• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI

MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR

SKRIPSI

Oleh :

DWI FRENSISCA W. FEBRI ULFA

NPM. 0734010063

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY INFORMATION

SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI

KOTA BOGOR

Disusun Oleh :

DWI FRENSISCA W. FEBRIA ULFA

NPM. 0734010063

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang V Tahun Akademik 2010 / 2011

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pambangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Basuki Rahmat, S.Si, MT NPT. 3 6907 06 0209 1 Pembimbing Utama

Asti Dwi Irfianti,S.Kom,M.Kom NPT. 373 020 602 131

Pembimbing Pendamping

(3)

PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY

INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL

“IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR

Disusun Oleh :

DWI FRENSISCA W. FEBRIA ULFA

NPM. 0734010063

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 10 Juni 2011

Pembimbing : 1.

Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom NPT. 37302 060 2131

Tim Penguji : 1.

Basuki Rahmat, S.Si, MT NPT. 36907 060 2091 2.

Wahyu S J Saputra, S.Kom NPT. 38608 100 2951

2.

Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs NPT. 197305 12 2005 01 2 003 3.

Rizky Parlika, S.Kom NPT. 3 8405 07 0219 1

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(4)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp. (031) 8706369 (Hunting). Fax. (031) 8706372 Surabaya 60294

KETERANGAN REVISI

Mahasiswa dibawah ini :

Nama : Dwi Frensisca W. Febria Ulfa

NPM : 0734010063

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi *) PRA RENCANA (DESIGN) / SKRIPSI / TUGAS AKHIR Ujian Lisan Gelombang V, TA. 2010/2011 dengan judul :

”PENERAPAN BILLING SYSTEM DAN DIS (DISPLAY INFORMATION SYSTEM) PADA UNIT JASA CUCI MOBIL “IMAGE CAR WASH” DI KOTA BOGOR”

Surabaya, 15 Juni 2011

Dosen Penguji yang memerintahkan Revisi :

1. Basuki Rahmat, S.Si, MT NPT. 3 6907 06 0209 1

(_______________________)

2. Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs NPT. 197305 12 2005 01 2 003

(_______________________)

3. Rizky Parlika, S.Kom NPT. 3 8405 07 0219 1

Mengetahui,

(_______________________)

Dosen Pembimbing I

Asti Dwi Irfianti,S.Kom,M.Kom NPT. 373 020 602 131

Dosen Pembimbing II

(5)

Alhamdulillah, Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas semua Rahmat, Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Penerapan Billing System dan DIS (Display Information System) pada Unit Jasa Cuci Mobil IMAGE Car Wash di Kota Bogor” ini dengan baik.

Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, 15 Juni 2011

(6)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan benar.

Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang berharga ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan FTI, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur juga selaku Dosen Penguji I pada saat Ujian Lisan.

3. Ibu Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.kom selaku Dosen Pembimbing I Skripsi atas segala do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama penyelesaian Skripsi.

4. Bapak Wahyu S J Saputra, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II Skripsi atas segala do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama penyelesaian Skripsi.

5. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT, Ibu Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs, Bapak Rizky Parlika, S.Kom selaku Dosen Penguji Seminar TA yang banyak memberi masukan yang berguna kepada penulis selama revisi.

(7)

skripsi ini segera terselesaikan.

8. Keluarga Adi Hermawan, yang selalu membantu pengerjaan aplikasi ini dan memberikan masukkan guna untuk memperlancar skripsi

9. Kakak-kakakku mas Gambar, mas Erik dan adik tersayang Trias, terima kasih atas do’a serta dukungannya selama proses mengerjakan Skripsi ini dan aku sayang kalian semua.

10.Keluarga Luluk Suharwati, yang mau meminjamkan print untuk penyusun pakai mencetak skripsi ini dan doa yang selalu terpanjatkan.

11.Teman- teman Teknik Informatika angkatan 2011 rhina, lian, april, nanda, novita, hayu, chanif, faiq, didit, aldo, novihendra, sanggra, rizal, atik,widya, adi dll. Teman bermain Randie, fika, tya, upid, andreas, novi, irul, erlinda dan semua orang yang berhubungan baik dengan penyusun yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas do’a dan dukungannya selama ini serta terimakasih atas pertemanannya.

12.Enrique Iglesias dan Bruno Mars yang lagunya selalu menemani penyusun dalam pembuatan skripsi ini.

13.Yang paling berjasa tapi tidak merasa paling berjasa My Laptop Asus yang sering penyusun maki di kala aplikasi mengalami error. Super Terimakasih.

(8)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

2.5.Latar Belakang ... 1

2.5.Perumusan Masalah ... 2

2.5.Batasan Masalah ... 3

2.5.Tujuan ... 3

2.5.Manfaat ... 3

2.5.Metode Penelitian ... 4

2.5.Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi………8

2.1.1 Pengertian Sistem ... 8

2.1.2 Pengertian Informasi………... 8

2.1.3Pengertian Sistem Informasi ... 9

2.2. Sistem Billing………... 10

2.2.1 Bentuk Sistem Billing ... 10

2.2.2 Kelebihan Sistem Billing ... 10

2.2.3 Kekurangan Sistem Billing ... 11

2.3. NET Framework ………11

2.3..Common Language Runtime (CLR) ... 12

2.4SQL Server 2000 ... 13

(9)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20

2.5.Analisis Sistem ... 20

2.5.Analisis Kebutuhan ... 20

3.3..Spesifikasi Kebutuhan Sistem ... 20

3.3..Level Pengguna dan Hak Akses ... 20

3.3.6 Konseptual Data Model……….35

3.3.7 Model Data Fisik………...36

3.4. Basis Data ... 36

3.5. Implementasi Antar Muka... 44

3.5.1. Desain Halaman Utama Administrator ... 44

3.5.2. Desain Halaman Utama Cashier ... 46

3.5.3. Desain Halaman Utama Petugas Cuci ... 46

BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ... …….. 47

4.1. Lingkungan Pemrograman ... 47

4.2. Implementasi Program ... 47

4.2.1. Implementasi Koneksi Database ... 48

4.2.2. Implementasi Proses Login Admin ... 49

4.3. Implementasi Aplikasi Desain Antar Muka ... 50

4.3.1. Form Halaman Utama ... 50

4.3.2. Form Halaman Setting Database ... 50

4.3.3. Form Halaman Login ... 51

4.3.4. Form Halaman Panel Utama ... 51

(10)

4.3.8. Form Halaman Tambah Pelanggan ... 54

4.3.9. Form Halaman Transaksi Pada Kasir ... 55

4.3.10.Form Halaman Data Kendaraan ... 55

4.3.11.Form Halaman Cleaning ... 56

4.3.12.Form Halaman Snowing ... 56

4.3.13.Form Halaman Finishing ... 57

4.3.14.Form Halaman CIDS ... 57

4.3.15.Form Halaman Laporan Pelanggan ... 58

4.3.16.Form Halaman Laporan Barang ... 59

4.3.17.Form Halaman Laporan Transaksi ... 59

(11)

