1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Kebijakan peternakan unggas diarahkan pada visi pemberdayaan peternak
dan usaha agribisnis peternakan, peningkatan nilai tambah dan dayasaing dengan
misi mendorong pembangunan peternakan unggas yang tangguh dan
berkelanjutan. Salah satu kebijakan yang diperlukan dan berpengaruh efektif
mencapai visi tersebut adalah kebijakan dalam memperluas dan meningkatkan
basis produksi melalui peningkatan investasi swasta, pemerintah dan masyarakat;
serta kebijakan pewilayahan komoditas dan peningkatkan penelitian, penyuluhan
dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan. Berbisnis
ternak ayam pedaging merupakan peluang yang sangat bagus untuk
dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam pedaging sempat
mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha
ayam pedaging yang gulung tikar karena orang takut mengkonsumsi daging ayam.
Sekarang isu flu burung perlahan menghilang, inilah prospek cerah untuk beternak
ayam potong yang mulai menguat kembali. Usaha perunggasan (ayam ras) di
Indonesia telah menjadi sebuah industri yang memiliki komponen lengkap dari
sektor hulu sampai ke hilir, dimana perkembangan usaha ini memberikan
kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian. Industri perunggasan memiliki
nilai strategis khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi
ayam pedaging mendapat prioritas dalam pengembangan perekonomian
khususnya usaha mikro, kecil dan menengah peternakan ayam pedaging.
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM
diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian
dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria kelompok Usaha Mikro
adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang. Sedangkan Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Sistem pembukuan UMKM sangat sederhana, padahal laporan keuangan
yang handal dapat membantu dalam pengembangan usaha. Ikatan Akuntan
Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
penyusunan laporan keuangan. Dalam SAK ETAP paragraf 3.12 Laporan
keuangan entitas meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas yang juga menunjukkan (seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik), Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lainnya (2009:1).
Dengan menerapkan SAK ETAP pada UMKM, pihak perbankan tentu akan
merespon positif sehingga memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan
bisnis UMKM dalam memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha. Selain itu
UMKM memiliki laporan keuangan yang akurat yang sangat berguna bagi
UMKM dalam meningkatkan produktivitasnya.
P4TK Pertanian Cianjur merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi
tenaga pendidik dan kependidikan pertanian sebagai unit pelaksana teknis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai lembaga pelatihan, P4TK
Pertanian Cianjur juga mengembangkan unit produksi dengan skala ekonomi
sebagai wahana untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan. Unit Produksi tersebut
diantaranya adalah agribisnis ayam pedaging yang dikelola secara ekonomis dan
menghasilkan omset > Rp150.000.000,00 per tahun. Agribisnis ayam pedaging di
P4TK Cianjur hanya menggunakan proses pencatatan keuangan yang sederhana.
Pencatatan hanya sebatas kas masuk yang berisi pendapatan dari penjualan ayam
pedaging dan kas keluar yang berisi pembelian pakan, vaksin, vitamin, DOC (Day
menjadi hambatan untuk mengetahui kemampuan agribisnis ayam pedaging P4TK
mengenai tingkat laba/rugi selama satu periode tertentu. Sedangkan bagi P4TK
Pertanian dengan adanya agribisnis ayam pedaging yang kemudian hari dapat
menyusun laporan keuangannya dengan baik dan benar sesuai dengan SAK
ETAP. P4TK Pertanian tidak hanya dapat memberikan pelatihan tentang budidaya
ayam pedaging hingga siap panen akan tetapi juga dapat memberikan pelatihan
tentang penyusunan laporan keuangan untuk agribisnis ayam pedaging yang baik
dan benar khususnya bagi calon pengusaha ayam pedaging. Selain itu karyawan
P4TK yang ikut andil dalam pengurusan agribisnis ayam pedaging, tidak hanya
mendapatkan gaji dari P4TK saja melainkan bisa mendapatkan penghasilan
tambahan dari keuntungan penjualan ayam pedaging.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada
agribisnis ayam pedaging di P4TK Pertanian Cianjur untuk melakukan pencatatan
dan penyusunan laporam keuangan serta menuangkannya dalam Laporan Tugas
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pembahasan dalam penulisan tugas akhir yang penulis buat
hanya pada proses penyusunan laporan keuangan yang biasanya hanya dilakukan
dengan proses pencatatan yang sederhana menjadi proses penyusunan laporan
keuangan yang sistematik dan terstruktur, dimulai dari tahap pencatatan yang
terdiri dari mencatat transaksi, membuat jurnal, buku besar, dan neraca saldo.
