasi, Metode Perangkat Lunak,
Sistem Billing, NET Framework, Store Procedure, dan
Microsoft SQL Server 2005.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang model penelitian dan prosedur
penelitian antara lain: Analisis Sistem, Perancangan Sistem
menggunkan metode UML, Perancangan Database dan lain
BAB IV : IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dibahas tentang tampilan dari sistem
yang telah dibuat dan dari implementasi ke bahasa
pemrograman program yang telah dibuat.
BAB V : UJICOBA DAN EVALUASI
Dalam bab ini berisi tentang uji coba pada sistem yang
telah jadi dan mengadakan evaluasi atau pengecekkan
terhadap sistem yang sudah berjalan.
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dari uji coba
dan saran-saran yang diambil dari kelemahan aplikasi
sebagai pengembangan lebih lanjut dari sistem yang telah
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Dalam menyusun dan merancang sistem informasi, beberapa konsep dasar dapat
dijadikan sebagai acuan dan landasan, dimana konsep tersebut merupakan teori yang
berhubungan dengan perancangan sistem informasi dari pemecahan masalah.
2.1.1 Pengertian Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan (Jogiyanto H.M,
1995:814). Suatu sitem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem), dimana
masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau
terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu
kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated).
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah suatu objek nyata
seperti tempat, benda, dan orang yang benar ada dan terjadi.
Suatu informasi mempunyai kualitas yang tergantung dari tiga hal, yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.
Akurat juga harus mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
(Sumber : Diakses online pada 25 Maret 19.21 WIB dari
2.2 Sistem Billing
Billing berasal dari bahasa Inggris yaitu bill, yang artinya bukti transaksi
pembayaran. Maka billing dapat juga diartikan mengirimkan bukti transaksi, atau
mengumumkan bukti transaksi. Sistem billing merupakan sistem yang membantu para
usahawan untuk mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Setiap bidang
usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang selalu melakukan
transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departemen store atau bidang usaha
yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung game
online dan disinilah sistem billing bekerja.
2.2.1 Bentuk Sistem Billing
Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi
berbentuk software. Awalnya penciptanya hanya menciptakan sistem billing ini
berbentuk software yang jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli
software tersebut dan kemudian menginstallnya ke komputer atau notebook mereka.
2.2.2 Kelebihan Sistem Billing
a. Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi
b. Pemakaiannya lebih praktis
c. Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksudnya dengan menggunakan sistem
billing ini setiap usaha hanya perlu memperkerjakan satu orang operator untuk
d. Simpel dalam menggunakannya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard
yang dibutuhkan
2.2.3 Kekurangan Sistem Billing
a. Software ini masih mudah di hack.
b. Jika software masternya terkena virus dan seluruh datanya hilang sulit untuk
mencari historybackup-nya
c. Menurut para pengguna, sistem ini masih terdapat Bug, dan masih mudah
dilumpuhkan. Oleh karena itu keamanan sistem ini belum terjamin sepenuhnya.
Sebagai solusinya ada beberapa software yang telah mengeluarkan produk
pengamannya seperti yang digunakan pada beberapa rumah sakit PPIM FKUB
Malang.
(Sumber : Diakses online pada 25 Maret 22.21 WIB dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Billing)
2.3 .NET Framework
Teknologi COM (Component Object Model) yang digunakan Microsoft sebelum
.NET menggunakan Windows System Registry untuk penyimpanan lokasi komponen.,
sehingga client tidak perlu melakukan hardcode komponen yang dibutuhkan. Client
hanya perlu menggunakan fungsi Win32 API untuk mencari komponen di registry dan
me-load ke memori.
Masalah terjadi karena komponen hanya bisa diregistrasi satu kali dalam satu
pengaturan agar aplikasi bias diinstal, serta kompetibel dengan versi sebelumnya.
Tahapan ini cukup sulit karena sebagian besar developer kurang memahaminya.
Sehingga yang terjadi saat versi terbaru diinstal, maka versi sebelumna tidak berjalan.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, dibangunlah .NET Framework. Dimana
seluruh komponen dibuat berdasarkan fondasi yang sama. Sehingga tidak perlu lagi
menulis program untuk mengizinkan suatu objek untuk berinteraksi satu sama lain secara
langsung. Sebagai contoh, aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic. NET dapat
melakukan akses pada DLL yang dibuat dengan bahasa pemrograman yang kompitebel
dengan .NET lain, seperti Microsoft C#, C++, J#.
