MODEL PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR
BERBASIS TALULAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh:
DESTIANI SITI SARTIKA 0906163
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lembar Pengesahan
Nama : Destiani Siti Sartika
Nim : 0906163
Judul Skripsi : Model Pembelajaran Bahasa Jepang Tingkat Dasar Berbasis TALULAR
Nomor SK : 1934/UN40.3/DT/2013 Disahkan tanggal : 25 Oktober 2013
Disahkan Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drs.Sugihartono,M.A. Dianni Risda,M.Ed
NIP. 19631041988032001 NIP. 197105261998032002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS
TALULAR
Oleh
Destiani Siti Sartika
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Destiani Siti Sartika 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Abstrak
Model Pembelajaran Bahasa Jepang Tingkat Dasar Berbasis TALULAR Destiani Siti Sartika
0906163
Di dalam proses belajar bahasa Jepang, pembelajar sering menemui hambatan dalam proses belajar, baik dari huruf, kosakata, maupun tata bahasa yang ada dalam bahasa Jepang. Bersamaan dengan perkembangan pengajaran bahasa Jepang, para pengajar selalu mencari model pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Andy Byers (1994) mengungkapkan bahwa “Talular adalah singkatan dari Teaching And Learning Using Locally Available Resources”. Talular merupakan model pembelajaran yang menggunakan sumber – sumber daya lokal yang tersedia. Model pembelajaran Talular menggabungkan pemahaman mengenai pembelajaran di kelas yang dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya dengan pembelajaran di luar kelas yang menggunakan berbagai sumber daya yang terdapat di lingkungan sekitar. Pemanfaatan model pembelajaran berbasis Talular merupakan satu diantara alternatif yang bisa digunakan sebagai sarana pendukung agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimental yang dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test dengan jumlah sampel 15 orang.
Hasil dari analisis data, diperoleh nilai mean pre-test adalah 3,80 dan nilai mean dari post-test adalah 7,14. Dengan demikian terdapat peningkatan setelah diberikan treatment yaitu sebesar 3,34. Dan didapatkan nilai thitung dari nilai pre-test dan post-pre-test sebesar 13,92. Dengan demikian nilai thitung>ttabel, 13,92> 2,14 untuk 5% dan 13,92 > 2,98 untuk 1%. Dari hasil tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar menggunakan model berbasis Talular mempunyai pengaruh positif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu media alternatif dalam pembelajaran.
Learning Model of Japanese Elementary Level Based TALULAR
Destiani Siti Sartika 0906163
In the process of learning Japanese language, students often encounter obstacles in the learning process, both of the letters, vocabulary, and grammar in Japanese.
Utilization learning model based Talular is one among alternative could be used as a means of support in order to achieve the learning purpose. Andy Byers (1994) revealed that "Talular stands for Teaching And Learning Using Locally Available Resources". Talular combine a comprehension of learning in the classroom which in practice is strongly influenced by the limited resources of learning outside the classroom by using a variety of resources contained in the around environment.
The method that used in this research is a Pre-Experimental method. There is four times treatments. The research design used was One Group Pre-test Post-test Design with a sample about 15 people.
From the result of the analysis data it is known that the application of the learning model based Talular to increase Japanese language ability, gave significant effect to the students. This is proven by the success of the application of the learning model based Talular to the student which resulted in a score of 13,92 of “ ” which bigger than the value of significance 2.14 of the “ ” at the level 5% and 2.98 at the level of 1% on the value of DB = 14. In addition, the result of the questionnaires suggest that almost all sample found the application of the the learning model based Talular is effectively used to improving Japanese language ability.
