PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS
KAIN” PADA PEMBUATAN POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK
KERJA LAPANGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh
SRI WAHYUNI 0902730
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Kemeja Konfeksi Dalam Praktek Kerja
Lapangan
Oleh
Sri Wahyuni
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Sri Wahyuni 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
SRI WAHYUNI
PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS
KAIN” PADA PEMBUATAN POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK
KERJA LAPANGAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Prof. Dr. Arifah A.Riyanto, M.Pd
19460829 197501 2 001
Pembimbing II
Dra. Hj. Astuti, M.Pd
19601205 198703 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si
i
1. Tinjauan Mata Pelajaran Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain ... 7
2. Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya ... 42
DAFTAR TABEL
iii
2.18 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 31
2.19 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Di Atas Kain lebar kain 115cm ... 33
2.20 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Di Atas Kain lebar kain 90cm ... 33
2.21 Kemeja motif kotak-kotak... 34
2.22 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Corak Kotak-Kotak Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 35
2.23 Kemeja Lengan Pendek Dengan Kerah Shiler ... 36
2.24 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Pendek Dengan Kerah Shiler Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 38
2.25 Kemeja Lengan Panjang Bermanset ... 39
2.26 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Bermanset Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 41
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Data penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari kompetensi dasar dalam menentukan ukuran pada
pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ... 106 4.2 Data penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain
ditinjau dari kompetensi mempersiapkan dan menggunakan alat untuk
membuat pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ... 108 4.3 Data penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain
pada pembuatan pola kemeja konfeksi ditinjau dari membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan tanda pola dan teknik yang digunakan pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah menengah kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah
yang diselenggarkan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan
mengembangkan sikap professional.
SMK Pariwisata Negeri 3 Bandar Lampung merupakan salah satu lembaga
pendidikan kejuruan yang menghasilkan tenaga kerja terampil tingkat menengah
dalam lingkup Direktorat Menengah Kejuruan. SMK Pariwisata Negeri 3 Bandar
Lampung memiliki beberapa keahlian, yaitu program Perhotelan, Unit Jasa
Pariwisata, Tata Boga, Tata Busana dan Tata Kecantikan.
Program Keahlian Tata Busana memiliki tujuan membekali peserta didik
dengan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam pembuatan busana dan
mengelola usaha di bidang busana seperti yang tercantum dalam kurikulum SMK
(2004 : 1) yaitu :
Secara khusus tujuan program Keahlian Tata Busana adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten : 1. Mengukur, membuat pola menjahit dan menyelesaikan busana
2. Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat 3. Menggambar macam-macam busana sesuai kesempatan 4. Menghias busana sesuai desain
5. Mengelola usaha di bidang busana
Realisasi dari tujuan di atas, maka program keahlian tata busana SMK Negeri 3
Bandar Lampung pada saat ini membekali peserta didik dengan sejumlah mata
pelajaran yang meliputi kelompok mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif.
Salah satu mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran produktif adalah mata
pelajaran membuat pola busana di atas kain yang diberikan pada semester IV.
Standar kompetensi membuat pola busana di atas kain dilaksanakan pada
tingkat XI semester IV, disajikan dalam bentuk teori 30 % tentang pengenalan dan
pembuatan pola busana di atas kain. Kompetensi dasar membuat pola busana di
atas kain, sebagaimana tercantum dalam silabus kompetensi keahlian tata busana
SMK Negeri 3 Bandar Lampung (2009:43) yaitu :
a. Menentukan ukuran badan sipemakai
b. Mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola di atas kain c. Membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan teknik yang
digunakan
d. Memeriksa bagian pola sesuai dengan ukuran sipemakai dan komponen pola yang disiapkan untuk digunting.
Tujuan yang diharapkan dari standar kompetensi membuat pola busana di
atas kain yaitu peserta didik memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam membuat pola busana di atas kain.