.NET Framework juga mendukung secara penuh penggunaan class, inheritance,
method, property, event, polymorphism, constructor dan elemen object oriented lainnya.
Pada dasarnya, .NET Framerwork terdiri dari dua komponen utama :
a. Common Language Runtime (CLR)
b. .NET Framework Base Class Library
(Sumber : Suharli, Suryanto. 2005. Membangun Aplikasi Berbasis Windows dengan
Visual Basic.Net. Jakarta:Elex Media Komputindo)
2.3.1 Common Language Runtime (CLR)
Tidak seperti aplikasi windows sebelumnya, kode aplikasi .NET decompile
menjadi Microsoft Intermediate Language (IL) dan disimpan di file yang dikenal dengan
Pada saat runtime, file tersebut baru di-compile oleh Common Language Runtime
(CLR). Hanya bagian assembly yang diperlukan dan pada saat diperlukan saja yang akan
di-compile oleh CLR menjadi binary yang akan digunakan selama aplikasi dijalankan.
CLR menyediakan fungsi-fungsi layanan utama seperti kompilasi kode, alokasi
memori, manajemen thread, type safety check, dan garbage collection. CLR juga
menerapkan tipe keamanan yang ketat melalui Common Type System (CTS) dan
memastikan bahwa kode dieksekusi dalam lingkungan yang aman menggunakan code
access security.
2.4 SQL Server 2000
SQL Server 2000 merupakan bahasa pemrograman yang di rancang khusus untuk
komunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur
client-server. Konsep penerapannya adalah database ditempatkan dikomputer pusat yang
disebut Server dan informasinya digunakan bersama-sama oleh user-user yang
menjalankan aplikasi pada komputer lokal yang disebut dengan Client.
Relational Database Management Sytem (RDBMS) atau Sistem Manajemen
Database Relasional digunakan untuk menyimpan informasi dimana user dapat
melihatnya dengan cara yang berbeda.
Beberapa elemen dari RDBMS dapat dijelaskan berikut ini:
a. Database
Merupakan sekumpulan data yang berisi informasi dan saling berhubungan.
Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional.
b. Tabel
Sebuah tabel atau entity digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi
antara pemakai dengan profesional computer. Dalam tabel itu sendiri
merupakan matriks dari item-item data yang diorganisir menjadi baris dan
kolom.
c. Record
Record atau baris adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih field.
Pada setiap baris-baris ini tersimpan data-data dari subjek tabel yang
bersangkutan. Disamping itu data-data yang ada dalam satu record bisa terdiri
dari bermacam-macam tipe data.
d. Field
Field atau kolom atau disebut Attribute adalah kumpulan data yang
mempunyai/menyimpan fakta yang sama/sejenis untuk setiap baris pada tabel.
Yang perlu diperhatikan bahwa urutan data dalam suatu kolom untuk tiap-tiap
baris tidak memiliki arti sehingga data-data tersebut tidak terpengaruh
walaupun diubah.
e. Index
Indeks merupakan tipe dari suatu tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field
kunci dan pointer ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dari pointer
ini disimpan dalam urutan tertentu dan dapat digunakan untuk menyajikan
f. Query
Query merupakan sekumpulan perintah SQL yang dirancang untuk
memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk
melakukan operasi pada tabel.
(Sumber : Subari, Yuswanto. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000.
Jakarta:Prestasi Pustaka)
2.5 Store Procedure
Stored procedure adalah prosedur-prosedur operasi yang ditempatkan di dalam
database server. Umumnya, stored procedure ditulis dalam SQL. Stored procedure ini
sangat penting dalam sistem database client-server karena menempatkan prosedur di
dalam server berarti prosedur itu dapat tersedia untuk semua client. Dan ketika prosedur
tersebut diubah atau dimodifikasi, semua client akan mendapatkan versi terbarunya
secara otomatis (tanpa perlu diadakan update aplikasi client).
Stored procedure selain bersifat terintegrasi dengan server juga sudah
terkompilasi, sehingga pemrosesan kode yang terjadi di dalam stored procedure akan
berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan mengeksekusi beberapa statement SQL
secara sekuensial.