DAFTAR ISI
1.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis... 5
1.5 Definisi Istilah……….. 6
1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian………. 6
1.6.2 Teknik Penelitian………... 6
1.6.3 Teknik Pengolahan Data………... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Model Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran………. 8
2.1.2 Unsur – Unsur Pembentuk Model Pembelajaran………… 10
2.1.3 Ciri – Ciri Model Pembelajaran……….. 10
2.1.4 Fungsi dan Tujuan Model Pembelajaran………. 11
2.1.5 Jenis – Jenis Model Pembelajaran………... 11
2.2 Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual 2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kontekstual... 12
2.2.2 Komponen Pembelajaran Kontekstual... 13
2.3 TALULAR 2.3.1 Pengertian TALULAR... 14
2.3.2 Pembelajaran dengan Model TALULAR... 15
2.3.3 Manfaat TALULAR... 15
2.4 Pembelajaran Bahasa Jepang di SMA... 16
2.5 Tentang Buku Pelajaran Bahasa Jepang “SAKURA”... 17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 18
3.2 Desain Penelitian... 19
3.4 Instrumen Penelitian... 20
3.5 Teknik Pengolahan Data... 42
3.6 Pengolahan Data dan Menarik Kesimpulan... 46
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data... 47
4.1.1 Analisis Data Tes... 47
4.1.2 Pengolahan Data Angket... 50
4.2 Pembahasan... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ...62 LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan sarana untuk berkomunikasi. Satu diantaranya alat untuk berkomunikasi antara manusia yang satu dan lainnya adalah bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Oleh sebab itu bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Mengingat betapa pentingnya peranan bahasa yaitu sebagai sarana untuk berkomunikasi dan juga berinteraksi, maka banyak orang yang mempelajari bahasa dari bangsa – bangsa lain atau yang sering disebut dengan bahasa asing, terutama bahasa dari bangsa – bangsa yang telah maju dan mempunyai pengaruh dalam dunia internasional seperti Amerika, Inggris, Jerman, Jepang dan lain – lain. Tujuannya adalah untuk memahami orang lain dalam berkomunikasi. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini mempelajari bahasa asing memiliki manfaat yang sangat besar, yaitu satu diantaranya dapat terjalin komunikasi yang baik dan lancar antar negara.
Saat ini bahasa Jepang menjadi bahasa asing yang banyak diminati oleh orang Indonesia, baik pelajar, mahasiswa atau siapa saja yang memang tertarik dengan bahasa Jepang. Bahasa Jepang dipelajari sebagai ilmu bahasa yang digunakan untuk studi di Jepang atau sebagai pengantar bahasa pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di luar negara Jepang.
Sudjianto (2005 : 21) mengatakan bahwa “Bahasa yang kita pakai pada dasarnya diungkapkan dalam bentuk kalimat – kalimat, baik dengan kalimat pendek, kalimat yang agak panjang, maupun kalimat yang sangat panjang tergantung jenisnya.” Bagi pembelajar bahasa asing, dalam hal ini bahasa Jepang yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran nya adalah perbedaan antara bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia baik dari segi huruf, tata bahasa, maupun kosakata. Oleh karena itu kreativitas pengajar sangat diperlukan untuk memilih model pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar bahasa Jepang.
lebih jelas, lebih hidup dan lebih menarik.” Dalam model pembelajaran berbasis Talular terdapat beberapa jenis sumber daya yang dapat dipakai sebagai media pendukung dalam pembelajaran seperti realia, model, foto dan gambar. Realia berupa benda nyata yang digunakan dalam bentuk aslinya. Misalnya menggunakan cangkir, sendok, piring, meja dan kursi untuk mengajarkan kosa kata. Sedangkan model ialah representasi yang dikenali dari benda nyata. Karena terkadang realia sulit untuk digunakan karena adanya keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera misalnya mungkin objek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas. Foto dan gambar dapat dihasilkan dari foto atau potongan gambar dari koran atau majalah. Bisa juga berupa gambar ilustrasi di papan tulis.
Banyak manfaat ketika materi pendidikan dan latihan disatukan dengan aktivitas di lingkungan sekitar. Menurut Wurdinger (dalam Kosasih, 2008 : 39) pendidikan dan pelatihan di lingkungan sekitar akan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh setiap individu berdasarkan kemampuan yang ia miliki. Sementara Murphy (dalam Kosasih, 2008 : 39), menyatakan bahwa pendidikan di lingkungan sekitar adalah metodologi pendidikan dan latihan di masa akan datang. Pendidikan tradisional yang menjadikan guru adalah sumber pengetahuan segala – galanya sehingga tidak ada ruang bagi setiap individu untuk berfikir di luar dari koridor yang disampaikan oleh guru tersebut. Di sinilah letak pendidikan di lingkungan sekitar dengan menggunakan metodologi yang berangkat dari pengalaman. Secara psikologi proses pengetahuan akan maksimal apabila pengalaman yang ia miliki menjadi pengetahuan bagi mereka sendiri.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Talular.
1.2Rumusan dan Batasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut :
(2) Bagaimana penerapan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular?
(3) Bagaimana hasil belajar menggunakan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular?
(4) Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular?
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
(1) Yang dimaksud dengan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis talular adalah penggabungan pemahaman mengenai pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar di kelas yang dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya yang tersedia di kelas dengan pembelajaran di luar kelas yang menggunakan berbagai sumber daya yang terdapat di lingkungan sekitar siswa.
(2) Yang dimaksud dengan penerapan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular adalah pelaksanaan uji coba model Talular di kelas.