Mata pelajaran membuat pola busana di atas kain secara garis besar
membahas tentang teknik pembuatan pola busana kemeja pria dan blus wanita.
Membuat pola kemeja pria di atas kain menjadi salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik sebagai bekal untuk praktek kerja lapangan di
konfeksi..
Materi yang diajarkan pada pembuatan pola kemeja di atas kain meliputi
cara menentukan ukuran badan, alat untuk membuat pola kemeja pria di atas kain,
dan teknik membuat pola kemeja pria di atas kain yang dikerjakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku di konfeksi. Pembuatan pola kemeja di atas kain
mempunyai kelebihan yaitu proses pengerjaannya lebih efektif, sistem
pembuatannya lebih mudah, waktu yang diperlukan lebih singkat, tenaga yang
diperlukan lebih hemat, dan menggunakan ukuran standar.
Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran membuat pola kemeja
pria di atas kain dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan nilai positif berupa
perubahan tingkah laku yang disebut hasil belajar. Hasil belajar adalah susunan
kecakapan yang dapat dicapai peserta didik setelah melalui proses belajar dalam
kurun waktu tertentu, yang di ikuti oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada
siswa yang mengalaminya. Perubahan tingkah laku mencangkup tiga aspek yaitu
aspek kognitif, afektif dan psikomotor, seperti yang diungkapkan oleh Nana
3
Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku peserta didik setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukan dalam bentuk seperti pengetahuannya, pemahamannya, sikapnya, tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapannya, dan kemampuan daya reaksinya, daya penerimanya, dan aspek lain yang pada pada individu.
Hasil belajar dari mata pelajaran membuat pola kemeja di atas kain yang
diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik dalam kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor yaitu kemampuan kognitif antara lain mengetahui dan memahami
untuk menentukan ukuran badan, dalam kemampuan afektif dapat berupa sikap
yang tepat dalam menggunakan alat pada pembuatan pola kemeja pria di atas
kain, sedangkan kemampuan psikomotor berasal di dalamnya kemampuan dalam
teknik membuat pola kemeja pria di atas kain yang dikerjakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku di konfeksi.
Hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain diharapkan dapat
diterapkan oleh peserta didik pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam
praktek kerja lapangan. Praktek kerja lapangan merupakan suatu program sekolah
yang wajib dilaksanakan oleh semua peserta didik SMK, untuk mengaplikasikan
materi-materi yang diajarkan di sekolah ke dunia nyata yaitu dunia industri yang
secara langsung akan terjun bekerja di lapangan.
Praktek kerja lapangan yang diprogramkan oleh SMK Pariwisata Negeri 3
Bandar Lampung dilaksanakan di dalam dan di luar sekolah. Fokus dari penelitian
ini adalah praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di dalam sekolah, difokuskan
untuk memproduksi kemeja pria dengan sistem konfeksi, untuk memenuhi
keperluan seragam sekolah bagi siswa baru yang diterima di SMK Pariwisata
Negeri 3 Bandar lampung.
Peserta didik yang melaksanakan praktek kerja lapangan di dalam sekolah
harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menentukan ukuran badan,
menggunakan alat untuk pembuatan pola kemeja pria di atas kain, membuat pola
kemeja pria di atas kain dan menjahit kemeja dengan sistem konfeksi. Sistem
kerja dalam pembuatan suatu produk di konfeksi bisa dilakukan secara borongan
atau dengan sistem ban berjalan, yaitu pengerjaan suatu produk yang dilakukan
Uraian tersebut menjadi titik tolak penulis dalam melakukan penelitian
mengenai Penerapan Hasil Belajar “Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain” Pada Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi dalam Praktek Kerja Lapangan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan
mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
a. Hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain dari kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotor yang meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
dalam menentukan ukuran badan pria, dan alat untuk pembuatan pola kemeja
pria di atas kain, serta teknik membuat pola kemeja pria di atas kain yang
dapat diterapkan pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja
lapangan.
b. Pembuatan pola kemeja konfeksi di atas kain pengerjaannya memerlukan
kecermatan dan ketelitian, serta menggunakan ukuran standar.
c. Praktek kerja lapangan adalah pelatihan yang dilakukan di luar kelas sebagai
penerapan dan perbandingan antara pekerjaan nyata yang ada di dunia industri
dengan teori yang telah didapat di dalam kelas.
Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang di uraikan di atas,
maka diperlukan perumusan masalah sebagai langkah awal untuk memperjelas
ruang lingkup penelitian dan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Sugiono
(2006:39) menyatakan bahwa “Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan
yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Rumusan Masalah yang dimaksud adalah bagaimana penerapan hasil
belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang :
1. Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari
kompetensi dasar dalam menentukan ukuran badan dalam praktek kerja
lapangan.
2. Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari
kompetensi dasar mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola
di atas kain dalam praktek kerja lapangan.
3. Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari
kompetensi dasar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan kemeja
konfeksi dalam praktek kerja lapangan.
Penerapan hasil belajar pembuatan pola kemeja di atas kain dari
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang meliputi menentukan ukuran
badan, alat untuk membuat pola kemeja pria di atas kain, dan teknik membuat
pola kemeja pria di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini antara lain:
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
mengembangkan ilmu dan memperkaya kepustakaan ilmiah serta sebagai evaluasi
dalam perbaikan dan penambahan materi mengenai pembuatan pola kemeja di
atas kain yang akan diajarkan pada tahun berikutnya.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa
manfaat hasi belajar membuat pola kemeja di atas kain dapat dijadikan bekal dan
lapangan sehingga peserta didik memiliki kompetensi kerja yang produktif dalam
membuat pola kemeja.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi ini terdiri dari lima bab yaitu : Bab I Pendahuluan,
mencangkup Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat / Signifikasi Penelitian dan Struktur Organisasi. Bab II
Kajian pustaka mengenai Tinjauan Pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan
teknik di atas kain, Hasil Belajar pembuatan pola kemeja dengan teknik di atas
kain, Hasil Belajar pembuatan pola kemeja dengan teknik di atas kain dalam
pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan. Bab III Metode
Penelitian mencangkup Lokasi, dan Sampel, Metode Penelitian, Definisi
Operasional, Instrument Penelitian, Proses Pengembangan Instrument, Teknik
Pengumpulan Data dan Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
51 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh
data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini bertempat di SMK N 3
Bandar Lampung, jl.Cut Mutia No.21 Teluk Betung Bandar Lampung, Lampung.
Lokasi ini dipilih dengan tujuan agar memudahkan peneliti mengumpulkan
responden secara langsung dan bersama-sama dikarenakan peneliti alumni di
SMK tersebut, dengan harapan akan memudahkan melakukan penelitian.
2. Populasi
Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber
yang dapat dipercaya, agar data dan informasi tersebut digunakan untuk
menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis. Sugiono (2009:117) memberikan pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek atau subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diterik kesimpulannya”. Populasi
dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK N 3 Bandar Lampung tingkat XI
tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 76 orang peserta didik dan telah
mengikuti pelajaran pembuatan pola busana di atas kain.
3. Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sampel yang ditentukan dengan tujuan tertentu, yaitu sampel purposif berjumlah
30 orang yang melaksanakan praktek kerja lapangan di dalam sekolah, sesuai
dengan pendapat Winarno Surakhmad (2004:101), bahwa : “Sampel purposif,
yakni yang ditarik dengan sengaja (non random) karena alasan-alasan
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran pemecahan masalah yang
terjadi pada masa sekarang. Metode tersebut sejalan dengan yang dikemukakan
oleh Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2001: 44) bahwa penelitian deskriptif yaitu “Penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data”.