5.7.2. Pencarian Data Pelanggan ... 69

5.7.3. Penambahan Data Kendaraan Per pelanggan ... 69

5.7.4. Perubahan Data Kendaraan ... 69

5.7.5. Hapus Data Kendaraa ... 69

5.7.6. Hapus Data Pelanggan ... 70

5.8 Uji Coba Form Registrasi ... 66

5.8.1. Menambahkan Data Antrian ... 71

5.8.2. Perubahan Data Antrian ... 71

5.8.3. Hapus Data Antrian ... 71

5.9 Uji Coba Form Kasir ... 72

5.10 Uji Coba Form Cleaning ... 74

5.11 Uji Coba Form Snowing ... 75

5.12 Uji Coba Form Finishing ... 76

5.13 Uji Coba Form CIDS ... 76

5.14 Uji Coba Form Laporan Pelanggan ... 77

5.14.1. Menampilkan salah satu data pelanggan ... 77

5.14.2. Menampilkan seluruh sata pelanggan ... 78

5.15 Uji Coba Form Laporan Barang ... 79

5.15.1. Menampilkan beberapa Data Barang ... 79

5.15.2. Menampilkan seluruh Data Barang ... 79

5.16 Uji Coba Form Laporan Transaksi ... 80

5.15.1. Menampilkan seluruh Transaksi ... 81

BAB VI PENUTUP ... 82

6.1.Kesimpulan ... 82

6.2. Saran ... 82

(12)

Gambar 3.1 Flowchart Pendataan Pelanggan……….22

Gambar 3.2 Flowchart Kegiatan Jasa Cuci……….23

Gambar 3.3 Flowchart Proses Pencucian Kendaraan……….24

Gambar 3.4 Diagram Berjenjang………..25

Gambar 3.5 Konteks Diagram………..26

Gambar 3.6 DFD Level 0……….28

Gambar 3.7 DFD Level 1 User Akses………..29

Gambar 3.8 DFD Level 1 Data Barang………...30

Gambar 3.9 DFD Level 1 Data Pelanggan………..31

Gambar 3.10 DFD Level 1 Display Information System (DIS )……… 32

Gambar 3.11 DFD Level 1 Billing System………..33

Gambar 3.12 DFD Level 1 Pelaporan……….34

Gambar 3.13 Conceptual Data Model………. 35

Gambar 3.14 Physical Data Model……… 36

Gambar 3.15 Halaman Muka………44

Gambar 3.16 Desain Halaman Utama Cashier……….46

Gambar 3.17Desain Halaman Utama Petugas Cuci………46

Gambar 4.1 Script Koneksi Database………..48

Gambar 4.2 Script Proses Login Admin………48

Gambar 4.3 Script stored procedure Login………..49

Gambar 4.4 Halaman Utama………50

Gambar 4.5 Form Halaman Setting Database………………..51

Gambar 4.6 Form Halaman Login………52

Gambar 4.7 Panel User……….53

Gambar 4.8 Form Group Barang………...53

Gambar 4.9 Form Tambah Barang………....53

Gambar 4.10 Form Tambah User Akses………53

Gambar 4.11 Form Tambah Data Pelanggan………....54

Gambar 4.12 Form Transaksi pada Kasir……….53

(13)

Gambar 4.16 Form Finishing………...57

Gambar 4.17 Form CIDS………58

Gambar 4.18 Form Menu Laporan Pelanggan………58

Gambar 4.19 Form Menu Laporan Barang……….59

Gambar 4.20 Form Menu Laporan Transaksi……….59

Gambar 5.1 Uji Coba Tampilan Form Login...60

Gambar 5.2 Uji Coba Tampilan Form Setting Database………..60

Gambar 5.3 Uji Coba Tampilan Form Group………..61

Gambar 5.4 Uji Coba Tampilan Form Data Barang………63

Gambar 5.5 Uji Coba Tampilan Form User Akses………..67

Gambar 5.6 Uji Coba Tampilan Form Data Pelanggan………68

Gambar 5.7 Uji Coba Tampilan Form Registrasi………...70

Gambar 5.8 Uji Coba Tampilan Form Transaksi……….72

Gambar 5.9 Uji Coba Tampilan Form Transaksi……….74

Gambar 5.10 Uji Coba Tampilan Form Snowing……….75

Gambar 5.11 Tampilan Form Finishing………...76

Gambar 5.12 Uji Coba Tampilan Form CIDS……….76

Gambar 5.13 Uji Coba Form Laporan Pelanggan………...……77

Gambar 5.14 Laporan sebgian data pelanggan……….….….77

Gambar 5.15 Laporan data pelanggan………..77

Gambar 5.16 Form Laporan data barang……….……78

Gambar 5.17 Laporan seluruh data barang……….…….78

Gambar 5.18 Laporan tiap data barang………...….80

Gambar 5.19 Form Laporan Transaksi……….80

(14)

Tabel 3.1. Basis Data TBL_APP ... 37

Tabel 3.2. Basis Data TBL_JNS_KENDARAAN ... 37

Tabel 3.3. Basis Data TBL_PROCID ... 38

Tabel 3.4. Basis Data TBL_ KENDARAAN ... 38

Tabel 3.5. Basis Data TBL_ GRP_ITEM ... 39

Tabel 3.6. Basis Data TBL_ITEM ... 39

Tabel 3.7. Basis Data TBL_LOG_STOK ... 39

Tabel 3.8. Basis Data TBL_PREVIL ... 40

Tabel 3.9. Basis Data TBL_USER ... 40

Tabel 3.10. Basis Data TBL_TRANS ... 41

Tabel 3.11. Basis Data TBL_TRANS_ITEM ... 41

Tabel 3.12. Basis Data TBL_SEQ ... 41

Tabel 3.13. Basis Data TBL_CUSTOMER ... 42

Tabel 3.14. Basis Data TBL_LOG_SEQ ... 42

Tabel 3.15. Basis Data TBL_LOG_TRANSAKSI ... 43

Tabel 3.16. Tabel Form Menu... 44

(15)

Pembimbing I : Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom Pembimbing II : Wahyu S J Saputra, S.Kom

Penyusun :Dwi Frensisca W. Febria Ulfa

ABSTRAK

Perkembangan usaha jasa cuci kendaraan bermotor kian lama semakin berkembang. Para pengusaha berlomba-lomba memberikan beragam inovasi, baik dari sisi operasional kegiatan, maupun keuntungan bagi pelanggan.

Pada umumnya untuk pencatatan jumlah kunjungan pelanggannya, pengusaha cuci mobil akan memberikan sebuah catatan kecil setiap kali kunjungan. Dengan melampirkan tanggal kunjungan dan stempel perusahaan, catatan kecil ini akan diberikan kepada pelanggan untuk disimpan baik-baik, demikian seterusnya hingga mencapai angka 10. Tanpa disadari, hal ini akan merugikan pelanggan. Selain ”ikut membantu” pengusaha dalam tertib administrasinya, resiko hilangnya catatan kecil tersebut sangatlah besar.

Untuk itu, ”Image Car Wash” sebagai salah satu penyedia jasa layanan cuci mobil di Kota Bogor berkeinginan untuk mengadakan inovasi terbaru. Dimana pendataan jumlah kunjungan pelanggan tidaklah dibebankan pada konsumen, melainkan dilakukan secara otomatis oleh billing system.