(3) Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular adalah hasil yang didapat siswa melalui tes khusus.
(4) Yang dimaksud dengan respon siswa terhadap model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular adalah hasil angket dari siswa.
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian
Suatu penelitian disusun untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
(1) Untuk memperoleh gambaran desain model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
(3) Untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
(4) Untuk memperoleh gambaran respon siswa terhadap model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
(1) Dapat memberikan gambaran desain model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
(2) Dapat memberikan gambaran penerapan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
(3) Dapat memberikan gambaran gambaran hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
(4) Dapat memberikan gambaran respon siswa terhadap model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular.
1.4Anggapan Dasar dan Hipotesis
a. Anggapan Dasar
Kegiatan pembelajaran tidak harus terfokus di dalam kelas, kegiatan pembelajaran juga bisa dilakukan di lingkungan sekitar sekolah.
b. Hipotesis
Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Hk : ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis Talular.
1.5Definisi Istilah
(1) Model Pembelajaran Berbasis Talular adalah pembelajaran yang menggabungkan pemahaman mengenai pembelajaran di kelas yang dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya yang tersedia di kelas dengan pembelajaran di luar kelas yang menggunakan berbagai sumber daya yang terdapat di lingkungan sekitar. Talular singkatan dari Teaching And Learning Using Locally Available Resources. Kata Talular sendiri diciptakan oleh Andy Byers (1994) untuk menggantikan istilah mengajar dan bahan pembelajaran.
(2) Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Warsita (2008:85)
1.6Metode Penelitian
1.6.1 Metode Penelitian
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy Ruslan, 2003:24). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Pra- Eksperimental yang bertujuan untuk menguji coba dan mendeskripsikan model pembelajaran Talular dalam pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar., sehingga dapat dipakai sebagai media ajar jika menunjukan hasil yang positif, dan apabila hasil belajar dianggap kurang baik maka bisa diadakan penelitian lanjutan.
1.6.2 Teknik Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
a) Tahap Persiapan
Membuat desain model pembelajaran berbasis Talular
Melengkapi model pembelajaran berbasis Talular yang diperlukan Melakukan uji coba
Memperbaiki desain model pembelajaran berbasis Talular yang sudah di uji coba
b) Tahap Pelaksanaan
Memberikan pre tes berupa tes tulis pembelajaran dasar bahasa Jepang kepada siswa kelas uji coba
Melaksanakan proses belajar mengajar pada sampel pembelajar, dengan tahapan sebagai berikut :
(1) Mempersiapkan sarana dan memperkenalkan model pembelajaran Talular dalam pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar.
(2) Memberikan waktu berlatih kepada siswa kemudian diberikan latihan soal yang harus dikerjakan siswa.
(3) Memberikan post tes untuk melihat hasil belajar siswa.
c) Tahap Analisis/Pengolahan Data
d) Tahap Pengambilan Kesimpulan
1.6.3 Teknik Pengolahan Data
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam kegiatan penelitian dibutuhkan tahapan – tahapan atau cara yang biasa disebut dengan metode. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana, dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan, (Syamsuddin dan Damaianti 2009:14). Pada penelitian ini akan dideskripsikan mengenai pembelajaran Bahasa Jepang tingkat dasar menggunakan model Talular. Sehubungan dengan model Talular yang akan di uji coba kan, jenis penelitian yang akan dipakai yaitu penelitian kuantitatif menggunakan metode Pra-Eksperimental, yaitu penelitian dengan “ one-group-before-after (pre-test post-test design) “. Menurut Sugiyono (2011:109), karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, maka hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak.
3.2 Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang dibuat secara cermat akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dengan tindakan yang akan diambil dalam proses penelitian selanjutnya. Empat pengelompokan utama dari rancangan penelitian eksperimental yaitu : Pra-Ekspresimental, Eksperimen murni, Eksperimen semu, dan Eks-Pos Fakto (Syamsuddin dan Damaianti 2009:156).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest (pretes-postes kelompok tunggal). Di dalam desain ini dilakukan
tes awal yang diberikan sebelum dimulainya treatment (perlakuan). Sehingga terdapat dua tes ; O1 adalah tes awal (Pretest) dan O2 adalah pasca tes (Posttest). X digunakan sebagai lambang perlakuan pada rancangan, yaitu :
One Group Pretest-Posttest Design
(Emzir, 2010:97) Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam prosedur penelitian dengan One Group Pretest Posttest Design ini adalah :
O1 yaitu pretest. Siswa terlebih dulu diberi tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bahasa Jepang.