Ciri-ciri metode deskriptif menurut Winarno Surakhmad (2004:140)
adalah sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masa-masa yang actual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa karena itu metode ini disebut deskriptif analitik.
Metode deskriptif analitik dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang dengan
menggunakan, menyusun, menjelaskan dan menganalisis data tentang penerapan
hasil belajar pembuatan pola kemeja di atas kain pada pembuatan produk konfeksi
dalam praktek kerja lapangan peserta didik tingkat XI tahun ajaran 2010/2011
program keahlian tata busana SMK N 3 Bandar Lampung.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan dalam penelitian sebagai upaya untuk
menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian, khususnya istilah yang ada pada judul skripsi ini. Istilah-istilah tersebut
sebagai berikut :
1. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Pria di Atas Kain
a. Penerapan adalah “ Kemampuan menggunakan atau menfasirkan suatu bahan
yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru yang kongkrit seperti menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip dan teori”. ( Muhammad Ali 1984:43) b. Hasil belajar adalah “ Kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah
53
mencangkup perubahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mengalami proses belajar”. (Nana Sudjana, 2010 : 22)
c. Membuat pola kemeja pria di atas kain merupakan salah satu mata pelajaran
yang dirancang secara terstruktur dalam kurikulum SMK 2004 dan termasuk
kelompok pembelajaran yang mempelajari persiapan pembuatan pola busana
di atas kain dan membuat pola kemeja di atas kain. (Kurikulum SMK : 2009 :
43).
Pengertian penerapan hasil belajar dalam penelitian ini mengacu pada
pengertian hasil belajar yang dikemukakan di atas yaitu kemampuan peserta didik
pada bidang kognitif, afektif dan psikomotor dalam menerapkan mata pelajaran
membuat pola kemeja di atas kain.
2. Pembuatan Pola Kemeja konfeksi Dalam Praktek Kerja Lapangan
a. Pembuatan berasal dari kata buat yang berarti “Cara atau proses yang menghasilkan suatu benda”. (W.J.S Poerdarminta, 1997:636)
b. Pola adalah “Potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian”. Porrie Muliawan (1990:2)
c. Kemeja adalah “ Busana bagian atas untuk pria dengan kerah board berlengan
panjang dengan manset dan ada pula dengan kerah sport berlengan pendek
disebut sporthem”. Arifah A Riyanto (2003:16)
d. Konfeksi adalah “ Kegiatan usaha bidang busana sebagai usaha kelompok…
berkiprah pada bidang produksi busana, baik pelayanan pembuatan busana atau busana jadi yang akan disebarkan ke pangsa pasar yang relevan”. (Arifah A Riyanto, 2003:275-276)
e. Praktek kerja lapangan adalah “ Bekerja di luar kelas pada suatu instansi yang
sedang beroprasi, sebagai upaya bagian penerapan dan perbandingan antara
pekerjaan yang nyata dengan teori-teori yang di dapat ketika di dalam kelas
sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan untuk setiap siswa”.
(Rachmawati, 2008:114)
Pengertian pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan
pembuatan pola kemeja pria dengan sistem konfeksi yang wajib dikerjakan secara
nyata dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan yang meliputi pembuatan pola
kemeja pria.
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah suatu kegitan pengukuran data, oleh
karena itu diperlukan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian
sehingga proses penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Riduwan (2004:37) “ Instrumen adalah alat bantu yang dipilih
oleh peneliti dalan kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya”.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket
dalam penelitian ini memuat indikator yang berkaitan dengan “ Membuat pola kemeja di atas kain” mulai dari alat pembuatan pola, ukuran standar yang digunakan, tanda-tanda pola, dan teknik pembuatan pola kemeja di atas kain.
Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama kisi-kisi instrumen.