Selain implementasi billing system, ”Image Car Wash” juga mengembangkan inovasi terbaru berupa pemberian informasi status proses kendaraan pelanggannya melalui DIS (Display Information System), yang akan terpasang pada ruang tunggu, tempat makan (restaurant), sarana pijat refleksi, atau munkin lokasi-lokasi strategis bisnis terpadu lainnya di sekitar lokasi pencucian kendaraan.

(16)

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang Masalah

Image Car Wash adalah sebuah unit usaha yang menyediakan pelayanan

jasa dibidang pencucian kendaraan bermotor. Dirintis pada pertengahan bulan Juli

2007, Image Car Wash berupaya menawarkan konsep jasa pencucian mobil yang

lebih professional, terstruktur dan berkualitas. Selain pelayanan jasa yang detail,

Image Car Wash juga tidak melupakan pentingnya memberikan kenyamanan dan

keefesiensian perihal administrasi bagi konsumennya.

Dari hasil survei tempat pencucian kendaraan bermotor di kota Bogor,

semua perhitungan transaksi dilakukan secara manual. Hal inilah yang menjadi

keprihatinan pemilik Image Car Wash, dimana tingkat kesalahan yang terjadi

pada perhitungan transaksi kemungkinan lebih tinggi, sehingga pada akhirnya

konsumen dan pemilik yang dirugikan.

Untuk itu pemilik usaha berkeinginan untuk mengadakan perubahan

terbaru yaitu, pendataan jumlah kunjungan pelanggan tidaklah dibebankan pada

konsumen, melainkan dilakukan secara otomatis oleh billing system.

Billing System merupakan salah satu bentuk aplikasi Teknologi Informasi

yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan administrasi keuangan dan

memudahkan pemilik untuk mengelola segala transaksi yang terjadi.

Selain implementasi billing system, Image Car Wash juga

mengembangkan inovasi terbaru berupa pemberian informasi status proses

(17)

terpasang pada ruang tunggu, tempat makan (restaurant), sarana pijat refleksi, atau

mungkin lokasi-lokasi strategis bisnis terpadu lainnya di sekitar lokasi pencucian

kendaraan.

Hasil yang didapatkan dari penggunaan billing system berupa sistem yang

terintegrasi antar fungsi yang dapat menanggulangi keterlambatan pendataan data,

menutup semua kekurangan yang ditemukan pada dokumen hasil sistem manual

sebelumnya serta memberikan kemudahan bagi pemilik dalam mengontrol

transaksi yang terjadi sehingga efisiensi dan laporan bulanan dapat dipenuhi oleh

pemilik.

Dengan adanya DIS dapat memberikan informasi tentang keadaan

kendaraan ketika dicuci dengan tidak secara langsung, pelanggan bisa melakukan

aktivitas lain tanpa harus khawatir. Pemilik juga mendapat kepercayaan penuh

dari pelanggan.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut penulis mengambil kesimpulan permasalahan

yang dihadapi oleh pengusaha jasa cuci mobil umumnya, yaitu :

a. Bagaimana melakukan pencatatan secara sistematis data para

pelanggannya.

b. Bagaimana melakukan pendokumentasian data kunjungan pelanggan yang

baik.

c. Pemberian informasi pelanggan secara real time terhadap status

kendaraan, disaat pelanggan melakukan kegiatan transaksi lainnya

(18)

d. Perlunya laporan-laporan transaksi dan data dukung lainnya bagi pemilik

usaha.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari sistem ini agar menjadi jelas dan tidak begitu

luas adalah:

a. Sistem yang dibangun lebih terfokus pada implementasi perhitungan

transaksi pencucian kendaraan bermotor dan transaksi tambahan di Image

Car Wash, dalam sistem Billing.

b. Penghitungan 10X gratis 1 yang akan dilakukan oleh system berdasarkan

jumlah total kunjungan para pengguna jasa

c. Pemberian fasilitas DIS , yang tidak lagi mengharuskan pada pengguna

jasa untuk selalu memantau setiap siklus proses pencucian secara langsung

pada lokasi pencucian.

1.4. Tujuan

a. Mengadakan perorganisasian data yang lebih terstruktur dan sistematis

mengenai data pelanggan.

b. Meminimalisasi tingkat kesalahan perhitungan transaksi

c. Meningkatkan komitmen dalam pengoptimalan hak-hak konsumen

1.5 Manfaat

Adanya sistem billing pada setiap transaksi diharapkan nantinya

perhitungan tidak lagi dilakukan secara manual dimana kemungkinan terjadinya

(19)

pada pelanggan untuk mengetahui keadaan kendaraan, sehingga pelanggan dapat

melakukan aktivitas lainnya.

1.6 Metodolologi Penelitian

Dalam memecahkan masalah penggunaan teknologi informasi yang akan

diterapkan pada unit jasa cuci mobil Image Car Wash, khususnya pemanfaatan

sistem informasi manajemen untuk kegiatan administrasi pelanggan dan billing

system, maka tahapan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah

Pada tahapan ini dilakukan penelusuran masalah teknologi informasi baik di

unit jasa cuci mobil Image Car Wash dengan mengetahui kebutuhan dasar dari

Sistem Informasi sebagai bentuk dukungan dari kelangsungan bisnis proses

perusahaan.

2. Tinjuan Pustaka

Pengumpulan teori-teori sebagai referensi baik dari buku-buku ataupun

informasi dari sumber lainya untuk memilih dan menentukan jenis teknologi

sistem informasi yang ideal untuk diterapkan.

3. Pengumpulan Data

Tahapan ini pengumpulan data primer dibagi menjadi 2 cara, yaitu :

a. Melakukan survei berupa kunjungan ke jasa cuci mobil di sekitar

Kotamadya Bogor dilakukan dengan mencatat dan mengetahui bentuk

bisnis proses yang digunakan.

(20)

Wash dan para pelanggan untuk mengetahui kebutuhan dasar pemilik serta

harapan yang diinginkan oleh para pelanggan saat atau setelah

menggunakan unit jasa ini.

4. Analisis

Pada tahapan ini, analisa dilakukan berdasarkan hasil dari tahapan

pengumpulan data primer. Sehingga dari sini dapat diketahui sejauh mana

pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan bisnis proses unit

jasa serta kemungkinan untuk dilakukan pengembangan system pada waktu

kedepan.

5. Perancangan

Hasil analisis yang didapat mulai dilakukan perancangan sistem, mulai

dari diagram alir (Flowchart), DFD, CDM, PDM serta RDBMS, untuk nantinya

mampu melahirkan system informasi yang powerfull.

6. Coding

Penerapan hasil perancangan system yang dibuat dengan teknologi .NET

Framework serta dukungan SQL Server 2000 sebagai engine database. Pemilihan

kedua teknologi ini berdasarkan dengan kebutuhan skema yag ada serta

peningkatan teknologi dari pemrograman.