X yaitu treatment. Setelah siswa diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan atau treatment agar siswa dapat menerapkan metode belajar. Treatment yang dilakukan sebanyak empat kali dalam memberikan pengajaran bahasa Jepang berbasis Talular. O2 yaitupost-test. Pada proses akhir dari eksperimen ini adalah
adanya tes akhir yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa terhadap hasil belajar Bahasa Jepang menggunakan model berbasis Talular.
3.3 Sampling dalam Penelitian
3.3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung yang bertempat di JL. PHH Mustapa No 115 Kota Bandung. Penelitian dilaksanakan sebanyak 4 kali yakni pada tanggal 25 Juli, 31 Juli, 1 Agustus, 24 Agustus tahun 2013. Terdiri dari tiga kali pre-test sebelum treatment, tiga kali perlakuan (treatment), dan tiga kali post-test setelah treatment dan pemberian angket.
3.3.2 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah sekelompok objek atau subjek yang dapat dijadikan sumber data dalam penelitian yang bentuknya dapat berupa manusia, gedung, nilai ujian, benda-benda dan sebagainya. Di samping itu, Menurut
Sugiyono (2002 : 55) “ populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari ;
objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan. Oleh karena penelitian ini dilakukan untuk meneliti bahasa Jepang, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI anggota ekstrakulikuler MOMIJI SMA YAS Bandumg.
3.3.3 Sampel
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang siswa kelas XI anggota ekstrakulikuler MOMIJI SMA YAS Bandumg.
3.4 Instrumen Penelitian
penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang cariabel – variabel yang diteliti. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrumen penelitian, antara lain:
Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan.
Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sehingga bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen penelitian.
Keterampilan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajegan, kesahihan maupun objektifitasnya.
Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitian.
Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran disusun untuk mengetahui bagaimana penggunaan model Talular dalam pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar. Penelitian dilakukan dengan empat kali pertemuan dan di luar jam pelajaran dengan tiga rancangan pembelajaran.
1.1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2013. Pada tahap awal, peneliti memberikan pretest lalu pengantar tentang materi yang akan dipelajari dengan metode dan media, serta maksud dan tujuan penelitian ini. Soal pretest dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pada setiap bagian terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Setelah memberi pretest, peneliti memberikan perlakuan yaitu menjelaskan materi menggunakan model Talular.
1.2 Desain Pelaksanaan Pembelajaran
DESAIN PEMBELAJARAN 1. STANDAR KOMPETENSI
Siswa dapat melakukan dialog sederhana dengan lancar dan benar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi dengan santun dan benar. 2. KOMPETENSI DASAR
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Mengidentifikasikan nama dan letak benda yang ada di sekolah dan kepemilikan benda
Menceritakan nama dan letak benda yang ada di sekolah serta kepemilikan benda
Membaca kosakata, frasa dan kalimat sederhana Menulis kata/kalimat sesuai dengan lafal
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengidentifikasikan nama dan letak benda yang ada di kelas dan kepemilikan benda dalam bahasa Jepang
5. MATERI AJAR
日本語 何
6. ALOKASI WAKTU
2 x 40’
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1
NO Kegiatan Belajar Waktu
(Menit) 1 Pendahuluan
Orientasi :
Memberi salam kepada siswa dengan bahasa Jepang kemudian siswa bersama sama menjawab salam dengan bahasa Jepang
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi :
Mengadakan apersepsi berupa pertanyaan
Sebutkan barang-barang yang ada di kelas Motivasi :
Menyampaikan tujuan mempelajari materi mengenai日
本語 何
5
2 Kegiatan inti Eksplorasi :
1. Pengenalan kosakata
Guru mengucapkan kosakata di bawah ini sambil menunjukan benda asli nya.
1 本 14 く け
2 ート 15 く
3 ょ 16 けい
4 ょう ょ 17 カ ン ー
5 18
6 19
7 え 20
8 ー ン 21 けいたい わ
9 け ム 22 ク ー
10 ャー ン 23 け ょう
11 24 くせい く
12 くえ 25 ャケ ト
13 い 26 く
Guru mengucapkan kembali kosakata di atas sambil menunjukan benda asli nya sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
Kata tunjuk
Guru mengucapkan frasa dengan kata tunjuk dibawah ini :
:ini, digunakan untuk menunjukkan benda yang ada di dekat pembicara.
そ :itu, digunakan untuk menunjukkan benda yang berada di dekat lawan bicara.
berada jauh dari pembicara maupun lawan bicara
:apa, kata tanya yang dipakai untuk menanyakan nama benda.
Guru mengucapkan beberapa contoh frasa sambil menunjukan benda aslinya seperti :
本 そ ート あ
けい Sebanyak 2 kali.