Dalam konteks proses pengembangan sistem, mempergunakan stored procedure
a. Performance
Semua perintah SQL, yang kita kirimkan ke database server melalui kumpulan
action yang disebut dengan execution. Hal ini menjadikan perintah SQL yang kita
kirimkan Store Procedure disimpan dalam procedure cache ketika di panggil,
membuat subsequent lebih cepat dipanggil.
b. Security
Dengan menggunakan store procedure, kita bisa memberikan permission untuk
user yang ditunjuk untuk dapat mengakses data, menekan immense coding yang
perlu kita lakukan pada Application Client. Ini adalah cara terbaik untuk
mengontrol akses ke data.
c. Modifications / Maintenance
Jika kita menggunakan store procedure untuk mengakses database, setiap
perubahan pada database dapat dipantau berdasarkan client application. Hal ini
dimungkinkan karena kita dapat tahu persis dimana data diakses, dan kita juga
tahu dimana kita harus melakukan perubahan. Hal ini berarti kita tidak perlu
bingung dengan ribuan baris source code pada client application untuk
menemukan baris mana yang perlu dirubah.
d. Minimal proses pada client
Dengan menggunakan store proocedure membantu kita untuk membuat batch
hal lainnya. Hanya sedikit daya yang ditulis pada client apllication, menjadikan
aplikasi client menjadi lebih ringan. Aplikasi ini akan lebih terfokus pada
menampilkan data untuk keperluan user dan aplikasi client tidak tau banyak
mengenai database.
e. Network traffic
Aplikasi pada client selalu me request / mengirimkan data ke database server. Data
ini dikirimkan sebagai packet dan dikirimkan ke jaringan (Network) ke server.
f. Fleksibilitas terhadap perubahan proses bisnis
Stored procedure tersimpan di server. Modifikasi mudah dilakukan dan dengan
cepat.
(Sumber : Diakses online pada 24 Maret 2011 pukul 21.23 WIB dari
http://databases.about.com/od/sqlserver/a/storedprocedure.htm)
2.6 DFD ( Data Flow Diagram )
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional
yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram,
model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya
data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi padaalur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai
maupun pembuat program.
Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data
Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem
diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa
yang terdapat di sistem.
a. Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang
lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana prosesproses dari sistem diterapkan
(dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Untuk
memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :
1. Proses-proses manual juga digambarkan.
2. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk
menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara
catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut,
file database.
5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem
komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses tersebut.
b. Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan
(sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya
menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya
proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
- Syarat-syarat pembuatan DFD :
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari
pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara
logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk
membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh
pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
(Sumber :http:// febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads /files/.../DFD.pdf Diakses online
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi
dasar dalam perancangan billing system dan aplikasi Display Information System.
Perumusan kebutuhan sistem tersebut dilakukan dengan cara menentukan alur
yang terjadi dalam sistem. Alur tersebut kemudian akan digambarkan dengan
Flowchart dan Data Flow Diagram (DFD).
Untuk memudahkan didalam menentukan alur yang mungkin terjadi dalam
sistem ini, ditentukan terlebih dahulu pengguna sistem ini. Pengguna sistem
kemudian akan digambarkan sebagai entity dalam DFD. Pada sub bab berikut
akan dibahas tentang pengguna sistem ini.
3.2 Analisis Kebutuhan
Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi
dasar dalam perancangan billing system dan aplikasi Display Information System.
3.2.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Spesifikasi kebutuhan sistem aplikasi menjelaskan mengenai level
pengguna aplikasi dan hak aksesnya serta masukan dan keluaran sistem aplikasi.
3.2.2 Level Pengguna dan Hak Akses
Dalam pengguna aplikasi ini di bagi menjadi 3 level, yaitu :
1. Cashier disini dapat mengunakan sejumlah layanan yang tersedia melalui
pelanggan, pengecekan data transaksi dan data barang, serta membuat
Laporan. Layanan ini bisa di akses jika admin telah melalui proses
registrasi dan login.
2. Admin (Pemilik), dapat mengunakan sejumlah layanan tersedia melalui
aplikasi, admin dapat melakukan penambahan data user, melihat data
barang, melihat data transaksi. Layanan ini bisa di akses jika admin telah
melalui proses registrasi dan login.
3. Petugas Cuci , dapat mengunakan sejumlah layanan tersedia melalui
aplikasi, petugas cuci hanya dapat memasukan proses tahapan cuci dan
data antrian kendaraan.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem digunakan untuk menggambarkan sejumlah
proses terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasikan pada aliran sistem
yang terjadi, agar memperjelas sistem alur aplikasi yang dibuat. Penjelasan
mengenai sistem dimulai dari flowchart syten atau diagram alir, diagram
berjenjang, contex diagram, data flow diagram level 0, data flow diagram
level 1, danCDM serta PDM .