7. Testing

Uji coba system dilakukan secara langsung melalaui simulasi langsung

dengan bisnis proses yang telah berjalan Sehingga akan lebih mudah diketahui

kekurangan dari sistem informasi, agar keberadaannya tidak merusak sistem dari

(21)

8. Pelaporan

Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, meliputi hasil tampilan

program, serta kode program.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam

setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah,

permasalahan yang ada, batasan masalah, metodologi

penulisan Tugas Akhir serta sistematika pembahasan

masalah yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing

bab.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan dalam

penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam

pembuatan sistem. Teori-teori tersebut antara lain :

Pengertian Sistem Informasi, Metode Perangkat Lunak,

Sistem Billing, NET Framework, Store Procedure, dan

Microsoft SQL Server 2005.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang model penelitian dan prosedur

penelitian antara lain: Analisis Sistem, Perancangan Sistem

menggunkan metode UML, Perancangan Database dan lain

(22)

BAB IV : IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas tentang tampilan dari sistem

yang telah dibuat dan dari implementasi ke bahasa

pemrograman program yang telah dibuat.

BAB V : UJICOBA DAN EVALUASI

Dalam bab ini berisi tentang uji coba pada sistem yang

telah jadi dan mengadakan evaluasi atau pengecekkan

terhadap sistem yang sudah berjalan.

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dari uji coba

dan saran-saran yang diambil dari kelemahan aplikasi

sebagai pengembangan lebih lanjut dari sistem yang telah

(23)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam menyusun dan merancang sistem informasi, beberapa konsep dasar dapat

dijadikan sebagai acuan dan landasan, dimana konsep tersebut merupakan teori yang

berhubungan dengan perancangan sistem informasi dari pemecahan masalah.

2.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau

lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan (Jogiyanto H.M,

1995:814). Suatu sitem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem), dimana

masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau

terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling

berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat

tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu

kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated).

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan

keputusan.

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

(24)

terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah suatu objek nyata

seperti tempat, benda, dan orang yang benar ada dan terjadi.

Suatu informasi mempunyai kualitas yang tergantung dari tiga hal, yaitu:

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

Akurat juga harus mencerminkan maksudnya.

b. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang

sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan

landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi

untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,

prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan

lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan

suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

(Sumber : Diakses online pada 25 Maret 19.21 WIB dari

(25)

2.2 Sistem Billing

Billing berasal dari bahasa Inggris yaitu bill, yang artinya bukti transaksi

pembayaran. Maka billing dapat juga diartikan mengirimkan bukti transaksi, atau

mengumumkan bukti transaksi. Sistem billing merupakan sistem yang membantu para

usahawan untuk mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Setiap bidang

usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang selalu melakukan

transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departemen store atau bidang usaha

yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung game

online dan disinilah sistem billing bekerja.

2.2.1 Bentuk Sistem Billing

Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi

berbentuk software. Awalnya penciptanya hanya menciptakan sistem billing ini

berbentuk software yang jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli

software tersebut dan kemudian menginstallnya ke komputer atau notebook mereka.

2.2.2 Kelebihan Sistem Billing

a. Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi

b. Pemakaiannya lebih praktis

c. Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksudnya dengan menggunakan sistem

billing ini setiap usaha hanya perlu memperkerjakan satu orang operator untuk

(26)

d. Simpel dalam menggunakannya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard

yang dibutuhkan

2.2.3 Kekurangan Sistem Billing

a. Software ini masih mudah di hack.

b. Jika software masternya terkena virus dan seluruh datanya hilang sulit untuk

mencari historybackup-nya

c. Menurut para pengguna, sistem ini masih terdapat Bug, dan masih mudah

dilumpuhkan. Oleh karena itu keamanan sistem ini belum terjamin sepenuhnya.

Sebagai solusinya ada beberapa software yang telah mengeluarkan produk

pengamannya seperti yang digunakan pada beberapa rumah sakit PPIM FKUB

Malang.

(Sumber : Diakses online pada 25 Maret 22.21 WIB dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Billing)

2.3 .NET Framework

Teknologi COM (Component Object Model) yang digunakan Microsoft sebelum

.NET menggunakan Windows System Registry untuk penyimpanan lokasi komponen.,

sehingga client tidak perlu melakukan hardcode komponen yang dibutuhkan. Client

hanya perlu menggunakan fungsi Win32 API untuk mencari komponen di registry dan

me-load ke memori.

Masalah terjadi karena komponen hanya bisa diregistrasi satu kali dalam satu

(27)

pengaturan agar aplikasi bias diinstal, serta kompetibel dengan versi sebelumnya.

Tahapan ini cukup sulit karena sebagian besar developer kurang memahaminya.

Sehingga yang terjadi saat versi terbaru diinstal, maka versi sebelumna tidak berjalan.

Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, dibangunlah .NET Framework. Dimana

seluruh komponen dibuat berdasarkan fondasi yang sama. Sehingga tidak perlu lagi

menulis program untuk mengizinkan suatu objek untuk berinteraksi satu sama lain secara

langsung. Sebagai contoh, aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic. NET dapat

melakukan akses pada DLL yang dibuat dengan bahasa pemrograman yang kompitebel

dengan .NET lain, seperti Microsoft C#, C++, J#.

.NET Framework juga mendukung secara penuh penggunaan class, inheritance,

method, property, event, polymorphism, constructor dan elemen object oriented lainnya.

Pada dasarnya, .NET Framerwork terdiri dari dua komponen utama :

a. Common Language Runtime (CLR)

b. .NET Framework Base Class Library

(Sumber : Suharli, Suryanto. 2005. Membangun Aplikasi Berbasis Windows dengan

Visual Basic.Net. Jakarta:Elex Media Komputindo)

2.3.1 Common Language Runtime (CLR)

Tidak seperti aplikasi windows sebelumnya, kode aplikasi .NET decompile

menjadi Microsoft Intermediate Language (IL) dan disimpan di file yang dikenal dengan

(28)

Pada saat runtime, file tersebut baru di-compile oleh Common Language Runtime

(CLR). Hanya bagian assembly yang diperlukan dan pada saat diperlukan saja yang akan

di-compile oleh CLR menjadi binary yang akan digunakan selama aplikasi dijalankan.

CLR menyediakan fungsi-fungsi layanan utama seperti kompilasi kode, alokasi

memori, manajemen thread, type safety check, dan garbage collection. CLR juga

menerapkan tipe keamanan yang ketat melalui Common Type System (CTS) dan

memastikan bahwa kode dieksekusi dalam lingkungan yang aman menggunakan code

access security.

2.4 SQL Server 2000

SQL Server 2000 merupakan bahasa pemrograman yang di rancang khusus untuk

komunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur

client-server. Konsep penerapannya adalah database ditempatkan dikomputer pusat yang

disebut Server dan informasinya digunakan bersama-sama oleh user-user yang

menjalankan aplikasi pada komputer lokal yang disebut dengan Client.

Relational Database Management Sytem (RDBMS) atau Sistem Manajemen

Database Relasional digunakan untuk menyimpan informasi dimana user dapat

melihatnya dengan cara yang berbeda.

Beberapa elemen dari RDBMS dapat dijelaskan berikut ini:

a. Database

Merupakan sekumpulan data yang berisi informasi dan saling berhubungan.

Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional.

(29)

b. Tabel

Sebuah tabel atau entity digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi

antara pemakai dengan profesional computer. Dalam tabel itu sendiri

merupakan matriks dari item-item data yang diorganisir menjadi baris dan

kolom.

c. Record

Record atau baris adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih field.