Guru mengucapkan kembali frasa di atas sambil menunjukan benda asli nya sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
Latihan pengulangan (kelas – kelompok - perorangan)
Latihan pengucapan
2. Pola Kalimat
/そ /あ KB (benda)
Guru memegang sebuah buku sambil mengucapkan
本 sebanyak 2 kali.
Guru menunjuk sebuah tas sambil mengucapkan そ sebanyak 2 kali.
Guru menunjuk jam yang berada di belakang kelas
sambil mengucapkan あ けい
sebanyak 2 kali.
KB (benda) KB(tempat/benda) KB(posisi)
あります。
letak
うえ : atas
: tengah / dalam た : bawah
Guru meletakan beberapa benda seperti pensil di atas meja, kamus di tengah meja, dan tempat sampah di bawah meja.
Guru mengucapkan kalimat sesuai dengan posisi benda
yang ada di meja, え くえ う
え あ あ ょ くえ
あ
くえ た あ sebanyak 2 kali.
Guru mengulangi kegiatan di atas sebanyak 1 kali dan diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
Guru dan siswa menyimpulkan pola kalimat, arti, bentuk dan cara pemakaian.
Latihan pengulangan (kelas- kelompok - perorangan)
3. Elaborasi : Pra Kegiatan
Menjelaskan situasi dan tujuan.
benda-benda apa saja yang ada di kelas. Contoh :
Latihan pengulangan
G : え
S : え
G : く け くえ うえ あ
S : く け くえ うえ あ
Latihan tanya-jawab
A: あ ?
B: い そう / いいえ, ち い
A : あ ?
B : く た あ
latihan Pengulangan dan penggantian (kelas-kelompok-perorangan)
4. Kegiatan
Siswa bersama teman sebangkunya melakukan kegiatan dialog tentang benda-benda di kelas menggunakan bahasa Jepang.
Kegiatan siswa dipantau oleh guru satu persatu.
5. Pasca Kegiatan
Memberi komentar dan memperbaiki kesalahan siswa.
6. Konfirmasi :
Memastikan bahwa target pembelajaran tercapai.
3 Penutup
Menyimpulkan materi yang telah diajarkan mengenai日 本語 何 す
Menutup pelajaran
5
DESAIN PEMBELAJARAN 1. STANDAR KOMPETENSI
Siswa dapat melakukan dialog sederhana dengan lancar dan benar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi dengan santun dan benar. 2. KOMPETENSI DASAR
Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Mengidentifikasikan nama dan letak ruangan yang ada di sekolah dan kepemilikan benda
Menceritakan nama dan letak ruangan yang ada di sekolah Membaca kosakata, frasa dan kalimat sederhana
Menulis kata/kalimat sesuai dengan lafal 4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengidentifikasikan nama dan letak ruangan yang ada di sekolah
Siswa dapat menceritakan nama dan letak ruangan yang ada di sekolah
ト
6. ALOKASI WAKTU
2x 40’
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2
NO Kegiatan Belajar Waktu
(Menit) 1 Pendahuluan
Orientasi :
Memberi salam kepada siswa dengan bahasa Jepang kemudian siswa bersama sama menjawab salam dengan bahasa Jepang Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi :
Mengadakan apersepsi berupa pertanyaan Sebutkan ruangan yang ada di sekolah
Apa yang kita ucapkan saat mencari letak salah satu ruangan di sekolah
Motivasi :
Menyampaikan tujuan mempelajari materi mengenai ト
5
2 Kegiatan inti Eksplorasi :
1. Pengenalan kosakata ruangan yang ada di sekolah dengan cara mengajak siswa berkeliling sekolah dan langsung mengajarkan kosakata
Jepang.
1 学校 8 う い
2 うちょう 9 ょう
3 ょくい 10 ち う ょう
4 け 11
5 ょ 12 ー
6 13 そう
7 カンテ ン 14 ト
Kata tunjuk
Guru mengucapkan frasa dengan kata tunjuk dibawah ini :
: disini, digunakan untuk menunjukkan posisi di
dekat pembicara.
そ :disitu, digunakan untuk menunjukkan posisi berada agak jauh dari pembicara.
あそ :disana, digunakan untuk menunjukkan posisi yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara.
Guru mengucapkan beberapa contoh frasa
seperti ょ そ
うちょう あそ
ょう Sebanyak 2 kali.
Guru mengucapkan kembali frasa di atas sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
Latihan pengucapan
2. Pola Kalimat
KB (nama tempat) KB (letak)
Guru berdiri di depan perpustakaan sambil
mengucapkan ょ
Sebanyak 2 kali.