3.3.1 Flowchart System
Penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan
penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari
langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.
Dalam billing system dan display information system diperlukan
a. Proses Pendataan Pelanggan
Berikut ini tampilan dari Flowchart proses pendataan pelanggan seperti
pada gambar 3.1.
CUSTOMER CASHIER
MULAI
IDENTITAS
PELANGGAN CEK DATA PELANGGAN
ADA ?
MEMASUKKAN DATA PELANGGAN T
RUBAH DATA PELANGGAN Y
DATA KENDARAAN
DAN PELANGGAN
SELESAI
b. Proses Kegiatan Jasa Cuci
Berikut ini tampilan dari Flowchart proses kegiatan jasa cuci kendaraan
seperti pada gambar 3.2.
MULAI PROSES
PENDAFTARAN
MASUK ANTRIAN KENDARAAN
TAMBAHAN JASA ?
JASA TAMBAHAN PENGHITUNGAN
BIAYA BUKTI
TRANSAKSI
SELESAI
CUSTOMER CASHIER PETUGAS CUCI
Y T
CAR WASH SYSTEM
DATA DIS
DATA TRANS
c. Proses Pencucian Kendaraan
Berikut ini tampilan dari Flowchart proses kegiatan pencucian kendaraan
seperti pada gambar 3.3.
MULAI
Gambar 3.3 Flowchart Proses Pencucian Kendaraan
Penjelasan gambar 3.1 Flowchart Pendataan Pelanggan :
Pelanggan/customer mendaftar terlebih dahulu, cashier melakukan
pengecekan data pelanggan, apabila pelanggan sudah terdaftar sebelumnya maka
bisa langsung masuk dalam antrian pencucian, sedangkan bila belum terdaftar
pelanggan. Dan cashier juga dapat merubah data pelanggan jika ada data
pelanggan yang perlu dirubah atau ditambah.
Penjelasan gambar 3.2 Flowchart Kegiatan Jasa Pencucian :
Setelah melakukan pendaftaran atau pengecekan data pelanggan, cashier
memasukkan data dalam data antrian kendaraan yang akan dicuci, selanjutnya
petugas cuci memulai kegiatan cuci kendaraan, dan menginformasikan kegiatan
cuci kendaraan tersebut. Pelanggan juga dapat menambah jasa selain cuci
kendaraan, seperti ganti oli atau lainnya. Selanjutnya kendaraan selesai dicuci,
cashier melakukan perhitungan biaya keseluruhan transaksi yang kemudian
pelanggan menerima bukti transaksi.
Penjelasan gambar 3.3 Flowchart Proses Pencucian Kendaraan :
Diawali dengan cashier memasukkan data antrian kendaraan, petugas cuci
memulai kegiatan pencucian kendaraan dan setiap kegiatan pencucian, petugas
cuci menginformasikan proses-proses yang terjadi dalam pencucian kendaran ke
dalam sistem yang telah disediakan sehingga pelanggan dapat mengetahui
keadaan kendaraan tanpa harus berada didekat kendaraannya tersebut. Semua
proses dilakukan lalu masuk ke dalam billing system untuk perhitungan biaya.
3.3.2 Diagram Berjenjang
Ditujukan untuk menemukan kebutuhan sistem yang akan dibuat.
Identifikasi masalah akan dilakukan untuk masing-masing pengguna sistem.
System billing dan Display Information System berisikan maintenance user
akses, maintenance data barang, maintenance data pelanggan, DIS serta fungsi
system billing. Yang mana dari semua proses akan di breakdown sesuai kebutuhan
sistem.
3.3.3 Contex Diagram
Contex diagram adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Berikut ini
tampilan dari konteks diagram seperti pada gambar 3.5.
informasi kendaraan
Car Wash Billing Sytem dan DIS
+
Pada gambar 3.5 konteks diagram aplikasi billing system dan DIS
memiliki 4 entitas yang terlibat, yaitu : Cashier, Pemilik, Petugas Cuci dan
Pelanggan. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Proses login user yang di tangani oleh sistem, sistem akan memberi
konfirmasi apakah login yang dilakukan oleh cashier dan pemilik benar
atau salah.