Pada setiap baris-baris ini tersimpan data-data dari subjek tabel yang

bersangkutan. Disamping itu data-data yang ada dalam satu record bisa terdiri

dari bermacam-macam tipe data.

d. Field

Field atau kolom atau disebut Attribute adalah kumpulan data yang

mempunyai/menyimpan fakta yang sama/sejenis untuk setiap baris pada tabel.

Yang perlu diperhatikan bahwa urutan data dalam suatu kolom untuk tiap-tiap

baris tidak memiliki arti sehingga data-data tersebut tidak terpengaruh

walaupun diubah.

e. Index

Indeks merupakan tipe dari suatu tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field

kunci dan pointer ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dari pointer

ini disimpan dalam urutan tertentu dan dapat digunakan untuk menyajikan

(30)

f. Query

Query merupakan sekumpulan perintah SQL yang dirancang untuk

memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk

melakukan operasi pada tabel.

(Sumber : Subari, Yuswanto. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000.

Jakarta:Prestasi Pustaka)

2.5 Store Procedure

Stored procedure adalah prosedur-prosedur operasi yang ditempatkan di dalam

database server. Umumnya, stored procedure ditulis dalam SQL. Stored procedure ini

sangat penting dalam sistem database client-server karena menempatkan prosedur di

dalam server berarti prosedur itu dapat tersedia untuk semua client. Dan ketika prosedur

tersebut diubah atau dimodifikasi, semua client akan mendapatkan versi terbarunya

secara otomatis (tanpa perlu diadakan update aplikasi client).

Stored procedure selain bersifat terintegrasi dengan server juga sudah

terkompilasi, sehingga pemrosesan kode yang terjadi di dalam stored procedure akan

berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan mengeksekusi beberapa statement SQL

secara sekuensial.

Dalam konteks proses pengembangan sistem, mempergunakan stored procedure

(31)

a. Performance

Semua perintah SQL, yang kita kirimkan ke database server melalui kumpulan

action yang disebut dengan execution. Hal ini menjadikan perintah SQL yang kita

kirimkan Store Procedure disimpan dalam procedure cache ketika di panggil,

membuat subsequent lebih cepat dipanggil.

b. Security

Dengan menggunakan store procedure, kita bisa memberikan permission untuk

user yang ditunjuk untuk dapat mengakses data, menekan immense coding yang

perlu kita lakukan pada Application Client. Ini adalah cara terbaik untuk

mengontrol akses ke data.

c. Modifications / Maintenance

Jika kita menggunakan store procedure untuk mengakses database, setiap

perubahan pada database dapat dipantau berdasarkan client application. Hal ini

dimungkinkan karena kita dapat tahu persis dimana data diakses, dan kita juga

tahu dimana kita harus melakukan perubahan. Hal ini berarti kita tidak perlu

bingung dengan ribuan baris source code pada client application untuk

menemukan baris mana yang perlu dirubah.

d. Minimal proses pada client

Dengan menggunakan store proocedure membantu kita untuk membuat batch

(32)

hal lainnya. Hanya sedikit daya yang ditulis pada client apllication, menjadikan

aplikasi client menjadi lebih ringan. Aplikasi ini akan lebih terfokus pada

menampilkan data untuk keperluan user dan aplikasi client tidak tau banyak

mengenai database.

e. Network traffic

Aplikasi pada client selalu me request / mengirimkan data ke database server. Data

ini dikirimkan sebagai packet dan dikirimkan ke jaringan (Network) ke server.

f. Fleksibilitas terhadap perubahan proses bisnis

Stored procedure tersimpan di server. Modifikasi mudah dilakukan dan dengan

cepat.

(Sumber : Diakses online pada 24 Maret 2011 pukul 21.23 WIB dari

http://databases.about.com/od/sqlserver/a/storedprocedure.htm)

2.6 DFD ( Data Flow Diagram )

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional

yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun

komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram,

model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya

(33)

data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model

yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi padaalur data

dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun

rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai

maupun pembuat program.

Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data

Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem

diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa

yang terdapat di sistem.

a. Diagram Alur Data Fisik (DADF)

DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang

lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana prosesproses dari sistem diterapkan

(dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Untuk

memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :

1. Proses-proses manual juga digambarkan.

2. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk

menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.

3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.

4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara

(34)

catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut,

file database.

5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem

komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses tersebut.

b. Diagram Alur Data Logika (DADL)

DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan

(sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya

menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya

proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

- Syarat-syarat pembuatan DFD :

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari

pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara

logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk

membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh

pemakai.

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat

4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

(Sumber :http:// febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads /files/.../DFD.pdf Diakses online

(35)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi

dasar dalam perancangan billing system dan aplikasi Display Information System.

Perumusan kebutuhan sistem tersebut dilakukan dengan cara menentukan alur

yang terjadi dalam sistem. Alur tersebut kemudian akan digambarkan dengan

Flowchart dan Data Flow Diagram (DFD).

Untuk memudahkan didalam menentukan alur yang mungkin terjadi dalam

sistem ini, ditentukan terlebih dahulu pengguna sistem ini. Pengguna sistem

kemudian akan digambarkan sebagai entity dalam DFD. Pada sub bab berikut

akan dibahas tentang pengguna sistem ini.

3.2 Analisis Kebutuhan

Pada bagian ini akan dirumuskan kebutuhan sistem yang akan menjadi

dasar dalam perancangan billing system dan aplikasi Display Information System.

3.2.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem aplikasi menjelaskan mengenai level

pengguna aplikasi dan hak aksesnya serta masukan dan keluaran sistem aplikasi.

3.2.2 Level Pengguna dan Hak Akses

Dalam pengguna aplikasi ini di bagi menjadi 3 level, yaitu :

1. Cashier disini dapat mengunakan sejumlah layanan yang tersedia melalui

(36)

pelanggan, pengecekan data transaksi dan data barang, serta membuat

Laporan. Layanan ini bisa di akses jika admin telah melalui proses

registrasi dan login.

2. Admin (Pemilik), dapat mengunakan sejumlah layanan tersedia melalui

aplikasi, admin dapat melakukan penambahan data user, melihat data

barang, melihat data transaksi. Layanan ini bisa di akses jika admin telah

melalui proses registrasi dan login.

3. Petugas Cuci , dapat mengunakan sejumlah layanan tersedia melalui

aplikasi, petugas cuci hanya dapat memasukan proses tahapan cuci dan

data antrian kendaraan.

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem digunakan untuk menggambarkan sejumlah

proses terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasikan pada aliran sistem

yang terjadi, agar memperjelas sistem alur aplikasi yang dibuat. Penjelasan

mengenai sistem dimulai dari flowchart syten atau diagram alir, diagram

berjenjang, contex diagram, data flow diagram level 0, data flow diagram

level 1, danCDM serta PDM .

3.3.1 Flowchart System

Penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan

penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari

langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Dalam billing system dan display information system diperlukan

(37)

a. Proses Pendataan Pelanggan

Berikut ini tampilan dari Flowchart proses pendataan pelanggan seperti

pada gambar 3.1.

CUSTOMER CASHIER

MULAI

IDENTITAS

PELANGGAN CEK DATA PELANGGAN

ADA ?