Guru menunjuk toilet yang letaknya agak jauh dari pembicara sambil mengucapkan ト
そ Sebanyak 2 kali.
Guru menunjuk ruang guru yang letaknya jauh dari pembicara maupun lawan bicara sambil
mengucapkan ょうくい
あそ Sebanyak 2 kali.
Guru mengulangi kegiatan di atas sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
KB (nama tempat)
Letak
: digunakan untuk benda sejenis dan letaknya berderet, seperti gedung dan orang.
え : digunakan untuk benda yang letaknya berhadapan.
Guru memberikan contoh percakapan dalam
di sekolah.
Contoh :
A : トイレ こ す 。
B : そこ す。
A : しょし こ す ?
B : ょくい まえ す。
Guru dan siswa menyimpulkan pola kalimat, arti, bentuk dan cara pemakaian.
Latihan pengulangan (kelas- kelompok - perorangan)
3. Elaborasi
Latihan pengulangan
G : ち う ょう あそ
S : ち う ょう あそ
Latihan tanya-jawab
A : け ?
B : ト
Latihan Pengulangan dan penggantian (kelas-kelompok-perorangan)
4 Kegiatan
Pengantar
“Buatlah kelompok dengan 4 orang teman “
Guru menjelaskan tatacara kegiatan Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat denah ruangan yang ada di sekolah. Setiap kelompok mendeskripsikan letak dari
ruangan yang ada di sekolah menggunakan pola kalimat bahasa Jepang yang sudah diajarkan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Kegiatan siswa dipantau oleh guru satu persatu.
Pasca Kegiatan
Memberi komentar dan memperbaiki kesalahan siswa.
Konfirmasi :
Memastikan bahwa target pembelajaran tercapai.
Memberi kesempatan bertanya.
15
3 Penutup
Menyimpulkan materi yang telah diajarkan mengenai ト
Menutup pelajaran
5
Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana 2. KOMPETENSI DASAR
a. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat b. Memperoleh berbagai informasi umum atau rinci dari wacana tulis
sederhana secara tepat
c. Membaca nyaring kata, frase, dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana
3. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menyebutkan kata sifat dan gambaran fisik Mengidentifikasikan pakaian dan asesoris Menjelaskan ungkapan berpakaian
Menginformasikan mengenai pakaian /asesoris yang dipakai oleh seseorang
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menyebutkan sifat dan gambaran fisik
Siswa dapat menyebutkan pakaian dan asesoris, serta ungkapan berpakaian agar dapat menanyakan dan menginformasikan mengenai pakaian /asesoris yang dipakai oleh seseorang.
5. MATERI AJAR
NO Kegiatan Belajar Waktu
mengecek absensi siswa Apersepsi :
Mengadakan apersepsi berupa pertanyaan
Sebutkan ciri – ciri teman sebangku masing – masing !
Motivasi :
Menyampaikan tujuan mempelajari materi mengenai
2 Kegiatan Inti Eksplorasi :
1. Pengenalan kosakata
Guru mengucapkan kosakata di bawah
menggunakan benda asli yang ada disekitar siswa sebanyak 2 kali.
Sifat ちい い 大 い い
い た い くい
Gambaran Fisik
ン ム い わい
い い せ た い
せ くい
い い
い せ い
Pakaian ャ T- ャ ャケ
ト カート ン 半
ン 短い カート
Aksesoris う ク
Guru mengulangi mengucapkan kosakata di atas sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
a. Latihan pengulangan
Guru : ちい い
Siswa : ちい い
Guru : 大 い
Siswa : 大 い
Guru : ャ
Siswa : ャ
Guru : う
Siswa : う
Kelas -> kelompok -> individu
Pengenalan kata kerja beserta perubahan nya
a. => い : mengenakan
baju atasan, baju secara umum (kemeja, jaket)
b. け => け い : memakai ン
Warna あ い あ い く
kacamata
c. => い :
mengenakan sesuatu yang menutupi kepala (topi, jilbab)
d. い => い い : mengenakan baju bawahan dan alas kaki (rok, celana, sepatu)
e. => い : memakai dasi, aksesoris, jam
2. Pengenalan pola kalimat KB kata sifat
Guru menunjuk seorang siswa sambil
mengucapkan A ン ム
Sebanyak 2 kali.
Guru menunjuk seorang siswa sambil mengucapkan B
Sebanyak 2 kali.
Guru mengulangi kegiatan di atas sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
KB KB Kata Kerja
Guru menyuruh seorang siswa untuk maju ke depan kelas dan dijadikan model.