Tahap pengikhtisaran membuat ayat jurnal penyesuaian, jurnal pembalik, dan
neraca lajur. Tahapan terakhir yaitu tahap pelaporan yang diawali dengan
membuat laporan keuangan yang terdiri dari Neraca awal per 1 Januari 2013,
Laporan Laba Rugi periode Januari 2013, Laporan Perubahan Ekuitas periode
Januari 2013, Neraca per 31 Januari 2013, Laporan Arus Kas periode Januari
2013. Kemudian dilanjutkan dengan membuat Jurnal Penutup, dan Neraca Saldo
Setelah Penutupan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan penulis dalam menyusun laporan keuangan dan penulis sebagai
pemakai informasi dapat mengetahui tingkat laba rugi yang diterima agribisnis
ayam pedaging di P4TK Cianjur selama satu periode tertentu.
Tujuan penulis melakukan penelitian pada agribisnis ayam pedaging di
P4TK Cianjur adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu penyusunan neraca awal per 1 Januari 2013 pada
2. Untuk membantu penyusunan laporan laba rugi periode Januari 2013
pada Agribisnis Ayam Pedaging Di P4TK Pertanian.
3. Untuk membantu penyusunan laporan perubahan ekuitas periode
Januari 2013 pada Agribisnis Ayam Pedaging Di P4TK Pertanian.
4. Untuk membantu penyusunan neraca per Januari 2013 pada Agribisnis
Ayam Pedaging Di P4TK Pertanian.
5. Untuk membantu penyusunan laporan arus kas periode Januari 2013
pada Agribisnis Ayam Pedaging Di P4TK Pertanian.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Manfaat Teoritis, pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam
implementasi penyusunan laporan keuangan pada agribisnis ayam
pedaging, dan membantu UMKM untuk mengetahui tingkat laba/rugi
yang diterima perusahaan selama satu periode tertentu. Meyakinkan
bagi calon UMKM baru dalam mengembangkan agribisnis ayam
pedaging tentang prospek keuntungan usaha
2. Manfaat Praktis, pengambilan keputusan bagi UMKM agribisnis ayam
pedaging dalam mengembangkan usaha lebih luas lagi.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang diambil dalam peneltian ini adalah metode deskriptif. Menurut
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
1.5.1 Sumber Data
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.
(Saifuddin Azwar, 2009:5)
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Contohnya
seperti laporan keuangan, struktur organisasi, dan laporan pendukung
lainnya yang diperoleh dari bagian akuntansi perusahaan. (Saifuddin
Azwar, 2009:5)
1.5.2 Metode Analisis Data
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan analisa data
deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif memerlukan adanya pengolahan data
berbentuk angka(numeric)(Sugiyono, 2008:14).
1.5.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan
Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung
terhadap perusahaan yang menjadi objek penelitian. Dalam teknik ini
penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan, mengelola,
Didalam penelitian lapangan penulis akan memaksimalkan
pengumpulan data lapangan melalui :
ï‚· Interview
Usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama
dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to
face relation ship) antara si pencari informasi dengan sumber
informasi (Jonathan Sarwono,2006 : 223).
ï‚· Observasi
Metode observasi merupakan metode pengumpul data dengan cara
mengamati kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti (Jonathan Sarwono, 2006:224).
2. Penelitian Kepustakaan
Mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan objek
penelitian yang akan dibahas guna mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti (Jonathan Sarwono, 2006:62).
1.5.4 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan penulis untuk penelitian kali ini
adalah dengan cara :
1. Mengolah data kuantitatif seperti transaksi-transaksi yang dilakukan
a) Mencatat transaksi penjualan, pembelian dll. Dibuatkan transaksi
jurnal double entry.
b) Membuat jurnal umum dari transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut.
2. Memposting dari jurnal ke buku besar.
3. Mengklasifikasikan transaksi kedalam buku besar dari transaksi jurnal
yang telah dibuat.
4. Menghitung beban penyusutan dan beban amortisasi. Kemudian dibuat
jurnal transaksi penyusutan.
5. Kemudian data yang sudah diklasifikasikan disusun laporan keuangan
yang terdiri Neraca awal per 1 Januari 2013, Laporan Laba Rugi periode
Januari 2013, Laporan Perubahan Ekuitas periode Januari 2013, Neraca
per 31 Januari 2013, Laporan Arus Kas periode Januari 2013.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di P4TK Pertanian Cianjur, sedangkan waktu
penelitian ini adalah 2 bulan yang dimulai dari bulan Desember sampai dengan