MEMASUKKAN DATA PELANGGAN T

RUBAH DATA PELANGGAN Y

DATA KENDARAAN

DAN PELANGGAN

SELESAI

(38)

b. Proses Kegiatan Jasa Cuci

Berikut ini tampilan dari Flowchart proses kegiatan jasa cuci kendaraan

seperti pada gambar 3.2.

MULAI PROSES

PENDAFTARAN

MASUK ANTRIAN KENDARAAN

TAMBAHAN JASA ?

JASA TAMBAHAN PENGHITUNGAN

BIAYA BUKTI

TRANSAKSI

SELESAI

CUSTOMER CASHIER PETUGAS CUCI

Y T

CAR WASH SYSTEM

DATA DIS

DATA TRANS

(39)

c. Proses Pencucian Kendaraan

Berikut ini tampilan dari Flowchart proses kegiatan pencucian kendaraan

seperti pada gambar 3.3.

MULAI

Gambar 3.3 Flowchart Proses Pencucian Kendaraan

Penjelasan gambar 3.1 Flowchart Pendataan Pelanggan :

Pelanggan/customer mendaftar terlebih dahulu, cashier melakukan

pengecekan data pelanggan, apabila pelanggan sudah terdaftar sebelumnya maka

bisa langsung masuk dalam antrian pencucian, sedangkan bila belum terdaftar

(40)

pelanggan. Dan cashier juga dapat merubah data pelanggan jika ada data

pelanggan yang perlu dirubah atau ditambah.

Penjelasan gambar 3.2 Flowchart Kegiatan Jasa Pencucian :

Setelah melakukan pendaftaran atau pengecekan data pelanggan, cashier

memasukkan data dalam data antrian kendaraan yang akan dicuci, selanjutnya

petugas cuci memulai kegiatan cuci kendaraan, dan menginformasikan kegiatan

cuci kendaraan tersebut. Pelanggan juga dapat menambah jasa selain cuci

kendaraan, seperti ganti oli atau lainnya. Selanjutnya kendaraan selesai dicuci,

cashier melakukan perhitungan biaya keseluruhan transaksi yang kemudian

pelanggan menerima bukti transaksi.

Penjelasan gambar 3.3 Flowchart Proses Pencucian Kendaraan :

Diawali dengan cashier memasukkan data antrian kendaraan, petugas cuci

memulai kegiatan pencucian kendaraan dan setiap kegiatan pencucian, petugas

cuci menginformasikan proses-proses yang terjadi dalam pencucian kendaran ke

dalam sistem yang telah disediakan sehingga pelanggan dapat mengetahui

keadaan kendaraan tanpa harus berada didekat kendaraannya tersebut. Semua

proses dilakukan lalu masuk ke dalam billing system untuk perhitungan biaya.

3.3.2 Diagram Berjenjang

Ditujukan untuk menemukan kebutuhan sistem yang akan dibuat.

Identifikasi masalah akan dilakukan untuk masing-masing pengguna sistem.

(41)

System billing dan Display Information System berisikan maintenance user

akses, maintenance data barang, maintenance data pelanggan, DIS serta fungsi

system billing. Yang mana dari semua proses akan di breakdown sesuai kebutuhan

sistem.

3.3.3 Contex Diagram

Contex diagram adalah diagram level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Berikut ini

tampilan dari konteks diagram seperti pada gambar 3.5.

informasi kendaraan

Car Wash Billing Sytem dan DIS

+

(42)

Pada gambar 3.5 konteks diagram aplikasi billing system dan DIS

memiliki 4 entitas yang terlibat, yaitu : Cashier, Pemilik, Petugas Cuci dan

Pelanggan. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Proses login user yang di tangani oleh sistem, sistem akan memberi

konfirmasi apakah login yang dilakukan oleh cashier dan pemilik benar

atau salah.

2. Proses input data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user

system dan data pelanggan) sistem akan memberi konfirmasi bahwa

data yang di-input-kan telah masuk atau tidak yang ditangani oleh

sistem.

3. Proses ubah data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user

system dan data pelanggan) sistem akan memberi konfirmasi bahwa

data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user system dan

data pelanggan) telah ter-update atau tidak yang ditangani oleh sistem.

4. Proses hapus data (data barang, data kendaraan, data antrian, data user

system dan data pelanggan) sistem akan memberi konfirmasi data (data

barang, data kendaraan, data antrian, data user system dan data

pelanggan) telah terhapus atau tidak yang ditangani oleh sistem.

5. Pelanggan dapat melihat informasi-informasi yang ditangani oleh

(43)

3.3.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Semua proses pada konteks diagram diturunkan atau didetailkan lagi ke

DFD level 0. Berikut tampilan DFD level 0 pada gambar 3.6.

informasi kendaraan

daftar antrian data pelanggan rekap data pelanggan

Dari gambar 3.4 dapat diketahui bahwa aplikasi tersebut memiliki 6

proses dalam sistemnya, yaitu user akses, data barang, data pelanggan, DIS,

billing system dan proses pelaporan. Semua proses dapat di jalankan oleh hak

askes yang telah ditentukan dan akan memperoleh output sesuai sistem yang

(44)

3.3.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

DFD level 1 merupakan dekomposisi dari diagram level 0, yang terdiri dari

beberapa sub proses berasal dari proses utama. Proses-proses tersebut adalah

sebagai berikut :

a. DFD Level 1 User Akses

Berikut ini tampilan dari Proses User Akses seperti pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 DFD Level 1 User Akses

Pemilik bersama dengan Cashier dapat melakukan hak akses dan

kemudian sistem masuk kedalam database tabel previl dan tabel user. Sebagai

pemilik berhak mengatur siapa saja yang dapat atau tidak dapat mengakses serta

mengetahui siapa saja yang mengakses sistem tersebut.

Prosesnya adalahPemilik dan Cashier Login terlebih dahulu untuk

meng-inputkan data. Sistem akan mengecek, apa benar Pemilik/Cashier memasukkan

(45)

b. DFD Level 1 Data Barang

Berikut ini tampilan dari Data Barang seperti pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 DFD Level 1 Data Barang

Setelah Pemilik/Admin memasukkan username dan password dengan

benar, pemilik dapat meng-input data barang sistem akan memberi konfirmasi

data apa yang ingin di-inputkan. Setelah di-inputkan oleh pemilik sistem akan

memberikan konfirmasi data yang telah di-inputkan telah tersimpan kedalam

database atau tidak.

Pemilik tidak hanya dapat input data barang, namun juga bisa merubah

data barang. Data barang tersebut akan berubah dan tersimpan dalam database

tabel logistik stok, tabel item barang dan tabel grup barang. Sesudahnya pemilik

(46)

c. DFD Level 1 Data Pelanggan

Berikut ini tampilan dari Data Pelanggan seperti pada gambar 3.9

.

Gambar 3.9 DFD Level 1 Data Pelanggan

Cashier tidak hanya dapat input data pelanggan dan data kendaraan,

namun juga bisa merubah data pelanggan dan data kendaraan. Data barang dan

data kendaraan tersebut akan berubah dan tersimpan dalam database tabel

customer, dan tabel kendaraan. Sesudahnya cashier dapat melakukan rekap

laporan data pelanggan untuk dijadikan arsip atau hal lainnya serta memasukkan

(47)

d. DFD Level 1 Display Information System (DIS)

Berikut ini tampilan dari Display Information System (DIS ) seperti pada

gambar 3.10.