Guru menyuruh siswa yang akan dijadikan model untuk menggunakan jaket, topi, dan sepatu kemudian Guru mengucapkan :
A う い
A く い い
Guru mengulangi kegiatan di atas sebanyak 1 kali kemudian diikuti oleh siswa sebanyak 2 kali.
Guru dam siswa menyimpulkan arti, makna, dan cara penggunaan.
a. Latihan pengulangan
Guru : ~ ン ム
Siswa : ~ ン ム
Guru : ~ ャ い
Siswa : ~ ャ い
Kelas -> kelompok -> individu
b. Latihan penggantian
~ ン ム
1. ~ い
2. ~ せ くい
3. ~ い
~ ャ い
1. ~さ ぼうし います。
2. ~さ ズボン い います。
3. ~さ ネクタイ し います。
Kelas -> kelompok -> individu
c. Latihan Tanya jawab
A : あ ひ ひ
す ?
B :あ ひ せ た い す。
A : あ ひ
く います ?
B : ぼうし いま す。
Kelas -> kelompok -> individu
3. Elaborasi :
Pengantar
“Buatlah kelompok dengan 4 orang teman”
Guru menjelaskan tatacara kegiatan 1. Guru membacakan soal yang isinya
2. Setiap kelompok harus mendandani satu orang teman kelompoknya sesuai dengan ciri – ciri yang sudah disampaikan oleh guru.
3. Kelompok yang sudah selesai maju kedepan kelas.
4. Kelompok dengan jawaban paling cepat dan tepat akan menjadi pemenangnya. Kegiatan
1. Siswa melakukan kegiatan dengan kelompok masing – masing.
2. Guru memantau dan menilai proses berbicara.
Konfirmasi Pasca kegiatan :
Guru dan siswa membahas hasil kegiatan 3 Penutup
Menyimpulkan materi yang telah diajarkan mengenai
Menutup pelajaran
5
2. Tes
Tes yang diberikan yaitu, pre test dan post test. Pre test dan post test tersebut dibuat dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 45 soal yang dibagi menjadi 3 bagian, tiap bagian terdiri dari 15 soal.
3. Angket
Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2003:194). Angket ini diberikan setelah siswa mendapatkan pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasra mneggunakan model Talular. Angket ini berfungsi untuk mengetahui respon atau tanggapan dari siswa tentang pengaruh menggunaan model Talular dalam pembelajaran bahasa Jepang. Selain itu juga untuk menganalisa kelmahan dan kelebihan model Talular dalam pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar.
Kisi-kisi angket yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Kisi – kisi Angket
No Variabel Penelitian Indikator Jumlah Soal
1. Kesan siswa
2 Model pembelajaran Talular
Pengetahuan siswa mengenai model pembelajaran Talular
Pengalaman siswa mengenai
penggunaan model pembelajaran Talular
3. Penerapan Model
Pembelajaran Talular dalam
3.5 Teknik Pengolahan Data
Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari nilai tes awal (pre test) nilai tes akhir (post tes) dan angket yang diberikan kepada sampel penelitian. Setelah data diperoleh, kemudina data diolah dengan perincian sebagai berikut :
A. Tes
1) Membuat tabel persiapan untuk menilai Persiapan untuk Menghitung Nilai
No. X Y d d2
(1) (2) (3) (4) (5)
∑
M
Keterangan:
a. Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel b. Kolom (2) diisi dengan nilai pre-test
c. Kolom (3) diisi dengan nilai post-test
d. Kolom (4) diisi dengan nilai gain antara pre-test dan post-test e. Kolom (5) diisi dengan pengkuadratan angka-angka pada kolom (4) f. Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut
g. M (mean) adalah nilai rata-rata dari kolom (2), (3), dan (4)
2) Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variabel dengan rumus:
dan
Keterangan:
Mx : mean hasil pre-test My : mean hasil post-test
∑y : jumlah seluruh nilai post-test N : jumlah sampel
(Sutedi, 2009: 218) 3) Mencari gain (d) antara pre-test dan post-test
4) Mencari mean gain (d) antara pre-test dan post-test dengan rumus:
Keterangan:
Md : mean gain atau selisih antara pre-test dan post-test
∑d : jumlah gain secara keseluruhan N : jumlah sampel
5) Menghitung nilai kuadrat deviasi
Keterangan:
∑x2
d : jumlah kuadrat deviasi
∑d2
: jumlah gain setelah dikuadratkan
∑d : jumlah gain N : jumlah sampel 6) Mencari nilai
Keterangan:
Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test
∑x2d : jumlah kuadrat deviasi N : jumlah sampel
7) Membandingkan nilai dengan nilai
B. Angket
Data yang diperoleh dari angket dianalisa dengan menggunakan rumus perhitungan presentasi kriteria Hendro (dalam Erna Suhartini 2010:48) sebagai berikut :
Keterangan :
P : Presentasi jawaban
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
n : Jumlah responden
100% : Bilangan tetap
Kemudian, dilakukan pengkriteriaan sebagai berikut (Permana dalam Anggi Hemagantini 2008:38)
0 : Tak seorang pun 0 25 : Sebagian kecil
50 : Hampir setengahnya P = 50 : Setengahnya
75 : Hampir seluruhnya P = 10 : Seluruhnya
3.6 Pengolahan data dan menarik kesimpulan
1) Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul kemudian diolah dengan rumus statistik.