E. Proses pengembangan instrument
Proses pengembangan instrument yang baik meliputi pengkajian
masalah-masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi instrument, pembuatan butir
angket penelitian, mengadakan revisi terhadap angket penelitian yang kurang
baik, dan penyebaran instrument kepada responden.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode penelitian pada
masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data diperlukan untuk
mendapatkan data yang benar-benar valid, lengkap dan objektif. Alat
55
“Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna” (Riduwan, 2009:71). Angket yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang penerapan hasil belajar “ membuat pola kemeja di atas kain”, pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan, yang diberikan pada 30 peserta didik program
keahlian tata busana tingkat XI SMK N 3 Bandar Lampung.
G. Analisis data
Analisis data dilakukan sesuai dengan pendekatan penelitian yang
digunakan. Mengolah data adalah usaha yang kongkrit untuk membuat data itu “berbicara”, karena besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul apabila data tidak disusun secara sistematis yang benar data tersebut tidak dapat
akurat. Teknik pengolahan data dalam penelitian yang dilakukan dengan
langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data ini sebagai berikut :
1. Mengolah data angket
Angket yang di isi dengan lengkap oleh responden pada tiap item sesuai
dengan pedoman jawaban, dan tes tindakan yang dikerjakan sesuai dengan job
seet yang telah diberikan lalu angket dan tes tindakan dikumpulkan kembali.
2. Tabulasi data
Tabulasi data bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi
tiap item option dalam tiap item sehingga terlihat jelas tiap setiap frekuensi
jawaban responden (n), kedua responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban
dalam kriteria kedua ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.
3. Prosentase data
Prosentasi data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat
besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena
jumlah jawaban respond tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari
p = x 100%
Keterangan :
p = Angka presentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya n = jumlah frekuensi/banyaknya individu 100% = bilangan tetap
Kemudian data ditafsirkan setelah depresentasikan dengan menggunakan
kriteria berdasarkan batasan-batasan yaitu :
100% : Seluruhnya
76%-99% : Sebagian besar
51%-75% : Lebih dari setengahnya
50 % : Setengahnya
26%-49% : Kurang dari setengahnya
25%-1% : Sebagian kecil
0% : Tidak seorang pun f
57
1) Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi,
yakni untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan
mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan chi kuadrat.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagi berikut :
a) Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
R = skor maksimum - skor minimum
b) Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan
sturgess
BK = 1+3,3 log n
Keterangan
Bk = banyaknya kelas n = jumlah responden
c) Menggunakan panjang interval (P)
P =
Suprian A S, 2007:9
R
BK
Keterangan
P = panjang kelas
R = rentang skor tertinggi – skor terendah Bk = banyaknya kelas
d) Membuat tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y
e) Menghitung Mean (M) skor
X =
Keterangan
X = Nilai rata-rata
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x xi = tanda kelas interval
f) Membuat table distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji Chi
kuadrat, yaitu :
(1) Menentukan batas kelas interval
(2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus :
Z =
Keterangan :
X : Batas kelas interval X : Mean
S : Simpangan baku
(3) Menentukan batas luas tiap kelas interval (L), dengan rumus :
L = Z tabel (1)– Z tabel (2)
(4) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas
kelas interval (L) dengan jumlah responden (n)
∑fixi
∑fi
Nana Sudjana, 2001: 109
Nana Sudjana, 2001: 68 X - X
59
Ei = L x n
(5) Menghitung besarnya distribusi Chi kuadrat dengan rumus :
χ2= ∑ pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi
Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika χ2
hitung < χ 2 tabel dengan derajat kebebasan (dk = d-3) pada taraf nyata α = 0,05
begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika χ2 hitung < χ 2 tabel
2) Uji Linieritas Regresi
Uji linieritas regresi, untuk mengetahui apakah data tersebar disekitar garis
linier atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus fisher (F),
dengan langkah sebagai berikut:
a) Mencari harga persamaan regresi variable X dan Y melalui persamaan regresi
linier sederhana : Ỳ= a + bX, dimana harga a dan b diperoleh dari :
a =
b =
(1) Menghitung jumlah kuadrat regresi
JK (a) =
(2) Menghitung jumlahkuadrat regresi b terhadap a
JK (b/a) = b
[
∑
XY-]
(3) Menghitung jumlah kuadrat residu
JK res =∑ Y2– JK (a) – JK (b/a)
(4) Menghitung kuadrat kekeliruan
JK (kk) = JK (E) =
∑
[
∑
Y 2 -]
(5) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok
JK(TC) = JK (res) – JK (kk)
(9) Menghitung rata-rata kuadrat tuna cocok
61
F(TC) = Rjk (TC) : Rjk (kk)
(11)Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a
(12)Menentukan derajat kebebasab residu
Db(r) = n - 2
(13)Menentukan RJKL (b/a) = Jk b/a
(14)Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu
Rjk (r) = s2res = JK(res) : db(r)
(15)Mencari korelasi dengan menghitung F table dan F hitung
F hitung = Rjk (TC) : Rjk (kk) dan F hitung =
(16)Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji
fisher, dengan maksud untuk mengetahui kelas keberartian perolehan
persamaan linieritas regresi.