Gambar 3.10 DFD Level 1 Display Information System (DIS )

Proses DIS dilakukan langsung oleh Petugas Cuci dengan melihat daftar

antrian dari Cashier. Petugas Cuci berkewajiban memperbaiki siklus antrian dan

data antrian, memberikan informasi kepapa Pelanggan tentang status kendaraanya.

(48)

e. DFD Level 1 Billing System

Berikut ini tampilan Billing System dari seperti pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 DFD Level 1 Billing System

Cashier mengecek data transaksi pelanggan, masuk dalam database tabel

transaksi dan tabel transaksi item kemudian akan muncul bukti transaksi yang

diberikan kepada pelanggan. Cashier merekap data transaksi gunu untuk

(49)

f. DFD Level 1 Pelaporan

Berikut ini tampilan Pelaporan dari seperti pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 DFD Level 1 Pelaporan

Keseluruhan hasil rekap data pelanggan, data barang dan billing system

dapat dijadikan acuan sebagai pembuatan laporan bagi pemilik usaha. Sehingga

dapat mengetahui apa saja yang perlu di perbaharui dan mengetahui laba/rugi

(50)

3.3.6 Konseptual Data Model

Model data konseptual atau dengan kata lain Conceptual Data Model (CDM)

pada aplikasi sistem ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual di server.

Berikut ini gambar 3.13 model data konseptual :

Gambar 3.13 Conceptual Data Model

memasuki Variable multibyte (16) <M> Identifier_1 <pi> Variable multibyte (16) <M> Identifier_1 <pi>

<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (20)

<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (20)

<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (14)

<pi> Variable characters (14) Variable characters (20)

<pi> Variable characters (3) Variable characters (20)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (35)

<pi> Variable multibyte (16) Variable characters (30)

<pi> Variable multibyte (16) Integer

<pi> Variable characters (3) Variable characters (20)

<pi> Variable characters (3) Variable characters (20)

<pi> Variable multibyte (16) Date & Time

(51)

3.3.7 Model Data Fisik

Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual di

atas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam

implementasi aplikasi. Berikut ini gambar 3.14 model data fisik :

Gambar 3.14 Physical Data Model

3.4 Basis Data

Rancangan basis data pada bagian perancangan aplikasi di

implementasikan ke dalam basis data SQL Server 2000. Keterangan lebih detail

dapat di lihat pada tabel-tabel :

(52)

Penyimpanan data identitas perusahaan, seperti nama, alamat, tlp

perusahaan serta field pesan yang akan ditampilkan pada tiap akhir bukti

pembayaran, seperti pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Basis Data TBL_APP

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 NAMA Varchar 50

3 ALAMAT Varchar 100

4 KOTA Varchar 20

5 TLP Varchar 20

6 FAX Varchar 20

7 PESAN Varchar 200

8 PRINT_OUT Int 4

Penyimpana data tipe kendaraan dan kode cuci tiap jenis barang yang telah

ditetapkan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Basis Data TBL_JNS_KENDARAAN

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 KD_JENIS Varchar 3 Primary Key

2 NAMA_JENIS Varchar 20

3 KD_CUCI Varchar 10

Penyimpanan data tiap sub-proses dari keseluruhan kegiatan jasa cuci

(53)

Tabel 3.3 Basis Data TBL_PROCID

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 PROC_ID Int 4

2 NAMA_PROC Varchar 20

Penyimpanan keseluruhan data kendaraan dimana tipe kendaraan akan

mengacu pada TBL_JNS_KENDARAAN dan Kode Customer akan mengacu

pada TBL_CUSTOMER, seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Basis Data TBL_ KENDARAAN

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 NOPOL Varchar 20

3 KD_CUST Varchar 15

4 MERK Varchar 20

5 JNSMODEL Varchar 3 Foreign key

6 THN_BUAT Datetime 8

7 THN_RAKIT Datetime 8

8 SILINDER Varchar 10

9 WARNA Varchar 20

10 NORANGKA Varchar 30

11 NOMESIN Varchar 30

12 NOBPKB Varchar 30

13 WARNATNKB Varchar 20

14 BHNBAKAR Varchar 20

15 KDLOKASI Varchar 30

(54)

17 NODAFTAR Varchar 20

18 BERLAKU Datetime 8

Penyimpanan data kelompok item barang (Makanan, Minuman, Aksesoris,dll) seperti pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Basis Data TBL_ GRP_ITEM

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 KD_GRP Varchar 3 Primary Key

2 NAMA_GRP Varchar 20

Penyimpanan keseluruhan data barang, seperti pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Basis Data TBL_ITEM

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 KD_ITEM Varchar 10 Primary Key

2 KD_GRP Varchar 3 Foreign key

3 NAMA_ITEM Varchar 35

4 DESC_ITEM Varchar 7000

5 HARGA_ITEM Money 8

6 FREE Int 4

7 STOCK int 4

8 HITUNG_STOCK char 1

Penyimpanan histori perubahan data barang, termasuk perubahan harga

dan penambahan jumlah stock barang, seperti pada Tabel 3.7

Tabel 3.7 Basis Data TBL_LOG_STOK

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

(55)

3 KD_ITEM Varchar 10

4 ADD_DATE Datetime 8 Foreign key

5 ADD_TIME Datetime 8

6 JML Int 4

7 USERID Varchar 8 Foreign key

Penyimpanan data kelompok akses, yang digunakan sebagai batasan hak

akses tiap user system, seperti pada Tabel 3.8

Tabel 3.8 Basis Data TBL_PREVIL

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 PREVIL_ID Int 4

3 PREVIL_NAME Varchar 20

Penyimpan seluruh data user yag berhak melakukan akses terhadap sistem,

seperti pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Basis Data TBL_USER

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 USERID Varchar 30

3 PASS Varchar 100

4 PREVIL_ID Int 4 Foreign Key

5 ADD_DATE Datetime 8

6 FLAG_USER Int 4

Penyimpanan data transaksi yang dilakukan oleh tiap pelanggan, seperti

(56)

Tabel 3.10 Basis Data TBL_TRANS

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 NOTRAS Varchar 14 Primary Key

2 NOPOL Varchar 20

3 TGL_TRANS Datetime 8

4 JAM_TRANS Datetime 8

5 TOTAL Money 8

6 BAYAR_TRANS Money 8

7 USERID Varchar 10 Foreign key

Penyimpan data item yang dipilih pada tiap transaksi, seperti pada Tabel 3.11

Tabel 3.11 Basis Data TBL_TRANS_ITEM

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 NOTRANS Varchar 14 Foreign key

3 KD_ITEM Varchar 10 Foreign key

4 QTY Int 4

5 FLAG_FREE Int 4 1,0,3,2

Penyimpanan data antrian serta pergerakan kendaraan pada tiap proses

pencucian kendaraan, seperti pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Basis Data TBL_SEQ

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

(57)

3 SEQ_NO Int 4

4 NOPOL Varchar 20 Foreign key

5 PROC_ID int 4 Foreign key

6 PEMBAYARAN Varchar 10 Foreign key

Penyimpanan data pelanggan, yang akan digunakan sebagai acuan pada

table TBL_KENDARAAN, seperti pada Tabel 3.13

Tabel 3.13 Basis Data TBL_CUSTOMER

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 KD_CUST Varchar 12 Primary Key

2 NAMA Varchar 20

3 ALAMAT Varchar 50

4 TLP Varchar 20

Penyimpanan data pembatalan kegiatan cuci, yang akan mencatat

beberapa data yang terjadi akibat adanya pembatalan transaksi, seperti pada Tabel

3.14.