2) Kesimpulan
Setelah semua langkah penelitian selsesai, maka peneliti dapat melakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
3) Judgement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti. Kesimpulan yang penulis rumuskan diperoleh dari hasil analisis dan penafsiran data yang telah diperoleh. Sedangkan, saran diberikan sebagai bahan pertimbangan agar dapat membantu terlaksananya kegiatan pengajaran yang lebih baik.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun sebelumnya, penulis menyimpulkan hal sebagai berikut:
1. Model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular dilakukan dengan menggunakan media berupa benda – benda yang ada disekitar siswa yang dapat membantu siswa dalam mengembangan sebuah kosakata menjadi kalimat maupun wacana sederhana sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 2. Penerapan model pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar berbasis Talular
kepada siswa dilaksanakan dengan menggunakan benda – benda di sekitar siswa yang disampaikan secara langsung menggunakan bahasa Jepang tanpa ada proses menerjemahan terlebih dahulu.
3. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Talular, nilai mean yang diperoleh pada saat pretest adalah 3,80 dan pada saat post test 7,14 sehingga didapatkan gain dari pretest dan pos test sebesar 3,34. Bisa dilihat bahwa terjadi perbedaan yang signifikan, karena telah memperoleh perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran berbasis Talular. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang positif, diwakili oleh 15 orang sampel dalam pembelajaran bahasa Jepang tingkat dasar.
Model ini dinilai baik karena dapat memanfaatkan benda – benda yang ada disekitar siswa dan juga menggabungkan pembelajaran di dalam kelas dengan di luar kelas menjadi sebuah model pembelajaran, serta dapat meningkatkan motivasi dalam mempelajari bahasa Jepang, sehingga model pembelajaran berbasis Talular dapat digunakan sebagai salah satu media alternatif dalam pembelajaran bahasa Jepang Tingkat dasar.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya jika masih terdapat kekurangan atau muncul masalah baru. Karena materi yang diambil pada penelitian ini hanya terbatas pada materi tingkat dasar (tingkat SMA).
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif penunjang untuk melaksanakan penelitian lainnya khususnya mengenai model pembelajaran berbasis Talular.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Siharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal . Model – Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : YRAMA WIDYA
Buku Pelajaran Bahasa Jepang Sakura 1. Jakarta : The Japan Foundation
Dahidi, Ahmad & Sudjianto. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gwayi, Simeon Mackson. 2009. Perception of Innovation as Predictors of TALULAR Implementation Levels among Secondary School Science
Teacher in Malawi: A Diffusion of . Innovation Perspective. Disertasi.
Virginia Poliytechnic Institute and State University. (Diakses tanggal 2 Februari 2013 )
Kardi, S dan Nur, M . 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Kosasih, E. 2008. Berilah Anak Cinta dan Dunia, Strategi Pemebelajaran yang Menyenangkan. Bandung: Grafindo.
Kusumahwati, Sadiah. 2011. TALULAR Diklat ESD. Pdf
Siliwangi 2 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi pada FPBS UPI
Bandng : tidak diterbitkan.
Prinsip, pendekatan, metode, teknik, strategi, dan model pembelajaran. Home
Page Online. Di dapat dari
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/07/20/prinsip-pendekatan-metode-teknik-strategi-dan-model-pembelajaran/ (Diakses tanggal 30 Mei 2013)
R u s l a n , R o s a d y . 2 0 0 3 . M etode Penelitian dan Komunikasi. J a k a r a t a : P T . R a j a
G r a f i n d o P e r s a d a .
Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang . Bekasi : Kesaint Blanc.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.
Syamsuddin. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek . Surabaya : Prestasi Pustaka
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan, dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta
Yuliasti, Riza. 2011. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LOGICO PICCOLO DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA BAHASA JEPANG : Eksperimen membuat kalimat dengan struktur sederhana pada siswa SMA Labschool kelas XI .