2. Proses input data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user
system dan data pelanggan) sistem akan memberi konfirmasi bahwa
data yang di-input-kan telah masuk atau tidak yang ditangani oleh
sistem.
3. Proses ubah data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user
system dan data pelanggan) sistem akan memberi konfirmasi bahwa
data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user system dan
data pelanggan) telah ter-update atau tidak yang ditangani oleh sistem.
4. Proses hapus data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user
system dan data pelanggan) sistem akan memberi konfirmasi data (data
barang, data kendaraan, data antrian, data user system dan data
pelanggan) telah terhapus atau tidak yang ditangani oleh sistem.
5. Pelanggan dapat melihat informasi-informasi yang ditangani oleh
3.3.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Semua proses pada konteks diagram diturunkan atau didetailkan lagi ke
DFD level 0. Berikut tampilan DFD level 0 pada gambar 3.6.
informasi kendaraan
daftar antrian data pelanggan rekap data pelanggan
Dari gambar 3.4 dapat diketahui bahwa aplikasi tersebut memiliki 6
proses dalam sistemnya, yaitu user akses, data barang, data pelanggan, DIS,
billing system dan proses pelaporan. Semua proses dapat di jalankan oleh hak
askes yang telah ditentukan dan akan memperoleh output sesuai sistem yang
3.3.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1
DFD level 1 merupakan dekomposisi dari diagram level 0, yang terdiri dari
beberapa sub proses berasal dari proses utama. Proses-proses tersebut adalah
sebagai berikut :
a. DFD Level 1 User Akses
Berikut ini tampilan dari Proses User Akses seperti pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 DFD Level 1 User Akses
Pemilik bersama dengan Cashier dapat melakukan hak akses dan
kemudian sistem masuk kedalam database tabel previl dan tabel user. Sebagai
pemilik berhak mengatur siapa saja yang dapat atau tidak dapat mengakses serta
mengetahui siapa saja yang mengakses sistem tersebut.
Prosesnya adalahPemilik dan Cashier Login terlebih dahulu untuk
meng-inputkan data. Sistem akan mengecek, apa benar Pemilik/Cashier memasukkan
b. DFD Level 1 Data Barang
Berikut ini tampilan dari Data Barang seperti pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 DFD Level 1 Data Barang
Setelah Pemilik/Admin memasukkan username dan password dengan
benar, pemilik dapat meng-input data barang sistem akan memberi konfirmasi
data apa yang ingin di-inputkan. Setelah di-inputkan oleh pemilik sistem akan
memberikan konfirmasi data yang telah di-inputkan telah tersimpan kedalam
database atau tidak.
Pemilik tidak hanya dapat input data barang, namun juga bisa merubah
data barang. Data barang tersebut akan berubah dan tersimpan dalam database
tabel logistik stok, tabel item barang dan tabel grup barang. Sesudahnya pemilik
c. DFD Level 1 Data Pelanggan
Berikut ini tampilan dari Data Pelanggan seperti pada gambar 3.9
.
Gambar 3.9 DFD Level 1 Data Pelanggan
Cashier tidak hanya dapat input data pelanggan dan data kendaraan,
namun juga bisa merubah data pelanggan dan data kendaraan. Data barang dan
data kendaraan tersebut akan berubah dan tersimpan dalam database tabel
customer, dan tabel kendaraan. Sesudahnya cashier dapat melakukan rekap
laporan data pelanggan untuk dijadikan arsip atau hal lainnya serta memasukkan
d. DFD Level 1 Display Information System (DIS)
Berikut ini tampilan dari Display Information System (DIS ) seperti pada
gambar 3.10.
Gambar 3.10 DFD Level 1 Display Information System (DIS )
Proses DIS dilakukan langsung oleh Petugas Cuci dengan melihat daftar
antrian dari Cashier. Petugas Cuci berkewajiban memperbaiki siklus antrian dan
data antrian, memberikan informasi kepapa Pelanggan tentang status kendaraanya.
e. DFD Level 1 Billing System
Berikut ini tampilan Billing System dari seperti pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 DFD Level 1 Billing System
Cashier mengecek data transaksi pelanggan, masuk dalam database tabel
transaksi dan tabel transaksi item kemudian akan muncul bukti transaksi yang
diberikan kepada pelanggan. Cashier merekap data transaksi gunu untuk
f. DFD Level 1 Pelaporan
Berikut ini tampilan Pelaporan dari seperti pada gambar 3.12.