Tabel 3.14 Basis Data TBL_LOG_SEQ

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 KEY_DAY Datetime 8

3 JAM Datetime 8

4 SEQ_NO int 4

5 PROSES Varchar 10

(58)

7 NEW_NOPOL Varchar 20

8 REASON Varchar 50

9 USERID Varchar 30

Penyimpanan data pembatalan item transaksi pada cashier, yang dapat

digunakan sebagai data pengukur efisiensi kerja karyawan, seperti pada Tabel

3.15 dibawah ini.

Tabel 3.15 Basis Data TBL_LOG_TRANSAKSI

No Kolom Tipe Data Lebar Keterangan

1 ID UNIQUE 16 Primary Key

2 NOTRANS Varchar 15

3 ADD_DATE datetime 8

4 ADD_TIME datetime 8

5 KD_ITEM Varchar 10

6 JUMLAH int 4

7 ALASAN Varchar 20

Tabel – tabel ini merupakan keterangan tabel hasil pemindahan dari CDM

dan PDM yang dalam keterangan tersebut disebutkan juga primary key dan

foreign key-nya beserta dengan atribut-atribut setiap entity yang terbentuk.

Tabel-tabel ini nantinya akan menjadi tempat untuk menyimpan data-data pengguna

aplikasi. Tempat dimana admin me-maintenance sistem pada database sehingga

(59)

3.5 Implementasi Antarmuka

Pada implementasi antarmuka ini, menjelaskan bagaimana membuat

sebuah antarmuka yang menarik dari sebuah aplikasi sehingga menjadi user

friendly bagi user. Pada sub bab ini menjelaskan awal user menggunakan aplikasi

billing system dan DIS ini, terdapat empat desain yang umum digunakan oleh

seorang user saat aplikasi dijalankan.

3.5.1 Desain Halaman Utama Administrator

Menu ini dapat digunakan setelah user login kemudian masuk ke menu

utama akses daripada user dalam hal ini adalah sebagai admin. Berikut ini

tampilan dari desain halaman utama Administrator seperti pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Halaman Muka

Berikut adalah daftar sub link menu pada tiap daftar link menu yang

terdapat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16 Tabel Form Menu

No Link Menu Sub Link Menu Keterangan

1 System Login Menampilkan form login

Logout Logout dari status user

Exit Keluar dari aplikasi

2 Transaksi Kasir Form Kasir

(60)

3 Car Wash Cleaning Form Cleaning

Snowing Form Snowing

Finishing Form Finishing

CIDS Display Form Cids

4 Laporan Laporan Pelanggan Laporan data Pelanggan

Laporan Barang Laporan data Barang

Laporan Transaksi Laporan Transaksi

5 Master Data Grup Barang Form Grup Barang

Barang Form Barang

User Akses Form User Akses

Pelanggan Form Pelanggan

6 Setting - Form Setting Akses Database

Berikut juga disampaikan daftar jenis hak akses user dan nama-nama form

yang dapat diakses oleh tiap-tiap jenis hak akses.

Tabel 3.17 Tabel Form User Akses

No Sub Link Menu User Akses

1 Login Seluruh hak akses

Logout Seluruh hak akses

Exit Seluruh hak akses

2 Kasir Admin, Cashier

Registrasi Admin, Cashier

3 Cleaning Cleaning

Snowing Snowing

Finishing Finishing

CIDS Display CIDS

(61)

Laporan Barang Admin, Cashier

Laporan Transaksi Admin, Cashier

5 Grup Barang Admin

Barang Admin

User Akses Admin

Pelanggan Admin, Cashier

6 Setting Database Admin

3.5.3 Desain Halaman Utama Cashier

Menu ini dapat digunakan setelah user telah terdaftar sebagai anggota dan

dapat menggunakan hak aksesnya untuk dapat menggunakan aplikasi tersebut.

Berikut ini tampilan dari desain halaman login user seperti pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Desain Halaman Utama Cashier

3.5.4 Desain Halaman Utama Petugas Cuci

Menu ini dapat digunakan setelah user login kemudian masuk ke menu

utama akses daripada user dalam hal ini adalah sebagai admin. Berikut ini

tampilan dari desain halaman utama administrator seperti pada gambar 3.17.

(62)

BAB IV

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil

analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut

dijalankan.

4.1 Lingkungan Pemrograman

Perancangan aplikasi web dikembangkan dalam lingkungan pemrograman dengan

spesifikasi teknis sebagai berikut ini :

1. Windows 7 Ultimate sebagai sistem operasi.

2. Power Designer 6.0 untuk pembuatan desain DFD.

3. Power Designer 12.5 untuk pembuatan desain CDM dan PDM

4. Visual Basic 2005 sebagai editor program.

5. SQL Server 2000 sebagai database.

6. Framework .Net 2.0

4.2 Implementasi Proses

Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari program

atau potongan script program.

4.2.1 Implementasi Koneksi Database

Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman VB.NET 2005 dengan

framework.NET 2.0, basis data (database) SQL Server 2000. File setting dari

koneksi database sendiri akan disimpan dalam file “WS-CIDS.xml” yang terdapat

pada folder dimana program dijalankan. Script untuk membangun koneksi dari

(63)

Gambar 4.1Script Koneksi Database

4.2.2 Implementasi Proses Login Admin

Agar pengguna admin atau user lainnya dapat mengakses menu-menu

yang telah disediakan sesuai dengan hak aksesnya masing-masing, oleh karena itu

harus melakukan identifikasi data login user dengan memasukkan username dan

password yang kemudian jika data tersebut benar maka data pengguna akan

disimpan di database. Script untuk proses login dapat dilihat pada Gambar 4.2

(64)

Dan dalam proses tersebut untuk melakukan proses login akan dilakukan

oleh parameter stored procedure. Script stored procedure untuk login user dapat

dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3Script stored procedureLogin

Script Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 menjelaskan :

a. Melakukan pencarian data dengan username yang dimasukkan.

b. Lalu mencocokkan password dari username tersebut.

c. Apabila tidak sama dengan yang terdaftar dalam database maka akan terdapat

peringatan “Anda tidak berhak menggunakan sistem ini”.

d. Apabila username dan password cocok dan terdaftar dalam database maka

“selamat datang”.

e. Dan setelah “selamat datang” maka akan masuk kedalam halaman awal dan

dapat memilih menu sesui dengan hak akses masing-masing user.

Untuk mempermudah koneksi database digunakan file .dll yang berisikan

stored procedure dan function SQL yang dapat dipanggil dari file .exe maupun

Gambar

Gambar 3.2 Flowchart  Kegiatan Jasa Cuci
Gambar 3.3 Flowchart  Proses Pencucian Kendaraan
Gambar 3.5 Konteks Diagram
Gambar 3.6 DFD Level 0
+7

Referensi

Dokumen terkait