F=
Kriteria pengujian : jika F hitung < F tabel, maka linieritas data signifikansi
pada taraf kepercayaan 95 %
3) Uji hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan cara mencari koefisien korelasi antara dua variable, dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dari Pearson, sebagai berikut :
r
=Rjk (ba)
Rjk (r)
s2(TC)
s2(E)
√{n∑X2-(∑X) 2}{ n∑Y2-(∑Y) 2}
Nana Sudjana, 2010:144
Keterangan :
r = koefisien korelasi ∑X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total n = jumlah responden
Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan rumus Rank Spearman sebagai berikut :
r
ho =Keterangan :
∑D2 = jumlah beda ranking antara variable X dan variable Y n = jumlah responden
Kriteria penafsiran koefisien korelasi menurut J.P Guilford (riduwan,
2004:138), sebagai berikut:
menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikansinya dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
t = r
Keterangan :
t = Nilai t hitung
63
Kriteria pengujian : instrument penelitian dikatakan valid bila t hitung > t
tabel dengan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95 %
4) Perhitungan koefisien determinasi
Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya hubungan variable X dan variable Y. rumus koefisien menurut nana
sudjana (1992 : 253), sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = koefisien determinasi yang dicari r2 = kuadrat koefisiensi korelasi
Kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yakni :
80,00 ≤ KD ≤ 100,00 % : Sangat Besar 60,00 ≤ KD ≤ 80,00 % : Besar
40,00 ≤ KD ≤ 60,00 % : Cukup 20,00 ≤ KD ≤ 40,00 % : Kecil
00,00 ≤ KD ≤ 20,00 % : Sangat Kecil
Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini disusun berdasarkan
seluruh kegiatan penelitian tentang “ Penerapan hasil belajar “membuat pola kemeja di atas kain” pada pembuatan pola kemeja konfeksi pada praktek kerja lapangan pada peserta didik program keahlian tata busana SMK N 3
Bandar Lampung.
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian,
pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian
yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Kompetensi Dasar Dalam Menentukan Ukuran Badan
Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada
pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ditinjau dari
kompetensi dasar menentukan ukuran badan pada umumnya lebih dari
setengahnya responden dapat menerapkan hasil belajar membuat pola
kemeja di atas kain dalam pembuatan pola kemeja konfeksi dengan
menerapkan ukuran medium(M) dengan lingkar badan 92-96 cm dan ukuran
untuk membuat pola kemeja di atas kain, yang dipengaruhi oleh alasan
peserta didik memilih SMK program keahlian tata busana lebih dari
setengahnya ingin mendapatkan pengetahuan dibidang busana, sementara
yang tertarik ingin membuka usaha di bidang busana kurang dari
setengahnya, sehingga untuk memperluas wawasan pengetahuan dalam
pembuatan pola kemeja di atas kain peserta didik mencari sumber
113
2. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Kompetensi Dasar Mempersiapkan Dan Menggunakan Alat Untuk Membuat Pola Di Atas Kain
Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada
pembuatan pola kemeja konfeksi praktek kerja lapangan dari kompetensi
dasar mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola di atas
kain pada umunya lebih dari setengahnya peserta didik dapat menerapkan
fungsi pengetahuan alat untuk membuat pola kemeja di atas kain pada
pembuatan pola kemeja konfeksi dengan baik dan benar, yang dipengaruhi
oleh intelegensi yang dimiliki peserta didik.
3. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Membuat Pola Di Atas Kain Sesuai Dengan Tanda Pola Dan Teknik Yang Digunakan Pada Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi Dalam Praktek Kerja Lapangan.
Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain
pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ditinjau
dari membuat pola di atas kain sesuai dengan tanda pola dan teknik yang
digunakan pada pembuatan pola kemeja di atas kain, umumnya sebagian
besar peserta didik sudah mampu menerapkan pembuatan pola kemeja di
atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi sesuai dengan
langkah-langkah pembuatan pola di atas kain dalam praktek kerja lapangan, yang
diperoleh dengan cara belajar dan berlatih dengan terus menerus dan
berulang-ulang sehingga dapat memanfaatkan hasil belajar yang optimal
sesuai dengan hasil yang diharapakan.
B. Saran
Saran penulis yang diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat
dan menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak-pihak
yang bersangkutan.
1. Peserta didik
Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar membuat pola
dapat menerapkannya ditinjau dari kompetensi menentukan ukuran badan,
mempersiapkan dan menggunakan alat untuk pembuatan pola kemeja di atas
kain, dan membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan tanda pola
dan teknik yang digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan informasi dan motivasi agar peserta didik dapat mengembangkan dan
meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak
berlatih dan mempelajari buku sumber mengenai membuat pola kemeja di
atas kain, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan pola kemeja di
atas kain dan peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam praktek kerja lapangan.
2. Guru mata diklat
Hasil penelitian menunjukkan penerapan hasil belajar membuat pola
kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek
kerja lapangan pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah.
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
informasi bagi guru untuk meningkatkan ketrampilan pembelajaran
membuat pola kemeja di atas kain dengan memberikan kesempatan berlatih
yang lebih banyak pada peserta didik sehingga peserta didik termotivasi
115
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ali, M. (1993).Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa
Alwi,H. (2002) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
,(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung: tidak diterbitkan
Ernawati, dkk (2010). Tata Busana untuk smk jilid 3. Bandung: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Riduwan, M.B. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta
Riyanto, Arifah A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapembo
, (2003). Desain Busana. Bandung: Yapembo
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta
SMK Negeri 3 Bandar lampung.(2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Lampung: SMK Negeri 3 Bandar Lampung
Soekarno.(1999) Pelajaran Menjahit Pakaian Pria. Jakarta Timur: Karya Utama
.(2005) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Terampil. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
.(2010) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito
Wancik, M.H. (2005). Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakain Pria. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Skripsi :
Irawan, Asep. (2011). Manfaat Hasil Belajar “ Membuat Busana Pria” Sebagai Kesiapan Menjadi Operator Jahit Di Konfeksi pada peserta didik SMK 2 Baleendah. Skripsi sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan
Pujiasih, Ari. (2012). Penerapan Hasil belajar “Membuat Hiasan Busana” Pada Pembuatan Hiasan Busana Wanita. Skripsi sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan
Internet :
Ayuna (2006) [ online ]. Tersedia http://ayuna.abatasa.com/post/detail/11506/alat-jahit-dan-penggunaannya. [Juli 2011]
Ernawati (2005) [ online ]. Tersedia http://www.scribd.com/doc/53704302/13/A-Pengertian-Pola-Busan. [ Juli 2012 ]