Gambar 3.12 DFD Level 1 Pelaporan
Keseluruhan hasil rekap data pelanggan, data barang dan billing system
dapat dijadikan acuan sebagai pembuatan laporan bagi pemilik usaha. Sehingga
dapat mengetahui apa saja yang perlu di perbaharui dan mengetahui laba/rugi
3.3.6 Konseptual Data Model
Model data konseptual atau dengan kata lain Conceptual Data Model (CDM)
pada aplikasi sistem ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual di server.
Berikut ini gambar 3.13 model data konseptual :
Gambar 3.13 Conceptual Data Model
memasuki Variable multibyte (16) <M> Identifier_1 <pi> Variable multibyte (16) <M> Identifier_1 <pi>
<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (20)
<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (20)
<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (14)
<pi> Variable characters (14) Variable characters (20)
<pi> Variable characters (3) Variable characters (20)
<pi> Variable characters (10) Variable characters (35)
<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (30)
<pi> Variable multibyte (16) Integer
<pi> Variable characters (3) Variable characters (20)
<pi> Variable characters (3) Variable characters (20)
<pi> Variable multibyte (16) Date & Time
3.3.7 Model Data Fisik
Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual di
atas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam
implementasi aplikasi. Berikut ini gambar 3.14 model data fisik :
Gambar 3.14 Physical Data Model
3.4 Basis Data
Rancangan basis data pada bagian perancangan aplikasi di
implementasikan ke dalam basis data SQL Server 2000. Keterangan lebih detail
dapat di lihat pada tabel-tabel :
Penyimpanan data identitas perusahaan, seperti nama, alamat, tlp
perusahaan serta field pesan yang akan ditampilkan pada tiap akhir bukti
pembayaran, seperti pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Basis Data TBL_APP
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 NAMA Varchar 50
3 ALAMAT Varchar 100
4 KOTA Varchar 20
5 TLP Varchar 20
6 FAX Varchar 20
7 PESAN Varchar 200
8 PRINT_OUT Int 4
Penyimpana data tipe kendaraan dan kode cuci tiap jenis barang yang telah
ditetapkan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Basis Data TBL_JNS_KENDARAAN
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 KD_JENIS Varchar 3 Primary Key
2 NAMA_JENIS Varchar 20
3 KD_CUCI Varchar 10
Penyimpanan data tiap sub-proses dari keseluruhan kegiatan jasa cuci
Tabel 3.3 Basis Data TBL_PROCID
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 PROC_ID Int 4
2 NAMA_PROC Varchar 20
Penyimpanan keseluruhan data kendaraan dimana tipe kendaraan akan
mengacu pada TBL_JNS_KENDARAAN dan Kode Customer akan mengacu
pada TBL_CUSTOMER, seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Basis Data TBL_ KENDARAAN
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 NOPOL Varchar 20
3 KD_CUST Varchar 15
4 MERK Varchar 20
5 JNSMODEL Varchar 3 Foreign key
6 THN_BUAT Datetime 8
7 THN_RAKIT Datetime 8
8 SILINDER Varchar 10
9 WARNA Varchar 20
10 NORANGKA Varchar 30
11 NOMESIN Varchar 30
12 NOBPKB Varchar 30
13 WARNATNKB Varchar 20
14 BHNBAKAR Varchar 20
15 KDLOKASI Varchar 30
17 NODAFTAR Varchar 20
18 BERLAKU Datetime 8
Penyimpanan data kelompok item barang (Makanan, Minuman, Aksesoris,dll) seperti pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Basis Data TBL_ GRP_ITEM
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 KD_GRP Varchar 3 Primary Key
2 NAMA_GRP Varchar 20
Penyimpanan keseluruhan data barang, seperti pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Basis Data TBL_ITEM
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 KD_ITEM Varchar 10 Primary Key
2 KD_GRP Varchar 3 Foreign key
3 NAMA_ITEM Varchar 35
4 DESC_ITEM Varchar 7000
5 HARGA_ITEM Money 8
6 FREE Int 4
7 STOCK int 4
8 HITUNG_STOCK char 1
Penyimpanan histori perubahan data barang, termasuk perubahan harga
dan penambahan jumlah stock barang, seperti pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Basis Data TBL_LOG_STOK
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
3 KD_ITEM Varchar 10
4 ADD_DATE Datetime 8 Foreign key
5 ADD_TIME Datetime 8
6 JML Int 4
7 USERID Varchar 8 Foreign key
Penyimpanan data kelompok akses, yang digunakan sebagai batasan hak
akses tiap user system, seperti pada Tabel 3.8
Tabel 3.8 Basis Data TBL_PREVIL
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 PREVIL_ID Int 4
3 PREVIL_NAME Varchar 20
Penyimpan seluruh data user yag berhak melakukan akses terhadap sistem,
seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Basis Data TBL_USER
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 USERID Varchar 30
3 PASS Varchar 100
4 PREVIL_ID Int 4 Foreign Key
5 ADD_DATE Datetime 8
6 FLAG_USER Int 4
Penyimpanan data transaksi yang dilakukan oleh tiap pelanggan, seperti
Tabel 3.10 Basis Data TBL_TRANS
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 NOTRAS Varchar 14 Primary Key
2 NOPOL Varchar 20
3 TGL_TRANS Datetime 8
4 JAM_TRANS Datetime 8
5 TOTAL Money 8
6 BAYAR_TRANS Money 8
7 USERID Varchar 10 Foreign key
Penyimpan data item yang dipilih pada tiap transaksi, seperti pada Tabel 3.11
Tabel 3.11 Basis Data TBL_TRANS_ITEM
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 NOTRANS Varchar 14 Foreign key
3 KD_ITEM Varchar 10 Foreign key
4 QTY Int 4
5 FLAG_FREE Int 4 1,0,3,2
Penyimpanan data antrian serta pergerakan kendaraan pada tiap proses
pencucian kendaraan, seperti pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Basis Data TBL_SEQ
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
3 SEQ_NO Int 4
4 NOPOL Varchar 20 Foreign key
5 PROC_ID int 4 Foreign key
6 PEMBAYARAN Varchar 10 Foreign key
Penyimpanan data pelanggan, yang akan digunakan sebagai acuan pada
table TBL_KENDARAAN, seperti pada Tabel 3.13
Tabel 3.13 Basis Data TBL_CUSTOMER
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 KD_CUST Varchar 12 Primary Key
2 NAMA Varchar 20
3 ALAMAT Varchar 50
4 TLP Varchar 20
Penyimpanan data pembatalan kegiatan cuci, yang akan mencatat
beberapa data yang terjadi akibat adanya pembatalan transaksi, seperti pada Tabel
3.14.
Tabel 3.14 Basis Data TBL_LOG_SEQ
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 KEY_DAY Datetime 8
3 JAM Datetime 8
4 SEQ_NO int 4
5 PROSES Varchar 10
7 NEW_NOPOL Varchar 20
8 REASON Varchar 50
9 USERID Varchar 30
Penyimpanan data pembatalan item transaksi pada cashier, yang dapat
digunakan sebagai data pengukur efisiensi kerja karyawan, seperti pada Tabel
3.15 dibawah ini.
Tabel 3.15 Basis Data TBL_LOG_TRANSAKSI
No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan
1 ID UNIQUE 16 Primary Key
2 NOTRANS Varchar 15
3 ADD_DATE datetime 8
4 ADD_TIME datetime 8
5 KD_ITEM Varchar 10
6 JUMLAH int 4
7 ALASAN Varchar 20
Tabel – tabel ini merupakan keterangan tabel hasil pemindahan dari CDM
dan PDM yang dalam keterangan tersebut disebutkan juga primary key dan
foreign key-nya beserta dengan atribut-atribut setiap entity yang terbentuk.
Tabel-tabel ini nantinya akan menjadi tempat untuk menyimpan data-data pengguna
aplikasi. Tempat dimana admin me-maintenance sistem pada database sehingga
3.5 Implementasi Antarmuka
Pada implementasi antarmuka ini, menjelaskan bagaimana membuat
sebuah antarmuka yang menarik dari sebuah aplikasi sehingga menjadi user
friendly bagi user. Pada sub bab ini menjelaskan awal user menggunakan aplikasi
billing system dan DIS ini, terdapat empat desain yang umum digunakan oleh
seorang user saat aplikasi dijalankan.
3.5.1 Desain Halaman Utama Administrator
Menu ini dapat digunakan setelah user login kemudian masuk ke menu
utama akses daripada user dalam hal ini adalah sebagai admin. Berikut ini
tampilan dari desain halaman utama Administrator seperti pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Halaman Muka
Berikut adalah daftar sub link menu pada tiap daftar link menu yang
terdapat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16 Tabel Form Menu
No Link Menu Sub Link Menu Keterangan
1 System Login Menampilkan form login
Logout Logout dari status user
Exit Keluar dari aplikasi
2 Transaksi Kasir Form Kasir
3 Car Wash Cleaning Form Cleaning
Snowing Form Snowing
Finishing Form Finishing
CIDS Display Form Cids
4 Laporan Laporan Pelanggan Laporan data Pelanggan
Laporan Barang Laporan data Barang
Laporan Transaksi Laporan Transaksi
5 Master Data Grup Barang Form Grup Barang
Barang Form Barang
User Akses Form User Akses
Pelanggan Form Pelanggan
6 Setting - Form Setting Akses Database
Berikut juga disampaikan daftar jenis hak akses user dan nama-nama form
yang dapat diakses oleh tiap-tiap jenis hak akses.
Tabel 3.17 Tabel Form User Akses
No Sub Link Menu User Akses
1 Login Seluruh hak akses
Logout Seluruh hak akses
Exit Seluruh hak akses
2 Kasir Admin, Cashier
Registrasi Admin, Cashier
3 Cleaning Cleaning
Snowing Snowing
Finishing Finishing
CIDS Display CIDS
Laporan Barang Admin, Cashier
Laporan Transaksi Admin, Cashier
5 Grup Barang Admin
Barang Admin
User Akses Admin
Pelanggan Admin, Cashier
6 Setting Database Admin
3.5.3 Desain Halaman Utama Cashier
Menu ini dapat digunakan setelah user telah terdaftar sebagai anggota dan
dapat menggunakan hak aksesnya untuk dapat menggunakan aplikasi tersebut.
Berikut ini tampilan dari desain halaman login user seperti pada gambar 3.16.
Gambar 3.16 Desain Halaman Utama Cashier
3.5.4 Desain Halaman Utama Petugas Cuci
Menu ini dapat digunakan setelah user login kemudian masuk ke menu
utama akses daripada user dalam hal ini adalah sebagai admin. Berikut ini
tampilan dari desain halaman utama administrator seperti pada gambar 3.17.
BAB IV
IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK
Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil
analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut
dijalankan.
4.1 Lingkungan Pemrograman
Perancangan aplikasi web dikembangkan dalam lingkungan pemrograman dengan
spesifikasi teknis sebagai berikut ini :
1. Windows 7 Ultimate sebagai sistem operasi.
2. Power Designer 6.0 untuk pembuatan desain DFD.
3. Power Designer 12.5 untuk pembuatan desain CDM dan PDM
4. Visual Basic 2005 sebagai editor program.
5. SQL Server 2000 sebagai database.
6. Framework .Net 2.0
4.2 Implementasi Proses
Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari program
atau potongan script program.
4.2.1 Implementasi Koneksi Database
Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman VB.NET 2005 dengan
framework.NET 2.0, basis data (database) SQL Server 2000. File setting dari
koneksi database sendiri akan disimpan dalam file “WS-CIDS.xml” yang terdapat
pada folder dimana program dijalankan. Script untuk membangun koneksi dari
Gambar 4.1Script Koneksi Database
4.2.2 Implementasi Proses Login Admin
Agar pengguna admin atau user lainnya dapat mengakses menu-menu
yang telah disediakan sesuai dengan hak aksesnya masing-masing, oleh karena itu
harus melakukan identifikasi data login user dengan memasukkan username dan
password yang kemudian jika data tersebut benar maka data pengguna akan
disimpan di database. Script untuk proses login dapat dilihat pada Gambar 4.2
Dan dalam proses tersebut untuk melakukan proses login akan dilakukan
oleh parameter stored procedure. Script stored procedure untuk login user dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3Script stored procedureLogin
Script Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 menjelaskan :
a. Melakukan pencarian data dengan username yang dimasukkan.
b. Lalu mencocokkan password dari username tersebut.
c. Apabila tidak sama dengan yang terdaftar dalam database maka akan terdapat
peringatan “Anda tidak berhak menggunakan sistem ini”.
d. Apabila username dan password cocok dan terdaftar dalam database maka
“selamat datang”.
e. Dan setelah “selamat datang” maka akan masuk kedalam halaman awal dan
dapat memilih menu sesui dengan hak akses masing-masing user.
Untuk mempermudah koneksi database digunakan file .dll yang berisikan
stored procedure dan function SQL yang dapat dipanggil dari file .exe maupun